SIKLUS KONVERSI
Disusun Oleh:
Dosen pengampuh :
Dr. Irwansyah,S.E.,M.Si.Ak.,C.A
UNIVERSITAS BENGKULU
2020
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Siklus Konversi.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
bapakDr. Irwansyah,S.E.,M.Si.Ak.,C.A. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang Sistem Informasi Akuntansi bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah
ini.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
COVER……………………………………………………………………………………………1
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………….2
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………3
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………………20
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………….21
3
BAB I
PENDAHULUAN
Pada era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis mengalami perubahan
yang begitu pesat dengan tingkat persaingan ketat. Oleh sebab itu, perusahaan-perusahaan
dituntut untuk melakukan kegiatan operasionalnya secara efektif dan efisien untuk
mempertahankan eksistensinya, sehingga pengetahuan merupakan kekuatan yang sangat penting
untuk membantu manajer dalam pengambilan keputusan. Dengan demikian, pengelolaan sistem
informasi merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan. Oleh karena bentuk operasional
perusahaan yang beragam, maka sasaran sistem informasi akuntansi juga beragam bentuknya.
Dalam perusahaan siklus konversi merupakan bagian yang penting demi mendukung
kemajuan perusahaan dalam meningkatkan keunggulan kompetitif. Siklus konversi
perusahaan mengubah berbagai sumber daya input, seperti bahan baku, tenaga kerja, dan
overhead, menjadi produk jadi atau jasa untuk dijual. Siklus konversi tersebut adalah yang paling
formal dan tampak jelas dalam perusahaan manufaktur.
Perbedaan dalam praktik ini, dibagi menjadi empat bagian besar. Bagian pertama
menggambarkan secara umum berbagai karakteristik perusahaan kelas dunia. Bagian kedua
menjelaskan lingkungan manufaktur radisional. Bagian ketiga berkaitan dengan lingkungan
manufaktur kelas dunia. Bagian ini disajikan berbagai asumsi, filosofi, tujuan, dan teknologi
yang penting, yang berkaitan dengan kelas dunia. Bagian keempat ini akan dilihat bagaimana
persaingan kelas dunia memengaruhi berbagai perubahan dalam teknik akuntansi.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Siklus Konversi adalah sekelompok kegiatan berulang pada aktivitas bisnis dan operasi
pemrosesan data yang berhubungan dengan pengkonversian sumber daya input, seperti bahan
baku, tenaga kerja, dan overhead menjadi barang jadi atau jasa untuk dijual (Romney, Steinbart,
Cushing, 1997). Siklus konversi berisi transaksi yang benar-benar ada ketika input diubah
menjadi barang atau pelayanan dapat dijual. Proses yang digunakan dalam siklus konversi adalah
bahan, tenaga kerja, dan ongkos eksploitasi.
5
Siklus konversi tradisional terdiri atas dua subsistem yaitu sistem produksi dan sistem
akuntansi biaya. Dalam lingkungan manufaktur tradisional kedua subsistem ini cenderung
terpisah tidak terintegrasi. Oleh karenanya kedua akan dibahas secara terpisah.
6
3. Daftar kebutuhan bahan baku ( bill of material – BOM ) menspesifikasikanberbgai
jenis dan bahan baku serta berbagai sub perakitan yang digunakan untuk proses
produksi sebuah unit barang jadi.
4. Lembar proses kerja ( route sheet ) menunjukkan alur produksi suatu batch produk
yang harus diikuti selama proses produksi. Biasanya menspesifikasikan urutan
operasi ( mesin atau perakitan ) sertawaktu standar yang dialokasikan untuk tiap
pekerjaan.
5. Perintah kerja, atau perintah produksi ( work order/production order ) dibuat
berdasarkan BOM dan lembar proses kerja untuk menspesifikasikan bahan baku dan
produksi untuk tiap batch.
6. Lembar perpindahan mencatat pekerjaan yang dilakukan di tiap tempat kerja dan
mengotorisasi perpindahan suatu batch ke tempat kerja berikutnya.
7. Permintaan bahan baku ( material requisition ) mengotorisasikan karyawan
gudang untuk mengeluarkan bahan baku ( dan subperakitan ) ke orang-orang atau
tempat kerja dalam proses produksi.
Model EOQ
Tujuan dari pengendalian ini adalah untuk meminimalkan biaya persediaan dengan tetap
memastikan bahwa terdapat persediaan dalam jumlah yang memadai untuk memenuhi
permintaan saat ini. Berbagai model persediaan yang digunakan untuk mencapai tujuan ini dapat
membantu menjawab dua pertanyaan dasar:
1. Kapan sharusnya persedian dibeli?
2. Seberapa banyak persediaan yang harus dibeli?
Model persediaan yang paling sederhana dan umum dipakai adalah model EOQ
( Economic Order Quantity ). Akan tetapi model EOQ didasarkan pada asumsi yang tidak selalu
mencerminakan kenyataan ekonomi, asumsi-asumsi tersebut :
a. Permintaan produk konstan dan diketahui secara pasti.
b. Waktu tunggu ( waktu antara memasukkan pesanan persediaan hingga kedatangannya )
diketahui dan konstan.
c. Semua persediaan yang dipesan tiba pada saat yang sama.
7
d. Biaya total pertahun untuk memesan adalah dapat bervariasi dan menurun sejalan dengan
peningkatan jumlah pesanan.
e. Biaya total per tahun untuk menyimpan persediaan (biaya penggudangan) adalah biaya
yang bervariasi yang akan meningkatkan sejalan dengan peningkatan jumlah yang
dipesan.
f. Tidak ada diskon jumlah. Oleh karenanya, harga total pembelian persediaan untuk tahun
terkait adalah konstan.
Parameter penting dalam model ini adalah biaya penggudangan dan biaya pemesanan.
8
6. Verifikasi Independen Fungsi akuntansi biaya merekonsiliasi semua biaya
produksi. Bagian buku besar merekonsiliasi seluruh
sistem.
9
2.4.3 Otomatisasi Proses Produksi
Otomatisasi adalah inti dari lingkungan produksi yang berfungsi dengan baik. Melalui
penggantian tenaga kerja dengan otomatisasi, perusahaan dapat menjadi lebih efisien dank arena
menjadi kompetitif. Otomatisasi juga dapat berkontribusi secara langsung pada karakteristik
operasi lainnya yaitu pengurangan persediaan dan peningkatan kualitas.
Produksi Tradisional
Lingkungan produksi terdiri atas berbagai jenis mesin, yang masing-masing dikendalikan
oleh seseorang operator. Karena mesin – mesin ini membutuhkan banyak waktu penyetelan,
biaya penyetelan harus disebarkan dalam operasi produksi berjumlah besar.
Penyederhanaan Proses
Penyederhanaan proses berfokus pada pengurangan kompleksitas tata letak fisik produksi
dilantai pabrik.berbagai jenis mesin CNC akan diatur dalam sel (cell) untuk menghasilkan
sebuah bagian lengkap dari awal hingga akhir di satu lokasi. Tidak seperti mesin CNC biasa,
tidak ada keterlibatan manusia dalam sel. Tata letak fisik yang lebih rumit dalam sebuah sel
mengurangi jarak yang harus ditempuh sebuah bagian dalam proses produksi. Hal ini pada
akhirnya menghemat waktu produksi dan secara signifikan mengurangi persediaan dalam transit.
10
Produksi yang diintegrasikan dengan komputer adalah lingkungan yang terotomatisasi
penuh. Pabrik CIM diatur menjadi dua sel teknologi yang tidak menggunakan tenaga kerja
manusia dalam proses produksi.
System penyimpanan dan penarikan otomatis. Banyak perusahaan dapat mening-katkan
produktivitas dan profitabilitasnya dengan mengganti forklift beserta operator manusianya
dengan system penyimpanan penarikan otomatis. Manfaat operational dari teknologi ini jika
dibandingkan dengan system manual meliputi penurunan kesalahan, perbaikan pengen-dalian
persediaan, dan biaya penyimpanan yang lebih rendah.
Robotika. Robotika melibatkan penggunaan robot, mesin CNC khusus yang digunakan
dalam lingkungan berbahaya atau untuk melakukan berbagai pekerjaan berbahaya dan menonton
yang cenderung dapat menyebabkan kecelakaan.
11
MRP II, EDI, dan ERP
Perencanaan sumber daya produksi (MRP II) adalah perluasan dari konsep sederhana
yang masih digunakan dan disebut sebagai system perencanaan permintaan bahan baku.
Pendekatan ini didesain untuk meminimalkan biaya pengudangan persediaan dalam industry
produksi missal.
System MRP II akan menghasilkan daftar kebutuhan bahan baku untuk produk terkait,
menyesuaikan produksi dari produk tersebut dalam jadwal produksi induk, membuat perkiraan
kasar perencanaan kapasitas berdasarkan ketersediaan mesin dan tenaga kerja , dan lebih banyak
lagi.
Produsen kelas dunia bias mewujudkan sejumlah manfaat dari system MRP II yang
sangat terintegrasi, dalam hal – hal berikut ini :
Perbaikan layanan pelanggan
Pengurangan investasi pada persediaan
Peningkatan produktivitas
Perbaikan arus kas
Bantuan dalam mencapai tujuan strategis jangka panjang
Bantuan dalam megelola perubahan
Fleksibilitas dalam proses produksi
ERP dapat menghitung kebutuhan sumberdaya, pembuatan jadwal, mengelola perubahan
konfigurasi produk, memungkinkan perubahan terencana di masa mendatang dalam hal produk,
dan memonitor produksi dipabrik.perusahaan kelas dunia akan memiliki system ERP yang dapat
berkomunikasi secara eksternal dengan para pelanggan dan pemasoknya melalui pertukaran data
elektronik ( EDI ).
12
Sisi Buruk Persediaan
Terdapat tiga alasan penting mengapa perusahaan lebih baik mengurangi persediaannya.
1) Persediaan membutuhkan biaya
2) Persediaan menyamarkan masalah produksi
3) Kemauan untuk menyimpan persediaan dapat menimbulkan kelebihan produksi.
13
kualitas akhir proses yang tradisional. Pengendalian proses secara sistematik adalah metode
untuk mngendalikan system produksi otomatis.
Pembahasan ini berkaitan dengan dua area reformasi : 1. Perubahan dalam teknik
akuntansi, dan 2. Perubahan dalam pelaporan informasi.
14
Bagaimana Cara Mengatasi Masalah-Masalah Ini?
Banyak perusahaan kelas dunia yang telah menanamkan solusi atas berbagai masalah ini
melalui perhitungan biaya berdasarkan aktivitas. Pemecahan dalam hal ini yaitu dengan
menggunakan Perhitungan biaya berdasarkan aktivitas (ABC): ABC mencoba untuk menelusuri
biaya ke berbagai aktivitas yang menimbulkannya, dan secara berurutan hanya mengalokasikan
biaya-biaya tersebut ke produk atau departemen. Dasar yang digunakan untuk mengalokasikan
biaya overhead pabrik adalah penggerak biaya.Apakah penggerak biaya itu ?Apapun yang
memiliki hubungan sebab akibat dengan biaya.
manfaat dari sistem ABC yakni :
1) Keputusan yang lebih baik
2) Peningkatan pengelolaan biaya
Data biaya yang lebih akurat menghasilkan bauran produk serta keputusan penetapan
harga yang lebih baik. Data biaya yang lebih terinci dapat meningkatkan kemampuan
manajemen untuk mengendalikan serta mengelola total biaya.
Manajemen Aktivitas
Dalam beberapa perusahaan, mengelola berbagai aktivitas bisnis hanyalah pekerjaan
rutin. Tidak demikian halnya dalam perusahaan kelas dunia. Manajemen aktivitas harus
merupakan usaha tanpa henti dan berkelanjutan untuk perbaikan para manajer harus memahami
aktivitas mana yang seharusnya dilakukan dan bagaimana cara terbaik untuk melakukannya.
Terdapat dua tujuan dasar yang mengarahkan para manajer dalam tantangan ini:
1. Para manajer harus menggunakan berbagai sumber daya ke aktivitas yang menghasilkan
manfaat maksimal
2. Para manajer harus mencari cara untuk memperbaiki berbagai faktor yang paling penting
bagi para pelanggannya.
15
Kebutuhan informasi mengenai informasi telah mengarahkan pada perkembangan
generasi kedua ABC. Dimensi yang vertical adalah model pembebanan biaya.dimensi ini
menunjukkan dahulu alokasi biaya ke aktivitas baru ke objek biaya. Dimensi horizontal adalah
model proses. Dimensi ini mencerminkan kebutuhan perusahaan akan kategori informasi baru
mengenai penyebab timbulnya aktivitas dan pengukuran kinerja untuk berbagai aktivitas
tersebut.
Model proses ABC dapat memberikan informasi penting mengenai penggerak biaya dan
ukuran kinerja untuk membantu para manajer menjawab berbagai pertanyaan seperti:
1. Aktivitas mana yang membutuhkan paling banyak sumber daya?
2. Jenis sumber daya apa yang dibutuhkan?
3. Dimana biaya dapat dikurangi?
Informasi yang dihasilkan oleh model proses terutama nonkeuangan dan juga meliputi
berbagai domain di luar informasi akuntan Tradisional.
16
Aktivitas tidak penting tidak menambah nilai dan seharusnya ditiadakan. Contohnya dalam
lingkungan produksi tingkat cacat nol, aktivitas pengendalian kualitas tradisional pada akhir
proses menjadi tidak penting.
17
3. Layanan Pelanggan. Perusahaan harus dapat secara memadai memenuhi permintaan
pelanggan atas produk jadi.
4. Manajemen Sumber Daya. Perusahaan harus mengoptimalkan penggunaan bahan
baku, tenaga kerja, dan aktiva tetap dalam memproduksi berbagai produknya.
5. Fleksibilitas. Perusahaan harus responsive dan dapat beradaptasi dengan berbagai
perubahan di lingkungannya.
Tidak ada seorang pun yang dapat memengaruhi CSF. Perbaikan CSF berasal dari
tindakan terkoordinasi di tiap titik keputusan. Untuk memperbaiki CSF ini, tiap manajer harus
mengendalikan ukuran kinerjanyan dan mengetahui pengaruh yang dimilikinya atas tingkat
selanjutnya dalam perusahaan.
Kunci dari sistem informasi kelas dunia adalah integrasi semua komponen fungsi dan
teknologi sistem. Integrasi adalah perekat yang mengikat berbagai sistem bersama dan meliputi
aplikasi akuntansi dasar, perhitungan biaya berdasarkan aktivitas, perencanaan kebutuhan bahan
baku, jadwal produksi induk, perkiraan, entri pesanan, CAD,CAM, dan saluran komunikasi
EDI.
18
2.6.3 Isu Pengendalian Dalam WCIS
Tingginya tingkat otomatisasi WCIS menciptakan sejumlah isi pengendalian khusus yang
menjadi perhatian para akuntan. Tujuannya untukmengarahkan perhatian pada berbagai potensi
risiko yang harus ditangani oleh pihak manajemen dan akuntan.
Transaksi Otomatis
Penggunaan EDI secara ekstensif untuk pemrosesan transaksi meniadakan dokumen
sumber tradisional yang memiliki tanda tangan dan yang memberi bukti otorisasi transaksi.
Pihak manajemen dan para akuntan mencari berbagai kepastian berikut ini dalam kaitannya
dengan kinerja sistem:
Sistem memasukkan pesanan hanya ketika persediaan dibutuhkan.
Pesanan persediaan dimasukkan hanya untuk pemasok yang disetujui.
Jumlah barang yang dipesan benar sesuai kebutuhan perusahaan.
Prosedur yang diprogram secara tepat mencocokkan dokumen pengendali elektroniknya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
19
Siklus konvensi, tempat perusahaan mengubah sumber daya input(bahan baku,
tenaga kerja, dan modal) ke dalam berbagai produk dan jasa yang dapat
dipasarkan. Tujuan utamanya adalah menekankan pada lingkungan produksi yang
berubah dalam dunia bisnis kontemporer dn untuk menunjukkan bagaimana hal tersebut
membutuhkan pergeseran dan berbagai bentuk tradisional perusahaandan aktivitasnya ke
cara menjalankan bisnis yang “berkelas dunia”. Dalam kaitannya dunia telah mengadopsi
perhitungan biaya berdasarkan aktivitas, yang memberikn alokasi biaya ke produk secara
lebih tepat dan akurat.
Perusahaan kelas dunia (world-class company) adalah peusahaan yang telah
mencapai standar tinggi dan yang telah mengalami berbagai perubahan fundamental dari
bentuk serta manajemen perusahaan tradisional. Jenis perusahaan semacam ini secara
terus menerus akan mengajar peningkatan dalam segala aspek operasinya, termasuk
dalam prosedur manufakturnya.
Siklus konversi trasional terdiri atas dua subsistem yaitu sistem produksi dan
sistem akuntansi biaya. Sistem produksi (production system) melibatkan perencanaan,
penjadwalan, dan pengendalian produk fisik di sepanjang produksi. Sistem akuntansi
biaya (cost accounting system) memonitor arus informasi biaya yang berkaitan dengan
produksi
Kunci dari sistem informasi kelas dunia adalah integrasi semua komponen fungsi
dan teknologi sistem. Integrasi adalah perekat yang mengikat berbagai sistem bersama
dan meliputi aplikasi akuntansi dasar, perhitungan biaya berdasarkan aktivitas,
perencanaan kebutuhan bahan baku, jadwal produksi induk, perkiraan, entri pesanan,
CAD,CAM, dan saluran komunikasi EDI.
DAFTAR PUSTAKA
20
1. Hall, James.2009.Accounting Information System Edisi 4.Jakarta Selatan: Salemba
Empat.
2. https://www.academia.edu/9453317/Siklus_konversi
3. https://www.academia.edu/11097462/RMK_Siklus_Konversi_Chapter_7_Hall_
4. https://www.scribd.com/doc/253158537/Sistem-Informasi-Akuntansi-Siklus-Konversi
21