Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

INOVASI PERALATAN DALAM PENGOLAHAN SAGU LEMPENG


DI DUSUN TUWAKONA (BANGKO), DESA BOBANE IGO, KEC.
JAILOLO TIMUR, KAB. HALMAHERA BARAT,
PROV. MALUKU UTARA

Dosen Pengampuh:
Fatmawati Kaddas, SP., M.Si

Disusun Oleh:

GUNAWAN SIBELA : 04372011003 INDRA USIA : 04372011041


ROSITA YUSUF : 04372111023 NURLELA A RAJAK : 04372011020
FITRI WAHYUNINGSIH U. : 04372011028 RENIA HASAN : 04372011014
EKA ANINGSARI TEAPON : 04372011038 M. AJIM : 04372011039
LESTARI LA GANTI : 04372011010 NASRULAH ALI : 04371911048
FADLI HI SAMBIU : 04372011037 ASRI YAINAHU : 04371811012
M. ALQADRI ALKATIRI : 04372011027 ANISA SARILOHA : 04372011008

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS KHAIRUN
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
kami yang berjudul “ INOVASI PERALATAN DALAM PEMBUATAN SAGU
LEMPENG DI DUSUN TUWAKONA (BANGKO), DESA BOBANE IGO,
KEC. JAILOLO TIMUR, KAB. HALMAHERA BARAT, PROV. MALUKU
UTARA”. Pada makalah ini kami banyak mengambil dari berbagai sumber dan
refrensi dan pengarahan dari berbagai pihak, oleh sebab itu, dalam kesempatan ini
kami mengucapkan terima kasih sebesar-sebesarnya kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penyusunan menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari
sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini
dapat bermanfaat untuk semua pihak yang membaca…

Ternate, 1 Juli 2023

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 2
C. Tujuan ................................................................................................ 2
BAB II. PEMBAHASAN ............................................................................... 3
A. Usaha Sagu Lempeng ........................................................................ 3
B. Peralatan yang digunakan dalam Pembuatan Usaha Sagu Lempeng 4
BAB III. PENUTUP ....................................................................................... 7
A. Kesimpulan ....................................................................................... 7
B. Saran .................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 8
DOKUMENTASI ........................................................................................... 9

ii
BAB I
LATAR BELAKANG

A. Latar Belakang
Perkembangan penggunaan teknologi pertanian sangat pesat dalam upaya
meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi seiring dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi untuk memenuhi bahan pangan sebagai salah satu
kebutuhan pokok hidup manusia yang terus bertambah. Penerapan teknologi
pertanian baik dalam kegiatan prapanen maupun pasca panen, menjadi penentu
dalam mencapai kecukupan pangan baik kuantitas maupun kualitas produksi.
Inovasi di bidang pertanian semakin berkembang dan mengubah wajah industri
pertanian yang selama ini dikenal sebagai industri yang kuno dan ketinggalan
zaman. Inovasi-inovasi baru yang muncul di bidang pertanian memungkinkan
petani untuk menghasilkan produk yang lebih efisien, efektif, dan berkualitas
tinggi. Teknologi pertanian telah berperan untuk meningkatkan efisiensi dan
produktivitas usahatani komoditas pangan di negara-negara maju dan negara-
negara berkembang termasuk Indonesia.
Dusun Tuwokona (Bangko), Desa Bobane Igo, Kecamatan Jailolo Timur,
Kabupaten Halmahera Barat Provinsi Maluku Utara, yang berada dibawah
pemerintahan Desa Dodiga yang memiliki luas wilayah sekitar 0,38 Km,dengan
jumlah Jiwa 703 Jiwa Desa Bangkit Rahmat yang terbagi atas 2 Agama yaitu
Muslim dengan jumlah 496 Jiwa dan Non muslim dengan Jiwa 163 Jiwa. Dusun
Bangko merupakan salah satu dusun yang berada di lingkar Kampus IV
Universitas Khairun. Dusun ini terdiri atas kurang lebih 80 Kepala Keluarga (KK)
dengan mata pencaharian dominan yaitu petani.
Masyarakat dusun Bangko secara social cultur beraktivitas sebagaimana
masyarkat biasa pada umumnya, secara ekonomi pendapatan masyrakat dusun
Bangko untuk memenuhi kebutuhan hidup keseharian yaitu bertani atau berkebun.
Salah satu hasil produksi petani yaitu Sagu Lempeng yang bahan bakunya diambil
dari tanaman umbi-umbian yaitu Singkong. Dalam proses pembuatan Sagu
Lempeng tentunya menggunakan bahan dan peralatan yang mumpuni, maka dari

1
kali kelompok kami akan membahas tentang inovasi peralatan yang digunakan
dalam pembuatan sagu lempeng yang berada di lokasi dusun Tuwakona (Bangko)
Desa Bobaneigo, Kecamatan Jailolo Timur, Kabupaten Halmahera Barat Provinsi
Maluku Utara.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas berikut rumusan masalah dari makalah ini
yaitu apa saja inovasi peralatan yang digunakan masyarakat di dusun Tuwakona
(Bangko) untuk memproduksi usaha Sagu Lempeng.

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas berikut tujuan dari makalah ini yaitu
untuk mengetahui Inovasi peralatan yang digunakan masyarakat di dusun
Tuwakona (Bangko) untuk memproduksi usaha Sagu Lempeng.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Usaha Sagu Lempeng


Dusun Tuwokona (Bangko), Desa Bobane Igo, Kecamatan Jailolo Timur,
Kabupaten Halmahera Barat Provinsi Maluku Utara, yang berada dibawah
pemerintahan Desa Bobaneiga yang memiliki luas wilayah sekitar 0,38
Km,dengan jumlah Jiwa 703 Jiwa. Dusun Bangko merupakan salah satu dusun
yang berada di lingkar Kampus IV Universitas Khairun yang merupakan tempat
praktikum lapang terpadu oleh Mahasiswa Agribisnis. Dusun ini terdiri atas
kurang lebih 80 Kepala Keluarga (KK) dengan mata pencaharian dominan yaitu
petani.
Tuwakona (Bangko) ini sendiri masyarakat memproduksi usaha Sagu
Lempeng, terutama ibu-ibu rumah untuk menjual ke pasar atau ke pelanggan
sebagai penghasilan mereka sehari-hari. Sagu lempeng adalah salah satu jenis
makanan yang proses pemasakannya dengan cara dibakar di dalam cetakan yang
terbuat dari batu atau tanah liat yang disebut dengan forna. Sehingga
menghasilkan lempengan sagu berwarna kecoklatan.

Gambar Sagu Lempeng

3
B. Peralatan yang digunakan dalam Pembuatan Usaha Sagu Lempeng
Peralatan adalah segala keperluan yang digunakan manusia untuk mengubah
alam sekitarnya, termasuk dirinya sendiri dan orang lain dengan menciptakan alat-
alat sebagai sarana dan prasarana, sedangkan alat adalah benda yang digunakan
untuk mengerjakan sesuatu yang fungsinya adalah untuk mempermudah
pekerjaan.
Berikut merupakan peralatan yang digunakan dalam memproduksi Sagu
Lempeng di Dusun Tuwakona (Bangko) Desa Bobane Igo, Kecamatan Jailolo
Timur, Kabupaten Halmahera Barat Provinsi Maluku Utara.
1. Mesin Parut
Mesin parut ini digunakan untuk menghaluskan singkong yang sudah
dibersihkan, yang awalnya masyarakat menggunakan parutan
manual/biasa untuk menghaluskan singkong untuk dibuat proses
selanjutnya tentu saja peralatan tersebut memakan waktu yang lama dan
hasil produksi yang sedikit. Hadirnya mesin penghalus terbaru yang
memudahkan para ibu rumah tangga untuk menghaluskan singkong
dengan cepat dan tentu saja lebih banyak, hal tersebut dapat
memaksimalkan hasil produksi pembuatan sagu lempeng.

Gambar Alat Parut Tradisonal Gambar Mesin Parut Modern

4
2. Alat Dongkrak
Alat ini di gunakan untuk memeras singkong yang sudah dihaluskan
menggunakan mesin parut. Awalnya masyarakat hanya menggunakan batu
untuk menindis papan yang sudah diletakan sekarung singkong yang telah
dihaluskan, namun seiring berkembangnya jaman masyarakat
menggunakan dongkar sebagai pengganti batu, tentu saja alat ini lebih
praktis dan memudahkan masyarakat dalam pekerjaan, karena sudah tidak
perlu susah-susah mengangkat batu yang berat, hanya menggunakan
dongkar yang beratnya tidak seberapa daripada batu.

Gambar Alat Dongkrak

3. Tempat Jemuran
Sagu Lempeng yang sudah dimasak setelah di ambil dan dijemur dengan
tujuan agar sagu lempeng tahan lama dan berjamur, penjemuran dilakukan
sehari ful atau 12 jam tergantung kondisi cuaca, kalau matahari dan tidak
hujan bisa dijemur selama 12 jam. Penjemuran awalnya warga hanya
menggunakan bambu yang disusun seperti pagar, setelah itu diganti
menggunakan Jaring Para Net (Kofu). Kofu ini dianggap warga lebih
praktis dan mudah didapatkan, sehingga warga beralih menggunakan
Kofu.

5
Gambar tempat jemuran dari Gambar tempat jemuran dari
Susunan Bambu Kain Kofu

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Inovasi pembuatan sagu lempeng di Dusun Tuwakona (Bangko) Desa Bobane
Igo, Kecamatan Jailolo Timur, Kabupaten Halmahera Barat Provinsi Maluku
Utara belum cukup memadai karena peralatan yang digunakan untuk pembuatan
sagu lempeng masi menggunakan alat yang tradisional atau bisa dibilang masi
manual, misalnya alat dongkrat yang digunakan sekarang untuk memeras sagu
agar terpisah dari airnya (mengeringkan cairan dari sagu), jaring paranet untuk
menjemur sagu lempeng, namun masi menggunaan cahaya matahari tanpa
menggunakan teknologi dari inovasi terbaru.

B. Saran
Pengolahan sagu lempeng di Dusun Tuwakona (Bangko) Desa Bobane Igo,
Kecamatan Jailolo Timur, Kabupaten Halmahera Barat Provinsi Maluku Utara
yang sudah cukup lama yang menjadi mata pencaharian utama masyarakat disana,
namun peralatan yang digunakan belum berkembang sampai sekarang maka dari
itu perlu adanya dukungan dari pemerintah setempat untuk mengembangkan
usaha tersebut.

7
DAFTAR PUSTAKA

Peranan Makanan Tradisional Berbahan Sagu Sebagai Alternatif Dalam


Pemenuhan Gizi Masyarakat: Kasus Desa Laba, Kecamatan Masamba,
Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan. (2018). Jurnal Sosial
Ekonomi Pertanian, 1, 31-40.

Hafiz Ansar, M. H. (2021). Sagu : Pangan Lokal Masyarakat Pada Masa Pandemi.
Jurnal Holistik, 1-16.

Sidin, A. A. (2019). Uji Organoleptik Sagu Lempeng Dengan Penambahan


Daging. Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan Dan Budidaya Perairan, 14, 23-29.

8
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai