Anda di halaman 1dari 16

KELOMPOK I AKUNTANSI

HOSPITALITI III CORE

VALUE

TIM PENYUSUN

A.A Ngurah Bagus Dananjaya (19106051)

I Made Dewa Kerta Jaya Negara (19106052)

I Kadek Yoga Sugiantara (19106053)

I Made Agus Wiadnyana Putra (19106054)

I Wayan Oky Wahyu Kaderi Arsana (19106056)

Ken Hajus Made Sankhya Pandit (19106057)

Rezky Gunawan Marpaung (19106060)

POLITEKNIK PARIWISATA BALI


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ..................................................................................................................

i KATA PENGANTAR ..................................................................................................

ii ABSTRAK

.................................................................................................................... 1

BAB I ............................................................................................................................
2

PENDAHULUAN ........................................................................................................ 2

A Latar Belakang ................................................................................................... 2

BAB II ...........................................................................................................................
4

LANDASAN TEORI ....................................................................................................


4

A Pengertian Korporasi.......................................................................................... 4

B Pengertian Budaya ............................................................................................. 4

BAB III ......................................................................................................................... 5

PEMBAHASAN ...........................................................................................................
5

A Karakteristik Korporasi ...................................................................................... 5

B Pengertian Framework Culture .......................................................................... 6

C Pengertian Budaya Korporasi ............................................................................ 6

D Pengerian Core Value ........................................................................................ 7

E Pentingnya Core Value Dalam Perusahaan........................................................ 8

F Upaya Mempertahankan Budaya Organisasi yang Sudah Dibangun .............. 11

BAB IV .......................................................................................................................
12

i
KESIMPULAN ...........................................................................................................
12

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami, sehingga kami bisa
menyelesaikan paper ini yang berjudul “Core Value” tepat dengan waktunya.
Penulisan paper ini bertujuan untuk memebuhi tugas mata kuliah Akuntansi
Hospitaliti 3 dalam menempuh pendidikan di Politeknik Pariwisata Bali

Terimakasih penulis ucapkan kepada Ibu Dr. Titien Damayanti, SE., M.Si.
selaku dosen pengampu mata kuliah Akuntansi Hospitaliti 3 yang telah memberikan
tugas ini, sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis dan pembaca.
Terimakasih juga penulis ucapkan kepada teman-teman yang telah mendukung
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan paper ini dengan tepat waktu.

Diharapkan paper ini dapat memberikan informasi pengetahuan kepada


pembaca. Kami menyadari bahwa paper ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
penulis menerima kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun demi
kesempurnaan paper ini.

Denpasar, 15 September 2021

Penulis

ii
ABSTRAK
Penulisan ini bertujuan untuk menjelaskan seberapa pentingya suatu budaya korporasi
terhadap kinerja sebuah perusahaan. Kemudian pentingnya suatu perusahaan untuk
memiliki core value dalam budaya korporasi yang dimiliki. Tulisan ini dibuat
berdasarkan data sekunder, yaitu hasil presentasi Jusi dari PT Service Quality Centre
yang dapat diakses melalui situs website dan beberapa artikel terkait. Data tersebut
menjelaskan faktor-faktor penting yang mendukung budaya korporasi. Dari hasil
presentasi tersebut didapatkan factor-faktor terkait yang dapat mendukung budaya
korporasi. Pemaparan Jusi tersebut diyakini terbukti mampu dapat meningkatkan
kinerja perusahan serta karyawan perusahaan dan dapat membantu perusahaan dalam
mencapai tujuan perusahaan tersebut

Kata kunci: Budaya korporasi, core value, korporasi

1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Pada era globalisasi saat ini, setiap perusahaan di tuntut untuk
memiliki manajemen yang baik. Suatu manajemen perusahaan yang baik pasti
dapat meningkatkan efektivitas perusahaan. Efektivitas suatu perusahaan
dapat tercapai dengan baik sehingga mampu untuk bersaing dengan
perusahaan lainnya. Seperti sumber daya manusia yang merupakan salah satu
faktor penting dan memiliki peran yang besar dalam suatu perusahaan.
Pada umumnya perusahaan selalu ingin memperoleh laba untuk dapat
terus tumbuh dan berkembang dalam menjalankan bisnis atau usahanya dan
besar kecilnya laba yang dicapai merupakan ukuran kesuksesan manajemen
dalam mengelola perusahaannya. Oleh karena itu, manajemen harus mampu
merencanakan dan sekaligus mencapai laba yang besar agar dapat dinilai
sebagai manajemen yang sukses. Namun, tujuan yang harus dicapai oleh
manajemen tidak hanya untuk memaksimumkan profit, tetapi juga untuk
membentuk kenyamanan bekerja para karyawan agar dapat bekerja dengan
semaksimal mungkin.
Dalam operasionalnya, sangat diperlukan adanya kenyamanan dalam
suatu perusahaan sehingga nantinya setiap karyawan dapat bekerja dengan
nyaman. Kenyamanan perlu didapatkan setiap orang dalam setiap kegiatannya,
karena bila tidak nyaman, sesuatu yang dikerjakan tidak akan menjadi
maksimal hasilnya. Kenyamanan itulah yang sebisa mungkin diberikan pihak
instansi kepada para pegawai agar pegawai merasa nyaman dan senang
bekerja di instansi tersebut sehingga memberikan kinerja terbaik terhadap
instansi, dengan begitu pihak instansi pula yang diuntungkan.
Salah satu cara yang dapat diambil suatu perusahaan untuk
meningkatkan kenyamanan lingkungan kerja adalah dengan menetapkan
budaya korporasi dalam perusahaan tersebut. Setiap perusahaan harus
memiliki
sebuah budaya korporasi dalam keberlangsunga perusahan tersebut. Hal
tersebut membuat setiap perusahaan pasti memiliki budaya korporatnya
masing masing dan akan menjadi ciri khas perusahaan tersebut. Budaya
korporasi memiliki pengaruh yang sangat penting dalam sebuah perusahaan,
karena budaya yang baik akan dapat memberikan kenyamanan bagi bagi
anggota dan kemudian akan menunjang kinerja setiap anggotanya.
Dalam hal ini banyak perusahaan yang menyesuaikan budayanya agar
dapat menunjang perusahaan tersebut. Hal ini akan semakin membuktikan
bahwa budaya suatu organisasi dapat sedemikian mempengaruhi sebuah
organisasi.
Namun dalam hal menciptakan dan menumbuhkan sebuah budaya
tidak hanya bertitik tumpu pada kenyamanan anggota saja, faktor-faktor
pendukung lainpun harus diperhatikan. Menurut Jusi (2001) ada beberapa
factor yang harus diperhatikan dalam membangun budaya korporasi.
Diperlukan pemikiran yang matang untuk dapat menciptakan, menumbuhkan,
dan mengembangkan budaya yang akan dapat berdampak baik bagi
perusahaan.
BAB II
LANDASAN TEORI
A Pengertian Korporasi

Korporasi adalah suatu perusahaan yang diakui secara hukum perdata.


Korporasi berbentuk kumpulan organisasi profesi atau perusahaan yang
berbadan hukum dan non berbadan hukum. Keterlibatan orang yang tergabung
dalam perseroan ini sama halnya dengan keterlibatan dalam perseroan.
Adapun pengertian korporasi menurut salah satu ahli, Satjipto Raharjo,
Korporasi adalah badan yang diciptakan oleh hukum, sehingga mati hidupnya
korporasi tergantung orang hukum yang berperan didalamnya. Ketika hukum
ingin mematikan korporasi maka dapat melakukan segala hal untuk
mewujudkan hal tersebut.
Kepemilikan modal dapat dimiliki secara pribadi atau dijual ke pihak
luar sehingga pemilik perusahaan bukan lagi orang-orang yang dikenal.
Pembagian deviden juga tergantung pada kesepakatan yang dibuat. Semua
keberjalanan korporasi untuk mencapai tujuan bersama.
Korporasi sering terlibat beberapa kasus yang melibatkan banyak
orang. Hal yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan
membuat peraturan sejelas mungkin tentang tindakan yang akan dilakukan
dalam mengatasi pelanggaran dalam sebuah korporasi.

B Pengertian Budaya

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki


bersama oleh sekelompok orang, serta diwariskan dari generasi ke generasi.
Budaya merupakan suatu pola hidup menyeluruh. Budaya bersifat kompleks,
abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku
komunikatif.
BAB III
PEMBAHASAN
A Karakteristik Korporasi
Beberapa karakteristik yang dimiliki oleh sebuah korporasi pada umumnya
antara lain:
1. Berorientasi pada profit, perusahaan ini dalam melakukan usahanya
selalu berorientasi pada keuntungan perusahaa. Kemampuan dewan
direksi dalam mengelola perusahaan sangat menentukan tingkat
keuntungan perusahaan.
2. Modal perseroan terbatas berasal dari saham dan obligasi, perseroan
terbatas memiliki sumber modal berupa surat berharga. Kepemilikan
seluruh modal tercatat dengan baik dengan bukti sertifikat saham dan
surat obligasi. Bagi pemilik orang yang menanam saham di perusahaan
jenis ini pasti akan memili salah satu jenis surat ini sebagai bukti yang
sah.
3. Kekuasaan tertinggi terletak pada Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS), perseroan terbatas apabila ingin mengambil keputusan yang
besar harus melibatkan dewan komisaris perusahaan atau pemilik
saham. Rapat tersebut biasa disebut RUPS, rapat ini dapat diadakan
secara terjadwal atau tiba-tiba tergantung kepentingan dilaksanakannya
rapat.
4. Pemilik saham bertanggung jawab atas saham yang disetorkan, pemilik
saham hanya bertanggung jawab atas modal itu. Segala jenis strategi
perusahaan diserahkan kepada direksi perusahaan yang
bertanggungjawab atas operasional perusahaan.
5. Keuntungan pemilik saham berupa deviden, pemilik saham akan
menerima keuntungan berupa deviden. Pemberian deviden tergantung
pada perjanjian yang telah dibuat. Pengembalian deviden harus tetap
diberikan walaupun perusahaan mengalami kerugian.
6. Perusahaan dipimpin oleh direksi, direksi ini bertugas untuk
menjalankan perusahaan sesuai dengan fungsinya. Segala jenis
kegiatan perusahaan dibawah tanggungjawab tim direksi. Segala hak
dan kewajiban telah diatur dalam undang-undang, untuk kepentingan
lain dapat dibahas sesuai dengan kesepakatan antara pemilik saham
dan direksi perusahaan. Pimpian perusahaan biasanya juga merupakan
pemilik saham dari perusahaan tersebut.

B Pengertian Framework Culture


Framework Culture adalah istilah yang digunakan dalam ilmu sosial
untuk menjelaskan tradisi, sistem nilai, mitos, dan simbol yang umum dalam
masyarakat tertentu. Suatu masyarakat tertentu mungkin memiliki banyak
kerangka budaya (misalnya, masyarakat Amerika Serikat memiliki kerangka
kerja budaya yang berbeda untuk populasi kulit putih dan Afrika-Amerika).
Biasanya kerangka budaya dicampur; sebagai individu atau seluruh kelompok
tertentu dapat akrab dengan banyak kerangka budaya.

C Pengertian Budaya Korporasi


Sistem nilai-nilai yang diyakini semua anggota organisasi dan yang
dipelajari, diterapkan serta dikembangkan secara berkesinambungan,
berfungsi sebagai sistem perekat, dan dapat dijadikan acuan berperilaku dalam
organisasi untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. hal
penting yang perlu ada dalam definisi budaya korporat adalah suatu system
nilai-nilai yang dirasakan maknanya oleh seluruh orang dalam
organisasi.Dalam hubungannya dengan segi social,budaya berfungsi sebagai
perekat social yang membantu mempersatukan organisasi itu dengan
memberikan standar-standar yang tepat untuk pa yang harus dikatakan dan
dilakukan oleh karyawan.Akhirnya budaya berfungsi sebagai mekanisme
pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk sikap serta
perilaku para karyawan (Gordon,1991).
D Pengerian Core Value
Core value adalah hal-hal yang dihargai, dijunjung tinggi, dijalankan,
dan merupakan jiwa dari sebuah organisasi. Umumnya core value merupakan
sebuah kata sifat dan dilengkapi dengan penjelasannya. Setiap karyawan harus
tahu persis nilai-nilai apa saja yang harus dijaga dan apa konsekuensinya bila
tidak diikuti. Tidak ada perusahaan yang bisa menjadi besar dan bertahan lama
tanpa adanya core value yang kuat.
Core Value itu sesuatu yang otentik dan original dari jiwa perusahaan
itu sendiri. Inilah nilai yang harus dipelihara dan dipertahankan di tengah arus
perubahan. Perubahan apa pun yang terjadi dalam perusahaan harus dijaga
agar tidak bertentangan dengan nilai intrinsik ini.
Core values atau nilai-nilai inti perusahaan dimaksud untuk
membentuk perilaku dan karakter kerja yang selaras dengan strategi
perusahaan. Core values yang terinternalisasi dengan baik akan menjadi pilar
utama dalam pembentukan budaya organisasi yang kuat. Ketika core values
sudah menjadi pilar utama budaya organisasi, maka dia akan mempersatukan
cara kerja insan perusahaan, untuk secara solid merealisasikan tujuan dan visi
perusahaan.
Core values perusahaan mendefinisikan budaya perusahaan untuk
digunakan oleh semua pegawai dalam pencapaian kinerja terbaik secara
konsisten. Core values harus diimplementasikan ke dalam tata kelola agar bisa
menjadi bahasa tindakan. Bila core values sudah dipahami oleh pegawai
dalam bahasa tindakan, maka tinggal menciptakan perilaku kerja berdasarkan
core values tersebut. Penciptaan perilaku kerja berdasarkan core values
haruslah melalui proses penanaman core values ke dalam mental, jiwa, emosi,
dan pikiran. Diperlukan doktrin yang kuat agar core values diterima oleh akal
sehat. Bila secara akal sehat core values sudah masuk ke dalam hati nurani,
dan sudah terpola di dalam pikiran bahwa sadar, maka core values
perusahaan akan
bertransformasi menjadi perilaku kerja. Kondisi ini menciptakan budaya kerja
yang sesuai dengan core values perusahaan.

E Pentingnya Core Value Dalam Perusahaan


Organisasi merupakan suatu kesatuan yang komplek yang berusaha
mengalokasikan sumber daya secara penuh demi tercapainya tujuan. Apabila
suatu organisasi mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan maka dapat
dikatakan bahwa organisasi tersebut efektif. Salah satu tujuan organisasi
adalah peningkatan Budaya Korporat, Budaya Korporat merupakan
kepribadian yang ada pada organisasi, bahwa organisasi sebagai peran Budaya
Korporat sangat menonjol, karena membentuk karakter organisasi untuk
melakukan pekerjaanya. Suatu budaya dapat tumbuh menjadi kuat apabila
terdapat nilai- nilai, pola prilaku, praktik bersama, serta bila tingkatan-
tingkatan budaya terkait satu sama lain. Sehingga dapat dikatakan budaya
organisasi merupakan kerangka kerja (Framework Culture Organitation) yang
menjadi pedoman tingkah laku dan pembuatan keputusan anggota organisasi
serta mengarahkan tindakan mereka untuk mencapai tujuan organisasi.
Menurut Jusi (2001) budaya yang kuat didukung oleh faktor-faktor
yaitu: Leadership, Sense of Direction, Climate, Positive Teamwork, Value
Add Systems, Enabling Structure and Developed Individual.
1. Leadership
Komitmen, kesungguhan tekad pimpinan, terutama pimpinan
puncak 9 suatu organisasi, merupakan faktor utama dan sangat
mendukung terlaksananya suatu budaya di perusahaan.
2. Sense of Direction
Kesadaran akan arah dari suatu perusahaan, sehingga kita tau
apa tujuan awal dari suatu perusahaan.
3. Climate
Suasana yang mendukung dalam lingkungan perusahaan untuk
dapat mendukung terlaksananya budaya di perusahaan.
4. Positive Team Work
Selalu memberikan semangat positif dalam bekerja, terutama
dalam kerja tim dapat mendukung terlaksananya budaya di
perusahaan.
5. Value Add System
Melakukan suatu aktivitas yang berguna dan dapat menambah
nilai dalam diri dapat mendukung terlaksananya budaya di
perusahaan.
6. Enabling Structure
Struktur yang memungkinkan yang dapat diterapkan dalam
organisasi atau korporasi dalam mencapai tujuan organisasi,
tentunya dipengaruhi budaya organisasi itu sendiri.
7. Appropriate Competence
Kompetensi yang tepat dan pantas untuk dapat mendukung
terlaksananya budaya di perusahaan.
8. Developed Individual
Proses bagaimana kita dapat meningkatkan kualitas diri dalam
pribadi masing-masing karyawan yang dapat mendukung
terlaksananya budaya di perusahaan.
Di antara faktor pendukung tersebut, menurut pengalaman, ternyata
faktor Leadership sangat menonjol.
Bagian dalam dari budaya organisasi adalah budaya inti. Ini sesuai
dengan nilai-nilai inti (core values) atau asumsi dasar dan keyakinan bahwa
bentuk dan petunjuk perilaku orang-orang, dan kontribusi secara kenyataan,
pada berbagai aspek gambaran yang benar dari budaya pengamatan. Core
value adalah hal-hal yang dihargai, dijunjung tinggi, dijalankan, dan
merupakan jiwa dari sebuah organisasi. Setiap karyawan harus tahu persis
nilai-nilai apa saja yang harus dijaga dan apa konsekuensinya bila tidak
diikuti. Tidak ada
perusahaan yang bisa menjadi besar dan bertahan lama tanpa adanya core
value yang kuat. Core Value itu sesuatu yang otentik dan original dari jiwa
perusahaan itu sendiri. Inilah nilai yang harus dipelihara dan dipertahankan di
tengah arus perubahan. Perubahan apa pun yang terjadi dalam perusahaan
harus dijaga agar tidak bertentangan dengan nilai intrinsik ini. Core values
atau nilai- nilai inti perusahaan dimaksud untuk membentuk perilaku dan
karakter kerja yang selaras dengan strategi perusahaan. Core values yang
terinternalisasi dengan baik akan menjadi pilar utama dalam pembentukan
budaya organisasi yang kuat.
Ketika core values sudah menjadi pilar utama budaya organisasi, maka
dia akan mempersatukan cara kerja insan perusahaan, untuk secara solid
merealisasikan tujuan dan visi perusahaan. Core values perusahaan
mendefinisikan budaya perusahaan untuk digunakan oleh semua pegawai
dalam pencapaian kinerja terbaik secara konsisten. Core values harus
diimplementasikan ke dalam tata kelola agar bisa menjadi bahasa tindakan.
Bila core values sudah dipahami oleh pegawai dalam bahasa tindakan, maka
tinggal menciptakan perilaku kerja berdasarkan core values tersebut.
Penciptaan perilaku kerja berdasarkan core values haruslah melalui proses
penanaman core values ke dalam mental, jiwa, emosi, dan pikiran. Diperlukan
doktrin yang kuat agar core values diterima oleh akal sehat. Bila secara akal
sehat core values sudah masuk ke dalam hati nurani, dan sudah terpola di
dalam pikiran bahwa sadar, maka core values perusahaan akan
bertransformasi menjadi perilaku kerja. Kondisi ini menciptakan budaya kerja
yang sesuai dengan core values perusahaan.
Dengan demikian suatu organisasi atau koporasi dapat mencapai
tujuannya dengan adanya budaya didalamnya. Kerangka kerja budaya
organisasi (Framework Culture Organitation) yang terbentuk karena berbagai
macam faktor-faktor yang mempengaruhi jalannya perkembangan organiasi
atau korporasi tersebut. Nilai-nilai inti (core values) yang terkandung dalam
organisasi atau budaya korporasi harus dipegang teguh nilai-nilainya oleh
seluruh komponen organiasi atau korporasi, baik dari karyawan maupun
pemilik atau pemegang saham. Itu akan menjadi acuan atau pilar dalam
organiasi. Ketika core value sudah diterapkan dengan baik, selaras dengan
budaya korporasi maka akan mempersatukan cara kerja insan perusahaan,
untuk secara solid merealisasikan tujuan dan visi perusahaan.

F Upaya Mempertahankan Budaya Organisasi yang Sudah Dibangun


Budaya asli diturunkan dari filsafat pendirinya. Selanjutnya, budaya ini
sangat mempengaruhi kriteria yang digunakan dalam mempekerjakan
karyawan. Tindakan manajemen puncak dewasa ini menentukan iklim umum
perilaku yang dapat diterima baik dan yang tidak baik. Bagaimana karyawan
harus disosialisasikan akan bergantung baik pada tingkat sukses yang dicapai
dalam mencocokkan nilai-nilai karyawan baru dengan nilai-nilai organisasi
dalam proses seleksi maupun pada referensi manajemen puncak akan metode-
metode sosialisasi.
BAB IV

KESIMPULAN
Beberapa kesimpulan yang dapat kami ambil dari pembahasan tulisan kali ini
diantaranya:

1. Korporasi adalah suatu perusahaan yang diakui secara hukum perdata dan
berorientasi pada profit.
2. Setiap korporasi harus memiliki suatu budaya korporasi yang mencirikan
perusahan tersebut dikarenakan memiliki manfaat yang sangat penting untuk
mencapai tujuan bersama dari perusahaan tersebut.
3. Setiap budaya korporasi dari suatu perusahaa akan berbeda dengan perusahaan
yang lain.
4. Faktor-faktor pendukung budaya yang kuat diantaranya Leadership, Sense of
Direction, Climate, Positive Teamwork, Value Add Systems, Enabling
Structure and Developed Individual.
5. Dengan adanya core value yang baik yang dimiliki suatu perusahaan dalam
budaya korporasi akan dapat membantu perusahaan bekerja maksimal dan
mencapi tujuan perusahan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai