DISUSUN OLEH :
ARKAM SUSILO
210903501121
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya bisa menyelesaikan makalah tentang "ETIKA BISNIS DAN
BUDAYA PERUSAHAAN PT. POS INDONESIA (persero)".
Tidak lupa juga saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
turut memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya, tidak akan bisa
maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, saya menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu, saya
dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
karya ilmiah ini.
Saya berharap semoga makalah ini memberikan manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca.
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan masalah......................................................................................................5
C. Tujuan penelitian.......................................................................................................5
D. Manfaat Penelitian.....................................................................................................6
BAB II....................................................................................................................................7
PEMBAHASAN.....................................................................................................................7
BAB III.................................................................................................................................16
PENUTUP............................................................................................................................16
A. Kesimpulan.................................................................................................................16
B. Saran............................................................................................................................16
iv
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
PT Pos Indonesia (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
yang bergerak dalam bidang jasa pengiriman surat dan pengiriman barang. PT. Pos
Indonesia (Persero) merupakan badan usaha yang tidak bersifat komersial dan
fungsinya lebih diarahkan untuk mengadakan pelayanan publik.
Sejak berdiri tahun 1746, PT. Pos Indonesia (Persero) dituntut untuk mampu
mempertahankan keberadaannya dengan segala tantangan yang muncul, baik itu
muncul dari dalam maupun dari luar. Tantangan yang muncul dari dalam
perusahaan, diantaramya adalah perubahan kebijakan perusahaan dan perubahan
lingkungan kerja. Sedangkan dari luar perusahaan adalah perubahan lingkungan
bisnis maupun selera konsumen.
1
yang dimiliki. Pada tatanan kehidupan jangka panjang perusahaan, kepentingan
individu dan perusahaan sering menjadi konflik yang dilematis. Konflik
kepentingan antara individu dan organisasi merupakan dilema etika, yaitu suatu
situasi dimana setiap pilihan keputusan atau perilaku berpotensi menimbulkan
terjadinya reaksi. Individu baik pegelola organisasi maupun sebagai karyawan,
harus mampu memahami etika yaitu aturan mengenai nilai-nilai moral yang
mengatur perilaku seseorang atau kelompok atau organisasi dalam kaitan dengan
baik dan buruk. Etika perusahaan berkaitan dengan nilai-nilai internal yang
dikembangkan dalam budaya organisasi dan berhubungan dengan tanggung jawab
sosial.
2
Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis yang
mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan
masyarakat. Salah satu upaya untuk meningkatkan kinerja suatu
perusahaan/organisasi adalah dengan cara menerapkan Good Corporate Governance
(GCG). Penerapan Good Corporate Governance (GCG) merupakan pedoman bagi
Komisaris dan Direksi dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakan
dengan dilandasi moral yang tinggi, kepatuhan kepada peraturan perundang-
undangan yang berlaku serta kesadaran akan adanya tanggung jawab sosial
perseroan terhadap pihak yang berkepentingan (stakeholders) secara konsisten.
PT POS INDONESIA (Persero) berkomitmen untuk melaksanakan praktik-
praktik Good Corporate Governance atau Tata Kelola perusahaan yang baik sebagai
bagian dari Bisnis untuk pencapaian Visi dan Misi perusahaan. Code of Conduct ini
merupakan salah satu wujud komitmen tersebut dalam menjabarkan Tata Nilai
Dasar PT POS INDONESIA (Persero) ke dalam interpretasi perilaku yang terkait
dengan etika Bisnis dan tata perilaku.
Sejauh ini budaya organisasi secara popular diartikan sebagai perekat yang
mengikat organisasi. Selanjutnya, dapat dimengerti pula bahwa pada organisasi
manapun, terutama organisasi yang besar, terdapat jenjang maupun kelompok yang
3
berbeda, baik karena tugas, tanggungjawab sesuai dengan posisinya di organisasi
maupun asal usul dari sumber daya manusianya. Perbedaan-perbedaan tersebut
perlu dijembatani dengan penyusunan dan penerapan secara konsisten suatu budaya
organisasi yang diharapkan dapat berfungsi sebagai perekat organisasi.
Budaya erat kaitannya dengan Etika Bisnis. Kuatnya budaya organisasi dan
etika bisnis akan terlihat dari bagaimana karyawan memandang budaya kerja
sehingga berpengaruh terhadap perilaku yang digambarkan memiliki motivasi,
dedikasi, kreativitas, kemampuan dan komitmen serta kemampuan yang dirasakan
karyawan. Menurut Robbins, organisasi yang berbudaya kuat akan mempengaruhi
ciri khas tertentu sehingga dapat memberikan daya tarik bagi individu untuk
bergabung. Setelah itu, individu itu dapat berfikir, bertindak dan berperilaku sesuai
dengan nilai-nilai organisasi. Makin banyak karyawan yang menerima nilai-nilai
tersebut, maka makin kuat budaya tersebut.
PT. POS Indonesia memerlukan sebuah budaya organisasi dan Etika bisnis
yang kuat untuk tetap bertahan dalam menghadapi persaingan. Era globalisasi di
mana dunia tanpa batas lagi dan yang pasti itu adalah perubahan. Tak pelak lagi,
4
persaingan usaha jasa, industri dan perdagangan akan semakin sengit. Kemajuan
teknologi informasi menempatkan dunia menjadi dalam satu wilayah, yang
mencerminkan kecepatan, ketepatan dan keamanan. Hal ini memunculkan hanya
perusahaan yang memiliki Visi dan Misi yang kuat dan jelas, yang mampu bertahan
di masa mendatang.PT Pos Indonesia yang bergerak dalam tiga pilar bisnis utama
(core business) yaitu: komunikasi, keuangan dan logistik, dihadapkan pada situasi
persaingan yang sangat tajam. Deregulasi menyebabkan rendahnya entry barrier
dalam bisnis perposan sehingga jumlah perusahaan yang bergerak dalam courrier
service jumlahnya sangat banyak dan menyebabkan kondisi persaingan yang sangat
tajam. Bisnis komunikasi yang dikembangkan PT Pos Indonesia yaitu layanan surat
pos merupakan komunikasi generasi pertama yang saat ini mengalami penurunan
sangat tajam karena disamping harus bersaing dengan para pengelola jasa titipan,
juga harus menerima kenyataan beralihnya sebagian konsumen kepada produk
substitusi yaitu SMS dan produk teknologi informasi lainnya seperti internet.
B. Rumusan masalah
Dari latar belakang diatas, peneliti dapat menarik rumusan masalah yaitu :
Bagaimana Etika bisnis dan Budaya PT. Pos Indonesia (Persero) dalam
mempertahankan perusahannya hingga saat ini?
C. Tujuan penelitian
5
Dari rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitiannya yaitu untuk
mengetahui Etika bisnis dan Budaya PT. Pos Indonesia (Persero) dalam
mempertahankan perusahannya hingga saat ini
D. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis : Mengembangkan pengetahuan dan menambah wawasan bagi
peneliti Etika bisnis dan Budaya PT. Pos Indonesia (Persero) dan dapat
menjadikan dasar penelitian sejenis.
b. Manfaat Praktis : Dipakai untuk memenuhi tugas mahasiswa terkait
6
BAB II
PEMBAHASAN
Pos Indonesia telah beberapa kali mengalami perubahan status mulai dari
Jawatan PTT (Post, Telegraph dan Telephone). Badan usaha yang dipimpin oleh
seorang Kepala Jawatan ini operasinya tidak bersifat komersial dan fungsinya lebih
diarahkan untuk mengadakan pelayanan publik. Perkembangan terus terjadi hingga
statusnya menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel).
Mengamati perkembangan zaman dimana sektor pos dan telekomunikasi
berkembang sangat pesat, maka pada tahun 1965 berganti menjadi Perusahaan
Negara Pos dan Giro (PN Pos dan Giro), dan pada tahun 1978 berubah menjadi
Perum Pos dan Giro yang sejak ini ditegaskan sebagai badan usaha tunggal dalam
menyelenggarakan dinas pos dan giropos baik untuk hubungan dalam maupun luar
negeri. Selama 17 tahun berstatus Perum, maka pada Juni 1995 berubah menjadi
Perseroan Terbatas dengan nama PT Pos Indonesia (Persero).Dengan berjalannya
waktu, Pos Indonesia kini telah mampu menunjukkan kreatifitasnya dalam
7
pengembangan bidang perposan Indonesia dengan memanfaatkan insfrastruktur
jejaring yang dimilikinya yang mencapai sekitar 24 ribu titik layanan yang
menjangkau 100 persen kota/kabupaten, hampir 100 persen kecamatan dan 42
persen kelurahan/desa, dan 940 lokasi transmigrasi terpencil di Indonesia. Seiring
dengan perkembangan informasi, komunikasi dan teknologi, jejaring Pos Indonesia
sudah memiliki lebih dari 4.800 Kantorpos, serta dilengkapi electronic mobile pos
di beberapa kota besar. Semua titik merupakan rantai yang terhubung satu sama lain
secara solid & terintegrasi. Sistem Kode Pos diciptakan untuk mempermudah
processing kiriman pos dimana tiap jengkal daerah di Indonesia mampu
diidentifikasi dengan akurat.
8
Sejak pemerintahan kolonial dinas pos pemerintahan Belanda sudah
berhubungan dalam pengiriman surat dan barang secara internasional, sehingga
tercatat sebagai anggota Union Postale Universelle (UPU).
9
B. Etika Bisnis PT Pos Indonesia (persero)
Salah satu upaya untuk meningkatkan kinerja suatu perusahaan/organisasi
adalah dengan cara menerapkan Good Corporate Governance (GCG). Penerapan
Good Corporate Governance (GCG) merupakan pedoman bagi Dewan Komisaris
dan Direksi dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakan dengan dilandasi
moral yang tinggi, kepatuhan kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku
serta kesadaran akan adanya tanggung jawab sosial perseroan terhadap pihak yang
berkepentingan (stakeholders) secara konsisten. Maksud dan tujuan penerapan
Good Corporate Governance di Perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Memaksimalkan nilai Perusahaan agar memiliki daya saing yang kuat, baik
secara nasional maupun internasional, sehingga mampu mempertahankan
keberadaannya dan hidup berkelanjutan untuk mencapai maksud dan tujuan
Perusahaan;
2. Mendorong pengelolaan Perusahaan secara profesional, efisien dan efektif,
serta memberdayakan fungsi dan meningkatkan kemandirian Organ
Perusahaan;
3. Mendorong agar manajemen Perusahaan dalam membuat keputusan dan
menjalankan tindakan dilandasi nilai moral yang tinggi dan kepatuhan
terhadap peraturan perundang-undangan, serta kesadaran akan adanya
tanggung jawab sosial Perusahaan terhadap stakeholders maupun kelestarian
lingkungan di sekitar Perusahaan;
4. Meningkatkan kontribusi Perusahaan terhadap perekonomian nasional;
5. Meningkatkan iklim yang kondusif bagi perkembangan nilai investasi
Perusahaan
10
Implementasi Good Corporate Governance Perusahaan telah menghasilkan hal-hal
penting sebagai berikut:
11
6. Keputusan Bersama Dewan Komisaris dan Direksi PT Pos Indonesia (Persero)
Nomor: 125/Dekom/0415 dan Nomor: KD. 35 /DIRUT/0415 tanggal 24 April
2015 tentang Whistle Blowing System di PT Pos Indonesia (Persero).
12
Budaya organisasi adalah nilai-nilai yang dianggap penting dan diyakini
kebenarannya oleh setiap anggota perusahaan untuk digunakan dalam
memecahkan masalah eksternal maupun internal yang terjadi dalam perusahaan
itu sendiri.
13
organisasi dengan memberikan standar yang memadai bagi pegawai
untuk bertindak.
Budaya perusahaan memberikan standar untuk penerimaan, penilaian
kinerja, promosi dan kesesuain hubungan antara karyawan yang
bersangkutan dengan perusahaan
14
Hanya mereka yang menerapkan AKHLAK lah yang masuk dalam sistem
talenta di Pos Indonesia.
Saat ini Pos Indonesia menghadapi tantangan yang sangat berat. Bukan
saja karena persaingan yang semakin ketat,situasi ekonomi global maupun
nasional yang mengalami krisis, tetapi juga perubahan akibat teknologi digital
dimana membuat model bisnis lama menjadi kurang relevan terhadap kebutuhan
dan preferensi pengguna jasa kurir dan logistik. Perubahan atau transformasi
budaya AKHLAK akan menjadi pondasi yang kuat untuk melakukan
transformasi transformasi lainnya.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
16
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.upi.edu/22514/4/S_PEM_1100575_Chapter1.pdf
http://scholar.unand.ac.id/9426/1/BAB%20I.pdf
https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/6936-Full_Text.pdf
https://eprints.umm.ac.id/33790/2/jiptummpp-gdl-faridarahm-44721-2-babi.pdf
https://larasati29.wordpress.com/2012/11/28/pt-pos-indonesia-dalam-menerapkan-etika-
bisnis/
https://www.posindonesia.co.id/id/artikel/detail/24/komitmen-penerapan-budaya-akhlak-
di-pt-pos-indonesia-persero
https://www.posindonesia.co.id/id/content/sejarah-pos
https://www.scribd.com/doc/168309891/Makalah-Pemsos-PT-POS-Indonesia
17