Anda di halaman 1dari 4

Definisi manajemen piutang

Manajemen piutang adalah prakk atau sistem yang dibuat oleh perusahaan melalui proses
perencanaan, pengawasan, pengendalian uang yang ditagihkan kepada pihak yang meminjam.
Tagihan kepada pihak lain yang dimaksud adalah tagihan peroranganmaupun perusahaan atas seap
akva atau aset perusahaan yang mbul dari transaksi kredit. Contoh sumber piutang yang lazim
terjadi adalah pinjaman karyawan, penjualan kredit, atau restusi pajak

Fungsi manajemen piutang

•Adapun fungsi manajemen piutang dapat dilihat melalui empat fungsi utamanya yaitu:

•Perencanaan – Merencanakan anggaran atau pos apa saja menggunakan pembayaran kredit

•Pengorganisasian – Menciptakan kebijakan atau prosedur penagihan piutang agar berjalan secara
efekf.

•Penerapan atau pengarahan – menerapkan kebijakan atau aturan yang telah dibuat sehingga
perusahaan mampu mengetahui mana piutang tertagih dan dak tertagih.

•Pengawasan – Perusahaan mampu mengevaluasi kebijakan piutang yang telah dijalankan. Apakah
pengelolaan piutang berjalan efekf atau justru merugikan

Tujuan Manajemen Piutang

•Seluruh piutang dak tertagih. Risiko yang terjadi apabila jumlah piutang dak dapat tertagih sama
sekali. Misalnya kurang pengawasan, salah memilih pelanggan dan potensi lainnya seper adanya
kondisi negara yang dakstabil.

•Piutang yang dak dibayarkan sebagai piutang. Hal ini akan berpengaruh langsung pada pencatatan
keuangan yang berakibat mengurangi laba perusahaan.

•Pelunasan piutang lewat jatuh tempo. Hal ini mampu menimbulkan beban tambahan pada
perusahaan yang jika dilakukan berulang maka bisa merugikan perusahaan.

Perputaran piutang yang rendah pada modal yang dapatmengakibatkan modal yang tertanam dalam
piutang semakin besar dan berakhir pada dak produkfnya modal kerja.

•Adanya kecurangan seper kegagalan penagihan piutangkarena pelanggan yang dak


bertanggungjawab atau pencurian kas.

•Kesalahan teknis baik dalam hal penagihan maupun pemasukan data.

•Data pelacakan piutang hilang atau rusak.


•Kinerja SDM penagih piutang yang buruk

Kebijakan manajemen Piutang

1. Analisis Standar Kredit

Standar kredit merupakan kualitas minimal yang digunakan untuk menilai apakah peminjam layak
untuk diberikan kredit atau pinjaman. Dengan menentukan standar kredit, perusahaan bisa
menentukan besaran pemberian kredit serta jangka waktu yang diberikan untuk melakukan
pelunasan.

Ada beberapa versi kriteria dalam menganalisis standar kredit yaitu 5C, 5P, dan 3R.

Adapun analisis standar kredit 5C sebagai berikut:

Characterisc: Perilaku pemohon pinjaman yang melipu kejujuran, keterbukaan, pengalaman


dalammeminjam, dan perilaku umum lainnya.

Capability: Kemampuan pemohon pinjaman dalammengelola usahanya.

Capital: Utang yang diberikan bukan satu-satunya sumber daya. Namun pemohon juga harus
memilikimodal.

Collateral: Pemohon harus bisa memberikan jaminan pinjaman.

Condion: Keadaan yang terjadi keka adanya transaksi atau permohonan piutang baik secara
makro maupun mikro.

Sedangkan analisis 5P melipu:

Party: Pengelompokan calon pemohon pinjaman.


Purpose: Tujuan pemohon pinjaman. Apa yang akan dilakukan dan digunakan dari dana pinjaman
tersebut.

Prospect: Memprediksi efekvitas hasil dari pinjaman yang diberikan.

Protecon: Adanya perlindungan atau jaminan atas aset atau uang yang dipinjamkan.

payment: menganalisis apakah kredit yang dipinjamkanmampu dikembalikan atau dak

Di sisi lain, prinsip analisis kredit 3R dijabarkan lebihsederhana namun cukup menggambarkan
aspek-aspek sebelumnya yaitu:

Return: Tingkat keberhasilan dari akvitas piutang baik bagi peminjam maupun pemohon pinjaman.

Repayment: Kemampuan pemohon pinjaman untukmelunasi pinjamannya.

Risk: Kemampuan pemohon dalam menanggung risiko apabila dak mampu mengembalikan
hutangnya.

2. Persyaratan Kredit

Persyaratan kredit yang dimaksud adalah melipu ketentuan-ketentuan yang dibuat perusahaan
dalammengelola piutangnya. Syarat kredit melipu penentuan periode kredit, potongan tunai,
penetapan bunga dan syarat-syarat lain yang diberikan kepada pemohon pinjaman.

3. Kebijakan Penagihan


Kebijakan penagihan utang sangat didasari oleh kebijakan kredit yang telah disepaka misalnya
jumlahpinjaman yang diterima, periode kredit, dan persyaratan khusus lainnya. Perusahaan harus
jeli dalam menentukan kebijakan penagihan pinjaman. Mulai dari media penagihan apakah melalui
email, penagihan langsung, atau melalui agen.

Mengandalkan Pihak Kega

Kebijakan terakhir bukanlah prinsip utama yang bisa dilakukan untuk mengesiensi manajemen
piutang perusahaan. Namun di dalam persaingan yang semakin ketat dan sangat volale
mengandalkan pihak kega merupakan pilihan terbaik.

Anda mungkin juga menyukai