Anda di halaman 1dari 3

1.

Melalui rescheduling (penjadwalan kembali), yaitu suatu upaya hukum untuk melakukan
perubahan terhadap beberapa syarat perjanjian kredit yang berkenaan dengan jadwal
pembayaran kembali/ jangka waktu kredit termasuk tenggang (grace priod), termasuk
perubahan jumlah angsuran. Bila perlu dengan penambahan kredit.

• Melalui reconditioning (persyaratan kembali), yaitu melakukan perubahan atas sebagian atau
seluruh persyaratan perjanjian, yang tidak terbatas hanya kepada perubahan jadwal angsuran,
atau jangka waktu kredit saja. Tetapi perubahan kredit tersebut tanpa memberikan tambahan
kredit atau tanpa melakukan konversi atas seluruh atau sebagian dari kredit menjadi equity
perusahaan.

• Melalui restructuring (penataan kembali), yaitu upaya berupa melakukan perubahan


syarat-syarat perjanjian kredit berupa pemberian tambaha kredit, atau melakukan konversi atas
seluruh atau sebagian kredit menjadi perusahaan, yang dilakukan dengan atau tanpa
rescheduling atau reconditioning
Restrukturisasi Kredit adalah upaya perbaikan yang dilakukan Bank dalam kegiatan
perkreditan terhadap debitur yang mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajibannya, yang
dilakukan antara lain melalui:
a. penurunan suku bunga Kredit;
b. perpanjangan jangka waktu Kredit;
c. pengurangan tunggakan bunga Kredit;
d. pengurangan tunggakan pokok Kredit;
e. penambahan fasilitas Kredit; dan atau
f. konversi Kredit menjadi Penyertaan Modal Sementara.

2.​ BI checking merupakan sebuah istilah dari output yang dihasilkan oleh Sistem Informasi
Debitur (SID). Sebutan resmi untuk BI checking adalah Informasi Debitur Individual / IDI
Historis. IDI Historis ini meliputi informasi seluruh penyediaan dana dengan kondisi bermasalah
dan lancar mulai dari Rp. 1 ke atas.
IDI Historis juga menampilkan info seputar riwayat pembayaran yang dilakukan dalam waktu 2
tahun terakhir. Umumnya, informasi yang disajikan oleh IDI Historis meliputi antara lain identitas
calon debitur, pemilik, pengurus, dan fasilitas penyediaan dana yang diterima, agunan,
penjaminan, dan kolektibilitas debitur.
Kriteria BI checking :
1. Kredit Lancar
Kategori ini didasarkan pada kemampuan debitur membayar pinjaman dengan lancar dan
memuaskan. Dengan kata lain, debitur memiliki kemampuan untuk membayar kewajiban bunga
beserta pokok pinjaman dengan baik dan diselesaikan tepat waktu. Bila kamu memiliki kategori
BI checking kredit lancar, maka pengajuan pinjamanmu selanjutnya menjadi mudah disetujui
oleh pihak bank.

2. Kredit dalam Perhatian Khusus (DPK)


Jenis kategori ini menunjukkan bahwa pembayaran pinjaman oleh debitur tersebut ‘kurang
lancar’. Biasanya pinjaman macet dengan kurun waktu 1-2 bulan, hal ini bisa disebabkan
karena telat membayar ataupun pernah menunggak. Dengan kategori demikian, kamu masih
bisa mengajukan pinjaman ke Bank tetapi mungkin akan sedikit dipersulit oleh pihak Bank.

3. Kredit Tidak Lancar


Kategori kredit tidak lancar akan diberikan bila terdapat riwayat kredit selama kurun waktu 3
sampai dengan 6 bulan mutasinya tidak lancar, bisa dalam bentuk pembayaran bunga ataupun
pokok pinjaman yang buruk. Segala upaya approach telah dilakukan oleh pihak bank, tetapi
hasilnya masih kurang baik.

4. Kredit Diragukan
Kategori diragukan diberikan bila kamu memiliki riwayat pinjaman yang telah jatuh tempo dan
masih belum diselesaikan. Sama halnya dengan kategori ketiga, kategori ini menjadi bumerang
untukmu yang akan mengajukan pinjaman lagi.

5. Kredit Macet
Kredit macet merupakan usaha lanjutan untuk pengaktivan kembali kredit tidak lancar, akan
tetapi usaha tersebut sama sekali tidak berhasil. Bila sudah demikian, maka telah dikategorikan
ke dalam kategori kredit macet.

Bila kamu berada posisi kategori kedua hingga kelima BI checking, maka kamu akan kesulitan
untuk bisa mendapatkan persetujuan pengajuan pinjaman ke bank manapun. Kalau sudah
terjadi hal seperti itu, maka hal yang dapat kamu lakukan adalah mengurus BI checking melalui
bank yang akan meminjamkan uang .

3.Appraisal secara umum adalah pemberian penilaian terhadap benda atau seseorang. Secara
khusus dalam hal aset pemberian nilai terhadap bangunan, pabrik, dan aset lainnya yang
diberikan oleh seseorang yang berwenang. Orang yang berwenang tersebut haruslah
memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh badan hukum atau regulator. Regulator
dalam hal ini adalah Kementerian Perdagangan Republik Indonesia yang mengatur tentang
jasa Penilaian sesuai dengan Keputusan Kementerian Perdagangan No.
594/MPP/Kep/VIII/2002 tentang Ketentua Perizinan Usaha Jasa Penilaian.

• Nilai Pasar Wajar (fair market value) dari Efek adalah nilai yang dapat diperoleh dari transaksi
Efek yang dilakukan antar para Pihak yang bebas bukan karena paksaan atau likuidasi. ...
menggunakan harga pasar wajar yang ditetapkan oleh LPHE sebagai harga acuan bagi
Manajer Investasi.
• Nilai Eksekusi/Likuidasi
Adalah sejumlah uang yang mungkin diterima dari penjualan suatu aset dalam jangka waktu
yang relatif pendek untuk dapat memenuhi jangka waktu pemasaran dalam definisi Nilai Pasar.

4. * Mempersiapkan proses pencairan pembiayaan


• persiapan proses pelepasan jaminan
• melakukan penutupan asuransi dan membantu klaim asuransi
• membuat laporan SID (eksternal), Laporan jatuh tempo pembiayaan, TBO, jth tempo asuransi
dan jaminan, laporan persetujuan pencairan, laporan back to back, laporan FPN, laporan
pemantauan KJPP, laporan BMPK dan laporan hasil keuangan.
• membuat surat ket. lunas / memperpanjang STNK atas BPKB yang disetujuikan
• Melayani permintaan BI Checking
• Melakukan penyimpanan dokumen dan data
• Mengupdate data untuk dibagikan kepada divisi terkait.

5.Account officer adalah salah satu seorang pegawai atau aryawan yang bekerja di sebuah
perusahaan di dalam bagian pengkreditan, dan account officer ini memiliki peranan penting
pada tugas bagian pemasaran produk kreditan maupun di perusahaan yang berkaitan dengan
kredit. Untuk itu seorang AO atau account officer harus mengetahui ilmu pengkreditan tentang
apa itu kredit dan apa saja saja kegiatan kredit.

Tugas – Tugas Account Officer


1. Melakukan Pengenalan Produk Terhadap Klien, Nasabah, atau Konsumen.
2. Menjaga Hubungan yang Baik dengan Klien, Nasabah, atau pun Konsumen (Follow Up).
3. Memberikan Penjelasan Terhadap Klien, Nasabah, atau Konsumen yang Tidak Mengerti.
4. melakukan pemasaran produk perbankan atau perusahaan yang berkaitan dengan kredit.
5. memberikan penjelasan atau penerangan kepada para klien, nasabah, atau konsumen yang
tidak mengerti tentang apa yang Anda kenalkan. Dan ini bertujuan agar tidak terjadi kesalah
pahaman di kemudian hari, dan jika terjadi kesalahfahamn maka resiko atau tanggung jawab
account officer ini sangat berat bahkan bisa di keluarkan dari perusahaan di karenakan tidak
memberikan penjelasan atau penerangan terhadap klien.
6. memberikan penjelasan atau penerangan kepada para klien, nasabah, atau konsumen yang
tidak mengerti tentang apa yang Anda kenalkan. Dan ini bertujuan agar tidak terjadi kesalah
pahaman di kemudian hari, dan jika terjadi kesalahfahamn maka resiko atau tanggung jawab
account officer ini sangat berat bahkan bisa di keluarkan dari perusahaan di karenakan tidak
memberikan penjelasan atau penerangan terhadap klien.
7. berkoordinasi dengan marketing, memberikan solusi kepada klien, memberikan kelayakan
konsumen, dan juga membuat laporan.

Anda mungkin juga menyukai