Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TEORI AKUNTANSI

PENGERTIAN DAN PENGUKURAN COST DAN EXPENSE

OLEH

NI KOMANG TRIA JULIASTARI (1833121303)

NI WAYAN AMBARYATI (1833121307)

NI KADEK SELVI DWI OKTAPYANTI (1833121320)

NI KADEK RITA ANGGRENI (1833121303)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS WARMADEWA

TAHUN 2019/2020
A. Pengertian cost dan expense
Pengertian Cost (beban) dan Expense (biaya) dalam buku Standar
Akutansi Keuangan tahun (2002) yang di terbitkan oleh Salemba Empat
adalah sebagai berikut :

● Definisi beban mencakup baik kerugian maupun beban yang timbul


dalam melaksanakan aktifitas perusahaan yang biasa meliputi:

beban pokok penjualan, gaji, dan penyusutan. Beban tersebut biasanya


berbentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva seperti kas dan aktiva
tetap.

● Definisi biaya menurut Standar Akuntansi Keuangan (1999:12) adalah


penurunan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam
bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban
yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut
pembagian kepada penanam modal.

Suatu expenditure (pengeluaran) disebut "Cost" apabila atas


pengeluaran tersebut dimaksudkan untuk memperoleh sesuatu yang
nantinya bisa mendatangkan kas atau potensi kas kembali. Kembalinya kas
bisa dalam jangka pendek (misalnya: inventory), dalam jangka panjang
(misalnya: aktiva tetap). Suatu expenditure (pengeluaran) disebut
"Expense" apabila pengeluaran tersebut dilakukan untuk memperoleh
sesuatu yang tidak berpotensi menghasilkan kas (misalnya : biaya, gaji,
biaya sewa, biaya amortisasi,dll).

B. Tingkat perlakuan cost


Pengukuran, pengakuan dan pengklasifikasian pertama kali pada saat
terjadinya. Pencatatan berikutnya dalam rangka mengikuti aliran proses
pemecahan dan penggabungan untuk kepentingan intern. Pembebanan
terhadap pendapatan untuk periode berjalan atau periode yang akan
datang.
C. Kos Hipotesis
Kos hipotesis merupakan jumlah rupiah yang timbul bukan karena
transaksi yang pasti dan jelas, sehingga tidak mempunyai dasar penentuan
kos yang objektif dan dapat diterima umum.

D. Kapitalisasi bunga
Kos bunga timbul karena adanya pinjaman untuk pembangunan aset
dimana aset tersebut belum dapat menghasilkan pendapatan. Perusahaan
harus menangguhkan (mengkapitalisasi) kos bunga, setelah pembangunan
selesai atau aset siap digunakan dan aset sudah mampu menghasilkan
pendapatan. Pada saat itulah perusahaan harus mengakui bunga sebagai
biaya (expense) dan mempertemukannya dengan pendapatan yang
dihasilkannya. Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk menerapkan
pendekatan di atas adalah kualifikasi aset, perioda kapitalisasi, dan jumlah
bunga yang dikapitalisasi.

E. Dasar perbandingan/matching
Untuk mendapatkan laba periodik yang bermakna maka pendapatan
yang diakui untuk suatu perioda harus ditandingkan (diasosiasi) dengan
biaya yang dianggap telah menciptakan pendapatan tersebut. Penandingan
yang tepat akan terjadi kalau terdapat asosiasi yang masuk akal antara
pendapatan dan biaya. Penandingan harus didasarkan atas kelayakan
ekonomik bukan kelayakan fisis

F. Asosiasi kos sediaan


Asosiasi kos sediaan menjadi basis untuk menentukan unit yang
terjual dan kas yang melekat dengan jumlah penjualan. Biasanya barang
disediakan secara bertahap melalui beberapa kali pembelian yang
melibatkan kas per unit yang berbeda. Beberapa macam metode asosiasi
yaitu: Identifikasi khusus (specific identification), Masuk pertama, keluar
pertama (first in, first out), Persediaan normal, Masuk terakhir keluar
pertama (last in, first out). Tujuan utama pemilihan metode
mengasosiasikan biaya dan pendapatan untuk menentukan laba yang tepat
serta menentukan nilai persediaan dalam neraca.

G. Depresiasi fasilitas fisik


Kos fasilistas fisis merupakan suatu bentuk ekstrem biaya dibayar
dimuka, akuntansi depresiasi merupakan sarana untuk membebankan
biaya dibayar dimuka tersebut ke produksi atau periode berjalan.

H. Penangguhan biaya
Kos dapat ditangguhkan pembebanannya terhadap pendapatan kalau
kos dapat dikaitkan secara cukup pasti dengan pendapatan masa datang.
Kos dapat ditangguhkan pembebanannya kalau kos merupakan
pengeluaran yang sah, merupakan pengeluaran yang umum (wajar atau
normal), dapat dikaitkan secara cukup pasti dengan pendapatan atau
kegiatan masa datang, dan terjadi berulang-ulang.

I. Loss / rugi
Rugi merupakan penyerapan atau pengorbanan kos tanpa suatu
kompensasi atau kembalian.
Ada empat sumber rugi yaitu:
a. periferal dan insidental (misalnya: penjualan aset tetap),
b. transfer nontimbal-balik (misalnya: pencurian)
c. penahanan aset (misalnya: penurunan nilai-tukar valuta asing)
d. faktor lingkungan (misalnya: bencana alam dan kebakaran).

Anda mungkin juga menyukai