Anda di halaman 1dari 13

BAB II

DERET ALJABAR

Hasil Pembelajaran Umum

Mahasiswa dapat menyelesaikan kasus-kasus yang menyangkut perkembangan dan


pertumbuhan usaha dengan menggunakan prinsip-prinsip deret.

Hasil Pembelajaran Khusus

Kriteria penilaian dalam bab 2 ini adalah sebagai berikut :

1. Mahasiswa dapat menggunakan prinsip deret hitung untuk


menganalisis perilaku perkembangan.
2. Mahasiswa dapat menggunakan prinsip deret ukur untuk
menganalisis perilaku pertumbuhan.

Uraian Materi

Deret aljabar merupakan rangkaian bilangan yang tersusun secara teratur dan

memenuhi kaidah-kaidah tertentu. Bilangan pembentuk sebuah deret di kenal dengan

suku. Pola perubahan bilangan yang membentuk sebuah deret dari suku kesuku dikenal

dengan pembeda atau pengganda.

Dalam bab 2 ini, kita akan mengaplikasikan prinsip-prinsip deret kedalam kasus-

kasus yang menyangkut perkembangan atau pertumbuhan


11

usaha. Deret adalah rangkaian bilangan-bilangan yang tersusun secara teratur dan memenuhi

kaidah-kaidah tertentu.

Berdasarkan segi pola perubahannya deret dibedakan menjadi dua

yaitu :

1. Deret Hitung

2. Deret Ukur

2.1 Deret Hitung


Adalah deret yang perubahan suku-sukunya berdasarkan penjumlahan terhadap

sebuah bilangan tertentu. Sebuah bilangan tertentu tersebut dinamakan sebagai pembeda

disingkat b.

Contohnya :

2 4 6 8 10 12 (b=2)

5 10 15 20 25 30 (b=5)

7 6 5 3 2 1 ( b = -1)

5 7 9 11 13 15 (b=2)

1. Rumus untuk menentukan suku ke-n (Sn) dari sebuah deret.

Misal : 5 7 9 11 13 15

Sebuah deret :

S1 S2 S3 S4 S5 S6

dinyatakan berapa S100

Agar lebih mudah kita harus menentukannya rumusnya dengan cara : S1 = 5 =

a =a =a

Bab II Deret Aljabar


12

S2 = 7 =a+b =a+b=a+(2–1)b

S3 = 9 =a+b+b = a + 2b = a + ( 3 – 1 ) b

S5 = 13 =a+b+b+b+b = a + 4b = a + ( 5 – 1 ) b

S6 = 15 =a+b+b+b+b+ b= a + 5b = a + ( 6 – 1 ) b

Jadi di dapat rumus umumnya

Sn = a + ( n – 1 ) b

Dimana :

Sn = Suku ke-n

a = Suku pertama

b = Pembeda

n = Suku

Maka S100 = a + ( 100 – 1 ) b

S100 = a + 99b S100

= 5 + 99 ( 2 )

S100 = 203

Berdasarkan rumus umum di atas maka kita dapat menghitung suku ke-n dari suatu deret

hitung.

Contoh Soal :

Suatu deret : 10 20 30 40 50

Pertanyaannya berapa S75

Jawab :

Sn = a + ( n – 1 ) b S75 =

10 + ( 75 – 1 ) 10

Bab II Deret Aljabar


13

S75 = 750

2. Rumus untuk menentukan jumlah sampai suku ke-n. Jumlah suku ke-n adalah jumlah
nilai suku-sukunya dari suku pertama sampai dengan suku ke-n.

Misal : 5 7 9 11 13 15

Berapa J100 ?

Agar lebih mudah maka kita harus menurunkan rumusnya dengan cara :

5 7 9 11 13 15

S1 S2 S3 S4 S5 S6

Jn = ∑Sn

J4 = S1 + S2 + S3 + S4

=a + ( a + b ) + ( a + 2b ) + ( a + 3b )

= 4a + 6b

J5 = S1 + S2 + S3 + S4 + S5

=a + ( a + b ) + ( a + 2b ) + ( a + 3b ) + ( a + 4b )

= 5a + 10b

Jadi :

4
J4 = 4a + 6b disederhanakan J4 = 4a  ( 4 1)b
2

5
J5 = 5a + 10b disederhanakan J5 = 5a  (51)b
2

Bab II Deret Aljabar


14

Jadi :

Rumus umumnya dapat ditulis sebagai berikut :

n
Jn = na  ( n 1)b
Dimana :
2

Jn = Jumlah suku sampai ke-n n

= Suku

a = Suku Pertama

b = Beda

Jadi J100 dari deret hitung diatas adalah :

100
J100 = 100a  (100 1)b
2

100
J100 = 100(5)  (100 1) 2
2

J100 = 500 + 50 (99) 2

J100 = 500 + 9.900

J100 = 10.400

2.2 Deret Ukur


Adalah suatu deret yang perubahan sukunya berdasarkan perkalian terhadap sebuah

bilangan tertentu. Sebuah bilangan tertentu tersebut dinamakan sebagai pengganda yang

biasanya disingkat dengan P.

Misalnya :

2 4 8 16 32 64 {P=2}

5 25 125 625 3125 15625 {P=5}

Bab II Deret Aljabar


15

Contoh Soal :

Suatu deret terdiri dari :

2 4 8 16 32 64

Ditanyakan S100

Untuk mencari S100 agar lebih mudah maka kita harus menentukan rumus

suku ke-n.

Misal :

2 4 8 16 32 64

S1 S2 S3 S4 S5 S6

S1 = 2 =a =a

S2 = 4 = a.p = a.p

S3 = 8 = a.p.p = a.p2

S4 = 16 = a.p.p.p = a.p3

S5 = 32 = a.p.p.p.p = a.p4

S6 = 32 = a.p.p.p.p.p = a.p5

Jadi rumus umumnya S n  a  p n 


1
Dimana : Sn = Suku ke-n

a = Suku Pertama p =

Pengganda

Jadi :

S100
 a. p n  1

S100
 1,2677.10 30

Bab II Deret Aljabar


16

Cara menurunkan rumus jumlah sampai suku ke-n Jn =

∑ Sn

Jn = S1 + S2 + S3 + S4 + S5 + ………Sn

Jn = a + aP + aP2 + aP3 + aP4 + ……… aPn – 1 + ………( 1 ) 1 x P = II

= P.Jn = aP + aP2 + aP3 + aP4 + aP5 +……… aPn + ………

Jn – PJn = a – aPn

Jn ( 1 – P ) = a ( 1 - Pn )

a ( 1  Pn ) 1
Jn =
P

Catatan :

a. Jika pengganda <1 maka rumus yang digunakan :

a ( 1  Pn )
Jn 
1 P

b. Jika pengganda >1 maka rumus yang digunakan :

a ( Pn  1 )
Jn 
P1

Dimana :

Jn = Jumlah suku ke-n a =

Suku Pertama

P = Pengganda

n = Banyaknya Suku

Bab II Deret Aljabar


17

 a Pn  1 )
Maka J10
( P  1
0

J100  2
( 2100  1 ) 2,5353 . 1030
 2,5353 . 1030
21 
1

2.3 Penerapan Ekonomi


Didalam bidang ekonomi, deret baik itu deret hitung maupun ukur

diterapkan dalam kasus perkembangan dan pertumbuhan. Contohnya :

Perusahaan ABC menghasilkan 4.500 unit barang yang diproduksi pada bulan

ketiga kegiatan usahanya, pada bulan kesembilan perusahaan

ABC mampu memproduksi sebesar 6.000 unit. Jika perkembangan produksinya

berpola deret hitung, berapa banyak yang telah dihasilkan oleh perusahaan ABC

dalam 1 tahun pertama? Penyelesaian :

Diketahui :

S3 = 4.500

S9 = 6.000

Ditanyakan : S12 Jawab

Sn = a + ( n – 1 ) b S3

=a+(3–1)b

4.500 = a + 2b...........................(1)

Bab II Deret Aljabar


18

Sn = a + ( n – 1 ) b S9

=a+(9–1)b

6.000 = a + 8b...........................(2)

Kemudian untuk mencari nilai a dan b dengan cara eliminasi kedua persamaan tersebut,

hasilnya sebagai berikut :

6.000 = a + 8b

4.500 = a + 2b

1.500 = 6 b

b = 1.500/6

b = 250

setelah didapat nilai b maka cari nilai dengan cara : 6.000 = a +

8(250)

6.000 = a + 2.000

a = 6.000 – 2.000

a = 4.000

Jadi :

S12 = a + ( 12 – 1 ) b S12 =

4.000 + ( 11) 250

S12 = 4.000 + 2.750

S12 = 6.750

Bab II Deret Aljabar


19

Rangkuman

Deret hitung adalah deret yang perubahan suku-sukunya berdasarkan penjumlahan


terhadap sebuah bilangan tertentu sedangkan deret ukur adalah deret yang perubahan
suku-sukunya berdasarkan perkalian terhadap sebuah bilangan tertentu. Kedua deret ini
dapat diterapkan untuk menganalisis perilaku bisnis dan ekonomi. Prinsip deret hitung
dapat diterapkan dalam menganalisis perilaku perkembangan sedangkan prinsip deret
ukur dapat diterapkan dalam menganalisis perilaku pertumbuhan.

Bab II Deret Aljabar


20

Latihan

1. Hitungan S20 dan S50 dari deret-deret dibawah ini :

a. 3 6 9 12 15 18 dst
b. 3 9 27 81 243 729 dst
2.
Pengganda dari sebuah deret ukur sebesar 15. Jika diketahui :
S5 = 1.265.625 hitunglah
a. S10
b. J10
3.
Apabila suku ke-3 dan suku ke-6 dari sebuah deret ukur masing-masing adalah 5625 dan
18.984.375, maka hitunglah
a. S15
b. J15
4.
Besarnya penghasilan yang diperoleh oleh seorang pedagang eceran pada hari ke-
sembilan sebesar 17.000, sedangkan jumlah seluruh penghasilan sampai dengna hari ke-
sepuluh sebesar 117.500, jika penghasilan yang idterima oleh pedagang eceran tersebut
berpola deret hitung maka hitunglah :
a.
Penghasilan yang ia peroleh pada hari pertama dan peningkatan penghasilannya per
harinya.
b.
Penghasilan pada hari ke-7
c.
Jumlah penghasilan selama 10 hari

Bab II Deret Aljabar


21

Materi Test

1.
Hitunglah S5 dan J10 dari deret di bawah ini :

a. 5 10 15 20 25
b. 20 120 220 320 420

2.
Hitunglah S15 dan J15 dari suatu deret hitung yang suku pertamanya 100 dan pembeda
sukunya 50.

3. Jika S5 dan J7 dari sebuah deret hitung masing-masing adalah 70 dan 462, berapa :
a.
S1 c. S12
b. b d. J10

4.
Seorang pedagang memperoleh laba sebesar Rp 900.000,- pada bulan ke- sepuluh
kegiatan usahanya, sedangkan jumlah seluruh laba yang diperleh selama tujuh bulan
pertama sebanyak Rp 4.620.000,-. Hitunglah :
a.
Laba yang ia peroleh pada bulan pertama dan peningkatan labanya per bulan.
b.
Laba pada bulan ke lima belas.
c.
Jumlah laba selama setahun pertama dari kegiatan usahanya.

5.
Perusahaan ABC memulai produksinya dengan 1.000 unit dan berkurang 100 unit setiap
tahun, sedangkan perusahaan DEF mengawali produksinya dengan 500 unit dan
meningkat 25 unit setiap tahun.
a.
Pada tahun ke berapa produksi mereka sama jumlahnya?
b.
Kapan perusahaan ABC tidak berproduksi lagi?

6.
Dari sebuah deret ukur yang suku-sukunya 16,32,64,128……., hitunglah :
a.
Suku kelima belas.
b.
Jumlah sampai dengan suku ke lima belasnya.

Bab II Deret Aljabar


22

7. Pengganda dari sebuah deret ukur sebesar 5. Jika diketahui S6 = 6.250, hitunglah :
a.
S100
b. J50

8.
Apabila suku ke-3 dan suku ke-7 dari sebuah deret ukur masing-masing adalah 800 dan
204.800, berapa :
a.
S10
b.
J10

Bab II Deret Aljabar

Anda mungkin juga menyukai