Anda di halaman 1dari 9

BAB III

RUMUS dan FUNGSI di dalam EXCEL

☺ Learning outcome :
o Mahasiswa memahami dan mampu mengenali layar Ms-Excel 2007.
o Mahasiswa mampu melakukan modifikasi beberapa menu dan fitur dalam Ms-Excel 2007
dengan berbagai macam pilihan.

A nda dapat mengkalkulasikan data menggunakan rumus atau formula


yang di bentuk dari operator data atau terdiri dari beberapa fungsi. Excel
menyediakan ratusan fungsi yang dapat di gunakan dalam rumus, dan dapat di
tuliskan pada formula bar atau penggunaan function wizard. Untuk menuliskan
suatu rumus, harus di mulai dengan tanda = (sama dengan). Anda dapat
memanfaatkan operator matematik untuk membangun rumus, seperti tanda
tambah (+), kurang (-), perkalian (x), pembagian (/) dan pangkat (^).
Setiap penulisan rumus di dalam operasi pergitungan di dalam Excel akan selalu
diawali dengan tanda sama dengan (=), dan diakhiri dengan menekan Enter.

Contoh Penerapan:
= 1000 + 700 (Enter)
= 300 – 125
= 222 * 100
= 2500 / 5
= 8^5
= 100%
Gambar 3.1
Operator Matematika

3.1 MEMBANGUN RUMUS DENGAN FUNCTION WIZARD


Rumus sederhana dapat
terdiri dari operator matematik
dan alamat sel. Rumus yang
semakin kompleks dapat
mencakup angka, alamat, sel,
operator matematik dan fungsi.

Gambar 3.2
Formula Bar dan Function Wizard
1
Untuk menambahkan fungsi pada rumus, klik tombol Function Wizard yang
terdapat pada toolbar standard dan kotak dialog akan muncul seperti gambar
diatas.

3.2 MEMBUAT RUMUS MENGGUNAKAN ACUAN


Ada tiga acuan, yaitu :
1. Acuan Relative (relative reference)
Merupakan alamat sel, dimana nilai yang ada padanya di ambil secara
berurutan menurut kolom dan baris. Misalnya : A1
2. Acuan Absolut (absolute reference)
Merupakan alamat sel, di mana nilai yang ada padanya di ambil secara tetap
dengan simbol $ yang harus di tuliskan di depan huruf kolom dan nomor baris.
Misalnya : $A$1
3. Acuan Semi Absolut (mixed reference)
Merupakan campuran acuan 1 dan 2, dapat berbentuk absolut baris (A$1) atau
absolut kolom ($A1).
Perhatikan penulisan rumus pada ke dua tabel dibawah. Tabel 1 menggunakan
alamat sel relative >> E4 = C4 * D4.
Sedangkan Tabel 2 dapat menggunakan baik alamat sel absolut >> I4 = H4 *
$H$2, maupun sel semi absolute >> I4 = H4 * H$2

Gambar 3.3
Rumus Relatif dan Absolut

3.3 FUNGSI-FUNGSI EXCEL


Rumus fungsi dalam Excel yang dapat dengan mudah diaplikasikan melalui
Function Wizard dapat dikelompokan menjadi beberapa kategori, yaitu:
1. Fungsi Statistik – statistical function
2. Fungsi keuangan – financial function

2
3. Fungsi tanggal & waktu – Date & Time function
4. Fungsi metematika & Trigonometri – Math & Tring Function
5. Fungsi Database – database function
6. Fungsi pembacaan tabel – look & Reference function
7. Fungsi teks – teks function
8. Fungsi informasi – information function
9. Fungsi perintah – commads function

3.4 FUNGSI STATISTIK


1. Fungsi AVERAGE ( )
Bentuk : AVERAGE ( nilai1, nilai2,nilai3, …)
● Ket : Menghitung nilai rata-rata sederet bilangan. Argumen nilai bilangan
bisa diganti dengan alamat range.
Contoh: = AVERAGE(5,7,10,15) atau = AVERAGE(B5:B15)
2. Fungsi COUNT
Bentuk : COUNT (range)
● Ket : Menghitung jumlah sel yang berisi data numerik.
Contoh : = COUNT(B5:B15)
3. Fungsi MIN ( )
Bentuk : MIN (nilai1, nilai2, nilai3, …)
● Ket : Menentukan nilai minimal/terkecil dari sederet bilangan. Nilai
bilangan bisa diganti dengan alamat range.
Contoh : = MIN (5,7,10,15) → hasilnya 5
= MIN(B5:B15) atau = MIN (MEI,B5:B15,F5:F10)

Pengisian kolom D12 sampai dengan D16 pada tabel


berikut ini merupakan penggunaan aplikasi beberapa
fungsi-statistik.
Perhatikan rumus penjumlahan yang diisikan pada sel
D12 adalah >> =SUM(D2:D11).
Lanjutkan pengisian pada sel-sel berikutnya.

Gambar 3.4
3 Penerapan Fungsi Statistik
3.5 FUNGSI TANGGAL DAN WAKTU
1. Fungsi DAY ( )
Bentuk : DAY (x)
● Ket : Memberikan nilai numerik terhadap suatu data tanggal yang di ambil
dari angka tanggal (angka 1-31). Argumen X berupa tanggal atau alamat
sel.
Contoh : = DAY (“12-Jan-94”) → hasilnya 12
= DAY (“10-Jan”) → hasilnya 10
2. Fungsi DAYS360 ( )
Bentuk : DAY (x)
● Ket. : Menghitung jumlah hari di antaranya dua tanggal dengan dasar
perhitungan 360 hari dalam 1 tahun (12 bulan, 30 hari). Jika tidak
menggunakan rumus di atas, excel akan memproses menggunakan dasar
perhitungan 365 hari.
Contoh : = DAY360(‘1/1/94”,”12/31/94”) → hasilnya 360
Bedakan dengan perhitungan antara 2 sel yang berisi data tanggal (date)
3. Fungsi DATE ( )
Bentuk : DATE (tahun,bulan,hari)
● Ket : menghasilkan suatu nilai numerik dari data tanggal.
Tahun = angka antara 1900 sampai 2078
Bulan = angka antar 1-12
Hari = angka antara 1-31
Untuk menghasilkan tampilan dalam bentuk tanggal, lakukan perintah format
terhadap angka tersebut.
Contoh : = DATE(94,1,31) → hasilnya adalah 34699
4. Fungsi TODAY ( )
Bentuk : TODAY ( )
● Ket : Menghasilkan data tanggal hari ini, yang di ambil dari clock yang ada
di komputer masing-masing. Fungsi ini tidak memerlukan argument
Contoh : = TODAY ( )
5. Fungsi YEAR ( )
Bentuk : YEAR ( X )

4
● Ket : Memberikan nilai tahun dari data tanggal yang berbentuk bilangan
bulat antara 1900 sampai 2078. Dimana X adalah data numeric, data
tanggal, alamat sel yang berisi data tanggal atau teks yang terformat dengan
tampilan tanggal.
Contoh : = YEAR ( 356 ) → hasilnya 1900, karena 356 jiak diformat date 21
– DEC – 00 atau 12/21/1900.

3.6 FUNGSI STRING


1. Fungsi CHR ( )
Bentuk : CHR (angka)
● Ket : Menentukan karakter ANSI dari suatu angka/ bilangan Angka yang
diterima antara 1 sampai 255.
Contoh : = CHR (65) → hasilnya “A”
= CHR (33) → hasilnya “!”
2. Fungsi EXACT ( )
Bentuk : EXACT (“Kata 1”,”Kata 2”)
● Ket : Digunakan untuk menghasilkan nilai logika TRUE atau FALSE.
Huruf kecil dan huruf besar dan berpengaruh.
Contoh : = EXACT (“kucing”,”kucing”) → hasilnya TRUE
= EXACT (“kucing”,”kucing”) → hasilnya FALSE
3. Fungsi LEFT ( )
Bentuk : LEFT (teks, jumlah)
● Ket : Mengambil beberapa huruf dari posisi setelah kiri teks. Teks, ditulis
diapit tanda petik ganda dan dapat diwakili dengan alamat sel. Jumlah,
adalah banyaknya huruf yang diambil.
Contoh : = LEFT (“POLITEKNIK”,4) → hasilnya POLI
4. Fungsi MID ( )
Bentuk : MID (teks, mulai, banyak)
● Ket : Mengambil beberapa karakter dari posisi tertentu. Teks, ditulis diapit
tanda petik ganda dan dapat diwakili dengan alamat sel. Mulai, adalah
angka numeric yang menunjukkan posisi dimulainnya pengambilan

5
karakter yang dihitung dari posisi sebelah kiri. Banyak, adalah angka
numeric yang menunjukkan posisi jumlah karakter yang diambil.
Contoh : = MID ( “POLITEKNIK” 5,6) → hasilnya TEKNIK
5. Fungsi RIGHT ( )
Bentuk : RIGHT ( Teks, jumlah )
● Ket : Mengambil beberapa huruf dari posisi sebelah kanan teks. Teks,
ditulis diapit tanda petik ganda dan dapat diwakili dengan alamat sel.
Jumlah, adalah banyaknya huruf yang diambil.
Contoh : = RIGHT ( “POLITEKNIK” 3) → hasilnya NIK.

Untuk menghasilkan informasi Jenis-Kelamin


pada kolom C pada tabel disamping, anda
diminta untuk mengaplikasikan salah satu
fungsi string, yaitu fungsi Left. Perhatikan
rumus yang ditulis pada sel C8 >>
LEFT(B8,1)

Gambar 3.5
Penerapan Fungsi String

3.7 FUNGSI LOGIKA


1. Fungsi IF ( )
Bentuk : IF (Kondisi, aksi 1, aksi 2)
● Ket : Menjalankan suatu aksi dengan membandingkan suatu kondisi. Jika
kondisi yang diajukan benar atau terpenuhi, maka akan dijalankan Aksi 1.
Jika kondisi yang diajukan tidak terpenuhi atau tidak benar, maka akan
dijalankan Aksi 2.
Contoh : = IF (A1 > 0, “Positif”, Tidak Positif”)

2. Fungsi AND ( )
Bentuk : AND (Logika 1, logika 2, logika 3…)

6
● Ket : menghasilkan nilai logika TRUE bila semua logika benar, jika salah
satu logika tidak memenuhi syarat atau tidak benar, maka akan
menghasilkan nilai logika FALSE . Kita bisa memasukkan sampai 30 nilai
logika.
Contoh : = AND (2+2 = 4,4 + 3 = 7 ) → hasilnya TRUE
= AND (4*2 = 8,7 - 3 = 2,4+6=10 ) → hasilnya FALSE
3. Fungsi NOT ( )
Bentuk : NOT ( logika)
● Ket : Memberikan nilai logika kebalikan / lawan dari kondisi logika yang
diuji. Jika logika benar atau TRUE, maka akan dihasilkan nilai logika
FALSE. Begitu juga sebaliknya.
4. Fungsi OR ( )
Bentuk : OR ( logika 1, logika 2, logika 3… ).
● Ket : memberikan nilai logika TRUE jika salah satu kondisi yang diuji benar
atau TRUE dan member nilai logika salah atau FALSE, jika semua kondisi
yang diuji salah atau FALSE.
Contoh : = OR (1+1 = 3,3+2=5,4*3=7) → TRUE
= OR (1+1 = 4,3+3=5,4*3=7) → FALSE

Penerapan rumus logika mulai dari Single-IF, Nested-IF, IF dengan AND, dan
IF dengan OR berturut-turut akan ditampilkan pada beberapa tabel dibawah ini.

Rumus yang tertulis di sel D6 >>


=IF(C6>60,"lulus","gagal") adalah
merupakan bentuk fungsi IF yang paling
sederhana, karena hanya melibatkan 1
logika/kondisi dan 2 aksi.

Gambar 3.6
Penerapan Fungsi Single IF

Sedangkan tabel berikut ini adalah representasi fungsi IF yang telah


dikembangkan menjadi sedikit lebih rumit karena melibatkan lebih dari 2 aksi,

7
dan biasanya disebut
dengan Nested-IF.
Perhatikan rumus yang
ditulis pada sel K6 >>
=IF(J6<=40,"gagal",IF
(J6<=60,"lulus
percobaan","lulus"))
Gambar 3.7
Penerapan Fungsi Nested IF

Perkembangan penerapan Fungsi logika IF ketika dikombinasikan dengan AND


dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Perhatikan rumus pada sel E17 >>
=IF(AND(C17>=60,D17>
=65),"lulus","gagal").
Dalam hal ini fungsi AND
berperan menggabungkan 2
kondisi/logika yang
terletak pada sel C17 dan
D17.

Gambar 3.8
Penerapan Fungsi IF dan AND

Penggabungan beberapa kondisi (bisa lebih dari 2) dapat juga menggunakan


fungsi logika yang lain yaitu OR, seperti yang direpresentasikan pada tabel
berikut ini. Perhatikan
penulisan rumus pada
alamat sel E29 >>
=IF(OR(C29>=60,D29>=6
5),"Lulus","Gagal")

Gambar 3.9
Penerapan Fungsi IF dan OR

8
9

Anda mungkin juga menyukai