Anda di halaman 1dari 12

Akuntansi keuangan lanjutan II

Menurut saudara bagaimana perlakuan laba atau rugi karena selisih penyesuaian kurs dengan kondisi
Jika selisih penyesuaian diperlakukan sebagai defered revenue/cost dalam neraca?Jelaskan jawaban
saudara!

Perusahaan seringkali melakukan transaksi mata uang asing atau mata uang selain mata uang
fungsional. Pada saat pengakuan awal, transaksi mata uang asing harus dicatat dengan
menggunakan mata uang fungsional. Jumlah mata uang asing dihitiung dalam mata uang fungsional
dengan menggunakan kurs spot pada tanggal transaksi. Pada tanggal pelaporan, pos moneter akan
dinyatakan dalam mata uang fungsional dengan menggunakan kurs tanggal neraca. Pos non
moneter dicatat dengan menggunakan kurs historis sehingga tidak perlu disesuaikan dengan kurs
pada tanggal pelaporan. Deferred revenue/cost sendiri termasuk ke dalam kategori non moneter.

- pos nonmoneter yang diukur dalam biaya historis, dalam mata uang asing dijabarkan menggunakan
kurs pada tanggal transaksi; dan

- pos nonmoneter yang diukur pada nilai wajar, dalam mata uang asing dijabarkan menggunakan
kurs pada tanggal ketika nilai wajar ditentukan.

- Jika keuntungan atau kerugian pos nonmoneter diakui dalam pendapatan komprehensif lain, setiap
komponen perubahan dari keuntungan atau kerugian itu diakui dalam pendapatan komprehensif
lain.

- Sebaliknya, jika keuntungan atau kerugian pos nonmoneter diakui dalam laba atau rugi, maka
setiap komponen keuntungan atau kerugian tersebut diakui dalam laba atau rugi.

Sumber : AKUNTANSI ATAS PENGARUH PERUBAHAN KURS VALUTA ASING Oleh : Dwi Martani (Staf
pengajar Akuntansi FEUI, anggota tim implementasi IFRS)

Akuntansi keuangan Syariah

Silahkan diskusikan dengan temen-temen kenapa proses akuntansi yang dimulai dari identifikasi
kejadian serta transaksi Syariah hingga penyajian dalam laporan keuangan, memerlukan sebuah
kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
Alasan kerangka dasar penting untuk disusun, sbb:

1. Untuk menjadi sesuatu yang berguna, penyusunan standar seharusnya berdasarkan pada sebuah
konsep dan tujuan yang jelas. Konsep dan tujuan yang disusun harus bervisi jauh kedepan dan
memiliki tingkat konsistensi yang tinggi juga sehingga tidak akan banyak berubah dalam
pemakaiannya. Kerangka dasar sebagai landasan penyusunan standar seharusnya mampu
meningkatkan pemahaman pengguna laporan keuangan, keyakinan atau substansi laporan
keuangan, dan meningkatkan daya banding (comparability) diantara laporan-laporan keuangan
perusahaan.
2.Masalah-masalah baru dan muncul dalam praktik transaksi keuangan seharusnya dapat lebih cepat
diselesaikan dengan menggunakan dasar teori serta kerangka dasar yang telah disusun. Seperti yang
terjadi dalam praktik transaksi Syariah di Indonesia dalam hal sebelum adanya PSAK Nomor 59
tentang Akuntansi Perbankan Syariah dan PSAK Syariah 2007 baik Bank maupun Lembaga Keuangan
Syariah mengalami permasalahan mendasar dalam pencatatan transaksi keuangan karena belum
ada standar yang mampu menjangkau kebutuhan transaksi Syariah. Begitu juga saat PSAK Nomor 59
dikeluarkan IAI pada tahun 2002, tidak secara otomatis semua Lembaga Keuangan Syariah bisa
mengadopsi karena ternyata ruang lingkup standar akuntansi yang terbatas. Oleh karena itu,
kebutuhan akan kerangka dasar yang lebih komprehensif menjadi sebuah keharusan yang segera
harus diwujudkan.

Kerangka dasar ini menyajikan konsep yang mendasari penyusunan dan penyajian laporan keuangan
bagi para penggunanya. Tujuan kerangka dasar ini adalah untuk digunakan sebagai acuan bagi:

1) penyusun standar akuntansi keuangan Syariah dalam pelaksanaan tugasnya;

2) penyusun laporan keuangan untuk menanggulangi masalah akuntansi Syariah yang belum diatur
dalam standar akuntansi keuangan Syariah;

3) auditor, dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan disusun sesuai dengan
prinsip akuntansi Syariah yang berlaku umum; dan

4) para pemakai laporan keuangan, dalam menafsirkan informasi yang disajikan dalam laporan
keuangan yang disusun sesuai dengan standar akuntansi keuangan Syariah.

Sumber : BMP Akuntansi Keuangan Syariah edisi 1

Audit manajemen

Direktur PT ABC mendapatkan surat kaleng bahwa di perusahaan terjadi skema fraud


lapping yang dilakukan oleh bagian keuangan. Atas dasar tersebut, anda diminta untuk
melakukan audit manajemen atas fungsi keuangan khususnya pada kegiatan penerimaan dan
pengeluaran kas di perusahaan.

Menurut pendapat anda, prosedur audit apa sajakan yang dapat digunakan oleh auditor untuk
membuktikan dugam fraud lapping di perusahaan? Jelaskan!

1. Pengujian untuk mendeteksi lapping hanya dilakukan ketika pengendalian risiko untuk
transaksi penerimaan kas adalah moderat atau tinggi. Ada tiga prosedur yang digunakan
untuk mendeteksi lapping.
1) Konfirmasi Piutang
Pengujian ini akan lebih efektif jika dilakukan secara mengejutkan pada tanggal
interim. Mengonfirmasi pada saat ini akan mencegah individu yang terlibat dalam
lapping dari akun yang ter-lapped menjadi akun yang diperbarui. Konfirmasi pada
tanggal neraca saldo mungkin menjadi tidak efektif karena lapper dapat
mengantisipasi prosedur ini dan menyesuaikan akun yang lapped dengan saldo yang
benar pada tanggal sekarang.

2) Melakukan Penghitungan Kas secara Tiba-tiba


Jumlah kas akan mencakup uang logam, mata uang, dan cek pelanggan di tangan.
Auditor harus mengawasi penyimpanan dana tersebut. Selanjutnya, perincian deposit
ditampilkan pada duplikat slip setoran yang harus dibandingkan dengan entri jurnal
penerimaan kas dan posting ke rekening pelanggan.

3) Membandingkan Perincian Entri Jurnal Penerimaan Kas dengan Perincian Slip


Setoran Harian
Prosedur ini mengungkapkan perbedaan dalam perincian seperti yang ditunjukkan
dalam dua contoh di atas. Ketika ada pemisahan tugas dalam menangani penerimaan
surat, beberapa auditor lebih memilih menggunakan pradaftar dalam prosedur ini.
Pada kasus seperti itu, tanggal penagihan actual dibandingkan dengan tanggal posting
dari penagihan ke buku piutang.

Sumber : BMP Auditing II edisi 3

Bisnis internasional

Mengapa pebisnis Internasional perlu mengetahui informasi secara detil


mengenai lokasi yang akan dituju sebagai sarana perluasan kegiatan
perekonomiannya?

Letak suatu negara, siapa tetangganya, dan apa ibu kota serta kota-kota
besarnya seharusnya merupakan bagian dari pengetahuan umum bagi
semua pelaku bisnis internasional. Lokasi adalah penting karena
merupakan faktor untuk menerangkan politik dan hubungan perdagangan
sebuah bangsa. Banyak di antaranya yang secara langsung memengaruhi
beroperasinya suatu perusahaan.
Kedekatan geografis sering kali merupakan alasan pokok terjadinya
perdagangan di antara bangsa-bangsa. Mitra dagang terbesar dan
terbesar ketiga dari AS, yaitu Kanada dan Meksiko, terletak di
perbatasannya. Penyerahan barang-barang lebih cepat dan biaya angkut
lebih rendah sehingga penjual lebih murah untuk melayani para
pelanggannya. Ini juga merupakan salah satu alasan mengapa begitu
banyak perusahaan AS yang memilki pabrik di Meksiko. Kedekatan
geografis selalu merupakan faktor utama dalam pembentukan kelompok
perdagangan, seperti Uni Eropa, EFTA, dan Persetujuan Perdagangan
Bebas Amerika Utara (North American Free Trade Agreement/NAFTA).
Kelompok yang disebutkan terakhir, mulai efektif pada 1 Januari 1994,
telah menciptakan blok perdagangan yang terdiri atas 362 juta orang dan
produk domestic bruto (PDB) sebesar US$6 triliun.

Sumber : BMP Bisnis Internasional edisi 1

Manajemen risiko dan asuransi


Ada beberapa risiko yang sering dihadapi oleh perusahaan baik risiko keuangan, risiko operasional,
risiko eksternalitas maupun risiko strategis. Bagaimana sebaiknya antisipasi yang harus dilakukan
agar perusahaan dapat mengurangi bahkan menghilangkan risiko-risiko tersebut

Risiko Keuangan
1.Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas merupakan ketidakpastian atau kemungkinan perusahaan
tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran jangka pendek atau
pengeluaran tak terduga, sehingga memberi pengaruh kepada
terganggunya aktivitas perusahaan ke posisi tidak berjalan secara normal.
Pengertian lainnya risiko likuiditas berarti kemungkinan penjualan suatu
asset perusahaan dengan diskon tinggi karena sulitnya cari pembeli.

a. Likuiditas Dana
Pengertian likuiditas yang pertama berkaitan dengan kekurangan dana. Hal
ini bisa terjadi karena perusahaan tidak mengelola kas dengan baik. Hal-
hal yang perlu diperhatiakn manajemen sebagai berikut.
1)Manajemen Kas. Dalam fungsi transaksi ketersediaan kas sejalan
dengan rencana anggaran perusahaan. Dalam anggaran telah diketahui
kapan uang keluar dan kapan uang masuk. Kas perlu disediakan untuk
memenuhi kebutuhan arus kas keluar.
2)Berjaga-jaga, ini bertujkuan untuk memastikan jika ada kondisi tertentu
yang tidak terduga maka perusahaan masih memiliki cadangan kas yang
memadai. Biasanya perusahaan memiliki bantalan, besarnya bantalan ini
bisa ditetapkan oleh manajemen, misalnya sebesar lima hari kebutuhan
transaksi.
3)Spekulasi merupakan sejumlah uang yang digunakan oleh perusahaan
untuk mengeksploitasi peluang, baik yang terkait dengan perusahaan atau
tidak. Misalnya bagian tressurer perusahaan sengaja menahan sejumlah
uang untuk membeli saham dalam rangka memanfaatkan kenaikan saham.

b. Likuiditas Aset
Saham dari perusahaan bawah lapis kedua cenderung tidak diminati oleh
investor jangka pendek. Saham-saham inilah yang termasuk kedalam
kategori saham tidur. Semakin blue chip sahamnya, semakin likuid juga
sahamnya. Setiap hari ada perdagangan saham yang bersangkutan.

2.Risiko Kredit
Risiko kredit merupakan ketidakmampuan perusahaan dalam
menyelesaikan kewajibannya secara tepat waktu pada saat jatuh tempo
maupun sesudah jatuh tempo seperti tertuang dalam kesepakatan.

Berikut beberapa hal yang dapat perusahaan lakukan untuk mengatasi


risiko kredit.
1)Penyaringan
Cara ini menekankan pada pencegahan supaya gagal bayar terhindar,
atau sekecil mungkin. Perusahaan perlu memiliki tim yang baik untuk
melakukan analisis dan pemeringkatan nasabah atau pembeli sehingga
pembeli yang cenderung melakukan moral hazard bisa dikeluarkan dari
daftar calon nasabah atau pembeli.
2)Sistem Pembatasan
Perusahaan menetapkan kebijakan untuk membatasi besarnya kredit yang
diterima oleh satu nasabah atau satu grup nasabah. Dunia perbankan
mengenal BMPK, batas maksimum pemberian kredit, atau 3L (legal
lending limit), yang bertujuan untuk membatasi pemberian kredit berlebihan
kepada satu nasabah atau satu grup nasabah.
3)Diversifikasi Kredit
Perusahaan juga perlu menetapkan kebijakan mengenai diversifikasi
pinjaman. Diversifikasi dapat dikaitkan dengan sistem pembatasan di atas.
Kebijakan diversifikasi dapat berupa:
a.sebaran kredit berdasarkan perusahaan;
b.sebaran kredit berdasarkan industrI;
c.ketetapan mengenai persentase pinjaman untuk industri tertentu;
d.sebaran berdasarkan ukuran perusahaan: ketetapan mengenai
persentase untuk masing-masing kelas ukuran perusahaan;
e.sebaran berdasarkan sektor: ketetapan mengenai persentase pinjaman
untuk masing-masing sektor.

3.Risiko Permodalan
Merupakan risiko yang dihadapi perusahaan berupa kemungkinan tidak
dapat menutup kerugian.

Pengelolaan Risiko Permodalan sebagai berikut:


1)Jumlah Modal
Komisaris dan manajemen perlu memastikan bahwa pencarian modal tidak
sia-sia untuk dibuat menganggur. Semakin banyak modal menganggur
maka semakin besar biaya modal sehingga semakin kecil profitabilitas
perusahaan dan semakin kecil nilai perusahaan atau kekayaan pemegang
saham. Penetapan jumlah modal yang diperlukan merupakan kebutuhan
turunan. Artinya, perusahaan menetapkan terlebih dahulu rencana
strategis setelah itu kemudian baru dapat mengetahui kebutuhan.
2)Jenis Modal
Ada beberapa jenis modal yang perlu mendapat perhatian manajemen
untuk memenuhi kebutuhan modal, yaitu:
a.Ekuitas = dana perusahaan yang bersumber dari pemilik perusahaan
atau pemegang saham. Manajemen bisa meminta pemilik perusahan untuk
menambah setoran modal bila laba ditahan tidak mencukupi. Bila
pemegang saham tidak memiliki dana untuk tambahan ekuitas,
manajemen bisa saja mengusulkan pemegang saham untuk melakukan
penempatan langusng. Cara terakhir, melakukan go public.
b.Pinjaman = dana yang didapat perusahaan dari kreditur dengan
kesepakatan perusahaan wajib mengembalikan dana tersebut plus beban
atau bunga pinjaman. Secara garis besar ini terbagi menjadi: kredit,
penempatan langsung, dan obligasi.
3)Sumber Modal
Sumber modal terkait dengan jenis modal yang dibutuhkan. Manajemen
memfavoritkan laba ditahan sebagai sumber modal, khususnya ekuitas
internal. Ada 3 jenis utama sumber ekuitas: laba ditahan, modal setoran
pribadi, dan modal setoran publik.
4) Struktur Modal
Struktur modal merupakan perbandingan komposisi pinjaman dan ekuitas.
Komposisi atau struktur modal menjadi sangat penting karena akan
berdampak langsung pada kinerja perusahaan pasca restrukturisasi
portfolio. Manajemen dituntut meningkatkan kekayaan pemegang saham
pasca restrukturisaasi portfolio sampai setinggi mungkin.

4.Risiko Pasar
Merupakan risiko yang berkaitan dengan potensi penyimpangan hasil
keuangan karena pergerakan variabel pasar.
Perusahaan dengan berbagai instrument kebijakan dimiliki berusaha
maksimal untuk meminimalisasi dan bahkan berusahan menghilangkan
risiko pasar. Keputusan yang diambol harus dilakukan berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan yang kuat dan melihat aspek pandangan yang
jauh kedepan.

Risiko Operasional
Merupakan potensi penyimpangan dari hasil yang diharapkan karena tidak
berfungsinya suatu sustem, SDM, teknologi, prosedur, kebijakan, dan
struktur organisasi.
Hampir sebagian besar risiko operasional dikelola pada departemen ketika
risiko operasional itu timbul. Semua perencanaann, koordinasi, dan
monitoring harus dilakukan secara sentral di departemen yang mengelola
risiko operasional. Hal ini juga harus dikoordinasikan secara baik dengan
departemen yang mengelola risiko pasar dan risiko kredit.

Risiko Eksternalitas dan Strategis


1.Risiko Eksternalitas
Merupakan risiko yang dapat memengaruhi aktivitas perusahaan. Hal ini
bersumber dari luar perusahaan, tetapi dampaknya sangat besar bagi
kelangsungan hidup perusahaan.
a.Risiko Reputasi
Merupakan potensi hilangnya atau hancurnya image perusahaan karena
penerimaan lingkungan eksternal yang rendah.
Ada beberapa hal agar risiko ini tidak terjadi, antara lain:
1)Peran Kehumasan
Unit kehumasan berperan ganda. Peran pertama, menyampaikan informasi
ke masyarakat mengenai hal-hal yang terjadi di dalam perusahaan (bersifat
positif). Informasi yang positif mampu meningkatkan persepsi positif bagi
para penerima informasi. Peran kedua, memberikan penjelesan terhadap
berita negative, baik yang hanya sekedar gossip atau yang benar-benar
ada data dan fakta tentang kejadian tersebut.
2)Prosedur dan budaya kerja
Hal ini sangat membantu dalam membenahi reputasi perusahaan. Karena
reputasi berkaitan dengan kualitas produk dan layanan maka prosedur dan
sistem juga berkaitan dengan cara-cara memastikan pemenuhan kualitas
tersebut. Untuk memastikan kualitas produk dan terjaganya reputasi,
perusahaan dapat mengevaluasi setiap tahapan dalam proses bisnis.

b.Risiko Lingkungan
Merupakan potensi penyimpangan hasil, bahkan potensi penutupan
perusahaan karena ketidakmampuan perusahaan dalam mengelola poluisi
dan dampak yang timbul.
Proses evaluasi dapat dilakukan dengan mengombinasikan opini pribadi
dengan matrik evaluasi risiko. Ini dapat dolakukan dengan analisis
kuantitatif dan kualitatif. Analisis kualitatif dilakukan dengan
menggolongkan tingkat risiko berdasarkan hierarki probabilitas risiko dan
tingkat risiko akibat dampak. Sedangkan analisis semi kuantitatif
konsepnya sama dengan yang kualitatif, tapi memakai angka untuk
mennetukan tingkat risiko, tujuan untuk mempermudah memberikan detail
tingkat risiko untuk memudahkan menentukan prioritas masalah.

c.Risiko Sosial
Merupakan potensi penyimpangan hasil karena tidak akrabnya perusahaan
dengan lingkungan tempat perusahaan berada. Termasuk di dalamnya
adalah kalau perusahaan tidak peka terhadap rekrutmen karyawan tanpa
memberi kesempatan masyaakat setempat dan peran sosial perusahaan
dalam masyarakat.

d.Risiko Hukum
Merupakan kemungkinan penyimpangan hasil karena perusahaan tidak
mematuhi peraturan dan norma yang berlaku.
Beberapa hal yang dapat dijadikan pegangan bagi manajemen untuk
mengecek adanya risiko hukum dalam perusahaan, antara lain:
1)Format Dokumen
Banyak kontrak dan perjanjian memiliki format yang baku. Penyimpangan
dari format tersebut berarti cacat secara hukum.
2)Klausul Perlindungan
Manajemen atau pembuat kontrak perlu memastikan adanya klausula yang
memuat perlindungan. Yang dimaksud adalah Batasan bagi yang
bersangkutan untuk tidak terkena akibat negative apabila suatu keadaan
atau variabel bergerak secara ekstrem.
3)Netting
Netting antarcabang atau netting dengan perusahaan induk dari anak
perusahaan yang bersangkutan dapat mengamankan posisi perusahaan
dari Tindakan satu pihak oleh rekanan dalam perjanjian.
4)Status Hukum
Ini menjadi hal yang penting khususnya untuk produk derivaif. Perusahaan
perlu waspada karena perundangan di Indonesia mengenai perdagangan
derivative luar negeri masih belum siap. Tindakan tersebut bisa mengarah
ke Tindakan ilegal.

2.Risiko Stretegis
Merupakan risiko yang terjadi akibat dari proses pengambilan keputusan
strategis yang tidak sesuai dengan lingkungan yang tepat.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah hal ini terjadi,
yaitu:
1)Pemangkasan Jangka Pendek
Pemangkasan jangka pendek dapat dilakukan kepada manajemen atau
organisasi. Dalam masa krisis, langkah yang cepat dilakukan adalah
dengan mengurangi jam kerja. Lebih ekstrenm lagi, perusahaan
mengurangi jumlah staf, terutama yang tidak produktif.
2)Pemangkasan Jangka Panjang
Perubahan struktur dengan mengurangi unit keja tertentu seringkali bisa
dilaksanakan dalam tempo yang cukup lama. Ini sering terjadi pada
perusahaan-perusahaan yang diambil alih dengan cara yang tidak
bersahabat. Biasanya manajemen sudah memasang perangkap sebelum
terjaidnya pengambilalihan yang menyulitkan pihak pembeli perusahaan
untuk melakukan pembenahan-pembenahan.
3)Pengembangan Jangka Pendek
Tindakan ini bertujuan untuk menambah fasilitas, unit tertentu, modal
dalam jumlah terbatas, penambahan staf, dan peningkatan kapasitas
organisasi supaya dapat emningkatkan kinerja dalam waktu singkat.
Pengembangan produk merupakan bagian dari pengembangan jangka
pendek. Ini dilakukan biasanya karena armada pemasaran mengidentifikasi
kebutuhan konsumen yang tidak dapat dipenuhi dengan produk yang ada
saat ini. Pengembangan staf meruapakan bentuk lain dari pengembangan
yang dapat dilakukan dalam jangka pendek tanpa mengubah strategi dan
tujuan perusahaan. Pengembangan ini ditujukan untuk mempersiapkan
staf untuk menangani pekerjaan masa mendatang dengan tanggung jawab
yang lebih berat. untuk memperbaiki kualitas kerja karyawan, manajemen
kinerja merupakan alternatif pengembangan yang dapat dilakukan dalam
jangka pendek.
4)Pengembangan Jangka Panjang
Pengembangan jangka panjang memili dampak yang dapat mengubah
strategi dan tujuan perusahaan secara signifikan. Yang termasuk kedalam
Tindakan ini adalah merger dan akuyisisi secara intensif. Akibatnya
perusahaan bisa menambah bahan baku, menjamin penjualan produk,
dsb. Perusahaan melakukan konsolidasi dalam rangka membentuk
perusahaan besar yang lebih kuat dan mampu bersauing secara nasional,
regional, bahkan global.

Sumber : BMP Manajemen Risiko dan Asuransi edisi 2


Manajemen strategik

1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi terbentuknya struktur pasar? Apakah


struktur pasar akan mempengaruhi manajemen strategik suatu perusahaan?
2. Silahkan anda jelaskan mengapa tahapan rumusan masalah sangat penting dalam
konstruksi scenario!
3. Jelaskan tentang konsep value chain, gunakan contoh dalam menjelaskan jawaban
anda!

1. Faktor-faktor Yang Menentukan Struktur Pasar

1) Jumlah penjual atau produsen


Jumlah produsen akan menentukan jumlah penjual dalamsuatu industri atau
pasar. Semakin banyak produsen yang memproduksi barang yang sama maka
akan semakin keras persaingan dalam pasar. Hal ini akan mendorong produsen
bekerja secara efisien, atau kualitas produknya semakin unggul. Meskipun
produk yang dihasilkan sama tetapi orang dapat membedakan karena merek,
kualitas atau hestanto.web.id kemasan. Struktur pasar yang demikian ini tetap
dalam persaingan yang sering disebut persaingan monopolistik. Jika dalam
pasar hanya ada satu penjual merupakan pasar monopoli. Disamping itu jika
dalam pasar untuk barang tertentu terdapat cukup banyak produsen disebut
struktur pasar oligopoli.

2) Jenis atau sifat barang yang dihasilkan perusahaan


Jenis atau sifat barang yang dihasilkan oleh perusahaan juga akan menentukan
struktur pasar. Misalkan barang yang dihasilkan sama dan homogen atau
berbeda dan tidak dapat diganti dengan produk yang dihasilkan oleh produsen
lain.

Sumber : https://bbs.binus.ac.id/business-creation/2020/10/faktor-faktor-
yang-menentukan-struktur-pasar/

2. Karena rumusan masalah adalah tubuh penting dari kegiatan penelitian, termasuk juga dalam
kontruksi scenario.

Dengan rumusan masalah, kontruksi penelitian akan lebih berorientasi dan terarah. Termasuk
mengidentifikasi jenis-jenis data yang dibutuhkan berdasarkan penelitian yang dilakukan. Penting
dalam kontruksi scenario untuk mengidentifikasi masalah terlebih dahulu.

Setelah masalah utama di identifikasi, klasifikasi masalah dapat di uraikan lebih jelas. Sehingga,
mengapa tahapan rumusan masalah sangat penting dalam konstruksi scenario adalah untuk
membuat scenario tersebut tefokus dan tidak melebar.
Sumber : https://egametube.com/2021/11/04/mengapa-tahapan-rumusan-
masalah-sangat-penting-dalam-konstruksi-scenario/

3. Value chain atau rantai nilai adalah konsep aktivitas bisnis dalam penciptaan produk atau
layanan, mulai dari proses perancangan, proses produksi, distribusi ke konsumen, hingga 
pelayanan setelah pemasaran. Konsep ini menekankan proses dan aktivitas yang dapat
menambah nilai pada layanan atau produk. Aktivitasnya bisa terjadi dalam hanya satu
perusahaan atau beberapa perusahaan yang sedang bekerja sama. 

Contoh Value Chain


ABC Yaitu toko furniture yang menjual custom furniture. Contoh value chain ini
memberikan gambaran singkat tentang cara kerja analisis value chain.

Sumber :
https://myskill.id/blog/bidang-profesi/value-chain-adalah/
https://accurate.id/bisnis-ukm/value-chain-pengertian-lengkap-dan-cara-
analisisnya/

Anda mungkin juga menyukai