SKRIPSI
Oleh :
HUSELOGO YELIPELE
NIM. 0130440171
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
JAYAPURA
2019
ii
iii
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya susun dengan judul:
“Pengaruh Kompetensi, Independensi, Profesionalisme Auditor Internal
Pemerintah Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada Auditor Perwakilan
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Daerah Papua)” Adalah benar-
benar hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan plagiat dari skripsi orang
lain. Apabila kemudian hari pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia
menerima sanksi akademis yang berlaku.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, untuk dapat
dipergunakan bilamana diperlukan.
Huselogo Yelipele
Nim. 0130440171
iv
KATA PENGANTAR
atas berkat dan rahmatnya, penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan judul:
Maksud dari penyusunan proposal ini adalah untuk memenuhi salah satu
penulis dalam berbagai hal. Oleh karena itu, penulis sampaikan rasa terimakasih
Cenderwasih.
v
5. Dr. Syaikul Falah, SE., M.Si selaku Ketua Program Studi Akuntansi, yang
telah banyak memberikan petunjuk dan dorongan bagi penulis selama masa
studi.
6. Dr. Syaikul Falah, SE., M.Si sebagai Dosen Pembimbing I yang telah
Enggalim dan teman-teman yang lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu-
persatu yang dari awal perkuliahan hingga akhir selalu menjadi faktor
11. Rekan-rekan Akuntansi angkatan 2013 yang tidak bisa penulis sebutkan satu
per satu, terima kasih kalian telah memberi inspirasi, canda tawa, semangat,
vi
12. Terakhir penulis juga berterimakasih kepada pihak-pihak lain yang tidak
sempat penulis sebutkan. Semoga bantuan dan doa yang penulis terima dari
Penulis menyadari bahwa apa yang terdapat dalam Proposal ini masih
memiliki kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangung sangat
diharapkan.
Penulis
Huselogo Yelipele
NIM. 0130440171
vii
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ............................................................................................................ i
PERSETUJUAN............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
2.1.1.1.............................................................Pengertian Auditing
...........................................................................10
2.1.1.2..................................................................Standar Audit
...........................................................................12
viii
2.1.4. Profesionalisme .............................................................. 20
a. Kompentensi ......................................................... 33
c. Profesionalisme ...................................................... 33
ix
4.2. Analisa Deskriptif........................................................................ 40
4.6. Pembahasan................................................................................. 65
BAB V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan.................................................................................. 69
5.2. Saran............................................................................................ 70
LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
bebas dari salah saji material baik yang disebabkan oleh kecurangan atau
kekeliruan.
1
laba. Praktik akuntan publik harus dilaksanakan melalui Kantor Akuntan
Publik (KAP).
sebagai perwujudan dari Pasal 23E ayat (1) Undang-undang Dasar 1945
dan mandiri. ayat (2) Hasil pemeriksa keuangan negara diserahkan kepada
Landasan dasar pokok dan fungsi BPKP secara resmi diatur berdasarkan
2
dan Pembangunan. BPKP berada di bawah dan bertanggung jawab
pembangunan nasional.
tertib dan teratur dalam menjalankan tugas dan fungsinya sesuai ketentuan
3
yang berlaku. Ketentuan yang berlaku bagi auditor internal pemerintah
terdiri dari Kode Etik APIP dan Standar Audit APIP. Kode etik yang
audit. Kode Etik ini memiliki dua komponen yaitu prinsip-prinsip prilaku
dasar, standar umum, standar audit kerja dan standar audit investigatif.
Keberadaan Kode Etik APIP dan Standar Audit APIP masih saja
4
internal pemerintah terhadap kode etik dan standar audit khususnya pada
pemeriksaan atas laporan keuangan agar kualitas audit dapat terjaga dan
ditingkatkan. Kualitas audit ini penting karena kualitas audit yang bagus
5
Jawa Tahun 2016. Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian
2. Adanya Kode Etik APIP dan Standar Audit APIP agar auditor internal
Provinsi Papua.
6
1. Apakah Kompetensi Auditor Internal Pemerintah berpengaruh terhadap
7
4. Untuk mengetahui pengaruh Kompetensi, Independensi,
Papua.
manfaat teoretis.
1. Manfaat praktis
Provinsi Papua.
2. Manfaat teoretis
BAB I : PENDAHULUAN
8
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
kerangka pemikiran.
9
BAB II
(Agoes, 2004) Dalam Standar Audit APIP tahun 2008 disebutkan audit
instansi pemerintah.
10
mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut (Sukrisno Agoes, 2008: 3)
11
2.1.1.2. Standar Audit
dari laporan hasil audit yang disajikan secara lengkap memuat semua
informasi yang dibutuhkan, bukti yang disajikan benar dan temuan itu
membuat kualitas audit semakin bagus. Selain itu ketepatan waktu juga
disampaikan terlambat.
sebagai berikut:
a) Tepat Waktu
untuk hal yang material kepada pihak lain yang terkait. Laporan hasil
12
b) Lengkap
untuk memenuhi prasyarat isi laporan hasil audit. Halhal yang dapat
diuji, serta hubungan antara temuan audit dengan kegiatan entitas yang
c) Akurat
Akurat berati bukti yang disajikan benar dan temuan itu disajikan
memiliki kredibilitas dan dapat diandalkan. Sedikit saja ada yang tidak
harus memuat informasi yang didukung oleh bukti yang kompeten dan
13
laporan audit harus masuk akal dan mencerminkan kebenaran
d) Obyektif
yang ada, hal ini agar laporan hasil audit adil dan tidak menyesatkan.
e) Meyakinkan
rekomendasi.
f) Jelas
g) Ringkas Laporan yang ringkas adalah laporan yang tidak lebih panjang
14
Laporan yang terlalu terperinci dapat menurunkan kualitas laporan,
2.1.2. Kompetensi
a) Pengetahuan
b) Keterampilan
dengan baik atau lebih baik dari rata-rata. Dalam Taksonomi Bloom,
15
bidang pengawasan yang harus dimiliki oleh seluruh auditor di semua
c) Sikap Perilaku
dan pengetahuan serta didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh
16
/perusahaan. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
2.1.3. Independensi
dengan leluasa.
fakta tersebut sifatnya sukar diukur dan tidak serta merta dapat
17
hanya dapat dirasakan langsung oleh auditor sendiri dan tidak mudah
klien atau melaksanakan jasa lain yang mengarah pada produk atau
18
dengan kepentingan klien. d. Client influence risk, yang terjadi apabila
19
2.1.4. Profesionalisme
yang tercemin dalam sikap dan perilaku mereka. Untuk mengukur tingkat
dengan aturan-aturan serta kode etik yang mengikat. Untuk itu dibutuhkan
namanya sikap auditor yang dapat dijadikan pedoman bagi auditor junior
20
Kode Etik Auditor Intern Pemerintah Indonesia disingkat KE-AIPI
yang merupakan ciri, mutu, dan kualitas suatu profesi atau orang yang
dalam profesinya.
audit atas kegiatan dan peristiwa ekonomi bagi perorangan dan entitas
a) Auditor Ekstern
b) Auditor Intern
yang diaudit. Oleh karena itu, tugas internal auditor biasanya adalah
21
c) Auditor pajak
d) Auditor Pemerintah
kekuasaan.
22
bertanggung jawab melakukan audit pada unit-unit organisasi atau entitas
dengan etika auditor sebagai variabel moderasi pada kantor akuntan publik
Keahlian
23
Papua. Rizki Wahyuni (2013) melakukan penelitian tentang Pengaruh
24
Audit. Sedangkan perbedaannya dalam penelitian ini menambahkan
Papua.
standar auditing dan standar pengendalian mutu. Oleh karena itu dapat
25
Seorang Auditor yang mempunyai sikap independen yang tinggi,
maka Kualitas Audit yang dihasilkan akan baik. Hasil audit akan
keuangan tersebut.
seorang auditor.
Hal ini menjadikan Kualitas Audit yang dikerjakan oleh Auditor yang
26
audit yang dihasilkan akan baik. Sehingga ketiga variabel tersebut
Kompetensi Auditor
Internal Pemerintah (𝑋1) H1
H3
Profesionalisme Auditor
Internal Pemerintah (𝑋3)
H4
Keterangan:
27
2.5. Hipotesis Penelitian
Hasilnya adalah nilai t-hitung 1,966 lebih besar dari 1,706 artinya
Hasilnya adalah nilai t-hitung 2,388 lebih besar dari 1,706 artinya
28
𝐻3 = Profesionalisme Auditor Internal Pemerintah tidak berpengaruh
Hasilnya adalah nilai t-hitung 1,363 lebih kecil dari 1,706 artinya Variabel
adalah 0,185 lebih besar dari 0,05 artinya Profesionalisme Auditor Internal
Provinsi Papua.
hitung (2.759) kurang dari nilai F-tabel (2.74). Hasil ini menunjukkan
terikat. Sig. (0,06) > (0,05) hasil ini menunjukkan bahwa variabel bebas
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
sebab akibat antara dua variabel atau lebih (Sugiyono 2016:62) . Penelitian
3.3.1 Populasi
30
(Sugiyono, 2010:115). Populasi dalam penelitian ini adalah auditor
3.3.2 Sampel
sampling).
yang paling cepat dan murah (Nur Indriantoro, 2009: 26). Penelitian ini
31
3.4 Data Penelitian
Berikut ini adalah penjelasan mengenai jenis dan sumber, serta teknik
32
pengisian yang jelas agar memudahkan partisipan dalam memberikan
Dalam penelitian ini, variabel yang akan diteliti tediri dari tiga
1.
membangun variabel.
a. Kompetensi
33
Kompetensi adalah suatu kemampuan untuk melaksanakan atau
c. Profesionalisme
meliputi distribusi frekuensi untuk statistik deskriptif, uji homogenitas, dan uji
34
menguji hubungan antara satu variabel dependen (skala metrik) dengan satu
valid dan reliabel sebab kebenaran data yang diolah sangat menentukan
2. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
dengan total skor. Jika korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan
dengan total skor mempunyai tingkat signifikansi di bawah 0,05 maka butir
3. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas data adalah suatu uji yang dilakukan untuk mengukur
35
4. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
kontribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki
distribusi data normal atau mendekati normal. Jika distribusi data adalah
b. Uji Multikolinearitas
dari variabel lainnya. Masing-masing satu atau lebih variabel bebas yang
dalam suatu model regresi yang sedang diuji. Kemudian dari hasil regresi
ini akan dipilih salah satu model regresi yang secara aprori dan stastitik
elementary regression.
36
c. Uji Heterokedastisitas
(Oktari,2011).
2
Uji determinasi (R ) digunakan untuk mengukur seberapa besar
5. Uji Hipotesis
37
Y = a + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e
Dimana:
Y = Variabel Dependent (Kualitas Audit)
X = Variabel independent (Kompetensi, Independensi
Dan Profesionalisme Auditor Internal)
a = Konstanta ( nilai Y, apabila X = 0)
β = Koefisien regresi (nilai peningkatan atau penurunan)
x1 = Kompetensi
x2 = Independensi
x3 = Profesionalisme Auditor Internal
ε = Standar eror
b. Pengujian Secara Simultan (Uji-F)
38
BAB IV
Kementerian Keuangan.
39
1966 dibentuklah Direktorat Djendral Pengawasan Keuangan Negara
Thesauri Jenderal.
Visi BPKP:
Misi BPKP:
40
4.1.3 Struktur Organisasi
Populasi dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada Kantor
Keuangan dan pembangunan Daerah Papua relatif kecil, Hal ini bertujuan
41
data partisipan yang dapat digunakan dalam penelitian ini adalah 40 data
partisipan.
Tabel 4.1
dan juga beberapa pegawai yang sedang berpergian untuk perjalanan dinas
keseluruhan.
42
Tabel 4.2
Interval Penilaian rata – rata
Interval Kualitas Layanan
1,00 – 1,79 Sangat Buruk
1,80 – 2,59 Buruk
2,60 – 3,39 Cukup Baik
3,40 – 4,19 Baik
4,20 – 5,00 Sangat Baik
Sumber : Sudjana (2001:79)
dibawah ini penulis uraikan hasil tanggapan yang telah dijawab oleh
responden :
Dari tabel 4.2 diatas maka dapat dilihat dari tanggapan responden
keseluruhan rata – rata adalah 3.97 yang pada tabel interval berada pada
43
kategori Baik. Sehingga dapat disimpulkan responden berpendapat bahwa
44
Dari tabel 4.3 diatas maka dapat dilihat dari tanggapan responden
keseluruhan rata – rata adalah 3.17 yang pada tabel interval berada pada
Dari tabel 4.4 diatas maka dapat dilihat dari tanggapan responden
45
keseluruhan rata – rata adalah 3,87 yang pada tabel interval berada pada
4. Kualitas Audit
46
Rata-Rata Variabel Y = 3.93
Sumber : Data diolah, 2019
Dari tabel 4.5 diatas maka dapat dilihat dari tanggapan responden
adalah 3,93 yang pada tabel interval berada pada kategori Baik. Sehingga
Baik.
1. Validitas
- Sebaliknya data dikatakan tidak valid, jika nilai r-hitung < nilai r-tabel
Uji Validitas :
47
n
1 0,570 0,388 Valid
2 0,485 0,388 Valid
3 0,612 0,388 Valid
4 0,712 0,388 Valid
5 0,455 0,388 Valid
Kompetensi Auditor
6 0,727 0,388 Valid
Internal
7 0,571 0,388 Valid
(X1)
8 0,631 0,388 Valid
9 0,710 0,388 Valid
10 0,674 0,388 Valid
11 0,702 0,388 Valid
12 0,709 0,388 Valid
13 0,335 0,388 Tidak Valid
Sumber : Data Diolah, 2019
karena nilai r-hitung yang dihasilkan lebih dari nilai r-tabel. Sehingga 12
Label
Variabel Pernyataa r-hitung r-tabel ket
n
Independensi 1 0,083 0,388 Tidak Valid
Auditor Internal 2 0,426 0,388 Valid
(X2) 3 0,180 0,388 Tidak Valid
48
4 0,686 0,388 Valid
5 0,272 0,388 Tidak Valid
6 0,527 0,388 Valid
7 0,065 0,388 Tidak Valid
8 0,629 0,388 Valid
9 0,476 0,388 Valid
10 0,152 0,388 Tidak Valid
11 0,290 0,388 Tidak Valid
12 0,541 0,388 Valid
13 0,496 0,388 Valid
14 0,186 0,388 Tidak Valid
15 0,551 0,388 Valid
Sumber : Data Diolah, 2019
dari nilai r-tabel dan 7 instrumen dinyatakan “tidak valid” karena nilai r-
Label
Variabel r-hitung r-tabel ket
Pernyataan
Prtofesionalisme 1 0,654 0,388 Valid
Auditor Internal 2 0,632 0,388 Valid
(X3) 3 0,441 0,388 Valid
49
4 0,637 0,388 Valid
5 0,514 0,388 Valid
6 0,569 0,388 Valid
7 0,249 0,388 Tidak Valid
8 0,600 0,388 Valid
9 0,677 0,388 Valid
10 0,427 0,388 Valid
11 0,633 0,388 Valid
Sumber : Data Diolah, 2019
dari nilai r-tabel. Sehingga 10 instrumen yang dapat digunakan dalam uji
22 terlampir).
Label
Variabel Pernyataa r-hitung r-tabel ket
n
Kualitas Audit 1 0,437 0,388 Valid
(Y) 2 0,616 0,388 Valid
3 0,837 0,388 Valid
4 0,009 0,388 Tidak Valid
5 0,803 0,388 Valid
6 0,798 0,388 Valid
7 0,692 0,388 Valid
50
8 0,910 0,388 Valid
9 0,692 0,388 Valid
10 0,647 0,388 Valid
Sumber : Data Diolah, 2019
“Valid” karena nilai r-hitung yang dihasilkan lebih dari nilai r-tabel.
“Valid” karena nilai r-hitung yang dihasilkan lebih dari nilai r-tabel dan 1
2. Reliabilitas
Alpha. Menurut Malhotra (1999: 282) nilai Cronbach Alpha yang dapat
diterima > 0,600. Pada penelitian ini, teknik pengukuran reliabilitas yang
51
Hasil analisis korelasi antara belah awal dan belah akhir adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.11
Cronbach’s Nilai
Variabel Ket
Alpha Standar
Kualitas Audit (Y) 0,816 0,600 Reliabel
Kompetensi Auditor Internal (X1) 0,814 0,600 Reliabel
Indenpedensi Auditor Internal (X2) 0,676 0,600 Reliabel
Profesionalisme Auditor Internal (X3) 0,679 0,600 Reliabel
Sumber : Data diolah, 2019
nilai Cronbach’s Alpa yang dihasilkan lebih dari 0,600, kemudian variabel
lebih dari 0,600, Sedangkan Kualitas Audit (Y) juga mempunyai hasil
yang lebih dari 0,600 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua
52
Data Skor Tiap Variabel
Tabel 4.12
Skor Total tiap Variabel Uji Regresi
No X1 X2 X3 Y
1 49 44 45 38
2 59 60 42 39
3 40 47 33 32
4 46 45 37 34
5 51 41 43 30
6 47 62 48 43
7 40 47 55 47
8 42 48 39 42
9 46 52 37 47
10 51 49 48 38
11 44 46 36 37
12 57 42 44 37
13 65 46 41 39
53
14 50 47 42 39
15 51 53 41 42
16 55 42 44 37
17 54 56 44 46
18 49 46 38 39
19 50 42 38 39
20 51 47 40 40
21 65 44 52 37
22 54 48 42 39
23 59 46 46 45
24 55 39 46 42
25 52 46 40 39
26 52 49 42 37
27 59 45 48 30
28 50 46 44 44
29 52 53 39 44
30 54 47 44 37
Sumber : Kuisioner diolah, 2019
Tabel diatas merupakan nilai Skor Total dari instrument yang telah
1. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan salah satu bagian dari uji persyaratan data
atau uji asumsi klasik, artinya sebelum kita melakukan analisis yang
54
Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka data tersebut
berdistribusi normal. Sebaliknya jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05
Unstandardized
Residual
N 30
a,b
Normal Parameters Mean .0000000
Std. Deviation 3.84864291
Most Extreme Differences Absolute .071
Positive .051
Negative -.071
Test Statistic .071
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
dihasilkan sebesar 0,20 lebih besar dari 0,05 jadi dapat disimpulkan
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas
maka variabel – variabel ini tidak ortogonal atau adalah variabel bebas
55
Dasar pengambilan keputusan pada Uji Multikolinearitas dapat
1. Jika nilai VIF < 10,00 maka artinya tidak terjadi multikolinearitas.
2. Jika nilai VIF > 10,00 maka artinya terjadi multikolinearitas.
Standar
dized
Unstandardized Coefficie Collinearity
Coefficients nts Statistics
Std. Toler
Model B Error Beta t Sig. ance VIF
1 (Constant) 10.9
19.393 1.769 .089
62
Kompetensi Auditor Internal -.126 .130 -.176 1.966 .343 .874 1.144
56
a. Nilai Tolerance yang dihasilkan pada Kompetensi Auditor Internal
(X1) dan Kualitas Audit (Y) yakni 0,874 lebih besar dari 0,10.
Internal (X1) dan Kualitas Audit (Y) yakni 1,144 lebih kecil dari 10,0.
(X2) dan Kualitas Audit (Y) yakni 0,990 lebih besar dari 0,10.
Internal (X2) dan Kualitas Audit (Y) yakni 1,010 lebih kecil dari 10,0.
(X3) dan Kualitas Audit (Y) yakni 0,883 lebih besar dari 0,10.
Internal (X3) dan Kualitas Audit (Y) yakni 1,133 lebih kecil dari 10,0.
57
Setelah melihat hasil output diatas dapat dijelaskan bahwa titik – titik
menyebar, Tidak ada pola yang jelas, maka indikasinya adalah tidak
terjadi heteroskedastisitas.
1. Uji T- Parsial
n-k = 30-4= 26
Keterangan :
n = jumlah responden
k = jumlah variabel
58
Hasil perolehan angka 26 pada tabel distribusi nilai t-tabel dengan α 5%
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
59
Hasilnya adalah nilai t-hitung 1,966 lebih besar dari 1,706 artinya
Papua.
Hasilnya adalah nilai t-hitung 2,388 lebih besar dari 1,706 artinya
60
Hasilnya adalah nilai t-hitung 1,363 lebih kecil dari 1,706 artinya
signifikan yang dihasilkan adalah 0,185 lebih besar dari 0,05 artinya
2. Uji F-Simultan
Kota Jayapura.
Keterangan:
n = jumlah responden
61
Hasil perolehan angka (4:26) pada tabel distribusi nilai F-tabel
simultan antara variabel bebas dan variabel terikat dapat dilihat dari
Jika nilai F-hitung > F-tabel maka variabel bebas secara simultan
berpengaruh terhadap variabel terikat.
Jika nilai F-hitung < F-tabel maka variabel bebas secara simultan tidak
berpengaruh terhadap variabel terikat.
Kriteria signifikansi hasil output SPSS
Jika nilai Sig. < 0,05, maka variabel bebas secara bersama-sama
berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.
Jika nilai Sig. > 0,05, maka variabel bebas secara bersama-sama tidak
berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat
ANOVAa
Total 566.300 29
62
Sig. (0,06) > (0,05) hasil ini menunjukkan bahwa variabel bebas secara
bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.
berkisar ± 0,00 sampai ± 1,00 tanda + adalah hubungan positif dan tanda –
Tabel 4.13
Model Summary
63
Dari output model sumarry, diketahui bahwa :
Nilai Koefisien Korelasi adalah 0,521 yang mana pada tabel interval
Kd = r2 x 100%
Auditor Internal
64
memberikan pengaruh sebesar 24,1% terhadap Kualitas Audit di Badan
Y= a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + e
Keterangan:
Y = Kualitas Audit
a = Konstanta
b1,2,3 = Koefisien regresi
X1,2,3 = Kompetensi Auditor, Independensi Auditor dan
Profesional Auditor
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
program SPSS 22, hasilnya adalah sebagai berikut : Konstanta sebesar 19,393,
65
Konstanta / Intersep nilainya sebesar 19,393 secara matematis
Auditor Internal dan Profesional Auditor Internal sama dengan nol maka
Perwakilan Provinsi Papua adalah 19,393. Dalam kata lain bahwa nilai
4.6 Pembahasan
66
a. Pengaruh Kompetensi Auditor Internal Pemerintah terhadap
efektif, efisien dan berkualitas sesuai dengan visi dan misi organisasi
keseluruhan rata – rata adalah 3.97 yang pada tabel interval berada pada
hitung 1,966 lebih besar dari 1,706 artinya Kompetensi Auditor Internal
signifikan yang dihasilkan adalah 0,04 lebih kecil dari 0,05 artinya
67
terhadap Kualitas Audit di Badan Pengawasan Keuangan dan
profesionalnya.
keseluruhan rata – rata adalah 3.17 yang pada tabel interval berada pada
hitung 2,388 lebih besar dari 1,706 artinya Independensi Auditor Internal
signifikan yang dihasilkan adalah 0,024 lebih kecil dari 0,05 artinya
68
terhadap Kualitas Audit di Badan Pengawasan Keuangan dan
profesional adalah tindak tanduk yang merupakan ciri, mutu, dan kualitas
keseluruhan rata – rata adalah 3,87 yang pada tabel interval berada pada
69
Papua. Kemudian nilai signifikan yang dihasilkan adalah 0,185 lebih besar
adalah 3,93 yang pada tabel interval berada pada kategori Baik. Sehingga
Baik.
hitung (2.759) kurang dari nilai F-tabel (2.74). Hasil ini menunjukkan
terikat. Sig. (0,06) > (0,05) hasil ini menunjukkan bahwa variabel bebas
70
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
hitung 1,966 lebih besar dari 1,706 artinya Kompetensi Auditor Internal
signifikan yang dihasilkan adalah 0,04 lebih kecil dari 0,05 artinya
71
terhadap Kualitas Audit di Badan Pengawasan Keuangan dan
hitung 2,388 lebih besar dari 1,706 artinya Independensi Auditor Internal
signifikan yang dihasilkan adalah 0,024 lebih kecil dari 0,05 artinya
Papua. Kemudian nilai signifikan yang dihasilkan adalah 0,185 lebih besar
hitung (2.759) kurang dari nilai F-tabel (2.74). Hasil ini menunjukkan
72
bahwa variabel bebas secara simultan berpengaruh terhadap variabel
terikat. Sig. (0,06) > (0,05) hasil ini menunjukkan bahwa variabel bebas
B. Saran
disajikan.
73
Profesionalisme Auditor, Agar kualitas audit yang dihasilkan akan
lebih baik.
2. Penelitian selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA
Boynton, William C., dan Jhonson Raymond, Walter G. Kell. 2001. Modern
Auditing, Seventh Edition. Jhon Wiley & Sons, Inc. Diterjemahkan oleh
Paul A. Rajoe. 2002. Modern Auditing, Edisi Ketujuh. Jayapura:
Erlangga.
De Angelo. L.E. 1981. Auditor Size and Audit Quality. Journal of Accounting and
Economics 3. Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate
dengan Program SPSS. Universitas Cenderawasih. Ikatan Akuntan
Indonesia. 2001. Standar Profesional Akuntan Publik. Jayapura:
Salemba Empat. Ikatan Akuntan Indonesia. 2011. Standar Profesional
Akuntan Publik. Salemba Empat. Jayapura Indriantoro, Nur. 1999.
74
Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen.
Jayapura: BPFE Kirana, Annisa Lucia. 2012. Pengaruh
Profesionalisme Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas
Laporan Keuangan (Pada Kantor Akuntan Publik Komisariat Wilayah
Jayapura). Universitas Cenderawasih
75