“PENENTUAN RISIKO”
Disusun oleh:
Kelompok 7
2021
1.1 Risiko Kecurangan Manajemen
Artikel terbaru mengenai risiko yang terkait dengan kecurangan atau penipuan
yang dilakukan oleh manajemen membahas model risiko kecurangan yang dapat
analitis:
sistem kontrol, dan penentuan risiko tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Tidak
mungkin untuk menentukan risiko jika seseorang tidak mengetahui bahayanya begitu
risiko telah diidentifikasi, langkah logis selanjutnya adalah membuat sarana untuk
Kontrol internal adalah sebuah proses, yang dipengaruhi oleh dewan direksi
keyakinan yang wajar mengenai pencapaian tujuan pada kategori-kategori berikut ini:
1
Dalam pembahasannya mengenai penentuan risiko, studi COSO menyatakan:
ditetapkan:
Tujuan Operasional – Hal ini berkaitan dengan efektivitas dan efisiensi operasi
entitas, termasuk kinerja dan tujuan profitabilitas dan pengamanan sumber daya
persyaratan-persyaratan eksternal.
cenderung serupa untuk semua entitas dalam beberapa kasus dan dalam
beberapa industri.
2
Untuk memastikan bahwa kemampuan untuk menegoisasikan jumlah yang
menghasilkan catatan kredit yang akurat untuk umur piutang dan sejarah kredit
penanganan cek untuk menghindari tidak adanya pihak yang bertanggung jawab
untuk memberikan penghargaan bagi kinerja dengan kualitas yang tinggi dan
untuk memperbaiki kinerja yang memiliki kualitas yang rendah dan tidak dapat
Risiko-risiko:
Cek bisa hilang, begitu pula surat-surat umum, dalam perjalanan dari kantor pos ke
3
Amplop-amplop berisi pembayaran sangat rawan ketika diidentifikasi dan disortir
Cek-cek memiliki risiko pada saat berada di area pemrosesan sampai setoran bank
disiapkan.
Hal-hal pengecualian bisa salah tempat, hilang, atau salah kelola selama
pemrosesan
Uang yang akan disetor bisa jadi hilang atau dicuri selama perjalanan dari area
pemrosesan ke bank.
Surat-surat bisa jadi tidak diterima tepat waktu dari kantor pos.
Hal-hal pengecualian bisa jadi membuat penyetoran ditunda sampai hari (-hari)
berikutnya.
4
1.3 Manajemen Risiko dan Tujuan-Tujuan Proses Manajemen Risiko
1.3.1 Manajemen Risiko
Auditor membantu manajemen untuk mengambil risiko-risiko yang
menguntungkan dan berhati-hati dengan cara yang layak dan efisien. Auditor
terbesar dari organisasi. Akan tetapi, di samping penentuan risiko dan bantuan kepada
harus memperluas bidang audit agar bisa mencakup kontrol risiko, pendanaan risiko,
a. Kontrol Risiko:
Memberikan insentif maksimum untuk peran serta dalam program kontrol risiko
b. Pendanaan Risiko:
c. Administrasi Risiko:
5
1.3.2 Tujuan-Tujuan Proses Manajemen Risiko
Dalam mengevaluasi proses manajemen risiko, auditor internal harus
pencapaian lima tujuan kunci yang tercantum pada “Practice Advisory 2110-1,
Risiko yang muncul dari strategi dan aktivitas usaha diidentifikasi dan
diprioritaskan.
Manajemen dan dewan komisaris telah menentukan tingkat risiko yang dapat
mengurangi, atau justru mengelola risiko pada tingkat yang ditentukan dapat
periodik menilai ulang risiko dan efektivitas kontrol untuk mengelola risiko.
komunikasi periodik tentang risiko, strategi risiko, dan kontrol untuk pihak-pihak
yang berkepentingan.
6
1.4 Metode-Metode Analitis atau Kobinasi Dari Metode Analitis
kontrol yang optimal menerapkan suatu metode analitis atau kombinasi dari beberapa
Analisis matriks
Metode Courtney
Pembuatan bagan alir (flowcharting) adalah sebuah metode analisis efisiensi dan
kontrol operasi. Bagan alir adalah penyajian grafik dua dimensi dari sebuah operasi
dalam hal aliran aktivitas melalui proses. Bagan tersebut memungkinkan untuk
yang akan disurvei dan segera diaudit. Terdapat kuesioner jenis lain yang biasa
digunakan oleh auditor yang dikenal sebagai kuesioner kontrol internal ICQ
kontrol yang ada dan dapat digunakan dalam analisis risiko. ICQ merupakan uji
7
ketaatan yang dimaksudkan untuk memastikan bahwa kontrol masih diterapkan dan
c. Analisis Matriks
Suatu matriks kontrol merupakan alat untuk membandingkan kontrol dengan risiko
guna memastikan bahwa setiap risiko memiliki kontrol yang layak. Matriks kontrol
juga mengakui bahwa kontrol tertentu bisa memberikan perlindungan untuk lebih
dari suatu risiko. Kontrol Preventif dan Detektif Kontrol preventif mencegah
tindakan korektif bisa dilakukan. Suatu kontrol preventif lebih disukai daripada
kontroldetektif karena kontrol preventif lebih efisien dan kecil kemungkinan untuk
sistem kontrol internal, atau bahwa semua masalah harus disajikan dalam rangka
8
1) Lingkungan kontrol
2) Penentuan risiko
3) Aktivitas-aktivitas kontrol
5) Pengawasan
e. Metode Courtney Suatu teknik penilaian yang menarik dan sederhana sehubungan
dengan biaya kontrol dikembangkan oleh Robert Courtney saat ia bergabung dalam
terbuat dari frekuensi yang bersama dengan risiko bisa menciptakan kesulitan.
f. Metode Lain Pemberian Nilai Metode pemberian nilai yang lain dan lebih
sederhana hanya memasukkan estimasi kerugian, bukan risiko keterjadian. Hal ini
yang signifikan.
deskripsi yang menarik bagi auditor internal. Risiko organisasional harus dibagi
menjadi 3 yaitu:
a) Risiko operasi
9
b) Risiko estimasi
c) Risiko konsentrasi
Tidak ada suatu perangkat yang sempurna umtuk melaksanakan penentuan risiko
a) SAS memberi auditor alat untuk mengevaluasi sifat risiko dan kontrol dalam
suatu entitas.
b) Pembuatan bagan alir paling bernilai selama survei pendahuluan jika auditor
penentuan risiko.
c) Alat evaluasi COSO dapat bernilai untuk menilai risiko dalam struktur
10
DAFTAR PUSTAKA
http://kriwuull.blogspot.com/2018/09/internal-audit-bab-3.html
http://merryzsasepterieanitha.blogspot.com/2016/09/audit-berbasis-risiko-sesuai-
isa.html
https://www.ppak.co.id/dokumen/artikel-berita/AuditBerbasisRisiko.pdf
https://www.gustani.id/2021/04/apa-itu-audit-berbasis-risiko.html
11