Anda di halaman 1dari 5

BAB 3

”PENENTUAN RISIKO”
A. Filosofi COSO
Studi yang dilakukan COSO, Kontrol Internal----Kerangka Kerja Terintegrasi,
mengawali pembahasan tentang penentuan risiko dengan rigkasan berikut ini:
“ Setiap entitas menghadapi berbagai risiko baik dari luar maupun dari dalam yang
harus ditentukan. Persyaratan awal untuk penentuan risiko adalah adanya penetapan
tujuan, yang dihubungkan pada tingkat-tingkat yang berbeda dan konsisten di dalam
organisasi. Penentuan risiko adalah identifikasi dan analisis risiko-risiko yang relevan
untuk mencapai tujuan [entitas], yang membentuk suatu dasar untuk menentukan cara
pengelolaan risiko. Karena kondisi ekonomi, industri, peraturan dan operasi akan
terus berubah, maka dibutuhkan mekanisme untuk mengidentifikasi dan menangani
risiko-risiko khusus yang berhubungan dengan perubahan.”

B. Memperluas Audit Berbasis Risiko


Konsep audit berbasis risiko (risk-based auditing) secara tradisional bermula dari
observasi dan analisis kontrol, kemudian berlanjut ke penentuan risiko yang berkaitan
dengan operasi, dan akhirnya ke penentuan apakah aktivitas ini sesuai dengan tujuan
organisasi. Konsep manajemen risiko ini telah semakin diterima karena risiko tidak
dapat dihindarkam di semua jenis operasi dan adanya kebutuhan
mengakomodasikannya melalui berbagai pilihan aktivitas.

C. Organisasi Tanpa Proses Manajemen Risiko


Dua aspek risiko : pertama, auditor internal harus menelaah risiko pada bidang-
bidang yang diaudit untuk membuat program audit. Kedua, jika terhadap program
manajemen risiko, auditor internal harus mengevaluasi sebagai bagian dari audit.

D. Risiko Audit dan Komponen-kompenennya pada Audit Laporan Keuangan


1. Karakterisrik Manajemen
- Kebijakan manajemen didominasi hanya oleh satu orang
- Manajemen memiliki perilaku yang sangat agresif terhadap pelaporan
keuangan
- Perputaran manajemen tinggi
- Manajemen sangat berlebihan dalam menekankan pencapaian proyeksi laba
- Manajemen memiliki reputasi yang buruk dalam komunitas bisnis
2. Katakteristik Operasi dan Industri
- Profitabilitas entitas dibandingkan dengan industrinya ternyata tidak memadai
atau tidak konsisten.
- Hasil-hasil operasi entitas sensitif terhadap faktor-faktor ekonomi
- Entitas berada pada industri yang menurun
- Organisasi entitas bersifat desentralistis tanpa pengawasan aktivitas yang
memadai
- Entitas diragukan kelangsungan hidupnya
3. Karakteristik Penugasan
- Terdapat banyak perdebatan dan/atau masalah-masalah akuntansi yang sulit
- Terdapat transaksi-transaksi atau saldo-saldo yang signifikan yang sulit diaudit
- Terdapat transaksi dengan pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa
dalam jumlah yang signifikam dan tidak biasa
- Sebelumnya terdapat salah saji signifikan yang dideteksi selama audit atau
tidak tersedia data mengenai hal tersebut.

E. RISIKO BAWAAN
Risiko bawaan/inheren adalah kerentanan suatu asersi atas terjadinya salah saji
yang material dengan mengasumsikan bahwa tidak ada kebijakan atas prosedur
struktur kontrol internal terkait yang ditetapkan. Risiko bahwa adalah risiko yang
bersifat intrinsik terhadap usaha entitas.

F. Risiko Kontrol
Risiko kontrol adalah risiko bahwa salah saji material yang bisa terjadi pada suatu
aserso tidak dapat dicegah atau dideteksi secara tepat waktu oleh struktur, kebijakan,
atau prosedur kontrol internal suatu entitas. Beberapa risiko kontrol akan tetap ada
karena adanya keterbatasan yang melekat pada struktur kontrol internal.

G. Risiko Deteksi
Risiko deteksi adalah risiko bahwa auditor tidak dapat mendekteksi salah saji
material yang terdapat pada suatu asersi. Termasuk dalam ketidakpastian lainnya ini
adalah pemilihan prosedur audit yang tidak layak, salah penerapan prosedur audit,
atau salah interpretasi hasil-hasil prosedur audit.

H. Hubungan Antar-risiko
Seorang auditor dapat mengevalusi risiko-risiko ini secara kuantitatif maupun
kualitatif. SAS memberikan rumus berikut ini:
Risiko Audit = Risiko Audit /(risiko bawaan x risiko kontrol)

Ketika menggunakan rumus ini, seorang auditor bisa menilai risiko audit yang
direncanakan untuk sebuah asersi, risiko bawaannya dan risiko kontrolnya untuk
menentukan risiko penemuan yang direncanakan dengan menentukan risiko deteksi.
Risiko Deteksi = Risiko Audit/(Risiko Bawaan x Risiko Kontrol)
I. Suatu Persediaan Risiko
Pengembangan persediaan risiko mencangkup proses yang terdiri atas empat tahap:
a. Identifikasi risiko-risiko puncak
b. Mengonsolidasikan dan mengorganisasikan risiko-risiko tersebut
c. Membuat model persediaan risiko dam daftar risiko
d. Mengelola persediaan risiko tersebut
Persediaan risiko disusun dalam dua bagian dasar. Risiko-risiko eksternal
mencangkup:
- Lingkungan
- Bencana
- Pasar keuangan
- Peringkat
Risiko-risiko internal mencangkup:
- Sumber daya manusia
- Integritas
- Informasi dan teknologi
- Akuntansi dan pelaporan
- Keuangan

J. Risiko Kecurangan Manajemen


Artikel terbaru mengenai risiko yang terkait dengan kecurangan atau penipuan
yang dilakukan oleh manajemen membahas model risiko kecurangan yang dapat
digunakan oleh audit internal. Para penulisnya menganjurkan penggunaan prosedur
analitis:
1. Membuat ekspetasi kuantitatf untuk saldo akun
2. Membuat risiko investigatif dan saldo materialitas kuantitatif
3. Membandingkan saldo akun aktual dengan ekspektasi auditor

K. Membuat Rencana Penentuan Risiko


Fondasi penentuan risiko tercangkup dalam definisi kontrol internal. Studi COSO
adalah sumber definisi kontrol internal yang ada saat ini dan diakui secara luas.
Kontrol internal adalah sebuah proses, yang dipengaruhi oleh dewan direksi
entitas, manajemen, dan karyawan lainnya, yang dirancang untuk memberikan
keyakinan yang wajar mengenai pencapaian tujuan pada kategori-kategori berikut ini:
- Efektivitas dan efisiensi operasi
- Keandalan pelporan keuangan
- Ketaatan terhadap hukum dan regulasi yang berlaku
L. Manajemen Risiko
Artikel terbaru tentang risiko telah menyarankan auditor internal untuk membantu
manajemen dengan tidak hanya mengidentifikasi area-area risiko tetapi juga
membantu manjemen dalam mengendalikan risiko tersebut secara positif. Jadi, audit
menjadi suatu alat evaluasi kontrol yang positif yang membantu mengidentifikasi
risiko-risiko yang harus diambil dan kontrol terkait untuk meningkatkan operasi dari
posisi pendapatan dan laba.

M. Metode-metode Analitis
Identifikasi dan penggunaan risiko untuk mengembangkan sebuah struktur kontrol
yang optimal menerapkan suatu metode analitis atau kombinasi dari beberapa metode.
Metode-metode ini adalah:
- Pembuatan bagan alir
- Kuesioner kontrol internal
- Analisis matriks
- Metodologi ilustratif COSO
- Metode Courtney

N. Sistem Evaluasi Risiko


Untuk mengurangi risiko dan meningkatkan efisiensi, beberapa organisasi telah
mengmbangkan sistem evaluasi risiko berdasarkan jawaban-jawban atas pertanyaan-
pertanyaan yang dapat mereka simpulkan merupakan risiko penentu yang signifikan.
Skor risiko untuk situasi tertentu dievaluasi terhadap semua risiko lainnya dan
digunakan untuk membuat rencana audit.

O. Pertimbangan Pengungkapan Risiko


Penulis menganalisis FASB 5 dan AcSEC SOP 94-6 dalam memberikan deskripsi
yang menarik bagi audit internal. Risiko organisasional harus di bagi menjadi :
- Risiko operasi
- Risiko estimasi, dan
- Risiko konsentrasi

PERTANYAAN PILIHAN GANDA.

1. AICPA telah memberikan pedoman melalui beberapa Statement on Auditing


Standards nomor . . . .
a. No. 47
b. No. 53
c. No. 55
d. Semua benar
Jawbaan : D
2. Faktor-faktor berikut ini bisa menunjukan situasi yang meningkatkan risiko audit,
Kecuali . . . .
a. Karakteristik manaejemn
b. Karakteristik operasi dan industri
c. Karakteristik bawaan
d. Karakteristik penugasan
Jawban : C
3. Beberapa risiko kontrol akan tetap ada karena . . . .
a. Adanya keterbatasan yang melekat pada struktur kontrol internal
b. Bisa dikelola secara ketat oleh suatu kelompok kecil yang memiliki filosofi
c. Memberikan tekanan pada laba jika tingkat bunga meningkat
d. Mendeteksi kejadia-kejadian akibat resiko tersebut
Jawbaan : A
4. Yang termasuk dalam risiko internal adalah . . . .
a. Pasar keuangan
b. Integritas
c. Peringkat
d. Lingkungan
Jawaban : B
5. Berikut yang bukan termasuk dalam risiko organisasional adalah . . . .
a. Risiko operasi
b. Risiko estimasi
c. Risiko kontrol
d. Risiko konsentrasi
Jawban : C

Anda mungkin juga menyukai