Anda di halaman 1dari 19

PENGAUDITAN

INTERNAL
Made Laksmi Sena Hartini, SE.,M.Ak
TEAM FOUR
RYAN ARSANA/05 DIKA SURYAWAN/06

AMANDA CITRA/07 NATIH WULANDARI/08


01
RISIKO KECURANGAN

RISIKO KECURANGAN
MANAJEMEN

MANAJEMEN
02 RENCANA PENENTUAN
RISIKO

03 MANAJEMEN RISIKO DAN


DAN TUJUAN PROSES
MANAJEMEN RISIKO

04
METODE ANALITIS ATAU
KOMBINASI DARI METODE
ANALITIS
KECURANGAN
1. RISIKO KECURANGAN MANAJEMEN

Management Fraud (Kecurangan Manajemen) yaitu salah


satu bentuk kecurangan yang dilakukan oleh pihak
manajemen dengan menggunakan laporan keuangan
(financial statements) atau transaksi keuangan sebagai sarana
fraud, biasanya dilakukan untuk mencurangi pemegang
kepentingan (stakeholders) yang terkait dengan
perusahaannya.
1. RISIKO KECURANGAN MANAJEMEN

Model risiko yang dapat digunakan oleh auditor internal, maka para penulis menganjurkan penggunaan
prosedur analitis dimana:

1) Membuat ekspektasi kuantitatif untuk saldo akun


2) Membuat risiko investigative dan saldo materialistis kuantitatif
3) Membandingkan saldo akun actual dengan ekspektasi audit
Ada tiga elemen yang akan digunakan dalam evaluasi risiko, ketiga elemen tersebut adalah :
4) Kondisi yang memungkinkan terjadinya kecurangan manajemen
5) Motivasi yang dapat melandasi terjadinya kecurangan
6) Tingkah laku manajemen yang dapat mendorong manajemen untuk melakukan tindak kecurangan
1. RISIKO KECURANGAN 2. Motivasi
MANAJEMEN  Untuk meningkatkan investasi internal

Untuk setiap area di atas terdapat risiko-risiko internal  Untuk menunjukan laba yang meningkat
dan eksternal yakni :  Untuk menghilangkan persepsi pasar
yang negative
1. Kondisi :
3. Tingkah laku
 Tidak adanya atau lemahnya control internal
 Ketidakjujuran
 Tidak adanya atau lemahnya komite audit
 Kurangnya perhatian terhadap aturan
 Pesatnya pertumbuhan
dan regulasi
 Sedikitnya produk-produk utama
 Kurangnya komitmen terhadap etika
2. RENCANA PENENTUAN RISIKO

Pembahasan penentuan risiko oleh COSO menyatakan bahwa tujuan


organisasi, sistem control risiko tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Tidak mungkin untuk menentukan risiko seseorang tidak mengetahui 1. Efektivitas dan
bahayanya. efisiensi operasi
Begitu risiko telah diidentifikasi, langkah logis selanjutnya adalah
membuat rencana untuk mengendalikan risiko tersebut. 2. Keandalan pelaporan
keuangan
Fondasi penentuan resiko tercakup dalam definisi control internal.
studi COSO adalah sumber sumber definisi control internal.
3. Ketaatan terhadap
Control internal adalah sebuah proses yang di pengaruhi oleh dewan hukum dan regulasi yang
direksi entitas, manajemen, karyawan lainnya yang dirancang untuk berlaku
memberikan keyakinan yang wajar mengenai pencapaian tujuan dan
kategori kategori berikut ini :
TUJUAN DIBUATNYA RENCANA PENENTUAN RISIKO AUDIT

 Tujuan Operasional : Hal ini berkaitan dengan efektivitas dan efisiensi operasi entitas,
temasuk kinerja dan tujuan profitabilitas dan pengamanan sumber daya terhadap
kerugian.

 Tujuan Pelaporan Keuangan : Hal ini berkaitan dengan penyajian laporan keuangan
yang handal, termasuk pencegahan pelaporan keuangan public yang mengandung
kecurangan tujuan tujuan tersebut terutama diarahkan oleh persyaaratan persyaratan
eksternal.

 Tujuan Ketaatan : Tujuan ini berkaitan dengan ketaatan terhadap hukum dan peraturan
yang berlaku bagi entitas.
3. MANAJEMEN RISIKO DAN TUJUAN TUJUAN PROSES MANAJEMEN RISIKO

manajemen risiko adalah suatu usaha untuk mengetahui, menganalisis, serta


mengendalikan risiko dalam setiap kegiatan perusahaan dengan tujuan untuk memperoleh
efektivitas dan efisiensi yang lebih tinggi.

Resiko biasanya dipandang negatif, padahal resiko merupakan esensi usaha dan fungsi
jenis usaha.
Fungsi-fungsi ini biasanya menggunakan control untuk menetralkan resiko yang berlebihan
dan mencoba seperangkat parameter risiko ditempatkan pada tingkat dimana aspek positif
melebihi aspek negatifnya.

Auditor membantu manajemen untuk mengambil risiko-risiko yang menguntungkan dan


berhati-hati dengan cara-cara yang layak dan efisien. Jadi audit menjadi suatu alat evaluasi
kontrol yang positif yang membantu mengidentifikasi risiko-risiko yang harus diambil dan
kontrol terkait untuk meningkatkan operasi dari posisi pendapatan dan laba.
3. MANAJEMEN RISIKO DAN TUJUAN TUJUAN PROSES MANAJEMEN RISIKO

Akan tetapi di samping penentuan risiko dan membantu kepada manajemen dalam
mengubah risiko menjadi elemen pendapatan institusional auditor harus memperluas
bidang audit agar bisa mencakup kontrol risiko, pendapatan risiko, dan administrasi risiko.
Jadi :
1. Kontrol Risiko:
 Mendukung suatu program kontrol risiko dan kerugian secara proaktif.
 Memberikan insentif maksimum untuk peran serta dalam program kontrol risiko.
2. Pendanaan Risiko :
 Mempertimbangkan semua sumber keuangan yang tersedia.
 Mengalokasikan biaya pendanaan risiko di antara unit-unit operasi secara wajar.
3. Administrasi :
 Menciptakan dan mempertahankan komitmen manajemen terhadap manajemen risiko.
 Menerapkan struktur manajemen risiko yang terdefinisi dengan baik.
TUJUAN TUJUAN PROSES MANAJEMEN RISIKO
1. Manajemen dan dewan komisaris telah menentukan tingkat
risiko yang dapat diterima oleh organisasi termasuk
penerimaan risiko yang dirancang untuk mencapai rencana
strategis organisasi.
2. Aktivitas penghindaran risiko dirancang dan
diimplementasikan untuk mengurangi atau justru mengelola
risiko pada tingkat yang ditentukan dapat diterima oleh
manajemen dan dewan komisaris.
3. Aktivitas-aktivitas pengawasan yang berkelanjutan
dilaksanakan untuk secara periodik menilai ulang risiko dan
efektivitas kontrol untuk mengelola risiko.
4. Risiko yang muncul dari strategi dan aktivitas usaha
diidentifikasi dan diprioritaskan
4. METODE ANALITIS ATAU KOMBINASI DARI METODE
ANALITIS
1. PEMBUATAN BAGAN ALIR
(FLOWCHARTING)
Sebuah metode analisis efisiensi dan
kontrol operasi. Menyajikan grafik dua
dimensi dari sebuah operasi dalam hal
aliran aktifitas melalui proses. Bagan
tersebut memungkinkan untuk
“melihat” operasi, mengidentifikasikan
ketidakefisienan, langkah-langkah yang
terabaikan, dan kelemahan-kelemahan
kontrol.
2. KUESIONER KONTROL INTERNAL

Membahas survei pendahuluan,


kuesioner dibahas sebagai sebuah
sarana untuk mendapatkan informasi
tentang fungsi yang akan disurvei dan
segera diaudit. Kuesioner pertanyaan
terbuka ini menanyakan tentang
pertanyaan yang membutuhkan
tanggapan naratif dari responden dan
membutuhkan jawaban “ya” atau
“tidak”
3. ANALISIS MATRIKS

Digunakan untuk menganalisis control di


aktivitas manapun. Suatu matriks kontrol
merupakan alat untuk membandingkan
kontrol dengan risiko guna memastikan
bahwa setiap risiko memiliki kontrol yang
layak. Matriks kontrol  juga mengakui
bahwa kontrol tertentu dapat memberikan
perlindungan untuk lebih dari satu risiko.
Sebagai contoh, sebuah kunci dari
melindungi aset kemungkinan hilang
dengan membatasi akses.
4. KONTROL DETEKTIF DAN PREVENTIF

Kontrol preventif mencegah terjadinya


kejadian yang tidak diinginkan. Kontrol
detektif mendeteksinya sehingga tindakan
korektif bisa dilakukan. Laporan pengamanan
harian adalah kontrol detektif. Kontrol tersebut
mengungkapkan upaya orang-orang tidak
bertanggung jawab masuk ke sistem. Jika
pengguna yang tidak memiliki otorisasi bisa
mengakses pada hari pertama, laporan di pagi
akan memberikan informasi yang bisa
digunkan untuk mengejar hacker, tetapi hanya
setelah kejadian.
METODE ANALITIS
5. Metode Courtney 6. Metode Lain Pemberian Nilai
Teknik Courtney melibatkan perhitungan Meode pemberian nilai yang lain
yang menempatkan nilai uang (dolar, rupiah) dan lebih sederhana hanya
ke risiko potensial, dan estimasi terbuat dari memasukkan estimasi
frekuensi yang bersama dengan risiko bisa kerugian,bukan risiko
menciptakan kesulitan. Jika pendekatan ini keterjadian.Hal ini disebut
digunakan, auditor internal harus berupaya “nilai yang diharapkan”
mencapai kesepakatan dengan manajemen  
tentang nilai-nilai yang diberikan dan
frekuensi yang diestimasi.
7. METODOLOGI ILUSTRATIF COSO

Perangkat Evaluasi berisi dua jenis umum perangkat, yaitu:

a.Perangkat Komponen b.Lembar Kerja Penilaian

 Perangkat komponen merujuk pada analisis komponen- Risiko dan Aktivitas Kontrol
komponen system kontrol. Komponen-komponen tersebut Digunakan untuk menilai tujuan-
adalah:
tujuan khusus, risiko, dan kontrol.
1. Lingkungan Kontrol

2. Penentuan Risiko

3. Aktivitas-aktivitas kontrol

4. Informasi dan komunikasi


RAISE
YOU
DISKUSI

HANDS
SESI

Anda mungkin juga menyukai