Anda di halaman 1dari 9

Meningkatkan Produktivitas Usaha

Melalui Motivasi

Dosen :
I Gusti Putu Eka Rustiana Dewi.,SE.,MSi.,AK.,CA
Nama Kelompok
I Gusti Bagus Agung Hendrawan Putra 02/2102622010205
Ni Made Natih Wulandari 08/2102622010211

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2021
A. Arti Produktivitas Secara Umum
Pada dasarnya, kata produktivitas adalah kata serapan yang diambil dari bahasa Inggris,
yaitu productivity. Namun, productivity itu sendiri adalah gabungan dari dua kata yang
digabung menjadi satu, yaitu product dan activity. Arti produktivitas adalah suatu bentuk
aktivitas yang dilakukan untuk menghasilkan suatu produk barang atau jasa.
Sedangkan arti produktivitas secara umum adalah kemampuan setiap orang, sistem atau
suatu perusahaan dalam menghasilkan sesuatu yang diinginkan dengan cara memanfaatkan
sumber daya secara efektif dan juga efisien.
Arti kata produktivitas sendiri masih memiliki kandungan yang sama dengan daya
produksi dan keproduktifan. Kata tersebut biasa digunakan untuk menilai tingkat efisiensi
suatu pabrik, mesin, perusahaan, sistem atau seseorang dalam mengubah input menjadi
output yang diinginkan.
Jadi, berdasarkan penjelasan di atas, bisa kita pahami bahwa produktivitas sendiri
mempunyai tiga unsur penting di dalamnya. Pertama, efektivitas yang dijadikan sebagai nilai
dari ketepatan dalam memilih cara dalam melakukan sesuatu agar bisa mencapai target.
Kedua, efisiensi yang digunakan untuk menilai ketepatan dalam melaksanakan sesuatu
dengan cara menghemat sumber daya yang ada. Ketiga, kualitas yang akan menyatakan
seberapa jauh tingkat pemenuhan atas berbagai persyaratan, spesifikasi, atau harapan
pelanggan.

B. Pengertian Produktivitas berdasarkan Para Ahli


1. Eddy Herjanto
Eddy Herjanto mengatakan bahwa arti produktivitas adalah suatu nilai yang
menyatakan bagaimana sebaiknya suatu sumber daya diatur dan juga digunakan guna
mencapai sesuatu secara maksimal.
2. Kung H. Chen, Thomas W. Lin, Blocher Edward J.
Chen, Lin, dan Blocher berpendapat bahwa arti produktivitas adalah suatu hubungan
yang terjalin antara jumlah output yang dihasilkan dan sejumlah output yang
diperlukan untuk membuat output tersebut.
3. Smith dan Wekeley (1995)
Pengertian Produktivitas menurut Smith dan Wekeley (1995), produktivitas adalah
produksi atau output yang dihasilkan dalam satu kesatuan waktu untuk input.
4. Husein Umar
Husein Umar menjelaskan bahwa arti produktivitas adalah suatu perbandingan antara
output yang diraih dengan memanfaat sumber daya input.
5. Heny Kuswanti Daryanto
Heny Kuswanti Daryanto berpendapat bahwa arti produktivitas adalah suatu konsep
yang merefleksikan hubungan antara hasil produk dengan sumber daya yang
diperlukan untuk membuat hasil yang dimaksud.
6. J. Ravianto
Ravianto menjelaskan bahwa arti produktivitas berdasarkan konsep akan menunjukan
hubungan antara hasil kerja dengan suatu satuan waktu yang diperlukan untuk
menciptakan produk dari seorang pekerja.

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas


Terdapat delapan faktor yang mampu mempengaruhi produktivitas di dalam ruang
lingkup organisasi, yaitu faktor teknis, faktor produksi, faktor organisasi, faktor personal,
faktor finansial, faktor manajemen, faktor lokasi, dan faktor pemerintah.

1. Faktor Teknis
Beberapa poin yang harus diperhatikan dalam faktor teknis adalah penentuan lokasi,
ukuran pabrik, tata letak, mesin produksi, cara menggunakan mesin dan beberapa peralatan
lain, pengembangan, dan juga penerapan komputerisasi.
Faktor teknis ini sangat mempengaruhi tingkat produksi suatu perusahaan. Tingkat
produktivitas suatu perusahaan akan semakin baik jika mampu menggunakan teknologi
terbaru dengan cara yang tepat.

2. Faktor Produksi
Beberapa poin yang masuk dalam faktor produksi antara lain adalah koordinasi,
perencanaan, kualitas bahan baku, pengendalian produksi, dan standarisasi proses produksi.

3. Faktor Organisasi
Terdapat lima poin yang masuk dalam faktor organisasi, antara lain adalah jenis
organisasi yang diterapkan, otoritas dan tanggung jawab individu atau departemen, keahlian
pekerjaan, serta pembagian atau alokasi pekerjaan, dan pendefinisian organisasi.

4. Faktor Personal
Enam poin yang termasuk dalam faktor personal adalah penempatan posisi, kualitas
SDM, pelatihan serta pengembangan SDM, kesempatan berkarir, kesempatan dalam
memberikan saran atau pendapatan, dan kondisi lingkungan kerja.

5. Faktor Finansial
Seperti yang sudah kita ketahui bahwa seluruh bisnis akan bisa dijalankan dengan baik
jika memiliki kondisi finansial yang baik. Untuk itu, pengelolaan keuangan atau
pengendalian keuangan serta modal kerja harus dilakukan dengan penuh perhitungan.
Tingkat produktivitas perusahaan atau organisasi akan lebih baik jika mampu menjalankan
manajemen keuangan yang baik pula.

6. Faktor Manajemen
Manajemen perusahaan harus mampu memaksimalkan pemanfaatan sumber daya yang
tersedia agar mampu menghasilkan sesuatu dengan biaya yang cukup rendah. Adanya
pemanfaatan teknologi terbaru dalam suatu produksi, lingkungan kerja yang baik, dan
motivasi yang tinggi terhadap karyawan, juga secara signifikan mampu meningkatkan
kegiatan produktivitas perusahaan.
7. Faktor Lokasi
Tingkat produktivitas suatu perusahaan juga bisa dipengaruhi dengan lokasi. Beberapa
poin yang tergolong dalam faktor lokasi antara lain adalah jarak lokasi dengan sumber bahan
baku, jarak dengan pasar, fasilitas infrastruktur, keahlian SDM, dll.

8. Faktor Pemerintah
Berbagai peraturan dan kebijakan yang diterbitkan oleh pemerintah juga mampu
mempengaruhi tingkat produktivitas suatu organisasi, seperti peraturan ketenagakerjaan, dan
kebijakan fiskal.
D. Pengertian Motivasi Serta Definisi Motivasi Menurut Para
Ahli
Secara umum definisi atau pengertian motivasi dapat diartikan sebagai suatu tujuan
atau pendorong, dengan tujuan sebenarnya tersebut yang menjadi daya penggerak utama bagi
seseorang dalam berupaya dalam mendapatkan atau mencapai apa yang diinginkannya baik
itu secara positif ataupun negatif. Adapun istilah dalam pengertian Motivasi berasal dari
perkataan Bahasa Inggris yakni motivation. Namun perkataan asalnya adalah motive yang
juga telah digunakan dalam Bahasa Melayu yakni kata motif yang berarti tujuan atau segala
upaya untuk mendorong seseorang dalam melakukan sesuatu. Secara ringkas, Selain itu,

Pengertian Motivasi secara umum merupakan suatu dorongan atau alasan yang menjadi
sebuah dasar guna meningkatkan gairah atau semangat seseorang untuk mengerjakan sesuatu agar apa
yang sudah dicita-citakan dapat terwujud dan berjalan dengan lancar.

a. Pengertian dan definisi motivasi menurut pendapat para ahli

1. Menurut Hamalik (1992:173), Pengertian Motivasi merupakan perubahan energi


dalam diri atau pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi
untuk mencapai tujuan.
2. Menurut Sardiman (2006:73), Pengertian Motivasi merupakan perubahan energi
dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya felling dan didahului dengan
tanggapan terhadap adanya tujuan.
3. Menurut Mulyasa (2003:112), Pengertian Motivasi merupakan tenaga pendorong
atau penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu.
Peserta didik akan bersungguh-sungguh karena memiliki motivasi yang tinggi.
4. Menurut Victor H. Vroom, motivasi ialah sebuah akibat dari suatu hasil yang ingin
diraih atau dicapai oleh seseorang dan sebuah perkiraan bahwa apa yang
dilakukannya akan mengarah pada hasil yang diinginkannya.
5. Robbins dan Judge, motivasi ialah suatu proses yang menjelaskan intensitas, arah
dan ketekunan individu agar dapat mencapai tujuannya.

b. Pengertian motivasi berwirausaha


Keadaan yang mendorong, menggerakkan dan mengarahkan keinginan individu untuk
melakukan kegiatan wirausaha, dengan cara mandiri, percaya pada diri sendiri,
berorientasi ke masa depan, mengambil resiko, kreatif dan menilai tinggi hasrat
inovasi, serta berorientasi mecapai laba dan keuntungan.
E. Teori Teori Motivasi Menurut Para Ahli
1. Teori Hierarki Maslow

Teori ini dikemukakan oleh Abraham Maslow, seorang psikologi pada tahun 1943. Teori ini
mengungkapkan jika 5 kebutuhan manusia tersebut berdasarkan hirarkinya. Dimulai dari
kebutuhan yang sangat mendasar hingga mencapai kebutuhan yang paling tinggi. Hal-hal ini
dibahas dalam teori Hirarki Kebutuhan. Berikut ini 5 kebutuhan manusia yang dibahas di
dalamnya.

1. Kebutuhan Fisiologis, kebutuhan manusia yang berupa makanan, minuman, pakaian,


udara, tempat tinggal, dan kebutuhan kebutuhan lainnya yang digunakan untuk
bertahan hidup. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang paling dasar.
2. Kebutuhan Keamanan, merupakan kebutuhan dari rasa aman akan kekerasan fiisk
ataupun psikis. Misalnya saja seperti lingkungan yang bebas polusi, rasa aman dari
kekerasan dan ancaman, dan lainnya.
3. Kebutuhan Sosial, dalam hal ini kebutuhan untk mencintai dan dicintai. Manusia
adalah makhluk sosial, sehingga tentunya membutuhkan orang lain di dalam
kehidupan mereka.
4. Kebutuhan Penghargaan, kebutuhan ini biasanya ada setelah kebutuhan fisiologis,
sosial, dan keamanan sudah terpenuhi. Setiap orang tentunya ingin diakui dan
dihargai orang lain.
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri, kebutuhan ini adalah kebutuhan yang tertinggi.
Biasanya kebutuhan ini merupakan kebutuhan seseorang yang ingin memenuhi ambisi
pribadi.

2. Teori Motivasi MC Clelland

Konsep penting dari teori motivasi ini adalah pada kekuatan yang ada di dalam diri
manusia, yang mana merupakan motivasi prestasi. Menurut MC Clelland, individu dapat
memiliki motivasi jika memang dirinya memiliki keinginan untuk berprestasi lebih baik
dibandingkan lainnya. Terdapat 3 kebutuhan yang dijelaskan di dalam teori ini.

a. Kebutuhan prestasi yang tercermin dari keinginanya untuk mengambil tugas yang
bisa dipertanggung jawabkan secara individu. Dalam hal ini, seseorang harus bisa
menentukan tujuan yang logis dengan memperhitungkan resiko yang ada serta
melakukannya secara kreatif dan inovatif.
b. Kebutuhan Afiliasi, Kebutuhan afiliasi adalah suatu keinginan untuk berinteraksi
secara sosial dengan individu lain untuk membentuk pertemanan dan bersosialisasi,
berinteraksi secara dekat, bekerja sama dan berkomunikasi dengan cara yang
bersahabat dengan individu lain
c. kebutuhan Kekuasaan, kebutuhan ini dapat terlihat pada diri seseorang yang ingin
memiliki pengaruh atas diri orang lain. Mereka haruslah peka terhadap struktur
pengaruh antara satu sama lainnya, bahkan mencoba untuk menguasai orang tersebut
hingga mengatur tingkah lakunya.
3. Teori X dan Y Mc Gregor

Teori motivasi ini menggabungkan dari terori eksternal dan internal yang kemudian
dikembangkan MC Gregor. Gregor merumuskan dua perbedaan dasar dari perilaku manusia.
Kedua teori ini yang kemudian dikenal dengan

Penilaian dan Penghargaan

Dalam memotivasi karyawan yang bertipe Teori X, Manajemen akan menggunakan


pendekatan “Kelinci dan Wortel” yaitu memberikan penghargaan kepada karyawan yang
berprestasi baik dan menghukum mereka yang berprestasi buruk. Sedangkan bagi karyawan
yang bertipe Teori Y, Manajemen akan memberikan motivasi dengan cara melakukan
promosi jabatan dan pengembangan karir yang lebih baik bagi karyawannya

A. Teori-teori X:

Memang, saat ini Teori X dalam sebuah organisasi acap kali dianggap kuno. Tapi cara
kepemimpinan semacam ini sulit dihindari, terutama dalam organisasi atau
perusahaan besar. Ini karena organisasi besar memiliki jumlah pegawai yang banyak
disertai deadline yang super ketat.

Berikut ini beberapa ciri pemimpin dengan Teori X:

1. Selalu menganggap pegawainya tidak menyukai pekerjaan mereka


2. Berasumsi bahwa pegawai hanya bekerja untuk mendapat gaji tiap bulannya
3. Berasumsi pegawai hanya bekerja untuk kenyamanan yang didapat dari pekerjaan.
Bisa berupa asuransi, fasilitas kantor, dan lain-lain
4. Menganggap para pegawai pada dasarnya malas bekerja
5. Menganggap para pegawai tidak berambisi dan harus selalu diarahkan apa saja yang

B. Teori – teori Y:

Pemimpin yang termasuk dalam kategori Teori Y cenderung memandang pegawainya secara
optimis. Mereka melihat para pegawai dari sisi positif. Ini berpengaruh pada cara kepemimpinan
mereka yang tidak terpusat pada 1 figur. Pemimpin dengan kategori Y akan memotivasi untuk
bekerjasama, partisipatif, dan percaya pada pegawai dan timnya.

Berikut ini beberapa ciri pemimpin yang masuk ke dalam Teori Y:

1. Cenderung menganggap para pegawai bahagia bekerja karena inisiatif mereka sendiri
2. Memberi kepercayaan lebih pada para pegawai untuk pekerjaan masing-masing
3. Memberi ruang pada para pegawai untuk memberi opini
4. Memberi ruang pada pegawai dalam mengambil keputusan, walaupun itu keputusan
besar sekalipun
5. Tidak terlalu mengontrol dan selalu memberi perintah
4. Teori Motivasi Herzberg

a. Hygiene Factors

Hygiene factors (faktor kesehatan) adalah faktor pekerjaan yang penting untuk adanya
motivasi di tempat kerja. Faktor ini tidak mengarah pada kepuasan positif untuk jangka
panjang. Tetapi jika faktor-faktor ini tidak hadir, maka muncul ketidakpuasan. Faktor ini
adalah faktor ekstrinsik untuk bekerja. Faktor higienis juga disebut sebagai dissatisfiers atau
faktor pemeliharaan yang diperlukan untuk menghindari ketidakpuasan. Hygiene factors
(faktor kesehatan) adalah gambaran kebutuhan fisiologis individu yang diharapkan untuk
dipenuhi. Hygiene factors (faktor kesehatan) meliputi gaji, kehidupan pribadi, kualitas
supervisi, kondisi kerja, jaminan kerja, hubungan antar pribadi, kebijaksanaan dan
administrasi perusahaan.

b. Motivation Factors

Menurut Herzberg, hygiene factors (faktor kesehatan) tidak dapat dianggap sebagai
motivator. Faktor motivasi harus menghasilkan kepuasan positif. Faktor-faktor yang melekat
dalam pekerjaan dan memotivasi karyawan untuk sebuah kinerja yang unggul disebut sebagai
faktor pemuas. Karyawan hanya menemukan faktor-faktor intrinsik yang berharga pada
motivation factors (faktor pemuas). Para motivator melambangkan kebutuhan psikologis
yang dirasakan sebagai manfaat tambahan. Faktor motivasi dikaitkan dengan isi pekerjaan
mencakup keberhasilan, pengakuan, pekerjaan yang menantang, peningkatan dan
pertumbuhan dalam pekerjaan.

Teori dua faktor juga memiliki keterbatasan lain yaitu variabel situasional. Herzberg
mengasumsikan adanya korelasi antara kepuasan dan produktivitas. Namun penelitian yang
dilakukan oleh Herzberg menekankan pada kepuasan dan mengabaikan produktivitas. Tidak
ada ukuran komprehensif kepuasan digunakan. Seorang karyawan mungkin menemukan
pekerjaannya diterima meskipun fakta bahwa ia mungkin membenci obyek pekerjaannya.
Daftar Pustaka
https://accurate.id/bisnis-ukm/arti-produktivitas/
http://ptpn1.co.id/artikel/pengertian-produktivitas-dan-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
produktivitas
http://www.definisi-pengertian.com/2016/01/pengertian-motivasi-definisi-menurut-ahli.html
https://dosenpsikologi.com/teori-teori-motivasi

Anda mungkin juga menyukai