Anda di halaman 1dari 16

BAB 17

”SAMPLING AUDIT UNTUK PENGUJIAN ATAS RINCIAN SALDO”

A. Perbandingan Sampling Audit Untuk Pengujian Atas Rincian Saldo Dan Untuk
Pengujian Pengendalian Serta Pengujian Substantiif Atas Transaksi
Perbedaan utama antara pengujian pengendalian, pengujian substantif atas transaksi dan
pengujian rincian saldo terletak pada apa yang ingin diukur oleh auditor.
Jenis Pengendalian : Pengujian pengendalian
Apa yang diukurnya : Keefektifan operasi pengendalian internal
Jenis Pengendalian : Pengujian sinstantif atas transaksi
Apa yang diukurnya : (1) Keefektifan operasi pengendalian internal, (2) Kebenaran
moneter transaksi dalam sistem akuntansi
Jenis Pengendalian : Pengujian atas rincian saldo
Apa yang diukurnya : Apakah jumlah dolar saldo akun mengandung salah saji yang
material

Auditor melaksanakan pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi :


- Untuk menentukan apakah tingkat pengecualian populasi cukup rendah
- Untuk mengurangi penilaian risiko pengendalian dan karenanya mengurangi
pengujian atas rincian saldo
- Untuk perusahaan publik berukuran besar, guna menyimpulkan bahwa pengendalian
telah beroperasi secara efektif demi tujuan audit pengendalian internal atas pelaporan
keuangan.

B. Sampling Nonstatistik
Sampling audit untuk pengujian atas rincian saldo serupa dengan sampling audit untuk
pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi, meskipun tujuannya berbeda.
Langkah-langkah yang ditempuh selaras dengan yang digunakan untuk sampling pengujian
pengendalian dan pengujian substatif atas transaksi.
Sampling Berstatifikasi bagi kebanyakan populasi, auditor memisahkan populasi ke
dalam dua atau lebih subpopulasi sebelum menerapkan sampling audit. Hal ini disebut sebagai
sampling berstratifikasi (stratified sampling), dimana setiap subpopulasi disebut sebagai strata.
Salah saji yang dapat ditoleransi (tolerable misstatement) adalah penerapan
materialitas kinerja terhadap sampling tertentu. Salah saji yang dapat ditoleransi mungkin sama
nilainya dengan materialitas kinerja, atau mungkin lebih rendah jika populasi asal sampel dipilih
lebih kecil ketimbang saldo akun.
Risiko yang dapat diterima atas penerimaan yang salah (acceptable risk of incorrect
acceptance = ARIA) adalah risiko sampel yangd ipilih mendukung kesimpulan bahwa saldo
akun yang tercatat tidak mengandung salah saji yang material ketika dinyatakan salah saji secara
material. ARIA mengukur kepastian yang diinginkan auditor ketika mengaudit suatu saldo,
auditor akan menetapkan ARIA yang lebih rendah.

C. Sampling Unit Moneter


Sampling Unit Moneter (monetary unit sampling = MUS) sekarang merupakan
metode sampling statistik yang paling umum digunakan untuk pengujian atas rincian saldo
karena memiliki kesederhanaan statistik bagi sampling atribut serta memberikan hasil statistik
yang diekspresikan dalam dolar (atau mata uang lainnya yang sesuai). MUS juga disebut
sebagai sampling unit dolar, sampling jumlah moneter kumulatif dan sampling dengan
probabilitas yang proporsional dengan ukuran.
Risiko yang dapat diterima dari penerimaan yang salah (Acceptable risk of
incorrect acceptance) ARIA merupakan penilaian auditor atas tingkat assurance yang
dibutuhkan bagi aplikasi sampling. ARI tergantung pada faktor model risiko audit dan besarnya
assurance yang diberikan oleh prosedur analitis serta pengujian substantif lainnya.
Ukuran sampel (sample size) ukuran sampel yang tepat kemudian dihitung
sebagai
Faktor keyakinan(2,77)
Ukuran sampel=
Salah saji yang dapat ditoleransi sebagai persentase nilai populasi( 0,03)

D. Sampling Variabel
Sampling Variabel, seperti MUS, adalah metode statistik yang digunakan oleh auditor.
Sampling variabel dan sampling nonstatistik untuk pengujian atas rincian saldo memiliki tujuan
yang sama --- untuk mengukur salah saji salam suati saldo akun. Seperti halnya sampling
nonstatistik, jika auditor menentukan bahwa jumlah salah saji melampaui jumlah yang dapat
ditoleransi, mereka akan menolak populasi dan melakukan tindakan tambahan.
Beberapa teknik sampling akan membentuk metode kelas umum yang disebut sebagai
sampling variabel : estimasi perbedaan, estimasi rasio, dan estimasi rata-rata per unit.
ARIR Risiko yang dapat diteroma atas penolakan yang salah (acceptable risk of
incorrect rejection) adalah risiko statistik bahwa auditor telah menyimpulkan suatu populasi
mengandung salah saji yang material padalah sebenarnya tidak. ARIR hanya akan
mempengaruhi tindakan auditor jika mereka menyimpulkan bahwa populasi tidak dinyatakan
secara wajar. Jikan menemukan suatu saldo tidak dinyatakan secara wajar, auditor umumnya
akan meningkatkan ukuran sampel atau melaksanakan pengujian lainnya. Jika ARIA selalu
dianggap penting, ARIR baru dianggap penting jika diperlukan biaya yang tinggi untuk
meningkatkan ukuran sampel atau melaksanakan pengujian lainnya.

E. Ilustrasi Penggunaan Estimasi Perbedaan


Menetapkan risiko yang dapat diterima
Auditor menetapkan dua risiko :
1. Risiko yang dapat diterima ats penerimaan yang salah (ARIA)
ARIA dipengaruhi oleh risiko audit yang dapat diterima, hasil pengujian
pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi, prosudeur analitis, dan
signifikansi relatif piutang usaha dalam laporan keuangan.
2. Risiko yang dapat diterima ats penolakan yang salah (ARIR)
Risiko menolak piutang usaha sebagai tidak benar padahal sebenarnya tidak
mengandung salah saji dalam jumlah yang material.

Mengestimasi salah saji dalam populasi


1. Estimasi titik estimasi yang diharapkan
Auditor memerlukan estimasi di muka atas titik estimasi populasi estimasi perbedaan,
seperti ketikamereka memerlukan estimasi tingkat pengecualian populasi untuk
sampling atribut.
2. Melakukan estimasi deviasi standar populasi di muka ---- variabilitas populasi.
Untuk menentukan ukuran sampel awal, auditor memerlukan estimasi di muka atas
variasi salah saji dalam populasi seperti yang diukur oleh devisiasi standart populasi.

Menghitung ukuran sampel awal


Ukuran sampel awal untuk Hart Lumber sekarang dapat dihitung dengan
menggunakan rumus berikut :

Di mana :
n = ukuran sampel awal
SD* = ESTIMASI DI MUKA ATAS DEVIASI STANDAR
ZA = koefisien keyakinan untuk ARIA
ZR = koefisien keyakinan untuk ARIR
N = ukuran populasi
TM = salah saji yang dapat ditolerasni untuk populasi
E* = estimasi titik estimasi salah saji populasi
Menggeneralisasi dari sampel ke populasi
Auditor memilih sampel, melaksanakan pengujian, dan mengidentifikasi salah saji
sampel. Empat langkah berikut akan menggambarkan perhitungan bebas keyakinan untuk
Hart Lumber Company.
1. Menghitung titik estimasi total salah saji
Titik estimasi adalah ekstrapolasi langsung dari salah saji dalam sampel ke salah saji
dalam populasi.
2. Menghitung estimasi deviasi standar populasi
Deviasi standar populasi adalah ukuran statistik dari variabilitas nilai setiap item
dalam populasi.
3. Mengitung interval presisi
Interval presisi dihitung dengan menggunakan rumus statistik.
4. Menghitung batas keyakinan
Auditor menghitung batas keyakinan, yang mendefinisikan interval keyakinan,
dengan mengombinasikan titik estimasi dari total salah saji dan interval presisi yang
dihitung pada tingkat keyakinan yang diinginkan.
SOAL PILIHAN GANDA.

1. Yang tidak termasuk dalan jenis pengendalian adalah . . . .


a. Pengujian pengendalian
b. Pengujian pisah batas
c. Pengujian substantif
d. Pengujian atas rincian saldo
Jawaban : B
2. Item yang membentuk populasi dolar tercatat merupakan definisi dari . . . .
a. Populasi dalam pengujian atas rincian saldo
b. Salah saji yang dapat ditoleransi
c. Pengujian transaksi atas transaksi
d. Ukuran sampel
Jawaban : A
3. Prosedur analitis dilaksanakan tanpa indikasi salah saji yang mungkin, maka
pengaruhnya terhadap ARIA adalah . . . .
a. Menurun
b. Konstan
c. Meningkat
d. Tidak menentu
Jawaban : C
4. MUS juga disebut sebagai . . . .
a. Estimasi rasio
b. Sampling variabel
c. Titik estimasi
d. Sampling unit dolar
Jawaban : D
5. Dibawah ini beberapa teknik sampling akan membentuk metode kelas umum yangdisebut
sebagai sampling variabel, kecuali . . . .
a. Estimasi perbedaan
b. Titik estimasi
c. Estimasi rasio
d. Estimasi rata-rata perunit
Jawab : B
BAB 18
“AUDIT SIKLUS AKUISISI DAN PEMBAYARAN : PENGUJIAN PENGENDALIAN,
PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI, DAN UTANG USAHA”.

A. Akun Dan Kelas Transaksi Dalam Siklus Akuisisi Dan Pembayaran


Tujuan keseluruhan dari audit atas siklus akuisisi dan pembayaran adalah mengevaluasi
apakah akun-akun yang dipengaruhi oleh akuisisi barang dan jasa serta pengeluaran kas bagi
akuisisi tersebut disajikan secara wajar sesuai dengan standar akuntansi.
Terdapat tiga kelas dalam transaksi :
1. Akuisisi barang dan jasa
2. Pengeluaran kas
3. Retur dan pengurangan pembelian serta diskon pembelian

B. Fungsi Bisnis Dalam Siklus Serta Dokumen Dan Catatan Yang Terkait
Permintaan pembelian permintaan pembelian
Digunakan untuk meminta barang dan jasa oleh karyawan yang berwenang. Perusahaan
sering kali mengandalkan titik pemesanan kembali yang dispesifikasikan terlebih dahulu
yang digunakan oleh komputer untuk memulai permintaan pembelian persediaan secara
otomatis.

Menerims barang dan jasa


Penerimaan barang dan jasa dari vendor oleh perusahaan merupakan titik kritis dari siklus
karena merupakan saat di mana sebagaian besar perusahaan mulai mengakui akuisisi dan
kewajiaban terkait pada catatannya. Laporan penerimaan adalah kertas atau dokumen
elektronik yang dibuat pada saat barang diterima.

Faktur vendor
Adalah dokumen yang diterima dari vendor dan menunjukan jumlah yang terutang atas
suatu akuisisi. Faktur tersebut menunjukan deskripsi dan kuantitas barang serta jasa yang
diterima, syarat diskon tunai, tanggal penagihan, dan total jumlahnya. Faktur vendor
merupakan hal yang penting karena menunjukan jumlah yang tercatat dalam file transaksi
akuisisi.

Memo debet
merupakan dokumen yang diterima dari vendor dan menunjukan pengurangan jumlah
yang terutang kepada vendor akibat retur barang atau pengurangan yang diberikan .
Voucher
Sering digunakan oleh organisasi dalam menetapkan cara yang formal untuk mencatat
dan mengendalikan akuisisi, terutama dengan memungkinkan setiap transaksi akuisisi
diberi nomor urut.

File transaksi akuisisi


Adalah file yang dibuat komputer yang meliputi semua transaksi akuisisi yang diproses
oleh sistem akuntansi selama suatu periode, seperti satu hari, satu minggu, satu bulan.

Jurnal akuisisi dan listing akuisisi


Sering kali disebut sebagai jurnal pembelian, umumnya dibuat dari file transaksi akuisisi
dan umumnya meliputi nama vendor, tanggal, jumlah, dan klasifikasi akun atau
klasifikasi setiap transaksi, seperti perbaikan dan pemeliharaan, persediaan, atau utilitas.

File induk utang


Mencatat transaksi akuisisi, pengeluaran kas, serta retur dan pengurangan akuisisi untuk
setiap vendor. File induk ini diperbaharui dari file transaksi akuisisi, retur dan
pengurangan, serta pengeluaran kas yang terkomputerisasi.

Neraca saldo utang usaha


Mencantumkan jumlah yang terutang kepada setiap vendor atau dari setiap faktur atau
voucher pada suatu titik waktu.

Laporan vendor
Adalah dokumen yang disiapkan setiap bulan oleh vendor dan menunjukan saldo awal,
akuisisi, retur dan pengurangan, pembayaran kepada vendor, dan menunjukan saldo akun
kewajiban terutama utang usaha

Cek
Biasanya cek dibuat dalam format multisalinan, di mana yang asli diberikan kepada pihak
yang dibayar, satu salinan diarsipkan dengan faktur vendor dan dokumen pendukung
lainny, yang dicatat dalam file transaksi pengeluaran kas.

File transaksii pengeluaran


Adalah file yang dibuat dengan konputer yang mencantummkan semua transaksi
pengeluaran kas yang diproses oleh sistem akuntansi selama satu periode.

Jurnal atau listing ppengeluaran kas


Adalah listing atau laporan yang dibuat dari file transaksi pengeluaran kas yangg
mencantumkan semua transaksi selama setiap periode waktu.
C. Metode Untuk Merancang Pengujian Pengendalian Dan Pengujian Substantif Atas
Transaksi
Akun yang paling banyak menyita waktu untu diverifikasi oleh pengujian atas
rincian saldo adalah akun piutang usaha, persediaan, aset tetap, utang usaha, dan beban

Pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi untuk siklus akuisisi dan
pembayaran dibagi ke dalam sua bidang yang luas:
1. Pengendalian akuisisi
Yang meliputi tida dari empat fungsi bisnis. Memproses pesanan pembelian,
menerima barang dan jasa, serta mengakui kewajiban
2. Pengujian pembayaran
Yang menyangkut fungsi keempat, yaitu memroses dan mencatat pengeluaran kas.

Otorisasi pembayaran.
Pengendalian yang paling penting terhadap pengeluaran kas termasuk:
- Penandatanganan cek oleh individu yang memiliki wewenang yang tepat
- Pemisah tanggung jawab untuk menandatangani cek dan melaksanakan fungsi
utang usaha
- Pemeriksaan yang cermat atas dokumen pendukung oleh si penandatanganan cek
pada saat cek ditandatangani
Asersi audit :
1. Akuisisi yang dicatat adalah untuk barang dan jasa yang diterima, yang konsisten
dengan kepentingan utama klien (keterjadian)
2. Akuisisi yang ada telah dicatat (kelengkapan)
3. Akuisisi telah dicatat secara akurat (keakuratan)
4. Akuisisi telah diklasifikasikan dengan benar (klasifikasi)

D. Metodologi Untuk Merancang Pengujian Atas Rincian Saldo Utang Usaha


Karena semua transaksi dalam siklus akuisisi dan pembayaran umumnya mengalir
melalui utang usaha, akun ini penting bagi audit atas siklus dan pembayaran. Utang usaha
adalah kewajiban yang belum dibayar atas barang dan jasa yang diterima dalam peristiwa
bisnis yang biasa. Sebagian besar utang usaha juga dapat diidentifikasi oleh keberadaan
faktur vendor menyangkut kewajiban.

Metode untuk merancang pengujian ats rincian saldo utang usaha :


Tahap 1. Mengidentifikasi risiko bisnis yang mempengaruhi utang usaha
Tahap 1. Menetapkan materialitas kinerja dan menilai risiko inheren untuk utang usaha
Tahap 1. Menilai risiko pengendalian untuk siklus akuisisi dan pembayaran
Tahap 2. Merancang dan melaksanakan pengujian pengendalian dan pengujian substantif
atas transaksi untuk siklus akuisisi dan pembayaran
Tahap 2. Merancang dan melaksanakan prosedur analitis untuk hutang usaha
Tahap 3. Merancang pengujian atas rincian saldo utang usaha untuk memenuhi tujuan
audit yang berkaitan dengan saldo :
- Prosedur audit
- Ukuran sampel
- Item yang akan dipilih
- Penetapan wakti

Reliabilitas Bukti.
Perbedaan Antara Fktur Vendor dan Lapiran Vendor
Laporan vendor lebih unggul dalam memverifikasi utang usaha karena
mencantumkan saldo akhir. Auditor dapat membandingkan faktur vendor yang ada
dengan milik klien dan masih belum mengungkapkan yang hilang, yang merupakan
perhatian utama dalam utang usaha. Faktur vendor lebih unggul dalam memverifikasi
transaksi karena auditor memverifikasi setiap transaksi dan faktur menunjukan rincian
akuisisi
Perbedaan antara laporam vendor dan konfirmasi
Laporan vendor disiapkan oleh vendor tetapi berada di tangan klien pada saat
auditor memeriksanya. Hal ini memberikan klien kesempatan untuk mengubah lapiran
vendor atau menyimpan laporan tertentu dari auditor. Respons terhadap permintaan
konfirmasi utang usaha umunya berupa laporan tersendiri yang dikirimkan langsung ke
kantor akuntan publik oleh vendor. Ketika auditor memeriksa laporan vendor atau
menerima konfirmasi, maka dia harus merekonsiliasi laporan atau konfirmasi dengan
daftar utang usaha. Perbedaan yang ada sering kali disebabkan oleh persediaan dalam
perjalanan, cek yang telah dikirimkan oleh klien tetapi belum oleh vendor pada tanggal
laporan, dan penundaan pemrosesan catatan akuntansi.
SOAL PILIHAN GANDA.
1. Akuisisi barang dan jasa mencangkup akuisisi barang seperti . . . .
a. Bahan baku
b. Peralatan
c. Utilitas
d. Semua benar
Jawaban : D

2. Berikut tiga kelas transaksi yang dimasukan dalam siklus, kecuali . . . .


a. Akuisisi barang dan jasa
b. Perbaikan dan pemeliharan
c. Pengeluaran kas
d. Retur dan pengurangan pembelian serta diskon pembelian
Jawaban : B

3. i. Mengidentifikasi risiko bisnis yang mempengaruhi utang usaha


ii. Menetapkan materialitas kinerja dan menilai risiko inheren untuk utang usaha
iii. Menilai risiko pengendalian untuk siklus akuisisi dan pembayaran
iv. Merancang dan melaksanakan pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas
transaksi untuk siklus akuisisi dan pembayaran
v. Merancang dan melaksanakan prosedur analitis untuk hutang usaha

Yang merupakan tahap 2 dalan metodologi untuk merancang pengujian atas rincian saldo
utang usaha adalah . . . .
Jawaban :
a. i dan ii
b. ii dan iii
c. iv dan v
d. i dan iv
jawaban : C

4. Pengujian untuk menentukan apakah transaksi yang dicatat beberapa hari sebelum dan
setelah tanggal necara dicantumkan dalam periode yang benar merupakan pengertian . . .
a. Jurnal akuisisi
b. Laporan vendor
c. Pengujian pisah batas
d. Otorisasi pembelian
Jawaban : C

5. Perbedaan paling penting antara laporan vendor konfirmasi utang usaha terletak pada . . .
a. Sumber informasinya
b. Faktur vendor
c. Permintaan pembelian
d. Pesanan pembelian
Jawaban : A
BAB 19
“MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS DAN PEMBAYARAN :
VERIFIKASI AKUN TERPILIH”

A. Audit atas Properti, Parbrik, dan Peralatan


Catatan akuntansi yang utama untuk peralatan serta akun properti, pabrik, dan
peralatan lain umumnya berupa fie induk aset tetap. File induk ini meliputi catatan yang
terinci atas setiap bagian peralatan dan jenis properti yang dimiliki. Tortal semua catatan
dalam file induk sama dengan saldo buku besar umum untuk akun-akun terkait : peralatan
beban penyusutan, dan akumulasi penyusutan.
Auditor membedakan cara memverifikasi peralatan dengan akun aset lancar karena
tiga alasan :
- Biasanya akuisisi peralatan jarang dilakukan pada periode berjalan, terutama
peralatan berat yang digunakan dalam proses manufaktur
- Jumlah setiap akuisisi sering kali material
- Peralatan mungkin tetap disimpan dan ada dalam catatan akuntansi selama
beberapa tahun
Dalam audit atas peralatan dan akun-akun terkait, auditor harus memisahkan
pengujian ke dalam kategori berikut :
- Melaksanakan prosedur analitis
- Memverifikasi akuisisi tahun berjalan
- Memverifikasi pelepasan atau pembuangan tahun berjalan
- Memverifikasi saldo akhir akun aset
- Memverifikasi beban penyusutan
- Memverifikasi saldo akhir akumulasi penyusutan
Dua tujuan auditor katika mengaudit saldo akhir akun peralatan termasuk menentukan
bahwa :
- Semua oeralatan yang tercatat ada secara fisik pada tanggal neraca
- Semua peralatan yang dimiliki telah dicatat
Dalam menentukan hal yang pertama, auditor harus mempertimbangkan empat aspek:
- Umur manfaat akuisisi periode berjalan
- Metode penyusutan
- Estimasi nilai sisa
- Kebijakan penyusutan aset dalam tahun akuisisi dan disposisi
B. Audit Beban Dibayar Dimuka
Beban dibayar dimuka, beban yang ditangguhkan, dan aset tidak berwujud adalah
aset yang umumnya bervariasi dari beberapa bulan hingga beberapa tahun. Hal tersebut
termasuk :
- Sewa dibayar di muka
- Biaya organisasi
- Pajak di bayar dimuka
- Paten
- Asuransi dibayar di muka
- Merek dagang
- Beban yang ditangguhkan
- Hak cipta
- Goodwill
Dalam audit tertentu, beberapa dari aset tersebut dapat menjadi signifikan dan
melibatkan pertimbangan yang kompleks. Auditor sering melibatkan spesialis penilaian
bisnis yang membantu mengevaluasi apakah nilai barang tak berwujud itu telah
mengalami penurunan.
Register asuransi adalah catatan polis asuransi yang berlaku dan tanggal jatuh tempo
setiap polis. Syarat dan jumlah pembayaran polis yang berlaku dicantumkan dalam
register. Dalam audit atas asuransi dibayar dimuka, auditor memperoleh skedul dari klien
yang mencantumkan setiap polis yang berlaku:
- Informasi tentang polis, termasuk nomor polis, jumlah cakupan, dan premi
tahunan
- Saldo awal asuransi dibayar di muka
- Jumlah yang dikenakan ke beban asuransi
- Saldo akhir asuransi dibayar di muka

C. Audit Kewajiban Akrual


Kewajiban akrual merupakan estimasi kewajiban yang belum dibayar atas jasa dan
manfaat yang telah diterima sebelum tanggal neraca. Kebanyakan kewajiban akrual
merupakan kewajiban dimasa depan atas jasa yang belum dibayar akibat berlalunya
waktu tetapi belum dibayarkan pada tanggl neraca. Kewajiban serupa lainnya termasuk :
- Gaji akrual
- Pajak gaji akrual
- Bonus pejabat akrual
- Komisi akrual
- Fee profesional akrual
- Sewa akrual
- Bunga akrual
D. Audit Akun Laba Dan Beban
Auditor harus yakin bahwa setiap total laba dan beban yang dicantumkan dalam
laporan laba rugi, serta laba bersih, tidak mengandung salah saji yang material. Auditor
harus menyadari bahwa sebagian besar penggunaan laporan keuangan semakin
bergantung pad alaporan laba rugi ketimbang neraca untuk membuat keputusan.
Investor ekuitas, kreditor jangka panjang, representatif serikat kerja, dan bahkan
kreditor jangka pendek lebih memperhatikan kemampuan suatu perusahaan untuk
menghasilkan laba ketimbang biaya historis atau nilai buku setiap aset.
Dua konsep berikut ini dalam audit atas akun laba dan beban akan diperlukan ketika
mempertimbangan tujuan laporan laba rugi :
- Penandingan laba dan beban periodik diperlukan untuk menentukan hasil operasi
yang tepat
- Aplikasi prinsip-prinsip akuntansi yang konsisten selama periode yang berbeda
diperlukan untuk komparabilitas
Audit atas laba dan beban berkaitan langsubg dengan neraca dan bukan merupakan
bagian terpisah dari proses audit. Salah saji laporan laba rugi hampir selalu
mempengaruhi akun neraca, dan sebaliknya. Bagian audit yang secara langsung
mempengaruhi akun-akun tersebut adalah :
- Pengujian analitis
- Pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi
- Pengujian atas rincian saldo
Analisis akun beban melibatkan pemeriksaan auditor terhadap pendokumentasian
yang mendasari setiap transaksi dan jumlah yang terdiri dari rincian total akun beban.
Meskipun analisis akun beban berfokus pada transaksi, pengujian tersebut berbeda
dengan pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi.
Dengan asumsi pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi
memberikan hasil yang memuaskan, umumnya auditor membatasi analisis beban pada
akun-akun tersebut dengan kemungkinan adanya salah saji uji materia; yang tinggi.
Sebagai contoh, auditoe sering kali menganalisis:
- Akun bebam reparasi dan pemeliharaan untuk menentukan apakah mereka telah
salah mencantumkan transaksi properti, pabrik, dan peralatan
- Beban sewa dan lease guna menentukan kebutuhan untuk mengkapitalisasi lease
- Beban hukum untuk menentukan apakah ada kewajiban kontinjen yang potensial,
perselisihan, tindakan ilegal, atau masalah hukum lainnya yang dapat
mempengaruhi laporan keuangan.
SOAL PILIHAN GANDA.

1. Total semua catatan dalam file induk sama dengan saldo buku besar umum untuk akun-
akun berikut, kecuali . . . .
a. Peralatan
b. Beban penyusutan
c. Akumulasi penyusutan
d. Persediaan
Jawaban : D

2. i. Eksistensi
ii. Klasifikasi
iii. Akumulasi
iv. Pisah batas
Yang termasuk dalam tujuan audit yang berkaitan dengan saldo sebagai kerangka
referensi bagi pengujian atas rincian saldo adalah . . . .
a. i, ii, dan iii
b. ii, iii dan iv
c. i, ii, dan iv
d. i, iii, dan iv
Jawaban : C

3. Tujuan audit yang berkaitan dengan saldo yang paling penting untuk beban penyusutan
adalah . . . .
a. Eksistensi
b. Keakuratan
c. Kelengkapan
d. Klasifikasi
Jawaban : B

4. Yang bukan merupakan pengendalian internal untuk asuransi di bayar di muka dan beban
asuransi adalah . . . .
a. Pengendalian terhadap akuisisi dan pencatatan asuransi
b. Pengendalian terhadap register asuransi
c. Pengendalian terhadap penghapusan beban asuransi
d. Pengendalian terhadap pembayaran asuransi
Jawbaan : D

5. Catatan polis asuransi yang berlaku dan tanggal jatuh tempo setiap polis merupakan . . . .
a. Register asuransi
b. Kewajiban akrual
c. File induk aset tetap
d. Analisis akun beban
Jawaban : A

Anda mungkin juga menyukai