Anda di halaman 1dari 15

Audit Berbasis Resiko

anggota kelompok 3 :

Andri Dwi Atmojo (A0D016008)


Baiq Laily Hadiyani ( A0D016014)
Dara Puspitha Ramusti ( A0D016025)
Durrotul Fatina Afra (A0D016037)
I Ketut Dhika Pandya (A0D016063)
Pengertian :
Risiko Audit adalah risiko yang timbul karena
auditor tanpa di sadari tidak memodifikasikan
pendapatnya sebagaimana mestinya , atas suatu
laporan keuangan yang mengandung salah saji
material .
risiko audit terdiri dari 2 tingkatan yakni tingkat laporan keuangan
dan tingkat kelompok transaksi (saldo akun). Risiko audit pada
tingkat laporan keuangan adalah risiko bahwa auditor mungkin
secara tidak sengaja gagal memodifikasi dengan layak pendapatnya
atas laporan keuangan yang salah saji secara material.
Standar audit menyatakan bahwa auditor harus mempertimbangkan
karakteristik manajemen, operasi dan industri, serta karakteristik
penugasan dalam menentukan risiko audit. Sebagai contoh
manajemen memiliki reputasi buruk dalam bisnis, entitas berada
pada industri yang menurun, terdapat transaksi/saldo yang
signifikan yang sulit diaudit. Risiko audit pada tingkat saldo akun
atau kelompok transaksi terdapat risiko bawaan (inherent risk),
risiko kontrol (control risk) dan risiko deteksi (detection risk).
Menurut Sawyer (2003), risiko audit terdiri dari:
a. Risiko Bawaan (inherent risk) Risiko Bawaan (Inherent Risk) adalah
kerentanan suatu asersi atas terjadinya salah saji yang material, dengan
asumsi bahwa tidak ada kebijakan atau prosedur struktur internal control
terkait yang ditetapkan. Risiko ini bersifat intrinsik terhadap entitas usaha.
Sebagai contoh risiko bawaan yakni kas lebih rawan dicuri dibandingkan
persediaan batu kapur, pada perbankan kecurigaan lebih cenderung terjadi
pada rekening tabungan.
b. Risiko Kontrol (Control Risk) Risiko Kontrol (control risk) adalah risiko
bahwa salah saji material yang bias terjadi pada suatu asersi tidak dapat
dicegah atau diteksi secara tepat waktu oleh struktur, kebijakan, prosedur
internal control suatu entitas. Auditor bisa menilai risiko kontrol pada tingkat
maksimum apabila kebijakan maupun prosedur tidak efektif atau
menghabiskan banyak biaya untuk mengevaluasi efektivitasnya.
c. Risiko Deteksi (detection risk) Risiko Deteksi (detection risk adalah risiko
bahwa auditor tidak dapat mendeteksi salah saji material yang terdapat pada
suatu asersi. Risiko ini dapat terjadi karena auditor memutuskan tidak
memeriksa 100% saldo/transaksi, prosedur audit yang tidak layak, salah
interpretasi terhadap prosedur audit.
Langkah-Langkah Audit Berbasis Resiko(Auditing Berbasis ISA).

1.        Tahap
Penjelasan Risiko Assessment
Penilaian risiko untuk mengidentifikasi dan menilai risiko salah saji
material dalam laporan keuangan, merancang dan melaksanakan
prosedur audit selanjutnya untuk menanggapi risiko salah saji.
v  Partner dan Tim inti audit terlibat aktif dalam audit plan.
v   Skeptisisme Profesional dalam upaya mencapai asurans yang
layak.
v   Rencanakan auditnya mencakup waktu dalam audit plan akan
memastikan tujuan audit dipenuhi.
v   Diskusi tim audit dan komunikasi berkelanjutan.
v   Fokus identifikasi risiko yang relevan.
v  Evaluasi cerdas tanggapan manajemen atas risiko.
v  Profesional Judgment dalam penerimaan klien, develop audit
strategy, materiality, develop analytic procedure dan  pertimbangan
audit khusus yang diperlukan
2. Risiko Response
Merancang dan melaksanakan prosedur audit
selanjutnya untuk menanggapi risiko salah saji
material pada tingkat laporan keuangan dan asersi.
v  Uji Pengendalian/ test of controls.
v  Prosedur Analitikal Substantif.
v  Pendadakan/ Upredictable examination.
v     Management Override.
v  Significant Risks.
3. Reporting
Merumuskan pendapat berdasarkan bukti yang
diperoleh ; membuat dan menerbitkan laporan
yang tepat sesuai kesimpulan audit. Jika semua
prosedur sudah dilaksanakan dan kesimpulan
dicapai, maka:  Temuan audit dilaporkan kepada
manajemen dan TCWG  Opini audit dirumuskan
dan keputusan mengenai redaksi yang tepat untuk
laporan auditor dibuat.
Tujuan :
Tujuannya audit berbasis risiko adalah
•  memberikan keyakinan kepada Komite Audit, Dewan
Komisaris dan Direksi bahwa:
•   Perusahaan telah memiliki proses manajemen risiko,
dan proses tersebut telah dirancang dengan baik.
•   Proses manajemen risiko telah diintegrasikan oleh
manajemen ke dalam semua tingkatan organisasi
mulai tingkat korporasi, divisi sampai unit kerja
terkecil dan telah berfungsi dengan baik.
•   Kerangka kerja internal dan tata kelola yang baik
telah tersedia secara cukup dan berfungsi dengan
baik guna mengendalikan risiko.
Manfaat :

•   menjadi sistem check dan balance terhadap kontrol


organisasi
•   meningkatkan kemampuan dalam mengidentifikasi
kesalahan dalam laporan keuangan
•   meningkatkan kemampuan dalam mengidentifikasi
dan mengukur risiko
•   meningkatkan kemampuan dalam mengidentifikasi
adanya fraud atau masalah lainnya
•   mengungkap temuan mengenai kelemahan yang
dimiliki manajemen
Ruang lingkup
•  Penilaian atas identifikasi risiko yang dilakukan
oleh  manajemen termasuk risiko bisnis yang
dapat menghalangi pencapaian tujuan perusahaan.
•   Mengetahui kadar dan dampak risiko yang
menimpa perusahaan.
•   Mempercepat eskalasi risiko tinggi  kepada
manajemen puncak.
•   Kemampuan melakukan pemeriksaan
manajemen risiko yang akan ditularkan kepada
seluruh anggota auditor maupun audit.
Audit berbasis resiko tidak hanya memusatkan
perhatian pada catatan akuntansi dan penyiapan
laporan keuangan, namun juga memusatkan
perhatian pada proses akuntansi, pemilihan dan
pencatatan data, pengidentifikasian indikator risiko
kegagalan
Pendekatan audit berbasis resiko timbul karena
adanya hal-hal berikut:

- Permintaan dan tekanan untuk melakukan


reformasi dalam pengelolaan perusahan (good
corporate governance)
- Keinginan stakeholders agar perusahaan dikelola
secara lebih efektif
- Keinginan dari manajemen untuk memperoleh
saran-saran perbaikan dalam kegiatan operasinya
KEUNTUNGAN AUDIT BERBASIS RESIKO BAGI KAP
• Proses audit dapat Memberikan pendekatan audit
sitematis dan unggul yang terfokus pada pengurangan
risiko
• Meningkatkan kemampuan auditor (sebagai auditor
sekaligus konsultan yang terpadu dalam GCG)
• Membantu pemahaman yang lebih baik atas operasi
klien
• Membantu auditor untuk dapat menjadi konsultan
yang dapat dipercaya oleh klien
• dilaksanakan dengan lebih efisien
• Mengurangi risiko pelaksanaan audit
KEUNTUNGAN AUDIT BERBASIS RESIKO BAGI
AUDITING
• Memberikan tingkat jaminan yang lebih tinggi
atas proses dan hasil audit
• Membantu meningkatkan proses manajeman
dalam pengelolaan risiko dan proses pengendalian
risiko perusahaan
• Memberikan nilai tambah bagi jasa audit melalui
rekomendasi/saran yang terkait dengan
peningkatan kinerja organisasi dan bagaimana
mengelola risiko operasi

Anda mungkin juga menyukai