Anda di halaman 1dari 13

PERTANYAAN

BAB 5
APLIKASI
MANAJEMEN RISIKO
DALAM AKUNTANSI

AKUNTANSI PERBANKAN
KELOMPOK 3
01 SRI DAMAYANTI
(1992041021)

02 SRI WAHYUNI
(1992041022)
WANDA
03
02
(1992041023)
HASNUR AZHIZHA
04
(1992041024)
RIVALDI ALI
05
(1992041025)

PRODI : PEND.AKUNTANSI
KELAS : C

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
NOMOR 1

Pengendalian risiko akuntansi perbankan Boston


Conculting Group dikelompokkan menjadi tiga, sebutkan
dan jelaskan masing-masing 3 risiko tersebut.

JAWAB:

Boston Conculting Group (BCG) merekomendasikan


a. Risiko Kredit
Risiko kredit merupakan kerugian yang diakibatkan oleh
kegagalan (default) debitor yang tidak dapat memenuhi
kewajibannya sesuai dengan perjanjian kredit.

b. Risiko Pasar
Risiko pasar merupakan risiko kerugian dalam nilai portofolio yang
diakibatkan oleh fluktuasi tingkat suku bunga, fluktuasi nilai tukar,
fluktuasi harga komoditi, dan fluktuasi harga saham.

c. Risiko Operasional
Risiko operasional merupakan risiko kerugian yang langsung
maupun tidak langsung diakibatkkan oleh kegagalan atas proses-
proses operasional yang kurang memadai. Bentuk risiko
operasional antara lain adalah risiko human fraud, risiko teknologi
informasi (information technology risk), risiko operasional kredit
(operational credit risk), dan risiko operasional nonkredit
(operational noncredit risk),. Risiko operasional sebagian besar
diakibatkan oleh kegagalan internal perusahaan dalam
menerapkan sistem pengendalian internalnya.
NOMOR 2

Tingkat resiko operasioanal perbankan dalam tahun-tahun terakhir


menjadi perhatian bagi banyak tokoh penting dalam kalangan
perbankan. sehingga Bank diwajibkan melakukan sistem pengndalian
internal yang memadai. sistem pengendalian yang bagaimanakah yang
dimaksud sebagai sistem manajemen resiko (meliputi apa saja)?

jawab:

Dalam kerangka mengelimininasi risiko operasional, perbankan


diwajibkan menerapkan sistem manajemen risiko yang memadai.
Pada bagian ini hanya akan dibahas mengenai sistem
pengendalian risiko di bidang akuntansi. Sistem manajemen risiko
di bidang akuntansi dilakukan dengan menerapkan pengendalian
internal secara berlapis-lapis, antara lain:
- Pengendalian internal melalui struktur organisasi
- Pengendalian internal melalui prosedur
- Pengendalian internal melalui sistem

Pengendalian Internal Melalui Sistem


Pengendalian risiko melalui sistem dilakukan, baik melalui sistem
operasional perbankan maupun melalui sistem aplikasi komputer
perbankan. Keduanya dilakukan dengan banyak cara, antara lain:

a. Komputer yang dapat digunakan untuk melakukan transaksi jasa


perbankan (workstation) harus didaftarkan terlebih dahulu ke dalam
sistem komputer sentral (bost), sehingga hanya komputer (workstation)
yang sudah terdaftar saja yang dapat digunakan untuk melakukan
transaksi jasa perbankan.
b. Pencatatan ke dalam sistem komputer sentral, tidak hanya
mencakup komputer yang digunakan, akan tetapi juga petugas-
petugas yang diperkenankan menggunakan komputer transaksi jasa
perbankan (users). Petugas-petugas yang diperkenan melakukan
transaksi jasa perbankan (users) identitasnya telah dicatatkan ke
dalam sentral komputer (host), sehingga hanya petugas yang
diberikan wewenang saja yang dapat menggunakan komputer untuk
melakukan transaksi jasa perbankan.

c. Selanjutnya petugas yang diperkenankan melakukan transaksi jasa


perbankan, tidak dapat sembarangan menggunakan aplikasi jasa
perbankan. Petugas-petugas yang diberi kewenangan menggunakan
komputer untuk melakukan transaksi jasa perbankan (users), masing-
masing diberikan menu aplikasi jasa perbankan yang berbeda
menurut jenis pekerjaannya (tugas dan tanggung jawabnya). Sehingga
secara umum menu aplikasi perbankan dibedakan menjadi aplikasi
yang berhubungan dengan transaksi keuangan dan aplikasi transaksi
nonkeuangan.

d. Petugas teller yang diberikan kewenangan melakukan transaksi


pembukuan keuangan tersebut diberikan kewenangan secara
terbatas uai dengan pengalaman, kemampuan dan integritasnya
kepada perusahaan. Artinya bahwa pemberian kewenangan
melakukan transaksi pembukuan tersebut dalam jumlah/nilai yang
sudah ditentukan oleh atasannya. Misalnya seorang teller junior
diberikan kewenangan melakukan persetujuan pembayaran (approval)
sebesar Rp 10.000.000 maka setiap pengeluaran kas sampai dengan
jumlah Rp 10.000.000 dapat langsung dilakukan oleh feller yang
bersangkutan. Sedangkan apabila pembayaran lebih dari Rp
10.000.000 harus meminta persetujuan kepada pejabat yang lebih
tinggi (Supervisor). Dalam hal ini sistem akan memblokir kewenangan
teller sampai jumlah yang telah ditetapkan.
Pengendalian Internal Melalui Prosedur
Sistem pengendalian internal melalui prosedur diterapkan antara
lain dengan menerapkan konsep maker, checker, dan signer (MCS)
dalam setiap transaksi keuangan; pemisahan tugas (separation of
duty); dan pengawasan ganda (dual-control).
a. Konsep maker, checker dan signer (MCS) menjamin bahwa
pemrosesan transaksi keuangan dilakukan dengan saksama
sehingga dapat diselesaikan secara benar dan tepat. Maker adalah
petugas yang menyiapkan dokumen keuangan, checker adalah
petugas yang melakukan pengecekan atas kebenaran isi dokumen
keuangan, dan signer adalah petugas yang memberikan
persetujuan (approval) atas dokumen keuangan tersebut. Mungkin
saja fungsi checker dan signer dilakukan oleh petugas yang sama
karena jumlah nilai transaksinya relatif kecil.
b. Pemisahan tugas (separation of duty) adalah pengawasan yang
dilakukan untuk menjamin proses yang benar tidak akan
dikorbankan karena adanya kepentingan pribadi. Ada dua jenis
pemisahan tugas, yaitu pemisahan tugas dalam satu bagian atau
satu seksi dan pemisahan tugas antarbagian atau antarseksi yang
berlainan. Singkatnya penerapan pemisahan tugas (separation of
duty) dilakukan dengan cara bahwa petugas yang mengelola uang
kas tidak diperkenankan membuat bukti-bukti pengeluaran uang
kas, dan sebaliknya pihak yang berwenang membuat bukti
pembukuan tidak diperkenankan mengelola uang kas.
c. Pengawasan ganda adalah pengawasan yang dilakukan dengan
dua jenis pengawasan, yaitu pembuatan dua dokumen yang
berbeda dari sumber yang sama selanjutnya kedua dokumen
tersebut dicocokan satu sama lain; dan penjagaan ganda (dual
custody) yang dilakukan dengan menunjuk dua orang untuk dapat
melakukan pengawasan. Pembuatan dua dokumen yang berbeda
dari sumber yang sama antara lain diterapkan pada transaksi-
transaksi untuk keperluan internal bank.
Pengendalian Internal Melalui Struktur Organisasi
Semakin besar suatu organisasi bank semakin besar transaksi
keuangan yang dilakukan. Untuk membantu mengatasi transaksi
keuangan yang berjumlah besar pada umumnya bank menggunakan
teknologi komputer dalam aplikasi pembukuannya. Bahkan dapat
dikatakan tidak ada satu bank pun saat ini yang tidak menggunakan
teknologi komputer dalam pembukuan keuangannya. Bahkan dalam
rangka mempercepat proses penerbitan laporan keuangan, bank bank
mulai menerapkan sistem pembukuan yang terpusat (centralized).
Dengan sistem ini setiap saat bank dapat menerbitkan neraca
hariannya, sehingga kinerja keuangan perusahaan dapat dimonitor
setiap saat. Konsekuensi dari sistem pembukuan yang terpusat dan
penggunaan teknologi komputer adalah sistem pengawasan (kontrol)
atas transaksi pembukuan tersebut. Semakin banyak petugas bank
yang terlibat dalam pembukuan transaksi keuangan akan semakin
rumit sistem pengawasannya. Walaupun sistem sudah didesain secara
canggih, namun potensi kecurangan (fraud) akan selalu ada. Oleh
karena itu, untuk mengeliminir terjadinya fraud dalam sistem
akuntansi, maka bank menerapkan pembatasan terhadap pengguna
(user) akuntansi keuangan bank. Pada umumnya bank membagi
kewenangan petugas dalam aplikasi komputer bank menjadi dua
kelompok, yaitu kelompok user untuk aplikasi transaksi keuangan dan
kelompok user untuk aplikasi transaksi nonkeuangan seperti aplikasi
pembukaan rekening simpanan, pembukaan rekening pinjaman, dan
sebagainya. Kewenangan penggunaan aplikasi nonkeuangan pada
umumnya diberikan kepada petugas pelayanan nasabah (customer
service) untuk keperluan pelayanan dengan pihak ekstern/nasabah.
Sedangkan untuk keperluan internal bank, seperti pembukaan
rekening titipan, pembukaan rekening persekot, dan sebagainya
dilakukan oleh petugas bagian/seksi akuntansi di unit kerja yang
bersangkutan.
NOMOR 3
SISTEM PENGENDALIAN RISIKO
MELALUI OPERASIONAL DAN
KOMPUTER PERBANKAN

1. Komputer yang dapat digunakan untuk


melakukan transaksi jasa perbankan (workstation)
harus didaftarkan terlebih dahulu ke dalam sistem
komputer sentral (host), sehingga hanya komputer
yang sudah terdaftar saja yang dapat digunakan
untuk melakukan transaksi jasa perbankan.

2. Pencatatan ke dalam sistem komputer sentral,


tidak hanya mencakup komputer yang digunakan,
tetapi juga petugas yang diperkenankan
menggunakan komputer transaksi jas perbankan
(user).

3. User diberikan masing-masing aplikasi jasa


perbankan yang berbeda menurut jenis
pekerjaannya.

4. User diberikan kewenangan sesuai dengan


pengalaman, kemampuan dan integritasnya
kepada perusahaan. Artinya, pemberian
kewenangan ini melakukan transaksi pembukuan
dalam jumlah yang sudah ditentukan oleh
perusahaan.
4. UNTUK MEMUDAHKAN TUGAS TELLER DALAM MELAKUKAN TRANSAKSI
MAKA KEPADA TELER DIBERIKAN MENU APLIKASI UNTUK TRANSAKSI
SETORAN DAN PENARIKAN BAIK TUNAI MAUPUN NON-TUNAI. JELASKAN
MENGENAI APLIKASI JASA PERBANKAN YANG BERKAITAN DENGAN TUGAS
TELLER TERSEBUT DAN BAGAIMANA SISTEM KOMPUTER MELAKUKAN
TRANSAKSI TERSEBUT.

JAWAB:

Pada umumnya bank membagi kewenangan petugas dalam aplikasi komputer bank menjadi
dua kelompok yaitu kelompok user untuk aplikasi transaksi keuangan dan kelompok untuk
aplikasi transaksi nonkeuangan seperti, aplikasi pembukaan rekening, simpanan,
pembukaan rekening pinjaman dan sebagainya.
Aplikasi transaksi keuangan diberikan kepada teler-teler ini diberikan kewenangan untuk
melakukan transaksi tunai dan nontunai (Pemindahbukuan/ overbooking)

Untuk memudahkan teller dalam melakukan transaksi maka kepada telur diberikan menu
aplikasi jasa perbankan yang sederhana dan mudah dilakukan, misalnya,;

Penyetoran tunai (Secara otomatis sistem komputer akan melakukan jurnal


pembukuan dengan debit cash dan kredit akun yang dituju)

Penyetoran non tunai (Secara otomatis sistem komputer akan melakukan jurnal
pembukuan dengan debit rekening sumber dan kredit rekening yang dituju)

Penarikan tunai (Secara otomatis sistem komputer akan melakukan jurnal


pembukuan dengan debit rekening yang ditarik dan kredit kas)

Penarikan non tunai (Secara otomatis sistem komputer akan melakukan jurnal
pembukuan dengan debit rekening yang ditarik dan kredit rekening yang dituju), dan
sebagainya
NOMOR 5

Transaksi non keuangan di suatu kantor cabang bank dilakukan oleh


petugas pelayanan nasabah bank untuk keperluan dengan pihak luar
sedangkan untuk kepentingan internal perusahaan perbankan tersebut,
dilakukan oleh seksi akuntansi. meliputi kegiatan apa sajakah yang
dilakaukna oleh petugas pelayanan nasabah dan seksi akuntansi
tersebut ?
jawab:

Transaksi Non Keuangan

Transaksi non keuangan di suatu kantor cabang dilakukan oleh


petugas pelayanan nasabah ( Customer Service ) untuk keperluan
dengan pihak luar. Kegiatan yang dilakukan oleh petugas
pelayanan nasabah, antara lain :

Pembukaan Rekening Simpanan


Pembukaan Rekening Pinjaman
Penerimaan Aplikasi Jasa Perbankan, Informasi Saldo , Dll

Aplikasi yang digunakan petugas pelayanan untuk memudahkan


pelayanan kepada nasabah / calon nasabah, ialah :

Aplikasi Tabungan
Aplikasi Deposito
Aplikasi Giro
LANJUTAN...

Transaksi non keuangan di suatu kantor cabang bank dilakukan oleh


petugas pelayanan nasabah bank untuk keperluan dengan pihak luar
sedangkan untuk kepentingan internal perusahaan perbankan tersebut,
dilakukan oleh seksi akuntansi. meliputi kegiatan apa sajakah yang
dilakaukna oleh petugas pelayanan nasabah dan seksi akuntansi
tersebut ?
jawab:

Transaksi Keuangan ( Seksi Akuntansi )

Transaksi keuangan di suatu kantor wilayah bank dibatasi


kewenangannya hanya pada petugas Teller saja. Teller adalah petugas
bank yang pekerjaan sehari-harinya berhadapan dengan nasabah
dan masyarakat umum. Bank harus menyeleksi petugas yang akan
ditunjuk sebagai teller karena cara kerja, sikap dan tindak tanduk
serta cara pelayanannya kepada nasabah dan masyarakat secara
tidak langsung Teller merupakan cerminan keadaan dan reputasi
sebuah bank.

Petugas bank yang bertanggung jawab untuk menerima simpanan,


mencairkan cek, dan memberikan jasa pelayanan perbankan lain
kepada masyarakat tanda tangan kasir diperlukan sebagai tanda sah
suatu dokumen transaksi pada lembaga keuangan, pada umumnya
kasir bekerja di belakang gerai (counter), pada bank besar telah
ditetapkan tugas dan fungsi kasir berdasarkan uraian tugas,misalnya
seorang kasir memproses penerima simpanan yang diterima lewat
surat,menyimpan, dan mencatat seluruh bukti penyimpanan dan
pembayaran dari setiap nasabah
LANJUTAN...

Transaksi non keuangan di suatu kantor cabang bank dilakukan oleh


petugas pelayanan nasabah bank untuk keperluan dengan pihak luar
sedangkan untuk kepentingan internal perusahaan perbankan tersebut,
dilakukan oleh seksi akuntansi. meliputi kegiatan apa sajakah yang
dilakaukna oleh petugas pelayanan nasabah dan seksi akuntansi
tersebut ?
jawab:

Transaksi Keuangan ( Seksi Akuntansi )

Kegiatan Seksi Akuntansi / Teller, Ialah :

Melayani penarikan, transfer dan penyetoran uang dari pelanggan.


Melakukan pemeriksaan kas dan menghitung transaksi harian
menggunakan komputer, kalkulator, atau mesin penghitung.
Menerima cek dan uang tunai untuk deposit, memverifikasi jumlah,
dan periksa keakuratan slip setoran.
Periksa cek untuk dukungan dan untuk memverifikasi informasi lain
seperti tanggal, nama Bank, identifikasi orang yang menerima
pembayaran dan legalitas dokumen.
Memasukkan transaksi nasabah ke dalam komputer untuk mencatat
transaksi dan mengeluarkan tanda terima yang dihasilkan komputer.
Membantu dan melayani pelanggan terkait transaksi keuangan
Mengidentifikasi kesalahan transaksi ketika debit dan kredit tidak
seimbang.
Memproses transaksi seperti deposito, kontribusi rencana tabungan
pensiun, transaksi teller otomatis, dan deposit email.
Menerima hipotek, pinjaman, atau pembayaran tagihan utilitas publik,
verifikasi tanggal pembayaran dan hutang.
Menyelesaikan masalah atau perbedaan mengenai rekening nasabah.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai