Anda di halaman 1dari 13

AKUNTANSI PERHOTELAN

OLEH :

Ni Komang Mei Triyasmita 1717011001


I Gede Palguna Yasa 1717011013
Ni Kadek Andewi Restila Sari 1717011023
Ni Luh Yusna Dewi 1717011037
I Kadek Wahyu Agus Sukarya 1717011052

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
TAHUN 2020
1. DEFINISI DAN PENERAPAN AKUNTANSI DALAM PERHOTELAN
Akuntansi sesungguhnya dibuat untuk orang yang berkepentingan mengenai
informasi keuangan suatu perusahaan serta dalam pengambilan keputusan
ekonomi suatu perusahaan. Informasi ang terkandung dalam akuntansi berisikan
mengenai kondisi aset, kewajiban maupun modal dan pendapatan pada waktu
ataupun periode terkait. Pembaca dengan ini dimudahkan sehingga tidak perlu
mendatangi perusahaan untuk mencari data atau kondisi keuangan dari
perusahaan.
Menurut Ammerican Accounting Assosiation (Dalam ) akuntansi
sebagai : “adanya penilaian dan pengambilan keputusan yang jelas bagi pihak
yang membutuhkan informasi melalui tahap identifikasi, mengukur dan
melaporkan informasi ekonomi”
Definisi diatas mengandung 2 makna diantaranya :
1) Kegiatan akuntansi
Akuntansi dibagi atas 3 proses yang biasa kita tahu yaitu identifikasi,
pengukuran, dan pelaporan informasi ekonomi.
2) Kegunaan akuntansi
Hasil output berguna bagi pihak yang membutuhkan baik dala penilaian
serta pengambilan keputusan tentang usaha yang berkaitan.
Soemarsono,2004:3 (Dalam Dewi yulianita ;27)
Menurut American Institut of certified Publik Accountants (AICPA) Zaki
Baridwan 2004:1 (Dalam Dewi yulianita ;27) yaitu : “ Akunatnsi merupkan
kegiatan jasa, dengan fungsi menyediakan data kuantitatif dengan sifat keuangan
dari kesatuan usaha ekonomi yang dipergunakan dalam pengambilan keputusan
ekonomi utnuk memilih jalan keluar yang sesuai keadaan”
Berdasarkan definisi diatas maka dapat disimpulkan akuntansi hotel
merupakan proses indentifikasi, pengukuran, dan pelaporan kondisi
ekonomi/keuangan pada suatu hotel untuk pengambilan keputusan ekonomi dan
jalan keluar/solusi sesuai keadaan.
2. Siklus Akuntansi Hotel

TRANSMISI

NERACA PERCOBAAN
SETELAH TUTUP BUKU JURNAL

MENUTUP BUKU BUKU BESAR

LAPORAN KEUANGAN NERACA PERCOBAAN


& NERACA LAJUR

Sumber gambar: Akuntansi Perhotelah; Sujana I Nyoman. 2005

Siklus Akuntansi ( daur akuntansi ) merupakan rangkaian prosedur


akuntansi yang diikuti untuk satu periode akuntansi. Siklus akuntansi mencakup :
transaksi, jurnal, buku besar, neraca percobaan dan neraca lajur, laporan
keuangan, menutup buku, neraca percobaan setelah penutupan.
1) Pengumpulan data transaksi keuangan
Pengumpulan data adalah tahapan pertama yang dilakukan dalam siklus
akuntansi hotel Dalam tahap ini seluruh data dari transaksi keuangan hotel
bersifat harian yang dikumpulkan pada bagian akuntansi. Dalam
transaksinya dengan pihak ketiga biasanya disertai dengan bukti transaksi
yang terjadi pada bagian hotel yang bersangkutan, misalnya seperti
rekening restoran maupun voucher.
2) Analisis transaksi
Analisis transaksi adalah tahapan kedua dari siklus akuntansi yang
tujuannya untuk menelaah dampak secara ekonomis yang terjadi dalam
setiap transaksi pada bagian hotel seperti mempengaruhi likuiditas,
liabilitas, dan ekuitas.
3) Membukukan transaksi pada buku jurnal
Langkah yang dilakukan setelah analisis transaksi adalah pembukuan pada
jurnal. Dalam pembukuan transaksi pada jurnal, yang perlu diperhatikan
antara lain: pencatatan dilaksanakan secara berurutan sesuai dengan
tanggal terjadinya transaksi yang ada. Dalam pembukuannya diawali
dengan rekening debet kemudian diikuti dengan rekening kredit dengan
mencantumkan kata pada depan rekening yang dikredit tersebut.
Penjelasan transaksi diberikan untuk setiap transaksi yang telah dibukukan
pada jurnal.
4) Membukukan transaksi pada buku besar
Istilah buku besar diartikan sebagai kumpulan dari beberapa rekening atau
dalam bahasa asingnya disebut dengan ledger. Buku besar mempunyai
ciri-ciri diantaranya (1) nomor, (2) nama untuk rekening-rekening neraca,
(3) rugi-laba, dan (4) modal.
5) Menyiapkan neraca percobaan
Siklus yang kelima adalah menyipkan neraca percobaan. Untuk mendapat
total saldo debet = toatal saldo kredit semua saldo dalam buku besar di
pindah ke dalam neraca percobaan. Pencatatan sudah dikatakan benar jika
total debet = total kredit untuk semua rekening ( neraca, rugi-laba, dan
modal). Neraca percobaan disiapkan pada akhir periode akuntansi. Neraca
percobaan menguji total debit = total kredit maka dari itu neraca
percobaan sangat membantu dalam menguji ketepatan pembukuan.
6) Menyiapkan Jurnal Penyesuaian
Berdasarkan rekening buku besar pada saat penyiapan laporan keuangan
harus disesuaikan sehingga saldo akhir periode akuntansi untuk rekening
yang bersangkutan tepat. Sebelum menyampaikan jurnal penyesuaian
harus melakukan pencatatan neraca percobaan.
7) Menutup Buku
Pengembalian saldo tiap rekenig pada saldo normal masing-masing akun
untuk periode akuntansi yang akan datang merupakan proses menutup
buku. Semua saldo rekening nominal di nolkan pada saat menutup buku.
Semua rekening nominal untuk semua periode akuntansi akan dimulai dari
awal.
8) Menyiapkan Laporan Keuangan
Penyiapan laporan keuangan hotel dilakukan pada akhir periode akuntansi.
Siklus akuntansi sebelumnya menentukan ketepatan laporan keuangan
akuntansi yang disiapkan. Sumber penyiapan laporan keuangan adalah
neraca percobaan. Neraca, laporan laba-rugi, dan laporan arus kas
merupakan laporan keuangan pada akhir periode akuntansi.

3. Laporan Keuangan Hotel dan Tujuannya


A. Pengertian Laporan Keuangan Hotel
Menyediakan informasi mengenai operasional hotel merupakan tujuan
akuntansi. Tepat dalam pengambilan keputusan oleh manajemen dengan
adanya informasi keuangan ini. Menejemen dalam membuat tujuan
perencanaan, analisis dan pengendalian sangat memerlukan informasi
akuntansi. Adanya informasi akuntansi dapat membantu manajemen dalam
merencanakan kegiatan masa yang akan datang seperti anggaran dimasa yang
akan datang. Aktivitas operasional hotel akan baik jika pengendalian dan
analisis dilakukan dengan baik pula oleh manajemen.
Sumber informasi keuangan untuk keputusan ekonomis hotel seperti :
1) Laporan laba-rugi (income statement)
2) Neraca (balance sheet)
3) Laporan arus kas (cash flow statement)
4) Catatan atas laporan keuangan (notes to financial statement)
Akuntansi departemental merupakan akuntansi keuangan hotel. Artinya hasil
dari operasi pada waktu tertentu harus dilaporkan setiap departemen hotel.
Biaya yang diserap guna menghasilkan penjualan kamar seperti biaya gaji,
biaya ATK dan sebagainya harus dilaporkan setiap bulan dilaporkan
bersamaan dengan penjualan kamar yang terjadi pada periode yang
bersangkutan.
Laporan Rugi-Laba
Hotel merupakan salah satu industri jasa, laporan keuangan hotel
dilaporkan sesuai aktivitas bisnis yang dilakukan. Laporan Rugi-Laba
merupakan salah satu laopran keuangan yang penting dalam laporan
keuangan hotel. Dilihat darik teknisnya, setiap bulan akan disusun
operasional laporan rugi-laba untuk kepentingan pihak internal manajemen
hotel. Laoporan laba-rugi ini disusun sebagai bahan pertimbangan yang
digunakan manajemen hotel atas pencapaian bulan tersebut, sehingga evaluasi
dapat dilakukan dengan cepat.
a. Elemen-elemen Laba-Rugi
1) Penjualan
Rekening penjualan memuat atas jasa atau produk hotel tersebut.
Dalam laporan rugi-laba akan memperlihatkan penawaran yang
disediakan oleh hotel seperti makanan, minuman, pelayanan kamar,
selain itu terdapat pula jasa lainnya seperti laundry dan Minor
operated departmen.
2) Harga Pokok dan Biaya Operasional Departmen
Rekening ini memuat harga pokok produk seperti makanan dan
minuman yang telah terjual. Selain itu pada rekening ini juga
dilaporkan biaya-biaya operasional dari departemen yang
menghasilkan pendapatan, seperti biaya gaji dan upah departemen
serta bahan habis pakai.
3) Laba Departmental
Selisih dari keseluruhan penjualan departmen hotel dengan biaya-
biaya dan harga pokok inilah yang disebut dengan laba departmental.
4) Biaya-biaya Operasional yang Tidak Terdistribusikan
Dalam USAH dan USALI undistributed operating expense biaya-
biaya ini tercantum. Pada departement yang menghasilkan penjualan
biaya ini tidak terdistribusikan, namun digunakan untuk departemen
yang berkaitan.
5) Biaya Tetap
Biaya-biaya yang termasuk biaya tetap seperti biaya sewa, asuransi,
biaya manajemen, bunga, depresiasi dan amortisasi dengan nilai tetap
tidak tepengaruh oleh volume bisnis suatu hotel.
6) Pajak Penghasilan
Pajak penghasilan tarifnya menyesuaiakan dengan ketentuan yang
berlaku. Dimana dilakukan dengan mengurangi penjualan terhadap
semua biaya.
7) Laba Bersih
Laba operasiona hotel selama setahun dissebut laba bersih. Laba ini
diperoleh dengan cara mengurangi jumlah penjualan terhadap pajak
dan seluruh biaya.
Hubungan Laporan Laba-Rugi dengan Neraca
Aktivitas hotel dalam jangka waktu setahun akan dilaporkan dalam
laopran laba-rugi. Artinya laporan menghasilkan laba, dalam periode tertentu
misalnya 2001 yang akan dilaporkan pada neraca 2001 per 31 Desember 2001
pada rekening laba ditahan dengan judul rekening modal. Laba ini
dicantumkan pada rekening laba ditahan dikarenakan belum terdistribusi
kepada pemilik hotel yang berupa deviden.
Elemen-elem Laporan Keuangan Departemen Hotel
1. Laporan Laba-Rugi Departemen Kamar
a. Penjualan Kamar
Semua sumber penjualan jasa kamar dalam periode tertentu di muat
dalam laporan laba rugi departement kamar. (contoh: sebulan, dua
bulan, atau setahun)
b. Allowance
Penyesuaian harga kamar untuk kamar yang diliputi pejanjian
sebelumnya disebut Allowance
c. Biaya-biaya operasional langsung
Biaya yang langsung dibebankan ke departemen kamar, seperti employe
benefits, biaya tembikar, gaji dan upah, komisi, seragam, bahan habis
pakai, pelatihan dan reservasi.
d. Laba-rugi departemen kamar
Laba ini diperoleh dengan mengurangi oenjualan dengan seluruh biaya
yang digunakan oleh departemen hotel.
2. Laporan Laba-Rugi Departemen Makanan dan Minuman
a. Penjualan manakan dan minuman
Sumber-sumber penjualan makanan dan minuman akan dimuat pada
penjualan, seperti coffe shop, room service, restoran dan bar.
b. Allowance
Kesalahan pembebanan harga makanan dan minuman yang terjadi
tempo hari harus diperbaiki.
c. Harga pokok makanan dan minuman
Penjualan dihasilkan melalui harga pokok bahan makanan. Harga
pokok makanan pada industri perhotelan yang dihitung hanya bahan
makan yang digunakan untuk memproduksi makanan saja.
d. Biaya-biya
Biaya departemen makanan dan minuman hanya dibebankan pada
departemennya saja, seperti gaji dan upah, seragam, biaya musik dan
artis dan sebagainya.
e. Laba (rugi) departemen makanan dan minuman
Pengurangan penjualan dengan harga pokok dengan semua biaya yang
cantumkan departemen makanan dan minuman meurpakan laba
departemen makanan dan minuman.
B. TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN HOTEL
Pembuatan laporan keuangan memiliki tujuan yang berhubungna dengan
kepentingan usaha, anatara lain sebagai berikut.
1) Pemberi informasi yang bermanfaat untuk investor, kreditur.
Informasi yang disediakan haruslah lengkap untuk dipelajari lebih
lanjut.
2) Menyediakan informasi gunakan membantu investor maupun calon
investor dan kreditur serta pengguna lainnya untuk menilai jumlah,
waktu dan prospek penerimaan kas dari deviden atau bunga, dan
penerimaan dari penjualan, piutang atau saham serta pinjaman yang
jantuh tempo.
3) Menyediakan informasi mengenai sumber-sumber ekonomi
perusahaan, klaim terhadap kekayaan itu serta keadaan lain yang
berpengaruh terhadap sumber kekayaan dan klaim kekayaan.
4) Menyediakan informasi tentang prestasi keuangan perusahaan
selama satu periode. Penggunaan informasi tentang masa lalu oleh
investor dan kreditur asing guna menilai prospek perkembangan
perusahaan, sebagai bahan pertimbangan dimasa mendatang
berdasarkan informasi prestasi perusahaan masa lalu.
5) Menyediakan informasi mengenai bagaimana perusahaan
mendapatkan dan membelanjakan kas, tentang pinjaman dan
pengembaliannya tentang transaksi yang mempengaruhi modalnya,
seperti deviden dan pembayaran lainnya
6) Menyediakan informasi atas pertanggungjawaban pengguanaan
sumber kekayaan kepada pemilik
7) Menyediakan informasi yang berguna bagi manajer dan direksi
dalam pengambilan keputusan untuk kepentingan pemilik
perusahaan.
Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa fungsi, tujuan dan kegunaan
dari suatu laporan keuangan ialah sebagai pemberi atau dasar informasi
tentang kejadian yang bersifat ekonomi dari suatu perusahaan dimana
ditindaklanjuti dengan menafsirkan sebagai acuan pengambilan keputusan
lebih lanjut oleh pihak yang membutuhkan.
Pihak yang membutuhkan informasi terdiri dari :
1) Pemilik
2) Manajemen
3) Investor
4) Kreditur
5) Pemerintah
6) Karyawan dan pihak masyarakat luas

4. SIFAT LAPORAN KEUANGAN HOTEL


Laporan keuangan hotel memiliki sifat-sifat kualitatif yang terdiri dari unsur
dapat dipahami, relevan, keandalan dan dapat dibandingkan dimana sifat
kualitatif ini menggambarkan sebuah kriteria yang digunakan untuk memilih
alternatif prinsip akuntansi dan sebuah metode pelaporan yang digunakan.
a. Dapat dipahami
Sebuah informasi yang berkualitas adalah sebuah inormasi yang begitu
mudah dan dapat segera dipahami oleh yang menggunakan atau
pemakainya. Dimana pemakai informasi sudah diasumsikan memiliki
pengetahuan yang memadai tentang akitivta-aktivitas ekonomi dan bisnis,
akuntansi, kemudian terdapat kemauan mempelajari sebuah informasi
dengan ketekunan yang logis atau wajar. Kesulitan pemakai untuk
memahami sebuah informasi menjadikan informasi tersebut tidak dapat
digunakan sebagai sebuah alasan untuk memasukan informasi tersebut
kedalam sebuah laporan keuangan.
b. Relevan
Sebuah informasi dikatakan memiliiki kualitas yang relevan apabila
informasi tersebut dapat mempengaruhi sebuah keputusan ekonomi user
(pemakai). Informasi yang relevan akan menjadi bantuan atau membantu
user (pemakai) untuk membuat prediksi atau perkiraan tentang hasil akhir
yang berasal atau bersumber dari kejadian masa laul, masa kini dan masa
depan (memiliki nilai prediktif). Jika informasi tersebut relevan tentunya
akan membantu pemakai / user menjustifikasi/mengkoreksi ekspetasi
atau harapan masa lalu (memiliki umpan balik). Agar relevan maka sebuah
informasi harus tersedia kepada pengambil keputusan sebelum sebuah
informasi tersebut akan kehilangan kapasintasnya (tepat waktu). Jadi
untuk membuat informasi itu relevan maka informasi tersebut harus
memiliki sebuah nilai yang prediktif, memiliki nilai umpan-balik dan
harus disajikan secara tepat waktu.
c. Keandalan
Untuk membuat informasi tersebut bermanfaat maka informasi tersebut
harus (reliable) andal. Sebuah informasi tidak boleh memiliki pngertian
menyesatkan, Informasi memiliki kualitas yang andal jika informasi
tersebut bebas dari sebuah kesalahan material kemudian tidak
mengandung sebuah pengertian yang menyesatkan, baru informasi
tersebut bisa dikatakan sebuah informasi yang andal dan dapat digunakan
oleh user dimana informasi tersebut dapat disajikan sebagai informasi
yang tulus atau jujur (faithfull reprsentation) yang dimana seharusnya
informasi tersebut disajikan atau yang secara wajar mempunyai harapan
dapat disajikan. Dari segi relevansi keandalan ini sangat penting karena
pada dasarnya apabila informasi tersebut tidak andal maka informasi
tersebut tidak bisa digunakan karena memiliki sebuah informasi yang
secara potensial akan membuat si pengguna tersesat atau menyesatkan.
Keandalan dari sebuah informasi akan dipengaruhi oleh:
1) Penyajian jujur
Agar informasi tersebut dapat diandalkan oleh si pengguna informasi
maka informasi tersebut harus menggambarkan dengan jujur dari
tranksaksi serta peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan atau
dimana secara wajar memiliki harapan untuk disajikan.
2) Subtansi mengungguli bentuk
Jika informasi memiliki maksud atau dimaksudkan untu menyajikan
dengan sebuah kejujuran dan transfaransi, maka perlu dicatat dan
disajikan sesuai dengan keadaan real ata nyata ekonomi. bukan hanya
dalam bentuk hukumannya. Subtansi tranksaksi dan peristiwa lain
tidak akan selalu konsisten dari apa yang tampak oleh bentuk hukum.
3) Netralitas
Informasi tidak boleh bergantu pada keinginan kemudian kebutuhan
dari satu pihak saja melainkan informasi tersebut harus memiliki arah
atau terarah. Sangat tidak dianjurkan atau tidka diperbolehkan sebuah
informasi tersebut berusaha atau memilki usaha untuk menyajikan
sebuah informasi yang hanya menguntungkan beberapa pihak saja,
sementara informasi tersebut akan merugikan pihak lain yang memiliki
kepentingan yang berlawanan.
4) Pertimbangan Sehat
Sebuah ketidakpastian yang akan dihadapi untuk menyusun laporan
keuangan diakui dengan pengungkapan hakikat serta tingkatannya
menggunakan sebuah pertimbangan sehat (prudence) dalam menyusun
laporan keuangan. Dimana sebuah pertimbangan sehat ini akan
mengandung sebuah unsur yakni unsur kehati-hatian ketika melakukan
sebuah prediksi atau perkiraan dalam sebuah kondisi ketidakpastian,
sehingga aktiva atau penghasilan tidak bisa dinyatakan terlalu tinggi
dan kewjiban atau sebuah beban tidak bisa dinyatakan terlalu rendah.
5) Kelengkapan
Informasi tersebut dapat diandalkan apabilan informasi tersebut
memiliki kelengkapan dalam batasan materialitas dan biaya.
Kesenjangan untuk tidak mengungkapkan akan menyebabkan
informasi tersebut menjadi sebuah informasi yang tidak benar dan
dapat menyesatkan oleh karena itu secara tidak langsung informasi
tersebut tidak dapat diandalkan dan tidak sempurna apabila ditinjau
dari segi relevansi.
d. Dapat dibandingkan
Seorang user atau pemakai harus bisa atau dapat membandingkan sebuah
laporan keuangan perusahaan atarperiode dimana hal ini bertujuan untuk
mengidentifikasi sebuah kecemderungan posisi dan kinerja keuangan
selain itu hal ini akan berguna dalam proses evaluasi sebuah posisi
keuangan, perubahannya yang relatif serta sisi kinerja yang akan dilakukan
secara konsisten.
SUMBER REFRENSI

Sedana I Dewa Putu, 1988. Pengantar Akuntansi Perhotelan. KPN werdhi wisata
STP bali.
Sujana I Nyoman, 2005. Modul Akuntansi Perhotelan. IKIP Singaraja.
Dewi Ni Wayan Yulianita, Nyoman Suadnyana Pasek. 2018. Akuntansi
Perhotelan. CV. Karya Mandiri. Buleleng.

Anda mungkin juga menyukai