AKUNTANSI PERHOTELAN
Oleh:
KELOMPOK 2:
Dosen Pengampu:
Universitas Udayana
4.1 DEFINISI DAN PERAN AKUNTANSI
Akuntansi sangat erat kaitanya dengan informasi akuntansi. Badan berwenang dan
beberapa ahli memberi pengertian yang bervariasi tergantung pada sudut pandang dan
penekanan yang mereka anut. Disamping itu, pengertian akuntansi juga berubah sesuai
dengan perkembangan jaman dan kemajuan dibidang teknologi, khususnya kemajuan
dibidang tehnologi komputer dan telekomunikasi.
Definisi resmi yang mula-mula diajukan adalah definisi dari Accounting Terminologi
Bulletin No.1 (1965) yang diterbitkan oleh APB yaitu suatu komite penyusun prinsip
akuntansi yang dibentuk oleh AICPA. “Accounting is the art of recording, classifying, and
summarizing in a significant manner and in terms of money, transaction and event which are,
in part at least, of financial character, and interpreting the result there off”. Akuntansi
adalah seni pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi dan kejadian yang bersifat
keuangan dengan cara yang berdaya guna dan dalam bentuk satuan uang, dan
menginterprestasikannya hasil proses tersebut. Art atau seni dari definisi diatas lebih
mempunyai konotasi sebagai kerajinan dan ketrampilan atau pengetahuan terapan yang isi
dan strukturnya disesuaikan dengan kebutuhan untuk mencapai tujuan.
Karena semakin luasnya fungsi dan berkembangnya praktik akuntansi, definisi diatas
dirasa kurang memadai. Oleh karena itu diperlukan suatu pengetahuan untuk dapat memilih
atau merancang akuntansi secara bijaksana sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh
organisasi bisnis maupun pemerintah. Berdasarkan hal tersebut, maka direvisilah definisi
akuntansi: “Accounting is the body of knowledge and function concerned with systematic
originating, authenticating, recording, classifying, processing, summarizing, analyzing,
interpreting, and supplying of dependable and significant information covering transactions
and events which are, in part of least, of a financial character, required for the management
and operation of an entity and for report that have to be submitted there on to meet fiduciary
and other responsibilities”. Akuntansi adalah seperangkat pengetahuan dan fungsi yang
berkepentingan dengan masalah pengadaan, pengabsahan, pencatatan, pengklasifikasian, dan
penyajian secara sistematis informasi yang dapat dipercaya dan berdaya guna tentang
transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan yang diperlukan dalam pengelolaan dan
pengoperasian suatu unit usaha dan yang diperlukan untuk dasar penyusunan laporan
keuangan yang harus disampaikan untuk memenuhi pertanggungjawaban pengurusan
keuangan dan lainya. Pada definisi ini, akuntansi tidak dipandang semata-mata sebagai proses
dan alat tetapi merupakan seperangkat pengetahuan (body of knowledge) tentang bagaimana
menghasilkan informasi keuangan untuk keperluan pengendalian perusahaan dan
pertanggungjawaban. Selain itu, akuntansi juga sudah mempunyai struktur penalaran dan
cakupan materi yang jelas sehingga akuntansi dapat diajarkan secara sistematis dan bernalar.
Adanya seperangkat pengetahuan juga memberi isyarat bahwa keahlian akuntansi telah dapat
disebut sebagai profesi dan hanya orang-orang yang telah dianggap menguasai seperangkat
pengetahuan tersebut dan memenuhi syarat- syarat tertentu lainya yang dapat menjalankan
profesi akuntansi.
Definisi akuntansi menjadi lebih luas lagi sebagaimana yang dimuat dalam Statement of
Accounting Principle Board No.4 (1970) sebagai berikut: “Accounting is a service activity.
Its function is to provide quantitative information, primary financial in nature, about
economic entities that intended to be useful in making economic decisions”. Akuntansi
adalah kegiatan jasa. Kegiatannya adalah menyediakan informasi kuatitatif tentang unit-unit
usaha ekonomik, terutama bersifat keuangan yang diperkirakan bermanfaat dalam
pengambilan keputusan-keputusan ekonomik. Disini akuntansi menghasilkan informasi tidak
hanya untuk kepentingan pengendalian dan pertanggungjawaban tetapi lebih luas lagi yaitu
menghasilkan informasi untuk mempengaruhi para pelaku ekonomi dalam perekonomian
suatu Negara. Oleh karena sifatnya yang demikian, Sudibyo (1987) memasukan bidang
pengetahuan akuntansi dalam lingkup tehnologi. Sebagai tehnologi, Sudibyo (1987)
mendefinisikan akuntansi sebagai rekayasa (reeginering) informasi dan pengendalian
keuangan.
Gray (1996) mengatakan akuntansi sebagai satu kesatuan dengan aktivitas usaha,
dimana memerlukan partisipasi akuntan dalam proses manajemen di semua tingkatan.
Operasional dalam usaha hotel cukup kompleks, karena keberhasilannya tidak saja
tergantung pada kos atau mutu layanan, tapi juga ditentukan oleh persepsi konsumen atas
layanan yang diberikan. Peran akuntansi dalam usaha hotel ditunjukkan pada jenjang antara
kos yang berhubungan dengan layanan, dimana memerlukan keakuratan dan keandalan dalam
pencatatannya.
Penjelasan :
1. Salah satu asumsi dasar yang mendasari struktur dalam akuntansi keuangan adalah
asumsi entitas ekonomi (economic entity assumption) artinya setiap badan usaha
didirikan harus terpisah kepemilikannya dari hak milik pribadi dan kepemilikan badan
usaha. Dengan kata lain, aktivitas bisnis harus dipisahkan atau dibedakan dengan
aktivitas pemiliknya dan dengan setiap entitas bisnis yang dibangun.
2. Seorang pemodal atau investor akan mendirikan hotel maka dia akan
menginvestasikan (uang tunai) ke hotel yang akan didirikan. Oleh manajemen hotel,
investasi ini akan dicatat dalam akuntansi hotel, sebagai berikut :
Aktiva (Kas) = Modal
3. Manajemen hotel memanfaatkan uang tunai (kas) untuk membeli tanah dan
membangun gedung hotel sesuai dengan keinginan pemilik modal. Pembangunan ini
oleh manajemen hotel, sebagai berikut :
Aktiva (Kas + Gedung + Tanah) = Modal
4. Setelah proses pembangunan hotel selesai maka kamar-kamar hotel siap dipasarkan
ke pelanggan.
5. Hotel adalah perusahaan jasa yang aktivitas utamanya menyewakan kamar dan
memberi pelayanan makanan dan minuman.
6. Kamar-kamar hotel yang telah diisi perlengkapannya maka kamar-kamar tersebut siap
dihuni oleh tamu hotel.
7. Hasil penjualan kamar-kamar tersebut akan menghasilkan uang tunai jika sistem
penjualannya adalah tunai.
Siklus usaha ini akan berulang-ulang transaksinya setiap hari, minggu, bulan, dan
tahun. Jumlah transaski dalam satu hari bisa lebih dari satu, ratusan atau bahkan ribuan dari
aktivitas usaha pokoknya. Aktivitas yang jumlahnya banyak diharapkan bisa menghasilkan
keuntungan bagi manajemen hotel. Keuntungan dari usaha ini dapat digunakan untuk
mengembangkan usaha atau akan di bagikan ke pemilik modal sebagai pembagian laba. Jika,
keuntungan dan modal awal yang dimiliki oleh perusahaan dirasa masih kurang, maka
manajemen bisa mencari pinjaman (kredit) ke bank untuk pengembangan usahanya.
Siklus akuntansi pada usaha perhotelan secara garis besar sama dengan siklus
akuntansi pada jenis usaha lainya, seperti nampak pada Gambar 3-2 :
Dalam setiap periode akuntansi, siklus akuntansi akan diawali dengan pencatatan
transaksi dan berakhir dengan post-closing trial balance. Proses akuntansi bisa dilakukan
secara manual maupun menggunakan aplikasi komputer. Ada beberapa transaksi penting
dalam operasi hotel, yaitu :
1. Penjualan produk dan jasa, Agar efisiensi dan mempermudah pekerjaan bagian
akuntansi maka transaksi harian penjualan produk dan jasa dicatat dalam buku khusus
penjualan. Diakhir periode akuntansi baru dibuatkan jurnal khusus penjualan.
2. Penerimaan kas dan pengeluaran kas (cash disbursement), Penerimaan kas merupakan
transaksi dari penagihan dan penjualan tunai. Pengeluaran kas merupakan aktivitas
pembayaran hutang ataupun pembelian tunai. Penjualan tunai dan pengeluaran kas
harian dicatat dalam buku khusus yang disebut dengan buku kas dan buku bank.
Setelah diakhir periode dibuatkan jurnal khusus penerimaan dan pengeluaran kas.
3. Pembelian produk dan jasa secara kredit. Untuk efisiensi dav mempermudah
pekerjaan bagian akuntansi, transaksi harian pembelian produk dan jasa secara kredit
dicatat dalam buku khusus pembelian, di akhir periode akuntansi dibuatkan jurnal
khusus pembelian.
4. Payroll, karena dihotel terdiri dari beberapa departemen maka bagian personalia
membuat rekapitulasi daftar gaji, upah dan Pph 21 sesuai dengan departemen dimana
karyawan tersebut bekerja. Setelah itu baru dibuat jurnal alokasi sesuai dengan
departemennya.
Dasar akuntansi untuk usaha hotel menggunakan double-entry bookkeeping, dimana
setiap entry data minimal akan mempengaruhi dua akun yang berbeda atau berlawanan
sehingga nilai atau hasil dua sisi yang berlawanan akan sama.
a. Journal entry, mencatat perubahan neto setiap akun yang mempengaruhi saldo
debet dan kredit. Jurnal bisa dilakukan secara bulanan (monthly journal) yang
biasanya digunakan untuk mempermudah jurnal harian, dimana jumlah secara
harian diakumulasikan dan jurnal tunggal dibuat atas transaksi bulanan.
b. General ledger, mencatat pengelompokan secara kolektif dari akun individual.
c. Trial balance, menunjukkan daftar saldo akun dalam suatu periode.
d. Financial Statement, menggambarkan posisi keuangan usaha yang biasanya
disiapkan pada akhir periode akuntansi, bisa secara bulanan atau tahunan.