“Mendesign dan Membuat Pola Jurnal Khusus Penjualan dan Penerimaan Kas Pada
Hotel Sebagai Laporan yang Dihasilkan”
KELOMPOK 4 :
JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM REGULER DENPASAR
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2020
BAB 1
PENDAHULUAN
2.1 Mendesign dan Membuat Pola Jurnal Khusus Penjualan Pada Hotel Sebagai
Laporan yang Dihasilkan
Proses akuntansi dimulai dari pencatatan bukti transaksi ke dalam jurnal umum,
kemudian posting ke dalam rekening buku besar. Proses tersebut berjalan terus menerus
sepanjang tahun buku. Kegiatan semacam itu dapat dilakukan hanya untuk transaksi
keuangan yang memiliki frekuensi tidak sering terjadi dan jumlah bukti transaksinya pun
tidak banyak. Apabila transaksi yang sejenis memiliki frekuensi dalam kategori sering terjadi
dan jumlah transaksinya banyak, cara posting seperti dikemukakan pada pembahasan jurnal
umum tidak lagi efisien dan kurang praktis. Kondisi ini biasanya terjadi pada perusahaan
besar ataupun satuan usaha yang mulai berkembang pesat.
Oleh karena itu, bertolak dari jurnal umum yang biasanya digunakan untuk mencatat
transaksi sejenis dalam jumlah frekuensi yang cukup sering, dapat dibuatkan jurnal yang
mempunyai bentuk khusus. Jurnal tersebut sering dinamakan jurnal khusus. Transaksi-
transaksi yang dapat dicatat dalam jurnal khusus misalnya transaksi penerimaan kas, transaksi
pengeluaran kas, transaksi penjualan kredit, dan transaksi pembelian kredit. Setelah
pencatatan dalam jurnal khusus tersebut selanjutnya diposting ke dalam rekening buku yang
dilakukan secara periodik, biasanya setiap bulan sekali.
Secara umum jurnal khusus dalam akuntansi terdiri atas:
1. Jurnal penjualan barang dagangan, untuk mencatat transaksi penjualan barang
dagangan yang dilakukan secara kredit.
2. Jurnal pembelian barang dagangan, untuk mencatat transaksi pembelian barang
dagangan yang dilakukan secara kredit.
3. Jurnal penerimaan kas, untuk mencatat semua transaksi penerimaan kas atau uang
tunai.
4. Jurnal pengeluaran kas, untuk mencatat semua transaksi pengeluaran kas atau uang
tunai.
5. Jurnal umum, untuk mencatat semua transaksi yang tidak dapat dicatat ke dalam
keempat jurnal di atas.
Penggunaan jurnal khusus ini tentu mempunyai beberapa keuntungan antara lain:
1. Memungkinkan Pembagian Pekerjaan
Jurnal khusus yang ditangani oleh satu orang sehingga terjadi spesialisasi pekerjaan,
yakni setiap transaksi yang sejenis dicatat oleh satu atau sekelompok orang ke dalam
satu buku jurnal khusus.
2. Memudahkan pemindahbukuan ke buku besar
Pemindahbukuan dari jurnal khusus ke buku besar biasanya dilakukan secara periodik
misalnya tiap satu bulan, yaitu pada akhir bulan.
3. Memungkinkan kontrol internal yang lebih baik.
Karena dikerjakan oleh petugas tertentu, setiap jurnal khusus menjadi tanggung jawab
bagi satu orang petugas, hal ini akan memudahkan kontrol terhadap buku jurnal
tersebut.
Jurnal penjualan seperti jurnal khusus yang lain dilengkapi secara kronologis, dengan
bukti transaksi yang utuh. Artinya, untuk penjualan kamar, dokumen pendukung dari tiga
sumber yang berlaku yaitu penjualan kamar dari kantor depan, laporan kamar terhuni dari tata
graha dan penjualan kamar dari D cardreport oleh nightauditor. Pada setiap akhir periode
jurnal penjualan ini ditutup dengan penyiapan ringkasan melalui sistem voucher. Dengan kata
lain, voucher jurnal penjualan disiapkan tiap akhir periode untuk menutup dan meringkas
jurnal penjualan. Perputaran penjualan di hotel terjadi relatif cepat, walaupun dalam jumlah
nominal yang relatif kecil.
Secara sederhana, kaitan antara akun-akun dalam siklus penjualan hotel digambarkan
dalam bagan T-account berikut:
Oleh karena itu, diperlukan sistem pengendalian penjualan yang memadai. Jurnal
penjualan merupakan salah satu dokumen akuntansi yang membantu menelusuri penjualan
harian hotel. Jurnal penjualan di hotel ditangani khusus oleh fungsi yang menangani
penjualan, yang biasanya disebut Income Auditor.
Sumber data atau dokumen pendukung untuk melengkapi jurnal penjualan ini berasal
dari kantor depan seperti rekapitulasi penjualan kamar, tata graham seperti roomcountsheet
dan turndownreport, restoran dan bar seperti rekapitulasi penjualan, kasir kantor depan
seperti laporan penerimaan kas, dan penjualan lain seperti laporan penjualan.
Seperti halnya pada jurnal khusus lainnya, pada jurnal penjualan prinsip dasar
akuntansi seperti debet = kredit berlaku. Pada jurnal penjualan debet adalah piutang,
sedangkan kredit adalah penjualan. Fungsi pengendalian internal dan internal cek oleh
fungsi Income Auditor biasanya dilakukan bila terjadi perbedaan laporan antara fungsi kantor
depan dengan tata graham, dan perbedaan laporan antara kas yang seharusnya disetor dengan
jumlah kas yang sebenarnya disetor oleh kasir (kasir kantor depan dan kasir outlet).Hal yang
perlu dicatat dalam jurnal penjualan:
1. Catatlah tanggal transaksi
2. Catatlah nama debitur atau keterangan lainnya
3. Beri tanda check (v) yang menandakan bahwa transaksi dalam jurnal tersebut telah
dipindah bukukan ke buku besar pembantu
4. Catatkan syarat pembayaran
5. Catatlah jumlah transaksi sebagai penjualan dan piutang dagang
2.1.3 Format Jurnal Penjualan
Piutang Usaha (City ledger/Guestledger)
Penjualan Kamar (Roomsrevenue)
Hutang Jasa Pelayanan (Service charge)
Hutang PHR (GovernmentTax)
Dalam industri hotel akun piutang usaha biasanya dibedakan antara tamu yang masih
aktif dan tamu yang sudah keluar (checkout), untuk tamu yang masih aktif akan dicatat dalam
akun GuestLegder, dan setelah tamu keluar dari hotel tetapi tagihannya masih ada yang mana
tagihan ini menjadi beban dari pihak agen perjalanan, maka tagihan tersebut akan
dipindahkan ke akun City Ledger.Adapun prosedur yang harus dilakukan saat penjualan
kamar, makanan dan minuman dan outlet lainnya, antara lain :
1. Pada akhir hari, semua kasir outlet memasukkan hasil penjualan beserta bukti
pendukung dan laporannya ke dalam ROF, kemudian menitipkan ROF pada front
office yang selanjutnya akan dicek oleh night audit.
2. Keesokan harinya, semua ROF diserahkan ke income audit yang akan melakukan
pengecekan ulang, kemudian menyerahkan hasil penjualan yang berupa tunai, seperti
uang, slip kartu kredit, bank note, travelercheque pada generalcashier.
3. General cashier akan mengecek kembali sesuai dengan laporan dari masing-masing
outlet, kemudian mencatat dalam buku kas, mengarsipkan laporan masing-masing
outlet sebagai bukti penerimaan kas dan menyimpan atau menyetorkan uang ke bank.
2.2 Mendesign dan Membuat Pola Jurnal Khusus Penerimaan Pada Hotel Sebagai
Laporan yang Dihasilkan
2.2.1 Penerimaan Kas Dari Penjualan Jasa Hotel
Kas yang diterima dari penjualan jasa bersumber dari penjualan kamar, makanan,
minuman, dan jasa terkait lainnya. Penjualan kamar, makanan dan minuman merupakan
penjualan utama hotel (majorrevenue). Adapun penjualan seperti komunikasi, kolam renang,
laundry, drycleaning, dan penjualan jasa terkait lainnya merupakan penjualan tambahan
(minor revenue).
Penerimaan kas dari jasa hotel terjadi dan berlangsung di kantor depan (front office)
dan di outlet hotel. Penerimaan kas di kantor depan (front office) dicatat dan dilaporkan oleh
kasir kantor depan dan penerimaan kas di outlet dicatat dan dilaporkan oleh kasir outlet yang
bersangkutan.
1. Penerimaan Kas oleh Kasir Kantor Depan (Front Office)
Kas yang diterima oleh kantor depan (front office) bersumber dari:
a. Tamu yang meninggalkan hotel (checkout)
b. Pembayaran di muka untuk pemesanan kamar (advancereservation deposit)
c. Pembayaran di muka untuk pesta perjamuan/andrawina (banquet)
Semua kas yang diterima oleh kasir kantor depan (front office) dengan sumber-
sumber kas diatas dicatat pada laporan penerimaan kas yang dikerjakan harian dan untuk
setiap waktu tugas. Dasar pengisian laporan kas ini adalah rekening tamu dan kuitansi
penerimaan kas. Untuk tujuan pengendalian kas, semua rekening tamu dan kuitansi diberi
nomor urut.
2. Penerimaan Kas dari Kasir Outlet
Penjualan makanan dan minuman terjadi di outlet makanan dan minuman
(foodandbeverageoutlet) seperti di restoran, coffeeshop, layanan kamar (roomservice),
specialityrestaurant, dan bar. Penjualan yang terdiri dari penjualan tunai dan tidak tunai/kredit
(charges). Semua penjualan yang terjadi di outlet dilaporkan harian untuk setiap waktu tugas,
disertai dengan semua dokumen pendukung. Sementara itu, uang kas yang diterima
disetorkan pula setiap akhir tugas. Uang kas yang disetorkan ke manajemen hotel melalui
kasir umum (generalchasier) dimasukkan ke dalam amplop yang khusus untuk itu. Uang kas
yang dimasukkan ke dalam amplop dilaporkan secara rinci sesuai dengan jumlah uang kas
yang diterima. Bila uang kas yang diterima terdiri dari atas Rupiah dan mata uang asing maka
dalam amplop harus dilaporkan jumlah setiap mata uang yang diterima. Demikian pula,
apabila ada uang asing yang diterima dalam traveller’scheque maka traveller’scheque ini
harus dilaporkan di amplop setoran kas.
Bagian yang ikut terlibat dalam sistem akuntansi penerimaan kas dari pelunasan
piutang adalah sebagai berikut:
1. Bagian piutang
a. Membuat daftar piutang yang ditagih sebanyak tiga lembar, lembar pertama
diserahkan ke bagian penagihan sebagai dasar untuk melakukan penagihan, lembar
kedua diserahkan ke bagian kasa sebagai dasar untuk membuat bukti setor, lembar
ketiga diarsipkan secara permanen urut nomor.
b. Menerima surat pemberitahuan dan daftar suratpemberitahuan lembar kedua dari
bagian penagihan untuk dicatat dalam kartu piutang dan diarsipkan secara permanen
urut nomor.
2. Bagian penagihan
a. Melakukan penagihan kepada debitur berdasarkan daftar piutang yang ditagih lembar
pertama yang diterima bagian piutang.
b. Menerima cek dan surat pemberitahuan dari debitur.
c. Membuat daftar surat pemberitahuan berdasarkan cek dan surat pemberitahuan
sebagai bukti telah dilakukan penagihan kepada debitur. Daftar surat pemberitahuan
dibuat sebanyak dua lembar, lembar pertama diserahkan ke bagian kasa bersama cek,
lembar kedua diserahkan ke bagian piutang bersama surat pemberitahuan.
d. Mengarsipkan daftar piutang yang tertagih lembar pertama secara permanen sesuai
dengan nomor urut.
3. Bagian kasa
Bagian Kasa berada dibawah Bagian keuangan.Dalam transaksi penjualan tunai,
Bagian Kasa berfungsi sebagai penerima pembayaran dari pembeli untuk harga barang sesuai
dengan jumlah yang tercantum dalam faktur penjualan tunai.
a. Menerima daftar piutang yang ditagih lembar kedua dari bagian piutang.
b. Menerima daftar surat pemberitahuan lembar pertama dan cek dari bagian penagihan.
c. Membandingkan antara daftar piutang yang ditagih lembar kedua dengan daftar surat
pemberitahuan lembar pertama.
d. Membuat bukti setor bank dan menyerahkannya ke bagian jurnal bersama dengan
surat pemberitahuan lembar pertama dan daftar piutang yang ditagih lembar kedua.
e. Menyetorkan cek ke bank.
4. Bagian jurnal
a. Menerima setor bukti bank, daftar suratpemberitahuan lembar pertama dan daftar
piutang yang ditagih lembar kedua dari bagian kasa untuk dicatat dalam jurnal
penerimaan kas.
b. Mengarsipkan dokumen-dokumen yang diterima dari bagian kas dan diarsipkan
secara permanen sesuai dengan nomor urut.
Suatu hotel dalam operasionalnya memerlukan dana yang tidak sedikit, dimana dana
tersebut akan digunakan untuk membiayai semua pengeluaran yang disediakan sebagai
fasilitas tamu setelah menginap, dan dana tersebut baru bisa diperoleh kembali oleh
perusahaan setelah tamu yang menginap atau menggunakan fasilitas hotel sudah melakukan
pembayaran. Hampir sebagian besar tamu yang menggunakan agen akan menunda
pembayaran sampai mereka selesai menggunakan fasilitas yang ada kecuali tamu yang
datang secara individu biasanya memberikan pembayaran dimuka sebagai uang muka.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jurnal penjualan merupakan salah satu dokumen akuntansi yang membantu
menelusuri penjualan harian hotel. Jurnal penjualan di hotel ditangani khusus oleh fungsi
yang menangani penjualan, yang biasanya disebut Income Auditor. Sumber data atau
dokumen pendukung untuk melengkapi jurnal penjualan ini berasal dari kantor depan seperti
rekapitulasi penjualan kamar, tata graham seperti roomcountsheet dan turndownreport,
restoran dan bar seperti rekapitulasi penjualan, kasir kantor depan seperti laporan penerimaan
kas, dan penjualan lain seperti laporan penjualan.
Jurnal penerimaan kas merupakan salah satu jenis jurnal khusus. Jurnal ini digunakan
khusus untuk membukukan semua penerimaan kas hotel. Sumber-sumber penerimaan kas
hotel terdiri dari penjualan tunai untuk jasa-jasa yang ditawarkan (kamar, makanan,
minuman, cucian, dan komunikasi), pengutipan piutang atau pembayaran rekening cityledger,
dan penerimaan tunai dari pendapatan lain-lain. Hal penting yang harus dilakukan dalam
membukukan transaksi pada jurnal khusus adalah bahwa jumlah transaksi debet sama dengan
kredit.Sumber dan dokumen pendukung untuk membukukan penerimaan kas adalah laporan
kas dari Food andBeverageOutletchasier (kasir bar, restoran, roomservice, dan sebagainya)
dan dari kas kantor depan (front officechasier).
DAFTAR PUSTAKA :