Anda di halaman 1dari 15

AKUNTANSI PERHOTELAN

“Mendesign dan Membuat Pola Jurnal Khusus Penjualan dan Penerimaan Kas Pada
Hotel Sebagai Laporan yang Dihasilkan”

KELOMPOK 4 :

I Gusti Ayu Nadya Utami Dewi Wibawa (1707532115)


Putu Nikita Dewandari Artana (1707532116)
Ni Made Kusuma Devi (1707532117)

JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM REGULER DENPASAR
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2020
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Akuntansi untuk penjualan merupakan tugas penting bagi setiap bisnis.Ini
memastikan bahwa uang yang diterima dari pelanggan untuk barang dan jasa yang diberikan
benar dicatat dan berakhir dengan aman di rekening bank pembentukan ini. Dari sudut
pandang akuntansi hal ini adalah penting bahwa semua penjualan dicatat dalam beberapa
bentuk. Di hotel besar ini sering dicapai dengan menggunakan komputer yang terhubung
sistem penagihan elektronik. Hal ini biasanya terdiri dari sejumlah besar titik terminal
penjualan 'yang terletak di seluruh hotel, misalnya di bar, restoran, kios dan lain-lain serta
terhubung ke unit pusat dalam penerimaan atau rekening kantor. Jika sistem manual dalam
operasi maka biaya pelanggan harus dicatat dengan tangan dalam rangkap dengan satu
salinan akan pelanggan dan satu ditahan dalam bisnis untuk tujuan pengendalian
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa industri perhotelan telah lambat untuk pindah
ke bentuk penagihan elektronik otomatis meskipun dalam tahun-tahun terakhir, dengan
peningkatan berbagai peralatan / perangkat lunak yang tersedia, beberapa terobosan telah
dilakukan. Memiliki mengatakan, untuk keperluan buku ini kami akan terus berkonsentrasi
pada sistem manual. Semua sistem berbasis komputer hanyalah bayangan cermin dari sistem
manual dicoba dan diuji dan itu adalah pandangan penulis bahwa untuk secara efektif
mengoperasikan sistem otomatis perlu untuk memahami sistem manual asli, khususnya
double entri yang relevan dengan arus masuk pendapatan hotel

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimana mendesain dan membuat pola jurnal khusus penjualan pada hotel sebagai
laporan yang dihasilkan?
1.2.2 Bagaimana mendesain dan membuat pola jurnal khusus penerimaan kas pada hotel
sebagai laporan yang dihasilkan?

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Untuk mengetahui cara mendesain dan membuat pola jurnal khususpenjualan pada
hotel sebagai laporan yang dihasilkan.
1.3.2 Untuk mengetahui cara mendesain dan membuat pola jurnal khususpenerimaan kas
pada hotel sebagai laporan yang dihasilkan.
BAB II
PEM`BAHASAN

2.1 Mendesign dan Membuat Pola Jurnal Khusus Penjualan Pada Hotel Sebagai
Laporan yang Dihasilkan
Proses akuntansi dimulai dari pencatatan bukti transaksi ke dalam jurnal umum,
kemudian posting ke dalam rekening buku besar. Proses tersebut berjalan terus menerus
sepanjang tahun buku. Kegiatan semacam itu dapat dilakukan hanya untuk transaksi
keuangan yang memiliki frekuensi tidak sering terjadi dan jumlah bukti transaksinya pun
tidak banyak. Apabila transaksi yang sejenis memiliki frekuensi dalam kategori sering terjadi
dan jumlah transaksinya banyak, cara posting seperti dikemukakan pada pembahasan jurnal
umum tidak lagi efisien dan kurang praktis. Kondisi ini biasanya terjadi pada perusahaan
besar ataupun satuan usaha yang mulai berkembang pesat.
Oleh karena itu, bertolak dari jurnal umum yang biasanya digunakan untuk mencatat
transaksi sejenis dalam jumlah frekuensi yang cukup sering, dapat dibuatkan jurnal yang
mempunyai bentuk khusus. Jurnal tersebut sering dinamakan jurnal khusus. Transaksi-
transaksi yang dapat dicatat dalam jurnal khusus misalnya transaksi penerimaan kas, transaksi
pengeluaran kas, transaksi penjualan kredit, dan transaksi pembelian kredit. Setelah
pencatatan dalam jurnal khusus tersebut selanjutnya diposting ke dalam rekening buku yang
dilakukan secara periodik, biasanya setiap bulan sekali.
Secara umum jurnal khusus dalam akuntansi terdiri atas:
1. Jurnal penjualan barang dagangan, untuk mencatat transaksi penjualan barang
dagangan yang dilakukan secara kredit.
2. Jurnal pembelian barang dagangan, untuk mencatat transaksi pembelian barang
dagangan yang dilakukan secara kredit.
3. Jurnal penerimaan kas, untuk mencatat semua transaksi penerimaan kas atau uang
tunai.
4. Jurnal pengeluaran kas, untuk mencatat semua transaksi pengeluaran kas atau uang
tunai.
5. Jurnal umum, untuk mencatat semua transaksi yang tidak dapat dicatat ke dalam
keempat jurnal di atas.

Penggunaan jurnal khusus ini tentu mempunyai beberapa keuntungan antara lain:
1. Memungkinkan Pembagian Pekerjaan
Jurnal khusus yang ditangani oleh satu orang sehingga terjadi spesialisasi pekerjaan,
yakni setiap transaksi yang sejenis dicatat oleh satu atau sekelompok orang ke dalam
satu buku jurnal khusus.
2. Memudahkan pemindahbukuan ke buku besar
Pemindahbukuan dari jurnal khusus ke buku besar biasanya dilakukan secara periodik
misalnya tiap satu bulan, yaitu pada akhir bulan.
3. Memungkinkan kontrol internal yang lebih baik.
Karena dikerjakan oleh petugas tertentu, setiap jurnal khusus menjadi tanggung jawab
bagi satu orang petugas, hal ini akan memudahkan kontrol terhadap buku jurnal
tersebut.

2.1.1 Jurnal Khusus Penjualan Pada Hotel


Dalam setiap periode akuntansi, siklus akuntansi akan diawali dengan pencatatan
transaksi berakhir dengan post-closingtrialbalance. Proses akuntansi bisa dilakukan secara
manual ataupun menggunakan aplikasi komputer. Beberapa transaksi penting dalam operasi
hotel, yaitu :
1. Penjualan produk dan jasa, untuk efisiensi dan mempermudah pekerjaan bagian
akuntansi, transaksi harian penjualan produk dan jasa dicatat dalam buku khusus
penjualan, diakhir periode akuntansi baru dibuatkan jurnal khusus penjualan.
2. Penerimaan kas dan pengeluaran kas (cashdisbursement), merupakan transaksi dari
penagihan dan penjualan tunai harian dimana hasil penagiahn, penjualan tunai dan
pengeluarankas harian dicatat dalam buku khusus yang disebut dengan buku kas dan
bank.
3. Pembelian produk dan jasa, untuk efisiensi dan mempermudah pekerjaan bagian
akuntansi, transaksi harian pembelian produk dan jasa dicatat buku khusus pebelian,
diakhir periode akuntansi dibuatkan jurnal khusus pembelian.
4. Payroll, karena dihotel terdiri dari beberapa departemen maka bagian personalia
membuat rekapitulasi daftar gaji, upah dan Pph 21 sesuai dengan departemen dimana
karyawan tersebut bekerja.
Dasar akuntasi untuk usaha hotel menggunakan double-entrybookkeeping, dimana
setiap entry data harus ada yang sama dan yang berlawanan sehingga hasilnya akan sama.
1. Journalentry, mencatat perubahan neto setiap akun yang mempengaruhi saldo debet
dan kredit.
2. General ledger, mencatat pengelompokan secara kolektif dari akun individual.
3. Trialbalance, menunjukan daftar saldo akun dalam suatu periode.
4. Financial Statement, menggambarkan posisi keuangan usaha yang biasanya disiapkan
pada akhir periode akuntansi, bisa secara bulanan atau tahunan.
Jurnal penjualan adalah jurnal yang dibuat untuk mencatat transaksi-transaksi
penjualan barang dagang secara kredit. Dengan demikian bila perusahaan menjual barang
dagang secara kredit maka pencatatan transaksinya dilakukan pada jurnal penjualan.
Transaksi keuangan yang dicatat dalam jurnal penjualan merupakan semua transaksi
keuangan penjualan barang dagang yang dilakukan secara kredit dengan demikian dalam
jurnal penjualan tidak menampung pencatatan transaksi penjualan barang dagang tunai,
pembelian dan sebagainya.

2.1.2 Jurnal Penjualan


Semua penjualan hotel setelah dirinci akan dibukukan pada jurnal penjualan. Jurnal
ini menjadi tanggung jawab fungsi yang menangani penjualan hotel atau income auditor.
Oleh karena itu, kebenaran dan penyampaiannya dilakukan oleh income auditor. Pada jurnal
penjualan yang merupakan transaksi kredit adalah:
1. Penjualan jasa/produk seperti kamar, makanan, minuman, spa dan jasa-jasa lain.
2. Utang jasa layanan (servicecharge). Hotel sebagai usaha jasa memungut jasa layanan
sebesar 10% dari penjualan pada tamu. Jasa layanan ini merupakan hak karyawan
hotel yang dibebankan ke rekening tamu dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Hotel dalam hal ini hanya bertugas sebagai wajib pungut. Jasa layanan ini merupakan
utang hotel kepada karyawan yang pada gilirannya akan didistribusikan kepada
karyawan.
3. Pajak pembangunan I (PpbI). Hotel membebankan pajak pembangunan I yang
merupakan salah satu sumber pendapatan pemerintah. Hotel membebankan pajak
pembangunan I ke rekening tamu sebesar 11% dari penjualan jasa/produk hotel.
Seperti halnya pada jasa layanan, hotel hanya berfungsi sebagai wajib pungut pajak
pembangunan I yang pada gilirannya akan dibayarkan kepada pemerintah. Jadi, pajak
pembangunan I merupakan utang hotel kepada pemerintah sehingga dicatat pada
bagian kredit pada jurnal penjualan.
4. Penjualan yang diterima terlebih dahulu. Hotel juga menerima penjualan yang
diterima di lebih dahulu dari tamu. Lazimnya, tamu memberikan uang muka untuk
jasa kamar yang akan digunakan di masa yang akan datang. Uang muka ini
merupakan penjualan yang diterima lebih dahulu karena jasa kamar belum dinikmati
oleh tamu. Uang muka lazim pula dibayarkan untuk pesta perjamuan sebagai tanda
jaminan bahwa tamu akan melaksanakan pesta yang dimaksud di masa yang akan
datang.

Pada sisi debet jurnal penjualan, dibukukan transaksi berikut:


1. Piutang dagang. Ketika tamu meninggalkan hotel (checkout) dan menyelesaikan
dengan kartu kredit atau dibebankan ke lembaga (kantor tempat bekerja, agen
perjalanan, dan lembaga lain), transaksi ini akan dikelompokkan sebagai piutang
dagang atau biasa juga disebut cityledger.
2. Rekening tamu. Semua transaksi yang dibebankan ke rekening tamu merupakan
piutang hotel. Usia piutang ini sangat pendek, tetapi harus selalu dimonitor oleh
manajemen hotel untuk tujuan pengendalian.
3. Piutang lain-lain seperti paid-out, piutang karyawan, dan lainnya. Khusus untuk paid-
out bila jumlah dan frekuensi yang terjadi signifikan, maka harus dikendalikan oleh
manajemen. Artinya pada jurnal penjualan harus dicantumkan kolom khusus
untuk paid-out.
Untuk mendapatkan visualisasi jurnal penjualan, gambar di bawah dapat dikaji
sebagai contoh isian jurnal penjualan. (angka yang disajikan hanya ilustrasi).

Jurnal penjualan seperti jurnal khusus yang lain dilengkapi secara kronologis, dengan
bukti transaksi yang utuh. Artinya, untuk penjualan kamar, dokumen pendukung dari tiga
sumber yang berlaku yaitu penjualan kamar dari kantor depan, laporan kamar terhuni dari tata
graha dan penjualan kamar dari D cardreport oleh nightauditor. Pada setiap akhir periode
jurnal penjualan ini ditutup dengan penyiapan ringkasan melalui sistem voucher. Dengan kata
lain, voucher jurnal penjualan disiapkan tiap akhir periode untuk menutup dan meringkas
jurnal penjualan. Perputaran penjualan di hotel terjadi relatif cepat, walaupun dalam jumlah
nominal yang relatif kecil.
Secara sederhana, kaitan antara akun-akun dalam siklus penjualan hotel digambarkan
dalam bagan T-account berikut:
Oleh karena itu, diperlukan sistem pengendalian penjualan yang memadai. Jurnal
penjualan merupakan salah satu dokumen akuntansi yang membantu menelusuri penjualan
harian hotel. Jurnal penjualan di hotel ditangani khusus oleh fungsi yang menangani
penjualan, yang biasanya disebut Income Auditor.
Sumber data atau dokumen pendukung untuk melengkapi jurnal penjualan ini berasal
dari kantor depan seperti rekapitulasi penjualan kamar, tata graham seperti roomcountsheet
dan turndownreport, restoran dan bar seperti rekapitulasi penjualan, kasir kantor depan
seperti laporan penerimaan kas, dan penjualan lain seperti laporan penjualan.
Seperti halnya pada jurnal khusus lainnya, pada jurnal penjualan prinsip dasar
akuntansi seperti debet = kredit berlaku. Pada jurnal penjualan debet adalah piutang,
sedangkan kredit adalah penjualan. Fungsi pengendalian internal dan internal cek oleh
fungsi Income Auditor biasanya dilakukan bila terjadi perbedaan laporan antara fungsi kantor
depan dengan tata graham, dan perbedaan laporan antara kas yang seharusnya disetor dengan
jumlah kas yang sebenarnya disetor oleh kasir (kasir kantor depan dan kasir outlet).Hal yang
perlu dicatat dalam jurnal penjualan:
1. Catatlah tanggal transaksi
2. Catatlah nama debitur atau keterangan lainnya
3. Beri tanda check (v) yang menandakan bahwa transaksi dalam jurnal tersebut telah
dipindah bukukan ke buku besar pembantu
4. Catatkan syarat pembayaran
5. Catatlah jumlah transaksi sebagai penjualan dan piutang dagang
2.1.3 Format Jurnal Penjualan
Piutang Usaha (City ledger/Guestledger)
Penjualan Kamar (Roomsrevenue)
Hutang Jasa Pelayanan (Service charge)
Hutang PHR (GovernmentTax)
Dalam industri hotel akun piutang usaha biasanya dibedakan antara tamu yang masih
aktif dan tamu yang sudah keluar (checkout), untuk tamu yang masih aktif akan dicatat dalam
akun GuestLegder, dan setelah tamu keluar dari hotel tetapi tagihannya masih ada yang mana
tagihan ini menjadi beban dari pihak agen perjalanan, maka tagihan tersebut akan
dipindahkan ke akun City Ledger.Adapun prosedur yang harus dilakukan saat penjualan
kamar, makanan dan minuman dan outlet lainnya, antara lain :
1. Pada akhir hari, semua kasir outlet memasukkan hasil penjualan beserta bukti
pendukung dan laporannya ke dalam ROF, kemudian menitipkan ROF pada front
office yang selanjutnya akan dicek oleh night audit.
2. Keesokan harinya, semua ROF diserahkan ke income audit yang akan melakukan
pengecekan ulang, kemudian menyerahkan hasil penjualan yang berupa tunai, seperti
uang, slip kartu kredit, bank note, travelercheque pada generalcashier.
3. General cashier akan mengecek kembali sesuai dengan laporan dari masing-masing
outlet, kemudian mencatat dalam buku kas, mengarsipkan laporan masing-masing
outlet sebagai bukti penerimaan kas dan menyimpan atau menyetorkan uang ke bank.

2.1.4 Laporan Penjualan Harian Hotel


Laporan ini di siapkan oleh Income auditor. Laporan ini dapat dikatakan meyatukan
dan merangkum semua penjualan hotel dan didasarkan pada laporan penjualan yang
disiapkan oleh bagian yang menangani penjualan.
Income auditor berfungsi mengaudit semua pendapatan hotel agar sesuai dengan
kebijakan manajemen. Setelah proses audit semua penjualan hotel untuk harian dan tanggal
tertentu selesai, laporan penjualan harian disiapkan oleh income auditor. Dalam laporan ini di
cantumkan penjualan untuk
1. Penjualan jasa kamar. Penjualan jasa kamar dilaporkan pada laporan penjualan harian
setelah semua dokumen pendukung lengkap dan diisi dengan benar. Lengkap berarti
bahwa dokumen pendukung yang diperlukan sudah ada. Sebagai ilustrasi untuk
penjualan jasa kamar , dokumen yang harus ada adalah roomcountsheet, rekapitulasi
penjualan kamar, housekeeper’sreport dan D cardReport. Benar berate bahwa data
yang dicantumkan pada roomcount sheet tidak bertentangan
dengan housekeeper’sreport, dan jumlah penjualan jasa kamar pada rekapitulasi
penjualan kamar sama dengan jumlah penjualan kamar pada D cardreport.
2. Penjualan makanan dan minuman. Pada laporan harian penjualan hotel, dicantumkan
penjualan makanan dan minuman untuk seluruh waktu tugas (shift) . Artinya
penjualan makanan di coffeeshop dilaporkan untuk seluruh shift pada laporan harian
penjualan hotel. Pada sisi dokumen pendukung, laporan penjualan makanan untuk
coffeeshop dibuat untuksetiapshift. Laporan penjualan makanan dan minuman
dianggap benar apabila jumlah penjualan yang dilaporkan oleh restoran sama dengan
yang dilaporkan oleh night audit pada D cardreport. Laporan yang disampaikan
lengkap apabila disertai dokumen pendukung, seperti nomor voucher / check telah
berurutan dan dokumen order makanan yang diperlukan.
3. Penjualan dari departemen lain. (minor operateddepartments ). Penjualan jasa dan
produk hotel yang digolongkan sebagai penjualan lain lain dan biasa di kategorikan
sebagai penjualan minor antara lain cucian, telepon, spa, taksi, dan sebagainya.
Penjualan jasa jasa ini dilaporkan ke income auditor melalui kasir kantor depan dan
diteliti sebelumnya oleh night auditor. Kebenaran dan keakuratan laporan penjualan
ini harus diteliti lagi oleh income auditor . Kebenaran di teliti lewat bukti transaksi
pendukung penjualan minor ini seperti voucher yang berurutan dan laporan disiapkan
oleh department minor yang disahkan oleh penyelia. Keakuratan laporan penjualan
minor ini diyakinkan dengan kesamaan antara jumlah yang tercantum dengan jumlah
yang dibebankan ke rekening tamu dan laporan tunai night auditor dan kasir kantor
depan untuk penjualan tunai.
Pada laporan ini dapat dikaji bahwa manajemen memerlukan informasi penjualan
antara yang dicapai periode (bulan) ini dibandingkan dengan bulan lalu dan bulan yang sama
tahun lalu. Data penjualan yang disajikan dalam laporan penjualan harian ini akan
memberikan gambaran runut waktu pergerakan penjualan hotel. Dengan peyajian data
penjualan haria secara runut waktu, analisis dapat dilaksanakan di masa yang akan datang.

2.2 Mendesign dan Membuat Pola Jurnal Khusus Penerimaan Pada Hotel Sebagai
Laporan yang Dihasilkan
2.2.1 Penerimaan Kas Dari Penjualan Jasa Hotel
Kas yang diterima dari penjualan jasa bersumber dari penjualan kamar, makanan,
minuman, dan jasa terkait lainnya. Penjualan kamar, makanan dan minuman merupakan
penjualan utama hotel (majorrevenue). Adapun penjualan seperti komunikasi, kolam renang,
laundry, drycleaning, dan penjualan jasa terkait lainnya merupakan penjualan tambahan
(minor revenue).
Penerimaan kas dari jasa hotel terjadi dan berlangsung di kantor depan (front office)
dan di outlet hotel. Penerimaan kas di kantor depan (front office) dicatat dan dilaporkan oleh
kasir kantor depan dan penerimaan kas di outlet dicatat dan dilaporkan oleh kasir outlet yang
bersangkutan.
1. Penerimaan Kas oleh Kasir Kantor Depan (Front Office)
Kas yang diterima oleh kantor depan (front office) bersumber dari:
a. Tamu yang meninggalkan hotel (checkout)
b. Pembayaran di muka untuk pemesanan kamar (advancereservation deposit)
c. Pembayaran di muka untuk pesta perjamuan/andrawina (banquet)
Semua kas yang diterima oleh kasir kantor depan (front office) dengan sumber-
sumber kas diatas dicatat pada laporan penerimaan kas yang dikerjakan harian dan untuk
setiap waktu tugas. Dasar pengisian laporan kas ini adalah rekening tamu dan kuitansi
penerimaan kas. Untuk tujuan pengendalian kas, semua rekening tamu dan kuitansi diberi
nomor urut.
2. Penerimaan Kas dari Kasir Outlet
Penjualan makanan dan minuman terjadi di outlet makanan dan minuman
(foodandbeverageoutlet) seperti di restoran, coffeeshop, layanan kamar (roomservice),
specialityrestaurant, dan bar. Penjualan yang terdiri dari penjualan tunai dan tidak tunai/kredit
(charges). Semua penjualan yang terjadi di outlet dilaporkan harian untuk setiap waktu tugas,
disertai dengan semua dokumen pendukung. Sementara itu, uang kas yang diterima
disetorkan pula setiap akhir tugas. Uang kas yang disetorkan ke manajemen hotel melalui
kasir umum (generalchasier) dimasukkan ke dalam amplop yang khusus untuk itu. Uang kas
yang dimasukkan ke dalam amplop dilaporkan secara rinci sesuai dengan jumlah uang kas
yang diterima. Bila uang kas yang diterima terdiri dari atas Rupiah dan mata uang asing maka
dalam amplop harus dilaporkan jumlah setiap mata uang yang diterima. Demikian pula,
apabila ada uang asing yang diterima dalam traveller’scheque maka traveller’scheque ini
harus dilaporkan di amplop setoran kas.

2.2.2 Jurnal Penerimaan Kas


Jurnal penerimaan kas merupakan salah satu jenis jurnal khusus. Jurnal ini digunakan
khusus untuk membukukan semua penerimaan kas hotel. Sumber-sumber penerimaan kas
hotel terdiri dari penjualan tunai untuk jasa-jasa yang ditawarkan (kamar, makanan,
minuman, cucian, dan komunikasi), pengutipan piutang atau pembayaran rekening cityledger,
dan penerimaan tunai dari pendapatan lain-lain. Hal penting yang harus dilakukan dalam
membukukan transaksi pada jurnal khusus adalah bahwa jumlah transaksi debet sama dengan
kredit. Kondisi ini merupakan syarat ketepatan transaksi. Dari informasi pada jurnal ini,
manajemen dapat menganalisis perbandingan antara penerimaan kas dari penjualan tunai
dengan pengutipan piutang. Selain itu, manajemen dapat pula menganalisis hasil penjualan
tunai antara penjualan kamar, makanan, dan minuman.
Jurnal merupakan salah satu metode dalam mengendalikan operasional pada bidang
tertentu, dalam konteks ini penerimaan kas. Pengendalian yang harus dilakukan oleh
manajemen atas penerimaan kas melalui jurnal adalah bahwa semua kas yang diterima harus
disetor ke rekening bank hotel sesuai dengan ketentuan
atau standardoperatingprocedures (SOP) hotel. Pada jurnal penerimaan kas dibukukan
penerimaan kas secara kronologis. Artinya, sesuai dengan urutan penerimaan kas. Pada jurnal
ini dapat dikaji bahwa transaksi debet untuk kas atau rekening bank hotel, sedangkan
transaksi kredit untuk piutang tamu atau cityledger.
Sumber dan dokumen pendukung untuk membukukan penerimaan kas adalah laporan
kas dari Food andBeverageOutletchasier (kasir bar, restoran, roomservice, dan sebagainya)
dan dari kas kantor depan (front officechasier). Masing-masing laporan kas dari kasir harus
dilengkapi pula dengan dokumen pendukung yang andal. Untuk laporan kas kasir kantor
depan, dokumen pendukung yang andal adalah rekening tamu yang checkout dan atau
kuitansi untuk tamu yang membayar uang muka. Untuk laporan kas kasir restoran, dokumen
pendukung yang andal adalah rekening restoran.
Contoh desain pola dan isi dari jurnal penerimaan kas adalah sebagai berikut :

Bulan : Maret Tahun : 2007

Tanggal Penjualan Rekening Piutang/cityledger (kr) Paid - Selisih Kas Setoran


tunai (kr) tamu (kr) out kas bersih bank

1-3-07 1331000 2430800 - 50000 (1000) 3710800 3710800

Bagian yang ikut terlibat dalam sistem akuntansi penerimaan kas dari pelunasan
piutang adalah sebagai berikut:
1. Bagian piutang
a. Membuat daftar piutang yang ditagih sebanyak tiga lembar, lembar pertama
diserahkan ke bagian penagihan sebagai dasar untuk melakukan penagihan, lembar
kedua diserahkan ke bagian kasa sebagai dasar untuk membuat bukti setor, lembar
ketiga diarsipkan secara permanen urut nomor.
b. Menerima surat pemberitahuan dan daftar suratpemberitahuan lembar kedua dari
bagian penagihan untuk dicatat dalam kartu piutang dan diarsipkan secara permanen
urut nomor.
2. Bagian penagihan
a. Melakukan penagihan kepada debitur berdasarkan daftar piutang yang ditagih lembar
pertama yang diterima bagian piutang.
b. Menerima cek dan surat pemberitahuan dari debitur.
c. Membuat daftar surat pemberitahuan berdasarkan cek dan surat pemberitahuan
sebagai bukti telah dilakukan penagihan kepada debitur. Daftar surat pemberitahuan
dibuat sebanyak dua lembar, lembar pertama diserahkan ke bagian kasa bersama cek,
lembar kedua diserahkan ke bagian piutang bersama surat pemberitahuan.
d. Mengarsipkan daftar piutang yang tertagih lembar pertama secara permanen sesuai
dengan nomor urut.
3. Bagian kasa
Bagian Kasa berada dibawah Bagian keuangan.Dalam transaksi penjualan tunai,
Bagian Kasa berfungsi sebagai penerima pembayaran dari pembeli untuk harga barang sesuai
dengan jumlah yang tercantum dalam faktur penjualan tunai.
a. Menerima daftar piutang yang ditagih lembar kedua dari bagian piutang.
b. Menerima daftar surat pemberitahuan lembar pertama dan cek dari bagian penagihan.
c. Membandingkan antara daftar piutang yang ditagih lembar kedua dengan daftar surat
pemberitahuan lembar pertama.
d. Membuat bukti setor bank dan menyerahkannya ke bagian jurnal bersama dengan
surat pemberitahuan lembar pertama dan daftar piutang yang ditagih lembar kedua.
e. Menyetorkan cek ke bank.
4. Bagian jurnal
a. Menerima setor bukti bank, daftar suratpemberitahuan lembar pertama dan daftar
piutang yang ditagih lembar kedua dari bagian kasa untuk dicatat dalam jurnal
penerimaan kas.
b. Mengarsipkan dokumen-dokumen yang diterima dari bagian kas dan diarsipkan
secara permanen sesuai dengan nomor urut.
Suatu hotel dalam operasionalnya memerlukan dana yang tidak sedikit, dimana dana
tersebut akan digunakan untuk membiayai semua pengeluaran yang disediakan sebagai
fasilitas tamu setelah menginap, dan dana tersebut baru bisa diperoleh kembali oleh
perusahaan setelah tamu yang menginap atau menggunakan fasilitas hotel sudah melakukan
pembayaran. Hampir sebagian besar tamu yang menggunakan agen akan menunda
pembayaran sampai mereka selesai menggunakan fasilitas yang ada kecuali tamu yang
datang secara individu biasanya memberikan pembayaran dimuka sebagai uang muka.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Jurnal penjualan merupakan salah satu dokumen akuntansi yang membantu
menelusuri penjualan harian hotel. Jurnal penjualan di hotel ditangani khusus oleh fungsi
yang menangani penjualan, yang biasanya disebut Income Auditor. Sumber data atau
dokumen pendukung untuk melengkapi jurnal penjualan ini berasal dari kantor depan seperti
rekapitulasi penjualan kamar, tata graham seperti roomcountsheet dan turndownreport,
restoran dan bar seperti rekapitulasi penjualan, kasir kantor depan seperti laporan penerimaan
kas, dan penjualan lain seperti laporan penjualan.
Jurnal penerimaan kas merupakan salah satu jenis jurnal khusus. Jurnal ini digunakan
khusus untuk membukukan semua penerimaan kas hotel. Sumber-sumber penerimaan kas
hotel terdiri dari penjualan tunai untuk jasa-jasa yang ditawarkan (kamar, makanan,
minuman, cucian, dan komunikasi), pengutipan piutang atau pembayaran rekening cityledger,
dan penerimaan tunai dari pendapatan lain-lain. Hal penting yang harus dilakukan dalam
membukukan transaksi pada jurnal khusus adalah bahwa jumlah transaksi debet sama dengan
kredit.Sumber dan dokumen pendukung untuk membukukan penerimaan kas adalah laporan
kas dari Food andBeverageOutletchasier (kasir bar, restoran, roomservice, dan sebagainya)
dan dari kas kantor depan (front officechasier).
DAFTAR PUSTAKA :

Widanaputra, AA. GP, dkk. 2009. Akuntansi Perhotelan Pendekatan Sistem


Informasi.Yogyakarta: Graha Ilmu
Wiyasha, IBM .2010. Akuntansi Perhotelan- Penerapan Uniform System ofAccountsLodging
Industry. Yogyakarta: Andi.

Anda mungkin juga menyukai