Anda di halaman 1dari 2

IPEM4321-3

NASKAH TUGAS MATA KULIAH


UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2021/22.1 (2021.2)

Fakultas : FHISIP/Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


Kode/Nama MK : IPEM4321/Hukum Tata Pemerintahan
Tugas :1

No. Soal
1. KEBIJAKAN KETERTIBAN UMUM PEMERINTAH KOTA JAKARTA BARAT

Soal kasus:

Pemerintah Kota Jakarta Barat membongkar 80 rumah yang dibangun di bantaran sungai di 8
kecamatan yang ada di Jakarta Barat. Dalam kasus ini pemanfaatan ruang dinilai tidak sesuai dengan
persyaratan izin yang diberikan oleh pejabat yang berwenang (Dinas Tata Kota). Dalam hal ini Dinas
Pengawasan Penertiban Bangunan dan Satpol PP adalah menjalankan fungsi penegakkan hukum atas
angapan pelanggaran mengenai garis sempadan sungai.
Sanksi administrasi telah dijatuhkan pertama dalam bentuk surat peringatan secara berjenjang, namun
tidak ditanggapi oleh warga oleh karena merasa tidak bersalah telah mendiami lokasi bantaran sungai
sudah begitu sangat lama, lokasi adalah tempat strategis mata pencaharian (home-industries, Ruko,
rumah-kontrakkan dll.), tidak punya pilihan lain untuk meninggalkan lokasi, telah memiliki ikatan batin
dan solidaritas komunitas masyarakat bantaran sungai dari generasi ke generasi. Akhirnya atas hasil
evaluasi an rekomendasi Dinas P2B maka terpaksa dilakukan pembongkaran oleh Satpol PP terhadap
keberadaan bangunan dimaksud yang dinilai sebagai salah satu faktor penyebab banjir.

(2) (DOC) Contoh Kasus Hukum Administrasi Negara | LESPINA YAHARA MANURUNG -
Academia.edu
Friday/29/01/2021/06:10

Catatan/Disclaimer: Text di atas merupakan ekstraksi/saduran/kutipan/pemuatan-ulang berita, dan


hanya dipergunakan untuk keperluan Tugas Mata Kuliah (TMK) mahasiswa Ilmu
Hukum Universitas Terbuka. Naskah ini akan dimusnahkan setelah pemberian TMK
berakhir.

1 dari 2
IPEM4321

Pertanyaan:
Menyimak contoh kasus peristiwa hukum sebagaimana yang terjadi dideskripsikan di atas,

1) Jelaskan apakah kasus penertiban bangunan tidak ber-IMB (“liar”) antara warga bantaran sungai di
8 kecamatan Jakarata Barat oleh para Kepala Dinas dan Satol PP tersebut di atas telah memenuhi
ciri-ciri ruang lingkup hukum administrasi negara?;

2) Jelaskan rasionel/alasan bahwa dengan sikap para warga bantaran sungai tidak menjawab
(menggubris/diam) atas surat sanksi administrasi yang menjadi kewajibannya (tidak mematuhi
keputusan pemerintah daerah), maka dalam konteks “kebijakan kriminal” (criminal policy) sikap
tersebut disamakan dengan perbuatan/pelanggaran kriminal/kejahatan, mengapa dan pertimbangan
apa saja yang membuatnya demikian?

3) Jelaskan landasan hukum dan melalui bentuk konkrit hukum apa kebijakan kriminal semacam ini
(pembongkaran paksa oleh Satpol PP) dapat diundangkan?

2 dari 2

Anda mungkin juga menyukai