NPM : 202002042
Kelas Manajemen Wonogiri.
Modal kerja permanen adalah modal kerja yang harus tetap ada pada
perusahaan untuk dapat menjalakan fungsinya atau modal yang harus
ada terus-menerus diperlukan untuk kelancaran usaha.
b. Modal Kerja Variabel
Modal kerja variable adalah yang jumlahnya berubah-ubah sesuai
perubahan keadaan.
B. Kebijakan Modal Kerja
Kebijakan modal kerja merupakan strategi yang diterapkan oleh perusahaan
dalam rangka memenuhi kebutuhan modal kerja dengan berbagai alternatif
sumber dana. Sumber dana untuk memenuhi modal kerja dapat bersumber
dari sumber dana berjangka panjang atau sumber dana berjangka pendek.
Masing-masing alternatif mempunyai konsekuensi dan keuntungan. Modal
kerja pada dasarnya adalah dana yang masa perputarannya berjangka
pendek, tetapi karena modal kerja harus selalu ada dalam perusahaan (modal
kerja permanen), maka modal kerja tersebut harus ada dalam jangka
panjang, sehingga diperlukan kebijakan untuk mencari sumber
pembelanjaan agar diperoleh biaya dana yang paling rendah.
Kebijakan-kebijakan modal kerja yang dapat diambil perusahaan diantaran:
1) Kebijakan Konservatif
Merupakan pemenuhan modal kerja yang lebih banyak menggunakan
sumber dana jangka panjang dibandingkan sumber dana jangka pendek.
Dalam kebijakan konservatif modal kerja permanen dan sebagian modal
kerja variable dipenuhi oleh sumber dana jangka panjang, dan sebagian
modal kerja variable lainnya dipenuhi dengan sumber dana jangka
pendek. Kebijakan ini disebut konservatif karena sumber dana jangka
panjang mempunyai jatuh tempo yang lama sehingga perusahaan
memiliki keleluasaan dalam pelunasan kembali atau tingkat keamanan
(margin of safety) yang besar. Dengan kata lain kebijakan konservatif ini
seluruh modal kerjanya dipenuhi dengan utang jangka panjang
2) Kebijakan Moderat
Perusahaan membiayai aktiva dengan dengan dana yang jangka
waktunya kurang lebih sama dengan perputaran aktiva tersebut yaitu
Nama : Wahyu Wirantis Tri Pamungkas
NPM : 202002042
Kelas Manajemen Wonogiri.
aktiva yang besifat permanen dan modal kerja permanen akan didanai
dengan sumber dana jangka panjang dan aktiva yang bersifat variable
atau modal kerja variable akan didanai dengan sumber dana jangka
pendek (matching prinsiple). Dengan kata lain kebijakan moderat ini
modal kerjanya dipenuhi 50% dengan utang jangka pendek dan 50%
dipenuhi dengan utang jangka panjang
3) Kebijakan Agresif
Dalam kebijakan ini perusahaan, dimana kebutuhan dana jangka panjang
akan dipenuhi dengan sumber dana jangka pendek. Pada pendekatan ini
perusahaan berani menanggung risiko yang cukup besar, sedangkan
trade-off yang diharapkan adalah memperoleh profitabilitas yang lebih
besar.
1. Mengelola Aset Jangka Pendek
A. Aset Jangka Pendek
Aset jangka pendek atau aktiva lancar adalah uang kas dan aktiva lainnya
yang dapat diharapkan untuk dicairkan atau ditukarkan menjadi uang tunai,
dijual atau dikonsumer dalam periode berikutnya (paling lama satu tahun
atau dalam perputaran kegiatan perusahaan yang normal).
Yang termasuk asset jangka pendek adalah:
1) Kas (Cash).
Uang tunai dan alat pembayaran lainnya yang digunakan untuk
membiayai operasi perusahaan. Uang tunai dan alat pembayaran itu
terdiri dari uang logam, uang kertas, cek, dan lain-lain. Kas merupakan
bentuk aktiva yang paling likuid yang bisa dipergunakan segera untuk
memenuhi kewajiban financial perusahaan, karena sifat likuidnya
tersebut kas memberikan keuntungan yang paling rendah.
2) Investasi Jangka Pendek (Temporary Investment).
Obligasi pemerintah, obligasi perusahaan indusri, dan surat-surat utang
sejenis, dan saham perusahaan lain yang dibeli untuk dijual kembali
dikenal sebagai investasi jangka pendek. Surat-surat berharga yang dibeli
sebagai investasi jangka pendek dari dana-dana yang sementara belum
digunakan, dan bila surat-surat berharga tersebut dapat segera dijual,
Nama : Wahyu Wirantis Tri Pamungkas
NPM : 202002042
Kelas Manajemen Wonogiri.
yaitu biaya sewa yang dibayar di muka dan biaya iklan yang dibayar di
muka.