Anda di halaman 1dari 2

Perbedaan Merger,

Konsolidasi, dan Akuisisi


Merger, konsolidasi dan akuisisi adalah
salah satu strategi dalam dunia korporasi.
Tujuannya secara garis besar adalah untuk
mencapai pertumbuhan, memperkuat
struktur, sinergi antar entitas, difersivikasi
produk, serta meningkatkan market share.
Ketiga istilah ini terkadang tertukar
pengertian dan penggunaannya karena
sering digunakan dan hampir mirip. Untuk
memahaminya, berikut akan kita bahas
perbedaan merger, kosolidasi dan akuisisi
dari segi perbedaan pengertian dan ciricirinya :
1. PENGERTIAN MERGER,
KONSOLIDASI, dan AKUISISI
A. MERGER (Penggabungan)
Merger adalah penggabungan dua
perusahaan menjadi satu, dimana
perusahaan yang me-merger
mengambil/membeli semua assets dan
liabilities perusahaan yang di-merger,
dengan begitu perusahaan yang me-merger
memiliki paling tidak 50% saham.
Perusahaan yang di-merger berhenti
beroperasi dan pemegang sahamnya
menerima sejumlah uang tunai atau saham
di perusahaan yang baru (Brealey, Myers, &
Marcus, 1999, p.598). Secara sederhana
proses merger dapat digambarkan sebagai
berikut:
[Perusahaan X + Perusahaan Y =
Perusahaan X]
Contoh proses merger adalah bergabungnya
Lippo Bank dengan CIMB Niaga pada tahun
2008. Setelah proses merger, Lippo Bank
tidak beroperasi sebagai entitas tersendiri

dan melebur menjadi satu kesatuan dengan


Bank CIMB Niaga.
B. KONSOLIDASI (Peleburan)
Konsolidasi adalah penggabungan usaha
antara 2 perusahaaan atau lebih dimana
untuk meneruskan kegiatan usaha gabungan
dibentuk perusahaan baru dan semua
perusahaan yang bergabung menghentikan
kegiatannya (Aliminsyah). Skema
konsolidasi adalah sebagai berikut:
[Perusahaan X + Perusahaan Y = Perusahaan
Z]
Contoh proses konsolidasi adalah Bank
Mandiri sebagai konsolidasi karena awalnya
Bank mandiri berasal dari berbagai
perusahaan yang kemudian bersatu
membentuk nama perusahaan baru.
C. AKUISISI (Pengambilahlihan)
Akuisisi adalah pengambil-alihan (takeover)
sebuah perusahaan dengan membeli saham
atau aset perusahaan tersebut, perusahaan
yang dibeli tetap ada. (Brealey, Myers, &
Marcus, 1999,p.598). Secara sederhana
skema akuisisi digambarkan sebagai berikut:
[Perusahaan X + Perusahaan Y = Perusahaan
(X + Y)]
Contoh Akuisisi yaitu Aqua diakuisisi oleh
Danone, Pizza Hut oleh Coca-Cola, dan
lain-lain.
2. CIRI-CIRI MERGER,
KONSOLIDASI, dan AKUISISI
Perbedaan merger, konsolidasi dan akuisisi
dapat dibandingkan lebih jelas dari ciricirinya, yaitu

a. Status perusahaan
- Merger
Perusahaan yang menerima penggabungan
tetap eksis, sedangkan perusahaan yang
menggabungkan diri bubar tanpa likuidasi.

konsolidasi wajib disetujui RUPS di masingmasing perseroan. Konsep akta konsolidasi


yang telah disetujui RUPS dituangkan dalam
akta konsolidasi yang dibuat di hadapan
notaris

- Konsolidasi
Perusahaan yang meleburkan diri bubar
tanpa likuidasi. Perusahaan baru hasil
peleburan harus mendapatkan status badan
hukum yang baru dari menhukham.

- Akuisisi
Pihak pengakuisisi berbentuk perseroan
terbatas sebelum melakukan akuisisi harus
lebih dahulu mendapat persetujuan dari
RUPS perusahaan pengakuisisi. Akuisisi
terhadap saham perusahaan perbankan harus
mendapat persetujuan Bank Indonesia,
sedangkan akuisisi terhadap saham
perusahaan terbuka harus mendapat
persetujuan Bapepam-LK.

- Akuisisi
Akuisisi bisa dilakukan terhadap saham atau
asset milik perusahaan target. Akuisisi
saham hanya dapat dilakukan terhadap
perusahaan target berbentuk PT sebab
kepemilikannya diwujudkan dalam bentuk
saham. Sedangkan akuisisi asset dapat
dilakukan terhadap perusahaan perseorangan
(UD dan PD), persekutuan (CV dan firma),
badan hukum (PT dan Koperasi).
Perusahaan pengakuisisi dan perusahaan
yang diakuisisi sama-sama tetap hidup.
Namun, ada pula akuisisi yang diikuti
dengan merger sehingga perusahaan yang
diakuisisi digabungkan dan kemudian bubar
tanpa likuidasi.
b. Rancangan dan Konsep
- Merger
Rancangan merger dan konsep akta merger
harus disetujui RUPS. Konsep akta merger
yang telah disetujui RUPS dituangkan dalam
akta merger
- Konsolidasi
Rancangan konsolidasi dan konsep akta

c. Aktiva dan Pasiva


- Merger
Aktiva dan Pasiva perusahaan yang
menggabungkan diri akan beralih ke dalam
perusahaan hasil merger berdasarkan titel
umum.
- Konsolidasi
Aktiva dan pasiva perusahaan yang
meleburkan diri akan beralih ke dalam
perusahaan baru hasil konsolidasi
berdasarkan titel umum.
- Akuisisi
Akuisisi saham berbeda dengan pembelian
saham biasa karena dalam akuisisi saham
jumlah saham yang dibeli relative banyak
sehingga dapat mengubah posisi pemegang
saham moyoritas atau pemegang saham
pengendali.

Anda mungkin juga menyukai