Anda di halaman 1dari 15

MERGER

BESSE FATWA ILMI


KHASANATUNNISA
MADEWI NABILA DZATIDDINI
Merger bank merupakan istilah yang merujuk kepada kegiatan
Definisi penggabungan dua bank atau lebih. Penggabungan ini tetap
mempertahankan berdirinya salah satu bank dan membubarkan
Merger bank-bank lainnya dengan atau tanpa likuidasi. Kekayaan salah
satu bank-yang tidak dihilangkan-menjadi aset milik perusahaan
yang melakukan merger.

Merger merupakan salah satu bentuk ekspansi eksternal


perusahaan dengan cara menggabungkan dua perusahaan atau
lebih. Selanjutnya, hanya satu nama perusahaan yang tetap berdiri,
sementara perusahaan yang lain bubar atas dasar hukum. Proses
merger dapat disederhanakan sebagai perusahaan A merger
dengan Perusahaan B akan menjadi Perusahaan A berdasarkan
keputusan sah secara hukum.
Jenis Merger

Horizontal Vertikal konglomerat


• proses penggabungan dua perusahaan atau lebih di mana
Horizontal jenis usaha perusahaannya masih sama. Seperti yang
terjadi di industri perbankan

• proses merger yang prakteknya terjadi peleburan antara


beberapa perusahaan yang saling berhubungan.
Vertikal
Umumnya, peleburan terjadi pada alur produksi. Merger
seperti ini biasa terjadi di industri otomotif.

• penggabungan beberapa perusahaan untuk menghasilkan


produk yang tidak ada kaitannya satu sama lain. Tujuan
dari merger konglomerat adalah untuk meningkatkan
Konglomerat
pertumbuhan badan usaha. Praktik kerjanya umumnya
dilaksanakan dengan cara saling bertukar saham antar
perusahaan yang dileburkan.
Aspek Hukum
Merger

Perspektif Hukum Perspektif Hukum


Positif Ekonomi Syariah
PERSPEKTIF HUKUM POSITIF
Syarat pertama: menurut penjelasan pasal 126 ayat 1 Undang-
Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, adalah
bahwa penggabungan tidak dapat dilaksanakan apabila merugikan
kepentingan pihak-pihak tertentu.
Syarat kedua: berdasarkan penjelasan pasal 123 ayat 4 Undang-
Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, bagi
perseroan tertentu yang akan melakukan penggabungan harus
memperoleh persetujuan dari instansi terkait
IMPLIKASI BERAKHIRNYA BADAN
HUKUM PERSEROAN KARENA
PENGGABUNGAN TANPA ADANYA
LIKUIDASI
 Aktiva dan pasiva perseroan yang menggabungkan atau
meleburkan diri beralih karena hukum kepada perseroan yang
menerima penggabungan atau perseroan hasil peleburan.
 Pemegang saham perseroan yang menggabungkan atau meleburkan
diri karena hukum menjadi pemegang saham perseroan yang
menerima penggabungan atau perseroan hasil peleburan
 Perseroan yang menggabungkan atau meleburkan diri berakhir
karena hukum terhitung sejak tanggal penggabungan atau peleburan
mulai berlaku.
BUBARNYA PERSEROAN YANG
MENGGABUNGKAN DIRI
 Terhitung sejak tanggal persetujuan menteri atas perubahan anggaran dasar
bila penggabungan menyertakan perubahan anggaran dasar perseroan.
  Terhitung sejak tanggal pendaftaran akta penggabungan dan akta perubahan
anggaran dasar perseroan dalam Daftar Perusahaan. Apabila penggabungan
perusahaan disertai perubahan anggaran dasar, namun perubahan tersebut tak
perlu mendapat persetujuan Menteri Hukum dan HAM.
 Terhitung sejak tanggal penandatanganan akta penggabungan. Apabila
penggabungan perseroan tanpa disertai perubahan anggaran dasar
PERSPEKTIF HUKUM
EKONOMI SYARI'AH
 Karakteristikakad syariah yang diaplikasikan dalam bisnis
perbankan mempunyai karakter yang unik dan berbeda dengan
bank konvensional
 Secara konseptual merger bank syariah lebih kompleks
dibandingkan dengan merger bank konvensional
 Karakter produk bank syariah sesuai dengan karakter akadnya yang
komoleks sehingga dikhawatirkan terjadi hal hal yang merusak
akad pada perjalannya
Pengertian

Status Perusahaan
Perbedaan Merger,
Akuisisi, dan
Konsolidasi
berdasarkan
Rancangan dan
Konsep

Aktiva dan Pasiva


Pengertian

Merger Akuisisi Konsolidasi

• Penggabungan 2 • Proses takeover suatu • Penyatuan dua


perusahaan dimana perusahaan dengan cara perusahaan atau lebih
salah satu perusahaan membeli asset atau yang ditujukan untuk
yang terlibat akan saham dari perusahaan meneruskan operasi
membeli/mengambil terkait. usaha gabungan akan
seluruh asset dan membentuk perusahaan
liabilitas perusahaan yang baru.
lainnya.
Status Perusahaan
Merger Akuisisi Konsolidasi

• Perusahaan yang • Perusahaan yang • Setiap perusahaan yang


menerima permintaan meleburkan diri akan bersepakat melakukan
penggabungan akan tetap membubarkan akuisisi tetap bisa
eksis dan beroperasi perusahaannya tanpa mempertahankan
seperti biasa, sementara likuidasi. Namun, eksistensinya di dunia
perusahaan yang perusahaan baru hasil usaha
menggabungkan diri peleburan perlu
akan bubar tanpa memperoleh status badan
likuidasi hukum baru dari
Kemenkumham, serta
menerapkan kebijakan-
kebijakan baru berikut
legalitas usaha lainnya.
Rancangan dan Konsep
Merger Akuisisi Konsolidasi

• Rancangan merger berikut • Sisi pengakuisi yang • Rancangan konsolidasi


konsep akta merger wajib berbentuk perseroan terbatas beserta konsep aktanya perlu
disetujui melalui Rapat perlu memperoleh disetujui Rapat Umum
Umum Pemegang Saham. persetujuan dalam Rapat Pemegang Saham dari
Nantinya, konsep akta Umum Pemegang Saham masing-masing perseroan
merger yang sudah disetujui terlebih dulu. yang bergabung.
pada Rapat Umum • Untuk akuisisi atas saham Selanjutnya, konsep akta
Pemegang Saham akan perusahaan terbuka wajib konsolidasi akan disahkan
dituangkan ke dalam akta disetujui BPPM dan LK. dalam akta konsolidasi yang
merger. • Untuk akuisisi atas disusun di hadapan notaris
perbankan harus mendapat
persetujuan Bank Indonesia.
Aktiva dan Pasiva
Merger Akuisisi Konsolidasi

• Aktiva dan pasiva • Akuisisi atas • Aktiva dan pasiva


entitas bisnis yang saham akan perusahaan yang
menggabungkan mengubah posisi bermaksud
diri akan beralih pemegang saham meleburkan diri
pada perusahaan pengendali atas akan beralih pada
merger sesuai titel saham mayoritas. perusahaan baru
umum. hasil konsolidasi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai