Anda di halaman 1dari 46

Kelompok 5

Merger,
akuisisi dan
konsolidasi
Disusun oleh :

1. Hasna Farida B. 1810631010143


2. Devanie Aulia 1810631010125
3. Wilma Virgiawati 1810631010185
4. Shinta Namira 1810631010024
5. grace AyuBeta E..L. 1810631010240
6. Rengga H. 1810631010096
7. Dwi Aprialdi 1810631010181
8. Tri Ayu M. 1810631010012
Definisi Merger

merger adalah :
penggabungan dari dua perusahaan atau lebih dengan
cara tetap mempertahankan berdirinya salah satu dari
perusahaan dan membubarkan perusahaan lainnya
tanpa melikuidasi terlebih dulu.
Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun 1999 tentang
Merger, Konsolidasi dan akuisisi Bank.

“Merger adalah penggabungan dua atau lebih,


dengan mempertahankan berdirinya salah satu bank
dan membubarkan bank- bank lainnya tanpa
melikuidasi terlebih dahulu.”
Lanjutan..
ketentuan Pasal 1 angka (1) Peraturan Pemerintah Nomo 57
Tahun 2010 Tentang Penggabungan Atau Peleburan badan
Usaha dan Pengambilalihan Saham Perusahaan Yang Dapat
Mengakibatkan Terjadinya Praktik Monopoli dan Persaingan
Usaha Yang Tidak Sehat,

“Merger adalah Penggabungan adalah perbuatan hukum yang


dilakukan oleh satu Badan Usaha atau lebih untuk menggabungkan
diri dengan Badan Usaha lain yang telah ada yang mengakibatkan
aktiva dan pasiva dari badan Usaha yang menggabungkan diri
beralih karena hukum kepada Badan Usaha yang menerima
penggabungan dan selanjutnya status Badan Usaha yang
menggabungkan diri berakhir karena hukum.”
Definisi Akuisisi

Pasal 1 Ayat (11) UU PT memberikan pengertian akuisisi


atau pengambilalihan sebagai perbuatan hukum yang
dilakukan oleh badan hukum atau orang perseorangan untuk
mengambil alih saham Perseroan yang mengakibatkan
beralihnya pengendalian atas Perseroan tersebut.

Dalam akuisisi, tidak ada pembubaran status badan hukum


atas perusahaan yang diakuisisi oleh perusahaan yang
mengakuisisi. Yang terjadi hanya perubahan pengendalian, di
mana perusahaan yang mengakuisisi sekarang memiliki
kendali atas perusahaan yang diakuisisi.
Definisi Konsolidasi

Konsolidasi merupakan peleburan dua atau beberapa


perusahaan menjadi satu. Berbeda dengan proses merger yang
Tetap mempertahankan satu perusahaan sebagai entitas
independen, proses konsolidasi tidak menyisakan perusahaan
mana pun yang meleburkan diri. Sebaliknya, proses ini
menghasilkan satu perusahaan baru. aktiva dan pasiva dari
perusahaan yang melakukan konsolidasi tersebut akan beralih ke
perusahaan baru hasil dari gabungan yang muncul.

Definisi konsolidasi diatur dalam


Pasal 1 Ayat (10) UU PT
Dasar Hukum melakukan merger, akuisisi dan
konsolidasi

Undang- undang Nomor 1 tahun 1995 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang
tentang Perseroan Terbatas Perbankan sebagaimana telah di ubah dengan
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998.
Pasal 102 sampai dengan Pasal 109 plus Pasal
76 mengenai kuorum dan voting dalam Rapat merger, akuisisi dan konsolidasi, diatur dalam
Umum Pemegang Saham untuk merger, Pasal 28.
akuisisi dan konsolidasi

Peraturan perundang-undangan di bidang KUH Perdata tentang Perjanjian.


perbankan selain UU Perbankan. Ada dua macam ketentuan
dalam KUHPerdata khususnya buku ke-III
Dalam peraturan pemerintah Nomor 27 tahun yang berlaku terhadap suatu merger, yaitu :
1999 hanya memperkenankan bank merger
tanpa likuidasi dimana aktiva dan passiva bank 1. Ketentuan tentang perikatan pada umumnya
yang melakukan merger atau konsolidasi 2. Ketentuan tentang perjanjian jual beli
beralih karena hukum kepada bank hasil
merger atau konsolidasi
lanjutan

Beberapa peraturan khusus sehubungan Peraturan khusus yang berkaitan


dengan status khusus dari perusahaan dengan kegiatan merger
atau bank yang akan merger.

1.   Peraturan di bidang pasar modal. Dalam melakukan merger ada beberapa
Ketentuan di bidang pasar modal yang sektor hukum lain yang terlibat, yaitu :
harus diikuti adalah berkenaan dengan hal- sektor hukum tentang ketenagakerjaan,
hal, seperti prosedur, keterbukaan sektor hukum pertanahan, KUH Perdata
informasi, aspek saham dan pasar
sekunder, dan aspek perlindungan
tentang Subrograsi, Novasi, Cessie serta
pemegang saham publik. ketentuan hukum yang berhubungan
dengan likuidasi perusahaan.
2.   Peraturan di bidang penanaman modal
asing.

3.    Peraturan hukum yang berkenaan dengan


BUMN.
Jenis Jenis Merger Merger
Horizontal

Merger
Dilihat dari Vertikal
bentuk bidang
usaha Merger Kon-
generik

Merger
Konglomerat
JENIS MERGER

Penggabungan dua gabungan beberapa kombinasi dari merger Penggabungan

Merger Kon-generik

Merger Konglomerat
Merger vertical
Merger horizontal
perusahaan atau perusahaan dengan vertical dan horizontal perusahaan antara
lebih yang bergerak pembagian tugas yang Kesamaan terletak beberapa usaha, yang
dalam bidang bisnis berbeda. pada sifat produksi  tidak ada kaitan
yang sejenis. Salah satu langsung. 
Perbedaan
perusahaan berlaku
Keduanya memiliki sebagai pemasok penggunaan merek
kesamaan pangsa atau nama yang Merger akan membuat
terhadap perusahaan satu perusahaan
pasar, produk/jasa lainnya,Sementara digunakan untuk
produk akhir. besar dengan
dan bahkan perusahaan lainnya beragam bidang
pengelolaan bertanggung jawab relasi di antara usaha.
manajemen. untuk proses produksi keduanya bukan
atau tugas lainnya hubungan pemasok-
produsen.
Jenis- jenis akuisisi
HORIZONTAL

VERTIKAL

KONGLOMERAT

EKSTERNAL
EKSTERNAL

Akuisisi ii INTERNAL

SAHAM

ASET

KOMBINASI 

AKUISISI
BERTAHAP
JENIS AKUISISI

Akuisisi Horizontal AKUISISI AKUISISI AKUISISI AKUISISI


VERTIKAL KONGLOMERAT  EKSTERNAL INTERNAL
• Akuisisiperusahaan
• akuisisi oleh suatu • akuisisi terhadap • akuisisi yang terjadi • kebalikan akuisisi
dimana perusahaan
perusahaan perusahaan yang antara dua atau eksternal, dalam
yang diakuisisi ada-
terhadap tidak terkait baik lebih perusahaan, akuisisi internal
lah para pesainnya,
perusahaan lain secara horizontal masing-masing perusahaan-
baik pesaing yang
yang masih dalam maupun vertikal dalam grup yang perusahaan yang
mempunyai produk
satu mata rantai berbeda, atau tidak melakukan akuisisi
yang sama, atau
produksi, yakni dalam grup yang masih dalam satu
yang memiliki
suatu perusahaan sama. grup usaha.
teritorial pemasaran
dalam arus
yang sama, dengan
pergerakan
tujuan untuk
produksi dari hulu
memperbesar
ke hilir
pangsa pasar atau
membunuh pesaing
Lanjutan…
• akuisisi perusahaan dimana yang diakuisisi atau dibeli adalah sahamnya
AKUSISI SAHAM perusahaan target, baik dengan uang tunai, maupun dibayar dengan
sahamnya pengakuisisi atau perusahaan lainnya
• pegakuisisian terhadap aset perusahaan target dengan atau tanpa
AKUSISI ASET ikutmengasumsi/mengambil alih seluruh kewajiban perusahaan target
terhadap pihak ketiga.
• kombinasi antara akuisisi saham dengan akuisisi aset.
AKUISISI KOMBINASI
• akuisisi yang tidak dilaksanakan sekaligus, misalnya dengan pembelian convertible
bonds oleh perusahaan pengakuisisi, maka tahap pertama perusahaan pengakuisisi
AKUISISI BERTAHAP mendrop dana ke perusahaan target lewat pembelian bonds yang kemudian ditukar
dengan equity, jika kinerja perusahaan target semakin baik, hak opsi ada pada pemilik
convertible bonds, yang adalah Perusahaan pergakuisisi.
• akuisisi perusahaan yang dilakukan dengan latar belakang untuk meningkatkan produktivitas
AKUISISI STRATEGIS perusahaan, sebab dengan akuisisi diharapkan dapat meningkatkan sinergi usaha, mengurangi
resiko (karena diversivikasi), memperluas pangsa pasar, meningkatkan efisiensi, dsb

• akuisisi yang dilakukan untuk meningkatkan keuntungan finansial semata-mata dalam waktu
AKUISISI FINANSIAL sesingkat-singkatnya.bersifat spekulatif, dengan keuntungan yang diharapkan lewat pembelian
saham/aset yang murah tetapi dengan income perusahaan target yang tinggi.
Alasan perusahaan melakukan merger
• Sinergi
• Pertumbuhan atau diversifikasi
• Meningkatkan dana
• Menambah ketrampilan
Alasan manajemen atau teknologi
merger • Pertimbangan pajak
• Meningkatkan likuiditas pemilik
• Melindungi diri dari
pengambilalihan
Alasan perusahaan melakukan
merger
Sinergi Meningkatkan dana Pertimbangan pajak
Merger menjadi alasan untuk Banyak perusahaan tidak dapat memperoleh dana
melakukan efisiensi SDM, untuk melakukan ekspansi internal, tetapi dapat Perusahaan dapat membawa kerugian pajak
manajemen dan proses memperoleh dana untuk melakukan ekspansi sampai lebih 20 tahun ke depan atau sampai
produksi. eksternal. Perusahaan tersebut menggabungkan kerugian pajak dapat tertutupi. Perusahaan
diri dengan perusahaan yang memiliki likuiditas yang memiliki kerugian pajak dapat
Pertumbuhan tinggi sehingga menyebabkan peningkatan daya
pinjam perusahaan dan penurunan kewajiban
melakukan merger dengan perusahaan yang
menghasilkan laba untuk memanfaatkan
Perusahaan tidak memiliki
resiko adanya produk baru.
keuangan. Hal ini memungkinkan meningkatnya
Menambah
dana dengan biaya rendah Meningkatkan
kerugian pajak.

Selain itu, jika melakukan


ekspansi dengan merger dan ketrampilan likuiditas
akuisisi, maka perusahaan
dapat mengurangiperusahaan
pesaing atau mengurangi manajemen Jika perusahaan lebih besar, maka pasar
saham akan lebih luas dan saham lebih
persaingan. mudah diperoleh sehingga lebih ikuid
Perusahaan yang tidak dapat
dibandingkan dengan perusahaan yang
Mengefisiensikanmanajemennya dan tidak
lebih kecil.
dapat membayar untuk mengembangkan
teknologinya, dapat menggabungkan diri
dengan perusahaan yang memiliki
manajemen atau teknologi
yang ahli.
Alasan perusahaan melakukan akuisisi
• Untuk memperoleh kedudukan monopolistik (economis of
scale). Akuisisi dengan motif tersebut biasanya terjadi antara dua
perusahaan sejenis namun keduanya saling bersaing.

• Untuk menjaga keberlanjutan usaha perusahaan. Akuisisi bisa terjadi


antara dua perusahaan yang mempunyai proses produksi atau
perdagangan yang terkait. Atau perusahaan yang diambil alih
mempunyai keterkaitan dengan perusahaan yang diambil alih
merupakan perusahaan pemasok bahan baku bagi perusahaanyang
Alasan akuisisi mengambil alih selaku distributor.

• Untuk memanfaatkan saluran distribusi atau pemasaran yang sama dari


berbagai produk. Dalam hal akuisisi di sini, perusahaan pengambil alih
ingin memanfaatkan saluran distribusi yang sama dari berbagai produk
yang menggunakan teknologi berlainan. Misalnya perusahaan
pengambil alih bergerak di bidang usaha produksi kosmetik. Lalu
mengambil alih perusahaan sabun karena produk kosmetik dan sabun
dijual oleh toko yang sama.
Alasan perusahaan melakukan konsolidasi
• Masalah Kesehatan
Jika bank telah dinyatakan tidak sehat oleh Bank Sentral, maka bank
itu akan melakukan penggabungan dengan bank lain, pilihan yang
sangat baik yaitu bergabung dengan bank yang sehat.
• Masalah Permodalan
Jika modal yang ada suatu bank terlalu kecil menjadikan sulit untuk
melakukan ekspansi usaha, maka bank itu dapat bergabung dengan
Alasan satu atau beberapa bank lain supaya modal yang dimilikinya menjadi
besar sehingga akan mudah dalam pengembangan usahanya.
melakukan • Masalah Manajemen
Manajemen yang kurang profesional akan menjadikan bank mengalami
konsolidasi kerugian yang secara terus-menerus dan sulit untuk berkembang.
• Ingin Menguasai Pasar
Seringkali lasan seperti ini tidak diumumkan secara nyata kepada
pihak eksternal dan hanya diketahui oleh pihak yang menjalankan
konsolidasi. Dengan berkonsolidasi dari beberapa bank, maka sudah
pasti banyak cabang dan juga nasabah akan semakin bertambah.
Selain itu, konsolidasi juga dapat menghilangkan atau melawan bank
pesain yang ada.
Proses Merger, Akuisisi Dan Konsolidasi
penggabungan (merger) suatu
perseroanterbatas menurut UUPT 2007
diatur dalam BAB VIII mulai Pasal 122
sampai dengan Pasal 134 UUPT 2007.
Berdasarkan ketentuan Pasal 122 UUPT
2007 penggabungan dan peleburan
mengakibatkanperseroan yang
menggabungkan atau meleburkan diri
berakhir karena hukum

Merger berdasarkarkan UU PT

Namun apabila yangmelakukan penggabungan


perusahaan adalah bank, maka perlu pula mengacu
padaketentuan peraturan perundang-undangan yang
mengatur mengenai merger, akuisisi,dan konsolidasi di
lingkungan perbankan.
Melakukan
kontak atau
komunikasi
Mengidentifikasi
tahapan Menetapkan
tujuan.
perusahaan
yang hendak di
Menyeleksi calon
target.
terhadap
perusahaan
yang hendak di
merger merger.
merger guna
mendapatkan
informasi
Mencari informasi
tambahan yang
dibutuhkan,
terutama mengenai
kondisi keuangan Melakukan uji Mempersiapkan
lanjutan perusahaan yang
hendak di merger,
yang mencakup
Menetapkan harga
penawaran serta
cara pembiayaan .
kelayakan terhadap
perusahaan yang
hendak di merger.
dan
menandatangani
kontrak merger.
Pelaksanaan
merger.

lima tahun terakhir


dan komitmen yang
dilakukan
perusahaan target.
Syarat merger berdasarkan UU PT

• diatur dalam Pasal 126 Undang-Undang No.40 Tahun


2007 tentang Perseroan Terbatas jo. Pasal 4 ayat (1) PP
No. 27 Tahun 1998 tentang Penggabungan, Peleburan dan
Pengambil alihan Perseroan Terbatas
• perbuatan hukum Penggabungan, Peleburan,
Pengambilalihan, atau Pemisahanwajib memperhatikan
kepentingan:

a. Perseroan, pemegang saham minoritas, karyawan


Perseroan;
a. kreditor dan mitra usaha lainnya dari Perseroan; dan
a. masyarakat dan persaingan sehat dalam melakukan
usaha.
Proses merger perusahaan berdasarkan UU PT
Memenuhi Syarat-
Syarat
Penggabungan

Menyusun rencana
penggabungan

Penggabungan di
setujui RUPS

Pembuatan akta
gabungan

Pengumuman hasil
penggabungan
Proses akuisisi
Pengambil alihan
melalui direksi
Pengambilalihan yang perseroan
Mengakibatkan
Perubahan
Pengendalian Proses
Pengambilalihan
Secara Langsung dari
Proses akuisisi Pemegang Saham

Pengendalian yang
jumlah saham yang
Tidak Mengakibatkan
diambilalih yaitu tidak
Perubahan
melebihi 50% saham
Pengendalian
Perseroan.
Perseroan Terbatas
Syarat syarat akuisisi

Mengacu kepada 
• Akuisisi wajib memperhatikan ketentuan Anggaran Dasar
UU Nomor 40 Perseroan tentang pemindahan hak atas saham dan
Tahun 2007 Pasal perjanjian yang telah dibuat dengan perusahaan lain.
• Tidak boleh merugikan perusahaan.
126, akuisisi • Tidak boleh merugikan pemegang saham minoritas.
harus memenuhi • Tidak boleh merugikan karyawan.
• Tidak boleh merugikan masyarakat dan atau memunculkan
syarat sebagai persaingan bisnis tidak sehat.
berikut.
Tujuan akuisisi
Sewajarnya, tujuan mendasar dari tindakan akuisisi harus menguntungkan kedua
perusahaan bersangkutan, antara lain:

• Menambah sinergi perusahaan yang diharapkan berdampak pada keuntungan


bagi pelaku akuisisi dan pihak yang diakuisisi.
• Memperluas pangsa pasar.
• Melindungi pasar di tengah persaingan bisnis yang ketat.
• Mengakuisisi produk tertentu yang akan menambah popularitas dan keuntungan
perusahaan.
• Memperkuat bisnis utama.
Pengambilalihan yang
Mengakibatkan
Perubahan Pengendalian

NEXT
Proses Akuisisi melalui direksi perseroan

Pengajuan
Keberatan
Pembuatan
Pemberitahuan Penyusunan Kreditor engumuman
Pengumuman Akta
Keputusan kepada Direksi Rancangan (paling lambat Pemberitahuan Hasil
Ringkasan Pengambilaliha
RUPS Perseroan Pengambilaliha 14 (empat belas) kepada Menteri Pengambilaliha
Rancangan n dihadapan
(Pasal 125 ayat (Menurut Pasal n hari setelah (Pasal 21 ayat n
(Pasal 127 ayat Notaris
(4) UUPT) 125 ayat (5) (Pasal 125 ayat pengumuman (3) UUPT) (Pasal 133 ayat
(2) UUPT) (Pasal 128 ayat
UUPT) (6) UUPT) mengenai (2) UUPT)
(1) UU PT)
Pengambilalihan
)
Proses akuisisi secara langsung dari pemegang
saham

Pembuatan Akta
Perundingan Pengajuan Pengumuman
Pengumuman Pengambilaliha Pemberitahuan
dan Keberatan Hasil
Rencana n dihadapan kepada Menteri
Kesepakatan Kreditor Pengambilaliha
Kesepakatan Notaris Menurut Pasal
(Pasal 125 ayat Pasal 127 ayat n
(Pasal 127 ayat (Pasal 128 ayat 131 ayat (2)
(6) dan (7) (2), (3), (5), (6) Pasal 133 ayat
(8) UUPT) (2), Pasal 131 UUPT,
UUPT) dan (7) UUPT (2) UUPT
ayat (2) UUPT
Proses akuisisi yang
pengendaliannya Tidak
Mengakibatkan
Perubahan Pengendalian
Perseroan Terbatas
pengendaliannya Tidak
Mengakibatkan Perubahan
Pengendalian Perseroan
Pengambilalihan yang dimaksud disini tidak dapat Terbatas
menyebabkan perubahan pengendalian sesuai definisi
Pengambilaihan pada Pasal 1 angka 11 UUPT karena
pengambilaihan saham ini hanya merupakan pemindahan
hak atas saham sesuai yang diatur dalam Pasal 56 UUPT.

1. Prosedur keputusan RUPS (Pasal 125 ayat (4) UUPT), tanpa mengenyampingkan ketentuan Anggaran Dasar
Perseroan yang bersangkutan.
2. Prosedur penyusunan rancangan pengambilalihan (Pasal 125 ayat (6) UUPT).
3. Prosedur pengumuman ringkasan rancangan pengambilalihan dalam 1 (satu) surat kabar (Pasal 127 ayat (2)
UUPT).
4. Prosedur pembuatan akta pengambilaihan dihadapan notaris (Pasal 128 UUPT)
5. Prosedur pengumuman pengambilalihan dalam 1 (satu) surat kabar atau lebih (Pasal 133 UUPT)
Proses
Konsolidasi
Syarat-Syarat
Konsolidasi
• Konsolidasi yang dilakukan atas inisiatif perusahaan yang bersangkutan dan konsolidasi yang
dilakukan atas inisiatif badan khusus penyehatan perusahaan maka sebelum dilakukan konsolidasi
wajib terlebih dahulu.
• Pelaksanaan konsolidasi harus memerhatikan kepentingan perusahaan, kreditur, pemegang saham
minoritas, dan karyawan perusahaan juga kepentingan rakyat banyak dan persaingan yang sehat
dalam melakukan usaha perusahaan (Pasal 5).
• Konsolidasi hanya dapat dilakukan dengan persetujuan rapat anggota yang dihadiri oleh pemegang
saham atau anggota koperasi yang mewakili sekurang-kurangnya ¾ dari jumlah seluruh saham
dengan suara yang sah dan disetujui oleh sekurang-kurangnya ¾ bagian dari jumlah suara
pemegnag saham yang hadir (Pasal 7 ayat (2)).
konsolidasi

Permohonan
izin konsolidasi
Menyusun Pembuatan
Pengumuman kepada Bank Persetujuan
Menyusun rancangan Rapat anggota akta Pengumuman
ringkasan Indonesia atau penolakan
usulan rencana konsolidasi dan masing-masing konsolidasi di hasil
rancangan dengan permohonan
konsolidasi. konsep akta bank. hadapan konsolidasi.
konsolidasi. tembusan izin konsolidasi.
konsolidasi. notaris.
kepada Menteri
Kehakiman.
Dampak
merger, akuisisi,
konsolidasi
Dampak merger

Dampak Positif

Dampak merger

Dampak Negatif
Dampak merger
Dampak Positif Dampak Negatif

• Dimungkinkannya pertukaran cadangan cash • harga penjualan sahamnya cenderung akan dinilai
flow secara internal antar perusahaan yang dibawah harga pasar yang wajar
melakukan merger, sehingga bank hasil merger • peningkata ketidakpastian pada pihak direksi,
dapat memanage risiko likuiditas dengan lebih manajer dan karyawan
fleksibel. • pengurangan jumlah pegawai dan staf kurang
• Diperolehnya peningkatan modal perusahaan profesional di perusahaan
(biasanya CAR akan meningkat tetapi tidak • Terjadinya benturan kepentingan kondisi saling
terlalu cukup tinggi) dan adanya keunggulan curiga dan bahkan konflik diantara para anggota
dalam memanage biaya akibat bertambahnya komisaris dan direksi. Hal ini terjadi jika bank hasil
skala usaha. merger tersebut dikuasai oleh lebih satu pemegang
• Dicapainya keunggulan market power dalam saham pengendali.
persaingan, yang kemudian dapat memperbesar
margin bunga pinjaman.
Dampak akuisisi

Dampak Positif Dampak Negatif

• Akusisi saham tidak memerlukan RUPS dan suara pemegang sahan • Jika cukup banyak pemegang saham minoritas tidak
sehingga jika pemegang saham tidak suka, tawaran bidding firm menyetujui pemngambilalihan tersebut, maka akuisisi agar
mereka dapat menahan sahamnya dan tidak dijual akan batal. Pada umumnya anggaran dasar perusahaan
• Dalam akuisisi saham, perusahaan yang membeli dapat berurusan
menentukan paling sedikit 2/3 (67%) suara setuju pada akuisisi
langsung dengan pemegang saham perusahaan yang dibeli dengan
menggunakan tender offer sehingga tidak diperlukan perstujuan agar akuisisi terjadi.
manager perusahaan • Apabila perusahaan mengambil alih seluruh saham yang dibeli
• Karena tidak memerlukan persetuuan manajemen dan komisaris maka terjadi merger
perusahaan akusisi saham dapat digunakan untuk pemngambil • Pada dasarnya pembelian setiap aset dalam akuisisi aset harus
alihan perusahaan yang tidak bersahabat (Hostile takeover) secara hukum dibalik nama sehingga menimbulkan biaya legal
• Akuisisi aset memerlukan suara pemegang saham tetapi tidak yang tinggi.
memerlukan mayoritas suara pemegang saham, sehingga tidak ada
halangan bagi pemegang saham minoritas
Dampak konsolidasi

konsolidasi dapat menjadi


integrasi apabila
DAMPAK POSITIF :
penguatan tersebut
INTEGRASI
mengedepankan nilai-
nilai nasionalisme
Dampak konsolidasi
Konsolidasi dapat terjadi
konflik apabila penguatan
DAMPAK NEGATIF :
identitas hanya dalam
KONFLIK
batas- batas tertentu atau
hanya suku tertentu
Contoh merger, akuisisi dan konsolidasi
Contoh merger
Merger Horizontal  : Ini adalah usaha merger atau penggabungan 2 atau lebih perusahaan
yang memiliki dan bergerak di bidang usaha yang sama. Seperti 2 perusahaan roti yang
berbeda brand bergabung bersama.

Merger Vertikal : Ini merupakan proses merger atau penggabungan perusahaan yang bergerak
di bidang usaha yang masih saling berhubungan dan ketergantungan. Misalnya saja
Perusahaan tepung yang menjadi satu dengan perusahaan roti atau perusahaan mobil yang
merger dengan perusahaan ban.

Konglomerat : Ini adalah jenis kerja sama antara 2 atau lebih perusahaan yang bergerak dan
memiliki produk di bidang yang tidak sama dan hampir tidak ada kaitannya. Contohnya saja
merger perusahaan kain dengan perusahaan mobil atau perusahaan elektronik dengan
perusahaan ban. Biasnya terbentuknya perusahaan merger jenis konglomerat ini didasari oleh
keinginan mempercepat mendapatkan hasil yang baik, optimal, saling menukar saham dan
memiliki kerja sama yang intens. Ini juga merupakan salah satu dampak dari kekurangan dan
kelebihan pasar persaingan tidak sempurna.
Contoh kasus Merger yang pernah terjadi di
Indonesia
Merger pada bank CIMB Niaga
• perusahaan yang bergabung : Bank Lippo + Bank Niaga
• Nama setelah merger : CIMB Niaga
• Tahun bergabung : 2008
• Perusahaan yang relative kecil : Bank Lippo
• Tujuan Merger : Memperkuat posisi dalam
persaingan global
• Dampak saham Bank Lippo : saham yang beredar diganti
dengan saham bank niaga, setelah di beli
oleh bank niaga.
• Hasil yang diharapkan : Leverage (Pengungkit)
kekuatan kedua Bank untuk menjadi satu dengan
kekuatan yang baru serta more creating
value bagi CIMB Niaga.
Contoh akuisisi
pada tahun1998, karena ketatnya persaingan dan munculnya
pesaing-pesaing baru, Lisa Tirtosebagai pemilik Aqua Golden
Mississipi sepeninggal suaminya Tirto Utomo, menjual sahamnya
kepada Grup Danone pada 4 September 1998. Akusisi tersebut
dianggap tepat setelah beberapa cara pengembangan tidak cukup
kuat menyelamatkan Aqua dari ancaman pesaing baru. Langkah ini
berdampak pada peningkatan kualitas produk dan menempatkan
AQUA sebagai produsen air mineral dalam kemasan (AMDK) yang
terbesar di Indonesia. Pada tahun 2000, bertepatan dengan
pergantian milenium, Aqua meluncurkan produk berlabel Danone-
Aqua.
Keuntungan Dari Akuisisi Bagi PT Aqua Golden
Mississippi Dan Danone
Adapun keuntungan dari diakuisisinya PT Aqua Golden Mississippi Oleh Danone adalah
sebagai berikut:

1. Menyelamatkan Aqua dari pesaing baru yang bermunculan, karena beberapa cara
pengembangan tidak cukup kuat jika Aqua tidak melakukan akuisisi.
2. Peningkatan kulitas produk dan menempatkan Aqua sebagai produsen air mineral dalam
kemasan (AMDK) yang tebesar di Indonesia.
3. Lebih berinovasi dalam mengeluarkan produknya seperti Aqua menghadirkan kemasan
botol kaca baru 380 ml pada 1 November 2001, setelah akuisisi tterjadi. Aqua memproduksi
Mizone, minuman bernutrisi yangmerupakan produk dari Danone. Mizon hadir dengan
bermacam varian rasa.
4. Pembangunan pabrik Aqua yang tidak  hanya di Jakarta, tetapi juga di kota lain seperti
Klaten.
5. Berhasil meraih prestasi sebagai merek tunggal dengan volume penjualan tertinggi di dunia.
6. Manajemen perusahaan berubah, keputusan tertinggi di tangan danone walaupun pemilik
Aqua yang menjadi presiden direktur, misalnya aqua tidak bisa menolak ketika pihak
danone meminta agar setiap label botol Aqua dicantumkan merek Danone.
7. Dengan akuisisi, Aqua dapat melakukan ekspansi yang dibiayai oleh Danone.
Contoh kasus konsolidasi yang pernah terjadi di
Indonesia
• perusahaan yang melebur : BBD (Bank Bumi
Daya), Bank Bapindo,
Bank Dagang Negara , Bank
Exim

• Nama setelah konsolidasi : Bank Mandiri


• Alasan melakukan peleburan : kesulitan dalam
mengentaskan
permasalahan rumah
tangga perusahaanya saat krisis ekonomi
melanda Indonesia.
• Dampak konsolidasi : setelah Konsolidasi
keempat perusahaan ini
terbukti berhasil dengan membuahkan
Bank Mandiri yang menjadi
salah satu Bank besar
di Indonesia yaitu Bank Mandiri.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai