Anda di halaman 1dari 3

UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)

HUKUM KETENAGAKERJAAN

Nama :Hasna Farida Brilianto


NPM :1810631010143
Kelas :A
Mata Kuliah :Hukum Ketenagakerjaan
Dosen Pengampu :Dr.H.Nurdin Singadimedja,SH.,MH.

1.
a) berdasarkan pasal 93 ayat (2) huruf a Undang- undang No. 13 tahun 2003 tentang
ketenagakerjaan bahwasannya “Ketentuan sebagaimana di maksud dalam ayat (1) tidak
berlaku, dan pengusaha wajib membayar upah apabila : pekerja/buruh sakit sehingga tidak
dapat melakukan pekerjaan”. Maka dari itu Ahmad tetap berhak untuk mendapatkan upah
meskipun dia tidak bekerja dikarenakan sakit, adapun besaran jumlah upah tersebut
berdasarkan pasal 93 ayat (3) adalah 100% (seratus per seratus) dari upah yang berhak
diterima. lalu berdasarkan pasal 153 huruf a Ahmad juga berhak untuk tidak dipecat
dikarenakan sakit berdasarkan surat keterangan dokter dan tidak melampaui 12 (dua belas)
bulan secara terus-menerus.

b) Berdasarkan pasal 93 ayat (3) UU Ketenagakerjaan Upah yang di bayarkan kepada


pekerja/buruh yang sakit sebagaimana di maksud dalam ayat (2) huruf a sebagai berikut :
a. untuk 4 (empat) bulan pertama, dibayar 100% (seratus perseratus) dari upah;
b. untuk 4 (empat) bulan kedua, dibayar 75% (tujuh puluh lima perseratus) dari upah;
c. untuk 4 (empat) bulan ketiga, dibayar 50% (lima puluh perseratus) dari upah; dan d. untuk
bulan selanjutnya dibayar 25% (dua puluh lima perseratus) dari upah sebelum pemutusan
hubungan kerja dilakukan oleh pengusaha.

Maka berdasarkan dasar hukum tersebut, besaran gaji yang berhak diterima Ahmad selama
sakit adalah :
● Sesuai pasal 93 ayat (3) huruf a Untuk 4 bulan pertama
100 % x Rp.5.000.000 = Rp.5.000.000/ bulan atau Rp.20.000.000/ 4 bulan
● Sesuai Pasal 93 ayat (3) huruf b untuk 4 bulan kedua
75% x Rp. 5.000.000 = Rp. 3.750.000/ bulan atau Rp. 15.000.000/ 4 bulan
● Sesuai pasal 93 ayat (3) huruf c untuk 4 bulan ketiga
50% x Rp.5.000.000 = Rp. 2.500.000/ bulan atau Rp.10.000.00/ 4 bulan

Maka total besaran gaji yang diperoleh Ahmad selama ia sakit adalah sebesar
Rp.45.000.000/ tahun atau berdasarkan rincian yang sudah dijabarkan di atas per tiap
bulannya.
2.
a) Upah
Berdasarkan pasal 1 angka 30 UU No 3 Tahun 2003 yang dimaksud dengan pengupahan
adalah" hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai
imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan
dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang
undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan
dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan. " dalam artian ini berarti artinya pengupahan
sendiri merupakan hak pekerja/ buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang
sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang ditetapkan
dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang
undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan
dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan.
b) Tenaga kerja asing
Berdasarkan Pasal 1 angka 13 UU Ketenagakerjaan Tenaga kerja asing adalah warga negara
asing pemegang visa dengan maksud bekerja di wilayah Indonesia.
c) Tenaga kerja anak
Berdasarkan pasal 1 angka 2 UU Ketenagakerjaan pengertian Tenaga kerja adalah setiap
orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan/atau jasa baik
untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat, sedangkan definisi anak
sebagaimana Pasal 1 angka 26 UU Ketenagakerjaan yang menyebutkan bahwa pengertian
anak adalah setiap orang yang berumur di bawah 18 (delapan belas) tahun.

Maka dapat dapat ditarik kesimpulan tenaga kerja anak adalah orang yang berumur dibawah
18 tahun yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan/ atau jasa baik
untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.
d) Cuti
menurut KBBI, cuti memiliki arti meninggalkan pekerjaan beberapa waktu secara resmi
untuk beristirahat dan sebagainya. Adapun pengaturan cuti sendiri diatur dalam pasal 79 UU
Ketenagakerjaan.

3. konsideran mengingat pada UU Ketenagakerjaan merupakan bagian dari dasar hukum UU


tersebut dibentuk , adapun dalam UU Ketenagakerjaan konsideran mengingat tercantum
sebagai berikut :
1. Pasal 5 ayat (1) Presiden berhak mengajukan rancangan undang undang kepada Dewan
Perwakilan Rakyat. *)
Penjelasan : presiden berhak untuk mengajukan tindakan legislasi kepada DPR untuk
membuat produk undang undang. Proses inilah yang menjadikan lahirnya UU no. 13
tahun 2003 tentang ketenagakerjaan.
2. Pasal 20 ayat (2) Setiap rancangan undang undang dibahas oleh Dewan Perwakilan
Rakyat dan Presiden untuk mendapat persetujuan bersama. *)
Penjelasan : ​Salah satu fungsi yang harus dijalankan oleh DPR adalah fungsi legislasi
dimana Pembuatan undang-undang dilaksanakan atas kerjasama antara DPR dan
Presiden. Rancangan undang-undang bisa datang dari DPR, bisa juga datang dari
Presiden.
3. Pasal 27 ayat (2) Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang
layak bagi kemanusiaan.
Penjelasan : ​Adapun hal tersebut lah yang menjadi dasar atas munculnya beberapa pasal
dalam UU ketenagakerjaan seperti Pasal 88 terkait upah yang layak bagi kemanusiaan.
Selain itu dengan adanya aturan tersebut memperlihatkan bahwa pemerintah ikut ambil
adil dalam melindungi dan mensejahterakan pekerja.
4. Pasal 28 Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan
tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.
Penjelasan : ​Adapun hal tersebutlah yang menjadi dasar hukum atas beberapa pasal
dalam UU Ketenagakerjaan seperti lahirnya Serikat pekerja/serikat buruh sebagaimana
tercantum dalam Pasal 1 angka 17.
5. Pasal 33 (1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan.
Penjelasan :​ artinya pemerintah bersama sama mendukung proses untuk mewujudkan
dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama
berdasarkan asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi guna memperkukuh
perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional.

4. Adapun manfaat mempelajari UU No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan adalah :


a. mempelajari bagaimana perlindungan terhadap tenaga kerja dimaksudkan untuk
menjamin hak hak dasar pekerja/buruh.
b. menjamin kesamaan kesempatan serta perlakuan tanpa diskriminasi atas dasar apapun
untuk mewujudkan kesejahteraan pekerja/buruh dan keluarganya dengan tetap
memperhatikan perkembangan kemajuan dunia usaha.
c. kita dapat memberdayakan dan mendayagunakan tenaga kerja secara optimal dan
manusiawi;
d. mewujudkan pemerataan kesempatan kerja dan penyediaan tenaga kerja yang sesuai
dengan kebutuhan pembangunan nasional dan daerah;
e. memberikan perlindungan kepada tenaga kerja dalam mewujudkan kesejahteraan; dan
meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya.

Anda mungkin juga menyukai