HUKUM KETENAGAKERJAAN
1.
a) berdasarkan pasal 93 ayat (2) huruf a Undang- undang No. 13 tahun 2003 tentang
ketenagakerjaan bahwasannya “Ketentuan sebagaimana di maksud dalam ayat (1) tidak
berlaku, dan pengusaha wajib membayar upah apabila : pekerja/buruh sakit sehingga tidak
dapat melakukan pekerjaan”. Maka dari itu Ahmad tetap berhak untuk mendapatkan upah
meskipun dia tidak bekerja dikarenakan sakit, adapun besaran jumlah upah tersebut
berdasarkan pasal 93 ayat (3) adalah 100% (seratus per seratus) dari upah yang berhak
diterima. lalu berdasarkan pasal 153 huruf a Ahmad juga berhak untuk tidak dipecat
dikarenakan sakit berdasarkan surat keterangan dokter dan tidak melampaui 12 (dua belas)
bulan secara terus-menerus.
Maka berdasarkan dasar hukum tersebut, besaran gaji yang berhak diterima Ahmad selama
sakit adalah :
● Sesuai pasal 93 ayat (3) huruf a Untuk 4 bulan pertama
100 % x Rp.5.000.000 = Rp.5.000.000/ bulan atau Rp.20.000.000/ 4 bulan
● Sesuai Pasal 93 ayat (3) huruf b untuk 4 bulan kedua
75% x Rp. 5.000.000 = Rp. 3.750.000/ bulan atau Rp. 15.000.000/ 4 bulan
● Sesuai pasal 93 ayat (3) huruf c untuk 4 bulan ketiga
50% x Rp.5.000.000 = Rp. 2.500.000/ bulan atau Rp.10.000.00/ 4 bulan
Maka total besaran gaji yang diperoleh Ahmad selama ia sakit adalah sebesar
Rp.45.000.000/ tahun atau berdasarkan rincian yang sudah dijabarkan di atas per tiap
bulannya.
2.
a) Upah
Berdasarkan pasal 1 angka 30 UU No 3 Tahun 2003 yang dimaksud dengan pengupahan
adalah" hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai
imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan
dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang
undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan
dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan. " dalam artian ini berarti artinya pengupahan
sendiri merupakan hak pekerja/ buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang
sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang ditetapkan
dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang
undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan
dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan.
b) Tenaga kerja asing
Berdasarkan Pasal 1 angka 13 UU Ketenagakerjaan Tenaga kerja asing adalah warga negara
asing pemegang visa dengan maksud bekerja di wilayah Indonesia.
c) Tenaga kerja anak
Berdasarkan pasal 1 angka 2 UU Ketenagakerjaan pengertian Tenaga kerja adalah setiap
orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan/atau jasa baik
untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat, sedangkan definisi anak
sebagaimana Pasal 1 angka 26 UU Ketenagakerjaan yang menyebutkan bahwa pengertian
anak adalah setiap orang yang berumur di bawah 18 (delapan belas) tahun.
Maka dapat dapat ditarik kesimpulan tenaga kerja anak adalah orang yang berumur dibawah
18 tahun yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan/ atau jasa baik
untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.
d) Cuti
menurut KBBI, cuti memiliki arti meninggalkan pekerjaan beberapa waktu secara resmi
untuk beristirahat dan sebagainya. Adapun pengaturan cuti sendiri diatur dalam pasal 79 UU
Ketenagakerjaan.