Pada umunya perusahaan yg cukup besar memiliki aktivitas merger, konsolidasi &
akuisisi. Ketiga istilah tersebut sama-sama merujuk pd penggabungan perusahaan,
namun dlm prakteknya, ketiga hal tsbt memiliki pengertian & proses tersendiri.
Perusahaan dpt menerapkan strategi dgn tepat utk memperkuat struktur perusahaan, dlm
penerapannya harus berhati2 agar tdk berdampak buruk bagi perusahaan.
UNIVERSITAS MEDIKA SUHERMAN
Kampus Cikarang dan Cibinong
Tahun 2023
PENGERTIAN MERGER
• Pasal 1 ayat (9) UU No. 40 / 2007 pengertian penggabungan atau merger adalah perbuatan hukum yg dilakukan oleh
satu Perseroan atau lebih utk menggabungkan diri dgn Perseroan lain yg tlh ada yg mengakibatkan aktiva & pasiva dari
Perseroan yg menggabungkan diri beralih krn hukum kpd Perseroan yg menerima penggabungan & selanjutnya status
badan hukum Perseroan yg menggabungkan diri berakhir karena hukum.
Aktiva & pasiva Perseroan yg merger beralih karena hukum ke Perseroan yg menerima merger.
Pemegang saham Perseroan yg merger krn hukum menjadi pemegang saham Perseroan yg menerima merger.
Perseroan yg merger berakhir krn hukum (tanpa likuidasi) terhitung sejak tanggal merger mulai berlaku. Pasal 122
jo. Pasal 1 Angka 9 UU No. 40/2007
• Aktiva dan pasiva Perseroan yg merger “beralih karena hukum” Beralih karena titel umum sehingga utk pencatatan
balik nama aktiva & pasiva Perseroan yg merger menjadi atas nama Perseroan yg menerima penggabungan tdk
memerlukan lagi akta pengalihan hak utk aktiva atau akta pengambilalihan utang atau nota atas pasiva.
• Status Perseroan yg merger “berakhir karena hukum”: Perseroan yg merger menjadi berakhir statusnya sebagai badan
hukum dlm lalu lintas hukum tanpa memerlukan tindakan hukum pembubaran dan/atau likuidasi Perseroan.
3. Pemekaran Usaha: pemisahan satu badan usaha menjadi dua badan/lebih dgn cara
mendirikan badan usaha baru & mengalihkan sebagian aktiva & pasiva kpd badan usaha baru tsbt
yg dilakukan tanpa melikuidasi badan usaha lama (yg melakukan pemisahan).
UNIVERSITAS MEDIKA SUHERMAN
Kampus Cikarang dan Cibinong
Tahun 2023
PERBEDAAN MERGER, KONSOLIDASI DAN
AKUISISI
Perbedaan merger, konsolidasi, dan akuisisi adalah dilihat dari dari cara kerjanya. Dari cara kerja
itulah kita akan mudah memahami ciri khasnya masing2. Dpt kita simpulkan bahwa:
Merger merupakan bergabungnya beberapa perusahaan jadi satu. Dalam bentuk merger disini
penggunaan nama perusahaan atas dua atau lebih perusahaan menggunakan nama perusahaan
yang memiliki kepemilikan paling tinggi.
Konsolidasi adalah meleburnya beberapa perusahaan jadi perusahaan yang baru. Dalam bentuk
konsolidasi, semua penggunaan nama perusahaan menggunakan nama perusahaan yang baru yang
dihasilkan dari kesepakatan semua Perseroan.
Akuisisi adalah perusahaan mengambil alih perusahaan lain untuk menjadi perusahaan yang lebih
besar. Sedangkan dalam bentuk akuisisi, penggunaan nama perusahaan tetap menggunakan nama
perusahaan yang dibeli sahamnya, akan tetapi dari pembeli saham sebagai pengendali mayoritas
perusahaan.
UNIVERSITAS MEDIKA SUHERMAN
Kampus Cikarang dan Cibinong
Tahun 2023
CONTOH MERGER, KONSOLIDASI, DAN
AKUISISI
1. Merger
• Ada tiga perusahaan merger. Sebut saja perusahaan itu dengan perusahaan K, perusahaan L, dan
perusahaan M. Setelah melakukan perjanjian merger, perusahaan yang baru itu pun menggunakan nama
perusahaan K.
• Hal ini terjadi karena perusahaan K yang melakukan pembelian saham lebih besar di perusahaan L dan
M. Lalu, perusahaan K juga yang bersedia bertanggung jawab untuk membayar utang2 yg dimiliki oleh
perusahaan L dan M.
• Contoh perusahaan merger di Indonesia adalah Bank CIMB Niaga yg merger dengan perusahaan Bank
Lippo, lalu akhirnya memilih melanjutkan usaha dengan nama Bank CIMB Niaga. Hal itu karena Bank
CIMB Niaga yg lbh banyak memiliki saham Bank Lippo.
• Sejak merger, kita sudah tidak pernah mendengar nama Bank Lippo lagi krn sudah berganti dengan
nama Bank CIMB Niaga.
UNIVERSITAS MEDIKA SUHERMAN
Kampus Cikarang dan Cibinong
Tahun 2023
CONTOH MERGER, KONSOLIDASI, DAN
AKUISISI
2. Konsolidasi
• Contoh konsolidasi misalnya adlh perusahaan K, perusahaan L, dan perusahaan M yg ingin melakukan
konsolidasi. Mereka pun rapat dan akhirnya sepakat bahwa perusahaan mereka bernama perusahaan N.
Jadi, mereka menggunakan nama baru utk perusahaannya.
• Di sini tidak ada proses pengambilalihan krn masing2 perusahaan K, L, dan M sudah dinyatakan bubar.
Namun, perusahaan tidak sampai dinyatakan bangkrut.
• Perusahaan yg melakukan konsolidasi juga ada di Indonesia. Dulu terjadi pada tahun 1998. Empat
bank yg mengalami krisis keuangan krn krisis moneter pd saat itu melakukan konsolidasi utk
penyelamatan. Keempat bank itu adalah Bank Bapindo, Bank Ekspor Impor, Bank BDN, dan Bank
Bumi Daya.
• Keempat bank itu kemudian dinyatakan bubar & menggunakan nama baru yg kita kenal hingga skrg
dgn nama Bank Mandiri.
UNIVERSITAS MEDIKA SUHERMAN
Kampus Cikarang dan Cibinong
Tahun 2023
CONTOH MERGER, KONSOLIDASI, DAN
AKUISISI
3. Akuisisi
• Akuisisi adalah praktik kerja sama antara perusahaan yg sering juga terjadi di Indonesia. Misalnya, ada
perusahaan K, perusahaan L, dan perusahaan M. Perusahaan K membeli sebagian saham perusahaan L
dan perusahaan M.
• Namun, perusahaan L dan perusahaan M tetap berjalan seperti biasa, tanpa harus mengubah nama &
mengubah bisnisnya.
• Contoh perusahaan di Indonesia yg melakukan akuisisi adlh Danone, perusahaan yg mengakuisisi
Aqua. Kita skrg tahu bahwa perusahaan induk Aqua adalah Danone, tapi Aqua tetap menjalankan
bisnis dengan menggunakan namanya.
• Contoh akuisisi yang lain adlh Coca Cola yg membeli sebagian saham Pizza Hut. Kerja sama tsbt pun
tdk membuat Pizza Hut namanya berubah atau mengubah bisnisnya. Namun, kita tahu bahwa Pizza
Hut pun menjual produk Coca Cola di restoran-restorannya.
UNIVERSITAS MEDIKA SUHERMAN
Kampus Cikarang dan Cibinong
Tahun 2023
KELEBIHAN & KEKURANGAN MERGER, KONSOLIDASI, AKUISISI &
PEMISAHAN
Kelebihan Akuisisi
• Masih memakai nama lama Kelebihan Pemisahan
• Tidak diperlukan surat izin usaha baru • Masih memakai nama lama dan baru
• Tidak perlu surat izin baru
• Tidak perlu rasionalisasi
Kekurangan Akuisisi
• Kurang efisien Kekurangan Pemisahan
• Mudah terjadi duplikasi atau • Tidak memakai nama lama
pemborosan • Diperlukan surat izin baru
• Kepemilikan perusahaan berubah • Melalui program rasionalisasi