Anda di halaman 1dari 28

Dr. Ir. Agus Zainul Arifin, MM.

Dr. Ir. Agus Zainul Arifin, MM. 1


Pengertian-pengertian
1. Merger
2. Akuisisi
3. Pihak yang terlibat:
Acquiring – Target company
4. Cara merger:
a). Pertukaran saham
- Kepemilikan saham lama masih ada
- Kemilikan saham miniritas-mayoritas
b). Pembelian saham
Saham 100% dimiliki oleh acquiring co.

Dr. Ir. Agus Zainul Arifin, MM. 2


Aspek Hukum Penggabungan & pemisahan
Perseroan
• Penggabungan
Penyatuan oleh satu atau lebih perusahaan untuk
menggabungkan diri dengan satu perusahaan lain
yang menyebabkan aktiva dan pasiva perusahaan
yang menggabungkan diri berpindah ke perusahaan
yang menerima penggabungan, selanjutnya
perusahaan yang menggabungkan diri berakhir
karena hukum. Yang tersisa hanya satu perusahaan,
yaitu yang menerima penggabungan diri.
• Peleburan
Penyatuan dua atau lebih perusahaan menjadi satu
untuk mendirikan satu perusahaan baru yang akan
menerima aktiva dan vasiva dari perusahaan yang
bergabung, dan perusahaan lama berakhir demi
hukum.
Dr. Ir. Agus Zainul Arifin, MM. 3
Aspek Hukum Penggabungan & Pemisahan
Perseroan
• Pengambilalihan
Perbuatan hukum yang dilakukan oleh badan hukum
atau perseorangan untuk mengambil alih saham
perusahaan yang mengakibatkan beralihnya
pengendalian perusahaan itu. Cara ini tidak ada
perusahaan yang hilang, melainkan hanya berubah
susunan kepemilikan saham saja
• Pemisahan
Perbuatan hukum yang dilakukan perusahaan yang
mengakibatkan aktiva dan vasivanya berpindah
kepada dua atau lebih perusahaan yang baru.
Kedudukan hukum perusahaan lama hilang demi
hukum
Dr. Ir. Agus Zainul Arifin, MM. 4
Aspek Hukum Penggabungan & Pemisahan
Perseroan
• Penggabungan, peleburan, pengambilalihan, atau pemisahan
hanya dapat dilakukan melalui keputusan RUPS bila:
1. Dihadiri minimal ¾ bagian dari saham.
2. Dari yang hadir, minimal disetujui oleh ¾ suara yang hadir,
kecuali AD/ART mengatakan lain.
3. Jika tidak memenuhi kuorum itu, dapat dilakukan RUPS
kedua yang dihadiri minimal 2/3 bagian saham, dan
disetujui minimal ¾ bagian saham yang hadir, kecuari
AD/ART mengatakan lain.
4. Jika RUPS kedua tidak tercapai, perusahaan dapat
memohon pengadilan negeri untuk menyelenggarakan
RUPS ketiga dengan kuorum yang ditetapkan pengadilan,
hasilnya bersifat final.

Dr. Ir. Agus Zainul Arifin, MM. 5


Proses Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan, dan
Pemisahan
(UUPT No. 44 Th. 2007)
1. Direksi perusahaan yang mengusulkan menyusun rancangan
untuk disampaikan pada Dewan Komisaris untuk disetujui
pemegang saham (tidak berlaku jika inisiatif oleh pemegang
saham)
2. Paling lambat 30 hari sebelum RUPS, perusahaan inisitif
mengumunkan paling sedikit pada satu surat kabar dan pada
karyawan.
3. Dilakukan RUPS untuk disetujui.
4. Jika disetuju RUPS, dibuat akta notaris, sebagai dasar pembuatan
akta pendirian perusahaan hasil Merger
5. Perusahaan hasil Merger Mengumumkan pada min. Satu surat
kabar, paling lambat 30 hari setelah Merger.
Dr. Ir. Agus Zainul Arifin, MM. 6
Pengambilalihan
Bentuk pengambilalihan:
1. Melalui direksi. Acq. Co. Menyampaikan maksud pada
direksi Target. Dengan persetujuan masing-masing Dewan
Komisaris, direksi dua belah pihak menyusun rancangan
pengambilalihan untuk disetujui pada RUPS.
2. Langsung dari pemegang saham
Direksi Acq. Co. Tidak perlu menyampaikan maksud pada
direksi target, dan mereka tidak perlu menyusus rancangan
pengambilalihan. Dua pihak langsung melakukan RUPS.

Dr. Ir. Agus Zainul Arifin, MM. 7


Pengendalian
Makna Pengendalian
Pengendali mampum mengambil keputusan dalam RUPS,
langsung atau tidak langsung dalam:
1.Memilih dan memberhentukan direksi dan komisaris
2.Merubah AD/ART

Bentuk Pengendalian
1.Simple majority (saham < 50%, tapi terbanak)
2.Absolute majority (saham > 50%)
3.Special majority (saham >= kuorum)

Dr. Ir. Agus Zainul Arifin, MM. 8


Pemisahan
Jenis- jenis pemisahan
A. Menurut UUPT:
1. Pemisahan murni
Terbentuk Aktiva-Pasiva perusahaan baru, perusahaan lama
berakhir demi hukum
2. Pemisahan tidak murni
Sebagian aktiva-pasiva perusahaan lama beralih menjadi
perusahaan baru, perusahaan lama tetap ada
Menurut praktek:
1. Pemisahan hibrid
Terbentuk perusahaan baru, perusahaan lama tetap ada
2. Pemisahan pemegang saham
Dr. Ir. Agus Zainul Arifin, MM. 9
Pemisahan
Jenis- jenis pemisahan
B. Menurut praktek:
1. Pemisahan hibrid
Terbentuk perusahaan baru, perusahaan lama tetap ada sebagai
pendiri perusahaan baru
2. Pemisahan pemegang saham
Terbentuk perusahaan baru, perusahaan lama berakhir demi
hukum. Pemegang saham perusahaan lama menjadi pemegang
saham tiap perusahaan baru.
3. Pemekaran usaha
Terbentuk perusahaan baru, namum perusahaan lama tetap ada.
Saham perusahaan baru dimiliki oleh pemegang saham pendiri
secara proporsional
Dr. Ir. Agus Zainul Arifin, MM. 10
Bentuk Merger
1. Cara Penggabungan:
Merger Horizontal
Merger Vertikal
Merger Konglomerat
2. Ekpansi
 Merger dan akuisisi
 Tender offers
 Joint Venture

Dr. Ir. Agus Zainul Arifin, MM. 11


Bentuk Merger
3. Sell0off (jual cepat)
a. Spin-off
 Split off
 Split up
b. Divestitures
c. Equity Carve out
4. Corporate control
a. Premium buy back
b. Stand still agreement
c. Anti take over amandement
d. Proxy contest
5. Perubahan struktur kepemilikan:
a. Exchange over
b. Share repurchase
c. Going Private Dr. Ir. Agus Zainul Arifin, MM. 12
d. Leverage Buy Back
Bentuk Merger
Tender offers
Acq. Co menawarkan sejumlah harga tertentu untuk
mengambil alih Perusahaan
Joint Venture
Kerja sama dalam waktu tertentu dengan membentuk
unit baru
Spin-Offs
Membentuk unit usaha baru yang terpisah dengan
induknya
Split-Offs
Anak perusahaan mengakuisisi saham induknya
Split-Ups
Memecah induk perusahaan
Dr. Ir. Agus Zainulmenjadi
Arifin, MM. unit-unit baru,13
kemu-dian induk perusahaan dihapuskan
Bentuk Merger
Divestiture
Penjualan sebagian perusahaan pada perusahaan
yang bersangkutan (pihak sendiri)
Equity carve out
Penjualan perusahaan dengan menawarkan saham
baru pada pihak luar
Premium buy back
Pembelian kembali saham perusahaan dengan
harga premi
Stand still Agreement
Pemegang saham setuju untuk tidak melakukan
invrestasi baru pada perusahaan
Dr. Ir. Agus Zainul Arifin, MM. 14
Bentuk Merger
Anti take over amandement
Mengubah anggaran dasar perusahaan dengan tujuan
untuk mempersulit usaha merger
Proxy contest
Upaya pihak luaar untuk menempatkan wakilnya dalam
direksi perusahaan
Share repurchase
Pembelian kembali sham perusahaan yang beredar
Exchange Offers
Konversi obligasi/shm preferen dengan saham biasa
Going Private
Pembelian sebagian besar/seluruh saham perusahaan
publik oleh sebagian kecil investor
Leverage buy out
Dr. Ir. Agus Zainul Arifin, MM. 15
Pembelian saham melalui hutang
Masalah Merger
Exchange Ratio (Rasio pertukaran)
Berapa banyak jumlah saham Acq. Co. yang akan
diserahkan/ditukar untuk setiap satu lembar saham target

Faktor yang mempengaruhi ER


1. EPS sekarang
2. EPS yang akan datang
3. HPS
Cara pertukaran
1. Dengan saham
2. Dibeli saham target
Dr. Ir. Agus Zainul Arifin, MM. 16
Dampak merger
1. Positif (sinergi)
2. Negatif
3. Stabil

ER berdasarkan EPS sekarang:


EPS(A) = Rp.50; EPS(B) = Rp.40
 ER A-B = 40/50 = 0,8
 80 lbr shm A ditukar dengan 100 lbr shm B
 Nilai saham: A = 100 x Rp.40 = Rp.4000
B = 80 x Rp.50 = Rp.4000
Asumsi: Tidak berdampak sinergi
Pertumbuhan kedua saham sama besar

Dr. Ir. Agus Zainul Arifin, MM. 17


ER Berdasarkan EPS yang akan datang
Dihitung jika:
Pertumbuhan perusahaan tidak sama
Merger dilakukan pd masa yang akan datang
Contoh:
EPS(A) = Rp. 50, pertumbuhan 5% pa
EPS(B) = Rp. 40, pertumbuhan 10% pa
Diperkirakan merger pada tiga tahun yad,
Maka Keadaan tiga tahun yad:
EPS(A) = Rp.50 (1,05)3 = Rp.57,9
EPS(B) = Rp.40 (1,10)3 = Rp.53,3
ER = 57,9/53,3 = 0,92
92 lbr shm A = 100Dr.lbr shm
Ir. Agus B MM.
Zainul Arifin, 18
• Harga saham:
A = Rp.50; B = Rp.25; C = Rp.20
Jika Acq. Co. = A
Maka ER(A-B) = 25/50 = 0,5 atau 2,0
ER(A-C) = 20/50 = 0,4 atau 2,5

EPS Merger
NI Acq  NI t  Manfaat
EPS m 
Q Acq  ER x Qt 
Dr. Ir. Agus Zainul Arifin, MM. 19
Didasarkan pada pertimbangan nilai saham setelah
merger (Vm)
Vm  EPS m x PER m

Biaya Merger
Pembelian saham (Take over)

Dr. Ir. Agus Zainul Arifin, MM. 20


1. Pembelian saham (take-over)
a) Tanpa sinergi (HPS tetap)
b) Terjadi sinergi (HPS naik)

Biaya Merger = Kas  Pt 2   Pt 2  Pt1 


Kas = Nilai beli saham target co.
Pt2 = Nilai saham target setelah merger
Pt2 = Nilai saham target sebelum merger
Agar target mau melepaskan kepemilikan
sahamnya, maka Acq. Co. harus menawar
dengan harga premium
Dr. Ir. Agus Zainul Arifin, MM. 21
Contoh 1: Take-over tanpa sinergi
Data perusahaan target sebelum dan setelah merger
Perusahaan A B
HPS Rp. 2.000 Rp. 5.000
Jumlah saham 100.000 lembar 50.000 lembar
Nilai saham Rp. 2000 Juta Rp. 250 Juta
A membeli saham B dengan nilai Rp. 350.Juta. HPS
setelah merger tetap. Maka biaya merger:

Biaya = Kas  Pt 2   Pt 2  Pt1 

= (350 jt – 250 jt) + (250 jt – 250 jt) = Rp. 100 Juta


Dr. Ir. Agus Zainul Arifin, MM. 22
Contoh 2: Biaya merger dampak sinergi
Data: Posisi keuangan target sebelum & sesudah merger:
Keadaan Sebelum Setelah
HPS Rp. 4.500 Rp. 5.000
Jumlah saham 50.000 lembar 50.000 lembar
Nilai saham Rp. 225 Juta Rp. 250 Juta
A (Acq.) bersedia membeli B dengan nilai Rp.350Jt

Biaya Merger = Kas  P  P
t2   P  t2 t1 
= (350 – 250) + (250 – 225)
= Rp. 125 Juta
Dr. Ir. Agus Zainul Arifin, MM. 23
2. Pertukaran saham
a) Tanpa sinergi (HPS tetap)
b) Terjadi sinergi (HPS naik)
 Akibat dari aktivitas ini, proporsi kepemilikan
saham dua pihak menurun, Acquiring Co. akan
menjadi pemilik saham mayoritas, dan Target
menjadi pemilik saham minoritas

Dr. Ir. Agus Zainul Arifin, MM. 24


Contoh:Pertukaran saham Tanpa sinergi (HPS tetap)
A dan B bersedia bergabung dengan pertukran saham: Saham
B ditukar (dihapus) dengan saham A (menerbitkan saham
baru) sebanyak 17.500 lembar. Data sebelum merger:

Perusahaan A B
HPS Rp. 20.000 Rp. 5.000
Jumlah saham 100.000 lembar 50.000 lembar
Nilai saham Rp. 2 Milyar Rp. 250 Juta
Biaya merger = (17.500 x Rp.20.000) – Rp.250 Juta = Rp.100 Juta
Q merger = Q(acq) + Q target yang ditukarkan
= 100.000 + 17.500 = 117.500 lembar
Proporsi kepemilikan saham setelah merger:
A = 100.000/117.500 = 0,851
Dr. Ir. Agus Zainul Arifin, MM. 25
B = 1 – 0,851 = 0,149
2. Pertukaran saham bila terjadi sinergi
Sinergi diakibatkan oleh kenaikan harga saham setelah
merger

Biaya merger jika sinergi = X.Vm – Vt1


Pm = Vm + Vt + Manfaat
Keterangan:
X = Proporsi kepemilikan saham target setelah merger
Vm = Nilai saham merger
Vt1 = Nilai saham target sebelum merger

Dr. Ir. Agus Zainul Arifin, MM. 26


Contoh: Pertukaran saham dengan sinergi
Data sebelum merger
Perusahaan A B
HPS Rp. 20.000 Rp. 5.000
Jumlah saham 100.000 lembar 50.000 lembar
Nilai saham Rp. 2 Milyar Rp. 250 Juta

Setelah merger, nilai saham target sebesar Rp.300 Juta


Maka:
Vm = Rp. 2M + Rp.250 Jt + Rp.300 Jt = Rp. 2,55M
Biaya merger = (0,149 x Rp.2,55M) – Rp.250 Juta = Rp. 129,95Jt

Dr. Ir. Agus Zainul Arifin, MM. 27


Dampak terhadap HPS setelah merger:

Perusahaan A B
Proporsi saham 0,851 0,149
Q shm sebelum 100.000 50.000
Q shm setelah 100.000 17.500
Nilai saham merg Rp.2,55 M Rp.2,55 M
Kekayaan masing- 0,851(Rp2,55M) = 0,149(Rp.2,55M) =
masing Rp2.170,05 Jt 379,95 Jt
HPS merger Rp2.170,05 Jt : 379,95 Jt : 17.500 =
100.000 = Rp21.700 Rp.7.599
HPS sbl merger Rp.20.000 Rp. 5.000
Dampak merger HPS naik 8,5%
Dr. Ir. Agus Zainul Arifin, MM.
HPS naik 51,98%28

Anda mungkin juga menyukai