Akuisisi suatu perusahaan oleh perusahaan yang lain, pada dasarnya merupakan
suatu keputusan investasi yang mengandung unsur ketidak-pastian. Karena itu, konsep
keuangan tentang keputusan investasi berlaku pula. Diterapkan dalam konteks akuisisi,
maka suatu akuisisi dapat dibenarkan secara ekonomi apabila akuisisi tersebut diharapkan
akan memberikan NPV yang positip bagi pemegang saham perusahaan yang
mengakuisisi. Hanya saja, untuk kasus akuisisi beberapa karakteristik berikut akan
membuat keputusan akuisisi mempunyai kekhususan.
a. Merger
Pada merger, para direktur kedua pihak setuju untuk bergabung dengan persetujuan para
pemegang saham. Pada umumnya, penggabungan ini disetujui oleh paling sedikit 50%
shareholder dari target firm dan bidding firm. Pada akhirnya target firm akan menghilang
(dengan atau tanpa proses likuidasi) dan menjadi bagian dari bidding firm.
b. Konsolidasi
Setelah proses merger selesai, sebuah perusahaan baru tercipta dan pemegang saham
kedua belah pihak menerima saham baru di perusahaan ini.
c. Tender offer
2
Terjadi ketika sebuah perusahaan membeli saham yang beredar perusahaan lain tanpa
persetujuan manajemen target firm, dan disebut tender offer karena merupakan hostile
takeover. Target firm akan tetap bertahan selama tetap ada penolakan terhadap
penawaran. Banyak tender offer yang kemudian berubah menjadi merger karena bidding
firm berhasil mengambil alih kontrol target firm.
d. Acquisistion of assets
Sebuah perusahaan membeli aset perusahaan lain melalui persetujuan pemegang saham
target firm. (p.835).
Pembagian akuisisi tersebut berbeda menurut Ross, Westerfield, dan Jaffe 2002. Menurut
mereka hanya ada tiga cara untuk melakukan akuisisi, yaitu :
b. Acquisition of stock
Akuisisi dapat juga dilakukan dengan cara membeli voting stock perusahaan, dapat
dengan cara membeli sacara tunai, saham, atau surat berharga lain. Acquisition of stock
dapat dilakukan dengan mengajukan penawaran dari suatu perusahaan terhadap
perusahaan lain, dan pada beberapa kasus, penawaran diberikan langsung kepada pemilik
perusahaan yang menjual. Hal ini dapat disesuaikan dengan melakukan tender offer.
Tender offer adalah penawaran kepada publik untuk membeli saham target firm, diajukan
dari sebuah perusahaan langsung kepada pemilik perusahaan lain.
c. Acquisition of assets
Perusahaan dapat mengakuisisi perusahaan lain dengan membeli semua asetnya. Pada
jenis ini, dibutuhkan suara pemegang saham target firm sehingga tidak terdapat halangan
dari pemegang saham minoritas, seperti yang terdapat pada acquisition of stock
(p.817818).
Sedangkan berdasarkan jenis perusahaan yang bergabung, merger atau akuisisi dapat
dibedakan:
a. Horizontal merger terjadi ketika dua atau lebih perusahaan yang bergerak di bidang
industri yang sama bergabung.
b. Vertical merger terjadi ketika suatu perusahaan mengakuisisi perusahaan supplier
atau customernya.
c. Congeneric merger terjadi ketika perusahaan dalam industri yang sama tetapi tidak
dalam garis bisnis yang sama dengan supplier atau customernya. Keuntungannya
adalah perusahaan dapat menggunakan penjualan dan distribusi yang sama.
d. Conglomerate merger terjadi ketika perusahaan yang tidak berhubungan bisnis
melakukan merger. Keuntungannya adalah dapat mengurangi resiko. (Gitman, 2003,
p.717).
3
Misalkan PT. A mengambil alih PT. B dalam suatu merger. Pemegang saham PT. B
setuju bahwa setiap lembar saham mereka diganti dengan dua lembar saham PT. A.
Dengan demikian, setelah merger saham PT. B hilang, dan yang ada hanya saham PT. A.
Dalam kasus consolidation, saham PT. A dan B diganti dengan saham PT dengan nama
lain (missal PT. C). Karena perbedaan tersebut tidaklah penting untuk maksud-maksud
analisis, kita nantinya akan menggunakan istilah merger bagi kedua bentuk penggabungan
usaha tersebut.
Akuisisi saham
Cara kedua untuk mengambil alih perusahaan lain adalah membeli saham
perusahaan tersebut, baik dibeli secara tunai, ataupun menggantinya dengan sekuritas lain
(saham atau obligasi). Kadang-kadang penawaran langsung dilakukan terhadap
pemegang saham perusahaan yang akan diambil alih. Apabila perusahaan yang akan
diambil alih (missal PT. B) merupakan perusahaan yang telah terdaftar di bursa efek, maka
sesuai dengan keputusan BAPEPAM pada tahun 1995, upaya penguasaan terhadap 20%
atau lebih saham perusahaan tersebut harus dilakukan dengan tender offer. Dengan cara
ini, perusahaan yang akan mengambil alih (missal PT. A) harus mengumumkan di media
masa (memasang iklan), menjelaskan bahwa PT. A bermaksud membeli saham PT. B
dengan harga tertentu (yang lebih tinggi dari harga pasar), sejumlah lembar saham
tertentu. Apabila jumlah lembar saham yang ditawarkan oleh para pemegang saham PT. B
melebihi jumlah yang akan dibeli oleh PT. A, maka penjatahan akan dilakukan.
Akuisisi assets
Suatu perusahaan dapat mengakuisisi perusahaan lain dengan jalan membeli
aktiva perusahaan tersebut. Cara ini akan menghindarkan perusahaan dari kemungkinan
memiliki pemegang saham minoritas, yang dapat terjadi pada peristiwa akuisisi saham.
Akuisisi assets dilakukan dengan cara pemindahan hak kepemilikan aktiva-aktiva yang
dibeli. Meskipun demikian proses hukum pemindahan aktiva-aktiva tersebut dapat menjadi
sangat mahal.
Dalam peristiwa akuisisi yang tax-free, pemegang saham dari perusahaan yang
diakuisisi dipandang hanya melakukan pertukaran saham dengan nilai yang sama,
sehingga tidak memperoleh capital gains atau loss. Dalam transaksi yang tax-free, aktiva
dari perusahaan yang diakuisisi tidak revaluasi.
Peningkatan pendapatan
Pendapatan dapat meningkat karena kegiatan pemasaran yang lebih baik, strategic
benefits, dan peningkatan daya saing. Pemasaran yang lebih baik dapat terjadi karena
pemilihan bentuk dan media promosi yang lebih tepat, memperbaiki system distribusi, dan
menyeimbangkan komposisi produk.
Penurunan biaya
Penurunan biaya mungkin dapat terjadi sebagai akibat dari peningkatan unit yang
dihasilkan, sehingga menekan biaya rata-rata (economies of scale). Integrasi vertical juga
memungkinkan perusahaan menekan biaya, seperti dengan memperoleh biaya bahan
baku yang lebih murah, atau menghemat biaya distribusi. Menghilangkan manejemen yang
kurang efisien dan penggunaan sumberdaya yang komplementer, juga merupakan
sumbersumber untuk mengurangi biaya.
Penghematan pajak
Manfaat dalam bentuk penghematan pajak dapat diilustrasikan berikut ini. Suatu
perusahaan telah menderita rugi sebesar Rp. 10 Milyar. Oleh pemiliknya kemudian
perusahaannya dijual dan diperlakukan sebagai penjualan aktiva. Dari penjualan tersebut
pemilik mengakui memperoleh capital gains sebesar Rp. 10 milyar, karena aktiva tetap
dijual dengan harga Rp. 10 Milyar di atas nilai bukunya. Tetapi perusahaan telah menderita
rugi Rp. 10 Milyar, maka gains 10 Milyar tersebut akan tertutup oleh kerugian yang
ditanggung sehingga pemilik perusahaan tidak perlu membayar pajak.
dihilangkan dengan diversifikasi. Sedangkan untuk alasan EPS saat ini. Alasan EPS yang
dubious terjadi karena analisis dilakukan atas dasar pertimbangan jumlah EPS saat ini.
b. Sinergi
Sinergi dapat tercapai ketika merger menghasilkan tingkat skala ekonomi (economies of
scale). Tingkat skala ekonomi terjadi karena perpaduan biaya overhead meningkatkan
pendapatan yang lebih besar daripada jumlah pendapatan perusahaan ketika tidak merger.
Sinergi tampak jelas ketika perusahaan yang melakukan merger berada dalam bisnis yang
sama karena fungsi dan tenaga kerja yang berlebihan dapat dihilangkan.
c. Meningkatkan dana
Banyak perusahaan tidak dapat memperoleh dana untuk melakukan ekspansi internal,
tetapi dapat memperoleh dana untuk melakukan ekspansi eksternal. Perusahaan tersebut
menggabungkan diri dengan perusahaan yang memiliki likuiditas tinggi sehingga
menyebabkan peningkatan daya pinjam perusahaan dan penurunan kewajiban keuangan.
Hal ini memungkinkan meningkatnya dana dengan biaya rendah.
e. Pertimbangan pajak
Perusahaan dapat membawa kerugian pajak sampai lebih 20 tahun ke depan atau sampai
kerugian pajak dapat tertutupi. Perusahaan yang memiliki kerugian pajak dapat melakukan
akuisisi dengan perusahaan yang menghasilkan laba untuk memanfaatkan kerugian pajak.
Pada kasus ini perusahaan yang mengakuisisi akan menaikkan kombinasi pendapatan
setelah pajak dengan mengurangkan pendapatan sebelum pajak dari perusahaan yang
diakuisisi. Bagaimanapun merger tidak hanya dikarenakan keuntungan dari pajak, tetapi
berdasarkan dari tujuan memaksimisasi kesejahteraan pemilik.
Kelebihan Merger
Pengambilalihan melalui merger lebih sederhana dan lebih murah dibanding
pengambilalihan yang lain (Harianto dan Sudomo, 2001, p.641)
Kekurangan Merger
Dibandingkan akuisisi merger memiliki beberapa kekurangan, yaitu harus ada persetujuan
dari para pemegang saham masing-masing perusahaan,sedangkan untuk mendapatkan
persetujuan tersebut diperlukan waktu yang lama. (Harianto dan Sudomo, 2001, p.642)
Kelebihan Akuisisi
Keuntungan-keuntungan akuisisi saham dan akuisisi aset adalah sebagai berikut:
a. Akuisisi Saham tidak memerlukan rapat pemegang saham dan suara pemegang
saham sehingga jika pemegang saham tidak menyukai tawaran Bidding firm, mereka
dapat menahan sahamnya dan tidak menjual kepada pihak Bidding firm.
b. Dalam Akusisi Saham, perusahaan yang membeli dapat berurusan langsung dengan
pemegang saham perusahaan yang dibeli dengan melakukan tender offer sehingga
tidak diperlukan persetujuan manajemen perusahaan.
c. Karena tidak memerlukan persetujuan manajemen dan komisaris perusahaan, akuisisi
saham dapat digunakan untuk pengambilalihan perusahaan yang tidak bersahabat
(hostile takeover).
d. Akuisisi Aset memerlukan suara pemegang saham tetapi tidak memerlukan mayoritas
suara pemegang saham seperti pada akuisisi saham sehingga tidak ada halangan bagi
pemegang saham minoritas jika mereka tidak menyetujui akuisisi (Harianto dan
Sudomo, 2001, p.643-644).
Kekurangan Akuisisi
Dalam merger untuk menyederhanakan misalnya ada dua perusahaan yang membeli dan
ada yang dibeli.
Misalnya : PT. A akan membeli atau mengakuisisi PT B.
PT. B disebut Target
PT. A disebut acquiring, yang mengakuisisi.
Jika ada merger atau akuisisi dengan pertukaran saham, maka harus ada perhitungan
pertukaran saham , rumusnya:
Ratio of Exchange =
harga saham per lembar yang dibayar untuk perusahaan target : Harga saham per
lembar perusahaan acquiring.
PriceTarget
R/ E=
Price Aquiring
Contoh soal :
Grand Co. yang memproduksi produk kulit harga sahamnya saat ini sebesar $80 per
lembar. Perusahaan ini tertarik untuk mengakuisisi perusahaan yang memproduksi ikat
pinggang Small Co. Harga saham Saham Small Co. saat ini sebesar $75 tetapi saat
merger, negosiasi menghasilkan harga ditawarkan $110 per lembar. Dalam merger ini
disepakati dengan pertukaran saham.
Ratio of exchange = harga per lembar shm perusahaan target : harga saham per lembar
perusahaan Acquiring
PriceTarget 110
R/ E= = =1.375
Price Aquiring 80
share
PER = Price : EPS 20 15
Dalam penyelesaian merger ini maka Grand Co. harus menerbitkan saham sebanyak =
1,375 X 20.000 lbr saham = 27.500 lembar saham untuk mengakuisisi Small Co.
Sehingga setelah merger Grand Co. mempunyai lembar saham = 125.000 lbr + 27500 lbr
= 152.500 lembar saham.
Konsekuensinya EPS Grand Co setelah merger = EAT Gab : Jml. Lbr sham gabungan
Jadi merger ini menguntungkan para pemegang saham Small Co. karena EPS nya jadi
naik.
Yang tadinya $5 menjadi $5.4
Jika setelah merger PER dinilai 21 maka harga saham Grand Co setelah merger adalah =
Price = PER X EPS = 21 X 3.93 = 82.53
MP Acquiring X R/ E
MPR =
MP Target
10
Price Target
a. R/E =
Price Acquiring
Price Target
0.6 =
Price acq
30 X 0.6
g. MPR =
14
=¿ 1.29
GegapCo. Gempita Co
Earning available for $180.000 $36.000
common stock (EAT)
Jumlah lembar saham 60.000 18.000
EPS =EAT : Jml Lbr $3 $2
Saham
Price = Marker price per $ 30 $ 14
share
PER = Price : EPS 10 7
PriceTarget
a. R/ E= =¿
Price Aquiring
price target
0.6 =
30
180.000+ 36.000
C /d. EPS Setelah merger = =3.051
60.000+10.800
g. MPR = MP acquiring X RE
MP target
30 X 0.6
MPR = = 1.286
14
Nomor satu :
Daca Co. akan merger dengan Dici Co. melalui pertukaran saham dengan harga $200
untuk setiap saham Dici. Adapun informasi keuangan sebelum bergabung sbb:
Tentukan:
a. Rasio pertukaran atas dasar lembar saham & harga pasar saham
b. Jumlah saham baru
c. EPS baru
d. Harga saham setelah merger jika PER Daca Co. Tetap
e. Market Price Ratio
f. Bagaimana kondisi EPS sebelum dan sesudah merger, siapa yang diuntungkan ?
13
PriceTarget 200
a . R/ E= = = 0.5
Price Aquiring 400
400
e. PER DACA = =¿243.90
1.64
Price = PER X EPS = 243.90 X 2.27 = 553.65
Nomor dua :
PT Wara ingin mengakuisisi PT Wiri dengan menukar 0,8 lembar sahamnya untuk setiap
lembar saham Wiri. Berikut adalah data keuangan kedua perusahaan:
BAHAN UAS :
KEBIJAKAN DIVIDEN ;
CASH DIVIDEN
STOCK DIVIDEN
STOCK SPLITS
REPURCHASE OF STOCK.
14
MEGER