PT DANONE – PT AQUA
ANGGOTA :
Isma Wahyuni (20200410322)
Liwani (20200410327)
Kelas : Manajemen H
04/01/2022
2021/2022
A. Pengertian Merger Akuisisi
Merger adalah salah satu strategi yang diambil perusahaan untuk
mengembangkan dan menumbuhkan sebuah perusahaan. Merger berasal dari kata
“mergere” (Latin) yang artinya (1) bergabung bersama, menyatu, berkombinasi (2)
menyebabkan hilangnya identitas karena terserap sesuatu. Merger didefinisikan
sebagai penggabungan dua perusahaan dua perusahaan atau lebih yang kemudian
hanya ada satu perusahaan yang tetap hidup sebagai hukum, sementara yang lainnya
menghentikan aktivitasnya atau bubar.
Sementara akuisisi berasal dari kata “acqusition” (Latin) dan “acquisition”
(Inggris), maka harfiah akuisisi adalah membeli atau mendapatkan sesuatu/ obyek
untuk ditambahkan pada sesuatu yang telah dimiliki sebelumnya. Akuisisi dalam
terminalogi bisnis diartikan sebagai pengambilalihan kepemilikan atau pengendalian
atas saham atau aset suatu perusahaan oleh perusahaan lain, dan dalam peristiwa baik
perusahaan pengambilalih atau yang diambil alih tetap eksis sebagai badan hukum
yang terpisah (Moin, 2003).
Menurut Husnan (1998) tipe merger bila ditinjau dari prosesnya dapat dibedakan
menjadi 2 yaitu :
1) Friendly merger
Proses ini disepakati oleh belah pihak berunding dengan cara sebagai berikut :
pertama, mengindentifikasikan perusahaan yang akan menjadi target dan akuisisi,
kedua menentukan harga beli yang bersedia dibayarkan pada perusahaan target,
ketiga manajer perusahaan yang akan membeli perusahaan targer untuk
melakukan negosiasi. Jika pemegang saham perusahaan target menyetujui, maka
penggabungan tersebut dapat dilaksanakan dengan baik melalui pembayaran tunai
ataupembayaran dengan saham perusahaan.
2) Hostile Takeover
Proses ini terjadi jika perusahaan target yang akan di merger tersebut
berkeberatan dengan alasan harga yang ditetapkan terlalu rendah (undervalue),
sehingga terkadang pihak manjer melakukan berbgai cara untuk menggagalkan
kegiatan merger ini.
Tipe Akuisisi
Moin (2003) menyebutkan akuisisi dapat dibedakan menjadi dua akuisisi
berdasarkan obyek yang diakuisisi dan berdasarkan perlakuan akuntansi. Berikut
ini adalah klasifikasi akuisisi yang dilakukan berdasarkan obyek yang diakuisisi
dibedakan menjadi :
a. Akuisisi Saham
Akuisisi saham merupakan sebuah cara yang dilakukan untuk mengambil alih
perusahaan melalui pembelian saham pada perusahaan yang akan diakuisisi
tersebut. Akuisisi semacam ini bisa terjadi karena pendirian sebuah perusahaan
biasanya terdiri atas saham-saham, yang berarti ketika terjadi akuisisi saham,
cara yang digunakan untuk mengabil alih suatu perusahan dengan membeli
sebagian atau seluruh saham yang dimiliki. Setelah akuisisi ini terjadi maka
akibat dari transaksi ini adalah kepemilikan saham berpindah pada perusahaan
akusitor dan perusahaan yang diakuisisi menjadi anak perusahaan.
b. Akuisisi Aset
Akuisisi aset adalah pengambil alihan yang dilakukan sebuah perusahaan
dengan cara membeli sebagian atau seluruh aset yang dimiliki perusahaan lain
secara bertahap. Pada akuisisi jenis ini biasanya dilakukan agar perusahaan
akuisitor tidak terbebani oleh kewajiban- kewajiban yang ada pada perusahaan
yang diakuisisi. Akuisisi jenis ini memerlukan persetujuan para pemegang
saham terlebih dahulu, tetapi ketika sudah terjadi akuisisi perusahaan akuisitor
tidak memiliki hak suara.
(1) Melakukan analisis lingkungan meliputi analisis teknologi baru, industri baru,
pesaing baru atau bentuk persaingan baru,
(2) Kemampuan, misi, dan interaksinya dengan lingkungan, dilihat dari sudut
pandang perusahaan,
• Skala Ekonomi
• Pengendalian
• Pajak
• Menggabungkan Sumber Daya
• Menghilangkan ketidakefisien
• Memaksa Pendistribusian Kas
Berikut ini beberapa ciri transaksi merjer dan akuisisi yang baik.
Beberapa alasan: (1) data harga pasar perusahaan keseluruhan yang bisa
dipakai dasar negosiasi relatif kurang, dan (2) integrasi divisi bisa
dilakukan lebih cepat.
2. Mengidentifikasi Kandidat
Harus lebih aktif, jangan menunggu tawaran dari bank. Bisa membuat
semacam database, baik perusahaan yang public atau private, target yang ideal
bisa diidentifikasi: bisnis yang berkaitan, bisa diintegrasikan dengan lebih
mudah, bisa dijangkau harganya, dan bisa dibeli.
3. Menilai Kandidat Lebih Mendalam
Nilai yang akan diperoleh dibandingkan dengan harga yang akan dibayar.
Sinergi dikelompokkan dalam:
Universal: bisa dimanfaatkan oleh setiap pengakuisisi
Endemic: bisa dimanfaatkan hanya oleh beberapa pengakuisisi, misal yang
sama di dalam industri
Unique: hanya bisa dimanfaatkan oleh pihak tertentu.
4. Melakukan Kontak, Negosiasi
Melakukan kontak untuk kandidat yang utama. Sekaligus negosiasi dan
mempelajari situasi target. Negosiasi lebih merupakan seni dibandingkan ilmu
(meskipun ada ilmunya).
5. Manajemen integrasi post-merjer
Integrasi Internet .
Poison Pills
o Poison pill adalah tehnik dimana pemegang saham perusahaan target mempunyai hak
untuk membeli perusahaan target (tipe flip-in) atau membeli perusahaan pengakuisisi
(flip-over) jika terjadi upaya pengambilalihan.
White Knight
o Target mungkin tidak suka dengan calon pengakuisisi. Target bisa mencari partner
yang lebih friendly (dipilih), mungkin karena lebih cocok atau janji tidak memecah
target, kemudian dijadikan partner untuk menggagalkan upaya pengambilalihan oleh
pihak yang tidak disukai oleh target. Misal, target menjual sahamnya ke white knight
tersebut, sehingga kendali ada ditangan target dan white knight.
White squire
o Berbeda dengan white knight, dalam white squire, partner tidak perlu memiliki
kontrol (memiliki) atas target. Target menjual blok saham kepada white squire,
kemudian partner tersebut akan mendukung manajemen dari perusahaan target.
PEMBAHASAN KASUS
PT AQUA GOLDEN MISSISIPPI Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di
bidang konsumsi yakni air minum kemasan. Didirakan pada 23 februari 1973 olleh Tirto
Utomo. Pabrik pertama didirikan di Pondok Ungu Bekasi dengan kapasitas produksi 6
juta liter per tahun. Dua tahun kemudian produksi pertama Aqua diluncurkan dalam
bentuk kemasan botol kaca 950 ml dengan harga jual Rp 75.
Tahun 1974-1978 merupakan masa-masa tersulit karena masih rendahnya tingkat
konsumsi masyarakat terhadap produk Aqua. Berbagai upaya dan kerja keras sehingga
penjualan dapat ditingkatkan dan akhirnya berada pada titik impas berhasil dicapai pada
tahun 1978.
Tahun 1984 pabrik Aqua kedua didirikan di Pandaan, setahun kemudian terjadi
pengembangan produk Aqua dalam bentuk kemasan BET 220 ml. Pada tahun 1990 PT
Aqua Golden Mississippi Tbk sebagai pelopor air minum pertama kali di Indonesia
berhasil Go Public. Tahun 1995 Aqua menjadi pabrik air mineral pertama yang sistem
produk in line berbasis teknologi canggih sehingga produksi menjadi lebih higenis.
Danone adalah perusahaan raksasa yang berdiri di tahun 1919 di Barcelona oleh
Isaac Caraso bergerak dibidang konsumsi yakni memproduksi yoghurt. Perusahaan ini
berkembang pesat dibawah kepemimpinan anaknya Daniel Caraso yang memindahkan
Danone ke Amerika Serikat. Tahun 1959 Danone dijual kepada Beatrice Foods sebuah
perusahaan yang sepenuhnya milik Amerika. Tahun 1981 Danone diambil alih oleh
generasi ketiga Antone Reboud dan kembali berpusat di Perancis membeli BS Gervais
dan menjadi perusahaan yang memimpin pasar produk susu segar di Perancis dan
terbesar ketiga di Eropa dalam industri makanan dan minuman. Pada tahun 1990 Danone
fokus pada pembuatan yoghurt, pasta, biskuit, air, makanan siap saji, dan bir.
Akuisisi saham Danone di PT Aqua tahum 1998 hanya sebesar 40% dan saat itu
merupakan titik awal perkembangan pesat PT Aqua, dimana PT Aqua mampu
menghasilkan laba bersih sebesar Rp 19 milyar atau bertambah 143% dari tahun
sebelumnya. Pada tahun 1999 ditergetkan sebesar Rp 1.1 milyar liter naik 19% dari tahun
terakhir.Manajemen juga mengumumkan bahwa mayoritas pemegang saham yaitu PT
Tirta Investama telah menandatangani kontrak dengan French Danone untuk
memproduksi air mineral Aqua-Danone. Sementara itu volume penjualan pada tahun
terakhir berjumlah 1.226 liter naik 19.6% sepanjang tahun 1999. Tahun 2000 Danone
meningkatkan kepemilikan sahamnya dari semula sebesar 40% menjadi 74% sehingga
Danone menjadi pemegang saham mayoritas AQUA GROUP.
Hasil survey dari Zenith International dari inggris sebuah badan riset internasional
yang telah melakukan survey selama hampir 9 bulan untuk IBWA mengesahkan bahwa
merk Aqua dari Indonesia adalah adalah merk AMDK terbesar di wilayah Asia- Timur
Tengah- Pasifik dengan total penjualan 1.040 juta liter di tahun 1998 dan 1.190 juta liter
di tahun 1999. Dan dengan demikian diakui sebagai merk AMDK nomer 2 di dunia
setelah merk EVIAN.
Menurut kelompok kami apa yang dilakukan oleh kedua perusahaan yaitu PT.
AQUA dan Danone merupakan hal yang tepat, dikarenakan jika dilihat dari situasi PT
AQUA, PT AQUA sedang mengalami rendahnya permintaan produk Aqua yang
mengakibatkan rendahnya penjualan dan ditambah lagi terjadinya krisis moneter pada
1997 yaitu krisis keuangan dimana harga aset mengalami penurunan nilai yang tajam,
bisnis dan konsumen tidak dapat membayar hutangnya, dan lembaga keuangan
mengalami kekurangan likuiditas. Kemudian, jika dilihat dari dari situasi Danone yaitu
ingin melakukan ekspansi usahanya ke Asia Tenggara dan pada saat bersamaan
terjadinya krisis dunia sehingga mengakibatkan perusahaan Danone berpusat di Prancis
ditambah penjualan di kawasan Eropa telah mengalami kemunduran dan kelesuan.
Bentuk akuisisi saham yang dilakukan sama-sama memberikan peluang bagi
kedua perusahaan ini. Perusahaan bisa saling menguntungkan, karena apabila PT AQUA
memutuskan menjual sebagian sahamnya kepada investor asing dalam hal ini adalah
French Danone, maka Danone bisa membantu PT AQUA untuk bisa lebih berkembang.
Karena Danone merupakan perusahaan raksasa yang sudah banyak dikenal diberbagai
dunia dan perusahaan ini sudah berskala internasional, maka hal ini bisa meningkatkan
reputasi PT AQUA dan PT AQUA jadi lebih banyak dikenal dimana-mana. Oleh karena
itu, hal ini bisa berdampak pada peningkatan penjualan produk dari PT AQUA, sehingga
hal ini juga membuat pendapatan perusahaan menjadi bertambah. Kemudian, keuntungan
bagi perusahaan Danone, karena tujuan perusahaan Danone adalah untuk melakukan
ekspansi usaha ke Asia Tenggara maka melalui PT AQUA ini lebih mempermudah
Danone untuk melakukan tujuannya, dikarenakan PT AQUA ini terletak di Indonesia
yaitu bagian dari Asia Tenggara. Selain itu, akuisisi saham dengan PT AQUA ini bisa
meningkatkan pendapatan Perusahaan Danone, sehingga hal ini juga membantu
perusahaan Danone dalam menghadapi krisis dunia.
KESIMPULAN
Alasan AQUA menjual sahamnya kepada Danone adalah karena kondisi
keuangan Perusahaan yang kacau sepeninggalan Tirto Utomo dan mulai banyaknya
merek AMDK yang baru muncul menambah ketat persaingan AMDK.