Anda di halaman 1dari 15

BENTUK-BENTUK KERJASAMA

DALAM KEGIATAN BISNIS

Hukum Bisnis
H. Nana Sahroni, S.E., M.M.
Kelompok 6
Andi Ghafar Yahya
Muhamad Ramdan
Via Devianti
Tujuan Kerjasama dalam
Kegiatan Bisnis
ASRIL SITOMPUL (1999:62 : Menyatakan bahwa tujuan
penggabungan (salah satu bentuk kerjasama) perusahaan ini akan
berbeda satu perusahaan ke perusahaan lainnya,namun secara umum
dapat dikatakan bahwa tujuaannya adalah :
1. Memperbesar perusahaan
2. Meningkatkan efisiensi
3. Menghilangkan atau mengurangi resiko persaingan
4. Menjamin tersedia pasokan atau penjualan dan distribusi
5. Diversifikasi produk dan pelayanan
6. Upaya defensif terhadap kemungkinan take over
7. Penyaluran modal yang tidak digunakan.
Bentuk-bentuk Kerjasama

Merger Konsilidasi

Merger Pada
Badan Usaha PT

Joint Venture Waralaba


Merger
Suatu penggabungan satu atau beberapa badan usaha sehingga dari
sudut ekonomi merupakan satu kesatuan tanpa melebur badan usaha
yang bergabung

Jenis Merger Dari Segi Ekonomi

Horizontal Vertikal
Penggabungan satu atau Penggabungan satu atau
beberapa perusahaan yang beberapa perusahaan yang
masing-masing kegiatan masing-masing kegiatan
bisnis(produksinya) berbeda bisnis(produksinya) berbeda
satu sama lain sehingga satu sama lain namun tidak
satu dengan lainnya saling mendukung dalam
merupakan kelanjutan dari penggunaan produk.
masing-masing produk
Hal Yang Melandasi Dalam Bentuk
Kerjasama Merger :
1. Dapat dimanfaatkan aset yang lebih efisien dalam suatu kesatuan
perseroan.
2. Adanya integrasi usaha melalui penguasaan atau penggabungan
badan usaha yang segaris, sehingga biaya produksi dapat ditekan
lebih mudah.
3. Dengan menggabungkan perseroan diharapkan mampu menarik
manajemen yang professional.
4. Apabila perseroan yang merugi berhubungan dengan perseroan
yang memperoleh laba,perseroan yang merugi akan
menampakkan performa yang baik karena kerugian tersebut
tampak dikurangi oleh perseroan yang diajak gabung.
Konsilidasi
Soewito ( 1998:2-3), menyatakan bahwa restrukturisasi badan usaha
pada umumnya meliputi beberapa aspek .

Restrukturisasi Bisnis
a) Memperbaiki proses peng-
Restrukturisasi Keuangan ambilan keputusan.
b) Kebutuhan pegawai yang
Restrukturisasi Manajemen optimal.
c) Membutuhkan pendele-
gasian yang lebih banyak.
Restrukturisasi Organisasi d) Penggabungan beberapa
fungsi.
Restrukturisasi Bidang Hukum
Pelaksanaaan Merger Bagi Badan Usaha Yang
Berbentuk Perseroan Terbatas (PT).

Merger hanya dapat dilakukan apabila rancangan penggabungan telah


mendapat persetujuan rapat umum pemegang saham masing masing
badan usaha yang terlibat.
Landasan Hukum Pelaksanaan Merger
Dalam Bentuk PT.
Pasal 6 peratuan pemerintah no.27 tahun 1998.

1. Penggabungan, peleburan dan penggabungan hanya dapat


dilakukan dengan persetujuan RUPS.
2. Penggabungan, peleburan dan pengambilahan berdasarkan
keputusan RUPS yang dihadiri oleh pemegang saham yang
mewakili paling sedikit bagian dari jumlah seluruh saham dengan
hak suara yang sah dan disetujui paling sedikit bagian dari jumlah
suara.
3. Bagian dari badan usaha terbuka, dalam hal persyaratan
sebagaimana di maksud dalam ayat (2) tidak dicapai,maka syarat
kehaduran dan pengambilalihan ditetapkan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.
Landasan Hukum Pelaksanaan Merger
Dalam Bentuk PT.
Pasal 104 undang undang no.1 tahun 1995 tentang perseroan terbatas
dan dipertegas lagi dalam pasal 4 peraturan pemerintah no.27 tahun
1998:

1. Penggabungan, peleburan dan pengambilalihan hanya dapat


dilakukan dengan memperhatikan: a.) Kepentingan badan badan
usaha, pemegang saham minoritas dan karyawan badan usaha
yang bersangkutan. b.) Kepentingan masyarakat dan persaingan
sehat dalam melakukan usaha
2. Penggabungan, peleburan dan pengambilalihan tidak mengurangi
hak pemegang saham minoritas untuk menjual sahamnya dalam
harga yang wajar.
Landasan Hukum Pelaksanaan Merger
Dalam Bentuk PT.

3) Pemegang saham yang tidak setuju terhadap keputusan RUPS


mengenai penggabungan, peleburan dan pengambilalihan dapat
menggunakan haknya agar saham yang dimiliki dibeli dengan
harga wajar sesuai dengan ketentuan pasal 55 uu no.1 tahun
1995.
4) Pelaksanaan hak sebagai mana tersebut diatas tidak
menghentikan proses pelaksanaan penggabungan, peleburan dan
pengambilalihan.
Pelaksanaaan Merger Bagi Badan Usaha Yang
Berbentuk Perseroan Terbatas (PT).

Tahap Perencanaan

Persetujuan RUPS.

Pengumuman Rencana Penggabungan

Pelaksanaan

Pengumuman Hasil Penggabungan


Pelaksanaaan Merger Bagi Badan Usaha Yang
Berbentuk Perseroan Terbatas (PT).

A. Tahap Perencanaan.
Tahap perencanaan ini diatur dalam pasal 102 ayat 2 uu no.1
tahun 1995 yang menyebutkan sebagai berikut:
a) Nama badan usaha yang akan melakukan
penggabungan atau peleburan.
b) Alasan serta penjelasan masing-masing direksi badan
usaha.
c) Tatacara konvers dari masing-masing badan usaha.
d) Rencana perubahan anggaran dasar badan usaha hasil
penggabungan.
e) Neraca perhitungan laba rugi yang ,meliputi 3 tahun buku
terakhir.
Pelaksanaaan Merger Bagi Badan Usaha Yang
Berbentuk Perseroan Terbatas (PT).

B. Persetujuan RUPS.
Selanjutnya rencana penggabungan suatu badan usaha harus di
mintakan persetujuan rapat umum pemegang saham (RUPS)
masing-masing badan usaha (pasal 102 ayat 3).
C. Pengumuman Rencana Penggabungan.
Direksi wajib mengumumkan dalam 2 surat kabar harian mengenai
rencana penggabungan badan usaha paling lambat 14 hari
sebelum pemanggilan RUPS (pasal 105 UUPT).
Pelaksanaaan Merger Bagi Badan Usaha Yang
Berbentuk Perseroan Terbatas (PT).

D. Pelaksanaan.
Dalam hal telah dilaksanakannya proses pendahuluan yang harus
di penuhi, penggabungan ini dapat dilakukan dengan tidak
merugikan:
a. Kepentingan dan usaha pemegang saham minoritas dan
karyawan badan usaha.
b. Kepentingan masyaratakat dan persaingan sehat dalam
melakukan usaha.

E. Pengumuman Hasil Penggabungan.


Direksi badan usaha hasil usaha penggabungan atau peleburan
wajib mengumumkan hasil penggabungan atau peleburan dalam 2
surat kabar harian paling lambat 30 hari terhitung sejak
penggabungan atau peleburan selesai dilakukan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai