Anda di halaman 1dari 9

Prosedur Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”)

RUPS Perusahaan Terbuka berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”)


Nomor 32 Tahun 2014 tanggal 8 Desember 2014

1. Pemanggilan RUPS Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”) terdiri dari RUPS
tahunan yang wajib diselenggarakan paling lambat 6 bulan setelah Tahun buku
terakhir dan RUPS lainnya yang diselenggarakan setiap waktu berdasarkan kebutuhan
untuk kepentingan Perusahaan terbuka. (Pasal 2)

2. Permintaan penyelenggaraan RUPS dilakukan satu orang atau lebih yang mewakili
1/10 atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara, kecuali anggaran dasar
perusahaan menentukan suatu jumlah yang lebih kecil, dapat meminta agar
diselenggarakan RUPS. (Pasal 3 ayat 1).

3. Permintaan penyelenggaraan RUPS diajukan kepada Direksi dengan surat tercatat


disertai alasannya. (Pasal 3 ayat 2).

4. Syarat permintaan penyelenggaraan RUPS: (Pasal 3 ayat 3).

A. dilakukan dengan itikad baik;


B. mempertimbangkan kepentingan Perusahaan Terbuka;
C. merupakan permintaan yang membutuhkan keputusan RUPS;
D. disertai dengan alasan dan bahan terkait hal yang harus diputuskan dalam RUPS;
dan
E. tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan anggaran dasar
Perusahaan Terbuka.

5. Direksi wajib melakukan pengumuman RUPS kepada pemegang saham paling lambat
15 hari terhitung sejak tanggal permintaan penyelenggaraan RUPS (Pasal 3 ayat 4).

6. Dalam hal Direksi tidak melakukan pengunguman pengumuman RUPS, pemegang


saham dapat mengajukan kembali permintaan penyelenggaraan RUPS kepada Dewan
Komisaris dan Dewan Komisaris melakukan pengumuman paling lambat 15 hari
sejak tanggal permintaan penyelenggaraan RUPS (Pasal 3 ayat 5 dan 6).

7. Dalam hal Direksi dan Dewan Komisaris tidak melakukan pengumuman paling
lambat 15 hari sejak diterimanya permintaan penyelenggaraan RUPS, Direksi dan
Dewan Komisaris wajib mengumumkan: (Pasal 4 ayat 1 sampai 4)

A. Terdapat permintaan penyelenggaraan RUPS dari pemegang saham; dan


B. Alasan tidak diselenggarakan RUPS.

Dan pengumuman bagi perusahaan terbuka yang sahamnya tercatat pada Bursa Efek
minimal melalui:

1
A. 1 (Satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional;
B. Situs web Bursa Efek; dan
C. Situs web perusahaan Terbuka, dalam bahasa Indonesia dan bahasa asing, dengan
ketentuan bahasa asing yang digunakan paling kurang bahasa inggris.

Dan untuk perusahaan terbuka yang sahamnya tidak tercatat pada bursa efek melalui:

A. 1 (Satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional; dan
B. Situs web perusahaan Terbuka, dalam bahasa Indonesia dan bahasa asing, dengan
ketentuan bahasa asing yang digunakan paling kurang bahasa inggris.

Bukti pengumuman wajib disampaikan kepada OJK paling lambat 2 (dua) hari kerja
setelah pengumuman.

8. .
9.

Jika direksi tidak dapat melakukan pemanggilan selama jangka waktu 15 hari maka komisaris
yang akan melakukan pemanggilan (Pasal 3 ayat 6)

10. Tetapi jika Dalam hal dewan komisaris juga tidak dapat melakukan pemanggilan
maka pemegang saham dapat mengajukan permintaan RUPS kepada Ketua
pengadilan negeri tempat perusahaan terbuka berkedudukan meminta penetapan dari
pengadilan agar pemegang saham dapat melakukan pemanggilan RUPS (Pasal 5 ayat
1).

11. Pemegang saham sebagaimana dimaksud dalam No. II wajib tidak mengalihkan
sahamnya dalam jangka waktu paling sedikit 6 (enam) bulan sejak RUPS jika
permintaan penyelenggaraan RUPS dipenuhi oleh Direksi atau Dewan Komisaris atau
ditetapkan oleh pengadilan. (Pasal 6)

12. Pengumuman yang dimaksud yang dilakukan oleh komisaris atau direksi
menggunakan surat kabar dalam skala nasional, situs web bursa efek, dan situs web
dalam perusahaan terbuka dalam bahasa asing dengan ketentuan bahasa asing yang
digunakan merupakan bahasa inggris (Pasal 4 ayat 3)
13. RUPS wajib diselenggarakan di wilayah Indonesia (Pasal 7 ayat 1 yang
diselenggarakan di: (Pasal 7)

A. Tempat kedudukan perusahaan terbuka


B. Tempat perusahaan terbuka melakukan kegiatan usahanya
C. Ibu kota provinsi dimana tempat atau kedudukan perusahaan terbuka itu terletak
D. Tempat posisi bursa efek dimana saham perusahaan terbuka tersebut dicatatkan
E. .
)

2
Tempat penyelenggaraan RUPS perusahaan terbuka yakni: (Pasal 7 ayat 3)
Tempat kedudukan perusahaan terbuka
Tempat perusahaan terbuka melakukan kegiatan usahanya
Ibu kota provinsi dimana tempat atau kedudukan perusahaan terbuka itu terletak
Tempat posisi bursa efek dimana saham perusahaan terbuka tersebut dicatatkan
14. Perusahaan wajib memberitahukan terlebih dahulu menyampaikan
pemberitahuan mata acara rapat kepada OJK secara jelas dan rinci paling lambat
lima hari kerja sebelum pengumuman RUPS, dengan tidak memperhitungkan
tanggal pengumuman RUPS. (Pasal 8 ayat 1 dan 2)

15. Dalam hal terdapat perubahan mata acara rapat perusahaan terbuka wajib
menyampaikan perubahan kepada OJK paling lambat saat pemanggilan RUPS. (Pasal
8 ayat 3).

16. Perusahaan Terbuka wajib melakukan pengumuman RUPS kepada pemegang saham
paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum pemanggilan RUPS dengan tidak
memperhitungkan tanggal pengumuman dan tanggal pemanggilan. (Pasal 10 ayat 1)

17. Pengumuman RUPS kepada pemegang saham sebagaimana dimaksud dalam No. XIII
bagi perusahaan terbuka yang efeknya tercatat pada bursa efek paling kurang melalui:
(Pasal 10 ayat 4 dan 5)

A. 1 (Satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional;


B. Situs web Bursa Efek; dan
C. Situs web perusahaan Terbuka, dalam bahasa Indonesia dan bahasa asing, dengan
ketentuan bahasa asing yang digunakan paling kurang bahasa inggris.

Dan untuk perusahaan terbuka yang sahamnya tidak tercatat pada bursa efek melalui:

A. 1 (Satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional; dan
B. Situs web perusahaan Terbuka, dalam bahasa Indonesia dan bahasa asing, dengan
ketentuan bahasa asing yang digunakan paling kurang bahasa inggris.

18. Bukti pengumuman wajib disampaikan kepada OJK paling lambat 2 (dua) hari kerja
setelah pengumuman. (Pasal 10 ayat 8)

19. Pemegang saham yang dapat mengusulkan mata acara rapat adalah satu pemegang
saham atau lebih yang mewakili 1/20 atau lebih jumlah seluruh saham dengan hak
suara kecuali anggaran dasar perusahaan terbuka menentukan suatu jumlah yang lebih
kecil dan usul disampaikan kepada direksi paling lambat 7 hari sebelum pemanggilan
RUPS. (Pasal 12 ayat 1 dan 2)

3
20. Perusahaan Terbuka wajib melakukan pemanggilan kepada pemegang saham paling
lambat 21 (dua puluh satu) hari sebelum RUPS, dengan tidak memperhitungkan
tanggal pemanggilan dan tanggal RUPS. (Pasal 13 ayat 1)

21. Pemanggilan RUPS kepada pemegang saham bagi Perusahaan Terbuka yang
sahamnya tercatat pada Bursa Efek paling kurang melalui: (Pasal 13 ayat 3 sampai
7)

A. 1 (Satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional;


B. Situs web Bursa Efek; dan
C. Situs web perusahaan Terbuka, dalam bahasa Indonesia dan bahasa asing, dengan
ketentuan bahasa asing yang digunakan paling kurang bahasa inggris.

Dan untuk perusahaan terbuka yang sahamnya tidak tercatat pda bursa efek melalui:

A. 1 (Satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional; dan
B. Situs web perusahaan Terbuka, dalam bahasa Indonesia dan bahasa asing, dengan
ketentuan bahasa asing yang digunakan paling kurang bahasa inggris.

Bukti pemanggilan RUPS wajib disampaikan kepada OJK paling lambat 2 (dua) hari
kerja setelah pengumuman.

22. Perusahaan Terbuka wajib menyediakan bahan mata acara rapat bagi pemegang
saham sejak tanggal dilakukan pemanggilan RUPS sampai dengan penyelenggaraan
RUPS. (Pasal 15 ayat 1)

23. Dalam hal mata acara rapat mengenai pengangkatan anggota Direksi dan/atau anggota
Dewan Komisaris, daftar riwayat hidup calon anggota direksi dan/atau komisaris yang
akan diangkat wajib tersedia: (Pasal 15 ayat 7)

A. Di situs web Perusahaan Terbuka paling kurang sejak saat pemanggilan sampai
dengan penyelenggaraan RUPS; atau
B. Pada waktu selain sebagaimana dimaksud huruf A namun paling lambat pada saat
Penyelenggaraan RUPS, sepanjang diatur dalam peraturan perundang-undangan.

24. Perusahaan Terbuka wajib melakukan ralat pemanggilan RUPS jika terdapat
perubahan informasi dalam pemanggilan RUPS yang antara lain: (Pasal 16 ayat 1)

A. Tanggal penyelenggaraan RUPS;


B. Waktu penyelenggaraan RUPS;
C. Tempat penyelenggaraan RUPS;
D. Ketentuan pemegang saham yang berhak hadir dalam RUPS;
E. Mata acara rapat termasuk penjelasan atas setiap mata acara tersebut; dan

4
F. Informasi yang menyatakan bahan terkait mata acara rapat tersedia bagi
pemegang seham sejak tanggal dilakukan pemanggilan RUPS sampai dengan
RUPS diselenggarakan.

25. Pemanggilan RUPS kedua dilakukan dengan ketentuan: (Pasal 17)

A. Pemanggilan RUPS kedua dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 7 (tujuh)
hari sebelum RUPS kedua dilangsungkan;
B. Dalam pemanggilan RUPS kedua harus menyebutkan RUPS pertama telah
dilangsungkan dan tidak mencapai kuorum kehadiran;
C. RUPS kedua dilangsungkan dalam jangka waktu paling cepat 10 (sepuluh) hari
dan paling lambat 21 hari setelah RUPS pertama dialngsungkan.

26. Pemanggilan RUPS ketiga dilakukan dengan ketentuan: (Pasal 18)

A. Pemanggilan RUPS ketiga atas permintaan perusahaan terbuka ditetapkan oleh


OJK;
B. Dalam pemanggilan RUPS ketiga menyebutkan bahwa RUPS kedua telah
dilaksanakan dan tidak mencapai kuorum.

27. RUPS dipimpin oleh anggota dewan komisaris yang ditunjuk oleh dewan komisaris.
(Pasal 22 ayat 1)

28. Dalam hal semua anggota dewan komisaris tidak hadir atau berhalangan hadir, RUPS
dipimpin oleh salah seorang direksi yang ditunjuk direksi. (Pasal 22 ayat 2)

29. Dalam hal semua anggota dewan komisaris atau anggota direksi tidak hadir atau
berhalangan hadir, RUPS dipimpin oleh pemegang saham yang hadir dalam RUPS
yang ditunjuk dari dan oleh peserta RUPS. (Pasal 22 ayat 3)

30. Kuorum kehadiran dan kuorum keputusan RUPS untuk mata acara yang harus
diputuskan dalam RUPS dilakukan dengan mengikuti ketentuan, : (Pasal 26)

A. RUPS dapat dilangsungkan jika jika dalam RUPS lebih dari ½ bagian dari jumlah
seluruh saham dengan hak suara yang hadir atau diwakili, kecuali undang-undang
dan/atau anggaran dasar Perusahaan Terbuka menentukan jumlah kuorum yang
lebih besar

B. Jika kuorum sebelumnya tidak tercapai maka diadakan RUPS kedua dengan
syarat paling sedikit 1/3 bagian dari jumlah seluruh pemegang saham hadir atau
diwakili kecuali anggaran dasar perusahaan menentukan jumlah kuorum yang
lebih besar.

5
C. Keputusan RUPS sebagaimana dimaksud pada huruf a A dan b B adalah sah jika
disetujui lebih dari ½ bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang hadir
dalam RUPS, kecuali undang-undang dan/atau anggaran dasar perusahaan
terbuka menentukan jumlah suara setuju yang lebih besar.

31. Kuorum kehadiran dan Kuorum keputusan RUPS untuk mata acara perubahan
anggaran dasar perusahaan terbuka yang memerlukan persetujuan Menteri hukum dan
Hak Asasi Manusia, kecuali dalam rangka memperpanjang jangka waktu berdirinya
perusahaan terbuka dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: (Pasal 27)

A. RUPS dapat dilangsungkan jika RUPS dihadiri ileh pemegang saham yang
mewakili paling kurang 2/3bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara
yang sah;
B. Keputusan RUPS sebagaimana dimaksud Huruf A adalah sah jika disetujui oleh
2/3 dari seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS;
C. Dalam hal kuorum tidak tercapai, RUPS kedua dapat diadakan dengan ketentuan
RUPS kedua sah dan berhak mengambil keputusan jika dalam RUPS dihadiri
oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikit 3/5 bagian dari jumlah
seluruh saham dengan hak suara yang sah;
D. Keputusan RUPS kedua adalah sah jika disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu per dua)
bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS;
E. Dalam hal kuorum kehadiran pada RUPS kedua sebagaimana dimaksud huruf c
tidak tercapai, RUPS ketiga dapat diadakan dengan ketentuan RUPS ketiga sah
dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh pemegang saham dari saham
dengan hak suara yang sah dalam kuorum kehadiran dan kuorum keputusan yang
ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan atas permohonan Perusahaan terbuka.

32. Kuorum kehadiran dan kuorum keputusan RUPS untuk mata acara mengalihkan
kekayaan Perusahaan Terbuka yang merupakan lebih dari 50% (lima puluh persen)
jumlah kekayaan bersih Perusahaan Terbuka dalam 1 (satu) transaksi atau lebih baik
yang berkaitan satu sama lain maupun tidak, menjadikan jaminan utang kekayaan
Perusahaan Terbuka yang merupakan lebih dari 50% (lima puluh persen) jumlah
kekayaan bersih Perusahaan Terbuka dalam 1 (satu) transaksi atau lebih baik yang
berkaitan satu sama lain maupun tidak, penggabungan, peleburan, pengambilalihan,
pemisahan, pengajuan permohonan agar Perusahaan Terbuka dinyatakan pailit,
perpanjangan jangka waktu berdirinya Perusahaan Terbuka, dan pembubaran
Perusahaan Terbuka, dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: (Pasal 28)

A. RUPS dapat dilangsungkan jika RUPS dihadiri oleh pemegang saham yang
mewakili paling kurang 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham
dengan hak suara yang sah.

6
B. Keputusan RUPS sebagaimana dimaksud pada huruf A adalah sah jika disetujui
oleh lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari seluruh saham dengan hak suara
yang hadir dalam RUPS.

C. Dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud pada huruf A tidak tercapai, RUPS
kedua dapat diadakan dengan ketentuan RUPS kedua sah dan berhak mengambil
keputusan jika RUPS dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling
kurang 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara
yang sah.

D. Keputusan RUPS kedua adalah sah jika disetujui oleh lebih dari 3/4 (tiga per
empat) bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS.

E. Dalam hal kuorum kehadiran pada RUPS kedua sebagaimana dimaksud huruf c
tidak tercapai, RUPS ketiga dapat diadakan dengan ketentuan RUPS ketiga sah
dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh pemegang saham dari saham
dengan hak suara yang sah dalam kuorum kehadiran dan kuorum keputusan yang
ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan atas permohonan Perusahaan Terbuka

33. Kuorum kehadiran dan kuorum keputusan RUPS untuk mata acara transaksi yang
mempunyai benturan kepentingan, dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
(Pasal 29)

A. RUPS dapat dilangsungkan jika RUPS dihadiri oleh Pemegang Saham


Independen yang mewakili lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah
seluruh saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki oleh Pemegang Saham
Independen.

B. Keputusan RUPS sebagaimana dimaksud pada huruf A adalah sah jika disetujui
oleh Pemegang Saham Independen yang mewakili lebih dari 1/2 (satu per dua)
bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki oleh
Pemegang Saham Independen.

C. Dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud pada huruf A tidak tercapai, RUPS
kedua dapat diadakan dengan ketentuan RUPS kedua sah dan berhak mengambil
keputusan jika dalam RUPS dihadiri oleh Pemegang Saham Independen yang
mewakili lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan
hak suara yang sah yang dimiliki oleh Pemegang Saham Independen.

D. Keputusan RUPS kedua adalah sah jika disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu perdua)
bagian dari jumlah saham yang dimiliki oleh Pemegang Saham Independen yang
hadir dalam RUPS.

7
E. Dalam hal kuorum kehadiran pada RUPS kedua sebagaimana dimaksud pada
huruf C tidak tercapai, RUPS ketiga dapat diadakan dengan ketentuan RUPS
ketiga sah dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh Pemegang Saham
Independen dari saham dengan hak suara yang sah, dalam kuorum kehadiran
yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan atas permohonan Perusahaan
Terbuka.

F. Keputusan RUPS ketiga adalah sah jika disetujui oleh Pemegang Saham
Independen yang mewakili lebih dari 50% (lima puluh persen) saham yang
dimiliki oleh Pemegang Saham Independen yang hadir.

G. Pemegang saham yang mempunyai benturan kepentingan dianggap telah


memberikan keputusan yang sama dengan keputusan yang disetujui oleh
Pemegang Saham Independen yang tidak mempunyai benturan kepentingan.

34. Pemegang saham dari saham dengan hak suara yang sah yang hadir dalam RUPS
namun abstain (tidak memberikan suara) dianggap mengeluarkan suara yang sama
dengan suara mayoritas pemegang saham yang mengeluarkan suara. (Pasal 30)

35. Dalam pemungutan suara, suara yang dikeluarkan oleh pemegang saham berlaku
untuk seluruh saham yang dimilikinya dan pemegang saham tidak berhak
memberikan kuasa kepada lebih dari seorang kuasa untuk sebagian dari jumlah saham
yang dimilikinya dengan suara yang berbeda namun hal tersebut dapat dikecualikan
bagi: (Pasal 31)

A. Bank Kustodian atau Perusahaan Efek sebagai Kustodian yang mewakili


nasabah-nasabahnya pemilik saham Perusahaan Terbuka
B. Manajer Investasi yang mewakili kepentingan Reksa Dana yang dikelolanya.

36. Perusahaan terbuka wajib membuat risalah RUPS dan ringkasan risalah RUPS. (Pasal
32 ayat 1)

37. Risalah RUPS wajib dibuat dan ditandatangani oleh pimpinan rapat dan paling sedikit
1 orang pemegang saham yang ditunjuk dari dan oleh peserta RUPS namun tanda
tangan tidak diisyaratkan dalam hal risalah RUPS dibuat dalam bentuk Akta berita
acara RUPS oleh notaris. (Pasal 32 ayat 2 dan 3)

38. Risalah RUPS wajib disampaikan kepada OJK paling lambat 30 hari setelah RUPS
diselenggarakan. (Pasal 33)

39. Risalah RUPS bagi perusahaan terbuka yang sahamnya tercatat pada bursa efek wajib
mengumumkan kepada masyarakat paling kurang melalui: (Pasal 34 ayat 2 dan 3)

A. 1 (Satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional;

8
B. Situs web Bursa Efek; dan
C. Situs web perusahaan Terbuka, dalam bahasa Indonesia dan bahasa asing, dengan
ketentuan bahasa asing yang digunakan paling kurang bahasa inggris.

Dan untuk perusahaan terbuka yang sahamnya tidak tercatat pada bursa efek wajib
diumumkan kepada masyarakat paling kurang melalui:

A. 1 (Satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional; dan
B. Situs web perusahaan Terbuka, dalam bahasa Indonesia dan bahasa asing, dengan
ketentuan bahasa asing yang digunakan paling kurang bahasa inggris.

40. Pengunguman ringkasan risalah RUPS wajib diumumkan kepada masyarakat paling
lambat 2 hari kerja setelah RUPS diselenggarakan dan bukti pengunguman ringkasan
risalah RUPS wajib disampaikan kepada OJK paling lambat 2 hari kerja setelah
diumumkan. (Pasal 34 ayat 6 dan 7)

41. Perusahaan Terbuka dalam waktu 1 (satu) tahun setelah diundangkannya Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan ini (8 Desember 2014) wajib mengubah anggaran dasarnya sesuai
dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini.

Dengan tidak mengurangi tindakan pidana di bidang pasar modal, OJK, berwenang
mengenakan sanksi administratif terhadap setiap pihak yang melakukan pelanggaran
ketentuan peraturan OJK, berupa: (Pasal 37 ayat 1)
Peringatan tertulis;
Denda;
Pembatasan kegiatan usaha;
Pembekuan kegiatan usaha;
Pembatalan persetujuan;
Pembatalan pendaftaran.

Anda mungkin juga menyukai