Anda di halaman 1dari 3

1) Persyaratan Pembentukan Koperasi

Dalam UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, yaitu dalam Pasal 6 sampai
dengan 8 disebutkan bahwa persyaratan untuk pembentukan koperasi adalah sebagai berikut.1

1. Persyaratan pembentukan koperasi didasarkan atas bentuk koperasi yang akan


dibentuk, yaitu apakah koperasi primer atau koperasi sekunder.
2. Untuk persyaratan pembentukan koperasi primer memerlukan minimal 20 orang
anggota. Untuk persyaratan pembentukan koperasi sekunder memerlukan minimal 3
koperasi yang telah berbadan hukum.
3. Koperasi yang dibentuk harus berkedudukan di wilayah negara Republik
Indonesia.
4. Untuk pembentukan koperasi dilakukan dengan akta pendirian yang memuat
anggaran dasar.
5. Memiliki Anggaran dasar koperasi
Angaran dasar koperasi sekurang-kurangnya harus memuat hal-hal berikut ini:

1. Daftar nama pendiri;


2. Nama dan tempat kedudukan;
3. Maksud dan tujuan serta di bidang usaha;
4. Ketentuan mengenai keanggotaan;
5. Ketentuan mengenai rapat anggota;
6. Ketentuan mengenai pengolahan;
7. Ketentuan mengenai permodalan;
8. Ketentuan mengenai jangka waktu berdirinya;
9. Ketentuan mengenai pembagian sisa hasil usaha;
10. Ketentuan mengenai sanksi.

http://www.bukupedia.net/2016/08/syarat-dan-tata-cara-pendirian-koperasi-menurut-uu-nomor-25-
tahun-1992.html, diakses pada Tanggal 15 Februari 2017 pukul 12.00 WIB
b. Status Badan Hukum

Koperasi memperoleh status badan hukum setelah akta pendiriannya disahkan oleh
Pemerintah. Untuk mendapatkan pengesahaan tersebut maka :2
a. Para pendiri mengajukan permintaan tertulis disertai akta pendirian Koperasi.
b. Pengesahan akta pendirian diberikan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan setelah
diterimanya permintaan pengesahan.
c. Pengesahan akta pendirian diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Permintaan pengesahaan tersebut diajukan dengan melampirkan :3

2
Pasal 9 dan Pasal 10 UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian
a. dua rangkap akta pendirian Koperasi, satu diantaranya bermaterai cukup;

b. berita acara rapat pembentukan Koperasi, termasuk pemberian kuasa untuk


mengajukan permohonan pengesahan apabila ada;

c. surat bukti penyetoran modal, sekurang-kurangnya sebesar simpanan pokok;

d. rencana awal kegiatan usaha Koperasi.

Apabila permintaan pengesahan atas akta pendirian Koperasi telah dilakukan sesuai
dengan ketentuan di atas, maka kepada pendiri atau kuasanya diberikan tanda terima. Menteri
akan melakukan pengesahaan terhadap Koperasi yang mengajukan permintaan pengesahaan,
setelah diadakan penelitian anggaran dasar koperasi :

a. tidak bertentangan dengan Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang


Perkoperasian; dan

b. tidak bertentangan dengan ketertiban umum dan kesusilaan.

Pengesahan atas akta pendirian Koperasi ditetapkan dengan keputusan Menteri dalam
jangka waktu paling lama tiga bulan terhitung sejak diterimanya permintaan pengesahan secara
lengkap. Surat keputusan pengesahan dan akta pendirian Koperasi yang telah mendapatkan
pernyataan pengesahan disampaikan kepada pendiri atau kuasanya dengan surat tercatat dalam
jangka waktu paling lama tujuh hari terhitung sejak keputusan pengesahan ditetapkan.

3
Pasal 4 Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1994 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pengesahan Akta
Pendirian Dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi

Anda mungkin juga menyukai