JAWABAN
2. Prosedur Pendirian
a. Dituangkan ke dalam Akta Notaris berbahasa Indonesia;
b. Pendiri wajib mengambil bagian saham;
c. Akta Pendirian memuat Anggaran Dasar;
d. Permohonan pengesahan dalam jangka waktu 60 hari setelah tanggal akta
(online system) dan diikuti dengan kelengkapan dokumen fisik dalam jangka
waktu 30 hari;
e. Perseroan memperoleh status badan hukum pada tanggal diterbitkannya
keputusan menteri mengenai pengesahan badan hukum Perseroan;
f. Daftar Perseroan sesuai Pasal 29 ayat 3 UU PT; dan
g. Pengumuman oleh Menteri Pasal 30 ayat 1 UU PT.
3. Apabila terbukti terjadi hal-hal seperti pemegang saham yang bersangkutan baik
langsung maupun tidak langsung dengan itikad buruk memanfaatkan Perseroan
untuk kepentingan pribadi, pemegang yang bersangkutan terlibat dalam perbuatan
melawan hukum yang dilakukan oleh Perseroan.
4. Struktur Permodalan PT
a. Modal Dasar minimal 50 juta rupiah;
b. Paling sedikit 25% dari modal dasar untuk ditempatkan dan disetor;
c. Dalam hal penyetoran atas modal saham dilakukan dalam bentuk uang atau
bentuk lainnya;
d. Dalam hal penyetoran modal saham (non uang) ditentukan oleh nilai wajar
sesuai harga pasar;
e. Penambahan modal dasar harus dengan persetujuan Menteri, sedangkan
untuk modal ditempatkan cukup dengan pemberitahuan;
f. Pengurangan modal, Direksi wajib memberitahu para kreditur melalui
pengumuman melalui koran;
g. Pengurangan modal harus dengan persetujuan Menteri; dan
h. Pengurangan modal ditempatkan dan disetor dilakukan dengan cara
penarikan kembali saham/penurunan nilai nominal saham.
5. Modal dasar Perseroan paling sedikit Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).
7. Peleburan (konsolidasi), perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua perseroan atau
lebih yang sepakat dengan cara mendirikan satu perusahaan baru.
Peralihan (merger), perbuatan hukum yang dilakukan oleh satu perseroan atau lebih
untuk menggabungkan diri dengan perseroan lain.
Pengambilalihan (akuisisi), perbuatan hukum yang dilakukan oleh badan
hukum/perseorangan untuk mengambil alih saham perseroan yang berakibat
beralihnya pengendalian.