Anda di halaman 1dari 3

JAWABLAH PERTANYAAN DI BAWAH INI

1. Apakah yang dimaksud dengan perseoran terbatas?


2. Bagaimanakah prosedur pendirian perseroan terbatas?
3. Kapankah suatu perseroan terbatas tidak bertanggung jawab secara terbatas?
4. Jelaskan struktur permodalan yang ada di dalam perseroan terbatas?
5. Berapakah minimum modal dasar dasar yang harus dimiliki oleh Perseroan Terbatas?
6. Jelaskan organ-organ dan fungsinya yang ada di dalam perseroan terbatas?
7. Apakah yang dimaksud dengan peleburan, peralihan dan pengambilalihan?
8. Apakah yang dimaksud tanggung jawab social dalam perseoran terbatas?
9. Apakah yang saudara tahu mengenai good corporate governance?
10. Apakah UU No. 40 Tahun 2007 mengenal prinsip good corporate governance? Jelaskan
dan berikan contohnya

JAWABAN

1. Badan hukum yang berbentuk persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian,


melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang terbagi dalam bentuk saham
dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang dan peraturan
pelaksanaannya.

2. Prosedur Pendirian
a. Dituangkan ke dalam Akta Notaris berbahasa Indonesia;
b. Pendiri wajib mengambil bagian saham;
c. Akta Pendirian memuat Anggaran Dasar;
d. Permohonan pengesahan dalam jangka waktu 60 hari setelah tanggal akta
(online system) dan diikuti dengan kelengkapan dokumen fisik dalam jangka
waktu 30 hari;
e. Perseroan memperoleh status badan hukum pada tanggal diterbitkannya
keputusan menteri mengenai pengesahan badan hukum Perseroan;
f. Daftar Perseroan sesuai Pasal 29 ayat 3 UU PT; dan
g. Pengumuman oleh Menteri Pasal 30 ayat 1 UU PT.

3. Apabila terbukti terjadi hal-hal seperti pemegang saham yang bersangkutan baik
langsung maupun tidak langsung dengan itikad buruk memanfaatkan Perseroan
untuk kepentingan pribadi, pemegang yang bersangkutan terlibat dalam perbuatan
melawan hukum yang dilakukan oleh Perseroan.
4. Struktur Permodalan PT
a. Modal Dasar minimal 50 juta rupiah;
b. Paling sedikit 25% dari modal dasar untuk ditempatkan dan disetor;
c. Dalam hal penyetoran atas modal saham dilakukan dalam bentuk uang atau
bentuk lainnya;
d. Dalam hal penyetoran modal saham (non uang) ditentukan oleh nilai wajar
sesuai harga pasar;
e. Penambahan modal dasar harus dengan persetujuan Menteri, sedangkan
untuk modal ditempatkan cukup dengan pemberitahuan;
f. Pengurangan modal, Direksi wajib memberitahu para kreditur melalui
pengumuman melalui koran;
g. Pengurangan modal harus dengan persetujuan Menteri; dan
h. Pengurangan modal ditempatkan dan disetor dilakukan dengan cara
penarikan kembali saham/penurunan nilai nominal saham.

5. Modal dasar Perseroan paling sedikit Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).

6. Organ PT dan Fungsinya


a. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), mempunyai wewenang yang tidak
diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan
dalam UU PT dan/atau AD.
b. Direksi, berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan
perseroan untuk kepentingan perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan
perseroan serta mewakili perseroan, baik di dalam maupun di luar
pengadilan sesuai dengan ketentuan AD.
c. Dewan Komisaris, bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/atau
khusus sesuai dengan AD dan memberi nasihat kepada Direksi.

7. Peleburan (konsolidasi), perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua perseroan atau
lebih yang sepakat dengan cara mendirikan satu perusahaan baru.
Peralihan (merger), perbuatan hukum yang dilakukan oleh satu perseroan atau lebih
untuk menggabungkan diri dengan perseroan lain.
Pengambilalihan (akuisisi), perbuatan hukum yang dilakukan oleh badan
hukum/perseorangan untuk mengambil alih saham perseroan yang berakibat
beralihnya pengendalian.

8. Komitmen perseroan untuk turut serta dalam pembangunan ekonomi untuk


meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat.

9. Mekanisme tata kelola perusahaan yang membahas cara suatu perusahaan


diarahkan dan dikelola agar kepentingan stakeholders diakomodasi secara baik.

10. Di dalam UU PT terdapat prinsip-prinsip GCG antara lain:


a. Keterbukaan, ditemukan pada akta pendirian wajib memuat informasi pendiri
perseroan;
b. Akuntabilitas, ditemukan pada larangan pengeluaran saham tanpa nilai
nominal;
c. Pertanggungjawaban, ditemukan pada kewajiban corporate social
responsibility;
d. Kemandirian, ditemukan pada larangan kepemilikan saham silang secara
langsung atau tidak langsung; dan
e. Kesetaraan dan kewajaran, pemegang saham diberikan bukti kepemilikan
saham atas saham yang dimiliki.

Anda mungkin juga menyukai