PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Tenaga kerja (SDM) merupakan satu aspek yang sangat berpengaruh
terhadap semua perkembangan perekonomian di dunia. Tenaga kerja tidak
terlepas dari pembangunan, Tenaga kerja tidak terlepas dari kehidupan, dan
tenaga kerja merupakan tonggak utama perekonomian suatu bangsa, di samping
SDA dan teknologi.
Di Indonesia, masalah ketenagakerjaan mulai menjadi perhatian sejak
masuknya penjajahan. Dimulai dengan belanda, portugis, inggris, dan kemudian
jepang. Semuanya menerapkan sistemnya masing – masing. Meskipun demikian,
perlindungan terhadap tenaga kerja baru mulai mendapat perhatian setelah
Belanda di bawah pimpinan Deandels menerapkan etische politik (politik balas
budi). Semenjak saat itu, maka mulai lahir peraturan – peraturan (hukum) tentang
ketenagakerjaan, yang mana peraturan yang dibuat mulai memeperhatikan sisi –
sisi kemanusiaan.
Seiring perjalanan bangsa sampai memasuki era kemerdekaan, peraturan
demi peraturan dibuat untuk melindungi, dan menjamin kesejahteraan,
keselamatan, dan keberlangsungan hidup (secara kemanusiaan) para pekerja. Kini,
kita sudah lebih dari setengah abad merdeka. Namun, masalah yang menyangkut
tentang ketenagakerjaan masih mejadi pekerjaan ruamah yang harus diselesaikan.
B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah sejarah perburuhan di Indonesia dari masa penjajahan
belanda sampai pada pejajahan jepang kemudaian pasca kemerdekaan?
beberapa periode yaitu masa perbudakan, masa penjajahan Hindia Belanda, dan
1. Masa Perbudakan
Pieterszoon Coen pada tahun 1621 menguasai pulau Banda. Semua orang
yang ada di pulau itu dibunuh atau diangkut ke luar negeri sebagai budak.
Yang sempat melarikan diri ada yang menjadi bajak laut. Selanjutnya
tanah-tanah yang masih kosong itu diberikan atau dibagi bagikan kepada
bekas pegawi Konpeni atau orang lain. Orang yang diberi kebun itu
dinamakan perk (ulur). Kepemilikan hanya terbatas pada saat orang itu
Hasil dari wajib tanam itu wajib untuk dijual kepada kompeni saja
dengan harga yang telah ditentukan oleh kompeni. Apabila mereka pergi
atau keluar dari kebun itu, ia akan kehilangan hak atas kebun itu. Wajib
Pekerjaan yang dilakukan para budak tersebut merupakan kerja paksa atau
kelompok yakni:3
Raja-raja di Indonesia.
memakan waktu yang lama dan pada Tahun 1938 rodi baru dapat
dihapuskan.
3
Iid hlm 17
Pada masa ini, sebenarnya untuk seluruh wilayah Indonesia pada saat
Panarukan (Banyuwangi).4
1933), tidak memandang kerja wajib untuk keperluan tentara dan orang
4
Endah puji astuti, Pengatar hukum Ketenagakerjaan, Semarang University perss,
Semarang:2008
5
Jan Breman,1997, Koelies, Planters Enkoloniale Politiek, Het Arbeidsregime op de
Grootlandbouwondernemingen aan Sumatra’s Oostkust, Pustaka Utama Grafiti, hlm i-xxxviii.
dengan politik hukum agraria, mengingat banyak tenaga kerja Indonesia
melarikan diri setelah melakukan kontrak kerja. Kontrak kerja saat itu
a. Besarnya upah
c. Perumahan
d. Macamnya pekerjaan
Madura dan Sumatra yang dikontrol dari Singapura dan Indonesia Timur.
6
MUHAMAD AZHAR, HUKUM KETENAGAKERJAAN, Semarang: Mei 2015, hlm 18
7
I Nyoman Mudana, Hukum ketenagakerjaan, Disampaikan pada Kuliah Semester Genap: 2016
Unud
Politik hukum masa penjajahan Jepang, diterapkan untuk memusatkan diri
dari pulau Jawa dan penduduk setempat, yang didatangkan ke Riau sekitar
5. Pasca kemerdekaan
Proklamasi (1945 1958) peraturan ketenagakerjaan yang ada pada masa ini
Kerja,
8
Lalu Husni, Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, (Jakarta: Rajawali Press, 2003),
hlm. 12.
3) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1948 Tentang Pengawasan
Perburuhan,
Serikat.
dengan sistem yang ada. Buruh dikendalikan oleh antara lain dengan
perburuhan, hal ini juga berlaku pada setiap aspek kehidupan perpolitikan
9
Ibid, hlm. 13.
10
Otje Salman dan Anton F Susanto, Teori Hukum, Mengingat, Mengumpulkan dan Membuka
Kembali, (Jakarta: Refika Aditama Press, 2012), hlm. 21.
7. Masa reformasi
buruh agar tidak terjadi seperti saat masa orde baru yang menggunaka
11
Laurensius Arliman S, PERKEMBANGAN DAN DINAMIKA HUKUM KETENAGAKERJAAN
DI INDONESIA, JURNAL SELAT Volume. 5 Nomor. 1, Oktober 2017, STIH Padang &
Mahasiswa Doktor Ilmu Hukum Universitas Andalas, hlm. 81
Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 tahun 1999 Tentang
21 Tahun 2000.13
di Luar Negeri.14
12
Otje Salman dan Anton F Susanto, Teori Hukum, Mengingat, Mengumpulkan dan Membuka
Kembali, (Jakarta: Refika Aditama Press, 2012), hlm. 14.
13
Sudikno Mertokusumo, Teori Hukum, (Yogyakarta: Cahaya Atma Pustaka, 2012), hlm. 87.
14
Damansyah, Masalah Ketanagakerjaan di Era Megawati Sukarno Putri, Makalah yang
disampaikan pada acara Kuliah Umum di Universitas Langlang Buana, Tanggal 15 April 2004,
Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono yang proses
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Di Indonesia, masalah ketenagakerjaan mulai menjadi perhatian
sejak masuknya penjajahan. Dimulai dengan belanda, portugis, inggris,
dan kemudian jepang. Semuanya menerapkan sistemnya masing–
masing. Meskipun demikian, perlindungan terhadap tenaga kerja baru
mulai mendapat perhatian setelah Belanda di bawah pimpinan Deandels
menerapkan etische politik (politik balas budi). Semenjak saat itu, maka
hlm. 3.
15
Ana Sabhana Azmy, Negara dan Buruh Migran Perempuan: Menelaah Kebijakan
Perlindungan Masa Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono 2004-2010, (Jakarta: Yayasan
Pustaka Obor Indonesia, 2012), hlm. 47.
mulai lahir peraturan – peraturan (hukum) tentang ketenagakerjaan,
yang mana peraturan yang dibuat mulai memeperhatikan sisi–sisi
kemanusiaan.
Seiring perjalanan bangsa sampai memasuki era kemerdekaan,
peraturan demi peraturan dibuat untuk melindungi, dan menjamin
kesejahteraan, keselamatan, dan keberlangsungan hidup (secara
kemanusiaan) para pekerja.
Iman Soepomo, Pengantar Hukum Perburuhan, Djambatan, Jakarta,1985,
MUHAMAD AZHAR, HUKUM KETENAGAKERJAAN, Semarang: Mei 2015
Endah puji astuti, Pengatar hukum Ketenagakerjaan, Semarang University perss, Semarang:2008
Jan Breman,1997, Koelies, Planters Enkoloniale Politiek, Het Arbeidsregime op de
Grootlandbouwondernemingen aan Sumatra’s Oostkust, Pustaka Utama Grafiti.
MUHAMAD AZHAR, HUKUM KETENAGAKERJAAN, Semarang: Mei 2015
I Nyoman Mudana, Hukum ketenagakerjaan, Disampaikan pada Kuliah Semester Genap: 2016 Unud
Lalu Husni, Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, (Jakarta: Rajawali Press, 2003), hlm. 12.
Otje Salman dan Anton F Susanto, Teori Hukum, Mengingat, Mengumpulkan dan Membuka Kembali,
(Jakarta: Refika Aditama Press, 2012), hlm. 21.
Laurensius Arliman S, PERKEMBANGAN DAN DINAMIKA HUKUM KETENAGAKERJAAN DI INDONESIA,
JURNAL SELAT Volume. 5 Nomor. 1, Oktober 2017, STIH Padang & Mahasiswa Doktor Ilmu Hukum
Universitas Andalas, hlm. 81
Sudikno Mertokusumo, Teori Hukum, (Yogyakarta: Cahaya Atma Pustaka, 2012), hlm. 87.
Damansyah, Masalah Ketanagakerjaan di Era Megawati Sukarno Putri, Makalah yang disampaikan pada
acara Kuliah Umum di Universitas Langlang Buana, Tanggal 15 April 2004, hlm. 3.
Ana Sabhana Azmy, Negara dan Buruh Migran Perempuan: Menelaah Kebijakan Perlindungan Masa
Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono 2004-2010, (Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2012),
hlm. 47.