High-stakes bagi
siswa, guru, dan Lowering the stakes: evaluasi
sekolah: penghakiman sistem tidak lagi berdampak
kemampuan siswa pada siswa; pelaporan hasil
sekaligus instrumen menekankan delta dan
seleksi dan penilaian meminimalkan perbandingan
Distorsi pengajaran: antar sekolah
sistem mendorong kinerja sekolah
Pengajaran yang
drill-and-practice,
inovatif dan efektif
latihan soal, teknik
Cakupan konten Kompetensi inti atau
cepat, keterampilan
kurikulum yang luas: “minimum”: asesmen
ujian yang sempit
soal cenderung berfokus pada literasi dan
memiliki level kognitif numerasi sebagai kemampuan
yang rendah (hafalan, bernalar yang relevan bagi
Dampak psikologis: prosedural, penerapan siswa sebagai individu dan
sistem menimbulkan Iklim belajar yang
langsung) warga negara
kecemasan tinggi, menumbuhkan
motivasi ekstrinsik motivasi intrinsik
untuk menghindari Hasil asesmen belum Asesmen dirancang dengan dan regulasi diri
“hukuman”, sulit digunakan untuk perspektif formatif: sampel
menikmati proses perbaikan sistem: pertengahan jenjang, analisis
sekolah, dinas, dan pelaporan diagnostik, dan
maupun Kemdikbud kerangka asesmen
belum memanfaatkan menunjukkan arah & tujuan
hasil asesmen dg baik belajar jangka panjang
Survey
Karakter mengukur luaran belajar yang lebih bersifat sosial-
dan emosional, serta kualitas proses belajar-mengajar di tiap
Lingkungan sekolah.
Belajar
Asesmen
Nasional ...
… dirancang untuk memotret mutu input, proses, dan hasil belajar yang mencerminkan
kinerja sekolah, sebagai umpan balik berkala yang objektif dan komprehensif bagi
manajemen sekolah, dinas pendidikan, dan Kemendikbud.
Asesmen Nasional dilaksanakan di semua sekolah dengan responden murid, guru, dan kepala sekolah.
Asesmen Nasional 5
Instrumen Asesmen Nasional dan informasi yang
dihasilkan
Responden Instrumen Informasi
Asesmen Nasional terdiri dari tiga instrumen, yaitu (a) Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang mengukur literasi
membaca dan matematika murid; (b) Survei Karakter yang mengukur disposisi dan kebiasaan yang mencerminkan karakter
murid; dan (c) Survei Lingkungan Belajar yang mengukur kualitas berbagai aspek input dan proses belajar-mengajar di kelas
maupun di tingkat sekolah. Informasi dari Survei Lingkungan Belajar diperlukan untuk merumuskan dan menguji dugaan
tentang mengapa seorang murid di sekolah tertentu memiliki hasil belajar yang baik atau buruk.
Asesmen Nasional 9
Asesmen untuk Meningkatkan Mutu
Pendidikan
Asesmen Nasional 11
Komponen
AKM Bentuk Soal
Literasi Membaca Numerasi Bentuk soal Proporsi
Konten
Konten Objektif
Bilangan
Teks Informasi
Pengukuran dan Geometri Pilihan Ganda (hanya 1 20%
Teks Sastra Data dan Uncertainty jawaban benar)
Aljabar
Proses kognitif Pilihan Ganda kompleks 60%
(jawaban benar lebih
Menemukan infomasi Proses kognitif dari 1)
Pemahaman
Interpretasi dan integrasi
Aplikasi Menjodohkan 10%
Evaluasi dan Refleksi
Penalaran
Isian Singkat (angka, 5%
Konteks nama/benda yang sudah
Konteks fixed)
Personal Personal
Sosial budaya Sosial kultural Non- Objektif (essay) 5%
Saintifik Saintifik
Asesmen Nasional 12
BAGAIMANA
PROPORSI?
LITERASI
- Mengajak peserta didik untuk
menikmati cerita dan melakukan
Tip perenungan tentang
Tell the audience about the
permasalahan kehidupan yang
problem through a story, dalam teks.
ideally a person. - Stimulus bacaan:
- cerita rakyat, legenda, fabel,
mitos, fiksi ilmiah, satir,
puisi, prosa, drama, novel,
pantun, soneta, epos,
cergam, fantasi, ironi, lirik
lagu, catatan perjalanan,
Teks Sastra (auto)biografi
- Mengajak peserta didik untuk
menambah wawasan
berdasarkan data faktual dan
peristiwa yang benar-benar
terjadi dalam kehidupan.
- Stimulus bacaan: iklan,
pengumuman, berita, artikel,
pidato, brosur, infografis, resep,
ulasan buku/film, buku panduan,
editorial, dll
Teks Informasi
Taksonomi Barret Membaca Pemahaman
Kemampuan Literasi dalam AKM
Mengevaluasi teks dan
merefleksi isi teks
Memahami dengan
cara
menginterpretasi
serta
mengintegrasikan III
informasi tersirat EVALUASI DAN
Mencari, mengambil dan REFLEKSI
memahami informasi II
tersurat INTERPRETASI DAN
INTEGRASI
I
RETRIEVE
- Bacaan berisi latar belakang, aksi,
karakter, suasana, perasaan, atau ide
yang bersifat personal.
- Membentuk karakter
- Menggali kemampuan berpikir kritis
dan kreatif
Konteks Personal
- Bacaan berisi informasi yang
mencerminkan kondisi dan nilai
sosial-budaya.
- Isi bacaan dapat berupa
transportasi publik, permainan
tradisional, perekonomian,
makanan khas, atau kebiasaan
masyarakat, dll.
Konteks saintifik
CONTOH SOAL LITERASI
Teks Informasi
Menemukan informasi
Teks Informasi
Interpretasi dan Integrasi
Teks Informasi
Evaluasi and Refleksi
Teks Sastra
Menemukan informasi
Teks Sastra
Interpretasi and Integrasi
Teks Sastra
Evaluasi and Refleksi
Minimal siswa mampu menemukan dan mengambil informasi Siswa tidak paham secara utuh isi topik. Berikan
eksplisit yang ada dalam wacana serta membuat interpretasi sumber belajar pendamping dalam bentuk pointer
sederhana atau simpulan untuk pemahaman yang utuh
Baik siswa mampu membuat interpretasi dari informasi Siswa paham mengenai isi topik, namun belum
implisit yang ada dalam teks; mampu membuat simpulan dari mampu merefleksi. Oleh karena itu berikan
hasil integrasi beberapa informasi dalam suatu teks pembelajaran identifikasi kondisi lingkungan siswa,
kaitkan dengan fungsi dan manfaatnya.
Mahir siswa mampu mengintegrasikan beberapa informasi Siswa mampu merefleksi kegunaan/manfaat untuk
lintas teks; mengevaluasi isi, kualitas, cara penulisan suatu dirinya dan lingkungan sekitarnya, oleh karena itu
teks; serta bersikap reflektif terhadap isi teks. berikan pembelajaran menyusun beragam strategi
pemanfaatan sesuai topik.
30
NUMERASI
OECD, 2016
Numerasi sebagai kemampuan untuk mengakses, menggunakan,
menafsirkan, mengkomunikasikan informasi dan ide-ide
matematika yang disajikan dalam berbagai bentuk, untuk
menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Kemdikbud, 2017
Numerasi merupakan kecakapan menggunakan bilangan dan
simbol-simbol yang terkait dengan matematika dasar untuk
memecahkan masalah praktis dalam berbagai macam konteks
kehidupan sehari-hari, juga keterampilan menganalisis dan
mengintepretasi informasi yang disajikan dalam berbagai bentuk
(grafik, tabel, bagan, dsb.) untuk memprediksi dan mengambil
keputusan.
Numerasi
(a) menggunakan berbagai macam angka
dan simbol-simbol yang terkait dengan
matematika dasar untuk memecahkan
masalah praktis dalam berbagai
macam konteks kehidupan sehari-hari
sekali pakai?
A. 100 tahun
B. 250 tahun
C. 375 tahun
D. 475 tahun
E. 575 tahun
Aplikasi
39
WAKTU DEKOMPOSISI
Setiap material sampah akan mengalami penguraian. Material sampah dapat berupa
sampah organik dan sampah anorganik. Waktu yang diperlukan untuk mengurai Penalaran – Membuat
sempurna disebut sebagai waktu dekomposisi. Berikut waktu dekomposisi pertimbangan/keputusan
berdasarkan jenis material sampah
Pilih setuju atau tidak setuju dan
ketikkan penjelasanmu.
Mahir Siswa mampu bernalar untuk menyelesaikan masalah Siswa diminta membandingkan data dirinya, data
kompleks serta non rutin berdasarkan konsep matematika yang kelompok lainnya, dan data dari jurnal ilmiah yang relevan,
dimilikinya. kemudian membuat generalisasi hasil percobaan yang
Asesmen Nasional 44
dilakukan dengan menyandingkan beragam data.
Link Latihan AKM Jenjang SD, SMP/MTs, SMA/MA/SMK