Anda di halaman 1dari 48

Endah Budi Rahaju // Unesa

Asesmen Literasi dan Numerasi


DALAM RANGKA
PERGESERAN DESAIN SISTEM ASESMEN

High-stakes bagi
siswa, guru, dan Lowering the stakes: evaluasi
sekolah: penghakiman sistem tidak lagi berdampak
kemampuan siswa pada siswa; pelaporan hasil
sekaligus instrumen menekankan delta dan
seleksi dan penilaian meminimalkan perbandingan
Distorsi pengajaran: antar sekolah
sistem mendorong kinerja sekolah
Pengajaran yang
drill-and-practice,
inovatif dan efektif
latihan soal, teknik
Cakupan konten Kompetensi inti atau
cepat, keterampilan
kurikulum yang luas: “minimum”: asesmen
ujian yang sempit
soal cenderung berfokus pada literasi dan
memiliki level kognitif numerasi sebagai kemampuan
yang rendah (hafalan, bernalar yang relevan bagi
Dampak psikologis: prosedural, penerapan siswa sebagai individu dan
sistem menimbulkan Iklim belajar yang
langsung) warga negara
kecemasan tinggi, menumbuhkan
motivasi ekstrinsik motivasi intrinsik
untuk menghindari Hasil asesmen belum Asesmen dirancang dengan dan regulasi diri
“hukuman”, sulit digunakan untuk perspektif formatif: sampel
menikmati proses perbaikan sistem: pertengahan jenjang, analisis
sekolah, dinas, dan pelaporan diagnostik, dan
maupun Kemdikbud kerangka asesmen
belum memanfaatkan menunjukkan arah & tujuan
hasil asesmen dg baik belajar jangka panjang

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


SISTEM ASESMEN NASIONAL

Asesmen mengukur kompetensi berpikir atau bernalar siswa ketika


Kompetensi membaca teks (literasi) dan menghadapi persoalan yang
Minimal membutuhkan pengetahuan matematika (numerasi)

Survey
Karakter mengukur luaran belajar yang lebih bersifat sosial-
dan emosional, serta kualitas proses belajar-mengajar di tiap
Lingkungan sekolah.
Belajar
Asesmen
Nasional ...
… dirancang untuk memotret mutu input, proses, dan hasil belajar yang mencerminkan
kinerja sekolah, sebagai umpan balik berkala yang objektif dan komprehensif bagi
manajemen sekolah, dinas pendidikan, dan Kemendikbud.
Asesmen Nasional dilaksanakan di semua sekolah dengan responden murid, guru, dan kepala sekolah.

Murid kelas 5, 8, dan 11


Maksimal 30 murid SD dan 45 murid Guru SD, SMP, dan SMA Kepala SD, SMP, dan SMA
SMP/SMA/SMK akan dipilih secara acak Semua guru menjadi responden. Untuk Semua kepala sekolah menjadi responden.
oleh Kemendikbud untuk menjadi mengurangi beban administratif, guru Sama dengan guru, kepala sekolah diberi
responden. Tes dan kuesioner murid diberi waktu 2 minggu untuk mengisi waktu 2 minggu untuk mengisi kuesioner.
diadministrasikan menggunakan kuesioner. Pengisian kuesioner dilakukan Pengisian kuesioner dilakukan secara daring
komputer dalam kondisi terawasi secara daring tanpa pengawasan (mandiri). tanpa pengawasan (mandiri).
(proctored),

Asesmen Nasional 5
Instrumen Asesmen Nasional dan informasi yang
dihasilkan
Responden Instrumen Informasi

AKM Literasi-Numerasi Hasil belajar kognitif

Hasil belajar sosial-emosional


Murid Survei Karakter

Karakteristik input dan proses


Survei pembelajaran (untuk merumuskan
hipotesis tentang penyebab tinggi-
Guru Lingkungan Belajar rendahnya output pembelajaran
di sekolah)
Kepala Sekolah

Asesmen Nasional terdiri dari tiga instrumen, yaitu (a) Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang mengukur literasi
membaca dan matematika murid; (b) Survei Karakter yang mengukur disposisi dan kebiasaan yang mencerminkan karakter
murid; dan (c) Survei Lingkungan Belajar yang mengukur kualitas berbagai aspek input dan proses belajar-mengajar di kelas
maupun di tingkat sekolah. Informasi dari Survei Lingkungan Belajar diperlukan untuk merumuskan dan menguji dugaan
tentang mengapa seorang murid di sekolah tertentu memiliki hasil belajar yang baik atau buruk.

Asesmen Nasional 2021 6


• Mengapa AKM difokuskan pada Literasi dan
Numerasi?

• Literasi dan Numerasi adalah Kompetensi yang


sifatnya General dan Mendasar
[Skills and Work, OECD]
Asesmen Nasional bertujuan mengevaluasi sistem pendidikan Indonesia

Asesmen Kompetensi Minimum Survey Karakter Survey Lingkungan Belajar

Literasi Membaca Iklim belajar dan iklim satuan pendidikan


Karakter : Profil pelajar Pancasila
Iklim keamanan sekolah:
Kemampuan untuk memahami, • Keamanan dan well being siswa
menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan • Sikap dan keyakinan guru
berbagai jenis teks untuk menyelesaikan Beriman, bertakwa, berakhlak mulia • Kebijakan & program sekolah
masalah dan mengembangkan kapasitas Bernalar kritis Iklim kebhinekaan sekolah:
individu sebagai warga Indonesia dan warga • Praktik multikultural di kelas
Mandiri • Sikap &keyakinan guru/kepsek
dunia agar dapat berkontribusi secara
produktif di masyarakat. Kreatif • Kebijakan & program sekolah
Bergotong royong Indeks Sosial Ekonomi
• Pendidikan orang tua
Numerasi Berkebhinekaan global • Profesi orang tua
• Fasiilitas belajar di rumah
Kemampuan berpikir menggunakan konsep, Kualitas Pembelajaran:
prosedur, fakta, dan alat matematika untuk
 Manajemen kelas
 Dukungan afektif
menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai
 Aktivasi kognitif
jenis konteks yang relevan untuk individu sebagai Pengembangan Guru
warga negara Indonesia dan dunia. • Refeksi dan perbaikan pembelajaran
• Dukungan untuk refleksi guru

Asesmen Nasional 9
Asesmen untuk Meningkatkan Mutu
Pendidikan

Asesmen Informasi Kualitas Hasil belajar


pembelajaran peserta didik
Tujuan asesmen pendidikan adalah untuk meningkatkan mutu. Asesmen dilakukan tidak hanya untuk
memantau dan mengevaluasi (memberi judgement atau penilaian kinerja). Asesmen nasional dirancang agar
menghasilkan informasi yang memicu perbaikan kualitas belajar-mengajar, yang pada gilirannya akan
meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Asesmen Nasional 2021 10


Komponen
AKM Bentuk Soal
Literasi Membaca Numerasi Bentuk soal Proporsi
Konten
Konten Objektif
Bilangan
Teks Informasi
Pengukuran dan Geometri Pilihan Ganda (hanya 1 20%
Teks Sastra Data dan Uncertainty jawaban benar)
Aljabar
Proses kognitif Pilihan Ganda kompleks 60%
(jawaban benar lebih
Menemukan infomasi Proses kognitif dari 1)
Pemahaman
Interpretasi dan integrasi
Aplikasi Menjodohkan 10%
Evaluasi dan Refleksi
Penalaran
Isian Singkat (angka, 5%
Konteks nama/benda yang sudah
Konteks fixed)
Personal Personal
Sosial budaya Sosial kultural Non- Objektif (essay) 5%
Saintifik Saintifik

Asesmen Nasional 11
Komponen
AKM Bentuk Soal
Literasi Membaca Numerasi Bentuk soal Proporsi
Konten
Konten Objektif
Bilangan
Teks Informasi
Pengukuran dan Geometri Pilihan Ganda (hanya 1 20%
Teks Sastra Data dan Uncertainty jawaban benar)
Aljabar
Proses kognitif Pilihan Ganda kompleks 60%
(jawaban benar lebih
Menemukan infomasi Proses kognitif dari 1)
Pemahaman
Interpretasi dan integrasi
Aplikasi Menjodohkan 10%
Evaluasi dan Refleksi
Penalaran
Isian Singkat (angka, 5%
Konteks nama/benda yang sudah
Konteks fixed)
Personal Personal
Sosial budaya Sosial kultural Non- Objektif (essay) 5%
Saintifik Saintifik

Asesmen Nasional 12
BAGAIMANA
PROPORSI?
LITERASI
- Mengajak peserta didik untuk
menikmati cerita dan melakukan
Tip perenungan tentang
Tell the audience about the
permasalahan kehidupan yang
problem through a story, dalam teks.
ideally a person. - Stimulus bacaan:
- cerita rakyat, legenda, fabel,
mitos, fiksi ilmiah, satir,
puisi, prosa, drama, novel,
pantun, soneta, epos,
cergam, fantasi, ironi, lirik
lagu, catatan perjalanan,
Teks Sastra (auto)biografi
- Mengajak peserta didik untuk
menambah wawasan
berdasarkan data faktual dan
peristiwa yang benar-benar
terjadi dalam kehidupan.
- Stimulus bacaan: iklan,
pengumuman, berita, artikel,
pidato, brosur, infografis, resep,
ulasan buku/film, buku panduan,
editorial, dll
Teks Informasi
Taksonomi Barret Membaca Pemahaman
Kemampuan Literasi dalam AKM
Mengevaluasi teks dan
merefleksi isi teks

Memahami dengan
cara
menginterpretasi
serta
mengintegrasikan III
informasi tersirat EVALUASI DAN
Mencari, mengambil dan REFLEKSI
memahami informasi II
tersurat INTERPRETASI DAN
INTEGRASI

I
RETRIEVE
- Bacaan berisi latar belakang, aksi,
karakter, suasana, perasaan, atau ide
yang bersifat personal.
- Membentuk karakter
- Menggali kemampuan berpikir kritis
dan kreatif

Konteks Personal
- Bacaan berisi informasi yang
mencerminkan kondisi dan nilai
sosial-budaya.
- Isi bacaan dapat berupa
transportasi publik, permainan
tradisional, perekonomian,
makanan khas, atau kebiasaan
masyarakat, dll.

Konteks sosial budaya


- Bacaan informasi yang dapat
meningkatkan pengetahuan dan
kecakapan ilmiah.
- Isi bacaan dapat berupa ilmu
antariksa, medis, gizi, fisika,
cuaca, gejala alam, biologi,
teknologi, dll

Konteks saintifik
CONTOH SOAL LITERASI

Asesmen Nasional 2021 22


Literasi Membaca: Contoh Soal SMP

Teks Informasi

Menemukan informasi

Asesmen Nasional 2021 23


Literasi Membaca: Contoh Soal

Teks Informasi
Interpretasi dan Integrasi

Asesmen Nasional 2021 24


Literasi Membaca: Contoh Soal

Teks Informasi
Evaluasi and Refleksi

Asesmen Nasional 2021 25


Literasi Membaca: Contoh Soal

Teks Sastra

Menemukan informasi

Asesmen Nasional 2021 26


Literasi Membaca: Contoh Soal

Teks Sastra
Interpretasi and Integrasi

Asesmen Nasional 2021 27


Literasi Membaca: Contoh Soal

Teks Sastra
Evaluasi and Refleksi

Asesmen Nasional 2021 28


Ramin Tak Kunjung Pulang 1. Mengapa Ramin dikejar-kejar oleh
petugas?
Ramin nyaris menjerit, tangannya tertumbuk dahan hanyut saat buru-buru sembunyi di dalam pelukan
A. Ramin adalah teman Aco
akar, untung ia segera melihat dahan itu. Hampir ia mengira dahan itu adalah mulut buaya yang siap
menelan lengannya.
B. Ramin tidak membayar denda
C. Ramin menjadi tenaga kerja illegal
Teringat lagi ia pada Aco, sejak semusim lalu ia ikut Dadan karena hasil cengkehnya tak bagus, sementara
tengkulaknya minta selalu dibayar. Aco tertangkap petugas saat adu mulut di warung nasi lemak lantaran
D. Ramin mencuri di perkebunan
ia mengumpat pada preman yang menutupi jalan. cengkeh
Hari itu memang perpaduan nasib sial jatuh di hadapan Aco. Umpatannya didengar preman, adu mulut
2. Dari konteks cerita tersebut,
terjadi, dan petugas sedang lewat. Apes. Aco lalu dibawa petugas, digiring bagai ternak ke tengah
lapangan, dipukuli dengan bengis saat mencoba kabur, ditanyai macam-macam, didenda hingga ia tak kejadian apa yang paling minimal
sanggup bayar, diambil hasil kerjanya satu musim, dideportasi, pulang ke rumah dengan tangan hampa, harus ditambahkan penulis untuk
ditunggu tengkulak pula. Bah! Hilang sudah satu kebun cengkeh dirundung sial. melengkapi cerita tersebut?
Gara-gara Aco juga, petugas kini memburu Ramin dan Dadan. Ternyata Dadan memang sudah dicari-cari E. Pengenalan situasi cerita
petugas karena beberapa kali memasukkan tenaga kerja tanpa izin. Ramin memang tak berpikir panjang F. Penyelesaian konflik
saat berangkat kerja dengan Dadan, yang penting ia bisa membawa pulang uang untuk menikahkan G. Peningkatan masalah
anaknya, buat pengobatan sakit gula ayahnya, dan sisanya bisa ia belikan mesin cuci yang saban hari
H. Munculnya konflik
diminta istrinya.
Ramin tak mau nasib nahas Aco terjadi pada dirinya. Wajah semringah anak gadisnya sudah terbayang 3. Dalam konteks cerita tersebut, apa
girang menyambutnya dengan ransel penuh uang.
yang dimaksud dengan kalimat
Bunyi langkah mendekat, pelan, Ramin membeku, sekuat-kuatnya menahan napas. Baginya lebih baik tak Ramin membeku?
bernapas daripada tertangkap petugas-petugas berwajah garang itu. Bisik-bisik makin kencang. Ramin
memutar otak. Kalau mereka melihat rumput-rumput rebah itu, atau kalau ada satu dua orang cukup jitu
tebakannya, mungkin mereka bisa yakin kalau pelarian yang mereka kejar bersembunyi di antara akar
4. Berdasarkan teks tersebut,
pohon. bagaimana karakter Ramin? Tuliskan
(Karya: Lina PW, Kompas, 8 Desember 2019)
satu bukti dari wacana untuk
mendukung jawabanmu!
Contoh Level Literasi Membaca dan
Implikasi pada Pembelajaran Lintas Bidang Studi
Perlu Intervensi Khusus siswa belum mampu menemukan
dan mengambil informasi eksplisit yang ada dalam wacana Siswa memerlukan bahan belajar lain secara
ataupun membuat interpretasi sederhana audio, visual dan pendampingan khusus.

Minimal siswa mampu menemukan dan mengambil informasi Siswa tidak paham secara utuh isi topik. Berikan
eksplisit yang ada dalam wacana serta membuat interpretasi sumber belajar pendamping dalam bentuk pointer
sederhana atau simpulan untuk pemahaman yang utuh
Baik siswa mampu membuat interpretasi dari informasi Siswa paham mengenai isi topik, namun belum
implisit yang ada dalam teks; mampu membuat simpulan dari mampu merefleksi. Oleh karena itu berikan
hasil integrasi beberapa informasi dalam suatu teks pembelajaran identifikasi kondisi lingkungan siswa,
kaitkan dengan fungsi dan manfaatnya.
Mahir  siswa mampu mengintegrasikan beberapa informasi Siswa mampu merefleksi kegunaan/manfaat untuk
lintas teks; mengevaluasi isi, kualitas, cara penulisan suatu dirinya dan lingkungan sekitarnya, oleh karena itu
teks; serta bersikap reflektif terhadap isi teks. berikan pembelajaran menyusun beragam strategi
pemanfaatan sesuai topik.

30
NUMERASI
OECD, 2016
Numerasi sebagai kemampuan untuk mengakses, menggunakan,
menafsirkan, mengkomunikasikan informasi dan ide-ide
matematika yang disajikan dalam berbagai bentuk, untuk
menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

Kemdikbud, 2017
Numerasi merupakan kecakapan menggunakan bilangan dan
simbol-simbol yang terkait dengan matematika dasar untuk
memecahkan masalah praktis dalam berbagai macam konteks
kehidupan sehari-hari, juga keterampilan menganalisis dan
mengintepretasi informasi yang disajikan dalam berbagai bentuk
(grafik, tabel, bagan, dsb.) untuk memprediksi dan mengambil
keputusan.
Numerasi
(a) menggunakan berbagai macam angka
dan simbol-simbol yang terkait dengan
matematika dasar untuk memecahkan
masalah praktis dalam berbagai
macam konteks kehidupan sehari-hari

(b) menganalisis informasi yang


ditampilkan dalam berbagai bentuk
(grafik, tabel, bagan, dsb.)

(c) menggunakan interpretasi hasil analisis


tersebut untuk memprediksi dan
mengambil keputusan.
Level Kognitif semakin tinggi, membuat keputusan yang lebih kompleks
Contoh Soal NUMERASI
WAKTU DEKOMPOSISI
Setiap material sampah akan mengalami penguraian. Material sampah dapat berupa
sampah organik dan sampah anorganik. Waktu yang diperlukan untuk mengurai
sempurna disebut sebagai waktu dekomposisi. Berikut waktu dekomposisi Pemahaman
berdasarkan jenis material sampah
Sampah anorganik lebih lama terurai

dibandingkan dengan sampah organik.

Waktu dekomposisi popok sekali pakai

lebih lama dari plastik, namun kurang

dari kulit sintetis. Berapa waktu

dekomposisi yang mungkin dari popok

sekali pakai?

A. 100 tahun

B. 250 tahun

C. 375 tahun

D. 475 tahun

E. 575 tahun
Aplikasi

39
WAKTU DEKOMPOSISI
Setiap material sampah akan mengalami penguraian. Material sampah dapat berupa
sampah organik dan sampah anorganik. Waktu yang diperlukan untuk mengurai Penalaran – Membuat
sempurna disebut sebagai waktu dekomposisi. Berikut waktu dekomposisi pertimbangan/keputusan
berdasarkan jenis material sampah
Pilih setuju atau tidak setuju dan
ketikkan penjelasanmu.

Seorang siswa ingin menggabungkan


data waktu dekomposisi sampah
organic dan anorganik menjadi
sebuah diagram batang. Ibu guru
tidak menyarankan hal tersebut.
Setujukah kamu dengan saran ibu
guru? Jelaskan!
Contoh Soal Numerasi
Berdasarkan grafik di samping, beras apa
yang harus dibeli oleh pedagang untuk
persediaan bulan Agustus?
Contoh level kompetensi numerasi dan tindak lanjut
pembelajaran lintas mapel
Siswa didampingi mulai dari pencatatan data dan
Perlu Intervensi Khusus Siswa hanya memiliki pengetahuan
dilakukan diskusi untuk memvalidasi hasil pencatatan
matematika yang terbatas. Siswa menunjukkan penguasaan
konsep yang parsial dan keterampilan komputasi yang data. Validasi ini dapat dilakukan dalam bentuk diskusi
terbatas. dengan teman yang kompetensi numerasinya baik
ataupun mahir.
Minimal Siswa memiliki keterampilan dasar matematika: Siswa diberikan contoh-contoh cara menyajikan data
komputasi dasar dalam bentuk persamaan langsung, konsep untuk menuangkan data hasil catatannya ke dalam
dasar terkait geometri dan statistika, serta menyelesaikan bentuk penyajian yang tepat dan akurat. Interpretasi
masalah matematika sederhana yang rutin. holistik mengenai data sebelum menarik kesimpulan
dilakukan dalam diskusi bersama.
Baik Siswa mampu mengaplikasikan pengetahuan matematika Siswa selain menginterpretasi data hasil catatannya
yang dimiliki dalam konteks yang lebih beragam. diminta pula membandingkan datanya dengan data
kelompok lainnya kemudian membuat simpulan umum
hasil penelitian dalam satu kelas. Siswa dibimbing dalam
menjustifikasi data yang sifatnya anomaly.

Mahir  Siswa mampu bernalar untuk menyelesaikan masalah Siswa diminta membandingkan data dirinya, data
kompleks serta non rutin berdasarkan konsep matematika yang kelompok lainnya, dan data dari jurnal ilmiah yang relevan,
dimilikinya. kemudian membuat generalisasi hasil percobaan yang
Asesmen Nasional 44
dilakukan dengan menyandingkan beragam data.
Link Latihan AKM Jenjang SD, SMP/MTs, SMA/MA/SMK

Ayoo Coba AKM:


http://pusmenjar.kemdikbud.go.id/akm
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai