Anda di halaman 1dari 25

KONSEP PENYUSUNAN SOAL UJIAN SEKOLAH Oleh: Dr. Fauzan, MA.

,
Dosen FITK UIN Syarif
Disampaikan pada acara WORKSHOP Penyelenggaraan Ujian Hidayatullah Jakarta
Sekolah Pendidikan Kesetaraan pada PP Salafiyah, 03 Februari 2022
PENGANTAR
1. Abad ke-21 adalah abad yang sangat berbeda dengan abad-abad sebelumnya.
Perkembangan ilmu pengetahuan yang luar biasa disegala bidang pada abad ini, terutama
bidang Information and Communication Technology (ICT) yang serba canggih (sophisticated)
membuat dunia ini semakin sempit, karena kecanggihan teknologi ICT ini beragam informasi
dari berbagai sudut dunia mampu diakses dengan instant dan cepat oleh siapapun dan dari
manapun, komunikasi antar personal dapat dilakukan dengan mudah, murah kapan saja
dan di mana saja;
2. Pembelajaran merupakan aktifitas rutin yang dilakukan untuk mencapai tujuan
pembelajaran, berupa ketercapaiankompetensi minimal;
3. Kompetensi Minimal disebut sebagai kemampuan minimal yang perlu dikuasai semua siswa
untuk mampu mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi positif pada masyarakat.
Oleh karenanya, dibutuhkan asessmen dan pengukuran;
Mutu Lembaga Pendidikan

Kemampuan SDM
Pilihan strategi, metode, dan media
pembelajaran berimplikasi pada mutu KBM

Kesiapan Kurikulum
Kesesuaian tujuan, isi materi, proses, dan evaluasi yg
adaptif dapat meningkatkan mutu pembelajaran

Ketersediaan Sarpras
Daya dukung Sarpras menguatkan efektifitas
pembelajaran

Mutu Manajemen
Pengelolaan kelembagaan pendidikan dapat
menguatkan kultur pembelajaransebuah lembaga
ISI KURIKULUM

Isi/Konten Proses Evaluasi


Tujuan Materi Pembelajaran Pembelajaran
KOMPONEN PEMBELAJARAN

kurikulum (what to pembelajaran asesmen (what is


learn?) (how to learn?), achieved in learning?).
Pengertian Penilaian
Ø Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mengukur pencapaian hasil belajar Peserta Didik
Ø Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis,
dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang
dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi
informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan
Ø Penilaian dapat dilakukan selama pembelajaran berlangsung (penilaian
proses) dan setelah pembelajaran usai dilaksanakan (penilaian hasil/produk)
PARADIGMA PENILAIAN SAAT INI
Lanjutan …
Assessment for Learning (Penilaian untuk Pembelajaran-PuP)
ü Memungkinkan guru untuk menentukan langkah dalam perbaikan dan peningkatan kualitas
pembelajaran.
ü Guru menilai perkembangan dan “kebutuhan” pembelajaran siswa sesuai dengan tujuan
kurikulum, standar, dan kompetensi
Assessment as Learning (Penilaian sebagai Pembelajaran-PsP)
ü Memandu dan memberi kesempatan siswa untuk memotret dan merefleksi kondisi
pembelajaranya serta serta menentukan langkah selanjutnya
ü Siswa memikirkan tentang pembelajarannya, strategi memperbaiki pembelajarannya

Assessment of Learning (Penilaian atas Pembelajaran-PaP)


ü Membantu guru untuk mengukur capaian pembelajaran siswa terhadap tujuan kurikulum,
standar, dan kompetensi
ü Guru memberikan informasi kepada orang tua dan pihak lain yang relavan tentang hasil
PERGESERAN PARADIGMA PENILAIAN HASIL PENDIDIKAN

Teacher centre : Student centre :


ü Paradigma input-output ü Proses pembelajaran ter-
integrasi dengan proses
ü Paradigma hasil belajar
penilaian pada fungsi formatif

Proporsi penilaian proses pembelajaran melalui asssessment for learning dan


asssessment as learning lebih dominan daripada proporsi penilaian hasil
belajar. Implikasinya adalah semua materi pelajaran/kompetensi
akademiknya harus dipelajari dengan proporsi yang sama.
PENILAIAN OLEH PENDIDIK
Fungsi penilaian
Dilakukan secara berkesinambungan untuk:
ü memantau kemajuan belajar peserta didik
ü memantau hasil belajar peserta didik
ü mendeteksi kebutuhan perbaikan hasil belajar peserta didik
Bentuk Penilaian
ü ulangan harian, tengah/akhir semester, dan kenaikan kelas
ü penugasan
ü observasi (pengamatan)
ü penilaian diri/antarteman
Tujuan penilaian
ü mengetahui tingkat penguasaan kompetensi
ü menetapkan ketuntasan penguasaan kompetensi
ü menetapkan program remidial dan pengayaan
Lanjutan …
Aspek yang dinilai dalam penilaian oleh pendidik
ü Kognitif (Pengetahuan)
ü Afektif (Sikap)
ü Psikomotorik (Keterampilan)

Sesuai dengan kompetensi & karakteristik mata pelajaran


Artinya: kompetensi menjadi dasar pertimbangan guru dalam menentukan teknik dan
instrumen Penilaian Kelas
Prinsip Penilaian
ü sahih
ü objektif
ü adil
ü terpadu
ü terbuka
ü menyeluruh dan berkesinambungan
ü sistematis
PENILAIAN KELAS OLEH PENDIDIK
Tujuan penilaian di kelas diarahkan pada:
ü Keeping-track (proses pembelajaran sesuai dengan rencana)
ü Cheking-up (mencek kelemahan dalam proses pembelajaran)
ü Finding-out (menemukan kelemahan & kesalahan dalam pembelajaran)
ü Summing-up (menyimpulkan pencapaian kompetensi peserta didik)

Fungsi penilaian kelas:


ü Sebagai alat meningkatkan motivasi
ü Sebagai alat mewujudkan belajar tuntas
ü Sebagai indikator efektivitas proses pembelajaran
Lanjutan …
Prinsip penilaian kelas
ü Mengacu pada kompetensi (competency referenced);
ü Berkelanjutan (continous);
ü Didaktis;
ü Menggali informasi;
ü Melihat yang benar dan salah, serta hal-hal positif maupun negatif
dari kinerja siswa.

Penilaian Kelas menggunakan multi metode dan teknik sebagai berikut:


ü Tes Tertulis, penilaian kinerja, penilaian produk, penilaian proyek,
penilaian diri, dan portofolio
ü Pemilihan metode dan teknik disesuaikan dengan Karakteristik
SOAL UJIAN SEKOLAH/MADRASAH MAPEL AGAMA
BENTUK PENILAIAN/ASESSMEN
Komponen Pendidik Satuan Pendidikan Pemerintah
Bentuk penilaian • Penilaian Harian (PH) • Penilaian Akhir • Asesmen Kompetensi
• PTS Semester (PAS) Minimum (AKM)
• Penilaian Akhir Tahun • Asesmen Kompetensi
(PAT) Siswa Indonesia (AKSI)
• Ujian Sekolah
(US)
Aspek yang dinilai Aspek sikap, pengetahuan Aspek pengetahuan dan • Literasi Membaca
dan keterampilan keterampilan • Literasi Numerasi
• Literasi Sains
• Literasi Sosial Budaya
Cakupan Mengukur pencapaian KD dan SKL Kurikulum Tidak terkait dengan
(Menentukan prestasi siswa) pencapaian KD/SKL
Kurikulum (mendiagnostik
kondisi siswa)
ASESMEN KOMPETENSI MINIMAL
q Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) = penilaian kompetensi mendasar yang
diperlukan semua murid untuk mengembangkan kapasitas diri dan
berpartisipasi aktif pada masyarakat;
q AKM dirancang untuk memberikan informasi mengenai tingkat kompetensi
murid, baik dari penguasaan konten materi, proses kognitif berupa
menemukenali informasi secara mendalam, serta konteks kesehaarian yang
terkait dengan personal, sosial budaya, dan fakta-fakta ilmiah.
q Ada dua aktifitas AKM yang perlu diperhatikan, pertama, AKM Kelas untuk
peserta didik yang dipersiapkan guru sebagai upaya mendiagnosis
kemampuan para peserta didik. Kedua, AKM yg dilakukan secara Nasional
yang dilakukan secara sistem pada Kelas 5, 8, dan 11 dengan tujuan evaluasi
kualitas sistem pendidikan.
HASIL AKM
ü perlu intervensi khusus,
ü dasar,
ü cakap, dan
ü mahir.

literasi membaca dan


literasi numerasi.
IMPLIKASI AKM

(1) perubahan pola pembelajaran (learning),


(2) proses pengajaran (teaching) yang harus diterapkan pada pembelajaran,
(3) asessment for learning, bentuk penilaian yang dilakukan untuk perbaikan
pembelajaran,
(4) asesmen formatif, asesmen formatif merupakan penilaian yang berorientasi pada
proses pembelajaran agar siswa memperoleh umpan balik dari guru untuk
memperbaiki capaian belajarnya; dan
(5) asesmen sumatif, bertujuan menentukan tingkat pencapaian hasil belajar siswa yang
dilakukan di akhir materi pembelajaran.
POLA PEMBELAJARAN
1. Pembelajaran tidak lagi berbasis konten materi pelajaran, tetapi kegiatan interaksi akademik yang dibangun
untuk mengembangkan cara pandang berfikir, wawasan keilmuan komprehenship yang tidak dibatasi, serta
penguatan skill psikomotorik peserta didik yang dapat bermanfaat dalam kehidupan global.
2. Pola pembelajaran harus dapat memfasilitasi siswa berfikir kritis, kreatif dengan memanfaatkan model dan
metode pembelajaran kooperatif.
3. Berikan kesempatan siswa untuk bereksplorasi mencaritemukan, menganalisis berbagai konsep yang dibahas
dalam pembelajaran. Fasilitasi peserta didik dengan berbagai sumber belajar dan referensi yang dapat
diakses secara mudah.
4. Pola pembelajaran dengan memberikan kesempatan peserta didik untuk menganalisis bahan ajar secara
terbuka merupakan model pembelajaran yang bisa dikembangkan.
5. Pembelajaran saat ini, tidak boleh lagi bertumpu pada satu sumber atau bahan ajar (baca: buku paket)
sebagai referensinya, tetapi kegiatan pengajaran yang dapat memfasilitasi peserta didik dapat mengakses
semua sumbet atau bahan ajar secara lebih luas.
6. Bentuk pola pikir peserta didik dengan pembiasaan membaca, buat kegiatan pembelajaran dengan
mengembalikan sumber analisisnya pada bahan ajar, seperti buku, jurnal, koran, majalah, dan lainnya.
7. Latih peserta didik belajar mencari berbagai informasi dari berbagai sumber bacaan, arahkan mereka
melakukan kajian analisis terhadap semua bahan ajar.
LANGKAH PEMBELAJARAN KE DEPAN
1. guru harus berani melakukan perubahan cara pandang
(mindset), beralih dari pola lama ke desain baru yang
lebih membentuk karakter peserta didik yang lebih
kritis, kreatif, dan inovatif.
2. desain dan pola pembelajaran perlu diarahkan pada
kemampuan membaca, menganalisis, mengeksplorasi
berbagai persoalan yang ada dengan berbagai
tawaran solusinya.
3. perpustakaan sebagai komponen inti
sekolah/madrasah perlu didukung dengan
ketersediaan sumber atau bahan ajar memadai, baik
secara offline maupun digital library yang dapat
diakses peserta didik.
4. setiap sekolah/madrasah mengembangkan pola
kegiatan akademik secara bekala, seperti observasi
lapangan, riset kolaboratif, project based learning,
problem based learning terkait materi pembelajaran
PEMBELAJARAN BERBASIS AKM
Pembelajaran Konvensional Pembelajaran Literasi
Pasif dalam berfikir Aktif dalam berfikir
Menyelesaikan soal matematika rutin Menyelesaikan soal matematika secara
kontekstual
Membaca teks dan menyalin tanpa Membuat rangkuman tekssetelah
mengevaluasi melakukan evaluasi dan refleksi
Membaca tanpa menulis Membaca diikuti dg menulis kreatif
Mengkaji permasalahan sederhana Mengkaji permasalahan kompleks
Berfikir konvergen Berfikir divergen dan mengembangkan ide
Belajar dari guru sebagai sumber informasi Mencari informasidari berbagai sumber
utama
Berlatih menyelesaikan soal dan Berfikir kritis dan menyelesaikan masalah
menghapal secara kreatif
UJIAN SEKOLAH (US)
PENGERTIAN:
Ujian Sekolah (US) adalah ujian yang diselenggarakan
oleh Satuan Pendidikan (Sekolah), berupa kegiatan
pengukuran capaian kompetensi peserta didik dengan
mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan.
TUJUAN US:
US bertujuan untuk mengukur capaian kompetensi
peserta didik sesuai SKL pada akhir jenjang pendidikan.
BENTUK UJIAN SEKOLAH (US)
A. Bentuk Ujian Sekolah:
1. Portofolio;
2. Penugasan;
3. Tes secara luring/daring; dan/atau
4. Bentuk lain.
B. Sekolah dapat memilih satu atau beberapa bentuk ujian untuk setiap mata pelajaran
sesuai dengan karakteristik dan aspek yang akan diukur.
C. Sekolah memilih bentuk ujian sebagaimana dimaksud pada poin 2 di atas dengan
memperhatikan kondisi siswa dan kemampuan sekolah untuk menyelenggarakannya,
terutama dalam kaitannya dengan dampak pandemi Covid-19.
D. Mata pelajaran Penjas Orkes, Seni Budaya, Prakarya, Informatika, serta mata pelajaran
tertentu atas pertimbangan mutu pengukuran, diujikan dalam bentuk praktek atau
penugasan.
PENYUSUNAN KISI-KISI SOAL US

A. Kisi-Kisi US
Kisi-kisi semua mata pelajaran disusun oleh guru dan dikoordinir oleh Kepala Sekolah masing-
masing
B. Naskah Soal US
1. Naskah soal US disusun oleh Guru pada Sekolah
2. Naskah soal mengacu pada kisi-kisi US
3. Dalam hal di sekolah terdapat keterbatasan sumber daya, maka guru sekolah yang
bersangkutan dapat melakukan sharing pengetahuan dengan sekolah lain pada forum
KKG/MGMP.
4. Naskah soal tidak boleh mengandung unsur ujaran kebencian,SARA,politik
praktis,radikalisme, hoax, intoleransi, pornografi/pornoaksi, dll, yang bertentangan dengan
Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI, (sesuai dengan kaidah)
TRIMAKASIH
HP. 0816 1496095

Anda mungkin juga menyukai