Oleh : Zulfikar Abdullah Iman Haqiqi, S.Pd. Hakikat Pembelajaran HOTS • HOTS ( Higher Order Thinking Skill), salah satu yang menjadi karakteristik kurikulum 2013 Revisi terletak pada standar proses bahwa pembelajaran kreatif haarus mampu mengembangkan kemampuan berfikir peserta didik tingkat tinggi. • Pembelajaran HOTS diperlukan terutama untuk merangsang daya pikir tingkat tinggi, dan membangkitkan hormon gembira. Hal ini dapat dimulai oleh guru dengan cara menciptakan pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan ( PAKEM). Menciptakan Pembelajaran HOTS yang Menyenangkan Untuk menciptakan pembelajaran yang HOTS, guru harus memiliki pengetahuan yang luas mengenai jenis-jenis belajar, kondisi internal dan eksternal peserta didik, serta menciptakan pembelejaran Pakem. Diantaranya : 1. Pembelajaran Aktif 2. Pembelajaran Kreatif 3. Pembelajaran Efektif 4. Pembelajaran Menyenangkan Memilih Pendekatan Yang Efektif • Selain pendekatan pedagogi, dalam pelaksanaan pembelajaran di anjurkan juga menggunakan pendekatan andragogi, yang berbeda dengan pedagogi terutama dalam pandangannya terhadap peserta didik. • Pedagogi diartikan sebagai “the art and science of teaching children” • Andragogi diartikan sebagai “the art and science of helping adults learn” Memaknai Karakter dan Kompetensi Peserta didik • Pembentukan karakter dan kompetensi peserta didik merupakan proses pembelajaran yang direncankan dalam implementasi kurikulum 2013 revisi. Untuk kepentingan tersebut, kompetensi dasar, materi standar, indikator hasil belajar, dan waktu yang diperlukan harus ditetapkan sesuai dengan kepentingan pembelajaran sehingga peserta didik memperoleh kesempatan dan pengalaman belajar yang optimal. Pembentukan kompetensi dalam pembelajaran • Kegiatan Awal atau pembukaan a. Pembinaan Keakraban b. Pre-Tes • Kegiatan Inti atau Pembentukan Kompetensi • Kegiatan Akhir atau penutup a. Tugas b. Post-Test Prinsip Pelaksanaan Pembelajaran • Dari peserta didik diberitahu menuju peserta didik mencari tahu. • Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar. • Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan pengguanaan pendekatan ilmiah. • Dari pendekatan berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi. • Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu. • Dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran dengan jawaban kebenaran yang multidimensi. • Dari pembelajaran verbalisme menuju ketrampilan aplikatif. • Peningkatan dan keseimbangan antara ketrampilan fisikal dan ketrampilan mental. • Pembelajaran mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat. • Pembelajar yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik. • Pembelajaran yang berlangsung dirumah, di sekolah, dan di masyarakat. • Pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah peserta didik, dan dimana saja adalah kelas. • Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran. • Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik. Mengembangkan Organisasi dan Manajemen Pembelajaran. • Pelaksanaan Pembelajaran. • Pengadaan dan Pembinaan Tenaga Ahli • Pendayagunaan Lingkungan dan Sumber Daya Masyarakat • Pengembangan Kebijakan Sekolah. Penilaian dalam Kurikulum 2013 Revisi
• Dalam konteks implementasi penilaian pendidikan terdiri atas:
a. Penilaian hasil belajar oleh pendidik b. Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan c. Penilain hasil Belajar oleh satuan pendidikan. Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik • Pelaksanaan Penilaian Hasil Belajar oleh pendidik a. Penilaian Harian (PH) b. Penilaian Tengah Semester (PTS) c. Penilaian Akhir Semester (PAS) d. Penilaian Kenaikan Kelas (PKK) • Kisi-kisi penilaian • Ragam Penilaian hasil Belajar oleh Pendidik a. Penilaian Sikap (KI-1 dan KI-2) b. Penilaian KI-3 Ketrampilan c. penilaian Pengetahuan (KI-4) • Prosedur penilaian hasil belajar oleh Pendidik a. Pre-Test b. penilaian proses c. Post-test Penilaian hasil Belajar oleh satuan pendidikan • Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan atau sering disebut dengan Ujian Sekolah (US), adalah suatu kegiatan pengukuran dan penilaian kompetensi peserta didik terhadap standar kompetensi kelulusan (SKL). Pengukuran ini untuk untuk mata pelajaran yang tidak diujikan dalam Ujian Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) dan dilaksanakan oleh satuan pendidikan. Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah • Penilaian hasil belajar oleh pemerintah bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional, pada mata pembelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dan dilakukan dalam bentuk ujian nasional. Ujian nasioanl dilakukan secara objektif, berkeadilan, dan akuntabel, serta diadakan sekurang- kurangnya satu kalidan sebanyak-banyaknya dua kali dalam satu tahun pelajaran (SNP) Prinsip Penilaian Pembelajaran Sesuai dengan Permendikbud Nomer 23 Tahun 2016 sebagai berikut : 1. Sahih 2. Objektif 3. Adil 4. Terpadu 5. Terbuka 6. Menyeluruh dan berkesinambungan 7. Sitematis 8. Beracuan Kriteria 9. Akuntabel