Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS SUPERVISI SEKOLAH

MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT

Tugas ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah


Manajemen Supervisi dan Evaluasi Pendidikan
Dosen Prof.Dr. H. E Mulyasa, M.Pd

Disusun oleh:
TAUFIK HIDAYAT
NIM. 181765010

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI (IAIN) PURWOKERTO
TAHUN 2019
A. Pendahuluan

Saat ini persaingan antar SMP tidak dapat dihindarkan. Tiap sekolah memiliki strategi

sendiri untuk bersaing, hal tersebut sudah menjadi tuntutan yang harus dilakukan untuk

memperbaiki mutu dan meningkatkan mutu pendidikan. Banyaknya SMP dalam lingkup sempit

membuat persaingan semakin ketat. Hal ini menjadi masalah bagi SMP yang kalah bersaing di

mana mereka pasti akan kesulitan untuk mendapatkan target peserta didik baru yang diharapkan.

Namun, bagi sekolah yang siap dan mampu bersaing pasti akan mendapatkan target yang

diharapkan, bahkan lebih. Orang tua peserta didik biasanya melihat dan mengukur sebuah

sekolah baik atau tidak dengan melihat prosentase kelulusan peserta didik, nilai rata-rata yang

dicapai sekolah dan peringkat sekolah. Maka hal ini menjadikan masing masing sekolah

menengah pertama berlomba lomba menyusun strategi untuk meningkatkan mutu sekolah

dengan tujuan memiliki prosentase kelulusan tinggi, nilai rata-ratanya tinggi dan juga

mendapatkan peringkat yang baik. Selain dalam bidang akademis sekolah juga berlomba-lomba

untuk meningkatkan bidang non-akademis.

Keadaan tersebut juga dialami oleh SMP Negeri 3 Margasari Kabupaten Tegal, yang

terletak di Jl.raya Kesambi Prupuk Selatan Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal. Sekolah ini

merupakan sekolah yang berada di bagian selatan kabupaten Tegal dan berbatasan dengan

wilayah Kabupaten Brebes. Lokasinya terletak di pinggir jalan raya dan semua angkutan umum

dapat menjangkau sekolah ini. Selain itu sekolah memiliki lahan yang luas untuk

mengembangkan sekolah. Namun demikian masih kalah saing dengan sekolah lainnya dalam

beberapa hal, salah satunya adalah prestasi akademis.

Hal penting selanjutnya guna mencapai mutu pendidikan yang optimal dan

berkesinambungan adalah rencana strategis pendidikan. Untuk itu sekolahharus memiliki


rencana yang dilakukan oleh seluruh stakeholder sekolah dengan memperhatikan prinsip

perbaikan hasil pendidikan, membawa perubahan yang lebih baik, prioritas kebutuhan,

partisipasi, keterwakilan, realitas sesuai dengan hasil analisis SWOT, mendasarkan pada hasil

review dan evaluasi, keterpaduan menyeluruh, transparan, dan keterkaitan serta kesepadanan

secara vertikal dan horizontal dengan rencana-rencana lain.

Mutu pendidikan tidak hanya ditentukan oleh sekolah sebagai lembaga pengajaran tetapi

juga disesuaikan dengan apa yang menjadi harapan dan pandangan masyarakat yang cenderung

berkembang seiring dengan kemajuan jaman. Bertitik tolak pada kecenderungan ini penilaian

masyarakat tentang mutu lulusan sekolahpun terus berkembang. Karena itu sekolah harus terus

menerus meningkatkan mutu lulusannya dengan menyesuaikan dengan perkembangan tuntutan

masyarakat menuju pada mutu pendidikan yang dilandasi tolok ukur norma ideal.

Mutu tidak terjadi begitu saja, namun perlu suatu proses perencanaan. Mutu menjadi

bagian penting dari strategi institusi dan harus didekati secara sistematis dengan menggunakan

proses perencanaan strategis. Tanpa arahan jangka panjang yang jelas, sekolah sebagai sebuah

institusi pendidikan tidak dapat merencanakan peningkatan mutu. Oleh sebab itu rencana

strategis peningkatan mutu mutlak dilakukan oleh institusi pendidikan untuk mempertahankan

sekolah dari persaingan yang semakin ketat. Rencana strategis merupakan rencana komprehensif

dengan melibatkan semua sumber dan kemampuan untuk meningkatkan kualitas proses belajar

mengajar, mencapai sasaran sekolah, dan juga memenangkan persaingan yang ada.

Dalam merumuskan rencana strategis untuk meningkatkan mutu sekolah diperlukan alat

analisa. Adapun alat analisa yang sering digunakan adalah analisa SWOT. SWOT adalah

singkatan dari Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats. Strengths adalah beberapa hal

yang merupakan kelebihan dari sekolah yang bersangkutan. Weaknesses adalah komponen
komponen yang kurang menunjang keberhasilan penyelenggaraan pendidikan yang ingin

dicapai sekolah. Opportunity adalah kemungkinan-kemungkinan yang dapat dicapai apabila

potensi-potensi yang ada di sekolah mampu dikembangkan secara optimal. Threats adalah

kemungkinan yang mungkin terjadi atau pengaruh terhadap kesinambungan dan keberlanjutan

kegiatan penyelenggaraan sekolah.

B. Analisis SWOT di SMP Negeri 3 Margasari

1. Strengths (kekuatan)

Dalam supervisi pembelajaran kepala sekolah sebagai top manajer ataupun memberikan
delegasi kepada guru senior yang ditunjuk sebagai assessor mensupervisi semua gurunya dengan
maksud untuk mengetahui kemampuan atau kompetensi khusus yang dimiliki oleh guru dalam
pembelajaran, mengelola kelas serta mengelola pembelajaran. Karena diharapkan masing –
masing guru memiliki kreatifitas dan inovasi dalam penggunaan metode dan media pembelajaran
untuk mencapai tujuan pembelajaran, Guru berperan sebagai fasilitator, Kegiatan pembelajaran
berpusat pada siswa, Siswa lebih dituntut untuk aktif, kreatif dan inovatif dalam setiap
pemecahan masalah yang mereka hadapi di sekolah, serta danya pendidikan karakter yang
diintegrasikan kedalam semua mata pelajaran
2. Weaknesses (kelemahan)

Dalam kegiatan supervisi pembelajaran, berbagai keterbatasan dan kekurangan


kemampuan tersebut bisa terlihat pada sarana dan prasarana yang ada, serta kemampuan
manajerial yang rendah, maupun ketrampilan pemasaran yang tidak sesuai dengan kebutuhan
masyarakat maupun lingkungan masa kini. Output pembelajaran kurang bisa bersaing untuk
berada di jenjang pendidikan yang lebih tinggi yang sesuai harapan karena mempunyai
kemampuan yang rendah dalam kompetensinya. Sistem Penilaian autentik yang dinilai guru
terlalu rumit, kurangnya kemampuan guru dalam proses penilaian sikap, ketrampilan dan
Pengetahuan, Kurangnya ketrampilan guru dalam merancang RPP, pemahaman guru dengan
konsep pendekatan scientific masih kurang hal ini dikarenakan guru masih terbiasa
menggunakan cara konvensional.
3. Oprtunities (peluang)

Peluang merupakan situasi lingkungan yang menguntungkan bagi suatu satuan bisnis.

antara lain :

a) Adanya tuntutan dari masyarakat atas hasil proses pembelajaran atau hasil lulusan

yang berkualitas.

b) Persaingan antar sekolah menjadikan sekolah berusaha untuk bisa tetap bersaing dan

bertahan.

c) Perubahan dalam peraturan perundangan yang membuka berbagai kesempatan baru

dalam setiap kegiatan.

d) Hubungan dengan masyarakat yang akan menyekolahkan putra putrinya kesekolah.

4. Threats (ancaman)

Ancaman adalah faktor – faktor lingkungan yang yang tidak menguntungkan suatu

satuan pendidikan. Jika tidak diatasi, ancaman akan menjadi ganjalan bagi satuan

pendidikan yang bersangkutan baik untuk masa sekarang maupun di masa depan .

berbagai contohnya antara lain:

a) Adanya kompetitor baru yaitu lembaga pendidikan baru .

b) Pertumbuhan sekolah sasaran berikutnya yang lambat.

c) Meningkatnya posisi tawaran dari sekolah atau lembaga pendidikan ditingkat atasnya

atas lulusan atau output yang hasilkan.

d) Animo masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di lembaga pendididkan kami atau

banyaknya siswa pindahan dari sekolah lain yang mendaftar.

e) Adanya perkembangan dan perubahan teknologi yang belum dikuasai oleh sebagian

dari tenaga pendidik maupun kependidikan.

Anda mungkin juga menyukai