Anda di halaman 1dari 133

WORKSHOP

DI MTsN ANDONG
BALAI DIKLAT KEAGAMAAN
SEMARANG
2017
Sosialisasi
Kurikulum 2013 Edisi Revisi

FKM MTsN
Se Karisidenan semarang
27 juli 2017
PENILAIAN PEMBELAJARAN
OLEH PENDIDIK DAN SATUAN PENDIDIKAN
(Permendikbud 53 Tahun 2015)
Edisi Revisi Panduan Penilaian Tahun 2016
Curiculum Vitae

Nama : Drs. Junaidi M.Pd


Tempat/TglLahir: Boyolali,12 Juli 1967
NIP : 196707121994031003
Pangkat/Gol : Pembina Utama /IVe
Jabatan : WI Utama
Pend : S1 Mat,
: S2 (Manaj Pend)
: S3 ( Proses )
Alamat : Jl. Godosuli 5c, Mangkuyudan, Solo
4
Email : junaidi_soebroto60@yahoo.com
Diklat Yang pernah Diikuti Pengalaman Profesi
1. TOT Materi Diklat PIM IV 1. Guru SMP
2. TOT Multi Media
3. TOT Fasilitator Guru Mat MTs dan MA 2. Guru SMA
4. TOT AIBEB bekerjasama Dg Australia 3. Guru MTsN
5. TOT Lesson Study bekerjasama Dg Jepang 4. Guru SMEA
6. TOT Kurikulum 2013 dg Kemendikbud 5. Dosen Penyetaraan D2
7. TOT Assesor PKG dan PKB 6. PLT Kasi
8. TOT Tugas Tambahan Kamad
9. TOT Publikasi Ilmiah
10. TOT Penjaminan Mutu Pendidikan 2. Karya Tulis ilmiah
11. TOT Penelitian Pembelajaran a. Penelitian Kediklatan
12, TOT angka Kredit b. Jurnal Nasional Terakreditasi
13. dll c. Jurnal ber ISSN
d. Majalah Ilmiah ber ISSN
Karya Yang Pernah Di buat 3. Lain-lain
1. Modul Untuk Pusdiklat a. Juara 1 Temu KTI Nas tahun 2010
a.Modul Model2 Pembelajarn (6 Modul) b. Juara 2 Temu KTI Nas tahun 2011
c. Juara 1 Temu KTI Nas tahun 2013
b.Modul Media (2 Modul)
d. Juara 3 Temu KTI Nas tahun 2015
c.Modul Evaluasi ( 2 Modul)
d.Modul Statistik
c.Modul Geomteri 5
Indikator Pencapaian Tujuaan

1. Menentukan aspek-aspek penting yang dinilai


sesuai Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016
dan Permendikbud Nomor 53 Tahun 2015.
2. Menentukan strategi pembimbingan aspek-
aspek penting yang dinilai sesuai dengan
karakteristik peserta didik.
3. Menentukan kategori aspek-aspek penilaian
yang sesuai dengan pencapaian kompetensi
dasar sesuai Permendikbud Nomor 23 Tahun
2016 dan Permendikbud Nomor 53 Tahun
2015.
Indikator Pencapaian Tujuaan
4. Menentukan strategi pembimbingan
yang tepat dalam mengkategorikan
aspek penilaian yang berkaitan dengan
KD.
5. Menentukan aspek-aspek yang akan
dinilai sesuai dengan uji sikap
(spiritual/sosial), pengetahuan, dan
keterampilan.
6. Menentukan instrumen penilaian uji
sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Tentang Panduan Penilaian

1. Pada awal diberlakukan K13, penilaian menggunakan


Permendikbud 104 tahun 2014 tentang Penilaian Hasil
Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan.
2. Selanjutnya diganti dengan Permendikbud Nomor 53
Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh
Pendidik dan Satuan Pendidikan (diikuti Panduan
Penilaian Hasil Belajar dikeluarkan oleh Dirjen
Dikdasmen bulan Desember 2015)
3. Dengan terbitnya Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian Pendidikan, maka Panduan
Penilaian tahun 2015 diadakan Revisi dan diterbitkan
bulan Nopember 2016
4. Panduan tersebut diberlakukan efektif di madrasah
mulai semester ganjil TP 2017/2018
PENGERTIAN

1. Penilaian hasil belajar oleh pendidik adalah proses


pengumpulan informasi/data tentang capaian
pembelajaran peserta didik dalam aspek sikap, aspek
pengetahuan, dan aspek keterampilan untuk memantau
proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar.

2. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan adalah


proses pengumpulan informasi/data tentang capaian
pembelajaran peserta didik dalam aspek pengetahuan
dan aspek keterampilan yang dilakukan secara
terencana dan sistematis dalam bentuk penilaian akhir dan
ujian sekolah/madrasah.
PIHAK YANG BERKEPENTINGAN
TENTANG PEDOMAN PENILAIAN :

1. Pendidik
2. Kepala Madrasah
3. Pengawas Madrasah
4. Pembina Madrasah di Kab/Kota/ dan
Provinsi
5. Peserta didik, dan
6. Orang tua
Perbedaan Permendikbud 104 Tahun 2014
dengan Permendikbud 53 tahun 2015
Kompetensi Inti Permen 104 Permen 53
Sikap Spiritual (KI-1) Penilaian dilakukan pada • Tidak dinilai pada setiap KD,
Sikap Sosial (KI-2) setiap KD dengan • Dinilai oleh wali kelas, guru dan
menggunakan berbagai guru BK berdasar observasi sikap
teknik (observasi, jurnal, dan perilaku siswa sehari-hari
penilaian diri, dan
penilaian antar-teman)

Pengetahuan (KI-3) • Penilaian dilakukan • Guru diberi kebebasan memilih


Keterampilan (KI-4) untuk setiap KD teknik penilaian yang sesuai
dengan berbagai dengan karakteristik KD dan
teknik: (1) materi pembelajaran
Pengetahuan (Tes
Tulis, Tes Lisan, • Atau Kombinasi berbagai teknik dan
Penugasan) dan (2) pendekatan penilaian untuk
Keterampilan (Praktik, meningkatkan validitas pengukuran
Projek, Portofolio).

• Skala Nilai 1 - 4 • Skala Nilai 0 - 100


TEKNIK PENILAIAN
(Sesuai Permendikbud 53 tahun 2015)

 Observasi  Tes Tulis


KETERAMPILAN
 Penilaian diri  Tes Lisan
 Penil antar  Penugasan
teman
 Jurnal

SIKAP
PENGETAHUAN

• Tes Praktik
• Proyek
• Portofolio
JENIS PENILAIAN
Penilaian Harian • untuk menilai kompetensi peserta didik setelah
menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau
(PH) lebih.

Penilaian • untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta


Tengah didik setelah melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan
pembelajaran
Semester (PTS)
Penialain Akhir • untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta
Semester (PAS) didik di akhir semester.

UN
• menilai pencapaian Standar Nasional
Pendidikan

US/UM • pengukuran pencapaian kompetensi di luar kompetensi


yang diujikan pada UN, dilakukan oleh satuan pendidikan
PRINSIP-PRINSIP PENILAIAN

Sahih • penilaian didasarkan pada data yang


mencerminkan kemampuan yang diukur

• dilakukan secara terencana, menyatu


Terpadu dengan kegiatan pembelajaran, dan
berkesinambungan.

• penilaian didasarkan pada prosedur dan


Obyektif kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi
subjektivitas penilai
Lanjutan...

Transparan • dapat diakses oleh semua pihak.

• dapat dipertanggungjawabkan
Akuntabel kepada pihak internal sekolah
maupun eksternal.

• mendidik dan memotivasi


Edukatif peserta didik dan guru.
Teknik Penilaian Aspek Sikap

Di MI dilakukan oleh guru kelas, guru muatan pelajaran


agama, PJOK dan Pembina ekstrakurikuler
Di MTs dan MA dilakukan guru mata pelajaran, guru BK
dan wali kelas melalui observasi yang dicatat dalam
jurnal
Penunjang dalam penilaian aspek sikap, guru dapat
menggunakan penilaian diri dan penilaian antar teman.
1. upaya pembinaan dan pembentukan karakter peserta didik.
2. Hasil penilaian diri dan penilaian antar teman ini dapat
dijadikan sebagai salah satu alat konfirmasi dalam
penilaian sikap yang dilakukan oleh guru.
Skema penilaian sikap
Skema Penilaian Untuk MTs/MA
PENILAIAN ASPEK SIKAP
(SPIRITUAL & SOSIAL)
Langkah-langkahnya:
 Penilaian Aspek Sikap dilakukan oleh guru,
guru BK dan wali kelas melalui observasi
selama proses pembelajaran dengan
menggunakan jurnal.
 Wali kelas merangkum dan menganalisis
hasil penilaian dari guru dan guru BK
 Selanjutnya wali kelas memasukkan nilai dan
deskripsi hasil penilaian sikap ke dalam rapor
siswa.
Perencanan Penilaian Aspek Sikap

 Indikator sikap spiritual pada mata pelajaran


Pendidikan Agama dan Budi Pekerti serta
PPKn diturunkan dari KD pada KI-1 dengan
memperhatikan butir-butir nilai sikap yang
tersurat.
 indikator untuk penilaian sikap spiritual yang
dilakukan oleh pendidik mata pelajaran lain
tidak selalu dapat diturunkan secara langsung
dari KD pada KI-1, melainkan dirumuskan
dalam perilaku beragama secara umum.
langkah-langkah dalam perencanaan
penilaian sikap, baik sikap spritual
maupun sikap sosial:

 Menentukan sikap yang akan dikembangkan


di Madrasah mengacu pada KI-1 dan KI-2.
 Menentukan indikator sesuai dengan
kompetensi sikap yang akan dikembangkan
a. Observasi
 Penerapan teknik observasi dapat dilakukan
menggunakan lembar observasi.
 Lembar observasi merupakan instrumen yang dapat
digunakan oleh pendidik untuk memudahkan dalam
membuat laporan hasil pengamatan terhadap perilaku
peserta didik yang berkaitan dengan sikap spiritual dan
sikap sosial.
 Sikap yang diamati adalah sikap yang tercantum dalam
indikator pencapaian kompetensi pada KD untuk mata
pelajaran PA dan PPKn.
 Pada mata pelajaran selain PA dan PPKn, sikap yang
diamati tercantum pada KI-1 dan KI-2.
 Jurnal adalah catatan yang dibuat pendidik
selama melakukan pengamatan terhadap
peserta didik pada waktu kegiatan pembelajaran
tertentu.
 Jurnal biasanya digunakan untuk mencatat
perilaku peserta didik yang “ekstrim.”
 Perilaku peserta didik yang dicatat di dalam
jurnal pada dasarnya adalah perilaku yang
sangat baik dan/atau kurang baik yang
berkaitan dengan butir sikap yang terdapat
dalam aspek sikap spiritual dan sikap sosial.
 Apabila seorang peserta didik pernah memiliki
catatan sikap yang kurang baik, jika pada
kesempatan lain peserta didik tersebut telah
menunjukkan perkembangan sikap (menuju
atau konsisten) baik pada aspek atau indikator
sikap yang dimaksud, maka di dalam jurnal
harus ditulis bahwa sikap peserta didik tersebut
telah (menuju atau konsisten) baik atau bahkan
sangat baik.
 Dengan demikian, yang dicatat dalam jurnal
tidak terbatas pada sikap kurang baik dan
sangat baik, tapi juga setiap perkembangan
menuju sikap yang diharapkan.
contoh, sikap pada KI-1 beserta indikator-indikatornya yang
dapat dikembangkan oleh Madrasah
(1) Ketaatan beribadah.
 Perilaku patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang
dianutnya, mau mengajak teman seagamanya untuk
melakukan ibadah bersama,dll.
(2) Berperilaku syukur.
 Perilaku menerima perbedaan karakteristik sebagai
anugerah Tuhan, selalu menerima penugasan dengan sikap
terbuka, dll.
(3) Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan.
 Perilaku yang menunjukkan selalu berdoa sebelum atau
sesudah melakukan tugas atau pekerjaan, berdoa sebelum
makan, dll.
Penilaian sikap sosial
1. Jujur,
2. disiplin,
3. tanggung jawab,
4. peduli (toleransi, gotong royong),
5. santun,
6. percaya diri,
 Sikap dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaanya.
 Sikap sosial dikembangkan terintegrasi dalam pembelajaran KD dari KI-
3 dan KI-4. Indikator KD dari KI-2 mata pelajaran Pendidikan Agama
dan Budi Pekerti dan PPKn dirumuskan dalam perilaku spesifik
sebagaimana tersurat di dalam rumusan KD mata pelajaran tersebut.
 Sementara indikator KD dari KI-2 mata pelajaran lainnya dirumuskan
dalam perilaku sosial secara umum.
Indikator Aspek Spritual
 Berdoa sebelum dan sesudah menjalankan sesuatu.
 Menjalankan ibadah tepat waktu.
 Memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai
agama yang dianut.
 Bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan YME;
 Mensyukuri kemampuan manusia dalam mengendalikan diri
 Mengucapkan syukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu.
 Berserah diri (tawakal) kepada Tuhan setelah berikhtiar atau
melakukan usaha.
 Menjaga lingkungan hidup di sekitar rumah tempat tinggal,
sekolah dan masyarakat
 Memelihara hubungan baik dengan sesama umat ciptaan
Tuhan YME
 Bersyukur kepada Tuhan YME sebagai bangsa Indonesia.
 Menghormati orang lain menjalankan ibadah sesuai dengan
agamanya.
Indikator Aspek Sosial
Jujur:
 tidak mau berbohong atau tidak mencontek.
 mengerjakan sendiri tugas yang diberikan guru, tanpa
menjiplak tugas orang lain
 mengerjakan soal ulangan tanpa mencontek
 mengatakan dengan sesungguhnya apa yang terjadi atau
yang dialaminya dalam kehidupan sehari-hari
 mau mengakui kesalahan atau kekeliruan
 mengembalikan barang yang dipinjam atau ditemukan
 mengemukakan pendapat sesuai dengan apa yang
diyakininya, walaupun berbeda dengan pendapat teman
 mengemukakan ketidaknyamanan belajar yang
dirasakannya di sekolah
 membuat laporan kegiatan kelas secara terbuka
(transparan)
Indikator Aspek Sosial
Disiplin
 mengikuti peraturan yang ada
 tertib dalam melaksanakan tugas
 hadir di sekolah tepat waktu
 masuk kelas tepat waktu
 memakai pakaian seragam lengkap dan rapi
 tertib mentaati peraturan sekolah
 melaksanakan piket kebersihan kelas
 menunjukkan perhatian terhadap kebersihan kelas dan
lingkungan sekolah
 mengumpulkan tugas/pekerjaan rumah tepat waktu
 mengerjakan tugas/pekerjaan rumah dengan baik
 membagi waktu belajar dan bermain dengan baik
 mengambil dan mengembalikan peralatan belajar pada
tempatnya
Indikator Aspek Sosial

Tanggung Jawab
 menyelesaikan tugas yang diberikan
 Melaksanakan tugas yang menjadi kewajibannya di kelas
seperti piket kebersihan
 tidak pernah terlambat masuk kelas
 Melaksanakan peraturan sekolah dengan baik
 mengerjakan tugas/pekerjaan rumah sekolah dengan baik
 mengumpulkan tugas/pekerjaan rumah tepat waktu
 mengakui kesalahan, tidak melemparkan kesalahan
kepada teman
 menjaga kebersihan kelas dan lingkungan sekolah
 berpartisipasi dalam kegiatan sosial di sekolah
 menunjukkan prakarsa untuk mengatasi masalah dalam
kelompok di kelas/sekolah
 membuat laporan setelah selesai melakukan kegiatan
Indikator Aspek Sosial
Santun;
 menghormati orang lain dan menghormati cara bicara
yang tepat
 menghormati guru, pegawai sekolah, penjaga kebun,
dan orang yang lebih tua
 berbicara atau bertutur kata halus, tidak kasar
 berpakaian rapi dan pantas
 dapat mengendalikan emosi dalam menghadapi
masalah, tidak marah-marah
 mengucapkan salam ketika bertemu guru, teman, dan
orang-orang di sekolah
 menunjukkan wajah ramah, bersahabat, dan tidak
cemberut
 mengucapkan terima kasih apabila menerima bantuan
dalam bentuk jasa atau barang dari orang lain
Indikator Aspek Sosial

Peduli
 beringin tahu dan ingin membantu teman yang kesulitan
dalam pembelajaran, perhatian kepada orang lain.
 partisipasi dalam kegiatan sosial di sekolah, mis:
mengumpulkan sumbangan untuk membantu yang sakit
atau kemalangan
 meminjamkan alat kepada teman yang tidak
membawa/memiliki
 menolong teman yang mengalami kesulitan
 menjaga keasrian, keindahan, dan kebersihan
lingkungan sekolah
 melerai teman yang berselisih (bertengkar)
 menjenguk teman atau guru yang sakit
Indikator Aspek Sosial

Percaya diri
 berani tampil di depan kelas,
 berani mengemukakan pendapat,
 berani mencoba hal baru.
 mengajukan diri menjadi ketua kelas atau pengurus
kelas lainnya
 mengajukan diri untuk mengerjakan tugas atau soal di
papan tulis
 mencoba hal-hal baru yang bermanfaat
 mengungkapkan kritikan membangun terhadap karya
orang lain
 memberikan argumen yang kuat untuk mempertahankan
pendapat
Lembar Rekap Hasil Observasi
No Tanggal Nama Siswa Catatan Butir
Perilaku Sikap
PENILAIAN SIKAP DENGAN TEKNIK OBSERVASI:
1. Jurnal penilaian (perkembangan) sikap ditulis oleh wali kelas, guru
mata pelajaran, dan guru BK selama periode satu semester.
2. Bagi wali kelas, 1 (satu) jurnal digunakan untuk satu kelas yang
menjadi tanggung-jawabnya;
3. bagi guru mata pelajaran 1 (satu) jurnal digunakan untuk setiap
kelas yang diajarnya;
4. bagi guru BK 1 (satu) jurnal digunakan untuk setiap kelas di bawah
bimbingannya.
5. Perkembangan sikap spiritual dan sikap sosial peserta didik dapat
dicatat dalam satu jurnal atau dalam 2 (dua) jurnal yang terpisah.
4. Peserta didik yang dicatat dalam jurnal pada dasarnya
adalah mereka yang menunjukkan perilaku yang sangat baik
atau kurang baik secara alami (peserta didik yang
menunjukkan sikap baik tidak harus dicatat dalam jurnal).
5. Apabila peserta didik tertentu PERNAH menunjukkan
sikap kurang baik, ketika yang bersangkutan telah (mulai)
menunjukkan sikap yang baik (sesuai harapan), sikap yang
(mulai) baik tersebut harus dicatat dalam jurnal.
6. Pada akhir semester guru mata pelajaran dan guru BK
meringkas perkembangan sikap spiritual dan sikap sosial
setiap peserta didik dan menyerahkan ringkasan tersebut
kepada wali kelas untuk diolah lebih lanjut.
lembar observasi selama satu
semester.
Contoh Jurnal Sikap Spiritual dan Sosial oleh Pendidik
Nama Sekolah : MTsN Mranggen
Kelas/Semester : VII/Semester I
Tahun pelajaran : 2017/2018

N Waktu Nama Catatan Perilaku Butir Positif/ Tindak


o Siswa Sikap Negatif Lanjut

1 18/08/17 Yumna Berani presentasi Percaya diri positif Teruskan

2 04/09/17 Hasan Mengucapkan Salam Ketaqwaan Positif Teruskan

3 10 /10/17 Amir Mengajak temannya Ketaqwaan Positif Teruskan


untuk jamaah sholat
duhur
Contoh Jurnal Perkembangan Sikap Spiritual oleh Walil Kelas dan Guru BK
Nama Sekolah : MTsN Mranggen
Kelas/Semester : VII/Semester I
Tahun pelajaran : 2017/2018

N Waktu Nama Catatan Perilaku Butir Positif/ Tindak


o Siswa Sikap Negatif Lanjut

1 18/08/17 Purwadi Tidak mengikuti sholat Ketaqwaan Negatif Pembinaan


04/09/17 Jumat yang
diselenggarakan
di sekolah.
Hasan Menjadi imam sholat Ketaqwaan Positif Teruskan
duhur

3 10 /10/17 Khusnul Tidak menyerahkan “surat Tanggung Negatif Pembinaan


ijin tidak masuk sekolah” dari jawab
orangtuanya kepada guru.
Contoh
Jurnal Perkembangan Sikap Spiritual oleh Walil
Kelas dan Guru BK
Nama Sekolah : MTsN Andong
Kelas/Semester : VII/Semester I
Tahun pelajaran : 2016/2017
 b. Penilaian Diri
 Penilaian diri dalam penilaian sikap merupakan
teknik penilaian terhadap diri sendiri (peserta
didik) dengan mengidentifikasi kelebihan dan
kekurangan sikapnya dalam berperilaku. Hasil
penilaian diri peserta didik dapat digunakan
sebagai data konfirmasi perkembangan sikap
peserta didik.
 Selain itu penilaian diri peserta didik juga dapat
digunakan untuk menumbuhkan nilai-nilai
kejujuran dan meningkatkan kemampuan refleksi
atau mawas diri.
Contoh Lembar Penilaian Diri Peserta didik
Nama : ………………………………….
Kelas : ………………………………….
Semester : ………………………………….
Petunjuk: Berilah tanda centang (√) pada kolom “Ya” atau
“Tidak” sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
 c. Penilaian Antar Teman
 Penilaian antar teman merupakan teknik
penilaian yang dilakukan oleh seorang
peserta didik (penilai) terhadap peserta didik
yang lain terkait dengan sikap/perilaku
peserta didik yang dinilai.
 Hasil penilaian antar teman dapat digunakan
sebagai data konfirmasi. Selain itu penilaian
antar teman juga dapat digunakan untuk
menumbuhkan beberapa nilai seperti
kejujuran, tenggang rasa, dan saling
menghargai.
Contoh Lembar Penilaian Diri Peserta didik
Nama : ………………………………….
Kelas : ………………………………….
Semester : ………………………………….
Petunjuk: Berilah tanda centang (√) pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya.
Pengolahan Hasil Penilaian Sikap
• 1) Guru mata pelajaran, wali kelas dan guru BK masing-masing
mengelompokkan (menandai) catatan-catatan sikap pada
jurnal yang dibuatnya kedalam sikap spiritual dan sikap sosial
(apabila pada jurnal belum ada kolom butir nilai).
• 2) Guru mata pelajaran, wali kelas dan guru BK masing-masing
membuat rumusan deskripsi singkat sikap spiritual dan sikap
sosial berdasarkan catatan- catatan jurnal untuk setiap peserta
didik.
• 3) Wali kelas mengumpulkan deskripsi singkat sikap dari guru
mata pelajaran dan guru BK. wali kelas menyimpulkan
(merumuskan deskripsi) capaian sikap spiritual dan sosial
setiap peserta didik.
• 4) Pelaporan hasil penilaian sikap dalam bentuk predikat dan
deskripsi.
Rambu-rambu rumusan predikat dan deskripsi
perkembangan sikap selama satu semester :

1. Deskripsi sikap menggunakan kalimat yang bersifat memotivasi dengan


pilihan kata/frasa yang bernada positif. Hindari frasa yang bermakna
kontras,
2. misalnya: ... tetapi masih perlu peningkatan dalam ... atau ... Namun
masih perlu bimbingan dalam hal ...
3. bDeskripsi sikap menyebutkan perkembangan sikap/perilaku peserta
didik yang sangat baik dan/atau baik dan yang mulai/sedang
berkembang.
4. Apabila peserta didik tidak ada catatan apapun dalam jurnal, sikap
peserta didik tersebut diasumsikan BAIK.
5. Predikat tersebut ditentukan berdasarkan judgement isi deskripsi oleh
pendidik.
contoh rumusan deskripsi capaian sikap spiritual dan sosial.
Penilaian Aspek
Pengetahuan
Pengertian

•Penilaian pengetahuan adalah penilaian


yang dilakukan untuk mengetahui
penguasaan siswa yang meliputi
pengetahuan faktual, konseptual, maupun
prosedural serta kecakapan berpikir
tingkat rendah hingga tinggi.
Pemetaan Soal Berdasarkan Dimensi Pengetahuan
dan Dimensi Proses Kognitif
DIMENSI Mengingat Memahami Menerapkan Menganalisis Mengevaluasi Mencipta
PENGETAHUAN (C1) (C2) (C3) (C4) (C5) (C6)

PENGETAHU Sebutkan Jelaskan Ceritakan Manakah Apakah....... Tempatkan


AN Beberapa.... Pengertian... Bagaimana... kata-kata...... Beberapa.....
FAKTUAL . ... ..

PENGETAHU Sebutkan Jelaskan Temukan Menyusun Karakter Tuliskan


AN sila-sila dari pengertian tiga situasi bukti-bukti mana dalam kembali
KONSEPTUAL Pancasila. interaksi di mana faktor cerita cerita
sosial rumus pendorong berikut yang tentang
dengan matematika dan penarik akan kita Malin
kata-katamu ini dalam jadikan Kundang
sendiri. digunakan. proses teman? (atau cerita
urbanisasi. lain) dalam
format
berita.
Pemetaan Soal Berdasarkan Dimensi Pengetahuan
dan Dimensi Proses Kognitif
DIMENSI Mengingat Memahami Menerapkan (C3) Menganalisis Mengevaluasi Mencipta
PENGETAH (C1) (C2) (C4) (C5) (C6)
UAN

PENGETAHU Tuliskan Berapa x, Aku adalah Peristiwa Kritiklah Rancanglah


AN secara jika Suatu bilangan. mana saja dua macam sebuah
PROSEDURA berurutan x2+2x-3=0 Jika aku dikalikan 7 dalam cerita cara atau busana
L tahap-tahap dan tentang proses karnaval
membuat Kemudian ditambah Laksamana pembuatan bertema “Go
minuman dengan Chengho minuman Green”.
segar kudrat aku yang segar
Maka hasilnya benar-benar
adalah 0. Andaikan terjadi dan
aku adalah yang berupa
Bilangan bulat, fantasi?
Siapakah aku?
PENGETAHU Membuat Menetapkan Melaksanakan Membedakan Mengidentifika Menyusun
AN akronim strategi langkahlangkah tingkat si proposal
METAKOGNI yang belajar yang pembelajaran penguasaan kelemahan rencana
TIF memudahkan berbeda inkuiri kompetensi dan kegiatan
mengingat untuk sebelum kelebihan peringatan
nama-nama menghadapi dan sesudah diri sendiri Hari
planet dua jenis pembelajaran ketika Pendidikan
secara urut model soal mengerjakan Nasional
yang soal
berbeda atau tugas
Teknik Penilaian Aspek Pengetahuan

• Berbagai teknik penilaian pengetahuan dapat


digunakan sesuai dengan karakteristik masing-masing
KD. Teknik yang biasa digunakan antara lain
• 1. tes tertulis,
• 2. tes lisan,
• 3. penugasan, dan
• 4. portofolio
Perencanaan Penilaian Aspek Pengetahuan

(1) Memetakan KD mapel Untuk MTs/SMP

(2) Menentukan KKM

(3) Menyusun indikator pencapaian


kompetensi
• Merancang bentuk dan teknik penilaian
• Bentuk penilaian dirancang berdasarkan hasil
pemetaan KD yang telah dilakukan. Setiap
bentuk penilaian membutuhkan instrumen
yang berbeda. Jika bentuk penilaian tes maka
instrumennya berupa butir-butir soal. Jika
bentuk penilaian non tes, maka instrumennya
dapat berupa daftar cek atau rubrik.
langkah-langkah Tes Tertulis

1. Memeriksa kompetensi dasar dan indikatornya:


menetapkan kata kerja operasional yang lebih tinggi
daripada yang dirumuskan dalam KD.
2. Menetapkan tujuan penilaian : PH. PTS dan PAS
3. Menyusun kisi-kisi : Kisi-kisi merupakan spesifikasi yang
memuat kriteria soal yang akan ditulis yang meliputi antara
lain KD yang akan diukur, materi, indikator soal, bentuk
soal, dan jumlah soal.
4. Menulis soal berdasarkan kisi-kisi dan kaidah penulisan
soal
5. Menyusun pedoman penskoran
Contoh Kisi-kisi MTs Nama sekolah : MTs
Kelas/Semester : VII/Semester I Tahun Pelajaran : 2014/2015
Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Contoh butir soal:


1. Tuliskan 3 (tiga) alasan Jepang mengijinkan pembentukan
BPUPKI!
(2) Tes Lisan
Pengertian
• Tes lisan berupa pertanyaan-pertanyaan yang diberikan
guru secara lisan dan siswa merespon pertanyaan
tersebut secara lisan.
Tujuan
• mengecek penguasaan pengetahuan untk perbaikan
pmbelajarn,
• dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung.
(3) Penugasan
• Penugasan adalah pemberian tugas kepada siswa untuk
mengukur dan/atau memfasilitasi siswa memperoleh
atau meningkatkan pengetahuan.
• Penugasan untuk mengukur pengetahuan dapat
dilakukan setelah proses pembelajaran (assessment of
Nama Madrasah :
Kelas /Semester :
Mata Pelajaran :
(4) Portofolio.
•Portofolio adalah penilaian berkelanjutan
yang didasarkan pada kumpulan informasi
yang bersifat reflektif-integratif yang
menunjukkan perkembangan kemampuan
siswa dalam satu periode tertentu.
tipe portofolio antara lain
•portofolio dokumentasi,
• portofolio proses,
•dan portofolio pameran.
Analisis Butir Soal Aspek Pengetahuan

• Analisis butir soal dapat dilakukan secara kualitatif, dalam kaitannya


dengan isi dan bentuknya, dan kuantitatif dalam kaitan dengan ciri-
ciri statistiknya.
• Analisis kualitatif mencakup pertimbangan validitas isi dan
konstruk, sedangkan analisis kuantitatif mencakup pengukuran
tingkat kesulitan butir soal, daya pembeda, penyebaran soal, serta
validitas dan reliabilitasnya.

• Pelaksanaan Penilaian Aspek Pengetahuan


• Pelaksanaan penilaian pengetahuan dilakukan untuk menilai proses
dan hasil belajar peserta didik. Penilaian proses dilakukan dalam
bentuk penilaian harian melalui tes tertulis, lisan, maupun
penugasan. Cakupan penilaian harian meliputi seluruh indikator
dari satu KD atau lebih sedangkan cakupan penugasan disesuaikan
dengan karakteristik KD.
PENILAIAN KETRAMPILAN
Penilaian Keterampilan

 Penilaian keterampilan adalah penilaian yang


dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa
dalam menerapkan pengetahuan untuk
melakukan tugas tertentu di dalam berbagai
macam konteks sesuai dengan indikator
pencapaian kompetensi
 Penilaian keterampilan dapat dilakukan dengan
1. penilaian Praktik,
2. penilaian Produk
3. penilaian proyek, dan
3. penilaian portofolio.
Skema Teknik Penilaian
Pengolahan Nilai Akhir KI-4
 Nilai Kompetensi Keterampilan tiap KD
diperoleh dari Capaian Optimum dengan
teknik penilaian yang sama.

 Apabila dalam satu KD, menggunakan teknik


penilaian yang berbeda, maka Nilai akhir KD
tersebut diperoleh dari rata-rata. (Jika dalam
satu teknik ada beberapa nilai, maka
ditentukan terlebih dahulu nilai optimumnya).

 Nilai Akhir Kompetensi Keterampilan


diperoleh dari rata-rata dari seluruh KD.
Contoh Pengolahan Rekap Nilai KI-4

Catatan:
1. Penilaian KD 4.1, 4.3 dan 4.4 dilakukan dengan teknik yang sama. Oleh
karena itu skor akhir adalah skor optimum.
2. Penilaian untuk KD 4.5 dilakukan 3 (tiga) kali tetapi dengan teknik yang
berbeda. Oleh karenanya skor akhir adalah rata-rata dari skor yang
diperoleh melalui teknik yang berbeda tersebut.
3. Nilai akhir semester diperoleh berdasarkan rata-rata skor akhir
keseluruhan KD keterampilan yang dibulatkan ke bilangan bulat
terdekat.

NA = Rata-rata KD 4.1, 4.2, 4.3, 4.4, dan 4.5 = = 85,4 dibulatkanmenjadi 85.
Penilaian Kinerja

 Penilaian kinerja adalah penilaian untuk mengukur


capaian pembelajaran yang berupa keterampilan
proses dan/atau hasil (produk)
 aspek yang dinilai dalam penilaian kinerja adalah
kualitas proses mengerjakan/melakukan suatu
tugas atau kulaitas produknya atau kedua-duanya.
 penilaian kinerja yang menekankan aspek proses
berpidato, membaca karya sastra,
menggunakan peralatan laboratorium,
memainkan alat musik, bermain bola, bermain
tenis, berenang, koreografi, dan dansa.
 penilaian kinerja yang
mengutamakan aspek produk :
membuat gambar grafik, menyusun
karangan, dan menyulam.
 penilaian kinerja yang
mempertimbangkan baik proses
maupun produk yaitu memasak
nasi goreng dan memanggang roti.
Langkah-langkah umum
penilaian kinerja
a) menyusun kisi-kisi;
b) mengembangkan/menyusun tugas yang
dilengkapi dengan langkah-langkah, bahan, dan
alat;
c) menyusun rubrik penskoran dengan
memperhatikan aspek-aspek yang perlu dinilai;
d) melaksanakan penilaian dengan mengamati
siswa selama proses penyelesaian tugas dan/atau
menilai produk akhirnya berdasarkan rubrik;
e) mengolah hasil penilaian dan melakukan tindak
lanjut.
PENGOLAHAN NILAI
Pengolahan Hasil Penilaian Pengetahuan
Nilai pengetahuan diperoleh dari hasil Penilaian Harian, PTS,
dan PAS yang dilakukan dengan beberapa teknik penilaian.
Penulisan capaian pengetahuan pada rapor menggunakan angka
pada skala 0 – 100 dan predikat diserta deskripsi.

KD- KD- KD- KD- KD- KD- KD- KD- KD-


3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.6 3.7 3.8

PH-1 PH-2 PH-4 PH-5


PH-3 PTS PH-6 PAS
Pengolahan Hasil Penilaian
Keterampilan
Nilai keterampilan diperoleh dari hasil penilaian kinerja (proses dan
produk), proyek, dan portofolio. Hasil penilaian dengan teknik
kinerja dan proyek dirata-rata untuk memperoleh nilai akhir
keterampilan pada setiap mata pelajaran. Penulisan capaian
keterampilan pada rapor menggunakan angka pada skala 0 – 100
dan predikat disertai deskripsi.

KD KD KD KD KD KD
4-1 4-2 4-3 4-4 4-5 4-6

Pro-2 Pro-3

Kin-1 Por-1
Pro-1
Kin-2 Kin-3 Por-2 Por-2
Contoh Pengolahan Hasil Penilaian
Harian
Menentukan Nilai Rapor
Langkah-langkahnya:

1. Tentukan Nilai Rapor dengan menghitung nilai rata-


rata dari PH, PTS, dan PAS.

2. Tentukan bobot PH lebih besar dari PTS dan PAS.


• Nilai Rapor MI = 50%PH + 25%PTS + 25%PAS
• Nilai Rapor MTs = 50%PH + 25%PTS +25%PAS
• Nilai Rapor MA = 50%PH + 25%PTS +25%PAS
• Nilai Rapor MA = 60% PH + 40% PAS (bila tdk ada
PTS)

3. Rumuskan deskripsi dengan kalimat positif


Contoh Pengolahan Hasil Penilaian Akhir
(HPA)

Berikut ini contoh penghitungan HPA atas nama


peserta didik Ani dengan pembobotan HPH : HPTS :
HPAS = 2 : 1 : 1, yaitu:
HPA = ((2 x HPH) + (1 x HPTS) + (1 x HPAS))/4
HPA = (2 x 73,19) + (1 x 90) + (1 x 80) = 79,09
Nilai Akhir Ani sebesar 79,09 lalu dibulatkan menjadi 79
Penilaian Keterampilan
• Hasil penilaian setiap KD berdasarkan nilai optimal

79
Ketentuan Kenaikan Kelas

Siswa dinyatakan naik kelas apabila memenuhi syarat:


1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran
dalam dua semester pada tahun pelajaran yang
diikuti.
2. Deskripsi SIKAP sekurang-kurangnya minimal BAIK
yaitu memenuhi indikator kompetensi sesuai dengan
kriteria yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.
3. Deskripsi kegiatan ekstrakurikuler pendidikan
Kepramukaan minimal BAIK sesuai dengan kriteria
yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.
Lanjutan....... Kenaikan Kelas

4. Tidak memiliki lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran yang


masing-masing nilai pengetahuan dan/atau
keterampilan di bawah KKM.
Apabila ada mata pelajaran yang tidak mencapai
ketuntasan belajar pada semester ganjil dan/atau
semester genap, nilai akhir diambil dari rerata
semester ganjil dan genap pada mata pelajaran yang
sama pada tahun pelajaran tersebut.

5. Satuan pendidikan dapat menambahkan kriteria lain


sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Lanjutan..........Kenaikan Kelas

Catatan:
• Keputusan kenaikan kelas bagi peserta didik dilakukan
berdasarkan hasil rapat dewan guru dengan
mempertimbangkan kebijakan satuan pendidikan,
seperti minimal kehadiran, tata tertib, dan peraturan
lainnya yang berlaku di satuan pendidikan tersebut.

Ketentuan kenaikan kelas tsb di atas harus


tercantum dalam DOKUMEN 1 Kurikulum Madrasah
Penentuan
Kriterian Ketuntasan Minimal (KKM)

1. KKM ditentukan oleh satuan pendidikan mengacu pada Standar


Kompetensi Lulusan (SKL). KKM dirumuskan dengan
memperhatikan 3 (tiga) aspek, yaitu:
a) kompleksitas materi/kompetensi,
b) intake (kualitas peserta didik), serta
c) guru dan daya dukung satuan pendidikan.

2. Satuan pendidikan menentukan sendiri KKM, dengan pilihan:


a) KKM dibuat sama untuk semua mata pelajaran
b) KKM dibuat beda tiap mata pelajaran
c) KKM dibuat sama tiap rumpun mata pelajaran

3. Nilai KKM harus dicantumkan pada Dokumen 1 KTSP madrasah


dan disosialisasikan kepada warga madrasah.
Karakteristik Peserta Didik (Intake)

1. Karakteristik Peserta Didik (intake) bagi peserta


didik baru (kelas VII) antara lain memperhatikan
rata-rata nilai rapor
a. SD/MI, nilai ujian sekolah SD/MI,
b. nilai hasil seleksi masuk peserta didik baru di
jenjang SMP.
c. peserta didik kelas VIII dan IX antara lain
memperhatikan rata rata nilai rapor semester-
semester sebelumnya.
Karakteristik Mata Pelajaran (Kompleksitas)

2) Karakteristik Mata Pelajaran (kompleksitas) adalah tingkat


kesulitan dari masing-masing mata pelajaran, yang dapat
ditetapkan antara lain melalui expert judgment guru mata
pelajaran melalui forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran
(MGMP) tingkat sekolah, dengan memperhatikan hasil
analisis jumlah KD,
• Kompleksitas KD: mencermati kata kerja pada KD
• Pengalaman empiris sebelumnya
• Semakin tinggi kompleksitas; menantang peningkatan
kompetensi guru
3. Kondisi Satuan Pendidikan (Daya Dukung)

a. Kondisi Satuan Pendidikan (Daya


Dukung) meliputi antara lain.
b. kompetensi pendidik (nilai UKG);
c. jumlah peserta didik dalam satu kelas;
d. predikat akreditasi sekolah; dan
e. kelayakan sarana prasarana sekolah.
Penentuan
Lanjutan.......
Kriterian Ketuntasan Minimal (KKM)

Aspek yang
dianalisis Kriteria & Skala Penilaian

Tinggi Sedang Rendah


Kompleksitas < 65 65-79 80-100

Tinggi Sedang Rendah


Intake Peserta 80-100 65-79 <65
Didik
Tinggi Sedang Rendah
Guru & Daya 80-100 65-79 <65
Dukung
Penentuan
Lanjutan......
Kriterian Ketuntasan Minimal (KKM)

Misal menentukan KKM setiap KD mapel IPA


•aspek kompleksitas mendapat nilai 65
• aspek intake mendapat skor 70
• aspek daya dukung mendapat nilai 90

KKM = 65+70+90 = 75
3
PREDIKAT NILAI

• Panduan Lama 2015


Sangat Baik (A): 86-100
Baik (B) : 71-85
Cukup (C) : 56-70
Kurang (D) :  55
• Panduan Baru 2016 (nilai C dimulai dari KKM)
Predikat
KKM
D C B A
60 <60 60 ≤ .... ... .... ≤ 100
75 <75 75 ≤ .... ... .... ≤ 100
dst..
Menentukan Interval Nilai

Rumus Interval = 100 – KKM


3
• Misal KKM Matematika 70
• Intervalnya adalah 100 – 70 = 30 = 10
3 3
Predikat
KKM
D C B A
70 <70 70 - 79 80 - 89 90- 100
Menentukan Interval Nilai

Rumus Interval = 100 – KKM


3
• Misal KKM Matematika 73
• Intervalnya adalah 100 – 73 = 27 = 9
3 3

Predikat
KKM
D C B A
73 <73 73 - 81 82 - 90 91 -100
Menentukan Interval Nilai

Rumus Interval = 100 – KKM


3
• Misal KKM Matematika 75
• Intervalnya adalah 100 – 75 = 8,33
3

Predikat
KKM
D C B A
75 <75 75 - 83 84 - 91 92- 100
• Menentukan KKM setiap mata pelajaran
dengan rumus:
Contoh:
Bila KKM sama antar mata pelajaran

Mata Nilai KKM Nilai Predikat Keteranga


Pelajaran Perolehan n

Bahasa 70 73 C Tuntas
Indonesia

Matematika 70 67 D Tidak
Tuntas
Fisika 70 73 C Tuntas
Contoh:
Bila KKM berbeda antar mata pelajaran

Mata Nilai KKM Nilai Predikat Keterangan


Pelajaran Perolehan

Bahasa 75 73 D Tidak
Indonesia Tuntas

Matematika 60 73 C Tuntas
Fisika 65 73 C Tuntas
Contoh:
Bila KKM sama dalam rumpun mata pelajaran
Mata Nilai KKM Nilai Predikat Keterangan
Pelajaran Perolehan
Fisika 65 62 D Tidak Tuntas
Kimia 65 73 C Tuntas
Biologi 65 73 C Tuntas
Geografi 70 85 B Tuntas
Sosiologi 70 75 C Tuntas
Ekonomi 70 68 C Tidak Tuntas
Bahasa Arab 75 95 A Tuntas
Bahasa 75 75 C Tuntas
Inggris
Bahasa Asing 75 75 C Tuntas
Model KKM

•Model KKM terdiri atas lebih


dari satu KKM dan satu KKM.
•Satuan pendidikan dapat
memilih salah satu dari model
penetapan KKM tersebut
a. L ebih dari satu KKM
• Satuan pendidikan dapat memilih setiap mata
pelajaran memiliki KKM yang berbeda. Misalnya, KKM
IPA (65), Matematika (63), Bahasa Indonesia (70), dan
seterusnya.
• Di samping itu, KKM juga dapat ditentukan
berdasarkan rumpun
• mata pelajaran (kelompok mata pelajaran). Misalnya,
rumpun MIPA (Matematika dan IPA) memiliki KKM 70,
rumpun bahasa (Bahasa Indonesia dan Bahasa
Inggris) memiliki KKM 75, rumpun sosial (IPS dan
PPKn) memiliki KKM 80, dan seterusnya.
• Satuan pendidikan yang memilih KKM berbeda untuk
setiap mata pelajaran, memiliki konsekuensi munculnya
interval nilai dan predikat yang berbedabeda,
• Satuan pendidikan yang memilih KKM berbeda untuk
setiap mata pelajaran, memiliki konsekuensi munculnya
interval nilai dan predikat yang berbeda beda,
Satu KKM
• Satuan pendidikan dapat memilih satu KKM untuk semua
mata pelajaran. Setelah KKM setiap mata pelajaran
ditentukan, KKM satuan pendidikan dapat ditetapkan
dengan memilih KKM yang terendah, rata-rata, atau
modus dari seluruh KKM mata pelajaran.
Misalnya, MTsN Andong berdasarkan
• hasil analisis menentukan satu KKM untuk seluruh mata
pelajaran (KKM 78). Untuk satuan pendidikan yang
menetapkan hanya satu KKM untuk semua mata pelajaran,
maka interval nilai dan predikat dapat menggunakan satu
ukuran.
• Misalnya, KKM menggunakan ukuran yang sudah lazim,
yaitu 60, berarti predikat Cukup dimulai dari nilai 60. Interval
nilai dan predikat untuk semua mata pelajaran
menggunakan tabel yang sama, misalnya ditunjukkan di
bawah ini.
Contoh Predikat untuk Satu KKM
PROGRAM REMEDIAL
Pemberian layanan bimbingan bagi peserta didik yang belum
mencapai ketuntasan belajar. Bisa dilakukan melalui:
1. Bimbingan individual
2. Bimbingan kelompok
3. Bimbingan klasikal
4. Bimbingan tutor sebaya

Prinsip pemberian remedial:


• Remedial hanya fokus pada KD yang belum tuntas
• Remedial didahului dengan bimbingan dan diakhiri dengan tes
• Remedial bisa dilakukan berulang-ulang sampai siswa
mencapai ketuntasan
• Bila sampai akhir semester siswa belum tuntas, maka remedial
dihentikan bagi siswa ybs.
Bagaimana Pemberian Nilai Remedial
Ada beberapa alternatif antara lain:
1. Peserta didik diberi nilai sesuai capaian hasil tes
remedial
• KKM 75
• Nilai PH 60
• Nilai saat remedial 85
• Siswa diberi nilai 85
(pilihan ini kurang memenuhi rasa keadilan)

2. Peserta didik diberi nilai rata-rata dari nilai sebelum


mengikuti remideal dan nilai hasil remideal
• KKM 75
• Nilai PH 60
• Nilai saat remedial 95
• Siswa diberi nilai 60 + 95 (77,5) dibulatkan 78
Bagaimana Pemberian Nilai Remedial

• a) Alternatif 1
• Peserta didik diberi nilai sesuai capaian yang diperoleh
peserta didik setelah mengikuti remedial. Misalkan, suatu
matapelajaran (IPA) memiliki KKM sebesar 70. Seorang
peserta didik, Andi memperoleh nilai PH-1 (KD 3.1) sebesar
50. Karena Andi belum mencapai KKM, maka Andi
mengikuti remedial untuk KD 3.1. Setelah Andi mengikuti
remedial dan diakhiri dengan penilaian, Andi memperoleh
hasil penilaian sebesar 80.
maka nilai PH-1 (KD 3.1) yang diperoleh Andi adalah
sebesar 80.
Keuntungan menggunakan ketentuan ini:
• (1) Meningkatkan motivasi peserta didik selama
mengikuti pembelajaran remedial karena peserta didik
mempunyai kesempatan untuk memperoleh nilai yang
maksimal.
• (2) Ketentuan tersebut sesuai dengan prinsip belajar
tuntas (mastery learning).

• Kelemahan menggunakan ketentuan ini:


• Peserta didik yang telah tuntas (misalnya, Wati dengan
nilai 75) dan nilainya dilampaui oleh peserta didik yang
mengikuti remedial (misalnya, Andi dengan nilai 80),
kemungkinan Wati mempunyai perasaan diperlakukan
“tidak adil” oleh pendidik
b) Alternatif 2
• Peserta didik diberi nilai dengan cara merata-
rata antara nilai capaian awal (sebelum
mengikuti remedial) dan capaian akhir (setelah
mengikuti remedial), dengan ketentuan:
• Jika capaian akhir telah melebihi KKM (misalnya,
Badar memperoleh nilai 90) dan setelah dirata-rata
dengan capaian awal (misalnya, capaian awal
Badar adalah 60) ternyata hasil rata-rata telah
melebihi KKM (nilai 75),
• maka hasil rata-rata (nilai 75) sebagai nilai
perolehan peserta didik tersebut (Badar).
b) Alternatif 2
• (2) Jika capaian akhir telah melebihi KKM
(misalnya, Andi memperoleh nilai 80) dan
setelah dirata-rata dengan capaian awal
(misalnya, capaian awal Andi adalah 50)
ternyata hasil rata-rata belum mencapai KKM
(nilai 65), maka Andi diberi nilai sebesar nilai
KKM, yaitu 70.
• Alternatif 2 ini sebagai upaya untuk mengatasi
kelemahan Alternatif 1, meskipun Alternatif 2 ini
tidak memiliki dasar teori, namun lebih
mengedepankan faktor kebijakan pendidik.
Upaya lain, untuk mengatasi kelemahan
Alternatif 1 :
• yaitu dengan memberikan kesempatan yang
sama bagi semua peserta didik untuk mengikuti
tes, namun dengan catatan perlu
diinformasikan kepada peserta didik bahwa
konsekuensi nilai yang akan diambil adalah
nilai hasil tes tersebut atau nilai terakhir.
•c) Alternatif 3
•Peserta didik diberi nilai sama dengan
KKM yang ditetapkan oleh sekolah
untuk suatu mata pelajaran, berapapun
nilai yang dicapai peserta didik tersebut
telah melampaui nilai KKM.
Bagaimana Pemberian Nilai Remedial

3. Peserta didik diberi nilai maksimal sama


dengan KKM
• KKM: 75
• Nilai PH: 60
• Nilai saat remedial 85
• Siswa diberi nilai 75 (KKM)
(pilihan ini yg biasa diikuti sekolah)

Catatan:
• Siswa yang telah diremidi berulang-ulang dan
tetap belum tuntas sampai semester selesai,
maka nilai yang digunakan adalah nilai tertinggi
yang pernah dia peroleh.
PROGRAM PENGAYAAN

Prinsip pemberian Pengayaan:


1. Diberikan kepada siswa yang telah
melampaui KKM
2. Hanya diberikan satu kali
3. Fokus pendalaman dan perluasan materi
4. Tidak diakhiri penilaian
5. Bentuknya :
• Belajar kelompok
• Belajar mandiri
MODEL RAPOR
Contoh 1.............Nilai Tika Semester 1.
Pengetahuan dan Keterampilan
Kriteria Ketuntasan Minimal: 60
 Pada contoh 1, nilai Tika pada semester 1
untuk aspek pengetahuan terdapat 3 (tiga) nilai
kurang dari KKM, yaitu mata pelajaran IPA (59),
Bahasa Inggris (58), dan Seni Budaya (57),
sedangkan untuk aspek keterampilan semua
mata pelajaran sudah tuntas. Adapun nilai
aspek sikap Tika adalah BAIK (B).
 Nilai Tika pada semester 2 untuk aspek
pengetahuan terdapat 1 (satu) nilai kurang dari
KKM, yaitu mata pelajaran IPS (57), sedangkan
untuk aspek keterampilan semua mata
pelajaran sudah tuntas. Adapun nilai aspek
sikap Tika adalah BAIK (B).
 Setelah perolehan nilai pada semester 1
dan nilai semester 2 dirata-rata, maka
terdapat 3 (tiga) mata pelajaran yang
kurang dari KKM (tidak tuntas), yaitu
 mata pelajaran IPS (59), Bahasa Inggris
(59), dan Seni Budaya (59).
 Berdasarkan data tersebut, maka Tika
dinyatakan TIDAK NAIK KELAS, karena
terdapat tiga mata pelajaran yang tidak
tuntas, yaitu mata pelajaran IPS, Bahasa
Inggris, dan Seni Budaya.
 Pada contoh 2, nilai Tika pada semester 1 dan semester
2 untuk aspek pengetahuan terdapat dua nilai kurang
dari KKM, yaitu mata pelajaran Matematika. dan mata
pelajaran Prakarya sedangkan untuk aspek keterampilan
juga terdapat dua nilai kurang dari KKM, yaitu mata
pelajaran Matematika dan mata pelajarran Prakarya
Adapun nilai aspek sikap Tika adalah BAIK (B).
Berdasarkan data tersebut, maka Tika dinyatakan NAIK
KELAS, karena hanya dua mata pelajaran yang tidak
tuntas, yaitu mata pelajaran Matematika dan mata
pelajaran Prakarya. Sedangkan nilai aspek sikap BAIK
(B)
 Pada contoh 3 nilai Tika untuk semua mata
pelajaran pada aspek pengetahuan dan aspek
keterampilan pada semester 1 dan semester 2
lebih dari KKM, artinya semua mata pelajaran
tuntas, sedangkan hasil pengolahan oleh wali
kelas terhadap nilai aspek sikap Tika hasilnya
adalah CUKUP (C).
 Berdasarkan data tersebut, maka Tika dinyatakan
TIDAK NAIK KELAS, karena syarat kenaikan kelas
nilai aspek sikap minimal adalah BAIK (B). Untuk
penentuan kenaikan kelas, satuan pendidikan
dimungkinkan hanya mempertimbangkan nilai
pencapaian kompetensi peserta didik pada
semester 2 (dua).
MODEL FORMAT RAPOR
SMA/MA
A. CAPAIAN SIKAP
1. Sikap
Spiritual
Predikat Deskripsi

2. Sikap
Sosial
Predikat Deskripsi

* Deskripsi nilai sikap menjadi tanggung jawab wali kelas melalui analisis nilai
sikap setiap mata pelajaran dan diskusi secara periodik dengan guru mapel.
b. DESKRIPSI PENGETAHUAN & KETERAMPILAN (model Lama 2015)

Mata KKM Nilai Predik Deskripsi


No
Pelajaran at
Kelompok A (Umum)
Pengeta
Al Quran huan
1
Hadis Keteram
pilan
Pengeta
Akidah huan
Akhlak Keteram
pilan
... dst ...
Kelompok B (Umum)
Pengeta
huan
1 Seni Budaya
Keteram
pilan
Pendidikan Pengeta
Jasmani, huan
2 Olah Raga,
Keteram
dan
pilan
B. DESKRIPSI PENGETAHUAN (model baru 2016)
Mata KKM Nilai Predik Deskripsi
No
Pelajaran at
Kelompok A (Umum)
Al Quran Pengeta
1
Hadis huan
Akidah Pengeta
Akhlak huan
Pengeta
Fikih hua
n
Pengeta
... SKI hua
n
Kelompok B (Umum)
Pengeta
1 Seni Budaya
huan
Pendidikan
Jasmani, Pengeta
2 Olah Raga,
dan huan
Kesehatan
... dst. ...
C. DESKRIPSI KETERAMPILAN (model baru 2016)
Mata KKM Nilai Predik Deskripsi
No
Pelajaran at
Kelompok A (Umum)
Al Quran Keteram
1
Hadis pilan
Akidah Keteram
Akhlak pilan
Keteram
Fikih pila
n
Keteram
... SKI pila
n
Kelompok B (Umum)
Keteram
1 Seni Budaya
pilan
Pendidikan
Jasmani, Keteram
2 Olah Raga,
dan pilan
Kesehatan
... dst. ...
D. Ekstra
Kurikuler
N
Kegiatan Ekstrakurikuler Nilai Keterangan
o.
1. Pendidikan Kepramukaan
2. ...............................
3. ...............................

E. Prestasi
No Jenis Prestasi Keterangan

1.

2.

3.
F. Ketidakhadiran
Sakit : ...... hari
Izin : ...... hari
Tanpa Keterangan : ...... hari

G. Catatan Wali
Kelas

H. Tanggapan Orang
Tua/Wali

Keterangan Kenaikan Kelas: Naik/Tidak Naik*) ke


kelas XI/XII *)
*) Coret yang tidak perlu
Penilaian

• Teknik penilaian
• Sikap spiritual

• Tulis satu atau lebih teknik penilaian sikap


spiritual dan tuangkan dalam tabel.
Contoh
sikap spritual
Sikap sosial
NO Teknik Bentuk Instrumen Contoh Butir Waktu Keterangan
Instrumen Pelaksanaan

Lisan Pertanyaan Lihat Saat Penilaian


(lisan) Lampiran ... pembelaj untuk
dengan aran pembelaj
jawaban berlangs aran
terbuka ung (assessm
ent for
learning)
Penugasa Pertanyaan dan/atau Lihat Saat Penilaian untuk
n tugas tertulis Lampiran .. pembelaj pembelajaran
berbentuk esei, pilihan . aran (assessment for
ganda, benar-salah, berlangs learning) dan sebagai
menjodohkan, isian, ung pembelajaran
dan/atau lainnya (assessment as
learning)
Tertulis Pertanyaan dan/atau Lihat Setelah Penilaian pencapaian
tugas tertulis Lampiran .. pembelaj pembelajaran
berbentuk esei, pilihan . aran usai (assessment of
ganda, benar-salah, learning)
menjodohkan, isian,
dan/atau lainnya

Portofoli Sampel pekerjaan Saat Data untuk penulisan


o terbaik hasil dari pembelaj deskripsi pencapaian
penugasan atau tes aran usai pengetahuan
tertulis (assessment of
learning)
 Keterampilan
•Pembelajaran Remedial
•Tulis kegiatan pembelajaran remedial antara lain dalam bentuk:
•pembelajaran ulang
•bimbingan perorangan
•belajar kelompok
•pemanfaatan tutor sebaya
•bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar
sesuai hasil analisis penilaian.

•Pembelajaran Pengayaan
•Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah
mencapai ketuntasan belajar diberi kegiatan pembelajaran
pengayaan untuk perluasan dan/atau pendalaman materi
(kompetensi) antara lain dalam bentuk tugas mengerjakan soal-
soal dengan tingkat kesulitan lebih tinggi, meringkas buku-buku
referensi dan mewawancarai narasumber.

Akhirnya

Anda mungkin juga menyukai