1. Pendidik
2. Kepala Madrasah
3. Pengawas Madrasah
4. Pembina Madrasah di Kab/Kota/ dan
Provinsi
5. Peserta didik, dan
6. Orang tua
Perbedaan Permendikbud 104 Tahun 2014
dengan Permendikbud 53 tahun 2015
Kompetensi Inti Permen 104 Permen 53
Sikap Spiritual (KI-1) Penilaian dilakukan pada • Tidak dinilai pada setiap KD,
Sikap Sosial (KI-2) setiap KD dengan • Dinilai oleh wali kelas, guru dan
menggunakan berbagai guru BK berdasar observasi sikap
teknik (observasi, jurnal, dan perilaku siswa sehari-hari
penilaian diri, dan
penilaian antar-teman)
SIKAP
PENGETAHUAN
• Tes Praktik
• Proyek
• Produk
• Portofolio
JENIS PENILAIAN
Penilaian •untuk menilai kompetensi peserta didik setelah
menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih.
Harian (PH)
Penilaian Tengah •untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik
setelah melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan
Semester (PTS) pembelajaran
Sahih
•penilaian didasarkan pada data yang
mencerminkan kemampuan yang diukur
Obyektif
•penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria
yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai
Lanjutan...
Peduli
beringin tahu dan ingin membantu teman yang kesulitan
dalam pembelajaran, perhatian kepada orang lain.
partisipasi dalam kegiatan sosial di sekolah, mis:
mengumpulkan sumbangan untuk membantu yang sakit
atau kemalangan
meminjamkan alat kepada teman yang tidak
membawa/memiliki
menolong teman yang mengalami kesulitan
menjaga keasrian, keindahan, dan kebersihan
lingkungan sekolah
melerai teman yang berselisih (bertengkar)
menjenguk teman atau guru yang sakit
Indikator Aspek Sosial
Percaya diri
berani tampil di depan kelas,
berani mengemukakan pendapat,
berani mencoba hal baru.
mengajukan diri menjadi ketua kelas atau pengurus
kelas lainnya
mengajukan diri untuk mengerjakan tugas atau soal di
papan tulis
mencoba hal-hal baru yang bermanfaat
mengungkapkan kritikan membangun terhadap karya
orang lain
memberikan argumen yang kuat untuk mempertahankan
pendapat
PENILAIAN SIKAP DENGAN TEKNIK OBSERVASI:
1. Jurnal penilaian (perkembangan) sikap ditulis oleh wali kelas, guru
mata pelajaran, dan guru BK selama periode satu semester.
2. Bagi wali kelas, 1 (satu) jurnal digunakan untuk satu kelas yang
menjadi tanggung-jawabnya;
3. bagi guru mata pelajaran 1 (satu) jurnal digunakan untuk setiap
kelas yang diajarnya;
4. bagi guru BK 1 (satu) jurnal digunakan untuk setiap kelas di bawah
bimbingannya.
5. Perkembangan sikap spiritual dan sikap sosial peserta didik dapat
dicatat dalam satu jurnal atau dalam 2 (dua) jurnal yang terpisah.
4. Peserta didik yang dicatat dalam jurnal pada dasarnya
adalah mereka yang menunjukkan perilaku yang sangat baik
atau kurang baik secara alami (peserta didik yang
menunjukkan sikap baik tidak harus dicatat dalam jurnal).
5. Apabila peserta didik tertentu PERNAH menunjukkan
sikap kurang baik, ketika yang bersangkutan telah (mulai)
menunjukkan sikap yang baik (sesuai harapan), sikap yang
(mulai) baik tersebut harus dicatat dalam jurnal.
6. Pada akhir semester guru mata pelajaran dan guru BK
meringkas perkembangan sikap spiritual dan sikap sosial
setiap peserta didik dan menyerahkan ringkasan tersebut
kepada wali kelas untuk diolah lebih lanjut.
Lembar Rekap Hasil Observasi
No Tanggal Nama Catatan Butir
Peserta Perilaku Sikap
didik
lembar observasi selama satu semester.
Contoh Jurnal Sikap Spiritual dan Sosial oleh Pendidik
Nama Sekolah : MAN Surakarta
Kelas/Semester : XI/Semester I
Tahun pelajaran : 2017/2018
Bentuk penilaian
bentuk penilaian
non tes, maka
instrumennya dapat
berupa daftar cek
atau rubrik.
langkah-langkah menyiapkan Instrumen tes tertulis
1. Memeriksa ketercapaian IPK dalam KD
1
Pedoman Penskoran
No Soal Kunci Jawaban Skor
1 Pengertian……………………………………… 2
……………………………………………………………………………………
2
……………………………………………………………………………..
4
Skor Maksimum 8
Tes Lisan
• Tes lisan merupakan pertanyaan-pertanyaan yang
diberikan guru secara lisan dan peserta didik
merespon pertanyaan tersebut secara lisan pada
saat proses pembelajaran berlangsung.
• Tujuan mengecek penguasaan pengetahuan peserta
didik (assessment of learning), dan untuk perbaikan
pembelajaran (asessment for learning).
• Nilai Sikap yang dapat diambil :
• 1. berani berpendapat, (Sosial)
• 2. percaya diri, (Sosial)
• 3. berkomunikasi (4c)
Penugasan
• Penugasan adalah pemberian tugas kepada
siswa untuk mengukur dan/atau
memfasilitasi siswa memperoleh atau
meningkatkan pengetahuan.
• Penugasan untuk mengukur pengetahuan
dapat dilakukan setelah proses pembelajaran
(assessment of learning).
Nama Madrasah :
Kelas /Semester :
Mata Pelajaran :
• Contoh tugas:
• Tuliskan bencana alam yang sering terjadi di daerah perbukitan dan
bagaimana cara-cara pencegahannya secara rinci!
Analisis Butir Soal Aspek Pengetahuan
Analisis butir soal dapat dilakukan
a. Kualitatif : berkaitan dengan isi dan bentuknya.
mencakup pertimbangan validitas isi dan konstruk,
b. kuantitatif : berkaitan ciri-ciri statistiknya,
mencakup:
1) pengukuran tingkat kesulitan butir soal,
2) daya pembeda,
3) penyebaran soal,
4) validitas dan reliabilitasnya.
• Pelaksanaan Penilaian Aspek Pengetahuan
• Pelaksanaan penilaian pengetahuan dilakukan
untuk menilai proses dan hasil belajar peserta
didik.
• Penilaian proses dilakukan dalam bentuk
penilaian harian melalui tes tertulis, lisan,
maupun penugasan.
• Cakupan penilaian harian meliputi seluruh
indikator dari satu KD atau lebih sedangkan
cakupan penugasan disesuaikan dengan
karakteristik KD.
Pengolahan Hasil Penilaian Pengetahuan
Nilai pengetahuan diperoleh dari hasil Penilaian Harian, PTS,
dan PAS yang dilakukan dengan beberapa teknik penilaian.
Penulisan capaian pengetahuan pada rapor menggunakan angka
pada skala 0 – 100 dan predikat diserta deskripsi.
• Deskripsi
a.Deskripsi berisi beberapa pengetahuan yang SANGAT BAIK
dan/atau BAIK dikuasai oleh peserta didik dan yang
penguasaannya BELUM OPTIMAL.
b.Deskripsi capaian pengetahuan didasarkan pada skor angka
yang dicapai oleh KD tertentu. Apabila bukti-bukti pekerjaan
peserta didik didokumentasikan dalam portofolio
pengetahuan, deskripsi KD juga dapat didasarkan pada
dokumen tersebut.
• Contoh deskripsi capaian pengetahuan dalam rapor:
• Misalkan, batas ketuntasan suatu mata pelajaran oleh
satuan pendidikan = 70,
• maka nilai HPA Ani pada Tabel 3.20 (nilai rapor = 79)
tersebut sudah melampaui KKM. Untuk
mendeskripsikan capaian pengetahuan dalam rapor,
pendidik perlu melihat kembali Tabel 3.19 (Hasil
Penilaian Harian). Pada Tabel 3.19 tampak bahwa nilai
Ani yang Sangat Baik pada KD 3.8 (nilai 90); KD yang
Belum Optimum pada KD 3.2 (nilai 60), KD 3.4 (nilai 68),
KD 3.5 (nilai 66), dan KD 3.7 (nilai 67).
• Contoh deskripsi terhadap nilai rapor Ani adalah:
• “Memiliki kemampuan sangat baik dalam menganalisis
terjadinya pencemaran lingkungan dan dampaknya bagi
ekosistem. Perlu dimaksimalkan kemampuan dalam
klasifikasi makhluk hidup.”
PENILAIAN KETRAMPILAN
Penilaian Keterampilan
KD KD KD KD KD KD
4-1 4-2 4-3 4-4 4-5 4-6
Pro-2 Pro-3
Kin-1 Por-1
Pro-1
Kin-2 Kin-3 Por-2 Por-2
Penilaian Keterampilan
• Hasil penilaian setiap KD berdasarkan nilai optimal
83
• Catatan:
1. Penilaian KD 4.2 dilakukan beberapa kali dengan
teknik yang sama (praktik) dan pada materi yang
sama. Oleh karena itu skor akhir KD 4.2 adalah skor
optimum.
2. KD 4.3 dan KD 4.4 dinilai bersama-sama melalui
penilaian proyek. Nilai yang diperoleh untuk kedua
KD yang secara bersama-sama dinilai dengan
proyek tersebut adalah sama (dalam contoh di atas
87).
84
Catatan:
3. Selain dinilai dengan projek, KD 4.4 dinilai dengan
produk. Dengan demikian KD 4.4 dinilai 2 (dua) kali,
yaitu dengan produk dan proyek. Oleh karenanya skor
akhir KD 4.4 adalah rata-rata dari skor yang diperoleh
melalui kedua teknik yang berbeda tersebut.
4. Nilai akhir semester adalah rata-rata skor akhir
keseluruhan KD keterampilan yang dibulatkan ke
bilangan bulat terdekat.
5. Portofolio yang dalam contoh ini dikumpulkan dari
penilaian dengan teknik produk dan proyek digunakan
sebagai sebagian data perumusan deskripsi pencapaian
keterampilan.
85
MENENTUKAN KRITERIA
KETUNTASAN MINIMAL (KKM)
Penentuan
Kriterian Ketuntasan Minimal (KKM)
Aspek yang
dianalisis Kriteria & Skala Penilaian
KKM = 65+70+90 = 75
3
Penentuan
Lanjutan.......
Kriterian Ketuntasan Minimal (KKM)
Aspek yang
dianalisis Kriteria Penskoran
Predikat
KKM
D C B A
60 <60 60 ≤ .... ... .... ≤ 100
75 <75 75 ≤ .... ... .... ≤ 100
dst..
Menentukan Interval Nilai
Predikat
KKM
D C B A
70 <70 70 - 79 80 - 89 90- 100
Menentukan Interval Nilai
Predikat
KKM
D C B A
73 <73 73 - 81 82 - 90 91 -100
Menentukan Interval Nilai
Predikat
KKM
D C B A
75 <75 75 - 83 84 - 91 92- 100
Lebih dari satu KKM
• Satuan pendidikan dapat memilih setiap mata
pelajaran memiliki KKM yang berbeda. Misalnya, KKM
IPA (65), Matematika (63), Bahasa Indonesia (70), dan
seterusnya.
• Di samping itu, KKM juga dapat ditentukan
berdasarkan rumpun
• mata pelajaran (kelompok mata pelajaran). Misalnya,
rumpun MIPA (Matematika dan IPA) memiliki KKM 70,
rumpun bahasa (Bahasa Indonesia dan Bahasa
Inggris) memiliki KKM 75, rumpun sosial (IPS dan
PPKn) memiliki KKM 80, dan seterusnya.
Contoh:
Bila KKM sama antar mata pelajaran
Bahasa 70 73 C Tuntas
Indonesia
Matematika 70 67 D Tidak
Tuntas
Fisika 70 73 C Tuntas
Contoh:
Bila KKM berbeda antar mata pelajaran
Bahasa 75 73 D Tidak
Indonesia Tuntas
Matematika 60 73 C Tuntas
Fisika 65 73 C Tuntas
Contoh:
Bila KKM sama dalam rumpun mata pelajaran
Mata Nilai KKM Nilai Predikat Keterangan
Pelajaran Perolehan
Fisika 65 62 D Tidak Tuntas
Kimia 65 73 C Tuntas
Biologi 65 73 C Tuntas
Geografi 70 85 B Tuntas
Sosiologi 70 75 C Tuntas
Ekonomi 70 68 C Tidak Tuntas
Bahasa Arab 75 95 A Tuntas
Bahasa 75 75 C Tuntas
Inggris
Bahasa Asing 75 75 C Tuntas
• Satuan pendidikan yang memilih KKM berbeda untuk
setiap mata pelajaran, memiliki konsekuensi munculnya
interval nilai dan predikat yang berbedabeda,
• Satuan pendidikan yang memilih KKM berbeda untuk
setiap mata pelajaran, memiliki konsekuensi munculnya
interval nilai dan predikat yang berbeda beda,
Satu KKM
• Satuan pendidikan dapat memilih satu KKM untuk semua
mata pelajaran. Setelah KKM setiap mata pelajaran
ditentukan, KKM satuan pendidikan dapat ditetapkan
dengan memilih KKM yang terendah, rata-rata, atau
modus dari seluruh KKM mata pelajaran.
Misalnya, MAN Surakarta berdasarkan
• hasil analisis menentukan satu KKM untuk seluruh mata
pelajaran (KKM 78). Untuk satuan pendidikan yang
menetapkan hanya satu KKM untuk semua mata pelajaran,
maka interval nilai dan predikat dapat menggunakan satu
ukuran.
• Misalnya, KKM menggunakan ukuran yang sudah lazim,
yaitu 60, berarti predikat Cukup dimulai dari nilai 60. Interval
nilai dan predikat untuk semua mata pelajaran
menggunakan tabel yang sama, misalnya ditunjukkan di
bawah ini.
Contoh Predikat untuk Satu KKM
PROGRAM REMEDIAL
Pemberian layanan bimbingan bagi peserta didik yang belum
mencapai ketuntasan belajar. Bisa dilakukan melalui:
1. Bimbingan individual
2. Bimbingan kelompok
3. Bimbingan klasikal
4. Bimbingan tutor sebaya
• a) Alternatif 1
• Peserta didik diberi nilai sesuai capaian yang diperoleh
peserta didik setelah mengikuti remedial. Misalkan, suatu
matapelajaran (IPA) memiliki KKM sebesar 70. Seorang
peserta didik, Andi memperoleh nilai PH-1 (KD 3.1)
sebesar 50. Karena Andi belum mencapai KKM, maka
Andi mengikuti remedial untuk KD 3.1. Setelah Andi
mengikuti remedial dan diakhiri dengan penilaian, Andi
memperoleh hasil penilaian sebesar 80.
maka nilai PH-1 (KD 3.1) yang diperoleh Andi adalah
sebesar 80.
1.Peserta didik diberi nilai sesuai capaian
hasil tes remedial
• KKM 75
• Nilai PH 60
• Nilai saat remedial 85
• Siswa diberi nilai 85
• (pilihan ini kurang memenuhi rasa
keadilan)
Keuntungan menggunakan ketentuan ini:
• (1) Meningkatkan motivasi peserta didik selama
mengikuti pembelajaran remedial karena peserta didik
mempunyai kesempatan untuk memperoleh nilai yang
maksimal.
• (2) Ketentuan tersebut sesuai dengan prinsip belajar
tuntas (mastery learning).
Catatan:
• Siswa yang telah diremidi berulang-ulang dan
tetap belum tuntas sampai semester selesai, maka
nilai yang digunakan adalah nilai tertinggi yang
pernah dia peroleh.
PROGRAM PENGAYAAN
121
Ketuntasan belajar pada kenaikan kelas adalah
ketuntasan dalam kurun waktu 1 (satu) tahun. Jika
terdapat mata pelajaran yang tidak mencapai KKM pada
semester gasal atau genap, maka:
• 1) dihitung rerata nilai mata pelajaran semester gasal
dan genap.
• 2) dihitung rerata KKM mata pelajaran tersebut pada
semester gasal dan genap, selanjutnya dibandingkan
dengan KKM rerata pada mata pelajaran tersebut.
• Jika hasil pada nilai rerata lebih dari nilai rerata KKM,
maka mata pelajaran tersebut dinyatakan TUNTAS, dan
sebaliknya jika nilai rerata kurang dari nilai rerata KKM,
maka mata pelajaran tersebut dinyatakan BELUM
TUNTAS.
122
Ketentuan Kenaikan Kelas
Catatan:
• Keputusan kenaikan kelas bagi peserta didik dilakukan
berdasarkan hasil rapat dewan guru dengan
mempertimbangkan kebijakan satuan pendidikan,
seperti minimal kehadiran, tata tertib, dan peraturan
lainnya yang berlaku di satuan pendidikan tersebut.
A. CAPAIAN SIKAP
1. Sikap Spiritual
Predikat Deskripsi
2. Sikap Sosial
Predikat Deskripsi
* Deskripsi nilai sikap menjadi tanggung jawab wali kelas melalui analisis nilai
sikap setiap mata pelajaran dan diskusi secara periodik dengan guru mapel.
b. DESKRIPSI PENGETAHUAN & KETERAMPILAN (model Lama 2015)
1. Pendidikan Kepramukaan
2. ...............................
3. ...............................
E. Prestasi
No Jenis Prestasi Keterangan
1.
2.
3.
F. Ketidakhadiran
Sakit : ...... hari
Izin : ...... hari
Tanpa Keterangan : ...... hari