Anda di halaman 1dari 142

PENILAIAN PEMBELAJARAN

OLEH PENDIDIK DAN SATUAN PENDIDIKAN


(Permendikbud 53 Tahun 2015)
Edisi Revisi Panduan Penilaian Tahun 2016
Tentang Panduan Penilaian

1. Pada awal diberlakukan K13, penilaian menggunakan


Permendikbud 104 tahun 2014 tentang Penilaian Hasil
Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan.
2. Selanjutnya diganti dengan Permendikbud Nomor 53
Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh
Pendidik dan Satuan Pendidikan (diikuti Panduan
Penilaian Hasil Belajar dikeluarkan oleh Dirjen
Dikdasmen bulan Desember 2015)
3. Dengan terbitnya Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian Pendidikan, maka Panduan
Penilaian tahun 2015 diadakan Revisi dan diterbitkan
bulan Nopember 2016
4. Panduan tersebut diberlakukan efektif di madrasah
mulai semester ganjil TP 2017/2018
PENGERTIAN

1. Penilaian hasil belajar oleh pendidik adalah proses


pengumpulan informasi/data tentang capaian
pembelajaran peserta didik dalam aspek sikap, aspek
pengetahuan, dan aspek keterampilan untuk memantau
proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar.

2. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan adalah


proses pengumpulan informasi/data tentang capaian
pembelajaran peserta didik dalam aspek pengetahuan
dan aspek keterampilan yang dilakukan secara
terencana dan sistematis dalam bentuk penilaian akhir dan
ujian sekolah/madrasah.
PIHAK YANG BERKEPENTINGAN
TENTANG PEDOMAN PENILAIAN :

1. Pendidik
2. Kepala Madrasah
3. Pengawas Madrasah
4. Pembina Madrasah di Kab/Kota/ dan
Provinsi
5. Peserta didik, dan
6. Orang tua
Perbedaan Permendikbud 104 Tahun 2014
dengan Permendikbud 53 tahun 2015
Kompetensi Inti Permen 104 Permen 53
Sikap Spiritual (KI-1) Penilaian dilakukan pada • Tidak dinilai pada setiap KD,
Sikap Sosial (KI-2) setiap KD dengan • Dinilai oleh wali kelas, guru dan
menggunakan berbagai guru BK berdasar observasi sikap
teknik (observasi, jurnal, dan perilaku siswa sehari-hari
penilaian diri, dan
penilaian antar-teman)

Pengetahuan (KI-3) • Penilaian dilakukan • Guru diberi kebebasan memilih


Keterampilan (KI-4) untuk setiap KD teknik penilaian yang sesuai
dengan berbagai dengan karakteristik KD dan
teknik: (1) materi pembelajaran
Pengetahuan (Tes
Tulis, Tes Lisan, • Atau Kombinasi berbagai teknik dan
Penugasan) dan (2) pendekatan penilaian untuk
Keterampilan (Praktik, meningkatkan validitas pengukuran
Projek, Portofolio).

• Skala Nilai 1 - 4 • Skala Nilai 0 - 100


TEKNIK PENILAIAN
(Sesuai Permendikbud 53 tahun 2015)

 Observasi KETERAMPILAN  Tes Tulis


(bentuknya Jurnal)  Tes Lisan
 Penilaian diri  Penugasan
 Penil antar teman

SIKAP
PENGETAHUAN

• Tes Praktik
• Proyek
• Produk
• Portofolio
JENIS PENILAIAN
Penilaian •untuk menilai kompetensi peserta didik setelah
menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih.
Harian (PH)
Penilaian Tengah •untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik
setelah melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan
Semester (PTS) pembelajaran

Penialain Akhir •untuk mengukur pencapaian kompetensi


Semester (PAS) peserta didik di akhir semester.

UN • menilai pencapaian Standar Nasional


Pendidikan

US/UM • pengukuran pencapaian kompetensi di luar kompetensi


yang diujikan pada UN, dilakukan oleh satuan pendidikan
PRINSIP-PRINSIP PENILAIAN

Sahih
•penilaian didasarkan pada data yang
mencerminkan kemampuan yang diukur

Terpadu •dilakukan secara terencana, menyatu dengan


kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan.

Obyektif
•penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria
yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai
Lanjutan...

Transpara • dapat diakses oleh semua pihak.


n
• dapat dipertanggungjawabkan kepada
Akuntabel pihak internal sekolah maupun
eksternal.

•mendidik dan memotivasi


Edukatif peserta didik dan guru.
Teknik Penilaian Aspek Sikap

Di MI dilakukan oleh guru kelas, guru muatan pelajaran


agama, PJOK dan Pembina ekstrakurikuler
Di MTs dan MA dilakukan guru mata pelajaran, guru BK
dan wali kelas melalui observasi yang dicatat dalam
jurnal
Penunjang dalam penilaian aspek sikap, guru dapat
menggunakan penilaian diri dan penilaian antar teman.
1. upaya pembinaan dan pembentukan karakter peserta didik.
2. Hasil penilaian diri dan penilaian antar teman ini dapat
dijadikan sebagai salah satu alat konfirmasi dalam
penilaian sikap yang dilakukan oleh guru.
Skema penilaian sikap
Perencanan Penilaian Aspek Sikap

 Indikator sikap spiritual pada mata pelajaran


Pendidikan Agama dan bahasa Arab serta
PPKn diturunkan dari KD pada KI-1 dengan
memperhatikan butir-butir nilai sikap yang
tersurat.
 indikator untuk penilaian sikap spiritual yang
dilakukan oleh pendidik mata pelajaran lain
tidak selalu dapat diturunkan secara langsung
dari KD pada KI-1, melainkan dirumuskan
dalam perilaku beragama secara umum.
a. Observasi
 Penerapan teknik observasi dapat dilakukan
menggunakan lembar observasi.
 Lembar observasi merupakan instrumen yang
untuk memudahkan dalam membuat laporan hasil
pengamatan terhadap perilaku peserta didik yang
berkaitan dengan sikap spiritual dan sikap sosial.
 Sikap yang diamati adalah sikap yang tercantum
dalam indikator pencapaian kompetensi pada KD
untuk mata pelajaran Pend Agama dan PPKn.
 Pada mata pelajaran selain PA dan PPKn, sikap
yang diamati tercantum pada KI-1 dan KI-2.
 Jurnal digunakan untuk mencatat perilaku
peserta didik yang “ekstrim.”
 Perilaku peserta didik yang dicatat di dalam
jurnal pada dasarnya adalah perilaku yang
sangat baik dan/atau kurang baik yang
berkaitan dengan butir sikap yang
terdapat dalam aspek sikap spiritual dan
sikap sosial.
 Apabila seorang peserta didik pernah
memiliki catatan sikap yang kurang baik,
jika pada kesempatan lain peserta didik
tersebut telah menunjukkan perkembangan
sikap (menuju atau konsisten) baik pada
aspek atau indikator sikap yang dimaksud,
maka di dalam jurnal harus ditulis bahwa
sikap peserta didik tersebut telah (menuju
atau konsisten) baik atau bahkan sangat
baik.
contoh, sikap pada KI-1 beserta indikator-indikatornya yang
dapat dikembangkan oleh Madrasah
(1) Ketaatan beribadah.
 Perilaku patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang
dianutnya, mau mengajak teman seagamanya untuk
melakukan ibadah bersama,dll.
(2) Berperilaku syukur.
 Perilaku menerima perbedaan karakteristik sebagai
anugerah Tuhan, selalu menerima penugasan dengan sikap
terbuka, dll.
(3) Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan.
 Perilaku yang menunjukkan selalu berdoa sebelum atau
sesudah melakukan tugas atau pekerjaan, berdoa sebelum
makan, dll.
Penilaian sikap sosial
1. Jujur,
2. disiplin,
3. tanggung jawab,
4. gotong royong,
5. Toleransi,
6. Santun atau sopan,
7. percaya diri,

 Sikap sosial dikembangkan terintegrasi dalam pembelajaran


KD dari KI-3 dan KI-4. Indikator KD dari KI-2 mata pelajaran
Pendidikan Agama dan Bahsa Arab serta PPKn dirumuskan
dalam perilaku spesifik sebagaimana tersurat di dalam
rumusan KD mata pelajaran tersebut.
 Sementara indikator KD dari KI-2 mata pelajaran lainnya
dirumuskan dalam perilaku sosial secara umum.
Indikator Aspek Spritual
 Berdoa sebelum dan sesudah menjalankan sesuatu.
 Menjalankan ibadah tepat waktu.
 Memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai
agama yang dianut.
 Bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan YME;
 Mensyukuri kemampuan manusia dalam mengendalikan diri
 Mengucapkan syukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu.
 Berserah diri (tawakal) kepada Tuhan setelah berikhtiar atau
melakukan usaha.
 Menjaga lingkungan hidup di sekitar rumah tempat tinggal,
sekolah dan masyarakat
 Memelihara hubungan baik dengan sesama umat ciptaan
Tuhan YME
 Bersyukur kepada Tuhan YME sebagai bangsa Indonesia.
 Menghormati orang lain menjalankan ibadah sesuai dengan
agamanya.
Indikator Aspek Sosial
Jujur:

a. tidak menyontek dalam mengerjakan


ujian/ulangan;
b. tidak menjadi plagiat (mengambil/menyalin
karya
orang lain tanpa menyebutkan sumber);
c. menyerahkan kepada yang berwenang barang
yang ditemukan;
d. membuat laporan berdasarkan data atau
informasi apa adanya; dan
e. mengakui kesalahan atau kekurangan yang
dimiliki.
Indikator Aspek Sosial
Disiplin, yaitu tindakan yang menunjukkan
perilaku tertib dan patuh pada berbagai
ketentuan dan peraturan, antara lain:
(a)patuh pada tata tertib atau aturan
bersama/satuan pendidikan; dan
(b) mengerjakan/mengumpulkan tugas sesuai
dengan waktu yang ditentukan.
Indikator Aspek Sosial
Tanggung Jawab
 menyelesaikan tugas yang diberikan
 Melaksanakan tugas yang menjadi kewajibannya di kelas
seperti piket kebersihan
 tidak pernah terlambat masuk kelas
 Melaksanakan peraturan sekolah dengan baik
 mengerjakan tugas/pekerjaan rumah sekolah dengan baik
 mengumpulkan tugas/pekerjaan rumah tepat waktu
 mengakui kesalahan, tidak melemparkan kesalahan
kepada teman
 menjaga kebersihan kelas dan lingkungan sekolah
 berpartisipasi dalam kegiatan sosial di sekolah
 menunjukkan prakarsa untuk mengatasi masalah dalam
kelompok di kelas/sekolah
 membuat laporan setelah selesai melakukan kegiatan
Indikator Aspek Sosial
Santun;
(a) menghormati orang yang lebih tua;
(b) tidak meludah di sembarang tempat;
(c) mengucapkan terima kasih setelah menerima
bantuan orang lain;
(d) member salam, senyum, dan menyapa;
(e) meminta izin ketika akan memasuki ruangan orang
lain atau menggunakan barang milik orang lain; dan
(f) memperlakukan orang lain dengan baik sebagaimana
diri sendiri ingin diperlakukan baik.
Indikator Aspek Sosial

Peduli
 beringin tahu dan ingin membantu teman yang kesulitan
dalam pembelajaran, perhatian kepada orang lain.
 partisipasi dalam kegiatan sosial di sekolah, mis:
mengumpulkan sumbangan untuk membantu yang sakit
atau kemalangan
 meminjamkan alat kepada teman yang tidak
membawa/memiliki
 menolong teman yang mengalami kesulitan
 menjaga keasrian, keindahan, dan kebersihan
lingkungan sekolah
 melerai teman yang berselisih (bertengkar)
 menjenguk teman atau guru yang sakit
Indikator Aspek Sosial
Percaya diri
 berani tampil di depan kelas,
 berani mengemukakan pendapat,
 berani mencoba hal baru.
 mengajukan diri menjadi ketua kelas atau pengurus
kelas lainnya
 mengajukan diri untuk mengerjakan tugas atau soal di
papan tulis
 mencoba hal-hal baru yang bermanfaat
 mengungkapkan kritikan membangun terhadap karya
orang lain
 memberikan argumen yang kuat untuk mempertahankan
pendapat
PENILAIAN SIKAP DENGAN TEKNIK OBSERVASI:
1. Jurnal penilaian (perkembangan) sikap ditulis oleh wali kelas, guru
mata pelajaran, dan guru BK selama periode satu semester.
2. Bagi wali kelas, 1 (satu) jurnal digunakan untuk satu kelas yang
menjadi tanggung-jawabnya;
3. bagi guru mata pelajaran 1 (satu) jurnal digunakan untuk setiap
kelas yang diajarnya;
4. bagi guru BK 1 (satu) jurnal digunakan untuk setiap kelas di bawah
bimbingannya.
5. Perkembangan sikap spiritual dan sikap sosial peserta didik dapat
dicatat dalam satu jurnal atau dalam 2 (dua) jurnal yang terpisah.
4. Peserta didik yang dicatat dalam jurnal pada dasarnya
adalah mereka yang menunjukkan perilaku yang sangat baik
atau kurang baik secara alami (peserta didik yang
menunjukkan sikap baik tidak harus dicatat dalam jurnal).
5. Apabila peserta didik tertentu PERNAH menunjukkan
sikap kurang baik, ketika yang bersangkutan telah (mulai)
menunjukkan sikap yang baik (sesuai harapan), sikap yang
(mulai) baik tersebut harus dicatat dalam jurnal.
6. Pada akhir semester guru mata pelajaran dan guru BK
meringkas perkembangan sikap spiritual dan sikap sosial
setiap peserta didik dan menyerahkan ringkasan tersebut
kepada wali kelas untuk diolah lebih lanjut.
Lembar Rekap Hasil Observasi
No Tanggal Nama Catatan Butir
Peserta Perilaku Sikap
didik
lembar observasi selama satu semester.
Contoh Jurnal Sikap Spiritual dan Sosial oleh Pendidik
Nama Sekolah : MAN Surakarta
Kelas/Semester : XI/Semester I
Tahun pelajaran : 2017/2018

N Waktu Nama Catatan Perilaku Butir Positif/ Tindak


o Siswa Sikap Negatif Lanjut

1 18/08/17 Yumna Berani presentasi Percaya diri positif Teruskan

2 04/09/17 Hasan Mengucapkan Salam Ketaqwaan Positif Teruskan

3 10 /10/17 Amir Mengajak temannya Ketaqwaan Positif Teruskan


untuk jamaah sholat
duhur
Contoh Jurnal Perkembangan Sikap Spiritual dan Sosialoleh Wali Kelas dan Guru
BK
Nama Sekolah : MA Al - Islam
Kelas/Semester : VII/Semester I
Tahun pelajaran : 2017/2018

N Waktu Nama Catatan Perilaku Butir Positif/ Tindak


o Siswa Sikap Negatif Lanjut

1 18/08/17 Purwadi Tidak mengikuti sholat Ketaqwaan Negatif Pembinaan


04/09/17 Jumat yang
diselenggarakan
Di Madrasah.
Hasan Menjadi imam sholat Ketaqwaan Positif Teruskan
duhur

3 10 /10/17 Khusnul Tidak menyerahkan “surat Tanggung Negatif Pembinaan


ijin tidak masuk sekolah” dari jawab
orangtuanya kepada guru.
Contoh
Jurnal Perkembangan Sikap Spiritual oleh Walil Kelas dan Guru
BK
Nama Sekolah : MA Maarif
Kelas/Semester : VII/Semester I
Tahun pelajaran : 2016/2017
Contoh Jurnal Penilaian Sikap Sosial yang dibuat guru BK atau wali kelas
Nama Satuan Pendidikan : MA Islamiyah
Kelas/Semester : X/Semester I
Tahun pelajaran : 2016/2017
b. Penilaian Diri
 dapat menumbuhkan rasa percaya diri, karena
diberi kepercayaan untuk menilai diri sendiri;
 peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan
dirinya, karena ketika melakukan penilaian harus
melakukan introspeksi terhadap kekuatan dan
kelemahan yang dimiliki;
 dapat mendorong, membiasakan, dan melatih
peserta didik untuk berbuat jujur,
 membentuk sikap terhadap mata
pelajaran/pengetahuan.
Contoh Lembar Penilaian Diri Peserta didik
Nama : ………………………………….
Kelas : ………………………………….
Semester : ………………………………….
Petunjuk: Berilah tanda centang (√) pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya.
 c. Penilaian Antar Teman
 Penilaian antar teman merupakan teknik
penilaian yang dilakukan oleh seorang
peserta didik (penilai) terhadap peserta didik
yang lain terkait dengan sikap/perilaku
peserta didik yang dinilai.
 Hasil penilaian antar teman dapat digunakan
sebagai data konfirmasi. Selain itu penilaian
antar teman juga dapat digunakan untuk
menumbuhkan beberapa nilai seperti
kejujuran, tenggang rasa, dan saling
menghargai.
Contoh Lembar Penilaian Diri Peserta didik
Nama : ………………………………….
Kelas : ………………………………….
Semester : ………………………………….
Petunjuk: Berilah tanda centang (√) pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya.
Pengolahan Hasil Penilaian Sikap
•1) Guru mata pelajaran, wali kelas dan guru BK
masing-masing mengelompokkan (menandai)
catatan-catatan sikap pada jurnal yang dibuatnya
kedalam sikap spiritual dan sikap sosial (apabila
pada jurnal belum ada kolom butir nilai).
• 2) Guru mata pelajaran, wali kelas dan guru BK
masing-masing membuat rumusan deskripsi
singkat sikap spiritual dan sikap sosial
berdasarkan catatan- catatan jurnal untuk setiap
peserta didik.
Pengolahan Hasil Penilaian Sikap
• 3) Wali kelas mengumpulkan deskripsi singkat
sikap dari guru mata pelajaran dan guru BK. wali
kelas menyimpulkan (merumuskan deskripsi)
capaian sikap spiritual dan sosial setiap peserta
didik.
• 4) Pelaporan hasil penilaian sikap dalam bentuk
predikat dan deskripsi.
Rambu-rambu rumusan predikat dan deskripsi
perkembangan sikap selama satu semester:
1. Deskripsi sikap menggunakan kalimat yang bersifat memotivasi dengan
pilihan kata/frasa yang bernada positif. Hindari frasa yang bermakna
kontras,
2. misalnya: ... tetapi masih perlu peningkatan dalam ... atau ... Namun
masih perlu bimbingan dalam hal ...
3. Deskripsi sikap menyebutkan perkembangan sikap/perilaku peserta
didik yang sangat baik dan/atau baik dan yang mulai/sedang
berkembang.
4. Apabila peserta didik tidak ada catatan apapun dalam jurnal, sikap
peserta didik tersebut diasumsikan BAIK.
5. Predikat tersebut ditentukan berdasarkan judgement isi deskripsi oleh
pendidik.
Pemanfaatan dan Tindak Lanjut Hasil Penilaian
• Perilaku sikap spiritual dan sosial yang teramati dan tercatat
dalam jurnal guru, wali kelas maupun guru BK menjadi dasar
menindaklanjuti berupa pembinaan terhadap peserta oleh
semua pendidik di madrasah.
• Hasil penilaian sikap sebaiknya segera ditindak lanjuti, baik saat
pembelajaran maupun setelah pembelajaran diharapkan dapat
menjadi bentuk penguatan bagi peserta didik yang telah
menunjukkan sikap baik, dan dapat memotivasi peserta didik
untuk memperbaiki sikap yang kurang baik.
• Guru BK secara terprogram dapat mengembangkan layanan
konseling dan pendampingan pada peserta didik yang memiliki
kekurangan pada perilaku sikap spiritual maupun sikap sosial.
contoh rumusan deskripsi capaian sikap spiritual dan sosial.
Deskripsi Sikap Spritual dan Sosial dalam Rapor
Penilaian Aspek Pengetahuan
Pengertian

•Penilaian pengetahuan adalah


penilaian yang dilakukan untuk
mengetahui penguasaan siswa yang
meliputi pengetahuan faktual,
konseptual, maupun prosedural serta
kecakapan berpikir tingkat rendah
hingga tinggi.
Pemetaan Soal Berdasarkan Dimensi Pengetahuan
dan Dimensi Proses Kognitif
DIMENSI Mengingat Memahami Menerapkan Menganalisis Mengevaluasi Mencipta
PENGETAHUAN (C1) (C2) (C3) (C4) (C5) (C6)

PENGETAHU Sebutkan Jelaskan Ceritakan Manakah Apakah yang Tempatkan


AN Beberapa pengertian bagaimana kata-kata dilakukan beberapa
urbanisasi caranya yang berasal oleh para jenis
FAKTUAL beberapa
dengan membuat dari bahasa anggota legenda
bilangan
kata-kata layanglayang Indonesia DPR sejauh atau
prima. sendiri. dan mana ini sudah simbolsimbol
yang berasal sesuai pada
dari bahasa dengan tata peta.
Arab? tertib?
PENGETAHU Sebutkan Jelaskan Temukan Menyusun Karakter Tuliskan
AN sila-sila dari pengertian tiga situasi bukti-bukti mana dalam kembali
KONSEPTUAL Pancasila. interaksi di mana faktor cerita cerita
sosial rumus pendorong berikut yang tentang
dengan matematika dan penarik akan kita Malin
kata-katamu ini dalam jadikan Kundang
sendiri. digunakan. proses teman? (atau cerita
urbanisasi. lain) dalam
format
berita.
Pemetaan Soal Berdasarkan Dimensi Pengetahuan
dan Dimensi Proses Kognitif
DIMENSI Mengingat Memahami Menerapkan (C3) Menganalisis Mengevaluasi Mencipta
PENGETAH (C1) (C2) (C4) (C5) (C6)
UAN

PENGETAHU Tuliskan Berapa x, Aku adalah Peristiwa Kritiklah Rancanglah


AN secara jika Suatu bilangan. mana saja dua macam sebuah
PROSEDUR berurutan x2+2x-3=0 Jika aku dikalikan 7 dalam cerita cara atau busana
AL tahap-tahap dan tentang proses karnaval
membuat Kemudian ditambah Laksamana pembuatan bertema “Go
minuman dengan Chengho minuman Green”.
segar kudrat aku yang segar
Maka hasilnya benar-benar
adalah 0. Andaikan terjadi dan
aku adalah yang berupa
Bilangan bulat, fantasi?
Siapakah aku?
PENGETAHU Membuat Menetapkan Melaksanakan Membedakan Mengidentifika Menyusun
AN akronim strategi langkahlangkah tingkat si proposal
METAKOGNI yang belajar yang pembelajaran penguasaan kelemahan rencana
TIF memudahkan berbeda inkuiri kompetensi dan kegiatan
mengingat untuk sebelum kelebihan peringatan
nama-nama menghadapi dan sesudah diri sendiri Hari
planet dua jenis pembelajaran ketika Pendidikan
secara urut model soal mengerjakan Nasional
yang soal
berbeda atau tugas
Teknik Penilaian Aspek Pengetahuan

•Berbagai teknik penilaian pengetahuan


dapat digunakan sesuai dengan
karakteristik masing-masing KD. Teknik
yang biasa digunakan antara lain
•1. tes tertulis,
•2. tes lisan,
•3. penugasan,
Merancang bentuk penilaian
Bentuk penilaian dirancang berdasarkan hasil pemetaan
KD Setiap bentuk penilaian membutuhkan instrumen yang
berbeda

tes maka instrumennya


berupa butir-butir soal

Bentuk penilaian
bentuk penilaian
non tes, maka
instrumennya dapat
berupa daftar cek
atau rubrik.
langkah-langkah menyiapkan Instrumen tes tertulis
1. Memeriksa ketercapaian IPK dalam KD

2. Menetapkan tujuan penilaian : PH. PTS dan PAS


3. Menyusun kisi-kisi : Kisi-kisi merupakan spesifikasi yang
memuat kriteria soal yang akan ditulis yang meliputi
antara lain KD yang akan diukur, materi, indikator soal,
bentuk soal, dan jumlah soal.

4. Menulis soal berdasarkan kisi-kisi dan kaidah penulisan soal

5. Menyusun pedoman penskoran


Menyusun kisi-kisi
1. Menyusun kisi
Kisi-kisi merupakan spesifikasi yang memuat kriteria
soal meliputi:
a. KD yang akan diukur,
b. materi,
c. indikator soal,
d. bentuk soal,
e. jumlah soal.
2. Menulis soal berdasarkan kisi-kisi dan kaidah penulisan soal.
3. Menyusun pedoman penskoran.
a. Untuk soal pilihan ganda,
b. isian,
c. menjodohkan, dan
d. jawaban singkat disediakan
• kunci jawaban. Untuk soal uraian disediakan kunci/model jawaban
• rubrik.
Contoh Kisi-kisi MA Nama sekolah : MA Maarif
Kelas/Semester : V/Semester I Tahun Pelajaran : 2017/2018
Mata Pelajaran : SKI

NO Kompetensi Materi Indikator Soal Bentuk Jml


Dasar Soal Soal

1 Menganalisis sejarah Siswa dapat PG 2


sejarah pembaharuan Menjelaskan
pembaharuan atau Pengertian sejarah
modernisasi Islam pembaharuan
di dunia Islam

1
Pedoman Penskoran
No Soal Kunci Jawaban Skor

1 Pengertian……………………………………… 2
……………………………………………………………………………………
2
……………………………………………………………………………..
4

Skor Maksimum 8
Tes Lisan
• Tes lisan merupakan pertanyaan-pertanyaan yang
diberikan guru secara lisan dan peserta didik
merespon pertanyaan tersebut secara lisan pada
saat proses pembelajaran berlangsung.
• Tujuan mengecek penguasaan pengetahuan peserta
didik (assessment of learning), dan untuk perbaikan
pembelajaran (asessment for learning).
• Nilai Sikap yang dapat diambil :
• 1. berani berpendapat, (Sosial)
• 2. percaya diri, (Sosial)
• 3. berkomunikasi (4c)
Penugasan
• Penugasan adalah pemberian tugas kepada
siswa untuk mengukur dan/atau
memfasilitasi siswa memperoleh atau
meningkatkan pengetahuan.
• Penugasan untuk mengukur pengetahuan
dapat dilakukan setelah proses pembelajaran
(assessment of learning).
Nama Madrasah :
Kelas /Semester :
Mata Pelajaran :
• Contoh tugas:
• Tuliskan bencana alam yang sering terjadi di daerah perbukitan dan
bagaimana cara-cara pencegahannya secara rinci!
Analisis Butir Soal Aspek Pengetahuan
Analisis butir soal dapat dilakukan
a. Kualitatif : berkaitan dengan isi dan bentuknya.
mencakup pertimbangan validitas isi dan konstruk,
b. kuantitatif : berkaitan ciri-ciri statistiknya,
mencakup:
1) pengukuran tingkat kesulitan butir soal,
2) daya pembeda,
3) penyebaran soal,
4) validitas dan reliabilitasnya.
• Pelaksanaan Penilaian Aspek Pengetahuan
• Pelaksanaan penilaian pengetahuan dilakukan
untuk menilai proses dan hasil belajar peserta
didik.
• Penilaian proses dilakukan dalam bentuk
penilaian harian melalui tes tertulis, lisan,
maupun penugasan.
• Cakupan penilaian harian meliputi seluruh
indikator dari satu KD atau lebih sedangkan
cakupan penugasan disesuaikan dengan
karakteristik KD.
Pengolahan Hasil Penilaian Pengetahuan
Nilai pengetahuan diperoleh dari hasil Penilaian Harian, PTS,
dan PAS yang dilakukan dengan beberapa teknik penilaian.
Penulisan capaian pengetahuan pada rapor menggunakan angka
pada skala 0 – 100 dan predikat diserta deskripsi.

KD- KD- KD- KD- KD- KD- KD- KD- KD-


3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.6 3.7 3.8

PH-1 PH-2 PH-4 PH-5


PH-3 PTS PH-6 PAS
Contoh Pengolahan Hasil Penilaian Harian
Menentukan Nilai Rapor
Langkah-langkahnya:

1. Tentukan Nilai Rapor dengan menghitung nilai rata-rata


dari PH, PTS, dan PAS.

2. Tentukan bobot PH lebih besar dari PTS dan PAS.


• Nilai Rapor MI = 50%PH + 25%PTS + 25%PAS
• Nilai Rapor MTs = 50%PH + 25%PTS +25%PAS
• Nilai Rapor MA = 50%PH + 25%PTS +25%PAS
• Nilai Rapor MA = 60% PH + 40% PAS (bila tdk ada
PTS)

3. Rumuskan deskripsi dengan kalimat positif


Contoh Pengolahan Hasil Penilaian Akhir (HPA)

Berikut ini contoh penghitungan HPA atas nama


peserta didik Ani dengan pembobotan HPH : HPTS :
HPAS = 50%PH + 25%PTS +25%PAS , yaitu:
HPA = (50% x HPH) + (25% x HPTS) + (25% x HPAS)
HPA = (0.5 x 73,19) + (0.25 x 90) + (0.25 x 80) = 79,09
Nilai Akhir Ani sebesar 79,09 lalu dibulatkan menjadi 79
Contoh Pengolahan Hasil Penilaian Akhir (HPA)

Berikut ini contoh penghitungan HPA atas nama


peserta didik Ani dengan pembobotan HPH : HPTS :
HPAS = 2 : 1 : 1, yaitu:
HPA = ((2 x HPH) + (1 x HPTS) + (1 x HPAS))/4
HPA = (2 x 73,19) + (1 x 90) + (1 x 80) = 79,09
Nilai Akhir Ani sebesar 79,09 lalu dibulatkan menjadi 79
• Nilai Akhir Ani sebesar 79,09 lalu dibulatkan menjadi
79 dan diberi predikat sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan Madrasah. Sekolah dapat menggunakan
skala untuk penetapan predikat sesuai dengan KKM
yang ditetapkan oleh satuan pendidikan

• Deskripsi
a.Deskripsi berisi beberapa pengetahuan yang SANGAT BAIK
dan/atau BAIK dikuasai oleh peserta didik dan yang
penguasaannya BELUM OPTIMAL.
b.Deskripsi capaian pengetahuan didasarkan pada skor angka
yang dicapai oleh KD tertentu. Apabila bukti-bukti pekerjaan
peserta didik didokumentasikan dalam portofolio
pengetahuan, deskripsi KD juga dapat didasarkan pada
dokumen tersebut.
• Contoh deskripsi capaian pengetahuan dalam rapor:
• Misalkan, batas ketuntasan suatu mata pelajaran oleh
satuan pendidikan = 70,
• maka nilai HPA Ani pada Tabel 3.20 (nilai rapor = 79)
tersebut sudah melampaui KKM. Untuk
mendeskripsikan capaian pengetahuan dalam rapor,
pendidik perlu melihat kembali Tabel 3.19 (Hasil
Penilaian Harian). Pada Tabel 3.19 tampak bahwa nilai
Ani yang Sangat Baik pada KD 3.8 (nilai 90); KD yang
Belum Optimum pada KD 3.2 (nilai 60), KD 3.4 (nilai 68),
KD 3.5 (nilai 66), dan KD 3.7 (nilai 67).
• Contoh deskripsi terhadap nilai rapor Ani adalah:
• “Memiliki kemampuan sangat baik dalam menganalisis
terjadinya pencemaran lingkungan dan dampaknya bagi
ekosistem. Perlu dimaksimalkan kemampuan dalam
klasifikasi makhluk hidup.”
PENILAIAN KETRAMPILAN
Penilaian Keterampilan

 Penilaian keterampilan adalah penilaian yang


dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa
dalam menerapkan pengetahuan untuk
melakukan tugas tertentu di dalam berbagai
macam konteks sesuai dengan indikator
pencapaian kompetensi
 Penilaian keterampilan dapat dilakukan dengan
1. penilaian Praktik,
2. penilaian Produk
3. penilaian proyek, dan
3. penilaian portofolio.
Skema Teknik Penilaian
Penilaian Praktik

 Penilaian Praktik adalah penilaian untuk


mengukur capaian pembelajaran yang berupa
keterampilan proses dan/atau hasil (produk)
 aspek yang dinilai dalam penilaian kinerja adalah
kualitas proses mengerjakan/melakukan suatu
tugas atau kulaitas produknya atau kedua-duanya.
 penilaian kinerja yang menekankan aspek proses
berpidato, membaca karya sastra,
menggunakan peralatan laboratorium,
memainkan alat musik, bermain bola, bermain
tenis, berenang, koreografi, dan dansa.
 penilaian kinerja yang
mengutamakan aspek produk :
membuat gambar grafik, menyusun
karangan, dan menyulam.
 penilaian kinerja yang
mempertimbangkan baik proses
maupun produk yaitu memasak nasi
goreng dan memanggang roti.
Langkah-langkah umum penilaian Praktik
a) menyusun kisi-kisi;
b) mengembangkan/menyusun tugas yang
dilengkapi dengan langkah-langkah, bahan, dan
alat;
c) menyusun rubrik penskoran dengan
memperhatikan aspek-aspek yang perlu dinilai;
d) melaksanakan penilaian dengan mengamati
siswa selama proses penyelesaian tugas dan/atau
menilai produk akhirnya berdasarkan rubrik;
e) mengolah hasil penilaian dan melakukan tindak
lanjut.
Contoh Kisi-kisi Penilaian Praktik
Nama Sekolah : MTsN Tinawas
Kelas/Semester : VII/Semester I
Tahun pelajaran: 2015/2016
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
•Penyusunan Instrumen
•Instrumen yang digunakan dalam penilaian
praktik harus memenuhi kriteriakriteria
tertentu.
•a. Lakukanlah uji asam basa terhadap
delapan bahan yang tersedia!
•b. Ikuti langkah-langkah percobaan sesuai
prosedur!
Penilaian Produk
• Penilaian produk adalah penilaian terhadap
keterampilan peserta didik dalam mengaplikasikan
pengetahuan yang dimiliki ke dalam wujud produk
dalam waktu.
• Penilaian produk bertujuan
• (1) menilai keterampilan peserta didik dalam membuat
produk
• (2) menilai penguasaan keterampilan
• (3) menilai kemampuan peserta didik dalam
bereksplorasi dan mengembangkan gagasan dalam
mendesain dan menunjukkan inovasi dan kreasi.
Contoh Kisi-kisi Penilaian Produk
Nama Sekolah : MTsN Demak
Kelas/Semester : VII/Semester I
Tahun pelajaran : 2016/2017
Mata Pelajaran : Prakarya
• 1. Buatlah produk makanan yang berbahan dasar buah segar yang ada di
wilayah setempat dengan penyajian dan pengemasan yang menarik dan
menerapkan prinsip sanitasi dan hygiene.
• 2. Kerjakan secara berkelompok dalam waktu 2 jam pelajaran
PENGOLAHAN NILAI
KETRAMPILAN
Pengolahan Nilai Akhir KI-4
 Nilai Kompetensi Keterampilan tiap KD
diperoleh dari Capaian Optimum dengan
teknik penilaian yang sama.

 Apabila dalam satu KD, menggunakan teknik


penilaian yang berbeda, maka Nilai akhir KD
tersebut diperoleh dari rata-rata. (Jika dalam
satu teknik ada beberapa nilai, maka
ditentukan terlebih dahulu nilai optimumnya).

 Nilai Akhir Kompetensi Keterampilan


diperoleh dari rata-rata dari seluruh KD.
Pengolahan Hasil Penilaian Keterampilan
Nilai keterampilan diperoleh dari hasil penilaian kinerja (proses dan
produk), proyek, dan portofolio. Hasil penilaian dengan teknik
kinerja dan proyek dirata-rata untuk memperoleh nilai akhir
keterampilan pada setiap mata pelajaran. Penulisan capaian
keterampilan pada rapor menggunakan angka pada skala 0 – 100
dan predikat disertai deskripsi.

KD KD KD KD KD KD
4-1 4-2 4-3 4-4 4-5 4-6

Pro-2 Pro-3

Kin-1 Por-1
Pro-1
Kin-2 Kin-3 Por-2 Por-2
Penilaian Keterampilan
• Hasil penilaian setiap KD berdasarkan nilai optimal

83
• Catatan:
1. Penilaian KD 4.2 dilakukan beberapa kali dengan
teknik yang sama (praktik) dan pada materi yang
sama. Oleh karena itu skor akhir KD 4.2 adalah skor
optimum.
2. KD 4.3 dan KD 4.4 dinilai bersama-sama melalui
penilaian proyek. Nilai yang diperoleh untuk kedua
KD yang secara bersama-sama dinilai dengan
proyek tersebut adalah sama (dalam contoh di atas
87).

84
Catatan:
3. Selain dinilai dengan projek, KD 4.4 dinilai dengan
produk. Dengan demikian KD 4.4 dinilai 2 (dua) kali,
yaitu dengan produk dan proyek. Oleh karenanya skor
akhir KD 4.4 adalah rata-rata dari skor yang diperoleh
melalui kedua teknik yang berbeda tersebut.
4. Nilai akhir semester adalah rata-rata skor akhir
keseluruhan KD keterampilan yang dibulatkan ke
bilangan bulat terdekat.
5. Portofolio yang dalam contoh ini dikumpulkan dari
penilaian dengan teknik produk dan proyek digunakan
sebagai sebagian data perumusan deskripsi pencapaian
keterampilan.
85
MENENTUKAN KRITERIA
KETUNTASAN MINIMAL (KKM)
Penentuan
Kriterian Ketuntasan Minimal (KKM)

KKM ditentukan oleh satuan pendidikan


mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan
(SKL). KKM dirumuskan dengan
memperhatikan 3 (tiga) aspek, yaitu:
1. Aspek karakteristik materi/kompetensi
a. kompleksitas KD dengan mencermati kata
kerja
b. data empiris dari pengalaman guru dalam
membelajarkan KD
Karakteristik Mata Pelajaran (Kompleksitas)

2) Karakteristik Mata Pelajaran (kompleksitas) adalah tingkat


kesulitan dari masing-masing mata pelajaran, yang dapat
ditetapkan antara lain melalui expert judgment guru mata
pelajaran melalui forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran
(MGMP) tingkat sekolah, dengan memperhatikan hasil
analisis jumlah KD,
• Kompleksitas KD: mencermati kata kerja pada KD
• Pengalaman empiris sebelumnya
• Semakin tinggi kompleksitas; menantang
peningkatan kompetensi guru
Contoh. Mata Pelaran Fiqih Kls X
KD. 3.1 Memahami konsep fikih dalam Islam
KD. 3.2.Menganalisis tata cara pengurusan
jenazah dan hikmahnya

Memahami = C1 KKM tinggi

Menganalisis = C4 KKM Rendah


Penentuan
Kriterian Ketuntasan Minimal (KKM)

2.intake (kualitas peserta didik),


a. hasil ujian nasional pada jenjang pendidikan sebelumnya,
b. hasil tes awal yang dilakukan oleh sekolah,
c. nilai rapor sebelumnya.
Semakin tinggi aspek intake, semakin tinggi pula nilai KKMnya.
3. Aspek guru dan daya dukung satuan pendidikan.
a. kesesuaian latar belakang pendidikan guru dengan mata
pelajaran yang diampu
b. kompetensi guru (misalnya hasil Uji Kompetensi Guru),
c. rasio jumlah peserta didik dalam satu kelas,
d. sarana prasarana pembelajaran,
e. dukungan dana,
Karakteristik Peserta Didik (Intake)

1. Karakteristik Peserta Didik (intake) bagi peserta


didik baru (kelas VII) antara lain memperhatikan
rata-rata nilai rapor
a. SD/MI, nilai ujian sekolah SD/MI,
b. nilai hasil seleksi masuk peserta didik baru di
jenjang Madrasah.
c. peserta didik kelas VIII dan IX antara lain
memperhatikan rata rata nilai rapor semester-
semester sebelumnya.
3. Kondisi Satuan Pendidikan (Daya Dukung)

a. Kondisi Satuan Pendidikan (Daya


Dukung) meliputi antara lain.
b. kompetensi pendidik (nilai UKG);
c. jumlah peserta didik dalam satu kelas;
d. predikat akreditasi sekolah; dan
e. kelayakan sarana prasarana sekolah.
Secara teknis prosedur penentuan KKM

KKM KKM Madrasah


Tingkat (rata-rata
KKM KD KKM MP Kelas semua KKM
(intake, Daya (rata-rata KD (rata-rata pada setipa
Dukung, dalam satu dari semua tingkatan Kls X,
kompleksitas) mapel) KKM Mapel XI, XII satu
dalam Satu semesrter/satu
Kelas) tahun
Penentuan
Lanjutan.......
Kriterian Ketuntasan Minimal (KKM)

Aspek yang
dianalisis Kriteria & Skala Penilaian

Tinggi Sedang Rendah


Kompleksitas < 65 65-79 80-100

Tinggi Sedang Rendah


Intake Peserta
80-100 65-79 <65
Didik
Tinggi Sedang Rendah
Guru & Daya 80-100 65-79 <65
Dukung
Penentuan
Lanjutan......
Kriterian Ketuntasan Minimal (KKM)

Misal menentukan KKM setiap KD mapel IPA


•aspek kompleksitas mendapat nilai 65
• aspek intake mendapat skor 70
• aspek daya dukung mendapat nilai 90

KKM = 65+70+90 = 75
3
Penentuan
Lanjutan.......
Kriterian Ketuntasan Minimal (KKM)

Aspek yang
dianalisis Kriteria Penskoran

Tinggi Sedang Rendah


Kompleksitas 1 2 3

Tinggi Sedang Rendah


Intake Peserta
3 2 1
Didik
Tinggi Sedang Rendah
Guru & Daya 3 2 1
Dukung
Menentukan KKM setiap mata pelajaran
Menentukan KKM setiaptingkatan
Kelas
Menentukan KKM setiap Satuan
Pendidikan
PREDIKAT NILAI

• Panduan Lama 2015


Sangat Baik (A): 86-100
Baik (B) : 71-85
Cukup (C) : 56-70
Kurang (D) :  55
• Panduan Baru 2016 (nilai C dimulai dari KKM)

  Predikat  
KKM
D C B A
60 <60 60 ≤ .... ... .... ≤ 100
75 <75 75 ≤ .... ... .... ≤ 100
dst..
Menentukan Interval Nilai

Rumus Interval = 100 – KKM


3
• Misal KKM Matematika 70
• Intervalnya adalah 100 – 70 = 30 = 10
3 3

  Predikat  
KKM
D C B A
70 <70 70 - 79 80 - 89 90- 100
Menentukan Interval Nilai

Rumus Interval = 100 – KKM


3
• Misal KKM Matematika 73
• Intervalnya adalah 100 – 73 = 27 = 9
3 3

  Predikat  
KKM
D C B A
73 <73 73 - 81 82 - 90 91 -100
Menentukan Interval Nilai

Rumus Interval = 100 – KKM


3
• Misal KKM Matematika 75
• Intervalnya adalah 100 – 75 = 8,33
3

  Predikat  
KKM
D C B A
75 <75 75 - 83 84 - 91 92- 100
Lebih dari satu KKM
• Satuan pendidikan dapat memilih setiap mata
pelajaran memiliki KKM yang berbeda. Misalnya, KKM
IPA (65), Matematika (63), Bahasa Indonesia (70), dan
seterusnya.
• Di samping itu, KKM juga dapat ditentukan
berdasarkan rumpun
• mata pelajaran (kelompok mata pelajaran). Misalnya,
rumpun MIPA (Matematika dan IPA) memiliki KKM 70,
rumpun bahasa (Bahasa Indonesia dan Bahasa
Inggris) memiliki KKM 75, rumpun sosial (IPS dan
PPKn) memiliki KKM 80, dan seterusnya.
Contoh:
Bila KKM sama antar mata pelajaran

Mata Nilai KKM Nilai Predikat Keteranga


Pelajaran Perolehan n

Bahasa 70 73 C Tuntas
Indonesia

Matematika 70 67 D Tidak
Tuntas
Fisika 70 73 C Tuntas
Contoh:
Bila KKM berbeda antar mata pelajaran

Mata Nilai KKM Nilai Predikat Keterangan


Pelajaran Perolehan

Bahasa 75 73 D Tidak
Indonesia Tuntas

Matematika 60 73 C Tuntas
Fisika 65 73 C Tuntas
Contoh:
Bila KKM sama dalam rumpun mata pelajaran
Mata Nilai KKM Nilai Predikat Keterangan
Pelajaran Perolehan
Fisika 65 62 D Tidak Tuntas
Kimia 65 73 C Tuntas
Biologi 65 73 C Tuntas
Geografi 70 85 B Tuntas
Sosiologi 70 75 C Tuntas
Ekonomi 70 68 C Tidak Tuntas
Bahasa Arab 75 95 A Tuntas
Bahasa 75 75 C Tuntas
Inggris
Bahasa Asing 75 75 C Tuntas
• Satuan pendidikan yang memilih KKM berbeda untuk
setiap mata pelajaran, memiliki konsekuensi munculnya
interval nilai dan predikat yang berbedabeda,
• Satuan pendidikan yang memilih KKM berbeda untuk
setiap mata pelajaran, memiliki konsekuensi munculnya
interval nilai dan predikat yang berbeda beda,
Satu KKM
• Satuan pendidikan dapat memilih satu KKM untuk semua
mata pelajaran. Setelah KKM setiap mata pelajaran
ditentukan, KKM satuan pendidikan dapat ditetapkan
dengan memilih KKM yang terendah, rata-rata, atau
modus dari seluruh KKM mata pelajaran.
Misalnya, MAN Surakarta berdasarkan
• hasil analisis menentukan satu KKM untuk seluruh mata
pelajaran (KKM 78). Untuk satuan pendidikan yang
menetapkan hanya satu KKM untuk semua mata pelajaran,
maka interval nilai dan predikat dapat menggunakan satu
ukuran.
• Misalnya, KKM menggunakan ukuran yang sudah lazim,
yaitu 60, berarti predikat Cukup dimulai dari nilai 60. Interval
nilai dan predikat untuk semua mata pelajaran
menggunakan tabel yang sama, misalnya ditunjukkan di
bawah ini.
Contoh Predikat untuk Satu KKM
PROGRAM REMEDIAL
Pemberian layanan bimbingan bagi peserta didik yang belum
mencapai ketuntasan belajar. Bisa dilakukan melalui:
1. Bimbingan individual
2. Bimbingan kelompok
3. Bimbingan klasikal
4. Bimbingan tutor sebaya

Prinsip pemberian remedial:


• Remedial hanya fokus pada KD yang belum tuntas
• Remedial didahului dengan bimbingan dan diakhiri dengan tes
• Remedial bisa dilakukan berulang-ulang sampai siswa
mencapai ketuntasan
• Bila sampai akhir semester siswa belum tuntas, maka remedial
dihentikan bagi siswa ybs.
Bagaimana Pemberian Nilai Remedial

• a) Alternatif 1
• Peserta didik diberi nilai sesuai capaian yang diperoleh
peserta didik setelah mengikuti remedial. Misalkan, suatu
matapelajaran (IPA) memiliki KKM sebesar 70. Seorang
peserta didik, Andi memperoleh nilai PH-1 (KD 3.1)
sebesar 50. Karena Andi belum mencapai KKM, maka
Andi mengikuti remedial untuk KD 3.1. Setelah Andi
mengikuti remedial dan diakhiri dengan penilaian, Andi
memperoleh hasil penilaian sebesar 80.
maka nilai PH-1 (KD 3.1) yang diperoleh Andi adalah
sebesar 80.
1.Peserta didik diberi nilai sesuai capaian
hasil tes remedial
• KKM 75
• Nilai PH 60
• Nilai saat remedial 85
• Siswa diberi nilai 85
• (pilihan ini kurang memenuhi rasa
keadilan)
Keuntungan menggunakan ketentuan ini:
• (1) Meningkatkan motivasi peserta didik selama
mengikuti pembelajaran remedial karena peserta didik
mempunyai kesempatan untuk memperoleh nilai yang
maksimal.
• (2) Ketentuan tersebut sesuai dengan prinsip belajar
tuntas (mastery learning).

• Kelemahan menggunakan ketentuan ini:


• Peserta didik yang telah tuntas (misalnya, Wati dengan
nilai 75) dan nilainya dilampaui oleh peserta didik yang
mengikuti remedial (misalnya, Andi dengan nilai 80),
kemungkinan Wati mempunyai perasaan diperlakukan
“tidak adil” oleh pendidik
b) Alternatif 2
• Peserta didik diberi nilai dengan cara merata-
rata antara nilai capaian awal (sebelum
mengikuti remedial) dan capaian akhir (setelah
mengikuti remedial), dengan ketentuan:
• Jika capaian akhir telah melebihi KKM (misalnya,
Badar memperoleh nilai 95) dan setelah dirata-rata
dengan capaian awal (misalnya, capaian awal
Badar adalah 60) ternyata hasil rata-rata telah
melebihi KKM (nilai 75),
• maka hasil rata-rata (nilai 75) sebagai nilai
perolehan peserta didik tersebut (Badar).
Alternatif 2
1. Peserta didik diberi nilai rata-rata dari nilai sebelum
mengikuti remideal dan nilai hasil remideal
• KKM 75
• Nilai PH 60
• Nilai saat remedial 95
• Siswa diberi nilai 60 + 95 (77,5) dibulatkan 78
2
b) Alternatif 3
• (2) Jika capaian akhir telah melebihi KKM
(misalnya, Andi memperoleh nilai 80) dan
setelah dirata-rata dengan capaian awal
(misalnya, capaian awal Andi adalah 50)
ternyata hasil rata-rata belum mencapai KKM
(nilai 65), maka Andi diberi nilai sebesar nilai
KKM, yaitu 70.
• Alternatif 2 ini sebagai upaya untuk mengatasi
kelemahan Alternatif 1, meskipun Alternatif 2 ini
tidak memiliki dasar teori, namun lebih
mengedepankan faktor kebijakan pendidik.
Upaya lain, untuk mengatasi kelemahan
Alternatif 1 :
• yaitu dengan memberikan kesempatan yang
sama bagi semua peserta didik untuk mengikuti
tes, namun dengan catatan perlu
diinformasikan kepada peserta didik bahwa
konsekuensi nilai yang akan diambil adalah
nilai hasil tes tersebut atau nilai terakhir.
• c) Alternatif 4
• Peserta didik diberi nilai sama dengan KKM yang ditetapkan oleh
sekolah untuk suatu mata pelajaran, berapapun nilai yang
dicapai peserta didik tersebut telah melampaui nilai KKM.
Peserta didik diberi nilai maksimal sama dengan KKM
• KKM: 75
• Nilai PH: 60
• Nilai saat remedial 85
• Siswa diberi nilai 75 (KKM)
(pilihan ini yg biasa diikuti sekolah)

Catatan:
• Siswa yang telah diremidi berulang-ulang dan
tetap belum tuntas sampai semester selesai, maka
nilai yang digunakan adalah nilai tertinggi yang
pernah dia peroleh.
PROGRAM PENGAYAAN

Prinsip pemberian Pengayaan:


1. Diberikan kepada siswa yang telah
melampaui KKM
2. Hanya diberikan satu kali
3. Fokus pendalaman dan perluasan materi
4. Tidak diakhiri penilaian
5. Bentuknya :
• Belajar kelompok
• Belajar mandiri
Pengolahan nilai rapor
•Hasil pengolahan nilai rapor digunakan
sebagai dasar penetapan kenaikan
kelas dan program tindak lanjut.
Pengolahan pada nilai pada aspek
pengetahuan, maupun aspek
keterampilan, sedangkan untuk aspek
sikap yang diolah adalah deskripsinya

121
Ketuntasan belajar pada kenaikan kelas adalah
ketuntasan dalam kurun waktu 1 (satu) tahun. Jika
terdapat mata pelajaran yang tidak mencapai KKM pada
semester gasal atau genap, maka:
• 1) dihitung rerata nilai mata pelajaran semester gasal
dan genap.
• 2) dihitung rerata KKM mata pelajaran tersebut pada
semester gasal dan genap, selanjutnya dibandingkan
dengan KKM rerata pada mata pelajaran tersebut.
• Jika hasil pada nilai rerata lebih dari nilai rerata KKM,
maka mata pelajaran tersebut dinyatakan TUNTAS, dan
sebaliknya jika nilai rerata kurang dari nilai rerata KKM,
maka mata pelajaran tersebut dinyatakan BELUM
TUNTAS.
122
Ketentuan Kenaikan Kelas

Siswa dinyatakan naik kelas apabila memenuhi syarat:


1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran
dalam dua semester pada tahun pelajaran yang
diikuti.
2. Deskripsi SIKAP sekurang-kurangnya minimal BAIK
yaitu memenuhi indikator kompetensi sesuai dengan
kriteria yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.
3. Deskripsi kegiatan ekstrakurikuler pendidikan
Kepramukaan minimal BAIK sesuai dengan kriteria
yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.
3. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran
dalam 2 (dua) semester pada tahun pelajaran
yang diikuti.
4. Tidak memiliki lebih dari 2 (dua) mata pelajaran
yang masing-masing capaian pengetahuan
dan/atau keterampilan di bawah KKM. Apabila ada
mata pelajaran yang tidak mencapai KKM pada
semester ganjil dan/atau semester genap, maka
ketuntasan mata pelajaran diambil dari rata-rata
nilai setiap aspek mata pelajaran pada semester
ganjil dan genap.
5. Satuan pendidikan dapat menambahkan kriteria
lain sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Lanjutan..........Kenaikan Kelas

Catatan:
• Keputusan kenaikan kelas bagi peserta didik dilakukan
berdasarkan hasil rapat dewan guru dengan
mempertimbangkan kebijakan satuan pendidikan,
seperti minimal kehadiran, tata tertib, dan peraturan
lainnya yang berlaku di satuan pendidikan tersebut.

Ketentuan kenaikan kelas tsb di atas harus


tercantum dalam DOKUMEN 1 Kurikulum Madrasah
•Pembelajaran Remedial
•Tulis kegiatan pembelajaran remedial antara lain dalam bentuk:
•pembelajaran ulang
•bimbingan perorangan
•belajar kelompok
•pemanfaatan tutor sebaya
•bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar
sesuai hasil analisis penilaian.
• 
•Pembelajaran Pengayaan
•Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah
mencapai ketuntasan belajar diberi kegiatan pembelajaran
pengayaan untuk perluasan dan/atau pendalaman materi
(kompetensi) antara lain dalam bentuk tugas mengerjakan soal-
soal dengan tingkat kesulitan lebih tinggi, meringkas buku-buku
referensi dan mewawancarai narasumber.
• 
MODEL RAPOR
 Pada contoh 1, nilai Tika pada semester 1
untuk aspek pengetahuan terdapat 3 (tiga) nilai
kurang dari KKM, yaitu mata pelajaran IPA
(59), Bahasa Inggris (58), dan Seni Budaya
(57), sedangkan untuk aspek keterampilan
semua mata pelajaran sudah tuntas. Adapun
nilai aspek sikap Tika adalah BAIK (B).
 Nilai Tika pada semester 2 untuk aspek
pengetahuan terdapat 1 (satu) nilai kurang dari
KKM, yaitu mata pelajaran IPS (57),
sedangkan untuk aspek keterampilan semua
mata pelajaran sudah tuntas. Adapun nilai
aspek sikap Tika adalah BAIK (B).
 Setelah perolehan nilai pada semester 1
dan nilai semester 2 dirata-rata, maka
terdapat 3 (tiga) mata pelajaran yang
kurang dari KKM (tidak tuntas), yaitu
 mata pelajaran IPS (59), Bahasa Inggris
(59), dan Seni Budaya (59).
 Berdasarkan data tersebut, maka Tika
dinyatakan TIDAK NAIK KELAS, karena
terdapat tiga mata pelajaran yang tidak
tuntas, yaitu mata pelajaran IPS, Bahasa
Inggris, dan Seni Budaya.
 Pada contoh 2, nilai Tika pada semester 1 dan semester
2 untuk aspek pengetahuan terdapat dua nilai kurang
dari KKM, yaitu mata pelajaran Matematika. dan mata
pelajaran Prakarya sedangkan untuk aspek keterampilan
juga terdapat dua nilai kurang dari KKM, yaitu mata
pelajaran Matematika dan mata pelajarran Prakarya
Adapun nilai aspek sikap Tika adalah BAIK (B).
Berdasarkan data tersebut, maka Tika dinyatakan NAIK
KELAS, karena hanya dua mata pelajaran yang tidak
tuntas, yaitu mata pelajaran Matematika dan mata
pelajaran Prakarya. Sedangkan nilai aspek sikap BAIK
(B)
 Pada contoh 3 nilai Tika untuk semua mata
pelajaran pada aspek pengetahuan dan aspek
keterampilan pada semester 1 dan semester 2
lebih dari KKM, artinya semua mata pelajaran
tuntas, sedangkan hasil pengolahan oleh wali
kelas terhadap nilai aspek sikap Tika hasilnya
adalah CUKUP (C).
 Berdasarkan data tersebut, maka Tika dinyatakan
TIDAK NAIK KELAS, karena syarat kenaikan kelas
nilai aspek sikap minimal adalah BAIK (B). Untuk
penentuan kenaikan kelas, satuan pendidikan
dimungkinkan hanya mempertimbangkan nilai
pencapaian kompetensi peserta didik pada
semester 2 (dua).
Contoh 1.............Nilai Tika Semester 1.
Pengetahuan dan Keterampilan
Kriteria Ketuntasan Minimal: 60
Model Raport
MODEL FORMAT RAPOR Madrasah

A. CAPAIAN SIKAP
1. Sikap Spiritual
Predikat Deskripsi

2. Sikap Sosial

Predikat Deskripsi

* Deskripsi nilai sikap menjadi tanggung jawab wali kelas melalui analisis nilai
sikap setiap mata pelajaran dan diskusi secara periodik dengan guru mapel.
b. DESKRIPSI PENGETAHUAN & KETERAMPILAN (model Lama 2015)

Mata KKM Nilai Predikat Deskripsi


No
Pelajaran
Kelompok A (Umum)
Pengetahu
an
1 Al Quran Hadis
Keterampi
lan
Pengetahu
an
Akidah Akhlak
Keterampi
lan
... dst ...
Kelompok B (Umum)
Pengetahu
an
1 Seni Budaya
Keterampi
lan
Pendidikan Pengetahu
Jasmani, Olah an
2 Raga, dan
Keterampi
B. DESKRIPSI PENGETAHUAN (model baru 2016)

Mata KKM Nilai Predikat Deskripsi


No
Pelajaran
Kelompok A (Umum)
Pengetahu
1 Al Quran Hadis
an
Pengetahu
Akidah Akhlak
an
Pengetahu
Fikih
an
Pengetahu
... SKI an
Kelompok B (Umum)
Pengetahu
1 Seni Budaya
an
Pendidikan
Jasmani, Olah Pengetahu
2 Raga, dan
an
Kesehatan
... dst. ...
Kelompok C (Peminatan)
C. DESKRIPSI KETERAMPILAN (model baru 2016)

Mata KKM Nilai Predikat Deskripsi


No
Pelajaran
Kelompok A (Umum)
Keterampi
1 Al Quran Hadis
lan
Keterampi
Akidah Akhlak
lan
Keterampi
Fikih
lan
Keterampi
... SKI lan
Kelompok B (Umum)
Keterampi
1 Seni Budaya
lan
Pendidikan
Jasmani, Olah Keterampi
2 Raga, dan
lan
Kesehatan
... dst. ...
Kelompok C (Peminatan)
D. Ekstra Kurikuler

No. Kegiatan Ekstrakurikuler Nilai Keterangan

1. Pendidikan Kepramukaan
2. ...............................
3. ...............................

E. Prestasi
No Jenis Prestasi Keterangan

1.

2.

3.
F. Ketidakhadiran
Sakit : ...... hari
Izin : ...... hari
Tanpa Keterangan : ...... hari

G. Catatan Wali Kelas

H. Tanggapan Orang Tua/Wali

Keterangan Kenaikan Kelas: Naik/Tidak Naik*) ke kelas XI/XII *)

*) Coret yang tidak perlu

Anda mungkin juga menyukai