Anda di halaman 1dari 25

SOSIALISASI

Mumu Jajuli
Rasionalisasi

Tujuan mata pelajaran Agama


Penilaian merupakan proses
Islam dan Budi Pekerti diarahkan
pengumpulan dan pengolahan
tidak sekadar untuk menjadikan
informasi untuk mengetahui
peserta didik memahami tentang
kebutuhan belajar dan capaian
ajaran agama Islam, namun yang
perkembangan atau hasil
lebih penting adalah menjadikan
belajar peserta didik. Hasil
peserta didik memiliki sikap dan
penilaian digunakan untuk
keterampilan beragama yang
perbaikan proses pembelajaran
tercermin dalam kehidupan sehari-
dan juga digunakan untuk
hari dalam konteks kehidupan
pertimbangan menentukan
beragama, bermasyarakat,
kelulusan peserta didik.
berbangsa dan bernegara.
Tujuan

Petunjuk teknis pelaksanaan penilaian kelulusan


peserta didik ini bertujuan untuk memberikan
panduan kepada para guru Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti serta pemangku kepentingan
untuk melaksanakan proses penilaian kelulusan
peserta didik.
Ruang Lingkup

Petunjuk teknis ini mencakup: rasionalisasi, tujuan,


ruang lingkup, prinsip pelaksanaan penilaian kelulusan
peserta didik, ketentuan umum, teknik dan bobot
instrumen penilaian, ketentuan umum penyusunan
instrumen penilaian, prosedur penyusunan instrumen
penilaian, pengelolaan dan pelaporan hasil penilaian,
serta monitoring dan evaluasi.
Prinsip Pelaksanaan
Penilaian Kelulusan

1. Penilaian kelulusan peserta didik merupakan penilaian


sumatif dilakukan guru Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti
2. Mekanisme penilaian kelulusan peserta didik diserahkan
kepada guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
serta satuan pendidikan dengan mempertimbangkan:
a. Petunjuk teknis yang dikeluarkan oleh Ditjen Pendidikan
Islam Kementerian Agama RI ini.
b. Karakteristik jalur, jenjang dan jenis satuan pendidikan.
c. Situasi dan kondisi satuan pendidikan.
3. Teknik dan kisi-kisi instrumen penilaian dipilih dan dikembangkan oleh guru
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti disesuaikan dengan karakteristik
kebutuhan peserta didik dan karakteristik mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
dan Budi Pekerti.
4. Karakteristik mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti terdiri
dari: keterampilan keagamaan, sikap dan perilaku beragama dan pemahaman
ajaran agama Islam
a. Penilaian keterampilan keagamaan merupakan keterampilan ibadah yang
menjadi prasyarat menjalankan kewajiban agama sehari-hari secara
individual.
b. Penilaian sikap dan perilaku beragama mencakup penilaian untuk mengukur
perilaku beragama dan sikap beragama peserta didik.
c. Penilaian pemahaman ajaran agama Islam mencakup penguasaan
terhadap materi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dalam kurikulum
yang berlaku di satuan pendidikan.
.
5. . Cakupan penilaian kelulusan peserta didik pada mata pelajaran PAI dan
Budi Pekerti merujuk kepada pembiasaan akhak yang menjadi kekhasan
sekolah dan kurikulum yang diberlakukan di satuan pendidikan

6. Penilaian kelulusan peserta didik mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti
dilakukan secara fleksibel dari aspek waktu dan cara pelaksanaan
sepanjang tidak mencederai asas, prinsip dan kaidah penilaian

7. Penilaian kelulusan peserta didik dibuat sesuai dengan tujuan penilaian


secara berkeadilan, objektif, dan edukatif

8. Pelaksanaan penilaian mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi


Pekerti bagi Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (PDBK) menyesuaikan ragam
disabilitasnya
Teknik dan
Bobot
Penilaian
Ketentuan umum penyusunan
instrumen penilaian

1. Instrumen penilaian harus jelas mengukur ketercapaian


tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
2. Kisi-kisi instrumen penilaian mengacu kepada pembiasaan
akhlak dan kurikulum Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti yang berlaku di satuan pendidikan.
3. Guru memetakan kompetensi mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti secara proporsional dengan
mempertimbangkan urgensi, kontinuitas, relevansi, dan
keterpakaian kompetensi dalam kehidupan sehari-hari.
4. Instrumen penilaian tidak boleh berpotensi menimbulkan
masalah di masyarakat.
5. Kisi-kisi dan instrumen penilaian kelulusan dikembangkan
sendiri oleh guru PAI dan Budi Pekerti pada sekolah yang
bersangkutan, namun dalam kondisi tertentu (misalnya
keterbatasan SDM) instrument dapat dikembangkan kolaboratif
bersama komunitas KKG PAI atau MGMP PAI sepanjang tetap
menjaga ketentuan umum penilaian ini.
6. Guru dalam menyusun instrumen penilaian harus
memperhatikan prinsip, prosedur, kaidah dan tata aturan
penyusunan instrumen penilaian yang digunakan.
Penilaian Keterampilan
Keagamaan
Prosedur penilaian
keterampilan Al-Qur’an
1. Mengidentifikasi kompetensi keterampilan membaca,
menulis, dan menghafal Al-Qur’an sesuai kurikulum
nasional dan keterampilan yang menjadi kekhasan sekolah
yang bersangkutan.
2. Perhatikan hasil asesmen awal sebagai titik berangkat
pembelajaran peserta didik sebagai pertimbangan
menentukan tingkat kompetensi yang akan dinilai, sekaligus
menentukan standar kelulusan.
3. Tentukan aspek apa saja dari keterampilan Al-Qur’an yang
akan dinilai. ( Membaca. Menulis dan menghafal)
4. Membuat rubrik penilaian/pedoman praktik. Pedoman
penskoran yang jelas akan mengurangi subyektivitas dalam
penilaian praktik.
5. Malaksanakan proses penilaian praktik.
6. Pengolahan hasil penilaian.
7. penentuan kelulusan/pencapaian standar kompetensi yang
ditentukan sebelumnya.
8. penyusunan pelaporan hasil penilaian.
Prosedur penilaian
keterampilan Ibadah
• Prosedur penilaian pada keterampilan terkait Al-Qur’an poin 1
s.d 8 tersebut dapat dilakukan pada aspek keterampilan
ibadah. Namun dalam penentuan aspek yang akan dinilai
perlu memperhatikan beberapa hal.
• Secara umum, keterampilan ibadah yang menjadi prasyarat
menjalankan kewajiban agama sehari-hari secara individual
(farḍu ‘ain) harus dikuasai peserta didik, karena itu perlu
diujikan. Namun, keluasan dan kedalamannya harus
dipertimbangkan oleh guru sesuai kelas dan jenjang
pendidikan.
Contoh pemetaan
keterampilan ibadah
Contoh Penilaian
aspek Al Quran
Penilaian Sikap dan Prilaku
Beragama

Penilaian sikap/perilaku beragama dilakukan dengan


pengamatan (observasi), jurnal, penilain diri, penilaian antar
teman, dan teknik lain yang memungkinkan
Langkah-langkah perencanaan penilaian sikap dengan
observasi, antara lain:
1) Menentukan sikap yang akan diamati di sekolah mengacu
pada kompetensi yang harus dikuasai.
2) Menentukan indikator sikap yang akan diamati
3) Menyusun format lembar observasi penilaian sikap
Contoh lembar
observasi untuk
mengamati sikap
Contoh lembar
observasi berupa
jurnal
Penilaian Pengetahuan
Keagamaan

Penilaian pengetahuan peserta didik dilakukan melalui tes, baik


tes tulis maupun lisan.
Penyusunan instrumen tes, idealnya mengikuti langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Penentuan tujuan;
b. Penyusunan kisi-kisi;
c. Penulisan soal;
d. Telaah; dan
e. Revisi.
Bentuk Soal

1) Soal Pilihan Ganda


2) Isian dan Jawaban Singkat
3) Uraian
Pengelolaan Hasil

Pengolahan hasil penilaian dilakukan dengan menganalisis


secara kuantitatif dan/atau kualitatif terhadap data hasil
pelaksanaan penilaian yang berupa angka dan/atau deskripsi.
Hasil penilaian peserta didik dibandingkan kriteria atau
kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik.
Pelaporan Hasil

Sebagai wujud profesionalitas seorang guru, guru PAI harus


membuat laporan hasil penilaian peserta didik terhadap
pencapaian kompetensi yang telah ditentukan.
Pelaporan hasil penilaian dituangkan dalam bentuk laporan
kemajuan/tingkat pencapaian hasil belajar yang disusun
berdasarkan pengolahan hasil Penilaian.
Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dilakukan untuk memastikan implementasi penilaian


sumatif untuk kelulusan dilaksanakan sesuai dengan prosedur
dan ketentuan yang berlaku. Sedangkan evaluasi dilakukan
untuk mendeteksi kekurangan, kelemahan, tantangan dan
hambatan implementasinya sebagai petimbangan perbaikan dari
semua aspeknya.
Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dilakukan untuk memastikan implementasi penilaian sumatif untuk


kelulusan dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku.
Sedangkan evaluasi dilakukan untuk mendeteksi kekurangan, kelemahan,
tantangan dan hambatan implementasinya sebagai petimbangan perbaikan dari
semua aspeknya.
Monitoring dan evaluasi pelaksanaan penilaian sumatif untuk kelulusan di satuan
pendidikan dilakukan sebagai bagian dari sistem penjaminan mutu yang melekat
pada tugas dan fungsi kepala sekolah, pengawas PAI, Kantor Kementerian
Agama Kabupaten/Kota, Kantor Kementerian Agama Provinsi dan Kementerian
Agama Pusat melalui Direktorat PAI pada Ditjen Pendidikan Islam.
PREMIUM RESOURCES
PHOTOS
● K-pop stylish people in urban scene I
● K-pop stylish people in urban scene II
● K-pop stylish people in urban scene III
● K-pop stylish people in urban scene IV
● K-pop stylish people in urban scene V

Anda mungkin juga menyukai