Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas membuat pertanyaan dari makalah kelompok ini
dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup
untuk menyelesaikan tugas membuat pertanyaan ini dengan baik. Shalawat serta
salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi
Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan pertanyaan berdasarkan makalah
kelompok sebagai tugas individu dari mata kuliah Evaluasi Proses dan Hasil
Belajar dengan judul “ Membuat Pertanyaan dan Jawaban dari Makalah
Kelompok”.
Penulis tentu menyadari bahwa tugas membuat pertanyaan dari makalah
kelompok yang telah disajikan ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca, supaya tugas individu ini nantinya
dapat menjadi tugas individu yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat
banyak kesalahan pada tugas individu ini penulis mohon maaf yang sebesar-
besarnya.
Demikian, semoga tugas individu ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
Penyusun
Juliansyah
PROSES DAN PROSEDUR PENILAIAN HASIL BELAJAR
Jawaban:
1. Penilaian mempunyai sejumlah fungsi di dalam proses belajar mengajar,
yaitu:
2. Sebagai alat guna mengetahui apakah siswa talah menguasai pengetahuan,
nilai-nilai,
3. Norma-norma dan keterampilan yang telah diberikan oleh guru.
4. Untuk mengetahui kelemahan peserta didik dalam melakukan kegiatan
belajar.
5. Mengetahui tingkat ketercapaian siswa dalam kegiatan belajar.
6. Sebagai sarana umpan balik bagi seorang guru, yang bersumber dari siswa.
7. Sebagai alat untuk mengetahui perkembangan belajar siswa.
8. Sebagai materi utama laporan hasil belajar kepada para orang tua siswa.
Jawaban
Ruang lingkup penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan adalah:
1. Menentukan KKM pada setiap mata pelajaran dengan memperhatikan
karakteristik
2. peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi sekolah melalui
rapat dewan pendidik.
3. Mengkoordinasikan kegiatan ulangan tengah semester, ulangan akhir
semester, dan ulangan kenaikan kelas.
4. Menentukan criteria kenaikan kelas bagi satuan pendidikan yang
menggunakan sistem paket melalui rapat dewan pendidik.
5. Menentukan criteria program pembelajaran bagi satuan pendidikan yang
menggunakan sistem kredit semester melalui rapat dewan pendidik.
6. Menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran estetika dan kelompok
mata pelajaran pendidikan jasmani, olah raga dan kesehatan melalui rapat
dewan pendidik dengan mempertimbangkan hasil penilaian oleh pendidik.
7. Menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
dan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan
melalui rapat dewan pendidik dengan mempertimbangkan hasil penilaian
pendidik dan nilai hasil ujian sekolah.
8. Menyelenggarakan ujian sekolah/madrasah dan menentukan kelulusan
peserta didik dari ujian sekolah/madrasah sesuai dengan POS Ujian
Sekolah/Madrasah bagi satuan pendidikan penyelenggara UN.
9. Melaporkan hasil penilaian mata pelajaran untuk semua kelompok mata
pelajaran pada setiap akhir semester kepada orang tua/wali peserta didik
dalam bentuk buku laporan pendidikan.
10. Melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan kepada
dinas pendidikan kabupaten/kota. Cara melaporkan pencapaian hasil
belajara adalah sebagai berikut.
a. Menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan melalui
rapat dewan pendidik sesuai dengan kriteria:
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
2) Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh
mata pelajaran
a) kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
b) kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
c) kelompok mata pelajaran estetika; dan kelompok mata
pelajaran jasmani, olahraga, dan
d) kesehatan.
3) Lulus ujian sekolah/madrasah.
4) Lulus UN.
b. Menerbitkan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) setiap
peserta didik yang mengikuti Ujian Nasional bagi satuan pendidikan
penyelenggara UN.
Jawaban:
Evaluasi pembelajaran adalah suatu kegiatan terencana untuk mengetahui
keadaan suatu proses pembelajaran dan hasilnya dibandingkan dengan suatu
tolak ukur tertentu, sehingga dapat diperoleh informasi yang tepat sebagai
dasar dari pembuatan suatu kesimpulan atau keputusan.
Evaluasi pembelajaran memiliki fungsi utama untuk menelaah sejauh mana
keberhasilan proses pembelajaran pada siswa yang telah dijalani dalam kurun
waktu yang telah ditentukan.
Jawaban:
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian hasil belajar peserta
didik antara lain:
1. Penilaian ditujukan untuk mengukur pencapaian kompetensi;
2. Penilaian menggunakan acuan kriteria yakni berdasarkan pencapaian
kompetensi peserta didiksetelah mengikuti proses pembelajaran;
3. Penilaian dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan;
4. Hasil penilaian ditindaklanjuti dengan program remedial bagi
peserta didik yang pencapaiankompetensinya di bawah kriteria ketuntasan
dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi kriteria
ketuntasan;
5. Penilaian harus sesuai dengan kegiatan pembelajaran.
Penilaian hasil belajar peserta didik harus memperhatikan prinsip-prinsip
sebagai berikut:
1. Sahih (valid), yakni penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan
kemampuan yang diukur;
2. Objektif, yakni penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang
jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai;
3. Adil, yakni penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik,
dan tidak membedakan latar belakang sosialekonomi, budaya, agama,
bahasa, suku bangsa, dan jender;
4. Terpadu, yakni penilaian merupakan komponen yang tidak terpisahkan
dari kegiatan pembelajaran;
5. Terbuka, yakni prosedur penilaian, kriteria penilaian,
dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang
berkepentingan;
6. Menyeluruh dan berkesinambungan, yakni penilaian mencakup
a. semua aspek kompetensidengan menggunakan berbagai teknik yang
sesuai,
b. untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik;
7. Sistematis, yakni penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap
dengan mengikuti langkah-langkah yang baku;
8. Menggunakan acuan kriteria, yakni penilaian didasarkan pada ukuran
pencapaian
a. Kompetensi yang ditetapkan;
b. Akuntabel, yakni penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari
segi teknik,
c. Prosedur,maupun hasilnya.
PERENCANAAN DAN PENYUSUNAN TES HASIL BELAJAR
1. Seorang guru dalam proses belajar pada akhirnya akan melakukan tes
untuk mengukur kemampuan siswa. Tuliskan langkah-langkah yang
dapat dilakukan dalam penyusunan tes?
Jawaban:
Urutan langkah-langkah yang dilakukan dalam penyusunan tes adalah:
a) Menentukan tujuan mengadakan tes
b) Mengadakan pembatasan terhadap bulan yang akan diteskan
c) Merumuskan tujuan instruksional khusus dari tiap bagian bahan
d) Menderetkan semua TIK dalam tabel persiapan yang memuat pula aspek
tingkah laku terkandung dalam TIK itu. Tabel ini digunakan untuk
mengadakan identifikasi terhadap tingkah laku yang dikehendaki, agar
tidak terlewati.
Jawaban:
Langkah-langkah yang ditempuh untuk mengisi format kisi-kisi tes essai lebih
sederhana, yaitu:
1. Tentukan lamanya waktu pelaksanaan ujian yang direncanakan, misalnya
90 menit
2. Tentukan banyak butir soal uraian yang dapat disesuaikan dalam waktu 90
menit, misalkan jumlah soal ada 8 butir
3. Tentukan pokok bahasan dan subpokok bahasan yang harus diliputi dalam
perangkat tes tersebut
4. Tentukan proporsi banyaknya butir soal setiap pokok bahasan. Proporsi ini
tergantung pada tingkat kepentingan pokok bahasan satu terhadap yang
lain. Proporsi/presentase tersebut dicantumkan pada kolom paling kanan.
5. Hitung jumlah butir soal yang harus dicantumkan dalam kolom
5Distribusikan jumlah butir soal pada kolom 5 ke kolom 3 atau 4 menurut
proporsi yang didasarkan pada pertimbangan keterlaksanaannya yaitu
uraian terbatas dibuat lebih banyak jumlahnya dari uraian terbuka pada
pertimbangan.
Jawaban:
Teknik Analisis Secara Kualitatif
Ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk menganalisis butir
soal secara kualitatif, diantaranya adalah teknik moderator dan teknik panel.
Teknik moderator merupakan teknik berdiskusi yang di dalamnya terdapat
satu orang sebagai penengah. Berdasarkan teknik ini, setiap butir soal
didiskusikan secara bersama-sama dengan beberapa ahli seperti guru yang
mengajarkan materi, ahli materi, penyusun atau pengembang kurikulum, ahli
penilaian, ahli bahasa, berlatar belakang psikologi.
Teknik ini sangat baik karena setiap butir soal dilihat secara bersama-
sama berdasarkan kaidah penulisannya. Di samping itu, para penelaah
dipersilakan mengomentari berdasarkan kompetensinya masing-masing.
Setiap komentar atau masukan dari peserta diskusi dicatat. Setiap butir soal
dapat dituntaskan secara bersama-sama, perbaikannya seperti apa. Namun,
kelemahan teknik ini memiliki kelemahan karena memerlukan waktu lama
untuk rnendiskusikan setiap satu butir soal.
Teknik berikutnya adalah Teknik Panel yakni suatu teknik menelaah
butir soal berdasarkan kaidah penulisan butir soal. Kaidah itu diantaranya
materi, konstruksi, bahasa atau budaya, kebenaran kunci jawaban atau
pedoman penskoran. Caranya beberapa penelaah diberikan butir-butir soal
yang akan ditelaah, format penelaahan, dan pedoman penilaian atau
penelaahan. Pada tahap awal, semua orang yang terlibat dalam kegiatan
penelaahan disamakan persepsinya, kemudian mereka berkerja sendiri-sendiri
di tempat berbeda. Para penelaah dipersilakan memperbaiki langsung pada
teks soal dan memberikan komentarnya serta memberikan nilai pada setiap
butir soal dengan kriteria: soal baik, perlu diperbaiki, atau diganti.
Dalam menganalisis butir soal secara kualitatif, penggunaan format
penelaahan soal akan sangat membantu dan mempermudah prosedur
pelaksanaannya. Format penelaahan soal digunakan sebagai dasar untuk
menganalisis setiap butir soal. Format penelaahan soal yang dimaksud adalah
format penelaahan butir soal: uraian, pilihan ganda, tes perbuatan dan
instrumen non-tes. Berikut disajikan keempat format penelaahan butir soal.
Format Penelaahan Butir Soal Bentuk Uraian
NOMOR SOAL
NO ASPEK YANG DITELAAH
1 2 3 4 5 ...
A MATERI
1 Soal sesuai dengan indikator √
(menuntut tes tertulis untuk
bentuk Uraian)
2 Batasan pertanyaan dan jawaban √
yang diharapkan sudah sesuai
3 Materi yang ditanyakan sesuai √
dengan kompetensi (urgensi,
kontinuitas, keterpakaian
sehari-hari tinggi)
4 Isi materi yang ditanyakan √
sesuai dengan jenjang jenis
sekolah atau tingkat kelas
B KONSTRUKSI
1 Menggunakan kata tanya atau √
perintah yang menuntut jawaban
uraian
2 Ada petunjuk yang jelas tentang √
cara mengerjakan soal
3 Ada pedoman penskorannya √
4 Tabel, gambar, grafik, peta, atau √
yang sejenisnya disajikan
dengan jelas dan terbaca
C BAHASA/BUDAYA
Kete
1 Rumusan kalimat komunikatif
rang
2 Butir soal menggunakan bahasa √
an:
Indonesia yang baku
Beril
3 Tidak menggunakan √
ah
kata/ungkapan yang
tand
menimbulkan penafsiran ganda
a
atau salah pengertian
(V)
4 Tidak menggunakan bahasa √
bila
yang berlaku setempat/tabu
tidak
sesuai dengan aspek yang ditelaah!
A Materi
3
Ada pedoman penskorannya
√
4 Tabel, gambar, grafik, peta, atau √
yang sejenisnya disajikan dengan
jelas dan terbaca
C Bahasa/Budaya
1 √
Rumusan kalimat komunikatif
Keterangan: Berilah tanda (V) bila tidak sesuai dengan aspek yang ditelaah
Nomor soal
No. Aspek yang ditelaah
1 2 3 4 5 ...
A Materi
1 Pernyataan/soal sudah sesuai
dengan rumusan indikator dalam √
kisi-kisi
2 Aspek yang diukur pada setiap √
pernyataan sudah sesuai dengan
tuntutan dalam kisi-kisi (misal
untuk tes sikap: aspek koginisi,
afeksi, atau konasi dan pernyataan
positif atau negatifnya
B Konstruksi
1 Pernyataan dirumuskan dengan √
singkat (tidak melebihi 20 kata) dan
Jelas
2 Kalimatnya bebas dari pernyaatn
yang tidak relevan objek yang √
dipersoalkan atau kalimatnya
merupakan pernyataan yang
diperlukan saja
3 Kalimatnya bebas dari pernyataan √
yang bersifat negatif ganda
Kalimatnya bebas dari pernyataan yang √
4
mengacu pada masa lalu
Kalimatnya bebas dari pernyataan faktual √
5
atau dapat diinterpretasikan sebagai fakta
Kalimatnya bebas dari pernyataan yang √
6 mungkin disetujui atau dikosongkan oleh
hampir semua responden
Setiap pernyataan hanya berisi satu gagasan √
7
secara lengkap
Kalimatnya bebas dari pernyataan yang √
tidak pasti pasti seperti semua, selalu,
8
kadang-kadang, tidak satu pun, tidak
pernah
Kalimatnya tidak banyak menggunakan √
9
kata hanya, sekedar, semata-mata
C BAHASA/BUDAYA
Bahasa soal harus komunikatif dan sesuai √
1 dengan jenjang pendidikan siswa atau
responden
2 Soal menggunakan bahasa Indonesia baku √
Tidak menggunakan bahasa yang berlaku √
3
setempat/tabu
Keterangan: Berilah tanda (V) bila tidak sesuai dengan aspek yang ditelaah!
Jawaban:
Fungsi pengecoh dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar peserta yang
tidak memiliki kunci jawaban (option) pada bentuk soal pilihan ganda. Untuk
soal pilihan ganda, alternatif jawaban menurut kaidah harus homogen dan
logis sehingga setiap pilihan jawaban (opition) dapat berfungsi atau ada yang
memilih. Setiap pengecoh dapat dikatakan berfungsi apabila ada yang
memilih. Setiap pengecoh dapat dikatakan berfungsi apabila terpilih minimal
sebanyak 5% dari jumlah peserta.untuk menghitungnya dapat digunakan
rumus sebagai berikut:
Jumlah siswa yang memilih option salah
X 100%
Jumlah seluruh peserta tes
KONSEP DASAR EVALUASI PROSES DAN HASIL BELAJAR
Jawaban:
Hasil dari kegiatan evaluasi hasil belajar pada akhirnya difungsikan dan
ditujukan untuk keperluan berikut ini:
1. Untuk diagnostic dan pengembangan
2. Untuk seleksi
3. Untuk kenaikan kelas
4. Untuk penempatan
Jawaban:
Langkah-langkah dalam menyusun performent assesment, sebagai berikut:
1. Identifikasi semua langkah-langkah penting yang diperlukan atau yang
akan mempengaruhi hasil akhir yang terbaik.
2. Tuliskan perilaku kemampuan-kemampuan spesifik yang penting dan
diperlukan untuk menyelesaikan tugas dan menghasilkan hasil akhir yang
terbaik.
3. Usahakan untuk membuat kriteria-kriteria kemampuan yang akan diukur
tidak terlalu banyak sehingga semua kriteria tersebut dapat di observasi
selama siswa melaksanakan tugas.
4. Definisikan dengan jelas kriteria kemampuan yang akan diukur
berdasarkan kemampuan siswa yang harus dapat diamati (observable) atau
karakteristik produk yang dihasilkan.
5. Urutkan kriteria kemampuan yang akan diukur berdasarkan urutan yang
dapat diamati.
6. Bila perlu, periksa kembali dan bandingkan dengan kriteria kemampuan
yang sudah dibuat sebelumnya oleh orang lain di lapangan.
2. Catatan insidental adalah catatan-catatan singkat tentang peristiwa-
peristiwa yang sepintas dialami oleh para peserta didik secara
perorangan. Catatan ini merupakan pelengkap dalam rangka penilaian
guru terhadap peserta didiknya, terutama yang berkenaan dengan
tingkah laku peserta didik. Buatlah 1 contoh Anecdotal Record (Catatan
Insidental)?
Jawaban:
Contoh Anecdotal Record (Catatan Insidental) yang terjadi di SMP Negeri 10
Lahat:
1. Tanggal 10 Nopember 2018, Rina menangis di dalam kelas tanpa sebab.
2. Tanggal 11 Nopember 2018, Rina mengambil pensil teman sebangkunya
dan tidak mengembalikannya.
3. Tanggal 13 Nopember 2018, Rina dan Dini berkelahi dalam kelas karena
berebut buku.
Catatan insidental yang disebutkan seperti diatas mungkin belum berarti
apa-apa dalam penilaian Rina. Tetapi, setelah dihubungkan dengan data-data
yang lain sering kali memberikan sebuah petunjuk yang berguna. Misalkan,
mungkin perilaku Rani yang seperti itu disebabkan masalah broken home dan
sebagainya. Sehingga catatan ini dapat dibukukan dalam buku khusus atau
pada kartu-kartu kecil, yang dapat memudahkan dalam penafsirannya.
Contoh kartu catatan incidental
PELAPORAN HASIL BELAJAR
Jawaban:
Laporan untuk Siswa dan Orang tua
Laporan yang berisi catatan tentang siswa diusahakan selengkap
mungkin agar dapat memberikan informasi yang lengkap. Akan tetapi,
membuat laporan yang lengkap setiap saat merupakan beban yang berat bagi
seorang guru. Oleh karena itu, pembuatan laporan dapat bersifat singkat,
disesuaikan dengan kebutuhan.
Laporan yang dibuat guru untuk siswa dan orangtua berisi catatan
prestasi belajar siswa. Catatan itu dapat dibedakan atas dua cara, yaitu lulus
atau belum lulus. Prestasi siswa yang dilaporkan guru kepada siswa dan
orangtua dapat dilihat dalam buku rapor yang diisi pada setiap semester.