Anda di halaman 1dari 24

TUGAS UAS EVALUASI

DISUSUN OLEH : JULIANSYAH


NPM : 191014283207020

DOSEN PENGAMPU : FITRI YANTI, S.Pd., M.Pd.T

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MUARA BUNGO
TAHUN 2022
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas membuat pertanyaan dari makalah kelompok ini
dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup
untuk menyelesaikan tugas membuat pertanyaan ini dengan baik. Shalawat serta
salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi
Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan pertanyaan berdasarkan makalah
kelompok sebagai tugas individu dari mata kuliah Evaluasi Proses dan Hasil
Belajar dengan judul “ Membuat Pertanyaan dan Jawaban dari Makalah
Kelompok”.
Penulis tentu menyadari bahwa tugas membuat pertanyaan dari makalah
kelompok yang telah disajikan ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca, supaya tugas individu ini nantinya
dapat menjadi tugas individu yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat
banyak kesalahan pada tugas individu ini penulis mohon maaf yang sebesar-
besarnya.
Demikian, semoga tugas individu ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Muara Bungo, 05 Juni 2022

Penyusun
Juliansyah
PROSES DAN PROSEDUR PENILAIAN HASIL BELAJAR

1. Seorang guru harus mampu melakukan penilaian dalam proses belajar


mengajar. Tuliskan berapa fungsi penilaian dalam proses belajar
mengajar?

Jawaban:
1. Penilaian mempunyai sejumlah fungsi di dalam proses belajar mengajar,
yaitu:
2. Sebagai alat guna mengetahui apakah siswa talah menguasai pengetahuan,
nilai-nilai,
3. Norma-norma dan keterampilan yang telah diberikan oleh guru.
4. Untuk mengetahui kelemahan peserta didik dalam melakukan kegiatan
belajar.
5. Mengetahui tingkat ketercapaian siswa dalam kegiatan belajar.
6. Sebagai sarana umpan balik bagi seorang guru, yang bersumber dari siswa.
7. Sebagai alat untuk mengetahui perkembangan belajar siswa.
8. Sebagai materi utama laporan hasil belajar kepada para orang tua siswa.

2. Dari penjelasan beberapa ahli, bahwa belajar pada hakekatnya adalah


proses perubahan perilaku siswa dalam bakat pengalaman dan pelatihan.
Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai
pencapaian kompetensi peserta didik pada semua mata pelajaran.
Permendiknas No. 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan.
Jelaskan ruang lingkup penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan?

Jawaban
Ruang lingkup penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan adalah:
1. Menentukan KKM pada setiap mata pelajaran dengan memperhatikan
karakteristik
2. peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi sekolah melalui
rapat dewan pendidik.
3. Mengkoordinasikan kegiatan ulangan tengah semester, ulangan akhir
semester, dan ulangan kenaikan kelas.
4. Menentukan criteria kenaikan kelas bagi satuan pendidikan yang
menggunakan sistem paket melalui rapat dewan pendidik.
5. Menentukan criteria program pembelajaran bagi satuan pendidikan yang
menggunakan sistem kredit semester melalui rapat dewan pendidik.
6. Menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran estetika dan kelompok
mata pelajaran pendidikan jasmani, olah raga dan kesehatan melalui rapat
dewan pendidik dengan mempertimbangkan hasil penilaian oleh pendidik.
7. Menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
dan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan
melalui rapat dewan pendidik dengan mempertimbangkan hasil penilaian
pendidik dan nilai hasil ujian sekolah.
8. Menyelenggarakan ujian sekolah/madrasah dan menentukan kelulusan
peserta didik dari ujian sekolah/madrasah sesuai dengan POS Ujian
Sekolah/Madrasah bagi satuan pendidikan penyelenggara UN.
9. Melaporkan hasil penilaian mata pelajaran untuk semua kelompok mata
pelajaran pada setiap akhir semester kepada orang tua/wali peserta didik
dalam bentuk buku laporan pendidikan.
10. Melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan kepada
dinas pendidikan kabupaten/kota. Cara melaporkan pencapaian hasil
belajara adalah sebagai berikut.
a. Menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan melalui
rapat dewan pendidik sesuai dengan kriteria:
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
2) Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh
mata pelajaran
a) kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
b) kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
c) kelompok mata pelajaran estetika; dan kelompok mata
pelajaran jasmani, olahraga, dan
d) kesehatan.
3) Lulus ujian sekolah/madrasah.
4) Lulus UN.
b. Menerbitkan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) setiap
peserta didik yang mengikuti Ujian Nasional bagi satuan pendidikan
penyelenggara UN.

3. Jelaskan perbedaan evaluasi pembelajaran dan fungsi evaluasi


pembelajaran?

Jawaban:
Evaluasi pembelajaran adalah suatu kegiatan terencana untuk mengetahui
keadaan suatu proses pembelajaran dan hasilnya dibandingkan dengan suatu
tolak ukur tertentu, sehingga dapat diperoleh informasi yang tepat sebagai
dasar dari pembuatan suatu kesimpulan atau keputusan.
Evaluasi pembelajaran memiliki fungsi utama untuk menelaah sejauh mana
keberhasilan proses pembelajaran pada siswa yang telah dijalani dalam kurun
waktu yang telah ditentukan.

4. Penilaian kegiatan belajar-mengajar dengan program pendidikan akan


dapat mencapai tujuan yang diinginkan secara teliti apabila alat ukur
yang dipakai memenuhi kriteria atau syarat-syarat alat ukur yang baik
dan benar, diadministrasikan secara baik dan diolah secara objektif
menurut kriteria yang tepat. Tentukanlah syarat-syarat alat ukur yang
baik dalam penilaian hasil belajar?
Jawaban:
Syarat-syarat alat ukur yang baik dalam penilaian hasil belajar:
1. Valid
Suatu alat ukur dikatakan valid atau mempunyai validitas yang tinggi
apabila alat ukur itu betul-betul mengukur apa yang ingin diukur.
2. Reliabel
Suatu tes yang sahih/valid adalah reliabel, tetapi suatu tes yang reliabel
belum tentu valid. Reliabilitas suatu tes menunjuk kepada ketetapan
konsistensi, atau stabilitas hasil tes/suatu ukuran yang dilakukan.
3. Objektif
Penskor hendaknya menilai/menskor apa-adanya, tanpa dipengaruhi oleh
subjektif penskor atau faktor-faktor lainnya diluar yang tersedia.
4. Praktis (Mudah dan murah)
Suatu alat ukur dikatakan praktis apabila biaya alat ukur itu murah.
Disamping itu, alat tersebut mudah diadministrasikan, mudah diskor, dan
mudah diinterprestasikan.
5. Norma
Dalam hal ini norma diartikan sebagai patokan kriteria atau ukuran yang
digunakan untuk menentukan dalam pengambilan keputusan.

5. Dalam proses penilaian tentukan hal yang perlu diperhatikan dalam


penilaian hasil belajar peserta didik?

Jawaban:
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian hasil belajar peserta
didik antara lain:
1. Penilaian ditujukan untuk mengukur pencapaian kompetensi;
2. Penilaian menggunakan acuan kriteria yakni berdasarkan pencapaian
kompetensi peserta didiksetelah mengikuti proses pembelajaran;
3. Penilaian dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan;
4. Hasil penilaian ditindaklanjuti dengan program remedial bagi
peserta didik yang pencapaiankompetensinya di bawah kriteria ketuntasan
dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi kriteria
ketuntasan;
5. Penilaian harus sesuai dengan kegiatan pembelajaran.
Penilaian hasil belajar peserta didik harus memperhatikan prinsip-prinsip
sebagai berikut:
1. Sahih (valid), yakni penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan
kemampuan yang diukur;
2. Objektif, yakni penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang
jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai;
3. Adil, yakni penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik,
dan tidak membedakan latar belakang sosialekonomi, budaya, agama,
bahasa, suku bangsa, dan jender;
4. Terpadu, yakni penilaian merupakan komponen yang tidak terpisahkan
dari kegiatan pembelajaran;
5. Terbuka, yakni prosedur penilaian, kriteria penilaian,
dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang
berkepentingan;
6. Menyeluruh dan berkesinambungan, yakni penilaian mencakup
a. semua aspek kompetensidengan menggunakan berbagai teknik yang
sesuai,
b. untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik;
7. Sistematis, yakni penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap
dengan mengikuti langkah-langkah yang baku;
8. Menggunakan acuan kriteria, yakni penilaian didasarkan pada ukuran
pencapaian
a. Kompetensi yang ditetapkan;
b. Akuntabel, yakni penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari
segi teknik,
c. Prosedur,maupun hasilnya.
PERENCANAAN DAN PENYUSUNAN TES HASIL BELAJAR

1. Seorang guru dalam proses belajar pada akhirnya akan melakukan tes
untuk mengukur kemampuan siswa. Tuliskan langkah-langkah yang
dapat dilakukan dalam penyusunan tes?

Jawaban:
Urutan langkah-langkah yang dilakukan dalam penyusunan tes adalah:
a) Menentukan tujuan mengadakan tes
b) Mengadakan pembatasan terhadap bulan yang akan diteskan
c) Merumuskan tujuan instruksional khusus dari tiap bagian bahan
d) Menderetkan semua TIK dalam tabel persiapan yang memuat pula aspek
tingkah laku terkandung dalam TIK itu. Tabel ini digunakan untuk
mengadakan identifikasi terhadap tingkah laku yang dikehendaki, agar
tidak terlewati.

2. Pada saat akhir semester dilakukan Penilaian Akhir Semester (PAS)


dalam soal PAS terdiri dari soal pilihan ganda dan esai. Tuliskan
langkah-langkah yang ditempuh untuk mengisi format kisi-kisi tes essai?

Jawaban:
Langkah-langkah yang ditempuh untuk mengisi format kisi-kisi tes essai lebih
sederhana, yaitu:
1. Tentukan lamanya waktu pelaksanaan ujian yang direncanakan, misalnya
90 menit
2. Tentukan banyak butir soal uraian yang dapat disesuaikan dalam waktu 90
menit, misalkan jumlah soal ada 8 butir
3. Tentukan pokok bahasan dan subpokok bahasan yang harus diliputi dalam
perangkat tes tersebut
4. Tentukan proporsi banyaknya butir soal setiap pokok bahasan. Proporsi ini
tergantung pada tingkat kepentingan pokok bahasan satu terhadap yang
lain. Proporsi/presentase tersebut dicantumkan pada kolom paling kanan.
5. Hitung jumlah butir soal yang harus dicantumkan dalam kolom
5Distribusikan jumlah butir soal pada kolom 5 ke kolom 3 atau 4 menurut
proporsi yang didasarkan pada pertimbangan keterlaksanaannya yaitu
uraian terbatas dibuat lebih banyak jumlahnya dari uraian terbuka pada
pertimbangan.

ANALISIS BUTIR SOAL

1. Dalam menganalisis butir soal, terdapat dua teknik yaitu teknik


kualitatif dan teknik kuantitatif. Jelaskan secara rinci teknik analisis
secara kualitatif?

Jawaban:
Teknik Analisis Secara Kualitatif
Ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk menganalisis butir
soal secara kualitatif, diantaranya adalah teknik moderator dan teknik panel.
Teknik moderator merupakan teknik berdiskusi yang di dalamnya terdapat
satu orang sebagai penengah. Berdasarkan teknik ini, setiap butir soal
didiskusikan secara bersama-sama dengan beberapa ahli seperti guru yang
mengajarkan materi, ahli materi, penyusun atau pengembang kurikulum, ahli
penilaian, ahli bahasa, berlatar belakang psikologi.
Teknik ini sangat baik karena setiap butir soal dilihat secara bersama-
sama berdasarkan kaidah penulisannya. Di samping itu, para penelaah
dipersilakan mengomentari berdasarkan kompetensinya masing-masing.
Setiap komentar atau masukan dari peserta diskusi dicatat. Setiap butir soal
dapat dituntaskan secara bersama-sama, perbaikannya seperti apa. Namun,
kelemahan teknik ini memiliki kelemahan karena memerlukan waktu lama
untuk rnendiskusikan setiap satu butir soal.
Teknik berikutnya adalah Teknik Panel yakni suatu teknik menelaah
butir soal berdasarkan kaidah penulisan butir soal. Kaidah itu diantaranya
materi, konstruksi, bahasa atau budaya, kebenaran kunci jawaban atau
pedoman penskoran. Caranya beberapa penelaah diberikan butir-butir soal
yang akan ditelaah, format penelaahan, dan pedoman penilaian atau
penelaahan. Pada tahap awal, semua orang yang terlibat dalam kegiatan
penelaahan disamakan persepsinya, kemudian mereka berkerja sendiri-sendiri
di tempat berbeda. Para penelaah dipersilakan memperbaiki langsung pada
teks soal dan memberikan komentarnya serta memberikan nilai pada setiap
butir soal dengan kriteria: soal baik, perlu diperbaiki, atau diganti.
Dalam menganalisis butir soal secara kualitatif, penggunaan format
penelaahan soal akan sangat membantu dan mempermudah prosedur
pelaksanaannya. Format penelaahan soal digunakan sebagai dasar untuk
menganalisis setiap butir soal. Format penelaahan soal yang dimaksud adalah
format penelaahan butir soal: uraian, pilihan ganda, tes perbuatan dan
instrumen non-tes. Berikut disajikan keempat format penelaahan butir soal.
Format Penelaahan Butir Soal Bentuk Uraian

Mata pelajaran : Tik


Kelas/semester : x
Penelaah : Juliansyah

NOMOR SOAL
NO ASPEK YANG DITELAAH
1 2 3 4 5 ...
A MATERI
1 Soal sesuai dengan indikator √
(menuntut tes tertulis untuk
bentuk Uraian)
2 Batasan pertanyaan dan jawaban √
yang diharapkan sudah sesuai
3 Materi yang ditanyakan sesuai √
dengan kompetensi (urgensi,
kontinuitas, keterpakaian
sehari-hari tinggi)
4 Isi materi yang ditanyakan √
sesuai dengan jenjang jenis
sekolah atau tingkat kelas
B KONSTRUKSI
1 Menggunakan kata tanya atau √
perintah yang menuntut jawaban
uraian
2 Ada petunjuk yang jelas tentang √
cara mengerjakan soal
3 Ada pedoman penskorannya √
4 Tabel, gambar, grafik, peta, atau √
yang sejenisnya disajikan
dengan jelas dan terbaca
C BAHASA/BUDAYA
Kete
1 Rumusan kalimat komunikatif
rang
2 Butir soal menggunakan bahasa √
an:
Indonesia yang baku
Beril
3 Tidak menggunakan √
ah
kata/ungkapan yang
tand
menimbulkan penafsiran ganda
a
atau salah pengertian
(V)
4 Tidak menggunakan bahasa √
bila
yang berlaku setempat/tabu
tidak
sesuai dengan aspek yang ditelaah!

Format Penelaahan untuk Instrumen Perbuatan


Mata pelajaran :
Kelas/semester :
Penelaah :
Nomor soal

No. Aspek yang ditelaah 1 2 3 4 5 ...

A Materi

1 Soal sesuai dengan indikator


(menuntut tes perbuatan: kinerja, √
hasil karya, atau penugasan)

2 Pertanyaan dan jawaban yang √


diharapkan sudah sesuai

3 Materi yang ditanyakan sesuai √


dengan kompetensi (urgensi,
relevansi, kontinuitas, keterpakaian
sehari-hari tinggi)
4 Isi materi yang ditanyakan sesuai
dengan jenjang jenis sekolah atau
tingkat kelas √
B Konstruksi

1 Menggunakan kata tanya atau √


perintah yang menuntut jawaban
perbuatan/praktik

2 Ada petunjuk yang jelas tentang √


Nomor soal

No. Aspek yang ditelaah 1 2 3 4 5 ...


cara mengerjakan soal

3
Ada pedoman penskorannya

4 Tabel, gambar, grafik, peta, atau √
yang sejenisnya disajikan dengan
jelas dan terbaca

C Bahasa/Budaya

1 √
Rumusan kalimat komunikatif

2 Butir soal menggunakan bahasa √


Indonesia yang baku
Tidak menggunakan kata/ungkapan √
3 yang menimbulkan penafsiran ganda
atau salah pengertian
Tidak menggunakan bahasa yang √
4
berlaku setempat/tabu
Rumusan soal tidak mengandung kata √
5 atau ungkapan yang dapat
menyinggung perasaan siswa

Keterangan: Berilah tanda (V) bila tidak sesuai dengan aspek yang ditelaah

d. Format Penelaahan untuk Instrumen Non-Tes


Mata pelajaran : Tik
Kelas/semester :x
Penelaah : juliansyah

Nomor soal
No. Aspek yang ditelaah
1 2 3 4 5 ...

A Materi
1 Pernyataan/soal sudah sesuai
dengan rumusan indikator dalam √
kisi-kisi
2 Aspek yang diukur pada setiap √
pernyataan sudah sesuai dengan
tuntutan dalam kisi-kisi (misal
untuk tes sikap: aspek koginisi,
afeksi, atau konasi dan pernyataan
positif atau negatifnya
B Konstruksi
1 Pernyataan dirumuskan dengan √
singkat (tidak melebihi 20 kata) dan
Jelas
2 Kalimatnya bebas dari pernyaatn
yang tidak relevan objek yang √
dipersoalkan atau kalimatnya
merupakan pernyataan yang
diperlukan saja
3 Kalimatnya bebas dari pernyataan √
yang bersifat negatif ganda
Kalimatnya bebas dari pernyataan yang √
4
mengacu pada masa lalu
Kalimatnya bebas dari pernyataan faktual √
5
atau dapat diinterpretasikan sebagai fakta
Kalimatnya bebas dari pernyataan yang √
6 mungkin disetujui atau dikosongkan oleh
hampir semua responden
Setiap pernyataan hanya berisi satu gagasan √
7
secara lengkap
Kalimatnya bebas dari pernyataan yang √
tidak pasti pasti seperti semua, selalu,
8
kadang-kadang, tidak satu pun, tidak
pernah
Kalimatnya tidak banyak menggunakan √
9
kata hanya, sekedar, semata-mata
C BAHASA/BUDAYA
Bahasa soal harus komunikatif dan sesuai √
1 dengan jenjang pendidikan siswa atau
responden
2 Soal menggunakan bahasa Indonesia baku √
Tidak menggunakan bahasa yang berlaku √
3
setempat/tabu
Keterangan: Berilah tanda (V) bila tidak sesuai dengan aspek yang ditelaah!

2. Pada saat membicarakan tes objektif bentuk multiple choice item


tersebut untuk setiap butir item yang dikeluarkan dalam tes hasil belajar
telah dilengkapi dengan beberapa kemungkinan jawab, atau yang sering
dikenal dengan istilah option atau alternatif. Option atau alternatif itu
jumlahnya berkisar antara 3 sampai dengan 5 buah, dan dari
kemungkinan-kemungkinan jawaban yang terpasang pada setiap butir
item itu, salah satu diantaranya adalah merupakan jawaban betul (kunci
jawaban), sedangkan sisanya adalah merupakan jawaban salah.
Jawaban-jawaban salah itulah yang biasa dikenal dengan istilah
distractor (pengecoh). Jelaskan fungsi dari distractor (pengecoh)?

Jawaban:
Fungsi pengecoh dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar peserta yang
tidak memiliki kunci jawaban (option) pada bentuk soal pilihan ganda. Untuk
soal pilihan ganda, alternatif jawaban menurut kaidah harus homogen dan
logis sehingga setiap pilihan jawaban (opition) dapat berfungsi atau ada yang
memilih. Setiap pengecoh dapat dikatakan berfungsi apabila ada yang
memilih. Setiap pengecoh dapat dikatakan berfungsi apabila terpilih minimal
sebanyak 5% dari jumlah peserta.untuk menghitungnya dapat digunakan
rumus sebagai berikut:
Jumlah siswa yang memilih option salah
X 100%
Jumlah seluruh peserta tes
KONSEP DASAR EVALUASI PROSES DAN HASIL BELAJAR

1. Tujuan utama dari evaluasi hasil belajar adalah untuk mengetahui


tingkat keberhasilan yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti suatu
kegiatan pembelajaran, dimana tingkat keberhasilan tersebut kemudian
ditandai dengan skala nilai berupa huruf atau kata atau simbol. Apabila
tujuan utamanya kegiatan evaluasi hasil belajar ini sudah terealisasi,
maka hasilnya dapat difungsikan dan ditujukan untuk berbagai
keperluan. Tuliskan 5 tujuan dari evaluasi hasil belajar?

Jawaban:
Hasil dari kegiatan evaluasi hasil belajar pada akhirnya difungsikan dan
ditujukan untuk keperluan berikut ini:
1. Untuk diagnostic dan pengembangan
2. Untuk seleksi
3. Untuk kenaikan kelas
4. Untuk penempatan

2. Dalam prosedur evaluasi pembelajaran bahwa evaluator dalam evaluasi


pembelajaran adalah suatu tim yang mempunyai peran penting dalam
memberikan informasi mengenai keberhasilan pembelajaran yang
berhak menjadi evaluator adalah orang-orang yang telah memenuhi
berbagai pesyaratan yang ditentukan. Adapun lima tahapan prosedur
evaluasi pembelajaran. Jelaskan tahapan prosedur evaluasi
pembelajaran dalam penyusunan rancangan?
Jawaban:
Penyusunan Rancangan sebagai berikut: desain evaluasi pembelajaran berisi
hal-hal yang sama dengan yang tertera dalam desain penelitian yakni meliputi
latar belakang, problematika, tujuan evaluasi, populasi, dan sampel,
instrument dan sumber data serta teknik analisis data. Ada beberapa langkah-
langkah kegiatannya:
a. Menyusun latar belakang yang berisikan dasar pemikiran dan atau rasional
penyelenggara evaluasi
b. Problematika berisikan rumusan permasalahan/problematika yang akan
dicari jawabannya baik secara umum maupun terperinci
c. Tujuan evaluasi merupakan rumusan yang sesuai dengan problematika
evaluasi pembelajaran
d. Populasi dan sampel
e. Instrumen
f. Teknik analisis data
TEKNIK PENGOLAHAN DATA NON TES

1. Performent assesment atau sering diartikan sebagai penilaian kinerja.


performent assesment adalah berbagai macam tugas dimana peserta tes
diminta untuk mendemostrasikan pemahaman dan mengaplikasikan
pengetahuan yang mendalam serta keterampilan di dalam berbagai
macam konteks. Artinya, penilaian kinerja mengacu pada kemampuan
siswa baik psikomotor, afektif, maupun kognitif. Dengan
demikian performent assesment adalah suatu bentuk penilaian dengan
memberikan tugas atau aktivitas tertentu yang memiliki makna
pendidikan kepada peserta didik. Tuliskan langkah-langkah dalam
menyusun performent assesment?

Jawaban:
Langkah-langkah dalam menyusun performent assesment, sebagai berikut:
1. Identifikasi semua langkah-langkah penting yang diperlukan atau yang
akan mempengaruhi hasil akhir yang terbaik.
2. Tuliskan perilaku kemampuan-kemampuan spesifik yang penting dan
diperlukan untuk menyelesaikan tugas dan menghasilkan hasil akhir yang
terbaik.
3. Usahakan untuk membuat kriteria-kriteria kemampuan yang akan diukur
tidak terlalu banyak sehingga semua kriteria tersebut dapat di observasi
selama siswa melaksanakan tugas.
4. Definisikan dengan jelas kriteria kemampuan yang akan diukur
berdasarkan kemampuan siswa yang harus dapat diamati (observable) atau
karakteristik produk yang dihasilkan.
5. Urutkan kriteria kemampuan yang akan diukur berdasarkan urutan yang
dapat diamati.
6. Bila perlu, periksa kembali dan bandingkan dengan kriteria kemampuan
yang sudah dibuat sebelumnya oleh orang lain di lapangan.
2. Catatan insidental adalah catatan-catatan singkat tentang peristiwa-
peristiwa yang sepintas dialami oleh para peserta didik secara
perorangan. Catatan ini merupakan pelengkap dalam rangka penilaian
guru terhadap peserta didiknya, terutama yang berkenaan dengan
tingkah laku peserta didik. Buatlah 1 contoh Anecdotal Record (Catatan
Insidental)?

Jawaban:
Contoh Anecdotal Record (Catatan Insidental) yang terjadi di SMP Negeri 10
Lahat:
1. Tanggal 10 Nopember 2018, Rina menangis di dalam kelas tanpa sebab.
2. Tanggal 11 Nopember 2018, Rina mengambil pensil teman sebangkunya
dan tidak mengembalikannya.
3. Tanggal 13 Nopember 2018, Rina dan Dini berkelahi dalam kelas karena
berebut buku.
Catatan insidental yang disebutkan seperti diatas mungkin belum berarti
apa-apa dalam penilaian Rina. Tetapi, setelah dihubungkan dengan data-data
yang lain sering kali memberikan sebuah petunjuk yang berguna. Misalkan,
mungkin perilaku Rani yang seperti itu disebabkan masalah broken home dan
sebagainya. Sehingga catatan ini dapat dibukukan dalam buku khusus atau
pada kartu-kartu kecil, yang dapat memudahkan dalam penafsirannya.
Contoh kartu catatan incidental
PELAPORAN HASIL BELAJAR

1. Jelaskan perbedaan manfaat penilaian hasil belajar formatif dan


sumatif?
Jawaban:
Perbedaan manfaat penilaian hasil belajar formatif dan sumatif adalah:
1. Manfaat Penilaian Hasil Belajar Formatif
Tes formatif dilaksanakan pada saat berlangsungnya proses belajar
mengajar, khususnya pada akhir pengajaran. Hasil tes ini menggambarkan
penguasaan tujuan instruksional para siswa dan member petunjuk kepada
guru tentang keberhasilan dirinya dalam mengajar. Oleh sebab itu, data ini
sangat bermanfaat bagi guru dalam upaya memperbaiki tindakan mengajar
selanjutnya.
Data hasil penilaian formatif menurut Sudjana (2011:157-158) dapat
dimanfaatkan guru untuk berbagai kepentingan, yaitu sebagai berikut:
a. Memperbaiki program pengajaran atau satuan pelajaran di masa
mendatang, terutama dalam merumuskan tujuan instruksional,
organisasi bahan, kegiatan belajar-mengajar, dan pertanyaan penilaian;
b. Meninjau kembali dan memperbaiki tindakan mengajarnya dalam
memilih dan menggunakan metode mengajar, mengembangkan
kegiatan belajar siswa, bimbingan belajar, tugas dan latihan para siswa,
dan lain-lain;
c. Mengulang kembali bahan pengajaran yang belum dikuasai para siswa
sebelum melanjutkan dengan bahan baru, atau member penugasan
kepada siswa untuk memperdalam bahan yang belum dikuasainya; dan
d. Melakukan diagnosis kesulitan belajar para siswa sehingga dapat
ditemukan factor penyebab kegagalan siswa dalam menguasai tujuan
instruksional. Hasil diagnosis ini dapat dijadikan bahan dalam
memberikan bantuan dan bimbingan belajar pada siswa.

2. Manfaat Penilaian Hasil Belajar Sumatif


Tes sumatif dilaksanakan pada akhir suatu satuan program, misalnya
pada akhir caturwulan, akhir semester, dan sejenisnya yang bertujuan
untuk mengukur tingkat penguasaan hasil belajar siswa.
Seperti halnya data hasil penilaian formatif, menurut Sudjana
(2011:158-159) data hasil penilaian sumatif juga bermanfaat bagi guru
untuk keperluan sebagai berikut:
a. Membuat laporan kemajuan belajar siswa (dalam hal ini menentukan
nilai prestasi belajar untuk mengisi raport siswa) setelah
mempertimbangkan pula nilai dari hasil tes formatif dan kemajuan-
kemajuan belajar lainnya dari setiap siswa;
b. Menata kembali seluruh pokok bahasan dan subpokok bahasan setelah
melihat hasil tes sumatif terutama kelompok materi yang belum
dikuasainya. Konsep esensi pokok bahasan yang belum dikuasai siswa
dilihat kembali, baik dalam hal tingkat kesulitannya, ruang lingkup dan
susunannya, waktu yang diperlukan, maupun buku sumber yang
relevan untuk dipelajari siswa. Hasil penataan tersebut berupa program
belajar atau GBPP yang telah disempurnakan tanpa mengurangi
ketentuan yang berlaku dalam kurikulum, minimal untuk digunakan
pada caturwulan atau semester yang sama pada tahun berikutnya;
c. Melakukan perbaikan dan penyempurnaan alat penilaian tes sumatif
yang telah digunakan berdasarkan hasil-hasil yang telah diperoleh atau
dicapai siswa. Soal-soal yang dijawab salah oleh sebagian besar siswa
hendaknya dikaji ulang dari berbagai segi, yaitu dari tingkat kesulitan
soal, konsep esensi yang ditanyakan, kebenaran jawaban dari
pertanyaan, bahasa yang digunakan, relevansi pertanyaan dengan
kemungkinan jawabannya, jumlah soal dan waktu yang disediakan,
bentuk soal, dan lain-lain; dan
d. Merancang program belajar bagi siswa pada semester berikutnya.

2. Hasil belajar yang dicapai siswa hendaknya dilaporkan secara


menyeluruh, baik sebagai data mentah berupa skor-skor yang diperoleh
siswa maupun sebagai data masak yang telah diolah dalam bentuk nilai-
nilai siswa sesuai dengan ketentuan yang berlaku di sekolah, misalnya
nilai dalam standar huruf atau angka. Lebih lanjut dilakukan
interpretasi terhadap nilai yang diperoleh siswa, misalnya kedudukan
siswa dibandingkan dengan kelompoknya atau posisi siswa dibandingkan
dengan kriteria yang telah ditentukan. Dengan demikian dapat diketahui
tingkat keberhasilan siswa, baik dilihat dari kelompoknya maupun dari
tujuan yang harus dicapainya. Data hasil penilaian sebaiknya dilaporkan
kepada semua staf sekolah agar semua dapat mengetahui bagaimana
kegiatan proses belajar mengajar di sekolah tersebut, selain itu
dilaporkan kepada siswa dan orang tua. Jelaskan secara singkat tentang
laporan untuk siswa dan orang tua?

Jawaban:
Laporan untuk Siswa dan Orang tua
Laporan yang berisi catatan tentang siswa diusahakan selengkap
mungkin agar dapat memberikan informasi yang lengkap. Akan tetapi,
membuat laporan yang lengkap setiap saat merupakan beban yang berat bagi
seorang guru. Oleh karena itu, pembuatan laporan dapat bersifat singkat,
disesuaikan dengan kebutuhan.
Laporan yang dibuat guru untuk siswa dan orangtua berisi catatan
prestasi belajar siswa. Catatan itu dapat dibedakan atas dua cara, yaitu lulus
atau belum lulus. Prestasi siswa yang dilaporkan guru kepada siswa dan
orangtua dapat dilihat dalam buku rapor yang diisi pada setiap semester.

Anda mungkin juga menyukai