Anda di halaman 1dari 45

4 BARA

AKANTO
Pengawas SD
KOMPETENSI GURU
DALAM PEMBELAJARAN ABAD 21
PENERAPAN TUGAS DAN FUNGSI PPPK
DI TEMPAT TUGAS
Disampaikan pada :

ORIENTASI PPPK
Pengenalan Nilai dan Etika Instansi
Pemerintah Kabupaten PekalonganTahun 2022
• Kompetensi guru merupakan
seperangkat keterampilan dan perilaku
yang harus DIMILIKI, DIHAYATI,
DIKUASAI DAN DIATUALISASIKAN oleh
guru dalam melaksanakan tugas
utamanya.
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 14
tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, menyebutkan
bahwa seorang guru adalah pendidik profesional yang
TUGAS UTAMANYA adalah MENDIDIK,
MEMBIMBING, MENGAJAR, MENILAI, MELATIH,
DAN MENGEVALUASI PESERTA DIDIK mulai dari
pendidikan usia dini, pendidikan dasar, pendidikan
menengah dan pendidikan formal.
Dalam Undang-Undang Republik
Indonesia nomor 14 tahun 2005 pasal 8,
kompetensi guru meliputi:
KOMPETENSI KEPRIBADIAN,
KOMPETENSI PEDAGOGIK,
KOMPETENSI SOSIAL, DAN
KOMPETENSI PROFESIONAL
Kompetensi guru merupakan
kemampuan seorang guru untuk
melakukan tugas dan kewajibannya
dengan layak dan bertanggung jawab.
Guru sebagai learning agent (agen
pembelajaran) yaitu guru berperan
SEBAGAI FASILITATOR, PEMACU,
MOTIVATOR, PEMBERI INSPIRASI,
DAN PEREKAYASA pembelajaran bagi
peserta didik.
KOMPETENSI
KEPRIBADIAN
KOMPETENSI KEPRIBADIAN:
Kompetensi kepribadian adalah
kemampuan personal yang dapat
mencerminkan kepribadian seseorang
yang dewasa, arif dan berwibawa,
mantap, stabil, berakhlak mulia, serta
dapat menjadi teladan yang baik bagi
peserta didik.
Indikator Kompetensi kepribadian :
• Memiliki kepribadian yang stabil dan mantap.
• bertindak sesuai dengan norma-norma sosial yang
berlaku di masyarakat,
• bangga menjadi seorang guru,
• konsisten dalam bertindak sesuai dengan norma
yang berlaku.
Lanjutan Indikator Kompetensi kepribadian :
 Memiliki kepribadian yang dewasa.
 menampilkan sifat mandiri
 memiliki etos kerja yang tinggi
sebagai guru.
 Kepribadian yang arif.
 Menampilkan tindakan berdasarkan
manfaat bagi peserta didik, sekolah
dan juga masyarakat.
Lanjutan Indikator Kompetensi kepribadian :
• menunjukkan keterbukaan dalam
berpikir dan melakukan tindakan.
• Kepribadian yang berwibawa.
mempunyai perilaku yang dapat
memberikan pengaruh positif dan
disegani oleh peserta didik.
• Memiliki akhlak mulia dan menjadi
teladan.
Lanjutan Indikator Kompetensi kepribadian :
• menunjukkan keterbukaan dalam
berpikir dan melakukan tindakan.
• Kepribadian yang berwibawa.
mempunyai perilaku yang dapat
memberikan pengaruh positif dan
disegani oleh peserta didik.
• Memiliki akhlak mulia dan menjadi
teladan. Seorang guru harus
bertindak sesuai dengan norma yang
Lanjutan Indikator Kompetensi kepribadian :

• Seorang guru harus bertindak sesuai


dengan norma yang berlaku (iman
dan taqwa, jujur, ikhlas, suka
menolong) dan dapat diteladani oleh
peserta didik
KOMPETENSI
PEDAGOGIK
KOMPETENSI PEDAGOGIK :

yaitu kemampuan seorang guru dalam


memahami peserta didik, perancangan
dan pelaksanaan pembelajaran,
pengembangan peserta didik, dan
evaluasi hasil belajar peserta didik untuk
mengaktualisasi potensi yang mereka
miliki.
INDIKATOR KOMPETENSI PEDAGOGIK:
• Dapat memahami peserta didik
dengan lebih mendalam.
• memanfaatkan prinsip-prinsip
kepribadian, perkembangan kognitif,
dan mengidentifikasi bekal untuk
mengajar peserta didik.
• Melakukan rancangan pembelajaran.
Lanjutan INDIKATOR KOMPETENSI PEDAGOGIK:

• memahami landasan pendidikan untuk


kepentingan pembelajaran,
• menerapkan teori belajar dan pembelajaran,
• memahami landasan pendidikan,
• menentukan strategi pembelajaran didasarkan
dari karakteristik peserta didik, materi ajar,
kompetensi yang ingin dicapai
• menyusun rancangan pembelajaran.
• Melaksanakan pembelajaran. Seorang
guru harus dapat menata latar
pembelajaran serta melaksanakan
pembelajaran secara kondusif.
• Merancang dan mengevaluasi
pembelajaran.
• merancang dan mengevaluasi proses
dan hasil belajar peserta didik secara
berkesinambungan dengan
• menggunakan metode, melakukan
analisis evaluasi proses dan hasil
belajar agar dapat menentukan
tingkat ketuntasan belajar peserta
didik,
• memanfaatkan hasil penilaian untuk
memperbaiki program pembelajaran.
• Mengembangkan peserta didik
sebagai aktualisasi berbagai potensi
peserta didik.

Seorang guru mampu memberikan


fasilitas untuk peserta didik agar
dapat mengembangkan potensi
akademik dan non akademik yang
mereka miliki.
KOMPETENSI
SOSIAL
KOMPETENSI SOSIAL
:
Kompetensi Sosial adalah kemampuan
yang dimiliki oleh seorang (guru) untuk
berkomunikasi dan bergaul dengan tenaga
kependidikan, peserta didik, orang tua
peserta didik, dan masyarakat di sekitar
sekolah secara baik, kondusif dan
harmonis serta bisa kehadirannya
diterima oleh lingkungan sosialnya.
INDIKTOR KOMPETENSI SOSIAL :

• Memiliki sikap inklusif (menginginkan


kebersamaan), bertindak obyektif, dan tidak
melakukan diskriminasi terhadap agama,
jenis kelamin, kondisi fisik, ras, latar
belakang keluarga, dan status social
• Guru harus dapat berkomunikasi secara
santun, empatik, dan efektif terhadap
sesama guru, tenaga kependidikan, orang
tua, serta masyarakat sekitar.
INDIKTOR KOMPETENSI SOSIAL :

• Guru dapat melakukan adaptasi di


tempat bertugas di berbagai wilayah
yang beragam kebudayaannya.
• Guru mampu melakukan komunikasi
secara lisan dan tulisan.
KOMPETENSI
PROFESIONAL
Kompetensi professional:
Penguasaan terhadap materi pembelajaran
dengan lebih luas dan mendalam.
Mencakup penguasaan terhadap materi
kurikulum mata pelajaran dan substansi
ilmu yang menaungi materi pembelajaran
dan menguasai struktur serta metodologi
keilmuannya.
Kompetensi profesional meliputi:
• Penguasaan terhadap materi, konsep, struktur dan pola pikir
keilmuan yang dapat mendukung pembelajaran yang dikuasai
• Penguasaan terhadap standar kompetensi dan kompetensi
dasar setiap mata pelajaran atau bidang yang dikuasai
• Melakukan pengembangan materi pembelajaran yang dikuasai
dengan kreatif
• Melakukan pengembangan profesionalitas secara
berkelanjutan dengan melakukan tindakan yang reflektif
• Menggunakan teknologi dalam berkomunikasi dan melakukan
pengembangan diri.
Langkah 1
Memahami garis besar Kurikulum Merdeka
• Regulasi mengenai Kurikulum Merdeka yang berlaku
• Kajian Akademik Kurikulum untuk Pemulihan Pembelajaran

Langkah 2
Memahami Pembelajaran dan Asesmen
Panduan Pembelajaran dan Asesmen
• Prinsip pembelajaran dan asesmen
• Pembelajaran sesuai dengan tahapan peserta didik
• Perencanaan pembelajaran dan asesmen (termasuk alur tujuan pembelajaran)
• Merencanakan pembelajaran
• Pengolahan dan pelaporan hasil asesmen
Langkah 3
Memahami pengembangan KOSP dalam Kurikulum Merdeka
Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan
• Analisis karakteristik satuan pendidikan
• Penyusunan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan
• Pengorganisasian pembelajaran
• Perencanaan pembelajaran
• Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional
Langkah 4
Memahami pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
• Menyiapkan ekosistem sekolah
• Mendesain projek penguatan profil pelajar Pancasila
• Mengelola projek penguatan profil pelajar Pancasila
• Mengolah asesmen dan melaporkan hasil projek penguatan profil pelajar Pancasila
• Evaluasi dan tindak lanjut projek penguatan profil pelajar Pancasila
 Pembelajaran dan asesmen merupakan satu kesatuan yang
sebaiknya tidak dipisahkan.
 Pembelajaran dapat diawali dengan proses perencanaan
asesmen dan perencanaan pembelajaran.
 Perencanaan asesmen, terutama pada asesmen awal
pembelajaran sangat perlu dilakukan karena untuk
mengidentifikasi kebutuhan belajar peserta didik, dan
hasilnya digunakan untuk merancang pembelajaran yang
sesuai dengan tahap capaian peserta didik.
PRINSIP-PRINSIP ASESMEN

• Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran,


fasilitasi pembelajaran, dan penyediaan informasi yang holistik,
sebagai umpan balik untuk pendidik, peserta didik, dan orang
tua/wali agar dapat memandu mereka dalam menentukan
strategi pembelajaran selanjutnya;
• asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen
tersebut, dengan keleluasaan untuk menentukan teknik dan
waktu pelaksanaan asesmen agar efektif mencapai tujuan
pembelajaran;
PRINSIP-PRINSIP ASESMEN

• asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat


dipercaya (reliable) untuk menjelaskan kemajuan belajar,
menentukan keputusan tentang langkah dan sebagai dasar untuk
menyusun program pembelajaran yang sesuai selanjutnya;
• aporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat
sederhana dan informatif, memberikan informasi yang bermanfaat
tentang karakter dan kompetensi yang dicapai, serta strategi
tindak lanjut;
• hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga
kependidikan, dan orang tua/wali sebagai bahan refleksi untuk
meningkatkan mutu pembelajaran.
ASESMEN

Diagnostik Formati
f Sumatif

Awal
Kognitif Proses
Pembelajaran
Pembelajaran

Diagnostik Non
Kognitif
Perbedaan Asesmen Formatif dan Sumatif
Penting untuk diperhatikan :
bahwa pendidik tidak mencampur penghitungan dari hasil asesmen formatif
dan sumatif karena asesmen formatif dan sumatif memiliki fungsi yang
berbeda.
Asesmen formatif bertujuan untuk memberikan umpan balik pada proses
sehingga asesmen formatif bukan menjadi penentu atau pembagi untuk nilai
akhir.
Dalam mengolah dan menentukan hasil akhir asesmen sumatif, pendidik
perlu membagi asesmennya ke dalam beberapa kegiatan asesmen sumatif
agar peserta didik dapat menyelesaikan asesmen sumatifnya dalam kondisi
yang optimal (tidak terburu-buru atau tidak terlalu padat).
Untuk situasi ini, nilai akhir merupakan gabungan dari beberapa kegiatan
asesmen tersebut.

Anda mungkin juga menyukai