PENGGERAK
berbagi bersama
MKKS SMA/SMK NEGERI
KABUPATEN SIDOARJO
• Studi The Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) pada
tahun 2015 menunjukkan interaksi guru dan siswa dalam pembelajaran tidak
merangsang adanya kemampuan analitis dan berpikir aras tinggi (higher order
thinking skills)
Bukan proses yang dipandu tapi hasilnya cenderung Prinsip panduan penyusunan kurikulum operasional sekolah
harus menggunakan format tertentu, tidak membebaskan satuan pendidikan untuk melakukan pengembangan
mendorong sekolah untuk kreatif dan inovatif dalam selama selaras dengan tujuan
pembelajaran
KTSP disusun hanya oleh tim tertentu yang ● Proses dalam penyusunan kurikulum operasional
ditetapkan kepala sekolah, tidak melibatkan seluruh →melibatkan stakeholder
pemangku kepentingan →proses yang reflektif (bolak balik)
→fasilitatif, bukan ditentukan sepihak oleh orang-orang tertentu
Satuan pendidikan masih cenderung menggunakan Semua jenjang satuan pendidikan dapat mengorganisasikan muatan
struktur kurikulum yang seragam pelajaran menggunakan pendekatan berbasis mata pelajaran, tematik,
atau unit inkuiri
● KTSP dianggap menjadi beban administrasi ● Kurikulum operasional menekankan komponen esensial, hal-hal yang
(dokumen terlalu banyak, sudah ada di dokumen lain tidak perlu dicantumkan kembali
banyak info yang perlu disajikan dan berulang) ● Dokumen rancangan pembelajaran hanya dilampirkan sebagai
● Dokumen dipisah-pisah antara dokumen 1, 2, contoh pembelajaran (tidak perlu memasukkan semua silabus dan
dan 3 RPP)
● Dokumen kurikulum operasional dibuat secara komprehensif,
tidak terpisah-pisah
UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003
Pasal 36 Ayat 2
Kurikulum
Contoh
Perangkat Ajar:
Buku Teks
Pelajaran, Bahan
Ajar, modul
ajar mata
pelajaran dan
projek profil
pelajar
Pancasila, contoh Fleksibel/Dinamis
kurikulum satuan Satuan pendidikan • Visi & Misi • Kurikulum operasional
pendidikan mengembangkan satuan pendidikan di satuan pendidikan
kurikulum operasional berdasarkan • Perangkat ajar yang
kerangka dan struktur kurikulum,
• Konteks dan
kebijakan lokal dikembangkan secara
sesuai karakteristik dan kebutuhan
satuan pendidikan mandiri
1 3 5
Merancang
Menganalisis Menentukan PENDAMPINGAN,
konteks PENGORGANISASI EVALUASI, DAN
KARAKTERISTIK 2 AN 4 PENGEMBANGAN
SATUAN PEMBELAJARAN PROFESIONAL
Merumuskan Menyusun
PENDIDIKAN VISI RENCANA
MISI PEMBELAJARAN
FLEKSIBEL/DINAMIS TUJUAN
Satuan pendidikan
mengembangkan kurikulum
operasional berdasarkan kerangka
dan struktur kurikulum, sesuai evaluasi jangka
karakteristik dan kebutuhan satuan
pendidikan pendek
(semester/tahunan)
evaluasi jangka panjang (4-5 tahun)
Prinsip Pengembangan Kurikulum Operasional di
Satuan Pendidikan (1/3)
Pembelajaran harus memenuhi potensi, kebutuhan
Berpusat pada perkembangan dan tahapan belajar, serta kepentingan peserta
Peserta Didik didik. Profil Pelajar Pancasila selalu menjadi rujukan pada semua
tahapan dalam penyusunan kurikulum operasional sekolah.
Karakteristik Satuan Dari analisis konteks, dirumuskan karakteristik sekolah yang menggambarkan keunikan
sekolah dalam hal peserta didik, sosial, budaya, guru, dan tenaga kependidikan.
Pendidikan
Visi
● menggambarkan bagaimana peserta didik menjadi subjek dalam tujuan jangka panjang
sekolah dan nilai-nilai yang dituju
● nilai-nilai yang mendasari penyelenggaraan pembelajaran agar peserta didik dapat
mencapai Profil Pelajar Pancasila
Misi
Visi, Misi, dan Tujuan ● misi menjawab bagaimana sekolah mencapai visi
● Nilai-nilai yang penting untuk dipegang selama menjalankan misi
Tujuan
● tujuan akhir dari kurikulum sekolah yang berdampak kepada peserta didik
● tujuan menggambarkan patok-patok (milestone) penting dan selaras dengan misi
● strategi sekolah untuk mencapai tujuan pendidikannya
● Kompetensi/karakteristik yang menjadi kekhasan lulusan sekolah tersebut dan selaras
dengan profil Pelajar Pancasila
DRAFT - UNTUK INTERNAL
TIDAK UNTUK
DISEBARLUASKAN
Komponen ini menjadi komponen utama
yang ditinjau setiap tahun
Cara sekolah mengatur muatan kurikulum dalam satu rentang waktu, dan beban
belajar, cara sekolah mengelola pembelajarannya untuk mendukung pencapaian CP
dan Profil Pelajar Pancasila (mis: mingguan, sistem blok, atau cara pengorganisasian
Pengorganisasian lainnya).
● Intrakurikuler, berisi muatan/mata pelajaran dan muatan tambahan lainnya jika ada
Pembelajaran (mulok)
● Projek penguatan Profil Pelajar Pancasila, menjelaskan pengelolaan projek yang
mengacu pada profil Pelajar Pancasila pada tahun ajaran tersebut.
● Ekstrakurikuler. Gambaran ekskul dalam bentuk matriks/tabel
profesional
● Contoh-contoh rencana pembelajaran ruang lingkup kelas: menggambarkan
rencana pembelajaran per tujuan pembelajaran dan/atau per tema (untuk
sekolah-sekolah yang sudah menjalankan pembelajaran secara integrasi)
● Contoh penguatan Profil Pelajar Pancasila penjabaran pilihan tema dan isu
spesifik yang menjadi projek pada tahun ajaran tersebut (deskripsi singkat
Lampiran tentang projek yang sudah dikontekstualisasikan dengan kondisi lingkungan
sekolah dan kebutuhan peserta didik, tidak perlu sampai rincian
pembelajarannya)
● Referensi landasan hukum atau landasan lain yang kontekstual dengan
karakteristik sekolah
DRAFT - UNTUK INTERNAL
TIDAK UNTUK
DISEBARLUASKAN
Struktur Kurikulum SMA Kelas X
Alokasi waktu mata pelajaran Kurikulu
m 2013 Alokasi per Projek (minimal
TOTAL JP
SMA Kelas X tahun 25% dari total
PER TAHUN
(minggu) per tahun
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* , KRISTEN, KATOLIK, HINDU, 3 72 (2) 36 (33%) 108
BUDHA, KONGHUCU, sd Aliran kepercayaan
Ilmu Pengetahuan Alam: Fisika, Kimia, Biologi 3 216 (6) 93 (30%) 309
Ilmu Pengetahuan Sosial: Sosiologi, Ekonomi, Sejarah, Geografi 3 288 (8) 123 (30%) 411
Kelompok Mata Pelajaran Wajib Kelompok Mata Pelajaran Kelompok Mata Pelajaran
MIPA Bahasa dan Budaya
Profil
Pelajar Pemb
Pancasila elaja
Ases ran
Kerangka
Pengembangan men
Pembelajaran Pada
Pembelajaran
Paradigma Baru
Kerangka Pengembangan
Pembelajaran Pada
Pembelajaran Paradigma
Baru IMTAQ
Keanek
aan
global
Mandiri
Profil
Pelajar
Pancasila Gotong
royong
Kreatif
Bernala
r kritis
30
UNTUK INTERNAL
TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN
31
UNTUK INTERNAL
TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN
Mengenal belajar membangun dialog penuh Dalam “negara kecil” bernama sekolah,
hormat tentang keberagaman kelompok Membangun kesadaran dan keterampilan untuk sistem demokrasi dan pemerintahan yang
agama dan kepercayaan yang dianut oleh memelihara kesehatan fisik dan mental, baikuntuk diterapkan di Indonesia dicoba untuk
masyarakat sekitar dan di Indonesia serta dirinya maupun orang sekitarnya. dipraktikkan, termasuk namun tidak
nilai-nilai ajaran yang dianutnya. - peserta didik melakukan penelitian dan terbatas pada proses pemilihan umum dan
- peserta didik mempelajari perspektif mendiskusikan masalah-masalah terkait perumusan kebijakan.
berbagai agama dan kepercayaan tentang kesejahteraan diri (wellbeing) mereka serta - peserta didik merefleksikan makna
fenomena global misalnya masalah mengkaji fenomena perundungan (bullying) yang demokrasi dan memahamiimplementasi
lingkungan, kemiskinan, dsb. terjadi di sekitar mereka, baik dalam lingkungan demokrasi serta tantangannya dalam
- peserta didik secara kritis dan reflektif fisik maupun dunia maya, serta berupaya mencari konteks yang berbeda, termasuk dalam
menelaah berbagai stereotip negatif yang jalan keluarnya. organisasi sekolah dan/atau dalam dunia
biasanya dilekatkan pada suatu kelompok - peserta didik juga menelaah masalah-masalah yang kerja.
agama, dan dampaknya terhadap terjadinya berkaitan dengan kesehatan dan kesejahteraanfisik - Menggunakan kemampuan berpikir
konflik dan kekerasan. dan mental, termasuk isu narkoba, pornografi, dan sistem, peserta didik menjelaskan
- Melalui projek ini, peserta didik mengenal kesehatan reproduksi. peserta didik merancang keterkaitan antara peran individu
dan mempromosikan budaya perdamaian kegiatan dan komitmen untuk senantiasa menjaga terhadap kelangsungan demokrasi
dan anti kekerasan. kesejahteraan dirinya dan orang lain, serta Pancasila.
berusaha untuk mengkampanyekan isu terkait.
Contoh muatan lokal: Contoh muatan lokal:
Menangkap isu-isu atau masalah Contoh muatan lokal: Sistem musyawarah yangdilakukan
keberagaman di lingkungan sekitardan Mencari solusi untuk masalah cyber bullying yang masyarakat adat tertentu untuk
mengeksplorasi pemecahannya. marak di kalangan remajalokal. memilih kepaladesa.
32
UNTUK INTERNAL
TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN
33
UNTUK INTERNAL
Penentuan tema dan topik spesifik sesuaidengan tahapan TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN
sekolah
Tema pilihan Sekolah menentukan 2 tema Sekolah menentukan 2 tema Sekolah menentukan 2 tema
untuk SD, atau 3 tema untuk untuk SD, atau 3 tema untuk untuk setiap kelas SD, atau 3
SMP-SMAdi awal tahun ajaran. SMP-SMAdi awal tahun ajaran. tema untuk setiap kelasSMP-
SMA di awal tahun ajaran
(setiap kelas dapat memilih
tema yang berbeda).
Pemberian opsi tema Sekolah menelaah isu yang Sekolah menelaah isu yang Setiap kelas menelaah isu yang
sama untuk semua kelas. sama untuk setiap 1-2kelas. berbeda sesuai pilihan peserta
didik.
32
Peran Kepala Sekolah dan Pemangku Kepentingan
dalam Penyelenggaraan Projek
• KEPALA SEKOLAH
• Membentuk tim projek dan turut merencanakan projek.
• Mengawasi jalannya projek dan melakukan pengelolaan sumber daya sekolah
secaratransparan dan akuntabel.
• Membangun komunikasi untuk kolaborasi antara orang tua peserta didik, warga
sekolah, dan narasumber pengaya projek: masyarakat, komunitas, universitas,
praktisi, dsb.
• Mengembangkan komunitas praktisi di sekolah untuk peningkatan kompetensi
pendidik yang berkelanjutan.
• Melakukan coaching secara berkala bagi pendidik.
• Merencanakan, melaksanakan, merefleksikan, dan mengevaluasi pengembangan
projek dan asesmen yang berpusat pada peserta didik.
GURU
• Perencana projek - Melakukan perencanaan projek, penentuan alur
kegiatan, strategi pelaksanaan, dan penilaian projek.
• Fasilitator - Memfasilitasi peserta didik dalam menjalankan projek yang
sesuai dengan minatnya, dengan pilihan cara belajar dan produk belajar
yang sesuai dengan preferensi peserta didik.
• Pendamping - Membimbing peserta didik dalam menjalankan projek,
menemukan isu yang relevan, mengarahkan peserta didik dalam
merencanakan aksi yang berkelanjutan.
• Narasumber - Menyediakan informasi, pengetahuan dan keterampilan
yang dibutuhkan peserta didik dalam melaksanakan projek.
• Supervisi dan konsultasi - Mengawasi dan mengarahkan peserta didik
dalam pencapaian projek, memberikan saran dan masukan secara
berkelanjutan untuk peserta didik, dan melakukan asesmen performa
peserta didik selama projek berlangsung.
• Moderator - Memandu dan mengantarkan peserta didik dalam diskusi
PESERTA DIDIK
KOMITE SEKOLAH
● Memberikan pengawasan dan dukungan terkait pelaksanaan projek di
sekolah
MASYARAKAT (ORANG TUA, MITRA)
Modul Ajar
• Modul ajar merupakan salah satu jenis perangkat ajar.
• Satuan pendidikan yang menggunakan modul ajar yang disediakan pemerintah, maka
modul ajar tersebut dapat dipadankan dengan RPP Plus , karena modul ajar tersebut
memiliki komponen yang lebih lengkapdibanding RPP.
• JIka satuan pendidikan mengembangkan modul ajar secara mandiri maka modul ajar
tersebut dapat dipadankan dengan RPP selama disusun dengan komponen yang minimal
sama dengan komponen RPP.
• Satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai perangkat ajar termasuk modul ajar
atau RPP dengan kelengkapan komponen dan format yang beragam
Kepmen RI Nomor 958 tahun 2020 Tentang Capaian
Pembelajaran Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan
Dasar, Dan Pendidikan Menengah dinyatakan bahwa
• Capaian Pembelajaran merupakan bentuk pengintegrasian
kompetensi inti dan kompetensi dasar yang disusun secara
komprehensif dalam bentuk narasi yang meliputi: sekumpulan
kompetensi dan lingkup materi sehingga CP memungkinkan
setiap anak memperdalam pengetahuannya tanpa harus
terstandar oleh sistem.
CP secara garis besar diartikan sebagai >>>
• Kualitas hasil pembelajaran :
yang meliputi tingkat pengetahuan, kedalaman pemahaman,
kompleksitas ketrampilan yang akan dicapai peserta didik dalam suatu
mata pelajaran
CP Pendidikan Khusus :
capaian pembelajaran bagi pelajar berkebutuhan khusus
yang mengacu pada CP untuk sekolah reguler dan
Perdirjen Dikdasmen Nomor 10/D/KR/2017.
Perlu diingat …
✓ Praktis
✓ Ketrampilan generik
❑ FLEKSIBEL
✓ Sesuai proses dan tahapan belajar
❑ OTONOMI
✓ Satuan Pendidikan diberi kebebasan menyesuaikan CP
RUANG
LINGKUP
CP
TUJUAN CP DIRUMUSKAN PER FASE
1 Asesmen merupakan bagian Asesmen merujuk pada kompetensi yang Asesmen pada ranah sikap,
terpadu dari proses pembelajaran, didalamnya tercakup ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan
memfasilitasi pembelajaran, dan pengetahuan, dan keterampilan. dilakukan secara terpisah-pisah.
menyediakan informasi yang
Asesmen dilakukan terpadu dengan Asesmen dilakukan secara terpisah dari
holistik sebagai umpan balik untuk
pembelajaran pembelajaran
guru, peserta didik, dan orang tua,
agar dapat memandu mereka
dalam menentukan strategi Melibatkan peserta didik dalam Asesmen hanya dilakukan oleh Guru
pembelajaran selanjutnya. melakukan asesmen, melalui penilaian
diri (self assessment), penilaian antar
teman (peer assessment), refleksi diri, dan
pemberian umpan balik antar teman (peer
feedback).
Pemberian umpan balik dilakukan dengan Umpan balik berupa kalimat pujian yang
mendeskripsikan usaha terbaik untuk pendek, misal bagus, keren, pintar, pandai,
menstimulasi pola pikir bertumbuh, dan cerdas, dan sebagainya.
memotivasi pesertadidik Pemberian kritik tanpa penjelasan untuk
perbaikan 54
No Prinsip Asesmen Hal-hal yang perlu diperhatikan Hal-hal yang perlu dihindari
2 Asesmen dirancang dan Membangun komitmen dan menyusun Berfokus pada asesmen sumatif
perencanaan asesmen yang berfokus
dilakukan sesuai dengan fungsi pada asesmen formatif
asesmen tersebut, dengan
keleluasaan untuk menentukan Menggunakan beragam jenis, teknik Tidak menggunakan instrumen
teknik dan waktu pelaksanaan dan instrumen penilaian formatif dan penilaian atau. menggunakan
asesmen agar efektif mencapai sumatif sesuai dengan karakteristik instrumen asesmen, namun tidak
tujuan pembelajaran. mata pelajaran, capaian sejalan dengan dengan karakteristik
pembelajaran, tujuan pembelajaran mata pelajaran, capaian pembelajaran,
dan kebutuhan siswa tujuan pembelajaran dan kebutuhan
siswa
Asesmen dilakukan dengan alokasi Asesmen dilakukan mendadak
waktu yang terencana
Mengkomunikasikan kepada peserta Jenis, teknik, dan instrumen asesmen
didik tentang jenis, teknik, dan hanya dipahami oleh Guru, sehingga
instrumen penilaian yang akan peserta didik tidak memiliki gambaran
digunakan. Harapannya, peserta didik kriteria terbaik yang dapat dicapai
akan berusaha mencapai kriteria yang
terbaik sesuai dengan kemampuannya
UNTUK INTERNAL
TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN
No Prinsip Asesmen Hal-hal yang perludiperhatikan Hal-hal yang perlu dihindari
3 Asesmen dirancang secara adil, Asesmen dilakukan dengan memenuhi Asesmen lebih menguntungkan peserta
prinsip keadilantanpa dipengaruhi oleh latar didik karenalatar belakang tertentu.
proporsional, valid, dan dapat belakang pesertadidik
dipercaya (reliable) untuk
menjelaskan kemajuan belajar Menerapkan moderasi asesmen, yaitu Adanya unsur subjektivitas dalamasesmen
dan menentukan keputusan berkoordinasi antarGuru untuk menyamakan
tentang langkah selanjutnya.
persepsi kriteria, sehingga tercapai prinsip
keadilan
Menggunakan instrumen asesmen yang mampu Menggunakan instrumen asesmen yang
mengukur capaian kompetensi dengan tepat tidak sesuai dengan tujuan dan aktivitas
pembelajaran
4 Laporan kemajuan belajar dan Jelas dan mudah dipahami oleh semua pihak. Bahasa yang kompleks dan
terlaluilmiah. Penggunaan
pencapaian peserta didik bersifat kata atau kalimat negatif.
sederhana dan informatif, Ketercapaian kompetensi dituangkan dalam Ketercapaian kompetensi dituangkan hanya
memberikan informasi yang bentuk angka dan deskripsi dalam bentuk angka
bermanfaat tentang karakter dan
kompetensi yang dicapai serta Laporan kemajuan belajar hendaknya didasarkan Laporan kemajuan belajar tidak didasarkan
strategi tindak lanjutnya. pada bukti dan pencatatan perkembangan pada bukti dan pencatatan perkembangan
kemajuan belajar peserta didik kemajuan belajar atau didasarkan hanya pada
bukti yang tidakmencukupi
UNTUK INTERNAL
TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN
5 Hasil asesmen digunakan Hasil asesmen digunakan untuk Hasil asesmen hanya digunakan
sebagai umpan balik bagi
oleh peserta didik, perbaikan pembelajaran peserta didik dan guru
pendidik, tenaga berkesinambungan pada seluruh
kependidikan, dan orang tua aspek dalam pengelolaan satuan
sebagai bahan refleksi untuk pendidikan
meningkatkan mutu
pembelajaran
57
TERIMAKASIH