Anda di halaman 1dari 54

ASOSIASI PENGAWAS SEKOLAH INDONESIA

(APSI) JAWA BARAT

PERAN PENGAWAS SEKOLAH DALAM


IMPLEMENTASI KEBIJAKAN MERDEKA
BELAJAR PADA SATUAN PENDIDIKAN

Dr. H. Ujang S. Hidayat, M.Pd., M.Si.


APSI Prov. Jawa Barat
BAN S/M Prov. Jawa Barat
1
Peraturan Direktur Jenderal GTK
No. 4831 / 2023
Skema Transformasi Peran Pengawas Sekolah
Kriteria Sebelumnya Sesudahnya

Peran Pengendali Pendamping

Memastikan satuan pendidikan memenuhi 8 Mendampingi kepala satuan pendidikan dalam menggerakkan
Fokus layanan
standar nasional pendidikan warga sekolah dan masyarakat untuk meningkatkan pembelajaran

Menganalisis kesenjangan satuan pendidikan


Asesmen Awal Melakukan refleksi berdasarkan rapor pendidikan sekolah
dengan 8 standar pendidikan

Mengembangkan strategi pendampingan yang disesuaikan


Mengevaluasi program kerja sekolah agar
Strategi dengan kapasitas kepala satuan pendidikan dan potensi satuan
mendukung pemenuhan 8 standar pendidikan
pendidikan

Laporan administrasi pengawasan satuan Rekomendasi peningkatan tata kelola satuan pendidikan yang
Keluaran yang Dihasilkan
pendidikan berdampak pada peningkatan kualitas pembelajaran

● Peningkatan nilai ujian terstandar (nilai ● Peningkatan literasi, numerasi dan karakter peserta didik
absolut) dari tahun ke tahun (delta skor)
Ukuran Keberhasilan
● Pencapaian Standar Nasional Pendidikan ● Peningkatan tingkat capaian satuan pendidikan pada
(capaian absolut) kualitas pembelajaran dari tahun ke tahun (delta skor)
Definisi Pengawas Sekolah
Pengawas Sekolah adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab dan
wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan fungsi
pengawasan dengan melakukan kegiatan Pendampingan dalam peningkatan kualitas
pembelajaran pada Satuan Pendidikan.

Definisi Pendampingan
Pendampingan adalah kegiatan Pengawas Sekolah membersamai Kepala Sekolah
dalam peningkatan kapasitas dan mutu layanan Satuan Pendidikan untuk
menyelenggarakan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dengan
menggunakan strategi serta metode yang relevan.
Mengapa transformasi Peran PS perlu dilakukan?
Tujuan Kegiatan Pendampingan
(Pasal 4 ayat (1) Perdirjen GTK tentang Peran PS dalam Implementasi Merdeka Belajar)

Menciptakan budaya
kolaborasi dengan Kepala
Sekolah, warga Satuan 03 Membangun budaya refleksi
Pendidikan, dan masyarakat dalam pengembangan warga
secara berkelanjutan dalam Satuan Pendidikan dan
mengembangkan program pengelolaan program Satuan
pembelajaran yang berpusat Pendidikan; dan
kepada peserta didik;
01 04

Mewujudkan lingkungan
belajar yang aman, nyaman, Meningkatkan kualitas
dan inklusif; proses dan hasil belajar
02
peserta didik.
Mengapa transformasi Peran PS perlu dilakukan?
Dalam mencapai 4 tujuan Pengawas Sekolah diharapkan mampu berperan Pasal 4 ayat (2) Perdirjen GTK tentang Peran PS
Kegiatan Pendampingan aktif dalam… dalam Implementasi Merdeka Belajar

● mendampingi Kepala ● mendampingi Kepala ●membersamai Kepala ● mendorong evaluasi ●memfasilitasi Kepala
Sekolah dalam Sekolah dalam Sekolah dalam implementasi Sekolah dalam
menyusun rencana melaksanakan program mengembangkan pembelajaran guru dan mempelajari dan
program kerja dan kerja Satuan Pendidikan kurikulum operasional Kepala Sekolah melalui menerapkan prinsip-
anggaran Satuan dengan menggunakan Satuan Pendidikan dan proses refleksi atas prinsip Kurikulum
Pendidikan berdasarkan strategi, metode, dan perencanaan ketercapaian Merdeka dalam rangka
kebijakan perencanaan umpan balik sesuai pembelajaran sesuai kompetensi literasi dan transformasi pembelajaran
berbasis data pada kebutuhan masing- profil Satuan Pendidikan numerasi serta profil pada Satuan Pendidikan.
rapor pendidikan; masing Satuan yang berpusat pada peserta pelajar Pancasila sesuai
Pendidikan; didik; standar kompetensi
●memberikan umpan balik lulusan;
secara berkala kepada ● mendorong Kepala
Kepala Sekolah Sekolah untuk
berdasarkan hasil refleksi memberdayakan
pelaksanaan program Komunitas Belajar
Satuan Pendidikan untuk pada Satuan
memastikan peningkatan Pendidikan; dan
kualitas pembelajaran;
Prinsip-Prinsip Pendampingan
❏ Profesional, yaitu bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia secara berkelanjutan
pada Satuan Pendidikan;
❏ Terencana dan strategis, yaitu dilakukan untuk mencapai suatu tujuan yang terukur dalam waktu
tertentu;
❏ Bertahap dan mandiri, yaitu dilakukan sesuai dengan kemampuan Satuan Pendidikan dan dilaksanakan
melalui Komunitas Belajar;
❏ Kolaboratif, yaitu dengan pelibatan Kepala Sekolah guru, tenaga kependidikan, dan warga Satuan
Pendidikan untuk mencapai tujuan bersama;
❏ Asimetris, yaitu dilaksanakan dengan memperhatikan perbedaaan kondisi, karakteristik, kebutuhan,
serta kesiapan masing-masing Satuan Pendidikan dalam melaksanakan kurikulum pembelajaran;
❏ Kesetaraan, yaitu dilaksanakan dengan membangun relasi setara (tidak hirarkis) antara Pengawas
Sekolah dengan Kepala Sekolah dampingannya; dan
❏ Berbasis evaluasi, yaitu senantiasa dilakukan berdasarkan kajian atas area yang perlu diperbaiki sesuai
hasil refleksi.
Memperhatikan Panduan yang Relevan
Dalam menjalankan setiap tahapan dalam siklus Pendampingan, Pengawas Sekolah mendasarkan kegiatannya
sesuai panduan implementasi pembelajaran pada Kurikulum Merdeka yang terdiri dari:

❏ Petunjuk Pelaksanaan Siklus Pendampingan Pengawas Sekolah;


❏ Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan;
❏ Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar,
dan Menengah;
❏ Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila;
❏ Petunjuk Awal Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah;
❏ Panduan Komunitas Belajar: Seri Belajar Kurikulum (Modul: Pembelajaran dengan
Paradigma Baru);
❏ Panduan Optimalisasi Komunitas Belajar dalam Sekolah; dan
❏ panduan atau pedoman lainnya tentang implementasi pembelajaran pada Kurikulum
Merdeka yang diterbitkan oleh Kementerian.
Siklus Pendampingan Pengawas Sekolah
Pengawas Sekolah dalam menjalankan kegiatan Pendampingan dilaksanakan dalam siklus pendampingan yang
terdiri dari 4 tahap.

Objektif:
1. PS memiliki pengetahuan lengkap tentang bagaimana
melakukan peran pendampingan di tingkat satuan pendidikan
sesuai dengan karakteristik Satuan Pendidikan.

2. Pengawas Sekolah memiliki pengetahuan lengkap tentang


bagaimana melaksanakan peran Pendampingan secara optimal
dengan memaksimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki
Satuan Pendidikan untuk memastikan pembelajaran yang
berpihak pada peserta didik.

3. Pengawas Sekolah dapat menentukan pendekatan, metode


Pendampingan serta strategi umpan balik yang tepat
dalam membersamai Kepala Sekolah menyusun program
Satuan Pendidikan yang sesuai dengan karakteristik satuan
pendidikan dan kebutuhan peserta didik.

Dalam menjalankan peran barunya, Pengawas Sekolah perlu dibekali kemampuan mengidentifikasi komitmen perubahan Kepala Sekolah (menggali
tingkat kapasitas kepemimpinan perubahan dan tingkat kesadaran untuk melakukan refleksi) yang ia dampingi, sehingga bisa menentukan
strategi pendampingan berikut metode yang sesuai, serta senantiasa memberi umpan balik yang membawa dampak positif bagi sekolah.
VISUALISASI RINGKAS SELURUH TAHAPAN SIKLUS PENDAMPINGAN
Tahap Pertama: Perencanaan Pendampingan
LUARAN: Dokumen Rencana Pendampingan Pengawas Sekolah

Dalam hal jumlah Pengawas Sekolah terbatas dan jumlah Satuan Pendidikan yang didampingi melebihi rasio ideal, Pengawas Sekolah dapat melakukan perencanaan
Pendampingan yang adaptif dengan memanfaatkan teknologi atau alat bantu lain yang relevan.

Langkah 4: Langkah 5:
Langkah 1: Langkah 2: Langkah 3:
Menyusun Dokumen Mengirimkan Dokumen
Melakukan Refleksi Menentukan Strategi Menentukan Metode Rencana Rencana Pendampingan
Komitmen Perubahan Pendampingan Pendampingan Pendampingan ke Dinas Pendidikan

Mengidentifikasi komitmen Menentukan strategi Memilih metode menyusun dokumen rencana


Pendampingan yang tepat Pendampingan yang memuat: Mengkomunikasikan luaran
perubahan kepala sekolah pendampingan yang tepat
(i.e. fasilitasi, konsultasi, 1) Daftar Satuan Pendidikan yang Rencana Pendampingan
dengan menggali (a) tingkat bagi masing-masing Satuan
training, coaching, didampingi; yang telah disusun kepada
kapasitas kepemimpinan Pendidikan berdasarkan hasil
mentoring) sesuai dengan 2) Strategi dan metode Dinas Pendidikan.
perubahan dan (b) tingkat refleksi.
strategi Pendampingan dan pendampingan bagi masing-
kesadaran kepala sekolah masing Satuan Pendidikan; dan
untuk melakukan refleksi. (Untuk pilihan strategi, lihat: program kerja masing-
3) Skala prioritas (utama,
Matriks Strategi Pendampingan, masing Satuan Pendidikan.
menengah, akhir) berdasarkan
(Untuk indikator komitmen hlm. 13 Juklak)
kebutuhan masing-masing
perubahan, lihat: (Untuk deskripsi metode Satuan Pendidikan.
Panduan Refleksi, hlm. 10-11 pendampingan, lihat:
Juklak) Tabulasi Metode Pendampingan (Untuk contoh dokumen rencana
, hlm. 17 Juklak). pendampinganSlide 17, lihat: hlm.
19-20 Juklak).
Alat Bantu 1: Panduan Refleksi Komitmen Perubahan
Pola Jawaban
Pertanyaan Pemantik Simpulan
(Ceklis)

Konteks: Mengidentifikasi Tingkat Kesadaran (Kepala Sekolah) Melakukan Refleksi

Apa kelemahan dan


kekuatan Satuan ● (Kepala Sekolah) belum mengakui kelemahan apa adanya dan menjelaskan dampaknya pada kualitas pembelajaran.
Pendidikan Anda? ● (Kepala Sekolah) belum mengetahui dan menunjukkan keinginan mengoptimalkan kekuatan Satuan Pendidikan.
Berkembang

Bagaimana Anda
mengantisipasi ● (Kepala Sekolah) mengakui kelemahan apa adanya dan menjelaskan dampaknya pada kualitas pembelajaran.
kelemahan dan kekuatan
● (Kepala Sekolah) mengetahui dan menunjukkan keinginan mengoptimalkan kekuatan Satuan Pendidikan.
Berdaya
tersebut?

Konteks: Mengidentifikasi Tingkat Kapasitas (Kepala Sekolah) Memimpin Perubahan

● (Kepala Sekolah) tidak melakukan perubahan program/kegiatan apapun dalam 3 tahun terakhir (monoton).
Bagaimana Anda
● (Kepala Sekolah) belum mampu menjelaskan perubahan berdasarkan perencanaan berbasis data.
Rendah
menyusun program kerja
dan anggaran Satuan
Pendidikan?
● (Kepala Sekolah) melakukan perubahan kegiatan/program dalam 3 tahun terakhir tapi belum efektif.
● (Kepala Sekolah) mampu menjelaskan perubahan berdasarkan perencanaan berbasis data
Sedang
Apa perbedaan
program/kegiatan Satuan
Pendidikan tahun lalu
dengan tahun ● (Kepala Sekolah) melakukan perubahan kegiatan/program dalam 3 tahun terakhir yang berdampak.
sebelumnya?
● (Kepala Sekolah) mampu menjelaskan dan mencoba perubahan berdasarkan perencanaan berbasis data
Tinggi
Alat Bantu 2: Matriks Strategi ● Perubahan Berkelanjutan: Strategi ini tepat diterapkan pada sekolah dengan

Pendampingan* komitmen perubahan yang lebih maju dan mandiri. Dalam hal ini, Satuan Pendidikan
yang dipimpin oleh kepala sekolah yang berkapasitas tinggi dalam aspek
kepemimpinan perubahan dan berdaya dalam aspek kesadaran melakukan refleksi.
Tujuan strategi ini adalah melakukan pelembagaan perubahan melalui penyesuaian
Tingkat Kapasitas Memimpin Perubahan anggaran dan perubahan kebijakan Satuan Pendidikan, yang menguatkan perubahan
Matriks Strategi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.
Pendampingan
Rendah Sedang Tinggi
● Pemicu Perubahan: Strategi ini tepat diterapkan pada sekolah dengan komitmen
perubahan yang sudah cukup maju. Misalnya, sekolah yang dipimpin oleh kepala
Penyemai Penguatan Pemicu
Tingkat Berkembang sekolah yang berkapasitas tinggi dalam memimpin perubahan namun kesadaran
Perubahan Perubahan Perubahan
Kesadaran melakukan refleksinya masih berkembang. Pendekatan ini bertujuan untuk menggugah
Melakukan kesadaran akan pentingnya perubahan berkelanjutan dengan membangun percakapan
Refleksi Perubahan Perubahan Perubahan yang menggerakkan bersama kepala sekolah serta pihak manajemen sekolah.
Berdaya
Segera Berangsur Berkelanjutan

● Penyemai Perubahan: Strategi ini ● Perubahan Segera: Strategi ini tepat ● Penguatan Perubahan: Strategi ini ● Perubahan Berangsur: Strategi ini
tepat diterapkan pada sekolah yang diterapkan pada sekolah yang berada tepat diterapkan bagi sekolah yang diperuntukkan bagi sekolah yang
baru mengawali pembentukan pada tahap awal pembentukan komitmen perubahannya tengah komitmen perubahannya telah
komitmen perubahan. Contohnya, komitmen perubahan. Misalnya, bertumbuh. Contohnya, Satuan tumbuh, yakni Satuan Pendidikan
Satuan Pendidikan yang dipimpin Satuan Pendidikan yang dipimpin Pendidikan yang dipimpin oleh yang dipimpin oleh kepala sekolah
oleh kepala sekolah berkapasitas oleh kepala sekolah berkapasitas kepala sekolah berkapasitas sedang yang berkapasitas sedang dalam
rendah dalam memimpin rendah dalam memimpin perubahan, dalam memimpin perubahan aspek kepemimpinan perubahan,
perubahan dengan kesadaran namun berdaya dalam hal kesadaran sementara kesadaran refleksinya tetapi berdaya dalam aspek
refleksi yang baru berkembang. melakukan refleksi. Dengan adanya masih pada tahap berkembang. kesadaran melakukan refleksi.
Pendekatan ini berupaya modalitas lebih pada kesadaran Pendekatan ini bertujuan untuk Pendekatan ini bertujuan membantu
meninggalkan praktik-praktik lama melakukan refleksi tersebut, mengenali sekaligus menguatkan kepala sekolah merencanakan,
yang tidak efektif, menuju pendekatan ini berupaya melakukan penggerak perubahan hingga kepala melaksanakan dan mendukung
penerapan praktik-praktik baru. perubahan guna meningkatkan sekolah mendapatkan bukti dan perubahan secara bertahap atau pada
kapasitas untuk melakukan praktik baik perubahan. komponen tertentu.
perubahan.

(*Penjelasan lebih lanjut, periksa hlm. 13-15 atau bagian Lampiran Petunjuk Pelaksanaan Siklus Pendampingan)
Deskripsi Strategi Pendampingan
Kriteria Penyemai Perubahan Perubahan Segera Penguatan Perubahan Perubahan Berangsur Pemicu Perubahan Perubahan Berkelanjutan

Meninggalkan praktik lama Melakukan lompatan Menemukan dan menguatkan Melakukan perbaikan Membangun kesadaran Melakukan inovasi atau
dan berubah ke praktik baru perubahan secara mendasar. praktik baru bertahap atau per komponen. tentang perubahan memperluas dampak.
Deskripsi berkelanjutan

Menunjukkan kepemimpinan Mendukung kepala Satuan Mengenali dan menguatkan Mendukung kepala Satuan Membangun percakapan Mendukung kepala Satuan
perubahan dengan Pendidikan dan/atau tim penggerak perubahan hingga Pendidikan dan/atau tim menggerakkan bersama Pendidikan merencanakan,
mengerjakan secara langsung perubahan merencanakan, mendapatkan bukti dan terkait merencanakan, kepala sekolah dan/atau melaksanakan dan
hingga mendapatkan bukti melaksanakan dan praktik baik perubahan. melaksanakan dan manajemen Satuan mendukung perubahan
Tujuan dan praktik baik perubahan. mendukung perubahan secara mendukung perubahan secara Pendidikan untuk dengan mencoba program
mendasar. bertahap atau pada menggugah kesadaran baru sesuai karakteristik
komponen tertentu. perubahan. Satuan Pendidikan dan
konteks daerah.

Satuan pendidikan dengan Satuan pendidikan dengan Satuan pendidikan dengan Satuan pendidikan dengan Satuan pendidikan dengan Satuan pendidikan dengan
kapasitas rendah dan kapasitas rendah dan kapasitas sedang dan kapasitas sedang dan kapasitas tinggi dan kapasitas tinggi dan
Sasaran kesadaran berkembang. kesadaran berdaya. kesadaran rendah. kesadaran berdaya. kesadaran berkembang. kesadaran berdaya.

Direktif memimpin Non direktif, memberikan Direktif memimpin Non direktif, memberikan Non direktif, memberikan Non direktif, memberikan
perubahan. Pengawas terlibat tantangan. Pengawas perubahan. Pengawas terlibat tantangan. Pengawas tantangan. Pengawas tantangan. Pengawas
mengerjakan aktivitas memberikan tantangan yang mengerjakan aktivitas memberikan tantangan yang memberikan tantangan yang memberikan tantangan yang
Proses perubahan atau memberikan relevan dengan prioritas perubahan atau memberikan relevan dengan prioritas menggugah kesadaran untuk menggugah kesadaran untuk
contoh nyata. Satuan Pendidikan. contoh nyata. Satuan Pendidikan. terus melakukan perubahan. terus melakukan perubahan.

Fokus pada pembelajaran. Pembelajaran dan Fokus pada pembelajaran. Pembelajaran dan Pembelajaran, pengelolaan Pembelajaran, pengelolaan
pengelolaan Satuan pengelolaan Satuan dan pengembangan Satuan dan pengembangan Satuan
Lingkup Pendidikan. Pendidikan. Pendidikan. Pendidikan.

Perubahan praktik Perubahan praktik Perubahan praktik Perubahan praktik Perubahan praktik Perubahan praktik
pembelajaran pembelajaran atau pembelajaran pembelajaran atau pembelajaran atau pembelajaran atau
pengelolaan Satuan pengelolaan Satuan pengelolaan atau pengelolaan atau
Luaran
Pendidikan. Pendidikan. pengembangan Satuan pengembangan Satuan
Pendidikan. Pendidikan.
Alat Bantu 3: Tabel Pilihan Metode Pendampingan*
Training Mentoring Coaching Facilitating Consulting
Mengajarkan suatu strategi atau Memberikan saran dan contoh Memberdayakan seseorang Membantu sekelompok orang Memberikan rekomendasi
teknik kepada seseorang yang untuk dipelajari oleh seseorang untuk meningkatkan kinerja dalam mengambil keputusan berdasarkan hasil analisis untuk
Tujuan relevan dengan pekerjaan. untuk meningkatkan kinerjanya dengan mengungkap potensi kelompok atau organisasi pengembangan organisasi
dirinya

Lingkup Komunitas Belajar Individu atau kelompok Individu atau kelompok. Kelompok atau organisasi. Organisasi
✓ Praktik penerapan hasil ✓ Praktik penerapan hasil ✓ Praktik atau perspektif baru ✓ Keputusan tentang strategi, ✓ Keputusan tentang strategi,
pelatihan. mentoring. hasil kesadaran atau inspirasi kebijakan, atau program hasil kebijakan, atau program hasil
✓ Cenderung lebih standar ✓ Cenderung lebih mengikuti yang didapatkan dari proses fasilitasi kelompok. proses konsultasi organisasi.
mengacu pada kurikulum kekayaan pengalaman mentor. coaching. ✓ Cenderung lebih ✓ Cenderung lebih
Luaran atau tujuan pelatihan. ✓ Cenderung lebih kontekstualisasi sesuai potensi kontekstualisasi sesuai potensi
kontekstualisasi berdasarkan kelompok atau organisasi dan organisasi dan kondisi
kapasitas peserta. kondisi lingkungan. lingkungan.

✓ Anggota komunitas belajar ✓ Orang yang akan menangani ✓ Orang yang ingin ✓ Kelompok orang yang ingin ✓ Organisasi yang ingin
yang akan menangani posisi posisi atau pekerjaan baru atau meningkatkan kinerjanya mengambil keputusan yang melakukan perubahan atau
atau pekerjaan baru atau akan mempelajari suatu strategi berdasarkan hasil refleksi berdampak besar atau pengembangan dalam lingkup
Dibutuhkan akan mempelajari suatu atau teknik baru. pengalamannya yang pengembangan yang organisasi.
oleh… strategi atau teknik baru. relevan. melibatkan sejumlah ✓ Sangat dibutuhkan terutama
aspek/pihak.
oleh organisasi yang terpuruk.

○ Jumlah orang yang banyak ○ Waktu relatif terbatas untuk ○ Ada potensi atau praktik baik ○ Bertujuan memberdayakan ○ Bertujuan membantu organisasi
dan waktu terbatas. pengembangan. yang bisa dikembangkan kelompok atau organisasi bangkit dari kondisi terpuruk
○ Menyediakan contoh yang ○ Menyediakan contoh yang bisa seseorang. melakukan perubahan. atau melakukan perubahan
bisa dipelajari dan diadopsi. dipelajari dan diadopsi. ○ Bertujuan membuat ○ Butuh inovasi atau diferensiasi besar.
Lebih tepat
bila… seseorang menjadi berdaya praktik sesuai konteks ○ Mengombinasikan dengan
melakukan perubahan. kelompok atau organisasi pilihan metode yang lain

(*Lebih lengkapnya, periksa hlm. 17 Petunjuk Pelaksanaan Siklus Pendampingan)


RENCANA PENDAMPINGAN SATUAN PENDIDIKAN
Contoh Dokumen Rencana Pendampingan*
Nama Pilihan Deskripsi / Pertimbangan
Prioritas Satuan Pendidikan
Pilihan Strategi
Metode Kebutuhan
Target

○ Kepala sekolah belum menyadari pentingnya refleksi dalam melakukan perencanaan dan ○ Terjadi peningkatan pada kapasitas
pelaksanaan program kerja. memimpin perubahan, dari rendah
SMP Negeri 17 Penyemai menjadi sedang.
Kabupaten Daun Perubahan ○ Perlu melatih kepala sekolah dalam melakukan refleksi secara akurat dan perencanaan berbasis
data, lewat Komunitas Belajar yang telah terbentuk. ○ Sebagian kegiatan yang disusun dalam
Rencana Kerja Tahunan (RKT) berhasil
○ Program kerja sekolah cenderung masih monoton dan belum banyak perubahan dari tahun ke
terlaksana.
tahun.
○ Perlu memberi arahan kepada kepala sekolah untuk mereplikasi program Satuan Pendidikan lain
Prioritas Training & yang telah terbukti berhasil.
Utama Konsultasi

SMP Angin Penyemai


Segar Perubahan

○ Komitmen perubahan sudah bertumbuh, namun belum konsisten dengan visi perubahan. ○ Hasil pelatihan yang dilakukan diterapkan
dan menjadi kebiasaan baru di sekolah
○ Program kerja sekolah pada tahun terakhir sudah menunjukkan adanya perubahan, namun belum
sehingga kapasitas meningkat.
berdampak nyata karena mengabaikan basis data akurat dalam menyusun perencanaan.
SMP Negeri 27 Training & ○ Seluruh kegiatan yang disusun dalam
Prioritas Kabupaten Daun
Perubahan Segera
Mentoring ○ Perlu melatih kepala sekolah dalam aspek peningkatan kompetensi perencanaan berbasis data.
Menengah Rencana Kerja Tahunan (RKT) dibuat
○ Perlu membimbing (mentoring) kepala sekolah untuk menerapkan hasil pelatihan berbentuk berdasarkan data akurat dan berhasil
proyek perubahan yang segera berdampak. terlaksana, dan serapan anggaran pada
RKAS lebih optimal.

○ Komitmen perubahan kedua sekolah amat terlihat, namun dampaknya masih terkonsentrasi pada ○ Kepala sekolah diberdayakan menjadi
warga sekolah. simpul inspirasi pada komunitas belajar
antarsekolah.
○ Sejak beberapa tahun terakhir sekolah selalu memiliki inovasi program beragam dan
perencanaan program selalu didasarkan analisis data yang akurat. ○ Sekolah meraih penghargaan dari Dinas
Prioritas SMP Negeri 21 Perubahan Pendidikan setempat atas inovasi yang
Fasilitasi ○ Perlu membangun percakapan dengan para kepala sekolah untuk menggali praktik baik
Akhir Kabupaten Daun Berkelanjutan dibuat.
kepemimpinan dan pembelajaran yang dapat dibagikan kepada kepala sekolah yang lain dan
komunitas. ○ Seluruh kegiatan dalam RKT dan RKAS
terlaksana dan menciptakan dampak
langsung yang dapat dirasakan
Tahap Kedua: Pendampingan terhadap Perencanaan Program Satuan
Pendidikan
Luaran: Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Pendidikan (RKAS) setiap sekolah dampingan.

Langkah 2: Langkah 4: Memastikan Langkah 5:


Langkah 1: Langkah 3:
Melibatkan Mengaplikasikan Metode Program Kerja yang Menginformasikan
Diskusi Data Rapor Pendampingan dalam Disusun Sesuai Luaran RKT dan
Partisipasi Warga
Pendidikan Satuan Pendidikan Penyusunan Program Kebutuhan Sekolah RKAS kepada Dinas

Melakukan refleksi bersama (Dalam hal dibutuhkan) Mengaplikasikan metode Membersamai kepala sekolah Menginformasikan rencana
Kepala Sekolah untuk melibatkan warga Satuan pendampingan dalam dan tim menyusun RKT, dan program kerja Satuan Pendidikan
mendalami kondisi Satuan Pendidikan lainnya guna membersamai kepala bagi program dalam RKT dampingan yang telah disusun
Pendidikan, menggali akar mendalami dan memperkaya sekolah menyusun rencana membutuhkan dukungan bersama Kepala Sekolah kepada
masalah, serta area yang temuan informasi yang program kerja Satuan anggaran, menyusun rencana Dinas Pendidikan dengan cara
memerlukan pembenahan, dan didapatkan dari hasil refleksi Pendidikan. program dalam RKAS. yang disesuaikan kebutuhan serta
mendiskusikan pilihan sebelumnya. karakteristik budaya setempat;
rekomendasi prioritas pada (*Penggunaan metode (Peran Pengawas Sekolah
rapor pendidikan. pendampingan pada tahap adalah untuk memastikan Mendorong Dinas Pendidikan
ini disesuaikan pada bahwa program yang disusun untuk memberikan dukungan bagi
(Untuk kebutuhan pendampingan sesuai dengan visi perubahan masing-masing Satuan
Panduan Diskusi Rapor Pendidi dalam rangka menyusun sekolah). Pendidikan, dalam pelaksanaan
kan rencana program. Misal, program kerja Satuan Pendidikan.
, lihat: hlm. 23 Juklak) pelatihan terkait
perencanaan berbasis data
atau melakukan asesmen
pembelajaran)
Daftar Pertanyaan: Keterangan:
PANDUAN DISKUSI Penentuan Fokus Pengembangan Tujuan: menentukan fokus pengembangan
PENDAMPINGAN PERENCANAAN PROGRAM KERJA satuan pendidikan.
SATUAN PENDIDIKAN 1) Perhatikan bagian Identifikasi. Baca dan pelajari seluruh Masalah yang
ditampilkan. Dari keseluruhan masalah tersebut, mana masalah yang menurut Untuk menentukan fokus pengembangan,
Anda penting dan mendesak untuk menjadi fokus pengembangan? dapat digunakan dokumen rujukan
Instruksi: Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan
Setelah menentukan masalah yang menjadi fokus pengembangan, kita akan
Persiapan atau dokumen lain yang relevan.
diskusikan setiap masalah tersebut.
a. Pastikan Anda sudah mengakses Rapor Pendidikan. Buka dan pelajari bagian 3
yaitu Prioritas Rekomendasi pada Rapor Pendidikan.
b. Jadwalkan dan lakukan pertemuan tatap muka atau daring terbatas dengan kepala Memahami Masalah Tujuan: memahami masalah yang menjadi
dan/atau wakil kepala sekolah. fokus pengembangan.
2) Apa kondisi Satuan Pendidikan yang sekiranya menimbulkan akar masalah?
c. Pilih waktu dan tempat pertemuan yang nyaman dan aman untuk membangun Ceritakan kondisi tersebut Kondisi pada pertanyaan no 4) dapat
komunikasi terbuka. Durasi ideal pertemuan: 30-90 menit. berupa: praktik pembelajaran, tata kelola
3) Apa potensi Satuan Pendidikan yang dapat dioptimalkan untuk mengatasi
Pelaksanaan pembelajaran, tingkat kompetensi guru,
akar masalah? Ceritakan potensi tersebut
interaksi guru dan murid, interaksi satuan
d. Jelaskan tujuan pertemuan diskusi ini, yaitu melakukan refleksi terhadap Rapor 4) Apabila masalah dapat diatasi, apa aspirasi Anda terkait perubahan kondisi pendidikan dengan orangtua/wali dan
Pendidikan bagian Prioritas Rekomendasi dan mengeksplorasi ide Satuan Pendidikan yang terwujud pada 3–5 tahun ke depan? Ceritakan masyarakat atau kondisi yang lain.
kegiatan/tindakan untuk peningkatan kualitas pembelajaran. aspirasi Anda.
e. Cara wawancara: 5) Perhatikan bagian Refleksi. Baca dan pelajari seluruh Akar Masalah yang
○ Ajukan semua pertanyaan. Simak semua jawaban dengan antusias dan beri ditampilkan. Berdasarkan kondisi, potensi dan aspirasi tersebut, mana akar
respon nonverbal untuk menguatkan. Jangan memotong pendapat atau masalah yang ingin Anda kembangkan?
jawaban dari partisipasi, seperti apapun jawabannya.
○ Penanya bisa mengajukan pertanyaan tambahan atau menggunakan teknik
diskusi lainnya untuk menggali jawaban dari pertanyaan utama. Eksplorasi Tindak Lanjut Tujuan: Melakukan eksplorasi ide
○ Buatlah catatan dari diskusi ini. Catatan pada saat pertemuan berlangsung bisa program/kegiatan sebagai tindak lanjut
6) Perhatikan bagian Benahi. Baca dan pelajari seluruh Inspirasi Kegiatan
berupa kata kunci. Lengkapi catatan untuk menjadi laporan utuh. Rekomendasi Rapor Pendidikan.
Benahi. Berdasarkan kondisi, potensi dan aspirasi yang telah dijelaskan
a. Untuk menindaklanjuti diskusi ini, Anda bisa melakukan serangkaian diskusi sebelumnya, apa Inspirasi Kegiatan Benahi yang ingin Anda tindaklanjuti? Untuk mendapatkan jawaban no 7, dapat
lain dalam membantu Satuan Pendidikan melakukan perencanaan berbasis digunakan sejumlah teknik curah gagasan
7) Apa ide program/kegiatan untuk menindaklanjuti setiap Inspirasi Kegiatan
data dan memberi dukungan terhadap pelaksanaan rencana tersebut. (brainstorming) untuk membantu kepala
Benahi?
sekolah berpikir kreatif.
b. Untuk memperkaya atau mengkonfirmasi informasi yang didapat, Anda dapat
menggali data dan/atau informasi tambahan ke warga satuan pendidikan lainnya
(opsional). Kebutuhan Dukungan Tujuan: Memetakan kebutuhan dukungan yang
dibutuhkan untuk mewujudkan ide
8) Apa dukungan yang Anda butuhkan untuk mewujudkan setiap ide
program/kegiatan.
program/kegiatan tersebut?
a) Dukungan dari warga sekolah (murid, guru, orangtua)
b) Dukungan dari masyarakat (komunitas, dunia usaha, dunia industri,
tokoh masyarakat dll)
c) Dukungan dari pengawas dan dinas pendidikan
Tahap Ketiga: Pendampingan terhadap Pelaksanaan Program Satuan
Pendidikan

Langkah 2:
Langkah 1: Mengaplikasikan metode Langkah 3: Langkah 4:
Diskusi dan pemberian pendampingan dalam Mendampingi kepala sekolah Menyusun laporan berkala
umpan balik berkala memfasilitasi penyelesaian melaksanakan unjuk kerja keterlaksanaan program kerja
hambatan

Melaksanakan diskusi Memberikan dukungan Mendampingi kepala sekolah Menginformasikan tentang


berkala bertujuan untuk pelaksanaan program kerja melakukan unjuk kerja yang kemajuan dan pencapaian
menggali informasi sekolah, termasuk memfasilitasi telah dirumuskan dalam program kerja di setiap
mendalam terkait penyelesaian hambatan program, RKAS. sekolah dampingan secara
pelaksanaan dan kemajuan dengan mengaplikasikan metode berkala kepada Dinas
program kerja Satuan pendampingan. Unjuk kerja bertujuan untuk Pendidikan.
Pendidikan. menyebarluaskan praktik-
Metode pendampingan praktik baik kepada
Berdasarkan hasil diskusi, disesuaikan dengan dokumen masyarakat, memenuhi
pengawas sekolah rencana pendampingan atau akuntabilitas, serta evaluasi
memberikan umpan balik disesuaikan dengan kebutuhan kolaborasi.
yang disesuaikan dengan sekolah.
kondisi sekolah.

(untuk panduan diskusi, lihat juklak hlm. 36)


(untuk contoh tabel pelaksanaan diskusi berkala, lihat juklak hlm. 38)
Panduan Diskusi

Panduan Diskusi

Topik Pertanyaan Pertanyaan

Tujuan Program Apa tujuan yang ingin dicapai oleh program/kegiatan yang dilaksanakan di sekolah?

Apa 3 - 5 praktik baik yang mengesankan dalam pelaksanaan program/kegiatan di sekolah Anda?

Praktik Baik Apa saja yang mungkin dilakukan untuk menularkan praktik baik ke seluruh sekolah?

Apa tindakan yang bisa dilakukan untuk menularkan praktik baik?

Apa 3 - 5 praktik dalam pelaksanaan program/potensi sekolah yang perlu diperbaiki?

Apa saja yang bisa dilakukan untuk melakukan perbaikan praktik pelaksanaan program/kegiatan
Perbaikan Praktik Baik sekolah?

Apa tindakan yang bisa dilakukan untuk melakukan perbaikan praktik?

Apa rencana yang bisa kita sepakati untuk mengoptimalkan pencapaian tujuan program/kegiatan
Rencana Tindak Lanjut tersebut?
Alat Bantu: Strategi Umpan Balik

Umpan Balik Pembangkit Umpan Balik Penyemangat Umpan Balik Pembentuk

Membantu kepala sekolah menyadari adanya Membantu kepala sekolah mengenali perubahan Membantu kepala sekolah semakin menguasai suatu
Tujuan persoalan dan menemukan solusi terhadap persoalan yang telah dicapai dan kebutuhan perubahan yang keterampilan agar mencapai suatu sasaran atau
tersebut masih perlu dicapai standar tertentu

Menyebutkan praktik baik yang sudah atau


Menunjukkan bukti adanya persoalan disertai Menyebutkan kemajuan dan area perbaikan disertai
Peran Pengawas Sekolah mengarah pada standar disertai mengajukan
mengajukan pertanyaan reflektif mengajukan pertanyaan reflektif
pertanyaan reflektif

Memikirkan bukti adanya persoalan dan menilai Menjawab pertanyaan reflektif disertai penjelasan Menjawab pertanyaan reflektif disertai
Peran Kepala Sekolah kondisi secara akurat buktinya perbandingan antara bukti dengan standar

Kesempatan mengakui adanya kekeliruan tanpa Kesempatan mengakui keberhasilan melakukan Kesempatan melakukan upaya menguasai suatu
Kesempatan Kepala Sekolah takut disalahkan dan mengajukan usulan solusi perubahan dan perbaikan yang perlu dilakukan keterampilan untuk mencapai standar

Tindak Lanjut Kepala Sekolah Rencana aksi melakukan perbaikan persoalan Rencana perbaikan berdasar hasil refleksi Tahapan dan rencana penguasaan keterampilan

Pemilihan strategi umpan balik disesuaikan dengan:

1. Hasil diskusi dengan kepala sekolah mengenai pelaksanaan program di setiap pertemuan
2. Kondisi dan kebutuhan kepala sekolah.
Contoh Tabel Periodik Pelaksanaan Diskusi Berkala

Tabel Periodik Pelaksanaan Diskusi Berkala

Urutan Nama Satuan Catatan Hasil Pertemuan*


Prioritas Pendidikan
Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV Bulan V

Praktik baik: Praktik baik: Praktik baik: Inisiatif Praktik baik: Praktik baik:
Mulai aktif memberdayakan Komunitas belajar mulai jadi melakukan refleksi bulanan KS mengadakan lokakarya Kegiatan refleksi semakin
Komunitas Belajar. agenda rutin. bersama warga sekolah. peningkatan kompetensi guru sering diadakan.

Hambatan: Hambatan: Hambatan: kekurangan SDM Hambatan: Hambatan:


Tidak ada. Kekurangan SDM guru karena Guru karena pensiun Tidak ada. Pengelolaan waktu.
pensiun.
SMP Negeri Strategi: Strategi: Strategi: Strategi:
Prioritas 17 Umpan Balik Pembangkit Strategi: Umpan Balik Pembangkit Umpan Balik Pembentuk Umpan Balik Pembangkit
Utama Kabupaten karena kepala sekolah belum Umpan Balik Pembangkit karena kepala sekolah sudah karena kepala sekolah sudah karena kepala sekolah belum
Daun 2
SMPN mengetahui hambatan dan karena kepala sekolah belum melakukan perubahan yang memiliki kemampuan dalam mampu mengetahui solusi yang
solusi yang tepat atas hambatan mampu mengetahui solusi yang signifikan tetapi belum menyelesaikan masalah tapi tepat atas hambatan yang
Cicurug
tepat atas hambatan menyadari bahwa masih ada masih perlu pengawalan agar dihadapi
Tindak lanjut: area lain yang perlu perbaikan target dapat tercapai
Training tentang perencanaan Tindak lanjut: Tindak lanjut:
berbasis data. Fasilitasi diskusi daring untuk Tindak lanjut: Tindak lanjut: Training tentang metode
mencari solusi sementara. Konsultasi daring perihal Mengawal pelaksanaan manajemen waktu.
pembelajaran. program.

Tabel periodik dapat digunakan sebagai alat bantu untuk mendokumentasikan hasil diskusi berkala bersama kepala sekolah
Tahap Keempat: Pelaporan Pendampingan
LUARAN: Dokumen Laporan Hasil Pelaksanaan Pendampingan

Langkah 1: Langkah 3: Langkah 4:


Langkah 2:
Menyusun laporan hasil akhir pelaksanaan Mengadvokasi rencana tindak Membuat karya refleksi
Melaporkan hasil Pendampingan
pendampingan; lanjut Pendampingan

Menyusun laporan hasil pelaksanaan Melaporkan laporan pelaksanaan Menjalankan peran advokasi untuk Membuat karya refleksi
pendampingan sekurang-kurangnya Pendampingan kepada Dinas memastikan bahwa rekomendasi Pendampingan dalam bentuk tulisan,
memuat: Pendidikan. Pelaporan ini adalah dukungan yang diperlukan dapat artikel, dan/atau video praktik baik
1. Deskripsi komitmen perubahan, bentuk pertanggungjawaban kerja ditindaklanjuti oleh Dinas Pendidikan. untuk dipublikasikan pada platform
sebelum dan sesudah pelaksanaan Pengawas Sekolah selama setahun yang dikembangkan oleh Kementerian
Pendampingan; terakhir. dan/atau organisasi profesi.
2. Hasil evaluasi atas pelaksanaan
Pendampingan; dan Langkah ini dapat dibarengi dengan (Penting!)
3. Rekomendasi dukungan yang pengusulan berbagai rekomendasi Memanfaatkan data dan informasi
diperlukan dari Dinas Pendidikan; kebijakan kepada Dinas yang dimuat dalam laporan
Pendidikan. Pendampingan sebagai referensi
(Untuk contoh tambahan dalam menyusun
Tabel Deskripsi komitmen perubahan sebelum dan ses
udah serta Hasil evaluasi perencanaan Pendampingan Satuan
, lihat: hlm. 49 Juklak) Pendidikan periode berikutnya.

(Untuk contoh
Rekomendasi dukungan kepada Dinas Pendiidkan,
lihat: hlm. 52 Juklak)
Contoh Tabel Deskripsi Komitmen Perubahan (sebelum & sesudah) dan Hasil Evaluasi*
Transformasi Komitmen Perubahan
Nama Satuan
Catatan Evaluasi
Pendidikan Kondisi Sebelum Kondisi Sesudah

○ Komitmen perubahan kepala sekolah masih tergolong rendah:


○ Dari segi komitmen perubahan, kepala sekolah terindikasi
belum menyadari pentingnya melakukan refleksi dalam
mengalami sedikit peningkatan: mulai tumbuh kesadaran refleksi
perencanaan program kerja sekolah.
bersama warga sekolah dalam merumuskan rencana program.
○ Dari segi kapasitas, kepala sekolah belum mampu menjelaskan
○ Dalam penyusunan RKT, kepala sekolah mulai memahami ○ Pengawas Sekolah dapat menerapkan
perubahan yang dilakukan dalam menerapkan perencanaan
pentingnya perencanaan berbasis data. Mulai tampak perubahan strategi pendampingan baru, dari
berbasis data.
pada program kerja Satuan Pendidikan pada satu tahun terakhir. sebelumnya ‘penyemai perubahan’
○ Dari segi pembelajaran, guru-guru masih menerapkan metode menuju penguatan perubahan’, apabila
○ Dari segi pembelajaran, guru-guru mulai menerapkan metode
SMP Negeri 17 yang kaku dan tidak berpusat pada peserta didik sehingga banyak kapasitas perubahannya telah meningkat.
pembelajaran yang lebih berpusat pada peserta didik, meski belum
Kabupaten Daun murid gagal termotivasi untuk aktif berinteraksi selama proses
sepenuhnya terdiferensiasi. ○ Kepala sekolah masih membutuhkan
pembelajaran.
○ Dari segi sumber daya, sekolah memiliki calon Guru Penggerak pendampingan yang bersifat direktif,
○ Dari segi sumber daya, sekolah belum memiliki Guru Penggerak namun intensitas dapat dikurangi.
yang sedang mengikuti pendidikan.
○ Dari segi iklim Satuan Pendidikan, ada isu perundungan
○ Program pencegahan perundungan berhasil diselenggarakan dan
(bullying) pada murid yang membuat reputasi Satuan Pendidikan
berefek positif pada lingkungan sekolah
menjadi turun.
○ Dari segi pelaksanaan program, kepala sekolah mulai
○ Dari segi pelaksanaan Program kerja satuan pendidikan
memberdayakan komunitas belajar.
cenderung monoton selama tiga tahun terakhir.

Contoh Rekomendasi Dukungan pada SMP Negeri 2 Cicurug


Berdasarkan catatan di atas, PS dalam laporan pendampingannya merekomendasikan Dinas Pendidikan agar:
1. Mengadakan pelatihan pedagogik untuk meningkatkan kapasitas para guru yang masih menerapkan metode yang kaku dan tidak berpusat pada peserta didik, agar semakin kaya akan
metode dalam mengembangkan pembelajaran.
2. Mengadakan bimbingan teknis tentang pengembangan komunitas belajar bagi kepala sekolah agar dapat menjadi agenda yang diminati oleh guru-guru dalam upaya mengembangkan
pembelajaran.
3. Mengadakan sosialisasi pendidikan Guru Penggerak agar memotivasi guru-guru di sekolah tersebut mengikuti program dan menjadi pionir perubahan pembelajaran.
4. Meningkatkan kesejahteraan guru-guru honorer di SMP 17 Kabupaten dengan mengikutsertakan mereka dalam program PPG Dalam Jabatan agar berhak menerima tunjangan profesi guru.
BABAK BARU PENGAWAS S/M
PERENCANAAN KERJA
Perencanaan Pendampingan terhadap S/M berdasarkan hasil raport

01 Pendidikan dan Rekomendasi hasil Visitasi Akreditasi dengan menggunakan


strategi yang tepat sesuai dengan kebutuhan sekolah ( 1 Dokumen / 1 Bulan =
Januari)
1 Bln PENDAMPINGAN PERENCANAAN PROGRAM SEKOLAH
INDIKATOR Melakukan pendampingan terhadap Kepala S/M dalam merefleksikan Raport Pendidikan
KINERJA
PENGAWAS
SEKOLAH
02
2 Bln
dan Rekomendasi Hasil Visitasi Akreditasi dan penyusunan Program Satua Pendidikan
dengan menggunakan pedoman pendampingan yang tepat dengan melibatkan warga S/M
(2 Laporan / 2 Bulan = Pebruari dan Maret)

PENDAMPINGAN PERENCANAAN PROGRAM SEKOLAH


Menyusun dan menyampaikan rencana pengembangan hasil peengembangan

03 mandiri (Pengembangan sesuai dengan konteks daerah dan sesuai kompetensi


Pengawas) 1 Laporan / 1 Bulan = April
1 Bln
PENDAMPINGAN PELAKSANAAN PROGRAM SEKOLAH
Melakukan pendampingan terhadap pelaksanaan program S/M dengan
04
1 Bln
menggunakan metode yang tepat sesuai kebutuhan S/M ( 1 Laporan / 1 Bulan =
Mei)
BABAK BARU PENGAWAS S/M
PENDAMPINGAN PERENCANAAN PROGRAM SEKOLAH
Memberikan Umpan balik secara berkala terhadap pelaksanaan program S/M

05 dengan menggunakan strategi umpan balik yang tepat untuk memastikan


meningkatnya kualitas S/M ( 2 Laporan / 2 Bulan = Juni - Juli)

2 Bln PENDAMPINGAN PERENCANAAN PROGRAM SEKOLAH


INDIKATOR Memberikan dukungan kepada Kepala S/M dalam melakukan unjuk kerja
KINERJA
PENGAWAS
SEKOLAH
06 pelaksanaan program S/M melalui komunikasi Publik yang efektif (1 Laporan /
1 Bulan = Agustus)
1 Bln
PENDAMPINGAN PERENCANAAN PROGRAM SEKOLAH
Memberikan dukungan kepada manajemen S/M dalam berbagi refleksi

07
2 Bln
kepemimpinan pembelajaran secara berkala dalam pelaksanaan program S/M (2
Laporan / 2 Bulan = September-Oktober)

PELAPORAN KINERJA
Melakukan Penilaian Kinerja terhadapa KS/KM sebagai bahan rekomendasi
08
1 Bln
kepada instansi daerah/Atasan langsung bidang Pendidikan (1 Laporan / 1
Bulan = Nopember)
BABAK BARU PENGAWAS S/M
PELAPORAN KINERJA
Melakukan eveluasi dan merumuskan rekomendasi pelaksanaan

09 pendampingan kepada instansi daerah/Atasan langsung bidang


Pendidikan (1 Laporan / 1 Bulan = Desember
½ Bln
PELAPORAN KINERJA
INDIKATOR
KINERJA
PENGAWAS
SEKOLAH
10
½ Bln
Membuat hasil refleksi pendampingan yang dipublikasikan dalam
platform yang dikembangkan oleh Instansi Pembina dan/atau
organisasi Profesi /APSI (1 Laporan / 1 Bulan = Desember
LINGKUP KOMPETENSI
PENGAWAS SEKOLAH
Dr. Ujang Syarip Hidayat, M.Pd.
LINGKUP KOMPETENSI
PENGAWAS SEKOLAH

Manajerial Sosio
KOMPETENSI Teknis
Kultural

1. Integritas 1. Profesional Pengawas


Perekat kebangsaan Sekolah
2. Kerjasama
3. Komunikasi 2. Sosial
4. Orientasi pada hasil 3. Kepribadian
5. Pelayanan Publik
6. Pengembangan diri
dan orang lain
7. Mengelola perubahan
8. Pengambilan
keputusan
LINGKUP KOMPETENSI
PENGAWAS SEKOLAH

Matriks Standar Kompetensi Pengawas Sekolah


No. Kompetensi Pengawas Sekolah Pertama Muda Madya Utama
A Kompetensi Manajerial
1 Integritas 2 3 4 5
2 Kerjasama 2 3 4 4
3 Komunikasi 2 3 4 4
4 Orientasi pada hasil 2 3 4 4
5 Pelayanan Publik 2 3 4 4
6 Pengembangan diri dan orang lain 2 3 4 4
7 Mengelola perubahan 2 3 4 4
8 Pengambilan keputusan 2 3 4 4
B Kompetensi Sosial Kultural
9 Perekat kebangsaan 2 3 4 5
C Kompetensi Teknis
10 Profesional Pengawas Sekolah 2 3 4 4
11 Sosial 2 3 4 4
12 Kepribadian 2 3 4 5
LINGKUP KOMPETENSI
PENGAWAS SEKOLAH
DESKRIPSI

Level 1 : Mampu bertindak sesuai nilai, norma, etika


organisasi dalam kapasitas pribadi
Pertama
Level 2 : Mampu mengingatkan, mengajak rekan kerja
untuk bertindak sesuai nilai, norma, dan etika organisasi.

Level 3 : Mampu memastikan, menanamkan keyakinan bersama agar


Muda anggota yang dipimpin bertindak sesuai nilai, norma, dan etika
organisasi, dalam lingkup formal.

Level 4 : Berani melakukan koreksi atau mengambil tindakan atas


penyimpangan kode etik/nilai-nilai yang dilakukan oleh orang
Madya
lain, pada tataran lingkup kerja setingkat instansi meskipun ada
resiko.

Utama Level 5 : Mampu menjadi role model dalam penerapan standar keadilan
dan etika di tingkat nasional.
1. INTEGRITAS
LINGKUP KOMPETENSI
PENGAWAS SEKOLAH
DESKRIPSI

Level 1 : Berpartisipasi dalam kelompok kerja.


Pertama
Level 2 : Menumbuhkan tim kerja yang partisipatif dan
efektif.

Muda Level 3 : Efektif membangun tim kerja untuk peningkatan kinerja


organisasi.

Madya Level 4 : Membangun komitmen tim, sinergi.


Dan
Utama Level 5 : Menciptakan situasi kerja sama secara konsisten, baik di dalam
maupun di luar instansi.

2. KERJA SAMA
LINGKUP KOMPETENSI
PENGAWAS SEKOLAH
DESKRIPSI

Level 1 : Aktif menjalankan komunikasi secara formal dan


informal; Bersedia mendengarkan orang lain,
menginterpretasikan pesan dengan respon yang sesuai,
Pertama mampu menyusun materi presentasi, pidato, naskah, laporan.
Level 2 : Berkomunikasi secara asertif, terampil
berkomunikasi lisan/ tertulis untuk menyampaikan informasi
yang sensitif/ rumit/ kompleks.

Level 3 : Berkomunikasi secara asertif, terampil berkomunikasi


Muda
lisan/tertulis untuk menyampaikan informasi yang
sensitif/rumit/kompleks.

Level 4 : Mampu mengemukakan pemikiran multidimensi secara lisan


Madya dan tertulis untuk mendorong kesepakatan dengan tujuan
Dan meningkatkan kinerja secara keseluruhan.
Utama
Level 5 : Menggagas sistem komunikasi yang terbuka secara strategis
untuk mencari solusi dengan tujuan meningkatkan kinerja.
3. KOMUNIKASI
LINGKUP KOMPETENSI
PENGAWAS SEKOLAH
DESKRIPSI

Level 1 : Betanggung jawab untuk memenuhi standar


kerja.
Pertama Level 2 : Berupaya meningkatkan hasil kerja pribadi yang
lebih tinggi dari standar yang ditetapkan, mencari, mencoba
metode alternatif untuk peningkatan kinerja.

Level 3 : Mampu mengemukakan pemikiran multidimensi secara lisan


Muda dan tertulis untuk mendorong kesepakatan dengan tujuan
meningkatkan kinerja secara keseluruhan.

Madya Level 4 : Mendorong unit kerja mencapai target yang ditetapkan atau
Dan melebihi hasil kerja sebelumnya.
Utama
Level 5 : Meningkatkan mutu pencapaian kerja organisasi.

4. ORIENTASI
PADA HASIL
LINGKUP KOMPETENSI
PENGAWAS SEKOLAH
DESKRIPSI

Level 1 : Menjalankan tugas mengikuti standar pelayanan.


Pertama Level 2 : Mampu mensupervisi/mengawasi/menyelia dan
menjelaskan proses pelaksanaan tugas tugas
pemerintahan/pelayanan publik secara transparan.

Muda Level 3 : Mampu memanfaatkan kekuatan kelompok serta memperbaiki


standar pelayanan publik di lingkup unit kerja.

Level 4 : Mampu memonitor, mengevaluasi, memperhitungkan dan


mengantisipasi dampak dari isu-isu jangka panjang,
Madya kesempatan, atau kekuatan politik dalam hal pelayanan
Dan kebutuhan pemangku kepentingan yang transparan, objektif,
Utama dan profesional.
Level 5 :Mampu memastikan kebijakan kebijakan pelayanan publik yang
menjamin terselenggaranya pelayanan publik yang objektif,
netral, tidak memihak, tidak diskriminatif, serta tidak
5. PELAYANAN terpengaruh kepentingan pribadi/kelompok/partai politik.
PUBLIK
LINGKUP KOMPETENSI
PENGAWAS SEKOLAH
DESKRIPSI

Level 1 : Pengembangan diri.


Pertama Level 2 : Meningkatkan kemampuan bawahan dengan
memberikan contoh dan penjelasan cara melaksanakan suatu
pekerjaan.

Muda Level 3 : Memberikan umpan balik, membimbing.

Level 4 : Menyusun program pengembangan jangka panjang dalam


Madya rangka mendorong manajemen pembelajaran.
Dan
Utama Level 5 :Menciptakan situasi yang mendorong organisasi untuk
mengembangkan kemampuan belajar secara berkelanjutan
dalam rangka mendukung pencapaian hasil.

6. PENGEMBANGAN
DIRI DAN ORANG LAIN
LINGKUP KOMPETENSI
PENGAWAS SEKOLAH
DESKRIPSI

Level 1 : Mengikuti perubahan dengan arahan.


Pertama
Level 2 : Proaktif beradaptasi mengikuti perubahan.

Muda Level 3 : Membantu orang lain mengikuti perubahan, mengantisipasi


perubahan secara tepat.

Level 4 : Memimpin perubahan pada unit kerja.


Madya
Dan
Utama Level 5 :Memimpin, menggalang dan menggerakkan dukungan
pemangku kepentingan untuk menjalankan perubahan secara
berkelanjutan pada tingkat instansi/nasional.

7. MENGELOLA
PERUBAHAN
LINGKUP KOMPETENSI
PENGAWAS SEKOLAH
DESKRIPSI

Level 1 : Mengumpulkan informasi untuk bertindak sesuai


Pertama
kewenangan.
Level 2 : Menganalisis masalah secara mendalam.

Muda Level 3 : Membandingkan berbagai alternatif, menyeimbangkan risiko


keberhasilan dalam implementasi.

Level 4 : Menyelesaikan masalah yang mengandung risiko tinggi,


Madya
Dan mengantisipasi dampak keputusan, membuat tindakan
Utama pengamanan; mitigasi risiko.
Level 5 :Menghasilkan solusi dan mengambil keputusan untuk mengatasi
permasalahan jangka panjang/strategis, berdampak nasional.

8. PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
LINGKUP KOMPETENSI
PENGAWAS SEKOLAH
DESKRIPSI

Level 1 : Peka memahami dan menerima kemajemukan.


Pertama
Level 2 : Aktif mengembangkan sikap saling menghargai,
menekankan persamaan dan persatuan.

Level 3 : Mempromosikan, mengembangkan sikap toleransi dan


Muda
persatuan.

Level 4 : Mendayagunakan perbedaan secara konstruktif dan kreatif


Madya
untuk meningkatkan efektifitas organisasi.

Utama Level 5 : Wakil pemerintah untuk membangun hubungan sosial


psikologis.
9. PEREKAT
KEBANGSAAN
LINGKUP KOMPETENSI
PENGAWAS SEKOLAH
DESKRIPSI

Level 1 : Menunjukkan pemahaman dengan menjelaskan


proses pendampingan terhadap Kepala
Pertama Sekolah/Madrasah/Madrasah dalam pelaksanaan dan
peningkatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik,
pengelolaan satuan pendidikan yang berpusat pada peserta
didik dan mengembangkan satuan pendidikan yang berpusat
pada peserta didik.
Level 2 : Menerapkan proses pendampingan terhadap
Kepala Sekolah/Madrasah/Madrasah dalam pelaksanaan dan
peningkatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik,
pengelolaan satuan pendidikan yang berpusat pada peserta
didik dan mengembangkan satuan pendidikan yang berpusat
pada peserta didik.

Level 3 : Menggunakan lebih dari 1 strategi pendampingan terhadap


Kepala Sekolah/Madrasah/Madrasah dalam pelaksanaan dan
Muda peningkatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik,
pengelolaan satuan pendidikan yang berpusat pada peserta
10. PROFESIONAL didik dan mengembangkan satuan pendidikan yang berpusat
pada peserta didik.
LINGKUP KOMPETENSI
PENGAWAS SEKOLAH
DESKRIPSI

Level 4 : Melakukan pengembangan inovasi strategi pendampingan


terhadap Kepala Sekolah/Madrasah/Madrasah dalam
pelaksanaan dan peningkatan pembelajaran yang berpusat
pada peserta didik, pengelolaan satuan pendidikan yang
Madya
berpusat pada peserta didik dan mengembangkan satuan
Dan pendidikan yang berpusat pada peserta didik.
Utama
Level 5 :Menjadi pembimbing bagi pengawas Sekolah/Madrasah lain
dalam melakukan pendampingan terhadap Kepala
Sekolah/Madrasah/Madrasah dalam pelaksanaan dan
peningkatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik,
pengelolaan satuan pendidikan yang berpusat pada peserta
didik dan mengembangkan satuan pendidikan yang berpusat
pada peserta didik.

10. PROFESIONAL
LINGKUP KOMPETENSI
PENGAWAS SEKOLAH
DESKRIPSI

Level 1 : Menunjukkan pemahaman dengan menjelaskan


cara komunikasi dan interaksi dalam mengembangkan
kolaborasi sesama Pengawas Sekolah dalam unit kerja,
melibatkan Kepala Sekolah/Madrasah dalam mengembangkan
Pertama karier dalam organisasi profesi.

Level 2 : Menerapkan cara komunikasi dan interaksi dalam


mengembangkan kolaborasi sesama Pengawas Sekolah dalam
unit kerja, melibatkan Kepala Sekolah/Madrasah dalam
mengembangkan karier dalam organisasi profesi.

Level 3 : Menganalisis beragam strategi komunikasi dan interaksi dalam


Muda
mengembangkan kolaborasi sesama Pengawas Sekolah dalam
unit kerja, melibatkan Kepala Sekolah/Madrasah dalam
mengembangkan karier dalam organisasi profesi.

11. SOSIAL
LINGKUP KOMPETENSI
PENGAWAS SEKOLAH
DESKRIPSI

Level 4 : Mengembangkan inovasi karya dan/atau layanan terkait


komunikasi dan interaksi dalam mengembangkan kolaborasi
Madya sesama sesama Pengawas Sekolah dalam unit kerja, melibatkan
Dan Kepala Sekolah/Madrasah dalam mengembangkan karier dalam
Utama organisasi profesi.
Level 5 : Menjadi pembimbing bagi Pengawas Sekolah lain agar
menguasai strategi komunikasi dan interaksi dalam
mengembangkan kolaborasi sesama Pengawas Sekolah dalam
unit kerja, melibatkan Kepala Sekolah/Madrasah dalam
mengembangkan karier dalam organisasi profesi.

11. SOSIAL
LINGKUP KOMPETENSI
PENGAWAS SEKOLAH
DESKRIPSI

Level 1 : Menunjukkan pemahaman dengan menjelaskan


proses refleksi dalam menjalankan tanggung jawab sebagai
pengawas sesuai kode etik profesi sebagai upaya belajar
menjadi sosok yang mantap, berakhlak mulia, arif, berwibawa
Pertama serta menjadi teladan bagi rekan kerja.

Level 2 : Menerapkan proses refleksi dalam menjalankan


tanggung jawab sebagai pengawas sesuai kode etik profesi
sebagai upaya belajar menjadi sosok yang mantap, berakhlak
mulia, arif, berwibawa serta menjadi teladan bagi rekan kerja.

Level 3 : Menganalisis beragam strategi refleksi dalam menjalankan


Muda
tanggung jawab sebagai pengawas sesuai kode etik profesi
sebagai upaya belajar menjadi sosok yang mantap, berakhlak
mulia, arif, berwibawa serta menjadi teladan bagi rekan kerja.

12. KEPRIADIAN
LINGKUP KOMPETENSI
PENGAWAS SEKOLAH
DESKRIPSI

Level 4 : Mengembangkan inovasi karya dan/atau layanan terkait strategi


refleksi Pengawas Sekolah yang lain dalam menjalankan
Madya tanggung jawab sebagai Pengawas Sekolah sesuai kode etik
profesi sebagai upaya menjadi sosok yang mantap, berakhlak
mulia, arif, berwibawa serta menjadi teladan bagi rekan kerja.

Level 5 : Menjadi pembimbing bagi Pengawas Sekolah lain dalam


melakukan beragam strategi refleksi dalam menjalankan
Utama
tanggung jawab sebagai Pengawas Sekolah sesuai kode etik
profesi sebagai upaya menjadi sosok yang mantap, berakhlak
mulia, arif, berwibawa serta menjadi teladan bagi rekan kerja.

12. KEPRIADIAN
LINGKUP KOMPETENSI
PENGAWAS SEKOLAH

CONTOH INDIKATOR : 1. INTEGRITAS


Level 1 : Mampu bertindak sesuai nilai, norma, etika organisasi
dalam kapasitas pribadi

1. Bertingkah laku sesuai dengan perkataan; berkata sesuai dengan fakta.


2. Melaksanakan peraturan, kode etik organisasi dalam lingkungan kerja sehari- hari, pada tataran individu/pribadi.
3. Tidak menjanjikan/memberikan sesuatu yang bertentangan dengan aturan organisasi.
LINGKUP KOMPETENSI
PENGAWAS SEKOLAH

CONTOH INDIKATOR : 1. INTEGRITAS


Level 2 : Mampu mengingatkan, mengajak rekan kerja untuk bertindak sesuai
nilai, norma, dan etika organisasi.

1. Mengingatkan rekan kerja untuk bertindak sesuai dengan nilai, norma, dan etika organisasi dalam segala situasi dan
kondisi; Mengajak orang lain untuk bertindak sesuai etika dan kode etik.
2. Menerapkan norma-norma secara konsisten dalam setiap situasi, pada unit kerja terkecil/kelompok kerjanya.
3. Memberikan informasi yang dapat dipercaya sesuai dengan etika organisasi.
LINGKUP KOMPETENSI
PENGAWAS SEKOLAH

CONTOH INDIKATOR : 1. INTEGRITAS


Level 3 : Mampu memastikan, menanamkan keyakinan bersama agar anggota yang dipimpin
bertindak sesuai nilai, norma, dan etika organisasi, dalam lingkup formal.

1. Memastikan anggota yang dipimpin bertindak sesuai dengan nilai, norma, dan etika organisasi dalam segala
situasi dan kondisi.
2. Mampu untuk memberi apresiasi dan teguran bagi anggota yang dipimpin agar bertindak selaras dengan nilai,
norma, dan etika organisasi dalam segala situasidan kondisi.
3. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penerapan sikap integritas di dalam unit kerja yang dipimpin.
LINGKUP KOMPETENSI
PENGAWAS SEKOLAH

CONTOH INDIKATOR : 1. INTEGRITAS


Level 4 : Berani melakukan koreksi atau mengambil tindakan atas penyimpangan kode etik/nilai-
nilai yang dilakukan oleh orang lain, pada tataran lingkup kerja setingkat instansi
meskipun ada resiko.

1. Menciptakan situasi kerja yang mendorong seluruh pemangku kepentingan mematuhi nilai, norma, dan etika
organisasi dalam segala situasi dan kondisi.
2. Mendukung dan menerapkan prinsip moral dan standar etika yang tinggi, serta berani menanggung
konsekuensinya.
3. Berani melakukan koreksi atau mengambil tindakan atas penyimpangan kode etik/nilai-nilai yang dilakukan
oleh orang lain, pada tataran lingkup kerja setingkat instansi meskipun ada resiko."
LINGKUP KOMPETENSI
PENGAWAS SEKOLAH

CONTOH INDIKATOR : 1. INTEGRITAS


Level 5 : Mampu menjadi role model dalam penerapan standar keadilan dan etika di tingkat
nasional.

1. Mempertahankan tingkat standar keadilan dan etika yang tinggi dalam perkataan dan tindakan sehari-hari
yang dipatuhi oleh seluruh pemangku kepentingan pada lingkup instansi yang dipimpinnya.
2. Menjadi “role model”/keteladanan dalam penerapan standar keadilan dan etika yang tinggi di tingkat nasional.
3. Membuat konsep kebijakan dan strategi penerapan sikap integritas dalam pelaksanaan tugas dan norma-
norma yang sejalan dengan nilai strategis organisasi.
THAN
K YO
U

Anda mungkin juga menyukai