Rata-rata Lama Sekolah adalah Rata-rata jumlah tahun yang dihabiskan oleh
penduduk berusia 15 tahun ke atas untuk menempuh semua jenis pendidikan yang
pernah dijalani.
Angka Harapan Lama Sekolah (HLS) didefinisikan sebagai lamanya sekolah (dalam
tahun) yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa
mendatang. HLS dapat digunakan untuk mengetahui kondisi pembangunan sistem
pendidikan di berbagai jenjang.
Angka Partisipasi Sekolah (APS) adalah perbandingan antara jumlah murid kelompok
usia sekolah tertentu yang bersekolah pada berbagai jenjang pendidikan dengan
penduduk kelompok usia sekolah yang sesuai dan dinyatakan dalam persentase.
Makin tinggi APS berarti makin banyak usia sekolah yang bersekolah di suatu
daerah.
Angka Partisipasi Murni (APM) adalah proporsi anak sekolah pada suatu kelompok
tertentu yang bersekolah pada tingkat yang sesuai dengan kelompok umurnya.
Angka Partisipasi Kasar (APK) adalah proporsi anak sekolah pada suatu jenjang
pendidikan tertentu dalam kelompok umur yang sesuai dengan jenjang pendidikan
tersebut. Semakin tinggi APK berarti semakin banyak anak usia sekolah yang
bersekolah di suatu jenjang pendidikan pada suatu wilayah.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM), menurut United Nations Development
Programme (UNDP), adalah indeks yang mengukur capaian pembangunan manusia
berbasis pada komponen dasar kualitas hidup manusia. Komponen dasar kualitas
hidup manusia dilihat melalui pendekatan tiga dimensi dasar yang diukur dari empat
indikator. Tiga dimensi dasar dan empat indikator tersebut adalah
1. Kesehatan
berupa umur panjang dan hidup sehat ( a long life and healthy life ). Indikator
yang diukur adalah (a) Angka Harapan Hidup (AHH).
3. Pengeluaran
berupa standar hidup layak (decent standard aliving). Indikator yang diukur
adalah (d) Pengeluaran per Kapita Disesuaikan.
IPM Indonesia dihitung setiap tahunnya oleh Badan Pusat Statistik (BPS) hingga
tingkat provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia.
1. Angka Harapan Hidup (AHH)
Angka harapan hidup (life expectancy) adalah rata-rata estimasi lamanya tahun
yang dapat dilalui oleh seseorang selama hidup. Angka harapan hidup dihitung
melalui pendekatan tidak langsung ( indirect estimation), yaitu dengan menggunakan
pendekatan data Angka Lahir Hidup (ALH) dan Angka Masih Hidup (AMH).
Rata-rata lama sekolah (mean years of schooling) adalah jumlah tahun yang
digunakan oleh penduduk dalam menjalani pendidikan formal. Penghitungan
dilakukan pada penduduk yang berusia 25 tahun ke atas dimana diasumsikan
seseorang yang telah berumur 25 tahun, maka proses pendidikannya telah berakhir.
Pada kondisi normal rata-rata lama sekolah di suatu wilayah diasumsikan tidak akan
turun. Batas nilainya adalah minimum 0 dan maksimum 15 tahun. Langkah-langkah
penghitungannya adalah sebagai berikut:
1. Dari data mikro yang digunakan, seleksi penduduk yang berusia 25 tahun ke
atas.
Tingkat/
Jenjang
Kelas Ijazah/ Konvers
Pendidika
yang STTB i Lama
Pendudu Usi Partisipas n yang
Pernah/ Tertingg Sekolah
k ke-�i a i Jekolah Pernah/
Sedang i yang (��)(xi
Sedang
Diduduk Dimiliki )
Disusuki
i
Tidak
1 25 bersekolah S1 Tamat S1 16
lagi
Masih
2 18 SMA Kelas 3 SMP 11
bersekolah
Masih
3 28 S2 Kelas 6 S1 17
bersekolah
Tidak
4 30 bersekolah SD 5 - 4
lagi
Tidak
5 45 bersekolah D3 Tamat D3 15
lagi
Tidak
6 35 bersekolah SMP 2 SD 7
lagi
Tidak
7 50 bersekolah S1 Tamat S1 16
lagi
Harapan lama sekolah (expected years of schooling) adalah lamanya sekolah yang
diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa mendatang.
Penghitungan dilakukan pada penduduk yang berusia 7 tahun ke atas karena
adanya kebijakan program wajib belajar untuk usia tersebut. Batas nilai harapan
lama sekolah adalah minimum 0 dan maksimum 18 tahun.
2. Menghitung jumlah penduduk yang masih sekolah menurut umur usia 7 tahun
ke atas (��)(Ei).
4. Pengeluaran Perkapita
3. Hitung rata-rata pengeluaran per kapita per tahun dalam ribuan (��′)(Yt′
) sama dengan rata-rata pengeluaran per kapita per bulan dikali 12 bulan
dibagi seribu.
Kedua, Hitung rata-rata pengeluaran per kapita dalam harga konstan (riil). Rumus
yang digunakan adalah��∗=��′���(�,2012)×100Yt∗=IHK(t,2012)Yt′
×100dimana ��∗Yt∗ adalah rata-rata pengeluaran per kapita per tahun atas dasar
harga konstan 2012, ��′Yt′ adalah rata-rata pengeluaran per kapita per tahun
pada tahun �t dan ���(�,2012)IHK(t,2012) adalah IHK tahun �t dengan tahun
dasar 2012.
Ketiga, Hitung Paritas Daya Beli/ Purchasing Power Parity (PPP). Langkah-
langkahnya adalah
1. Hitung harga rata-rata komoditas terpilih��=����Pi=QiVi
dimana ��Pi adalah rata-rata harga komoditi �i per satu satuan di suatu
wilayah, ��Vi adalah total value (biaya) yang dikeluarkan untuk
komoditi �i di suatu wilayah dan ��Qi adalah total kuantum dari
komoditi �i yang dikonsumsi di suatu wilayah. Untuk harga yang tidak
terdapat pada Susenas Modul Konsumsi, maka harga tersebut diperoleh dari
IHK.
Sebelum penghitungan IPM, semua indeks dari dimensi penyusun IPM harus
dihitung terlebih dahulu. Rumus yang digunakan untuk menghitung indeks dari
dimensinya tersebut adalah sebagai berikut.
1. Kesehatan�����ℎ����=���−�������������−��
����Ikesehatan=AHHmaks−AHHminAHH−AHHmin
2. Pendidikan, terdiri dari dua komponen rata-rata lama sekolah (RLS) dan
harapan lama sekolah
(HLS).����=���−�������������−������IRLS
=RLSmaks−RLSminRLS−RLSmin
����=���−�������������−������IHLS=HLSmaks
−HLSminHLS−HLSminIndeks dari kedua komponen tersebut diberi bobot
yang sama dalam menyusun indeks
pendidikan.�����������=����+����2Ipendidikan=2IRLS
+IHLS
3. Pengeluaran������������=ln(���)
−ln(������)ln(�������)−ln(������)Ipengeluaran
=ln(PPPmaks)−ln(PPPmin)ln(PPP)−ln(PPPmin)
Sumber referensi:
Buku-buku yang ada di Website BPS subdomain https://ipm.bps.go.id