Pd
UNIT KERJA : MAN 2 Kepahiang Bengkulu
Petunjuk:
1. Isilah isntrumen EDM yang diberikan berdasarkan kondisi real madrasah Anda
(gunakan aplikasi EDM Versi 2
2. Cermatilah hasil EDM tsb
3. Buatlah alternative solusi upaya pemenuhan mutu berrdasarkan temuan dan rancanglah
rekomendasi pengembangan madrasah yang akan dilaksanakan
4. Tuliskan hasil pada Format yang tersedia pada LK -01
Format 1. Tabel Hasil Analisis Kasus keterlaksanaan 8 SNP, Alternatif Solusi Pemenuhan Mutu,
Rekomendasi kegiatan Pengembagan sekolah
Rubrik Penilaian
Nilai Kriteria
apabila peserta dapat menganalisis 7-8
86-100 SNP, membuat alternative solusi dan
rekomendasi dengan tepat
apabila peserta dapat menganalisis 5-6
76-85.99 SNP, membuat alternative solusi dan
rekomendasi dengan tepat
apabila peserta dapat menganalisis 3-4
66-75.99 SNP, membuat alternative solusi dan
rekomendasi dengan tepat
apabila peserta dapat menganalisis 1-2
0-65.99 SNP, membuat alternative solusi dan
rekomendasi dengan tepat
Tugas 2. Membuat Rencana Kegiatan Pengembangan Madrasah berdasarkan 8 SNP
Petunjuk Penugasan
1. Secara individu, Cermati kembali LK-01, fokuslah pada kolom rencana kegiatan
pengembangan sekolah
2. Pilihlah satu indikator pada salah satu SNP yang akan Saudara kembangkan
menjadi rencana Kegiatan Pengembangan sekolah pemenuhan 8 SNP
3. Cermatilah rambu-rambu penulisan rencana Kegiatan pengembangan sekolah
pemenuhan 8 SNP yang terdapat pada lampiran 1.
4. Buatlah rencana Kegiatan Pengembangan sekolah pemenuhan 8 SNP menggunakan
format LK-02 berikut ini.
B. Latar Belakang
Evaluasi Diri Madrasah (EDM) merupakan suatu proses penilaian mutu
penyelenggaraan pendidikan yang dilakukan oleh pemangku kepentingan
ditingkat madrasah berdasarkan indikator-indikator kunci yang mengacu pada
Standar Nasional Pendidikan (SNP). Standar Nasional Pendidikan atau
disingkat SNP adalah standar atau kriteria minimal terkait sistem pendidikan
yang diselenggarakan di Indonesia. Ada delapan indikator SNP yang telah
ditetapkan oleh pemerintah dan berlaku bagi seluruh instansi pendidikan yang
ada di Indonesia, mulai dari pendidikan dasar, menengah, hingga pendidikan
program kesetaraan seperti Kejar Paket A, B, dan C.
Delapan SNP menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan dan disempurnakan dalam PP Nomor 32
Tahun 2013 meliputi: 1) standar Isi, berkaitan dengan pelaksanaan dan
pengembangan kurikulum, 2) standar proses, berkaitan dengan proses
pelaksanaan pembelajaran, 3) standar penilaian pendidikan, berkaitan dengan
penilaian, analisis, dan evaluasi hasil belajar peserta didik, 4) standar
kompetensi lulusan, berkaitan dengan pencapaian standar, hasil belajar
peserta didik, 5) standar pendidik dan tenaga kependidikan, berkaitan dengan
kualifikasi dan kompetensi tenaga pendidik, 6) standar pengelolaan, berkaitan
dengan pengelolaan seluruh elemen di institusi pendidikan, 7) standar
pembiayaan pendidikan, berkaitan dengan anggaran madrasah, dan 8)
standar sarana dan prasarana, berkaitan dengan infrastruktur institusi .
Pada Pendidikan dan pelatihan calon kepala madrsah, peserta dapat
memilih satu dari tiga standar, yaitu: standar isi, proses, dan penilaian. Pada
RTK ini, penulis memilih standart penilaian didasarkan atas EDM dan hasil
wawancara, serta survey. Hasil EDM 8 standar di Madrasah Aliyah Negeri 2
Kepahiang, didapatkan data untuk standar penilaian masih relatif rendah.
Pada standar penilaian seharusnya untuk beberapa aspek, yaitu pelaporan
hasil penilaian, guru mengembalikan semua hasil penilaian kepada siswa, guru
melaksanakan penilaian (tes dan non tes) secara teratur berdasarkan jadwal
yang sudah dibuat, guru mengembangankan instrumen dan pedoman
penilaian sesuai bentuk dan perdoman penilaian, serta guru mengembangkan
indikator pencapaian KD dan Teknik penilaian. Dari temuan tersebut, terdapat
aspek yang paling urgen, yaitu guru belum mengembangkan instrumen dan
pedoman penilaian.
Berdasarkan wawancara dengan beberapa guru instrumen yang belum
dikembangkan adalah penyusunan soal Higher Order Thinking Skills (HOTS).
Dari hasil wawancara tersebut ternyata sebagian besar guru belum
memahami tentang soal hots. Oleh karena itu maka penulis membuat Rencana
Pengembangan Madrasah melalui program IHT “Peningkatan komopetensi guru
dalam penyusunan soal hots”
C. Tujuan
Kegiatan In House Training bertujuan
a. Memberikan pemahaman kepada guru madrasah tentang konsep dasar
penyusunan soal hots
b. Meningkatkan keterampilan guru Madrasah untuk menyusun Soal HOT
c. Memberikan pedoman bagi pengambil kebijakan baik di tingkat pusat dan
daerah untuk melakukan pembinaan dan sosialisasi tentang penyusunan Soal
HOTS.
D. Indikator
1. Melalui In House Training para guru Madrasah dapat memahami tentang
konsep dasar penyusunan soal hots
2. Melalui In Haose Training pada guru Madrasah dapat meningkatkan
keterampilah dalam penyusunan soal hots
3. Melalui In House Training pengambil kebijakan baik tingkat pusat maupun
daerah dapat melakukan pembinaan dan sosialisasi tentang penyusunan soal
hots
G. Langkah-langkah Kegiatan
1. Persiapan
a. Menyusun program Rencana Tindakan Madrasah didasarkan atas hasil
EDM dan analisis kebutuhan.
b. Konsultasi dengan : kepala madrasah, wakil kepala urusan kurikulum,
kepala tata usaha, dan tim pengembang madrasah.
c. Menentukan waktu pelaksanaan IHT dan sistem pelaksanaannya.
2. Persiapan
a. Melaksanakan kegiatan IHT diawali dengan pembukaan
b. Sambutan dan arahan kepala MAN 2 Kepahiang.
c. Pemaparan materi tentang pembelajaran HOTS dan penyusunan soal
HOTS oleh penulis sebagai nara sumber .
d. Sesi tanya jawab peserta ke nara sumber.
e. Praktik penyusunan soal HOTS oleh peserta.
f. Pengumpulan soal HOTS produk dari peserta
g. Presentasi dan pemaparan soal HOTS yang telah disusun oleh peserta.
5. Penutup
a. Kesimpulan