proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian
pendidikan
PP Nomor 13 Tahun 2015 Tentang Perubahan Kedua Atas PP Nomor19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional
Pendidikan
UU no.20/2003 tentang Sisdiknas menyatakan SNP adalah kriteria minimal sekolah di Indonesia.
PP Nomor 19/2005 : setiapsatuan pendidikan pada jalur formal dan nonformal wajib melakukan penjaminan mutu
pendidikan dalam rangkauntuk memenuhi delapan Standar Nasional Pendidikan(SNP).
EDM
EDM adalah suatu proses penilaian mutu penyelenggaraan pendidikan yang dilakukan oleh pemangku kepentingan
ditingkat madrasah berdasarkan indikator-indikator kunci yang mengacu pada 8 Standar Nasional Pendidikan
(SNP).
Hasil EDM akan digunakan sebagai bahan untuk menetapkan jenis-jenis program/kegiatan prioritas dalam
penyusunan RKAM
Pelaksanaan dan pemanfaatan EDM diperlukan kebersamaan dan kemauan kepala madrasah, guru, tenaga
kependidikan, komite madrasah, siswa dan orang tua siswa untuk bersedia membuka diri atas kekurangan yang
masih ada di madrasah
MANFAAT EDM
1. mengetahui tingkat pencapaian kinerja madrasah.
2. mengetahui kekuatan, kelemahan dan tantangan yangdimilikinya madrasah.
3. mengetahui peluang untuk memperbaiki mutu pendidikan, menilai keberhasilan dan melakukan penyesuaian
program-program yang ada.
4. mengetahui jenis kebutuhan yang diperlukan untukperbaikan mutu.
5. dapat mengidentifikasi program/kegiatan prioritasbagi peningkatan kinerja madrasah.
6. bahan penyusunan RKAM.
[2]
PAIKEM berarti Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, dan Menyenangkan. Penerapan model pembelajaran ini
membutuhkan rancangan yang disiapkan oleh guru sementara siswa akan belajar secara aktif dan dengan hati
senang.
TAKSONOMI BLOOM
C1 Pengetahuan Mengingat
C3 Penerapan Mengaplikasikan
C4 Analisis Menganalisis
C6 Evaluasi Mengkreasi
[3]
PENGERTIAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu
pertemuan atau lebih.
RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya pencapaian
Kompetensi Dasar (KD).
RPP menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran di dalam mencapai sebuah Kompetensi Dasar
(KD) yang ditetapkan dalam Kompetensi Inti (KI) dan dijabarkan dalam silabus.
Berdasarkan Permendikbud Nomor 103 tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah ditentukan komponen dan Sistematika Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai berikut.
1. Identitas, meliputi mata pelajaran, kelas/semester, dan alokasi waktu waktu yang ditetapkan.
2. Kompetensi Inti (KI).
3. Kompetensi Dasar (KD).
4. Indikator Pencapaian Kompetensi.
5. Materi Pembelajaran.
6. Kegiatan Pembelajaran.
7. Penilaian, Pembelajaran, dan Remidial.
8. Media/alat. Bahan, dan Sumber Belajar
PENGERTIAN SILABUS
Silabus merupakan seperangkat rencana serta pengaturan pelaksanaan pembelajaran dan penilaian yang disusun
secara sistematis yang memuat komponen-komponen yang saling berkaitan untuk mencapai penguasaan kompetensi
dasar.
Silabus dapat juga diartikan sebagai penjabaran kompetensi inti dan kompetensi dasar ke dalam materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.
[4]
FUNGSI SILABUS
1. Silabus dapat dijadikan pedoman dalam penyusunan buku siswa. Buku siswa memuat tentang materi
pelajaran, aktivitas peserta didik, dan evaluasi pembelajaran.
2. Silabus menjadi acuan dalam penyusunan rencana pembelajaran, untuk semua kajian mata pelajaran, atau pun
pengelolaan kegiatan pembelajaran dan pengembangan penilaian hasil pembelajaran.
3. Hasil pengembangan Silabus dalam bentuk perangkat pembelajaran berfungsi sebagai alat untuk aktualisasi
kurikulum secara operasional pada tingkat satuan pendidikan, sehingga memudahkan guru melakukan
pembelajaran.
KOMPONEN SILABUS
1. Identitas Mata Pelajaran
2. Identitas Sekolah, memuat nama satuan pendidikan dan kelas.
3. Kompetensi Inti (KI), merupakan gambaran mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang harus dipelajari oleh peserta didik untuk jenjang sekolah, kelas, dan mata pelajaran.
4. Kompetensi Dasar (KD), merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran.
5. Indikator pencapaian kompetensi, adalah perilaku yang dapat diukur atau diamati untuk menunjukkan
ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran.
6. Materi Pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedut yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir
sesuai dengan rumusan indicator pencapaian kompetensi.
7. Pembelajaran, adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik untuk mencapai kompetensi
yang diharapkan.
8. Penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil
belajar peserta didik.
9. Alokasi Waktu, sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur kurikulum untuk satu semester atau satu
tahun.
10. Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar atau sumber belajar lain yang
relevan.
3. Mengembangkan Kegiatan
Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para pendidik, khususnya guru, agar
dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional.
Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta didik secara berurutan
untuk mencapai kompetensi dasar.
Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki konsep materi pembelajaran.
Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsur penciri yang
mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar siswa, yaitu kegiatan siswa dan materi.
[6]
BOS MADRASAH
1. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 6065 Tahun 2021 Tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan
Bantuan Operasional Pendidikan Dan Bantuan Operasional Sekolah Pada Madrasah Tahun Anggaran 2022
2. KMA Nomor 183 Tahun 2019 tentang Pedoman Kurikulum PAI dan Bahasa Arab di Madrasah
3. KMA Nomor 184 Tahun 2019 tentang Pedoman Implementasi Kurikulum pada Madrasah
4. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 6981 Tahun 2019 Tentang Petunjuk Teknis Penusunan dan
Pengembangan kurikulum tingkat satuan Pendidikan Madrasah Tsanawiya
Beberapa hal penting yang terkandung dalam KMA 184 Tahun 2019 :
1. Madrasah dapat melakukan inovasi dan pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sesuai
dengan Visi, Misi, Tujuan dan kebutuhan madrasah. Inovasi dalam struktur kurikulum, beban belajar, strategi
pembelajaran, dsb.
2. Struktur Kurikulum Madrasah meliputi MI, MTs, MA Regular, MA Akademik, MA-Program Keagamaan (MAPK),
MA Plus Keterampilan dan MA Kejuruan
3. Madrasah dapat menyelenggarakan Muatan Lokal maksimal 3 mata pelajaran dengan jumlah jam belajar
maksimal 6 JP.
4. Madrasah dapat menambah beban belajar maksimal 6 JP berdasarkan pertimbangan kebutuhan peserta didik,
akademik, sosial, budaya, dan ketersediaan waktu.
5. Madrasah dapat merelokasi jam pelajaran pada mata pelajaran tertentu untuk mata pelajaran lainnya maksimal
6 JP. Dalam merelokasi jam pelajaran tidak boleh mengurangi jumlah total JP perpekan.
6. Guru dapat melaksanakan pembelajaran dengan sistem Kolaboratif
7. Madrasah dapat melaksanakan pembelajaran dengan Sistem Paket atau Sistem Kredit Semester (SKS).
8. Madrasah berasrama dapat menjalankan pembelajaran pada waktu pagi, siang dan malam hari.
9. Inovasi yang dilakukan madrasah harus dicantumkan dalam Buku Dokumen I Kurikulum Madrasah (KTSP) dan
mendapat persetujuan dari Kanwil Kemenag Provinsi atau Kemenag Kabupaten/Kota
[7]